CJR Perawatan Pedicure, Manicure Dan Waxing
CJR Perawatan Pedicure, Manicure Dan Waxing
CJR Perawatan Pedicure, Manicure Dan Waxing
Disusun Oleh:
Nim: 5191144005
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
karunia-Nyalah Critical jurnal review ini dapat terwujud. Critical jurnal review ini
disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa program studi Tata Rias.
Saya ucapkan rasa terima kasih kepada ibu Dian Maya Sari, S. Pd., M. Pd
dan ibu Mey Alsih Sihombing, S. Pd., M. Pd selaku dosen pembelajaran mata
kuliah Perawatan Manicure, Pedicure dan Waxing, yang telah mengajarkan dan
membimbing mahasiswa/i agar dapat memahami mata kuliah ini.
A. Latar Belakang
Adapun tujuan pembuatan jurnal review ini adalah sesuai dengan pembahasan di
dalam latar belakang masalah diatas, diantaranya adalah sebagai berikut:
C. Manfaat
Sementara manfaat pada penyusunan review jurnal ini adalah sebagai berikut:
Jurnal Utama
Judul Perbandingan Hasil Pencabutan Bulu Pada Kaki
(Waxing) Menggunakan Kosmetik Tradisional Dan
Kosmetik Modern
Jurnal Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN 2622-4925
Download http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
Halaman 19 Halaman
Tahun 2019
Penulis Shinta Saputri, Prima Minerva
Reviewer Astrid C. Sihombing
Tanggal 15 September 2020
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk a) untuk mengetahui hasil
menggunakan kosmetik Tradisional pada pencabutan bulu
kaki (waxing), b) Mengetahui bagaimana hasil
menggunakan kosmetik modern pada pencabutan bulu
kaki (waxing) dan c) Melihat perbandingan hasil
pencabutan bulu kaki (waxing) menggunakan kosmetik
modern dan kosmetik Tradisional
Subjek Penelitian mahasiswa Tata Rias dan Kecantikan dengan 3 sampel
Assessment Data Kepada para peneliti, Para peneliti hendaknya mampu
mempersiapkan diri semaksimal mungkin agar kegiatan
yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mampu
mencapai tujuan yang diharapkan.
Kata Kunci Pencabutan Bulu: Waxing, Kosmetik Tradisional ,
Kosmetik Modern
Latar Belakang Perawatan kulit wajah dan badan menjadi kebutuhan
pada saat ini untuk menunjang penampilan tersebut,
termasuk salah satunya perawatan pencabutan bulu yang
ada dibadan.Perawataan pencabutan bulu dapat
menunjang penampilan kulit lebih bersih, bercahaya
hingga terlihat cantik berseri. Sebaliknya jika kurang
dirawat dan dijaga, kecantikan kulit badan dapat
terganggu dan menyebabkan kulit kita terlihat suram,
kotor, dan tidak bercahaya, yang akhirnya dapat
mengurangi atau bahkan menghilangkan kecantikan.
Prilaku merawat kecantikan atau Kebersihan kulit yang
tepat dapat dinilai dari sisi kerutinan melakukannya, dan
frekuensi pembersihan kulit, dan jenis pembersih sesuai
dengan jenis kulit pastinya (mulya : 2018 : 168 ).
Perawatan pencabutan bulu dengan teknik epilasi atau
yang dikenal dengan istilah waxing pada saat ini salah
satu perawatan yang banyak dilakukan para wanita
disalon maupun klinik kecantikan, Selain itu kulit juga
mencerminkan kecantikan seorang wanita. Wanita yang
benar-benar menjaga dan merawat kulitnya akan terlihat
lebih cantik dibandingkan dengan wanita yang tidak
melakukan perawatan. Kulit yang sehat dan bersih akan
terlihat lebih bersih, segar, halus dan lembut yang akan
menambah daya tarik seseorang (Kusantati 2008 : 23).
Terdapat dua metode mengilangkan bulu atau rambut
menurut (Buchan, 2018 : 1), yaitu menggunakan teknik
Epilasidan Depilasi: “Depilasi”adalah tehnik
menghilangkan rambut khususnya batang rambut dengan
meninggalkan akar rambut. Hasil depilasi akan bertahan
selama 2 minggu. Contoh depilasi adalah mencukur dan
penggunaan bahan kimia, sedangkan teknik “Epilasi”
adalah tindakan mengangkat atau menghilangkan bulu
atau rambut yang tidak di kehendaki dengan cara
mencabut hingga mencapai sebagian akar atau folikel
rambut atau secara total yang memungkinkan bulu atau
rambut lambat akan tumbuh kembali pertumbuhan bulu
setelah epilasi 1-2 minggu”. Perawatan pada pencabutan
bulu kaki ini berguna untuk menghilangkan bulu-bulu
yang tidak dikehendaki, sehingga kulit halus, bersih dan
bercahaya, dan perawatan pencabutan bulu bisa dilakukan
secara tradisional maupun modern.Perawatan waxing
dengan kosmetik modern yang pada umumnya sering
dilakukan disalon-salon kecantikan dan memakai
kosmetik modern yang berbahan dasar kimia lainnya,
sedangkan perawatan waxing secara tradisional yaitu
dengan menggunakan bahan alami yaitu madu, gula pasir
dan lemon. Perawatan berbahan alami dapat dipercaya
bermanfaat untuk merawat dan memberikan nutrisi pada
kulit (Muliyawan, 2013:176). Semua perawatan
tradisional maupun modern memiliki tujuan yang sama
yaitu untuk mempertahankan dan meningkatkan
kecantikan dan fungsi kulit serta memperindah wujud
luarnya, disesuaikan dengan jenis kulit yang
bersangkutan. Perawatan epilasi dengan kosmetik modern
biasanya pada umumnya dilakukan di salon salon
kecantikan dan tentunya memerlukan biaya yang khusus,
sedangkan perawatan epilasi dengan menggunakan
kosmetik tradisional dapat memanfaatkan bahan alami
yang ada didapur sehingga secara biaya akan lebih hemat.
Selain itu perawatan epilasi dengan kosmetik tradisional
dapat memiliki beberapa manfaat seperti yaitu efek
samping yang ditimbulkan kecil bahkan tidak ada karena
bahannya berasal langsung dari bahan alami yang
cenderung tidak memiliki efek samping , dan
perawatannya hanya memakai bahan alami yang ada
didapur dan harga nya sangat terjangkau, bahan alami ini
juga aman untuk kulit yang senstif. Pertumbuhan bulu
setelah waxing antara 3 - 6 minggu. Berbeda dengan
mencukur yang tumbuh setelah beberapa hari (Buchan :
2018). Beberapa perawatan berbahan alami yang dapat
dimanfaatkan untuk pencabutan bulu pada kaki adalah
gula pasir ,lemon dan madu. Madu adalah cairan kental
yang dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga, madu juga
merupakan suatu campuran gula yang dibuat oleh lebah
dari larutan gula alami hasil dari bunga yang disebut
nektar. Madu memiliki kandungan vitamin, asam,
mineral, dan enzim yang sangat berguna bagi tubuh
sebagai pengobatan tradisional, selain itu juga bermanfaat
bagi kecantikan (Surlina : 2006). Pada proses perawatan
epilasi penggunaan madu bermanfaat sebagai anti bakteri
bagi kulit yang sensitif, membantu mengatasi infeksi pada
perlukaan serta anti inflamasinya / Peradangan, dan
mengurangi nyeri serta meningkatkan sirkulasi yang
mempengaruhi proses penyembuhan dalam merangsang
pertumbuhan jaringan baru sehingga mempercepat
penyembuhan luka dan mengurangi jaringan parut atau
bekas luka pada kulit. Madu, gula pasir dan lemon juga
memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia
karena tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga sebagai
bahan dasar pembuatan kosmetik salah satunya dengan
pembuatan kosmetik waxing tradisional. Berdasarkan
hasil observasi dan wawancara yang telah penulis lakukan
pada 10-20 februari 2019 terhadap mahasiwa Tata Rias
dan Kecantikan universitas negeri padang (UNP) peneliti
menemukan bahwa sebagian dari mahasiswa tersebut
mengeluhkan bulu yang tumbuh berlebihan pada area
kaki sangat mengganggu penampilan dan kepercayaan
diri, terutama ketika akan menghadiri acara penting.
Kehadiran bulu tersebut membuat penampilan kulit
terlihat kurang bersih dan tidak mulus. sebagian
mahasiswa tersebut telah melakukan perawatan waxing
disalon kecantikan, Mahasiswa yang melakukan
perawatan waxing modern disalon mengeluhkan biaya
yang dikeluarkan lebih mahal dan tidak terjangkau
sehingga mereka tidak bisa melakukan perawatan secara
rutin , selain itu ada beberapa yang alergi dan tidak cocok
dengan perawatan kosmetik disalon seperti kulit
iritasi/alergi, Dan pertumbuhan bulu lebih kasar setelah
melakukan perawatan waxing disalon. Sementara
perawatan waxing tradisional dirumah hanya
menggunakan bahan alami yang ada didapur dan sangat
mudah dibuat, pembuatan kosmetik bahan alami ini tidak
memakan waktu banyak dan irit biaya. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas maka penulis merasakan
perlu dan tertarik untuk melakukan penelitian tersebut
yang berjudul ”Perbandingan Hasil Pencabutan Bulu kaki
(Waxing) Menggunakan Kosmetik Tradisional dan
Kosmetik Modern”.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu
suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang
terkontrol secara ketat. Penelitian eksperimen yang
digunakan adalah penelitian eksperimen semu
(quasieksperimen) yang bertujuan untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang
dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya
dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol
dan atau memanipulasikan semua variabel yang relevan
(Suparmoko 2010:127). Penelitian quasi eksperimen yang
bertujuan untuk melakukan perbandingan hasil
pencabutan bulu pada kaki menggunakan kosmetik
tradisional dan kosmetik modern.Menurut Punaji
(2010:36) penelitian eksperimen adalah kegiatan
percobaan (experiment) yang bertujuan untuk mengetahui
suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat
dari adanya perlakuan tertentu.Dengan kata lain
penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya
hubungan sebab akibat. Penelitian eksperimen adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang
ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara
sengaja oleh peneliti (Santoso 2009).
Langkah Penelitian -
Hasil Penelitian 1. Perbedaan hasil pencabutan bulu dengan kosmetik
tradisional dan kosmetik modern saat perlakuan Pada
aspek daya angkat terdapat perbedaan rata-rata penilaian
dengan kosmetik tradisional dan modern dimana nilai
rata-rata indikator daya angkat terhadap pencabutan bulu
kaki (waxing).Berdasarkan uji statistic indikator daya
angkat didapatkan nilai p= 0,023 (p0,05). Artinya tidak
terdapat perbedaan hasil pencabutan bulu (waxing) antara
kosmetik tradisional dengan kosmetik modern pada
mahasiswa tata rias dan kecantikan di Universitas Negeri
Padang. Berdasarkan analisa peneliti bahwa dari segi
waktu tidak terdapat perbedaan penilaian karena waktu
untuk pencabutan bulu dari kedua kelompok tersebut
hampir sama dan rata-rata waktu yang digunakan hampir
sama dan waktu yang digunakan tidak efisien karena
lebih dari 20 menit, sehingga tidak terdapat perbedaan
penilaian terhadap waktu pada dua kelompok perlakuan.
Menurut edwin (2012) mendefisinikan waktu sebagai
suatu ilmu dan seni yang mengatur pemanfaatan waktu
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tujuan
tertentu melalui unsur unsur yang ada didalamnya. Pada
aspek iritasi/alergi nilai rata-rata indikator iritasi/alergi
terhadap pencabutan bulu kaki (waxing). Berdasarkan uji
statistic dieproleh nilai p= 0,000 (pterdapatperbedaan
hasil pencabutan bulu (waxing)dari segi iritasi/alergi
antara kosmetik tradisional dengan kosmetik modern
pada mahasiswa tata rias dan kecantikan di Universitas
Negeri Padang Berdasarkan hasil diatas diperoleh
kesimpulan bahwa dari segi penilaian iritasi/alergi,
panelis menilai bahwa pada kosmetik tradisional terdapat
sedikit kemerahan pada kaki dan pada kosmetik modern
tidak terdapat memerahan dan gatal pada kaki, dan dari
aspek iritasi/alergi, kosmetik modern lebih abgus
dibandingkan dengan kosmetik tradisional. Menurut
Trisna (2018) dalam praktek klinis, kedua respon ini
antara (iritasi dan alergi) mungkin sulit untuk
membedakan , banyak bahan kimia dapat bertindak baik
sebagai iritan maupun alergen. 2. Perbedaan hasil
pencabutan bulu dengan kosmetik tradisional dan
kosmetik modern selama 4 minggu Berdasarkan aspek
pertumbuhan bulu dengan nilai rata-rata indikator
pertumbuhan bulu setalah pencabutan bulu kaki
(waxing).Berdasarkan uji statistic pertumbuhan bulu
didapatkan nilai p= 0,011 (pmaksimum 2. Nilai rata-rata
pada kelompok penggunaan kosmetik modern (X2)
adalah sebesar 2,46 dengan standar devisiasi 0,149, nilai
minimum 1,0 dan nilai maksimum 1,3. Berdasarkan uji
statistic pertumbuhan bulu didapatkan nilai p= 0,011 (p
Daftar Pustaka Aniyatul,Hidayah. 2011 Herbal Kecantikan.Yogyakarta
Citra Medika. Amat Jaedun.2011. Makalah Metode
Penelitian.Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah.Universitas
Negeri Yogyakarta. Basuki ,Tintin S.2003. Tampil Cantik
Dengan Perawatan Sendiri. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. Buchan. 2018 “Depilasi dan Epilasi
dalam Dermatologi Kosmetik” skripsi: Fakultas
kedokteran Universitas Diponegoro/RSUD dr.Kariadi
Semarang Dwikarya Maria. 2003. Merawat Kulit &
Wajah. Jakarta: Kawan Pustaka
Dwiyanti, Sri Dzulfi. “Pengaruh Perbandingan Gula dan
Madu Terhadap Hasil Jadi Kosmetik Epilasi” E-
Jurnal.Volume 07 nomor 02 th 2018. Edisi Yudisium
Periode Juni 36- 39. Ekel, Anita, 1981.Ilmu Kecantikan
dan Kesehatan Masa Kini. Jakarta Selatan : Karya Utama
Hammad , said. 2001. 99 Resep Sehat Dengan Madu.
Solo: Aqwamedika. Kalangi.Histofisiologi Kulit : Jurnal
Biomedik (JBM) Volume 5 nomor 3. Suplemen
November 2013.12-20. Muliyawan dkk 2013.A-Z tentang
kosmetik.Jakarta elex media.komputindo. Kustanti ,herni
dkk 2008 tata kecantikan kulit jilid 2. jakarta.
Departement pendidikan nasional. Kustanti ,herni dkk
2008 tata kecantikan kulit jilid 3.jakarta. Departement
pendidikan nasional. Ghozali , Imam. 2007. apilkasi
analisis multivariate dengan pengaruh SPSS. BP.
Universitas Diponegoro,Semarang. Prima, M. S. (2018).
Hubungan kebersihan kulit wajah dengan timbulnya akne
vulgaris pada siswa tata kecantikan di kota padang. Jurnal
pendidikan dan keluarga, 10(2), 167-173.
http://jpk.ppj.unp.ac.id/index.php/jpk/article/view/528/42
Punaji ,Setyosari. 2010. Metode Penelitian dan
Pengembangan .Jakarta : kencana. Riduwan.2009. Skala
Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian.
Bandung:Alfabeta Riduwan.2009. Prosedur Pelaksanaan
Penilaian dan Pengembangan. Jakarta:Kencana.
Rostamailis.2005 .Perawatan Badan, Kulit, dan Rambut.
Jakarta; PT.Rineka Cipta Rostamailis & Hayatunufus.
2008. Perawatan & Penataan Rambut. Padang: UNP Press
Santoso .2009.Metode Penelitian .Jakarta : Pustaka
Pelajar. Sekar Ayu Wangi. 2009. Merawat Kecantikan
Agar Tetap Cantik & Sehat. Bandung: CV. Nuansa Aulia
Sudjana, Eko. DKK.2008.Pengantar Statistik Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo. Sudjana. 1991. Desain dan
Analisis Eksperiment.Bandung : Tarsito Suparmoko .
2010.Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono.2005 Metode Penelitian Bisnis. Bandung:
Alfabeta Surlina.2016 “Pengaruh Perbandingan Gula dan
Madu Terhadap Hasil Jadi Kosmetik Epilasi” jurnal: E-
Jurnal.Volume 07 nomor 02 th 2018. Edisi Yudisium
Periode Juni 36-39 Yusuf ,Moh. 2005. Metode Penelitian.
Padang: UNP Press
Kekuatan Penelitian Jurnal memuat data yang rinci serta tabel proses
pencapaian hasil penelitian sehingga data nya bersifat
akurat
Kelemahan Penelitian tidak dicantumkan langkah penelitian,
REFERENSI
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJL/article/view/17098/10249