Analisis SWOT

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Analisis SWOT yang digunakan :

Data Internal Strengths  Memiliki banyak ruangan yang produktif sehingga


memiliki kesempatan untuk memberikan pelayanan
sesuai bidang keahlian masing-masing
 Kegiatan dan managemen tata usaha yang baik
 Memiliki penyimpanan kartu dan administrasi yang
meningkat (lebih baik dari yang telah lalu)
 Sistem pencatatan obat-obatan yang diterima
disimpan dan didistribusikan dapat berjalan dengan
rapi dan tertib.
 Program DBD berjalan dengan baik
 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat berjalan dengan
baik
 Program Usaha Kesehatan Sekolah berjalan dengan
baik
 Perawatan Kesehatan Masyarakat/Public Health
Nursing ( PHN ) berjalan dengan baik
 Program Kesehatan jiwa masyarakat berjalan dengan
baik
Weakness  Jumlah dan jenis tenaga di puskesmas pekauman
masih kurang di beberapa keahlian
 Sarana transportasi puskesmas pekauman kurang
lengkap (tidak ada ambulans) sehingga dapat
menjadi kendala dalam melakukan rujukan ke
fasilitas kesehatan tingkat lanjut
 Tidak adanya fasilitas ruang tunggu dan pembuangan
sampah, sehingga dapat mengganggu proses
pelayanan kesehatan managemen limbah di
puskesmas pekauman.
 Sistem pengontrolan obat-obatan belum berjalan
dengan baik
 Sarana penunjang yang belum lengkap ( tidak adanya
alat/tabung pemadam kebakaran)
 Belum adanya pembenahan lemari gudang dan apotek
puskesmas pekauman sehingga pelaksanaan sistem
FIFO/FEFO terkendala
 Kurangnya edukasi dari petugas puskesmas tentang
dampak dari masing-masing alat KB sehingga
masyarakat enggan untuk ber KB
 Hubungan lintas sektoral yang sampai sekarang
masih belum sepenuhnya terlaksana merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan
program, karena kegiatan kesehatan lingkungan
banyak berorientasi kemasyarakatan.
 Program kusta belum berjalan dengan baik karena
kurangnya motivasi oleh petugas puskesmas kepada
penderita kusta sehingga capaian program jauh dari
target yang ingin dicapai
 Kurang kerjasama lintas sektor dengan KUA
Kecamatan khususnya pada imunisasi calon
penganten
 Program kusta belum berjalan dengan baik karena
jauh dari target yang ingin dicapai
Data Eksternal Oportunities  Jumlah penduduk paling banyak adalah usia produktif
 Penduduk usia produktif dapat diberdayakan untuk
beberapa kegiatan sehingga dapat mengembangkan
diri dan wilayahnya
 Memiliki jumlah pustu yang memadai
 Jumlah posyandu yang memadai dan kader yang
selalu aktif dalam setiap kegiatan posyandu dapat
menjadi perpanjangtanganan pihak Puskesmas,
sehingga posyandu dan kadernya dapat diberdayakan
dalam menunjang program Puskesmas
Threats  Wilayah kerja puskesmas pekauman terdiri dari
empat kecamatan sehingga akan terkendala dalam
melaksanakan program dikarenakan cakupan wilayah
kerja yang luas
 Wilayah kerja Puskesmas Pekauman berbatasan
dengan wilayah padat penduduk
 Wilayah kerja puskesmas sangat padat penduduk
 Tingkat sosial ekonomi masyarakat secara umum
menengah ke bawah (bekerja sebagai buruh)
 Jika program penyuluhan/promosi kesehatan tidak
dijalankan dnegan baik, maka tingkat pendidikan
masyarakat yang rendah dapat menjadi kendala dalam
pelaksanaan program akibat kurangnya
pengetahuan masyarakat
 Kurangnya pengertian dan kesadaran dari masyarakat
untuk penyimpanan tanda berobat yang diberikan dari
loket dan kartu Jamkesmas yang sering tertinggal
sehingga sering menghambat pelayanan puskesmas.
 pasien pemegang kartu Jamkesmas sering ketinggalan
dan pasien tidak lengkap dalam persyaratan yang
sudah ditetapkan sehingga sering menghambat dalam
pelayanannya
 Keadaan daerah kota Banjarmasin yang pasang surut
dan di kelilingi oleh banyak sungai merupakan
kendala bagi pelaksanaan program kesehatan
lingkungan sehingga ada beberapa kegiatan yang
tidak dapat terlaksana, seperti pembuangan air limbah
rumah tangga dan sebagian industri.
 Adanya daerah sulit dijangkau sehingga program
imunisasi terganggu
 Kesadaran masyarakat kurang tentang imunisasi
 Apabila ada kasus yang berada di luar wilayah kerja
puskesmas, sehingga sering tidak terkontrol dan ini
akan menyebar sehingga menimbulkan banyak kasus,
yang dikarenakan berbatasan dengan wilayah padat
penduduk,
 Penderita kusta merasa malu untuk berobat
secepatnya sehingga penyakit yang dideritanya
semakin parah
 Kurangnya perhatian oleh PMO terhadap penderita
TB, meskipun sudah diberi pengetahuan tentang
bagaimana aturan atau tata cara minum obat pada
penderita TB.
 Kurangnya tanggapan dari akseptor KB Pil/Suntik
Akseptor KB ke KB Mantap karena masih takut dan
merasa malu.

Catatan :

 Pada data puskesmas program KIA, gizi, ISPA, diare, kesehatan mata, kesehatan lanjut
usia,UKBM, Tidak dilampirkan data yang akurat mengenai pencapaian program, sehingga
dianggap terlaksana dengan baik.
 Tidak ada data lengkap mengenai tentang SDM puskesmas, seperti jumlah dokter dan
perawat
 Tidak ada data lengkap mengenai sarana penunjang puskesmas seperti alat-alat peneriksaan
fisik.

Streghts Opportunities Intervensi SO


 Memiliki banyak ruangan  Jumlah penduduk paling  Melakukan pembinaan
yang produktif sehingga banyak adalah usia terhadap kader secara
memiliki kesempatan produktif berkala agar tercapainya
untuk memberikan  Penduduk usia produktif target promosi kesehatan
pelayanan sesuai bidang dapat diberdayakan untuk yang ditetapkan.
keahlian masing-masing beberapa kegiatan  Meningkatkan pemberian
 Kegiatan dan managemen sehingga dapat penyuluhan kepada pasien
tata usaha yang baik mengembangkan diri dan dan masyarakat demi
 Memiliki penyimpanan wilayahnya tercapainya program
kartu dan administrasi  Memiliki jumlah pustu puskesmas.
yang meningkat (lebih yang memadai  Meningkatkan
baik dari yang telah lalu)  Jumlah posyandu yang pemanfaatan pustu dan
 Sistem pencatatan obat- memadai dan kader yang posyandu demi terciptanya
obatan yang diterima selalu aktif dalam setiap pelayanan kesehatan dan
disimpan dan kegiatan posyandu dapat merata pada seluruh
didistribusikan dapat menjadi perpanjangan wilayah kerja puskesmas
berjalan dengan rapi dan tangan pihak Puskesmas,
tertib. sehingga posyandu dan
 Program DBD berjalan kadernya dapat
dengan baik diberdayakan dalam
 Penyuluhan Kesehatan menunjang program
Masyarakat berjalan Puskesmas
dengan baik
 Program Usaha Kesehatan
Sekolah berjalan dengan
baik
 Perawatan Kesehatan
Masyarakat/Public Health
Nursing ( PHN ) berjalan
dengan baik
 Program Kesehatan jiwa
masyarakat berjalan
dengan baik
Streghts Threats Intervensi ST
 Memiliki banyak ruangan  Wilayah kerja puskesmas  Melakukan monitoring dan
yang produktif sehingga pekauman terdiri dari evaluasi (dengan survei)
memiliki kesempatan empat kecamatan sehingga terhadap kader maupun
untuk memberikan akan terkendala dalam koordinator dalam
pelayanan sesuai bidang melaksanakan program pelaksanaan P2M (contoh
keahlian masing-masing dikarenakan cakupan coordinator jumantik)
 Kegiatan dan managemen wilayah kerja yang luas secara berkala agar
tata usaha yang baik  Wilayah kerja Puskesmas tercapainya target promosi
 Memiliki penyimpanan Pekauman berbatasan kesehatan dan
kartu dan administrasi dengan wilayah padat penanggulangan penyakit
yang meningkat (lebih penduduk yang ditetapkan.
baik dari yang telah lalu)  Wilayah kerja puskesmas  Melakukan inovasi dan
 Sistem pencatatan obat- sangat padat penduduk cara baru dalam promosi
obatan yang diterima  Tingkat sosial ekonomi kesehatan dengan target
disimpan dan masyarakat secara umum penyuluhan (penyuluhan
didistribusikan dapat menengah ke bawah dengan bahasa yang
berjalan dengan rapi dan (bekerja sebagai buruh) mudah dipahami,
tertib.  Jika program pembagian pamplet ke tiap
 Program DBD berjalan penyuluhan/promosi rumah, pemasangan poster
dengan baik kesehatan tidak dijalankan secara rutin)

 Penyuluhan Kesehatan dnegan baik, maka tingkat  Memberikan edukasi


Masyarakat berjalan pendidikan masyarakat kepada pasien puskesmas
dengan baik yang rendah dapat menjadi tentang alur perdaftaran

 Program Usaha Kesehatan kendala dalam dan pelayanan di

Sekolah berjalan dengan pelaksanaan program puskesmas sehingga

baik akibat kurangnya meningkatkan perhatian

 Perawatan Kesehatan pengetahuan masyarakat masyarakat tentang

Masyarakat/Public Health  Kurangnya pengertian dan pentingnya membawa

Nursing ( PHN ) berjalan kesadaran dari masyarakat kartu berobat dan jaminan
dengan baik untuk penyimpanan tanda kesehatan
 Program Kesehatan jiwa berobat yang diberikan  Mengadakan tenaga
masyarakat berjalan dari loket dan kartu kesehatan atau
dengan baik Jamkesmas yang sering pustu/posyandu di daerah
tertinggal sehingga sering yang sulit dijangkau
menghambat pelayanan sehingga pelayanan
puskesmas. kesehatan seperti
 pasien pemegang kartu imunisasi dapat diterima
Jamkesmas sering secara merata
ketinggalan dan pasien  Meningkatkan kesiap
tidak lengkap dalam siagaan dalam pencegahan
persyaratan yang sudah penyakit dan penanganan
ditetapkan sehingga sering KLB oleh petugas
menghambat dalam kesehatan kepada kader
pelayanannya dan pengampu kebijakan
 Keadaan daerah kota (stakeholder) sehingga
Banjarmasin yang pasang penyebaran kasus dapat
surut dan di kelilingi oleh dikontrol.
banyak sungai merupakan  Melakukan pemberdayaan
kendala bagi pelaksanaan masyarakat yang tinggal di
program kesehatan bantaran sungai berupa
lingkungan sehingga ada pembuatan mck dan TPS
beberapa kegiatan yang sehingga dapat
tidak dapat terlaksana, memperbaiki sanitasi
seperti pembuangan air lingkungan dan
limbah rumah tangga dan pembuangan limbah
sebagian industri. rumah tangga yang kurang
 Adanya daerah sulit baik.
dijangkau sehingga
program imunisasi
terganggu
 Kesadaran masyarakat
kurang tentang imunisasi
 Apabila ada kasus yang
berada di luar wilayah
kerja puskesmas, sehingga
sering tidak terkontrol dan
ini akan menyebar
sehingga menimbulkan
banyak kasus, yang
dikarenakan berbatasan
dengan wilayah padat
penduduk
 Penderita kusta merasa
malu untuk berobat
secepatnya sehingga
penyakit yang dideritanya
semakin parah
 Kurangnya perhatian oleh
PMO terhadap penderita
TB, meskipun sudah diberi
pengetahuan tentang
bagaimana aturan atau tata
cara minum obat pada
penderita TB.
 Kurangnya tanggapan dari
akseptor KB Pil/Suntik
Akseptor KB ke KB
Mantap karena masih takut
dan merasa malu.

Weakness Opportunities Intervensi WO


 Jumlah dan jenis tenaga di  Jumlah penduduk paling  Merekrut penduduk
puskesmas pekauman banyak adalah usia dengan usia produktif agar
masih kurang di beberapa produktif dapat menjadi kader yang
keahlian  Penduduk usia produktif dapat diberdayakan untuk
 Sarana transportasi dapat diberdayakan untuk beberapa program
puskesmas pekauman beberapa kegiatan kesehatan di wilayah kerja
kurang lengkap (tidak ada sehingga dapat Puskesmas Pekauman
ambulans) sehingga dapat mengembangkan diri dan  Peningkatan edukasi,
menjadi kendala dalam wilayahnya motivasi dan melakukan
melakukan rujukan ke  Memiliki jumlah pustu kunjungan rumah kepada
fasilitas kesehatan tingkat yang memadai penderita kusta agar mau
lanjut  Jumlah posyandu yang memeriksakan dirinya
 Tidak adanya fasilitas memadai dan kader yang sebelum parah
ruang tunggu dan selalu aktif dalam setiap  Meningkatkan promosi
pembuangan sampah, kegiatan posyandu dapat kesehatan tentang KB
sehingga dapat menjadi
mengganggu proses perpanjangtanganan pihak
pelayanan kesehatan Puskesmas, sehingga
managemen limbah di posyandu dan kadernya
puskesmas pekauman. dapat diberdayakan dalam
 Sistem pengontrolan obat- menunjang program
obatan belum berjalan Puskesmas
dengan baik
 Sarana penunjang yang
belum lengkap ( tidak
adanya alat/tabung
pemadam kebakaran)
 Belum adanya
pembenahan lemari
gudang dan apotek
puskesmas pekauman
sehingga pelaksanaan
sistem FIFO/FEFO
terkendala
 Kurangnya edukasi dari
petugas puskesmas tentang
dampak dari masing-
masing alat KB sehingga
masyarakat enggan untuk
ber KB
 Hubungan lintas sektoral
yang sampai sekarang
masih belum sepenuhnya
terlaksana merupakan
faktor yang berpengaruh
terhadap keberhasilan
program, karena kegiatan
kesehatan lingkungan
banyak berorientasi
kemasyarakatan.
 Program kusta belum
berjalan dengan baik
karena kurangnya motivasi
oleh petugas puskesmas
kepada penderita kusta
sehingga capaian program
jauh dari target yang ingin
dicapai
 Kurang kerjasama lintas
sektor dengan KUA
Kecamatan khususnya
pada imunisasi calon
penganten
 Program kusta belum
berjalan dengan baik
karena jauh dari target
yang ingin dicapai

Weakness Threats Intervensi WT


 Jumlah dan jenis tenaga di  Wilayah kerja puskesmas  Menambah jumlah tenaga
puskesmas pekauman pekauman terdiri dari puskesmas dan
masih kurang di beberapa empat kecamatan sehingga pemanfaatan kader dengan
keahlian akan terkendala dalam baik sehingga pelayanan
 Sarana transportasi melaksanakan program kesehatan dapat diberikan
puskesmas pekauman dikarenakan cakupan ke seluruh wilayah kerja
kurang lengkap (tidak ada wilayah kerja yang luas puskesmas
ambulans) sehingga dapat  Wilayah kerja Puskesmas  Menambah sarana
menjadi kendala dalam Pekauman berbatasan ambulans sehingga
melakukan rujukan ke dengan wilayah padat memudahkan dalam
fasilitas kesehatan tingkat penduduk pelayanan rujukan
lanjut  Wilayah kerja puskesmas  Pengadaaan sarana
 Tidak adanya fasilitas sangat padat penduduk pembuangan sampah agar
ruang tunggu dan  Tingkat sosial ekonomi penanganan limbah
pembuangan sampah, masyarakat secara umum puskesmas lebih baik
sehingga dapat menengah ke bawah  Dilakukan pembenahan
mengganggu proses (bekerja sebagai buruh) gudang obat dan
pelayanan kesehatan  Jika program pengontrolan obat-obatan
managemen limbah di penyuluhan/promosi di apotek puskesmas
puskesmas pekauman. kesehatan tidak dijalankan  Meningkatkan Hubungan
 Sistem pengontrolan obat- dnegan baik, maka tingkat lintas sektoral seperti
obatan belum berjalan pendidikan masyarakat dengan KUA Kecamatan
dengan baik yang rendah dapat menjadi khususnya pada imunisasi
 Sarana penunjang yang kendala dalam calon penganten
belum lengkap ( tidak pelaksanaan program
adanya alat/tabung akibat kurangnya
pemadam kebakaran) pengetahuan masyarakat
 Belum adanya  Kurangnya pengertian dan
pembenahan lemari kesadaran dari masyarakat
gudang dan apotek untuk penyimpanan tanda
puskesmas pekauman berobat yang diberikan
sehingga pelaksanaan dari loket dan kartu
sistem FIFO/FEFO Jamkesmas yang sering
terkendala tertinggal sehingga sering
 Kurangnya edukasi dari menghambat pelayanan

petugas puskesmas tentang puskesmas.

dampak dari masing-  pasien pemegang kartu


masing alat KB sehingga Jamkesmas sering
masyarakat enggan untuk ketinggalan dan pasien
ber KB tidak lengkap dalam
 Hubungan lintas sektoral persyaratan yang sudah
yang sampai sekarang ditetapkan sehingga sering
masih belum sepenuhnya menghambat dalam
terlaksana merupakan pelayanannya
faktor yang berpengaruh  Keadaan daerah kota
terhadap keberhasilan Banjarmasin yang pasang
program, karena kegiatan surut dan di kelilingi oleh
kesehatan lingkungan banyak sungai merupakan
banyak berorientasi kendala bagi pelaksanaan
kemasyarakatan. program kesehatan
 Program kusta belum lingkungan sehingga ada
berjalan dengan baik beberapa kegiatan yang
karena kurangnya motivasi tidak dapat terlaksana,
oleh petugas puskesmas seperti pembuangan air
kepada penderita kusta limbah rumah tangga dan
sehingga capaian program sebagian industri.
jauh dari target yang ingin  Adanya daerah sulit
dicapai dijangkau sehingga
 Kurang kerjasama lintas program imunisasi
sektor dengan KUA terganggu
Kecamatan khususnya  Kesadaran masyarakat
pada imunisasi calon kurang tentang imunisasi
penganten  Apabila ada kasus yang
 Program kusta belum berada di luar wilayah
berjalan dengan baik kerja puskesmas, sehingga
karena jauh dari target sering tidak terkontrol dan
yang ingin dicapai ini akan menyebar
sehingga menimbulkan
banyak kasus, yang
dikarenakan berbatasan
dengan wilayah padat
penduduk,
 Penderita kusta merasa
malu untuk berobat
secepatnya sehingga
penyakit yang dideritanya
semakin parah
 Kurangnya perhatian oleh
PMO terhadap penderita
TB, meskipun sudah diberi
pengetahuan tentang
bagaimana aturan atau tata
cara minum obat pada
penderita TB.
 Kurangnya tanggapan dari
akseptor KB Pil/Suntik
Akseptor KB ke KB
Mantap karena masih takut
dan merasa malu.

Data Eksternal :

1. Wilayah kerja Puskesmas Pekauman berbatasan dengan wilayah padat penduduk, sehingga…
(T)
2. Wilayah kerja puskesmas pekauman terdiri dari empat kecamatan sehingga akan terkendala
dalam melaksanakan program dikarenakan cakupan wilayah kerja yang luas.(T)
3. Jumlah penduduk = 52.192, luas 10,65 km2
Kepadatan = Jumlah penduduk di suatu wilayah dibagi luas suatu wilayah = 4.900,65 per
km2 = sangat padat (T)
kepadatan penduduk : jumlah penduduk per luas wilayah, dibedakan :
o tidak padat ( 1- 50 jiwa/km2)
o kurang padat (51-250 jiwa/km2)
o cukup padat (251 – 400 jiwa/km2)
o sangat padat ( > 400 jiwa/km2)
4. 0-4 th = 5.564
5-9 th = 3.910
10-19 = 9.823
20-59 = 29.996
60 keatas = 2.899
Banyak usia produktif (O)
5. Jumlah penduduk pria>wanita
6. Mata Pencaharian Penduduk Tingkat Mata Pencarian Penduduk diwilayah kerja Puskesmas
Pekauman sebagian besar buruh, tani, wiraswasta dan pegawai negeri (T)
7. Kurangnya pengertian dan kesadaran dari masyarakat untuk penyimpanan tanda berobat yang
diberikan dari loket
8. pasien pemegang kartu Jamkesmas sering ketinggalan dan pasien tidak lengkap dalam
persyaratan yang sudah ditetapkan sehingga sering menghambat dalam pelayanannya
9. Keadaan daerah kota Banjarmasin yang pasang surut dan di kelilingi oleh banyak sungai merupakan
kendala bagi pelaksanaan program kesehatan lingkungan sehingga ada beberapa kegiatan yang
tidak dapat terlaksana, seperti pembuangan air limbah rumah tangga dan sebagian industri

Data Internal

1. Jumlah dan jenis tenaga di puskesmas pekauman masih kurang di beberapa keahlian (W)
2. Sarana transportasi puskesmas pekauman kurang lengkap (tidak ada ambulans) sehingga
dapat menjadi kendala dalam melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut(W)
3. Sarana komunikas puskesmas pekauman kurang lengkap (hanya ada pesawat telepon)
sehingga akan mempersulit proses komunikasi.(W)
4. Tidak adanya fasilitas pembuangan sampah, sehingga mengganggu managemen limbah
puskesmas.(W)
5. Memiliki banyak ruangan yang produktif sehingga memiliki kesempatan untuk memberikan
pelayanan sesuai bidang keahlian masing-masing(S)
6. Masih ada ruangan si Puskesmas yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan dalam
ruangan(W)
7. Kegiatan dan managemen TU yang baik = pelaporan keuangan dan program (S)
8. Memiliki penyimpanan kartu dan administrasi yang lebih baik dari yang telah lalu =
mencatatan dan pengarsipan rekam medis yang baik.(s)
9. Sistem pengontrolan obat-obatan belum berjalan dengan baik(
10. Sarana penunjang yang belum lengkap ( tidak adanya alat/tabung pemadam kebakaran)

Anda mungkin juga menyukai