Laporan Praktikum Mekanika Fluida - Sedimentasi - Ariel, Fadzia, Rizal, Naja
Laporan Praktikum Mekanika Fluida - Sedimentasi - Ariel, Fadzia, Rizal, Naja
Laporan Praktikum Mekanika Fluida - Sedimentasi - Ariel, Fadzia, Rizal, Naja
DISUSUN OLEH :
dv C v2 A
m (mg ) L vg ) d . . . . . . . . . . . (1)
dt 2
dengan :
m : massa padatan
g : percepatan gravitasi
V : volume partikel
t : waktu
CD : koefisien gerak
dv C v2 A
g 1 L D L . . . . . . . . . . . . . . . (2)
dt s 2
Pada saat kecepatan mencapai kecepatan terminal, percepatan akan sama
dengan nol. Kecepatan terminal dapat diperoleh dari penyelesaian Persamaan (2).
4 s L gD
vt . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)
3C D L
gD2 s L
vt . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)
18 L
dengan :
vt : kecepatan terminal
g : percepatan gravitasi
Partikel dengan bentuk bola atau mirip bola akan mengendap lebih cepat
dibanding dengan bahan non bola serta suspensi yang membentuk agregate untuk
berat yang sama. Proses flukulasi dan koagulasi akan memperbaiki sifat
mengendap dari partikel padatan yang bentuknya tidak teratur.
2. Konsentrasi slurry
Jika konsentrasi slurry cukup encer, partikel padatan akan turun dengan
kecepatan terminalnya dan berharga tetap seperti ditunjukkan oleh Persamaan 3
atau 4. Pada keadaan ini densitas dan viskositas slurry akan sama dengan densitas
dan viskositas cairan dan tidak dipengaruhi oleh konsentrasi padatan.
Penambahan konsentrasi slurry akan mengurangi kecepatan jatuh partikel dalam
cairan. Jika konsentrasi cukup tinggi, interaksi antar pertikel akan berpengaruh
terhadap kecepatan pengendapan padatan. Interaksi dapat berupa tumbukan atau
koagulasi. Peristiwa pengendapan dimana konsentrasi slurry cukup tinggi disebut
hindered settling. Pada keadaan ini densitas dan viskositas slurry akan merupakan
densitas dan viskositas bulk yang harganya dipengaruhi oleh konsentrasi padatan.
Viskositas bulk dapat dinyatakan berdasarkan persamaan empiris sebagai :
B 101,82(1 x )
R . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5)
L x
gD2 s L
vH R . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)
18 L
3. Perlakuan awal
Keterangan :
A : cairan bening
C’ : zona transisi
t : waktu sedimentasi
c : konsentrasi
v : kecepatan sedimentasi
Zi Z
v tg atau Z i Z vt . . . . . . . . . (9)
t
Zo
c c0 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (10)
Zi
III. METODE
Bahan
1. Tepung Tapioka
2. Aquadest
Alat
1. Botol air mineral
2. Sendok makan
3. Stop watch
LANGKAH KERJA
1. Tepung tapioka diayak dengan ayakan ukuran mesh tertentu.
2. Slurry dibuat dengan dengan konsentrasi tertentu.
3. Slury dimasukan kedalam botol.
4. Tinggi interface dan waktu sedimentasi dicatat setiap saat
5. Ketika tinggi interface relatif tetap (tidak turun lagi) percobaan
dihentikan.
6. Gafik hubungan antara waktu (detik) versus tinggi interface (cm) di
buat
Grafik t vs Z (2 sdm)/L
20
15
y = -0.0019x + 12.577
10 R² = 0.6315
Z (cm)
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
-5
t (detik)
Grafik t vs Z (4 sdm/L)
20
y = -0.0016x + 13.131
15 R² = 0.7099
10
Z (cm)
0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
-5
t (detik)
Pada praktikum ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil, yaitu
tidak adanya timbangan sehingga digunakan sendok sebagai satuan untuk
padatan. Lalu sulitnya diamati tinggi slurry karena gradasi warna yang kurang
jelas. Padatan tidak diayak karena tepung tapioka yang kami gunakan sudah
homogen ukurannya.
VI. KESIMPULAN
1. Semakin besar konsentrasi, maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan
untuk sedimentasi.
2. Pada slurry 2 sdm/L penurunan tinggi sedimen terhadap waktu mengikuti
persamaan y = -0,0019x + 12,577 dengan R² = 0,6315 ,dan pada slurry 4
sdm/L penurunan tinggi sedimen terhadap waktu mengikuti persamaan y
= -0,0016x + 13,131 dengan R² = 0,7099
3. Kecepatan sesaat jatuh partikel semakin lama semakin menurun. Hal
inilah yang menyebabkan saat ketinggian slurry rendah maka akan
semakin lama juga penurunan untuk interval selanjutnya.