Sap Kad
Sap Kad
Sap Kad
Disusun :
KELAS 3B
D. Metode : Ceramah
E. Media :
Leaflet
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tersedia leaflet.
b. Lingkungan cukup memadai untuk penyuluhan.
c. Waktu pelaksanaan penyuluhan tepat waktu.
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh dapat memimpin jalannya penyuluhan dengan tertib dan
teratur.
b. Klien mengikuti penyuluhan dengan baik dan dapat menerapkan
perawatan pada klien dengan ketoasidosis
3. Evaluasi hasil
a. Menjelaskan pengertian ketoasidosis
b. Menyebutkan penyebab ketoasidosis
c. Menjelaskan tanda dan gejala ketoasidosis
d. Menyebutkan penatalaksanaan ketoasidosis
LAMPIRAN
1. Definisi
Ketoasidosis diabetikum (KAD) merupakan komplikasi akut yang
mengancam jiwa seorang penderita diabetes mellitus yang tidak
terkontrol. Ketoasidosis diabetikum adalah keadaan dekompensasi
metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis,
terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolute dan relative.
Kondisi kehilangan urin, air, kalium, amonium, dan natrium
menyebabkan hipovilemia, ketidakseimbangan elektrolit, kadar
glukosa darah sangat tinggi, dan pemecahan asam lemak bebas
menyebabkan asidosis dan sering disertai koma. KAD merupakan
komplikasi akut diabetes mellitus yang serius dan membutuhkan
pengelolaan gawat darurat (Tarwoto dkk, 2012)
2. Etiologi
3. Manifestasi klinis
a. Dehidrasi
b. Hiperventilasi
c. Perubahan status mental
d. Muntah
e. Sering ada nyeri abdomen
4. Patofisiologi
5. Pathway
Kekurangan insulin
Pemecahan lemak
Hiperglikemia
(polidipsia)
Nyeri Muntah
Kekurangan volume abdomen Respirasi
cairan dan elektrolit
Pola Napas
(Corwin, 2012)
Anoreksia tidak efektif
6. Komplikasi
a. Komplikasi akut
1) Koma hiperglikemia disebabkan kadar gula sangat
tinggi biasanya terjadi pada NIDDM.
2) Ketoasidosis atau keracunan zat keton sebagai hasil
metabolisme lemak dan protein terutama terjadi pada
NIDDM.
3) Koma hipoglikemia aibat terapi insulin yang
berlebihan atau tidak terkontrol.
b. Komplikasi kronis
1) Mikroangipati (kerusakan pada saraf-saraf perifer)
pada organ-organ yang mempunyai pembuluh darah
kecil seperti pada :
2) Retinopati diabetika (kerusakan saraf retina di mata)
sehingga mengakibatkan kebutaan.
3) Neuropati diabetika (kerusakan saraf-saraf perifer)
mengakibatkan baal/gangguan sensoris pada organ
tubuh.
4) Nefropati diabetika (kelainan/kerusakan pada ginjal
dapat mengakibatkan gagal ginjal).
c. Makroangiopati
1) Kelainan pada jantung dan pembuluh darah seperti
infark miokard maupun gangguan fungsi jantung
karena arterisklerosis.
2) Penyakit vaskuler perifer.
3) Gangguan sistem pembuluh darah otak atau stroke.
d. Gangren diabetika karena adanya neuropati dan terjadi luka
yang tidak sembuh-sembuh
e. Disfungsi erektil diabetika.
8. Penatalaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Hermayudi & Ariani, P.U. 2017. Metabolik Endokrin. Yogyakarta : Nuha Medika
Tanto, Chris. Ed. 2018. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ke-4. Jakarta : Media
Aesculapius