Perilaku Manusia
Perilaku Manusia
Perilaku Manusia
Perilaku manusia itu sebuah akredisi seseorang sangat tinggi dan dilihat oleh orang lain.
Karena orang lain dapat menilai seseorang dari baik maupun buruknya orang lain melalui
tingkah laku seseorang. Apabila seorang berperilaku baik maka orang lain merasa senang dan
tenang. Akan tetapi sebaliknya, apabila seorang berperilaku buruk akan mendapat celaan,
kurang nyaman dan ketidak sukaan disampingnya.
Telah dijelaskan dalam firman Allah QS. 39:70 yang artinya “Barang siapa beramal shaleh,
laki-laki atau wanita, dan ia beriman, pasti aku beri ia kehidupan yang sejahtera, dan aku
beri ia balasan yang baik dari apa yang mereka kerjakan.” Ayat tersebut sangat jelas bahwa
Allah akan membalas kebaikan perilaku manusia apa yang telah dikerjakan. Manusia yang
disampingnya pun akan merasa senang yang terdapat firman Allah QS. 16:111 yang
artinya : “(Ingatlah) suatu hari (ketika) setiap diri sendiri membela nafsinya, dan setiap
nafsin disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakan, dan mereka tidak
dirugikan.” Kata nafs (nafsin dan nafsi) dalam ayat ini guna menunjukkan adanya homologi
antara satu sama lain. Dalam kehidupan sehari-hari aeorang pribadi berkecenderungan untuk
membela dan memperjuangkan bisikan nuraninya (kepentingannya) atau keinginannya. Setiap
orang (perbuatan akunya) pasti akan diberikan imabalan yang setimpal, dan ia tidak akan
dirugikan.[1] Dan sebaliknya perilaku buruk.
KONSEP PERILAKU
Hakekat Perilaku
1. Pengertian Perilaku
suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan
menjadi 2, yakni :
1) dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit)
2) dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit)
Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap,
dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun
non fisik.
2. Pengertian perilaku menurut para ahli
Soekidjo Notoatmodjo, 1987 : segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh
makhluk hidup.
Robert Y. Kwick , 1972 :tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat
diamati dan bahkan dipelajari.
Ensiklopedi Amerika :suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya,
hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk
menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan
tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.
Skinner : respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar.teori Skinner disebutteori “S-O-R” ( Stimulus – Organisme – Respon). ,
perilakudibedakanmenjadidua :
– Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
– Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan
mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Proses Pembentukan Perilaku
Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri
individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut antara lain :
1) Persepsi
pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan
sebagainya.
2) Motivasi
Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai sutau tujuan tertentu,
hasil dari pada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku
3) Emosi
Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi
berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil
keturunan (bawaan), Manusia dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang berhubungan
dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh
karena itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan.
4) Belajar
Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari praktek-praktek dalam
lingkungan kehidupan. Barelson (1964) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan
perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.
3. Proses pembentukan perilaku
Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan
Motivasi
– Motivasi yang terbaik adalah motivasi yang datang dari dalam diri sendiri (motivasi
intrinsik), bukan pengaruh lingkungan (motivasi ekstrinsik
Faktor perangsang dan penguat
Pengaruh sikap dan kepercayaan
– Memberi hadiah dalam bentuk penghargaan, pujian, piagam, hadiah, promosi
pendidikan dan jabatan
– Kompetisi atau persaingan sehat
– Memperjelas tujuan atau menciptakan tujuan antara (pace making)
4. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Terdapat beberapa tahapan yang dilalui,tahap tersebut antara lain :
tahap mengetahui
fakor : pengetahuan (knowledge)
adalahhasil penginderaanmanusiaatauhasiltahuseseorangterhadapobjekmelalui indera
yang dimilikinya (mata, hidung, telinga). Dengansendirinya,
pada waktupenginderaansampaimenghasilkanpengetahuantersebutsangat dipengaruhiolehinten
sitasperhatiandanpersepsiterhadapobjek.
tahap memahami (comprehension)
merupakan tahap memahamisuatuobjekbukansekedartahu atau dapat menyebutkan,
tetapi juga dapat menginterpretasikan secarabenartentangobjek.
tahap aplikasi (application)
yaitu jika orang yang telahmemahamiobjekyangdimaksuddapatmengaplikasikanprinsip
yang diketahuipadasituasi yang lain.
tahap analisis (analysis)
merupakan kemampuanseseorangmenjabarkandanataumemisahkan.
Indikasibahwapengetahuanseseorangsudahsampaipada tingkatanalisis jika dapatmembedakan,
memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram pada pengetahuanatasobjektersebut.
tahap sintesis (synthesis)
kemampuanseseoranguntukmerangkumsuatuhubunganlogisdarikomponen
komponenpengetahuan yang dimiliki.
tahap evaluasi (evaluation)
kemampuanseseoranguntukmelakukan penilaianterhadapsuatuobjek.
Faktor menurutGreen factor:
Faktorpredisposisi (predisposing factors)
yaitufaktor yang mempermudahataumempredisposisiterjadinyaperilakuseseorangantara lain
pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilaidantradisi.
Faktorpemungkin (enabling factors)
yaitufaktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasiperilakuatautindakanantara lain umur,
status sosialekonomi, pendidikan, prasaranadansaranasertasumberdaya.
Faktorpendorongataupenguat (reinforcing factors)
faktor
yang mendorongataumemperkuatterjadinyaperilakumisalnyadenganadanya contohdariparatok
ohmasyarakat yang menjadipanutan.
Macam – macam Perilaku
Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati, melalui sikap dan tindakan, namun demikian
tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap dan tindakannya saja,
perilaku dapat pula bersifat potensial, yakni dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan
persepsi.
a. Macam – macam perilaku menurut para ahli
Bloom (1956)
– Coqnitive
yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan,
pengertian, dan keterampilan berpikir.
– Affective
berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
– Psikomotor
berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Ki Hajar Dewantara
– Cipta
– Rasa
– Karsa atau Peri akal
– Peri rasa
– Peri tindakan
Ahli lain
– Pengetahuan,
– Sikap
– Tindakan
5. Perilaku Orang Dewasa
a. Arti dewasa
· Secara biologi
merupakan sebuah sinonim yang menandakan bahwa manusia tersebut telah mencapai akhil
baligh atau masa pubersitas yang menandakan bahwa usia tersebut seseorang dapat melakukan
reproduksi.
b. Perilaku dewasa
merupakan sebuah sikap yang diikuti mental yang siap dan setara terhadap manusia-manusia
yang telah dianggap dewasa sebelumnya.
c. Cara belajar menjadi dewasa
– bimbingan dari orang yang anda anggap sudah dewasa, serta pengakuan darinya bahwa dia
telah dewasa.(contoh: orang tua kandung, dsbnya)
– meniru sifat, sikap, dan perilaku orang yg kita anggap dewasa (hal ini merupakan cara
belajar mulai dari bayi)
– introspeksi diri apakah cara yang dijalani untuk belajar dewasa menurut masyarakat telah
benar
6. Pengembangan Perilaku
Perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek
biologis. Karena setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun
sosial, satu sama lain saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif
diantara aspek tersebut.
1. Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
Perkembangan fisik
Perkembangannya fisik ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
1) Perkembangan anatomis
Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada struktur
tulang belulang. Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis
keajegan badan badan secara keseluruhan.
2) Perkembangan fisiologi
Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara kuantitatif,
kualitatif dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti konstraksi otot, peredaran
darah dan pernafasan, persyaratan, sekresi kelenjcar dan pencernaan.Aspek fisiologi yang
sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain).
Perkembangan perilaku psikomotorik
Perilaku psikomotorik memerlukan koordinasi fungsional antara neuronmuscular system
(persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif)
1) Berjalan dan Memegang Benda
2) Bermain dan Bekerja
3) Proses Perkembangan Motorik
2. Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitis
Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini
tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam
bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan
menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka..Perkembangan
pikiran itu dimulai pada usia 1,6-2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua
atau tiga kata. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu:
1) Faktor Kesehatan.
2) Inteligensi Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat inteligensinya.
3) Status Sosial Ekonorni Keluarga.
4) Jenis kelamin (Sex).
5) Hubungan Keluarga.