Motivasi Belajar Mku Psikologi Pendidikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TENTANG MOTIVASI BELAJAR

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah umum Psikologi


Pendidikan

Dosen Pengampu :
Dra. Kurnia Bektiningsih, M.Pd.

Disusun oleh :
1. Wahyu Wijiwati (1401419005)
2. Hanan Faizatuzahra (1401519086)
3. Irham Tri Kusuma (5201419005)
ROMBEL J

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat
serta karunianya sehingga penulis dapat menyusun dan menyesaikan tugas mata umum
Pendidikan Psikologi dengan judul “Makalah Tentang Motivasi Belajar”. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah umum Pendidikan Psikologi.
Penulis menyadari betapa banyak hambatan dalam penyelesaian laporan ini namun,
semua itu dapat penulis jalani atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa, serta bimbingan dan
motivasi dari berbagai pihak. Maka penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada ibu M.Pd. dan teman teman yang telah banyak membantu menyelesaikan tugas ini.
Semoga amal baik dan ketulusan semua pihak mendapat imbakan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa tulisan kami ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kami sangat berharap masukan ibu M.Pd dan saran dari selaku dosen mata kuliah, guna
menyempurnakan tugas ini kearah yang lebih baik. Akhirnya penulis berharap agar tulisan ini
dapat memberikan manfaat bagi kami dan pembaca lainnya dalam proses pembelajaran di
kemudian hari.

Semarang,

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………................... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
11. Latar Belakang…………………………………………. ……… 1
12. Rumusan Masalah......................................................................... 1
13. Tujuan........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Motivasi Belajar.....…………………………………….. 3
2.2 Motivasi Menurut Beberapa Tokoh .……………………………. 5
2.3 Teori Motivasi dalam Psikologi ………………………………… 6
2.4 Prinsip Motivasi...........................……………………………….. 6
2.5 Aspek Motivasi Belajar................................................................. 7
2.6 Fungsi Motivasi Belajar................................................................. 8
2.7 Masalah Motivasi Siswa dalam Belajar......................................... 8
2.8 Upaya Mengingkatkan Motivasi Belajar....................................... 9
2.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar..................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan……..…………………………………………………. 11
3.2 Saran……………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat guru berdiri dalam kelas dan memulai bercerita kepada murid-murid tentang
mata pelajaran, tentunya guru berharap murid antusias dengan pelajaran yang
diterangkannya. Guru menatap mata siswa satu persatu dan memperkirakan kemampuan
mereka dalam menangkap bahan pelajaran yang diberikan. Kegiatan tersebut merupakan
salah satu pemberian motivasi kepada siswanya.
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Apabila guru dan
orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa atau anaknya, maka dalam
diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan motivasi yang baik dan sesuai, maka anak dapat menyadari akan manfaat
belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas
belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa. Selanjutnya dapat
membentuk kebiasaan siswa senang belajar, sehingga prestasi belajarnya pun dapat
meningkat.
Pada hakekatnya inti dari pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar.
Semua pihak yang tersangkut di dalamnya, baik kepala sekolah, guru, konselor, siswa,
petugas lainnya maupun orang tua siswa sangat mengharpkan terjadinya proses belajar
mengajar yang optimal. Terjadinya proses belajar yang optimal, diharapkan siswa akan
mampu meraih prestasi yang tinggi. Untuk itu, selain senantiasa menyempurnakan sistem
pengajarannya, disekolah juga mengupayakan terjadinya motivasi belajar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah :
1. Konsep Motivasi Belajar
2. Motivasi Menurut Beberapa Tokoh
3. Teori Motivasi dalam Psikologi
4. Prinsip Motivasi
5. Aspek Motivasi Belajar.
6. Fungsi Motivasi Belajar
7. Masalah Motivasi Siswa dalam Belajar
8. Upaya Mengingkatkan Motivasi Belajar
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar
1.3 Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas tujuan makalah ini yaitu :
1. Konsep Motivasi Belajar

1
2. Motivasi Menurut Beberapa Tokoh
3. Teori Motivasi dalam Psikologi
4. Prinsip Motivasi
5. Aspek Motivasi Belajar.
6. Fungsi Motivasi Belajar
7. Masalah Motivasi Siswa dalam Belajar
8. Upaya Mengingkatkan Motivasi Belajar
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Motivasi Belajar


Konsep motivasi berawal dari konsep para ahli filsafat, bahwa tidak semua
tingah laku manusia dikendalikan oleh akal, akan tetapi tidak banyak perbuatan yang
telah dilakukan oleh manusia di luar kontrol manusia, maka dari itu lahirlah sebuah
pendapat, bahwa manusia disamping sebagai makhluk rasionalistik, manusia juga
sebagai makhluk mekanistik yaitu makhluk yang digerakkan oleh sesuatu di luar nalar
(Chaplin, 2001 dalam Saleh & Wahab 2005).
Motivasi menurut Utsman Najati, yaitu kekuatan penggerak yang
membangkitkan aktivitas pada sesorang dan menimbulkan tingkah laku serta
mengarahkan pada tujuan-tujuan tertentu, ada tiga komponen pokok dalam motivasi
yaitu menggerakkan, dimana motivasi menimbulkan kekuatan pada seseorang untuk
bertindak sesuatu, yang kedua adalah mengarahkan, motivasi mengarahkan tingkah
laku seseorang terhadap sesuatu tujuannya, dan motivasi juga menopang, artinya
motivasi menjaga dan menopang tingkah laku, dimana keadaan lingkungan sekitar
individu juga harus menguatkan dorangan dan kekuatan yang ada dalam individu. (
Sheleh & Wahab, 2005)
Dari pernyataan diatas yaitu motivasi didefinisikan dengan segala sesuatu
sebagai pendorong tingkah laku seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Winkel, 2003 dalam Puspitasari, 2012 definisi atas motivasi belajar adalah
segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberi arah pada kegiatan kegiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis
yang bersifat non intelektual dan berperan dalam hal menumbuhkan semangat belajar
untuk individu.
Motivasi belajar adalah dorongan dari proses belajar dan tujuan dari belajar
adalah mendapatkan manfaat dari proses belajar. Beberapa siswamengalami masalah
dalam belajar yang berakibat prestasi belajar tidak sesuai dengan ang diharapkan.
Untuk mengatasi masalah yang dialami tersebut perlu ditelusuri faktor yang
mempengaruhi hasil belajar di antaranya adalah motivasi belajar siswa, dimana
motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar, serta sangat memberikan
pengaruh besar dalam memberikan gairah atau semangatdalam belajar (Puspitasari,
2012)
Menurut Clayton Alderfer dalam Hamdhu, 2011 Motivasi belajar adalah
kecenderungan siswa dalam melakukan segala kegiatan belajar yang didorong oleh
hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
Motivasi belajar merupakan peranan yang khas adalah sebagai penumbuhan
gairah dalam diri setiap individu, serta memunculkan perasaan penggerak semangat
untuk belajar. Siswa yang memilki motivasi tinggi akanmemiliki semangat dan
banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar sehari- harinya. Sardiman, 2011
dalam Puspitasari, 2012.
Menurut Djamarah, 2002 motivasi belajar pada setiap individu dapat berbeda,
sehingga ada siswa yang sekedar ingin menghindari nilai yang jelek bahkan untuk
menghindari hukuman dari guru, dan orientasinya hanya untukmemperoleh nilai yang
tinggi, namun ada pula siswa yang benar-benar ingin mengembangkan wawasan dan
pengetahuan.
. Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling berkaitan. Motivasi belajar
merupakan hal yang pokok dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tanpa
motivasi seseorang tidak akan melakukan kegiatan pembelajaran. Motivasi sebagai
penggerak seseorang untuk melakukan suatu hal untuk tujuan yang dikehendaki oleh
para siswa. Bermula dari motivasi belajar seseorang memiliki semangat untuk menjadi
lebih baik dari kegiatan belajar tersebut.
1. Teori Motivasi Belajar
(Purwa, 2012) Teori motivasi belajar tidak dapat dilepaskan dengan
pembahasan tentang teori belajar Koneksionisme S-R dan teori Belajar Kognitif
(Teori Gestalt).
Dalam membicarakan soal motivasi belajar, hanya akan dibahas dari dua sudut
pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut
“motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut
“motivasi ekstrinsik” menurut W.S Winkel, 1997 dalam Sardiman 2012 yaitu
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar. Motivasi intrinsik adalah
motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasiyang erat dengan
tujuan belajar.
b. Intrinsik
1. Keinginan untuk menjadi orang ahli dan terdidik
2. Belajar yang disertai dengan minat
3. Belajar yang disertai dengan perasaan senang
c. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik
menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar (resides in some
factors outside the learning situation). Anak didik belajar karena hendak mencapai
tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya.. (Sardiman, 2012)
d. Ekstrinsik
1. Belajar demi memenuhi kewajiban
2. Belajar demi memenuhi kebutuhan
3. Belajar demi memperoleh hadiah
4. Belajar demi meningkatkan gengsi
5. Belajar demi memperoleh pujian dari guru, orang tua, dan teman
6. Adanya ganjaran dan hukuman
2.2 Motivasi Menurut Beberapa Tokoh
Menurut James O Whittaker mengenai pengguaan istilah “motivation”dibidang
psikologi. Ia mengatakan, bahwa motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang
mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku
mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. Apa yang dkemukakan oleh
Whittaker mengenai motivasi diatas, berlaku untuk umum, baik pada manusia maupun
hewan. Pendapat-pendapat berikut ini erat hubungannya dengan hal belajar murid.
(Soemanto, 2006).
Menurut Ghuthrie mengenai motivasi dalam belajar,memandang motivasi dan
reward sebagai hal yang kurang penting dalam belajar. Menurut Ghuthrie, motivasi
hanyalah menimbulkan variasi respons pada individu, dan bila dihubungkan dengan
hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental dalam belajar. (Soemanto, 2006).
Menurut Sardiman, 2007 menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-
aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai
suatu kondisi intern (kesiap siagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhanuntuk mencapai tujuan sangat dirasakan
atau mendesak.
2.3 Teori Motivasi dalam Psikologi
Teori kebutuhan Maslow
Motivasi sangat berkaitan dengan anggapan bahwa apapun yang dilakukan
manusia adalah dengan tujuan untuk memenuhi segala kebutuhan, baik kebutuhan
secara fisik maupun psikis. Berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow
bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum
memuaskankebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hierarki
Maslow diberi perhatian khusus yaitu aktualisasi diri.
Menurut hirarki kebutuhan Maslow, kebutuhan individual harus dipuaskan
dalam urutan sebagai berikut:
a. Fisiologis
b. Keamanan
c. Cinta dan rasa memiliki
d. Harga diri
e. Aktualisasi diri
Kebutuhan dan dorongan / motivasi istilah yang digunakan secara bergantiandalam
psikologi , namun kebutuhan lebih mengacu pada kebutuhan fisiologis dandorongan
atau motivasi mengacu pada kebutuhan yang bersifat psikologis dari suatu kebutuhan.
(Shaleh dan Wahab, 2005).
2.4 Prinsip Motivasi
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.
Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasiberarti tidak
ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip
motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam
aktivitas belajar mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam
uraian berikut (Drs. Syaiful Bahri Djamarah, 2011).
Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
Seseorang melakukan aktivitas belajar karena motivasi belum menunjukkan aktivitas
yang nyata ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai dasarpenggeraknya yang
mendorong seseorang untuk belajar. Seseorang yang berminat untuk belajar belum
sampai pada tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas yang nyata. Minat
merupakan kecendrungan psikologis yang menyenangi sesuatu objek, belum sampai
melakukan kegiatan. Namun, minat adalah alat motivasi dalam belajar. Minat
merupakan potensi
psikologi yang dapat dimanfaatkan untukmenggali motivasi.
Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar. Efek
yang tidak diharapakan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan
ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar dirinya. Selain kurang
percaya diri, anak didik juga bermental pengharapan dan mudah terpengaruh. Oleh
karena itu, motivasi instrinsik lebih utama dalam belajar.
Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. Setiap orang senang
dihargai dan tidak disuka dihukum dalam bentukapapun. Memuji orang lain berarti
memberikan pengahargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini memberikan
semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Tetapi pujian
yang diucap itu tidak asal ucap, harus pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan
pujian bisa bermakna mengejek.
Berbeda dengan pujian, hukuman diberikan kepada anak didik dengan tujuan
untuk memberhentikan perilaku negatif anak didik. Frekuensi kesalahan diharapkan
lebih diperkecil setelah diberikan hukuman pada anak didik.
Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
Dalam dunia pendidikan, anak didik membutuhkan penghargaan. Dia
tidakingin dikucilkan. Berbagai peranan dalam kehidupan yang dipercayakan
kepadanya sama halnya memberikan rasa percaya diri kepada anak didik. Anak
didik merasa berguna, dikagumi atau dohormati oleh guru atau orang lain.
Perhatian, ketenaran, status, martabat, dan sebagainya merupakan kebutuhan
yangwajar bagi anak didik, semuanya dapat memberikan motivasi bagi anak
didik dalam belajar.
Motivasi dapat memupuk optimisdalam belajar
Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin belajar bukanlah
kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi juga
dihari-hari mendatang.
Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi
mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan
indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik.
2.5 Aspek Motivasi Belajar
Aspek-aspek motivasi belajar menurut (Sardiman, 2001 dalam Pramitasari,
Amelia, Indriana, Yeniar, dan Ariati, Jati, 2011) meliputi:
a. Menimbulkan kegiatan belajar
Keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar di sekolah
b. Menjamin kelangsungan belajar
Kemauan siswa untuk mempertahankan kegiatan belajar pada setiap
pelajaran yang diajarkan di sekolah
c. Mengarahkan kegiatan belajar
Kemauan siswa untuk mengarahkan kegiatan belajarnya dalam setiap
pelajaran yang diajarkan demi mencapai suatu tujuan tertentu dalam
belajar.
2.6 Fungsi Motivasi Belajar
Baik motivasi intrinsic maupun motivasi ekstrinsik sama berfungsi sebagai
pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Ketiganya menyatu dalam sikap
terimplikasi dalam perbuatan. Dorongan adalah fenomena psikologis dari dalam yang
melahirkan hasrat untuk bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang akan melahirkan
hasrat untuk bergerak dalam perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah baik
dorongan atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari motivasi
dalam setiap perbuatan dalam belajar. Dalam motivasi terdapat tiga fungsi utama
yaitu: (Sardiman, 2012)
Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Motivasi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik
ambil dalam rangka belajar.
Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu
kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan
psikofisik.
Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus
dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.
2.7 Masalah Motivasi Siswa dalam Belajar
Menurut pengamatan Hilgard dan Russell, ternyata tidak ada obat yang mujarab
untuk menyembuhkan segala “penyakit mental” yang didapati pada anak-anak yang
berada di dalam lingkungan sekolah yang tidak cocok bagi mereka. Apabila terdapat
kesimpulan penelitian yang kiranya membantu guru, ternyata kemudian tidak diketahui
prosedur yang
pasti untuk memotivasi semua murid pada setiap saat. (Soemanto, 2006).
2.8 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Menurut De Decee dan Grawford, 1974 dalam Djamarah 2002. ada empat
fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan
peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu guru harus dapat menggarahkan anak
didik, memberikan harapan yang realistis, memberikan insentif, dan mengarahkan
perilaku anak didik ke arah yang menunjang tercapainya pengajaran. Adapun upaya
untuk meningkatkan motivasi belajar yaitu:
Menggairahkan anak didik
Untuk dapat meningkatkan kegairahan anak didik, guru harus
mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai disposisi awal setiap anak
didiknya.
Memberikan harapan realistis
Seorang guru harus memelihara harapan-harapan anak didik yang
realistis dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak realistis.
Untuk itu guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenaikeberhasilan
atau kegagalan akademis setiap anak didik di masa lalu.
Memberikan insentif
Bila anak didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan
hadiah kepada naka didik (dapat berupa pujian, angka yang baik, dan
sebagainya) atas keberhasilannya, sehingga anakdidik terdorong untuk
melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran.
Mengarahkan perilaku anak didik
Cara mengarahkan perilaku anak didik adalah dengan memberikan penugasan,
bergerak mendekati, memberikan hukuman yang mendidik, menegur dengan sikap
lemah lembut dan dengan perkataan yang ramah dan baik.
Para ahli lainnya seperti Gage dan Berliner (1979), French dan Raven (1959)
menyarankan sejumlah cara meningkatkan motivasi anak didik tanpa harusmelakukan
reorganisasi kelas secara besar-besaran, antara lain:
1. Menggunakan pujian verbal
2. Pergunakan tes dan nilai secara bijaksana
3. Membangkitkan rasa ingin tahu dan hasrat eksplorasi
4. Melakukan hal yang luar biasa
5. Merangsang hasrat anak didik
6. Memanfaatkan apersepsi anak didik
7. Menerapkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam konteks yang unikdan
luar biasa
8. Meminta anak didik untuk mempergunakan hal-hal yang sudah dipelajari
sebelumnya
9. Menggunakan simulasi dan permainan
10. Memperkecil daya tarik sistem motivasi yang bertentangan
11. Memperkecil konsekuensi-konsekuensi yang tidak menyenangkan.
2.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Syah, 2003 dalam Puspitasari, Devi Brantaningtyas, 2012. faktor-
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah :
a. Guru
Guru berperan penting dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa melalui
metode pengajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. Guru juga
harus bisa menyesuaikan efektivitas suatu metode mengajar dengan mata pelajaran
tertentu. Pada pelajaran tertentu guru harus menggunakan metode mengajar yang
sesuai dengan materi yang akan disampaikan karena hal inisangat berpengaruh
terhadap salah satu tujuan dari belajar itu sendiri.
b. Orang tua dan keluarga
Tidak hanya guru di sekolah, orang tua atau keluarga di rumah juga berperan
dalam mendorong, membimbing, dan mengarahkan anak untuk belajar. Oleh karena
itu orang tua dan keluarga harus bisa membimbing, membantu dan mengarahkan anak
dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang kemungkinan dihadapi dalam belajar. Saat
merasa dapat memahami konsep-konsep dalam pelajaran, anak akan termotivasi untuk
belajar.
c. Masyarakat dan lingkungan
Masyarakat dan lingkungan berpengaruh terhadap motivasi belajar pada anak
masa sekolah. Masyarakat dan lingkungan berpengaruh terhadap motivasi belajar pada
anak masa sekolah. Lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar
adalah pengaruh dari teman sepermainan. Seorang anak yang rajin melakukan
kegiatan belajar secara rutin akan mempengaruhi dan mendoronganak lain untuk
melakukan kegiatan yang sama.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Konsep motivasi berawal dari konsep para ahli filsafat, bahwa tidak semua
tingah laku manusia dikendalikan oleh akal, akan tetapi tidak banyak perbuatan yang
telah dilakukan oleh manusia di luar kontrol manusia, maka dari itu lahirlah sebuah
pendapat, bahwa manusia disamping sebagai makhluk rasionalistik, manusia juga
sebagai makhluk mekanistik yaitu makhluk yang digerakkan oleh sesuatu di luar nalar
(Chaplin, 2001 dalam Saleh & Wahab 2005).
Motivasi menurut Utsman Najati, yaitu kekuatan penggerak yang
membangkitkan aktivitas pada sesorang dan menimbulkan tingkah laku serta
mengarahkan pada tujuan-tujuan tertentu, ada tiga komponen pokok dalam motivasi
yaitu menggerakkan, dimana motivasi menimbulkan kekuatan pada seseorang untuk
bertindak sesuatu, yang kedua adalah mengarahkan, motivasi mengarahkan tingkah
laku seseorang terhadap sesuatu tujuannya, dan motivasi juga menopang, artinya
motivasi menjaga dan menopang tingkah laku, dimana keadaan lingkungan sekitar
individu juga harus menguatkan dorangan dan kekuatan yang ada dalam individu. (
Sheleh & Wahab, 2005)
Menurut De Decee dan Grawford, 1974 dalam Djamarah 2002. ada empat
fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan
peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu guru harus dapat menggarahkan anak
didik, memberikan harapan yang realistis, memberikan insentif, dan mengarahkan
perilaku anak didik ke arah yang menunjang tercapainya pengajaran
3.2 Saran
Sebagai seorang calon pendidik pada sekolah dasar sebaiknya kita memahami
bagaimana terkait cara meningkatkan motivasi belajar pada siswa di SD. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat membantu pembaca untuk memahami tentang motivasi belajar
pada siswa SD. Namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran mendukung dari pembaca sekalian sangat
kami nantikan.
DAFTAR PUSTAKA

Ali,Mohammad.1998.Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi.Bandung:Angkasa.

Arikunto,Suharsimi.1998.Prosedur Penelitian.Jakarta:Rieneka Cipta.

Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Rieneka


Cipta.

Dimyati dan Mudjiono,1994.Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta:Depdikbud.

Djamarah,Syaiful Bahri.Drs.2002.Psikologi Belajar.Jakarta:PT Rieneka Cipta.

Hamalik,Oemar.2003.Prosedur Beljar Mengajar.Jakarta Bumi Aksara.

Nashar.Drs.2004.Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan


pembelajaran.Jakarta:Delia press.

Sardiman,A.M.2000.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta Grafindo

Persada. Sudjana,Nana.1996.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung:Sinar

Baru.

Anda mungkin juga menyukai