Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya adalah perairan dan
terletak pada lokasi strategis karena berada dipersilangan rute perdagangan dunia. Sehingga
peran pelabuhan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi maupun mobilitas sosial dan
perdagangan di wilayah ini sangat besar. Oleh karenanya pelabuhan menjadi faktor penting
bagi pemerintah dalam menjalankan roda perekonomian negara, yang wilayahnya berupa
kepulauan, dengan perbandingan antara daratan dan lautnya 38% : 62% terdiri lebih dari 17
ribu pulau besar dan kecil, dan 1000 diantaranya telah didiami.
Kepulauan Riau terletak di posisi strategis antara Singapura, Johor Bahru Malaysia dan
Malaka. Daerah ini merupakan kawasan pelayaran internasional yang selalu ramai serta
memiliki kondisi alam yang unik dengan ribuan pulau yang bertebaran. Oleh karena itu,
peran pelabuhan dan transportasi laut sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan di
berbagai bidang.
Salah satu pelabuhan laut yang strategis di Kepulauan Riau adalah pelabuhan Tanjung
Balai Karimun yang terletak di Pulau Karimun. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
merupakan pintu gerbang perekonomian daerah di Kepulauan Riau yang menjadi pertemuan
transportasi inter dan antar moda khususnya yang menyangkut arus kegiatan keluar masuk
kapal, barang dan penumpang. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun merupakan salah satu
pintu masuk ke Pulau Karimun dan merupakan pelabuhan internasional khususnya dari
Singapura dan Kukup, Malaysia.
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, terletak di Pulau Karimun. Pelabuhan Tanjung Balai
Karimun adalah salah satu Cabang Pelabuhan yang dikelola oleh PT (Persero) Pelabuhan
Indonesia I yang berpusat di Medan. Sebagai salah satu Cabang, ditinjau dari segi geografis
lokasi pelabuhan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura
yang terkenal dengan selat Malaka dan selat Singapura yang merupakan jalur pelayaran
terpadat dan tersibuk di dunia. Kedua selat ini adalah merupakan “Straits Used for
International Navigation” dalam pengertian Hukum Laut International (UNCLOS). Dengan
kondisi tersebut, pelabuhan Tanjung Balai Karimun mempunyai peran yang cukup berarti
ditinjau dari aktivitas ekonomi melalui lalu lintas angkutan laut baik untuk kunjungan kapal
dan alih muat barang maupun orang. Dengan kondisi tersebut, pelabuhan Tanjung Balai
Karimun mempunyai peran yang cukup berarti ditinjau dari aktivitas ekonomi melalui lalu
lintas angkutan laut baik untuk kunjungan kapal dan alih muat barang maupun orang.
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dibangun sejak pertengahan tahun 1950-an karena
lumpur yang mengendap di pelabuhan sebelumnya yaitu di Pelabuhan Meral merupakan
problem bagi kapal-kapal untuk berlabuh di Pelabuhan Meral. Pelabuhan Meral tidak lagi
mampu dilalui oleh kapal-kapal yang lebih besar untuk sandar. Endapan lumpur
menyebabkan air laut menjadi dangkal. Posisi Pelabuhan Meral sebenarnya sangat strategis,
karena lokasinya yang agak masuk kedalam (teluk), dengan kondisi tersebut membuat
pelabuhan ini aman dari terjangan angin dan gelombang besar. Karena dianggap sudah tidak
layak, maka Pelabuhan Meral dipindahkan.
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun telah ada sejak tahun 1958. Pelabuhan Tanjung Balai
Karimun terletak di Pulau Karimun dengan luas wilayah Karimun 275 km² dengan jumlah
penduduk kurang lebih 75.000 jiwa dan mata pencaharian mayoritas di sektor perikanan atau
nelayan. Pada tahun 1968 Pelabuhan Tanjung Balai Karimun merupakan salah satu dari tiga
pelabuhan bea cukai yang dikenal dengan nama ”Boom Pendek”, disinilah tempat
bersandarnya kapal patroli bea cukai wilayah kerja Kanwil II Tanjung Balai Karimun. Pada
tahun 1970-an Pelabuhan Tanjung Balai Karimun hanya digunakan sebagai pelabuhan transit
kapal-kapal dagang, kapal-kapal tersebut hanya singgah sementara untuk mengisi perbekalan
dan jual-beli. Di tahun 1980-an, karena kapal-kapal besar tidak bisa bersandar di pelabuhan
maka untuk untuk bisa naik kapal (ferry) tersebut para penumpang terlebih dahulu naik
sampan karena keamanan kapal tidak terjamin.
Pengelolaan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun yang diarahkan pada pelayanan ship to
ship transfer menyebabkan aktivitas kapal-kapal di sini menjadi sangat padat, sayangnya hal
ini tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Dulunya dermaga umum pelabuhan
Tanjung Balai Karimun hanya bisa disinggahi kapal-kapal kayu, tapi sekarang sudah bisa
digunakan merapat kapal besi. Seiring dengan mulai banyaknya kapal-kapal besi berukuran
besar menyinggahi pelabuhan ini, maka kegiatan bongkar muat (B/M) pun mulai meningkat.
Secara geografis, Kepulauan Riau berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.
Lokasi yang stategis ini membuat pelabuhan-pelabuhan di Kepulauan Riau menjadi ikut di
perhitungkan. Perkembangan industri, pertambangan dan pariwisata membuat pelabuhan-
pelabuhan di Kepulauan Riau sebagai tempat transit para penumpang baik para pelaku bisnis,
para pekerja dan wisatawan, sehingga peranan pelabuhan dalam ekonomi, soial, politik dan
budaya sangat besar.
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun sebagai pintu gerbang utama secara tidak langsung
mampu membangkitkan perekonomian masyarakat, hal ini terlihat dari kelancaran
transportasi laut di Pulau Karimun dengan banyaknya rute pelayaran yang dibuka. Hal ini
diikuti dengan berkembangnya perusahaan-perusahaan pelayaran angkutan laut dan
perusahaan bongkar muat. Pulau Karimun yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia
tentu membawa pengaruh bagi masyarakat Karimun. Pengaruh budaya yang dibawa oleh
wisatawan asing sangat nampak adalah dalam hal berpakaian.
(sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/sejarah-pelabuhan-tanjung-balai-
karimun).
B. Letak Kantor KSOP Kelas 1 Tanjung Balai Karimun
Keberadaan Wilayah Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Tanjung
Balai Karimun berada pada :
a. Posisi Pelabuhan
b. BTPosisi Perairan
1) 01o.08.20” N/103o.25’.12”E
2) 01o.06’00” N/103o.30’.00”E
3) 01o.03’.00” N/103o.32’.00”E
4) 00o.59’.42” N/103o.32’.10”E
5) 01o.08’.12” N/103o.30’.18”E
6) 01o.06’.12” N/103o.24’.15”
2.2 Struktur Organisasi Dan Bidang Usaha KSOP Kelas 1 Tanjung Balai Karimun
Gambar 2