1 M.dananjaya 104116039 Laporan TA

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 113

APLIKASI BUILDING INFORMATION MODELING

(BIM) PADA GEDUNG ASRAMA UNIVERSITAS


ISLAM INDONESIA INTERNASIONAL (UIII)

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh:
M. Dananjaya Hardi

104116039

FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
Aplikasi Building Information Modeling (BIM) pada gedung asrama Universitas Islam
Indonesia Internasional (UIII) M. Dananjaya H.
104116039
APLIKASI BUILDING INFORMATION MODELING
(BIM) PADA GEDUNG ASRAMA UNIVERSITAS
ISLAM INDONESIA INTERNASIONAL (UIII)

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh:
M. Dananjaya Hardi

104116039

FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir : Aplikasi Building Information Modeling (BIM)


pada Gedung Asrama Universitas Islam Indonesia
Internasional (UIII).
Nama Mahasiswa : Muhammad Dananjaya Hardi
Nomor Induk Mahasiswa : 104116039
Program Studi : Teknik Sipil
Fakultas : Perencanaan Infrastruktur
Tanggal Lulus Sidang Akhir : 2 September 2020

Jakarta, 16 September 2020


MENGESAHKAN
Pembimbing I : Nama : Gati Annisa H., MT., MSc
Nip : 119023

MENGETAHUI,
Ketua Program Studi

Dr. Arianta
NIP. 116038

UNIVERSITAS PERTAMINA i
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir saya yang berjudul Building
Information Modeling (BIM) Pada Gedung Asrama Universitas Islam Indonesia
Internasional ini adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan tidak
mengandung materi yang ditulis oleh orang lain kecuali telah dikutip sebagai
referensi yang sumbernya telah dituliskan secara jelas sesuai dengan kaidah karya
ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dalam karya ini, saya
bersedia menerima sanksi dari Universitas Pertamina sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan


kepada Universitas Pertamina hak bebas royalti nonekslusif (non-exclusive royalty-
free right) atas Tugas Akhir ini beserta perangkat yang ada. Dengan hak bebas
royalti noneksklusif ini Universitas Pertamina berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkatan data (database), merawat
dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Jakarta, 16 September 2020

Yang membuat pernyataan

Muhammad Dananjaya Hardi

UNIVERSITAS PERTAMINA ii
ABSTRAK

Muhammad Dananjaya Hardi. 104116039. Aplikasi Building Information


Modeling (BIM) Pada Gedung Asrama Universitas Islam Indonesia Internasional
(UIII).

Perancangan ini tentang memodelkan gedung asrama Universitas Islam Indonesia


Internasional (UIII) dengan metode Building Information Modeling (BIM) dengan
tujuannya adalah mendapatkan gambar bar bending schedule untuk setiap elemen
struktur serta mendapatkan volume pekerjaan dan dilanjut untuk menghitung RAB
struktur atas gedung yang mengacu pada SNi 7394-2008 dan Permen PUPR no 28-
2018. BIM merupakan salah satu evolusi alat desain dibidang industri arsitektural,
teknik dan konstruksi. BIM memiliki keunggulan yang signifikan selama siklus
hidup bangunan terutama pada saat tahap desain, tetapi BIM juga mempermudah
tahap konstruksi dan manajemen kualitas dari suatu bangunan. Pada era digitalisasi,
BIM terus berkembang dan melakukan evolusi melalui penelitian yang dilakukan
diberbagai negara. Indonesia termasuk negara yang ingin menerapkan BIM
kedalam tahap desain dan konstruksi bangunan. Permodelan ini akan menggunakan
software Tekla Structures 2019, Tekla merupakan salah satu software penunjang
metode BIM dibidang struktur bangunan yang memiliki beberapa keunggulan yang
memungkinkan memodelkan struktur bangunan dalam bentuk 3D secara detail dan
memiliki informasi disetiap elemen strukturnya. Penelitian ini bertujuan untuk
merangkum semua informasi detail kedalam satu file modeling struktur gedung.

Kata kunci : Building Information Modeling, Modeling, Informasi, Bar Bending


Schedule, Volume Pekerjaan, RAB, Tekla Structures

UNIVERSITAS PERTAMINA iii


ABSTRACT

Muhammad Dananjaya Hardi. 104116039. Application of Building Information


(BIM) In the Dormitory Building of the Indonesian International Islamic University
(UIII).

This design is about modeling the dormitory building of the International Indonesia
Islamic University (UIII) with Building Information Modeling (BIM) method,
which is where the purpose of this research is to obtaining Bar Bending Schedule
image for each structural element, volume of work, and continuing to calculate the
Budget Plan for structure, refers to SNI 7394-2008 and PUPR regulation No 28-
2018. BIM is evolution of design tools in architectural, engineering and
construction industries. BIM has significant advantages over the life cycle of a
building especially during the design stage, but it also simplifies the construction
and quality management stages of a building. In era of digitalization, BIM continues
to evolve through research conducted in various countries. Indonesia is one of the
countries that wants to adopt BIM to the design and construction phase of buildings.
This modeling will use Tekla Structures 2019 software, Tekla is one of the
supporting software for the BIM method in the field of building structures which
has several advantages that allow modeling of building structures in 3D in detail
and have information on each structural element. This research aims to summarize
all the information into one modeling file.

Keywords : Building Information Modeling, Modeling, Information, Bar Bending


Schedule, Volume of Wrok, Budget Plan, Tekla Structures

UNIVERSITAS PERTAMINA iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan hidayah serta nikmat sehat sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aplikasi Building Information Modeling
(BIM) pada Gedung Asrama Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII)”
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Program Studi Teknik Sipil Universitas
Pertamina.

Pada kesempatan ini dengan selesainya laporan, penulis ingin mengucapkan


terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini, baik moril maupun materil terutama kepada:

1. Ibu Gati Annisa H., M.T., M.sc selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta dukungan semangat selama
penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Bapak N. Fajar Januriyadi, Ph.D selaku Dosen Penguji 1.
3. Ibu Adita Utami, M.T. selaku Dosen Penguji 2.
4. Bapak Wirman Hidayat, M.T. selaku dosen wali yang telah memberikan
bimbingan dan masukan selama proses masa perkuliahan.
5. Seluruh Dosen pengajar dan Staff Program Studi Teknik Sipil.
6. Kedua Orang Tua yang selalu memberi dukungan dan support.
7. Seluruh teman-teman seperjuangan di Program Studi Teknik Sipil
Universitas Pertamina.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak sempurna dan dengan segala
kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi
menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan dapat mengembangkan ilmu
teknik sipil.

Jakarta, September 2020

Penulis,

UNIVERSITAS PERTAMINA v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
ABSTRACT ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah ....................................................................................... 2
1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
2.1. Bangunan Bertingkat ................................................................................ 4
2.2. Building Information Modeling (BIM) .................................................... 4
2.2.1. Pengenalan Building Information Modeling ..................................... 4
2.2.2. Sejarah Building Information Modeling ........................................... 5
2.2.3. Kelebihan Building Information Modeling ....................................... 6
2.2.4. Aplikasi Program Building Information Modeling ........................... 7
2.3. Program Tekla Structure........................................................................... 8
2.5.1. Pengenalan Tekla Structure............................................................... 8
2.5.2. Kelebihan Tekla Structure................................................................. 9
2.4. Manajemen Konstruksi............................................................................. 9
2.4.1. Volume Pekerjaan ............................................................................. 9
2.4.2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .................................................... 10
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 11
3.1. Diagram Alir Perancangan ..................................................................... 11
3.2. Pertimbangan Perancangan .................................................................... 13
3.2.1. Layout Gedung Asrama UIII .......................................................... 13

UNIVERSITAS PERTAMINA vi
3.2.2. Spesifikasi Struktur Bangunan ........................................................ 13
3.2.3. Spesifikasi Material......................................................................... 14
3.3. Analisis Teknis ....................................................................................... 14
3.4. Peralatan dan Bahan ............................................................................... 14
3.5. Jadwal Perancangan................................................................................ 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 16
4.1. Login Tekla Structure 2019 .................................................................... 16
4.2. Permodelan Struktur Beton .................................................................... 17
4.3. Permodelan Pembesian Struktur............................................................. 23
4.4. Volume Pekerjaan dan Bar Bending Schedule ....................................... 29
4.5. Perhitungan RAB Struktur Atas ............................................................. 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 42
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 42
5.2. Saran ....................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 44

UNIVERSITAS PERTAMINA vii


DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Hasil dari Penelitian BIM ...................................................................... 6


Tabel 2. 2 Beberapa Aplikasi Program BIM ........................................................... 8
Tabel 3. 1 Spesifikasi Struktur Bangunan ............................................................. 14
Tabel 3. 2 Spesifikasi Material.............................................................................. 14
Tabel 3. 3 Jadwal Pengerjaan Skripsi ................................................................... 15
Tabel 4. 1 Elemen Struktur Pada Setiap Lantai .................................................... 23
Tabel 4. 2 AHSP Membuat 1m³ beton .................................................................. 34
Tabel 4. 3 AHSP Pembesian Besi Ulir Struktur ................................................... 34
Tabel 4. 4 AHSP Pembesian Wiremesh ................................................................ 35
Tabel 4. 5 AHSP Pembuatan Bekisting Balok ...................................................... 35
Tabel 4. 6 AHSP Pembuatan Bekisting Pelat ....................................................... 36
Tabel 4. 7 AHSP Pembuatan Bekisting Shearwall ............................................... 36
Tabel 4. 8 AHSP Pembuatan Bekisting Kolom .................................................... 37
Tabel 4. 9 RAB Lantai 1 ....................................................................................... 37
Tabel 4. 10 RAB Lantai 2 ..................................................................................... 38
Tabel 4. 11 RAB Lantai 3 ..................................................................................... 38
Tabel 4. 12 RAB Lantai 4-6 .................................................................................. 39
Tabel 4. 13 RAB Lantai 7-9 .................................................................................. 39
Tabel 4. 14 RAB Lantai Atap ............................................................................... 39
Tabel 4. 15 Rekapitulasi & Total RAB Struktur Atas Gedung Asrama UIII ....... 40
Tabel 4. 16 Rencana Kurva S Proyek Gedung Asrama UIII ................................ 41
Tabel 5. 1 Detail Data Volume Pekerjaan ............................................................. 42
Tabel 5. 2 Total RAB Untuk Setiap Lantai ........................................................... 42

UNIVERSITAS PERTAMINA viii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Disipin Antar Ilmu yang Terlibat Dalam Pembangunan Gedung ...... 9
Gambar 4. 1 Web Tekla Campus .......................................................................... 16
Gambar 4. 2 Login Tekla Structure 19.................................................................. 17
Gambar 4. 3 Tampilan Awal Tekla Structure 19 .................................................. 17
Gambar 4. 4 Setting Grid ...................................................................................... 18
Gambar 4. 5 Grid Gedung Asrama UIII................................................................ 18
Gambar 4. 6 Tampak Depan Struktur Kolom Asrama UIII .................................. 19
Gambar 4. 7 Contoh Salah Satu Properties Kolom ............................................... 19
Gambar 4. 8 Hasil Permodelan Kolom dan Shearwall ......................................... 20
Gambar 4. 9 File.DWG yang Dimasukan ke Aplikasi Tekla Structure ................ 20
Gambar 4. 10 Permodelan Lantai Dasar Asrama UIII .......................................... 21
Gambar 4. 11 Permodelan Lantai 4 Asrama UIII ................................................. 21
Gambar 4. 12 Permodelan Lantai 7 Asrama UIII ................................................. 21
Gambar 4. 13 Permodelan Struktur Beton Gedung Asrama UIII ......................... 22
Gambar 4. 14 Hasil Clash Check Struktur Beton ................................................. 22
Gambar 4. 15 Penulangan Kolom pada Menu Application & components .......... 24
Gambar 4. 16 Contoh Detail Penulangan pada Kolom K1 ................................... 24
Gambar 4. 17 Tipe-tipe Kolom yang Dimodelkan................................................ 25
Gambar 4. 18 Penulangan Balok pada Menu Application & Components........... 25
Gambar 4. 19 Contoh Detail Penulangan pada Balok Tiebeam1 .......................... 26
Gambar 4. 20 Tipe-tipe Balok yang Dimodelkan ................................................. 26
Gambar 4. 21 Penulangan Pelat pada Application & Components ...................... 26
Gambar 4. 22 Contoh Detail Penulangan Pelat ..................................................... 27
Gambar 4. 23 Contoh Detail Penulangan Shearwall............................................. 27
Gambar 4. 24 Visualisasi Model Gedung Asrama UIII (1) .................................. 28
Gambar 4. 25 Visualisasi Model Gedung Asrama UIII (2) .................................. 28
Gambar 4. 26 Visualisasi Model Gedung Asrama UIII (3) .................................. 28
Gambar 4. 27 Visualisasi Model Gedung Asrama UIII (4) .................................. 29
Gambar 4. 28 Kolom menu Drawing & Reports .................................................. 29
Gambar 4. 29 List Report Tekla Structures .......................................................... 30

UNIVERSITAS PERTAMINA ix
Gambar 4. 30 Report Material List Kolom Lantai 2 ............................................. 30
Gambar 4. 31 Report Material List Shearwall Lantai 2 ........................................ 30
Gambar 4. 32 Report Material List Balok Lantai 2 .............................................. 31
Gambar 4. 33 Bar Bending Schedule Balok B5 .................................................... 32
Gambar 4. 34 Bar Bending Schedule Kolom K1 .................................................. 33
Gambar 4. 35 Bar Bending Schedule Shearwall 1 ................................................ 33

UNIVERSITAS PERTAMINA x
UNIVERSITAS PERTAMINA xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bangunan merupakan salah satu unsur penunjang kemajuan suatu daerah. Bangunan bisa berupa
gedung, perumahan, jembatan dan jalan, yang jika disatukan akan menjadi lingkungan buatan.
Berbagai macam bangunan dibangun oleh tenaga manusia untuk berbagai macam kebutuhan. Seiring
dengan kemajuan teknologi, manusia dituntut untuk bekerja dengan efisien dalam membangun
gedung agar penggunaan waktu dan biaya lebih ekonomis.

Kemajuan teknologi informasi dizaman yang modern ini memungkinkan untuk memodelkan
suatu gedung dalam bentuk 3D pada komputer dan menyimulasikan sebelum masuk kedalam proses
konstruksi. Simulasi tersebut menggunakan database yang lengkap contohnya data pembebanan dan
spesifikasi material. Selain itu dalam simulasi ini juga digunakan gambar yang detail untuk semua
elemen struktur, seperti: kolom, balok, pelat, shearwall dan atap. Sistem ini biasa disebut dengan
Building Information Modeling (BIM). BIM dengan konsep Virtual Building pertama kali digunakan
pada tahun 1987 yang terus berkembang sampai saat ini. Pada beberapa tahun terakhir, pemerintah
mendorong infrastruktur secara masif, oleh karena itu dibutuhkan terobosan untuk menunjang
kecepatan suatu konstruksi di Indonesia, BIM inilah yang menjadi tools untuk mencapai tujuan
tersebut. BIM mampu memodelkan struktur, arsitek, serta mekanical elektrical plumbing (MEP)
menjadi satu kesatuan dengan konsep Virtual Building. (Berlian, Adhi, Hidayat, & Nugroho, 2016).

Dalam Pra-konstruksi suatu proyek, BIM semakin sering digunakan karena dipercaya dapat
mempercepat proses konstruksi. Selain mempercepat, BIM juga bisa mengefisienkan biaya serta
waktu yang digunakan dalam konstruksi suatu proyek, karena BIM dapat menghindari miss
komunikasi antara berbagai bidang disiplin ilmu sebelum tahap konstruksi dimulai. BIM sejauh ini
sudah mulai digunakan beberapa perusahaan kontraktor di Indonesia, hal ini terkait dengan peraturan
yang diterbitkan oleh kementrian PUPR dalam lampiran Permen PUPR No.22 tahun 2018 yang
berbunyi Bangunan Gedung Negara (BGN) dengan luas diatas 2000 m² dan diatas dua lantai harus
mulai menerapkan BIM dalam tahapan perencanaan sampai dengan konstruksi. Oleh karena
peraturan yang telah ditetapkan tersebutlah yang membuat perusahaan jasa konstruksi kedepannya
diharapkan sudah mulai menggunakan teknologi BIM dalam proses pelaksanaan konstruksinya.
(Nelson & Sekarsari, 2019).

Keberadaan BIM diharapkan dapat mengubah proses konstruksi konvensional dimana sering
terjadi konflik atau kesalahpahaman antar stakeholder, karena alur informasi yang kurang jelas dan
informasi tidak tercatat dengan baik yang mengakibatkan keterlambatan waktu yang berdampak pada

UNIVERSITAS PERTAMINA 1
membengkaknya biaya. Dalam BIM, para stakeholder saling bekerjasama, bertukar informasi,
berkolaborasi dalam mengefisienkan proses permodelan sehingga dapat mengevaluasi proyek
sebelum dilaksanakan konstruksi (PUPR, 2018).

Perencanaan ini akan mengaplikasikan Building Information Modeling (BIM) dengan


menggunakan software Tekla Structures 2019. Tekla Structures adalah software untuk mendesain
suatu struktur bangunan berbasis BIM dengan tujuan untuk mengefisienkan tahap perencanaan dan
konstruksi struktur suatu proyek. Hal yang menarik dari Tugas Akhir ini adalah digunakannya
sofware Tekla Structures, yang mana masih jarang digunakan di Indonesia karena tidak sepopuler
AutoCAD dan Sketchup. Nantinya dalam Tugas Akhir ini selain mendapatkan model gedung 3D
yang berbasis BIM, tapi juga akan mendapatkan data volume pekerjaan, gambar detail pembesian
dan estimasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari gedung asrama Universitas Islam Indonesia
Internasional (UIII). Keunggulan Tekla antara lain yaitu terintegrasinya permodelan, analisis struktur
dan desain struktur dengan menyertakan setiap detail penting saat proses konstruksi secara
keseluruhan.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana memodelkan gedung dengan mengaplikasikan BIM pada gedung asrama UIII?

2. Bagaimana menghitung volume pekerjaan struktur dengan bantuan software Tekla


Structure?

3. Bagaimana merencanakan RAB pekerjaan struktur bangunan gedung beton bertulang?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan hal-hal yang menjadi titik fokus penulis, sehingga penulis tidak
keluar dari batasan yang sudah ditentukan. Batasan masalah dalam merancang gedung ini adalah:

1. Layout gedung yang digunakan merupakan gedung asrama UIII.

2. Konstruksi gedung beton bertulang.

3. Permodelan mengacu pada shopdrawing struktur proyek asrama UIII.

4. Modeling menggunakan aplikasi Tekla Structure 2019.

5. Tidak memodelkan struktur bawah bangunan.

6. Tidak memodelkan tangga dan dinding

UNIVERSITAS PERTAMINA 2
1.4.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut:

1. Memodelkan gedung asrama UIII dengan menerapkan konsep BIM.

2. Menghitung volume pekerjaan struktur dengan bantuan software Tekla Structure.

3. Merencanakan RAB pekerjaan struktur bangunan gedung beton bertulang.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini ditunjukan untuk penulis, program studi, dan masyarakat umum.
Manfaat penelitian dari masing masing sasaran adalah sebagai berikut:

1. Penulis

Penulis dapat memodelkan dimensi elemen struktur beton bertulang pada gedung asrama
UIII, serta penulis dapat memahami proses permodelan konstruksi gedung beton bertulang
dengan menggunakan metode BIM. Penulis juga dapat mengolah data volume pekerjaan,
gambar detail penulangan dan RAB dengan bantuan software Tekla Structures 2019.

2. Program studi Teknik Sipil

Program studi Teknik Sipil dapat menggunakan penilitian Tugas Akhir ini untuk menjadi
referensi penelitian Tugas Akhir yang nantinya akan dibaca oleh mahasiswa selanjutnya, serta
dapat meneruskan penelitian ini lebih dalam.

3. Masyarakat umum

Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan serta informasi bagi masyarakat luas
tentang dunia konstruksi gedung modern menggunakan bantuan software Tekla Structure.

UNIVERSITAS PERTAMINA 3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bangunan Bertingkat

Menurut UU nomor 28 tahun 2002, bangunan gedung merupakan bentuk fisik dari hasil
pekerjaan konstruksi, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan atau didalam tanah dan atau air,
yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya baik untuk tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan social, budaya maupun kegiatan khusus.

Bangunan bertingkat memiliki bentuk yang berbeda beda sesuai dengan fungsi dan rancangan
dari bangunan tersebut. Rancangan suatu bangunan bertingkat yang bersekala besar memerlukan
pendekatan tim dari berbagai disiplin ilmu, karena banyaknya komponen bangunan yang penting dan
saling berkaitan. Dalam masa perancangan arsitek lah yang berperan penting dalam menentukan
bentuk bangunan, namun dalam tahapan perancangan ada batasan batasan dalam mendesain bentuk
bangunan yang harus dipenuhi. Seorang arsitek harus mampu mengendalikan unsur unsur struktur
dan menampilkannya dalam bentuk yang baik, karena dalam bangunan bertingkat tinggi memiliki
sistem penunjang struktur yang rumit. Bangunan harus mampu menahan gaya gaya vertical dan
horizontal yang bekerja pada bangunan tersebut. (Schueller, 1989)

Asrama UIII termasuk bangunan bertingkat tinggi, karena tidak hanya terdapat 1 lantai saja
melainkan sampai 9 lantai. Gedung ini nantinya berfungsi sebagai tempat tinggal mahasiswa UIII.
Dalam masa pembangunannya gedung ini belum melakukan perancangan dengan menggunakan
metode BIM yang dapat memudahkan kerjasama dan komunikasi antar tim.

2.2.Building Information Modeling (BIM)


2.2.1. Pengenalan Building Information Modeling
Kemajuan di dunia informasi dan teknologi pada zaman ini diharapkan bisa mengatasi
masalah koordinasi yang terjadi pada masa pelaksanaan proyek konstruksi guna
meningkatkan produktifitas agar proyek dapat berjalan secara efisien. BIM merupakan
seperangkat teknologi, proses dan kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara
berkolaborasi dan berintegrasi dalam model digital (Nurcahyadi, 2017).
(Eastman, 2008) menjelaskan BIM sebagai salah satu perkembangan paling
menjanjikan dalam arsitektur, industri teknik dan konstruksi. Dengan teknologi BIM,
sebuah model virtual akurat bangunan akan dibangun secara digital. Ketika selesai, model
yang dihasilkan mengandung geometri yang tepat dan data relevan yang diperlukan untuk

UNIVERSITAS PERTAMINA 4
mendukung kegiatan konstruksi, fabrikasi dan pengadaan yang diperlukan untuk
mewujudkan bangunan.
Di Indonesia BIM sudah mulai dikenal oleh industri konstruksi namun penggunaannya
masih sangat terbatas, padahal secara teoritis teknologi BIM menawarkan sejumlah
keunggulan dan telah banyak kajian yang telah dilakukan tentang penerapan BIM di sektor
konstruksi (Ozorhon & Karahan, 2016). Pengembangan BIM di Indonesia masih dalam
tahap kajian, demi mewujudkan dapat mendorong penerapan BIM dengan skala yang lebih
luas pada industri konstruksi nasional. Bedasarkan survey yang dilakukan AS dan Inggris,
termasuk manfaat BIM adalah kreativitas, pengurangan sumber daya manusia, serta
pengurangan biaya dan waktu menjadi lebih efisien (Yan & Damian, 2008).
Proyek konstruksi berkembang menjadi lebih kompleks dan sulit di manajemen, salah
satu penyebabnya adalah saling ketergantungan antara pemangku kepentingan yang terlibat
seperti arsitek, sipil dan mekanikal elektrikal. Oleh karena itu koordinasi system proyek
yang kompleks kemungkinan akan lebih mudah dengan BIM secara teori. Ini adalah proses
yang ideal untuk mengembangkan teknik kolaborasi stakeholders yang baik dan efisien
karena banyaknya terjadi permasalahan dalam korlaborasi secara tradisional. Tingkat
kematangan penggunaan BIM pada proses desain dan konstruksi akan mempengaruhi
meningkatnya ke efektifan dalam membangun suatu bangunan. (Raflis, Endro, &
Rayshanda, 2018).
2.2.2. Sejarah Building Information Modeling
Dalam suatu pekerjaan proyek yang berskala besar dibutuhkan komunikasi antar tim,
komunikasi bisa berupa komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Gambar Teknik
merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi antar tim di suatu proyek, gambar tersebut
diprint atau digambar langsung diatas kertas. Menurut (Eastman, 2008) kesalahan dan
kelalaian dalam dokumen kertas sering menyebabkan biaya, keterlambatan dan tuntutan
hukum yang tidak diantisipasi antara berbagai pihak dalam sebuah tim proyek. Masalah ini
menyebabkan keuangan dan waktu suatu proyek terganggu. Upaya baru untuk mengatasi
masalah adalah penggunaan teknologi dengan bantuan software.
Pertama kali kemunculan BIM sebagai metode baru yang di dasari oleh software,
banyak yang mengira BIM adalah suatu pengembangan software. (Saputri, 2012). Software
yang digunakan untuk merancang suatu bangunan berbentuk 3D sudah ada sejak tahun
1973 dan terus berkembang, karena diharapkan setiap objek yang berada pada gambar
dapat berisi informasi yang membantu dalam pembangunannya.
Menurut (Eastman, 2008) BIM dapat merubah paradigma tentang industi konstruksi
bangunan, diharapkan BIM dapat mengubah presepsi mendasar bagaimana membangun
suatu gedung, namun menurutnya dengan mengandalkan BIM saja belum tentu proyek

UNIVERSITAS PERTAMINA 5
akan berjalan dengan sukses. BIM juga harus di dukung dengan kerjasama tim, serta
Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.

2.2.3. Kelebihan Building Information Modeling


Secara umum kelebihan dari BIM adalah bisa mengendalikan proyek, mendeteksi
benturan saat proses perencanaan, mengurangi limbah material, mengestimasi biaya,
menghindari rework, dan menghemat SDM. BIM memungkinkan untuk mengambil
keputusan yang lebih baik dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu termasuk arsitek,
structural, MEP dan lainnya. (Yan & Damian, 2008).
Penggunaan BIM dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti memberikan efek
efisien waktu dan biaya. Hal ini sudah dibuktikan melalui hasil survey penelitian yang
berjudul “perbandingan efisiensi waktu, biaya dan sumber daya manusia antara metode BIM
dan metode konvensional” yang sudah dilakukan oleh (Berlian, Adhi, Hidayat, & Nugroho,
2016). Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebar kesioner kepada 3 perusahaan yang
pernah menggunakan metode BIM yaitu PT. Total Bangun Persada, PT.Wiratman &
Associates dan PT.Pratiwi Putri Sulung. Hasil dari penelitian BIM dapat mengurangi analisa
waktu perencanaan dan sumberdaya manusia yang bisa dilihat pada Tabel 2.1. Di dalam
kelebihannya, penggunaan metode BIM harus diimbangi dengan pemanfaatan sumber daya
dalam mengoprasikan aplikasi berbasis BIM.

Tabel 2. 1 Hasil dari Penelitian BIM

BIM merupakan representasi evolusi digital dari model 2D menjadi model 3D dengan
database yang cukup lengkap yang terangkum dalam satu file permodelan. Model 3D
merupakan perwakilan dari lebar, panjang, dan tinggi suatu benda yang sudah memiliki
jenis material (Saputri, 2012). Salah satu tujuan utama dari teknologi BIM adalah untuk

UNIVERSITAS PERTAMINA 6
mendukung proses berjalannya proyek dimulai dari tahapan pra-konstruksi sampai tahap
pemeliharaan atau maintenance. Berikut merupakan penggunaan BIM disetiap tahapan
suatu proyek :
1. Tahap Pra-Konstruksi

Pada tahapan ini owner mencoba untuk mengestimasi ukuran proyek dengan
anggaran proyek yang tersedia. Estimasi proyek pada tahap ini masih dibilang sangan
dasar. Dengan BIM model bangunan yang sudah dalam bentuk 3D bisa dihubungkan
dengan database guna menghitung anggaran kasar suatu proyek. Hal ini berguna demi
terjadinya proyek sesuai dengan apa yang diinginkan oleh owner.

2. Tahap Desain

Pada tahap desain, kolaborasi antara disiplin ilmu sudah mulai berjalan. Berbagai
disiplin ilmu berkolaborasi demi menjadikan suatu model 3D yang lengkap dengan
visualisasi sejelas jelasnya. Berbagai disiplin ilmu antara lain, arsitek insinyur dan
owner. Dilakukannya koordinasi dalam satu model bertujuan untuk mengurangi
kesalahan desain yang bertabrakan antara satu disiplin ilmu dengan yang lainnya.

3. Tahap Konstruksi

Pada tahap ini BIM bisa mempercepat proses konstruksi, mengurangi risiko
kesalahan, mengurangi pekerjaan yang berulang, serta mengurangi biaya akibat
kerusakan atau repair karena terjadi bentrokan antar desain. Hal ini bisa terjadi karena
sebelum masuk ke tahap konstruksi, BIM sudah memvisualisasikan bangunan sejelas-
jelasnya lengkap dengan informasi yang mudah dipahami untuk masa konstruksi.

4. Tahap Maintenance

Model proyek atau gedung yang sudah jadi, akan disimpan dalam bentuk
database atau disimpan dalam komputer. Sehingga jika ingin melakukan maintenance,
hal yang pertama dilakukan adalah membuka file BIM bangunan tersebut sehingga
memudahkan proses monitoring proyek.

2.2.4. Aplikasi Program Building Information Modeling

Ada banyak software pendukung dari penggunaan metode BIM. Berikut akan
disebutkan contoh software permodelan berbasis BIM dan fungsi utamanya, yang bisa
dilihat pada Tabel 2.4. Daftar ini mencakup software yang dapat memodelkan struktural,
arsitektural, MEP yang bisa diintegrasikan kedalam satu model bangunan.

UNIVERSITAS PERTAMINA 7
Tabel 2. 2 Beberapa Aplikasi Program BIM

Product Name Manufacturer Primary Function


Revit Architecture Autodesk 3D Architectural modeling and
Parametric Design
MEP modeler Graphisoft 3D MEP Modeling
Cadpipe dommercial pipe AEC Design Group 3D Pipe Modeling
Tekla Structure Tekla 3D Detailed Structural Modeling

2.3. Program Tekla Structure


2.5.1. Pengenalan Tekla Structure

Tekla Structure merupakan salah satu aplikasi yang bisa memodelkan struktur
bangunan dengan metode BIM dan juga membantu kontraktor untuk mengelola serta
mengurangi resiko dari biaya-biaya tak terduga dan hilangnya waktu, terutama pada saat
proses konstruksi. Awalnya Tekla Structure dikenal dengan nama X-Steel yang hanya
berfokus pada bangunan baja. Dengan berjalannya waktu Tekla terus berkembang hingga
akhirnya bisa memodelkan struktur beton bertulang dan kembali menggunakan nama Tekla
Structure.

Tekla adalah aplikasi Building Information Modeling yang dikembangkan oleh Tekla
Corporation untuk keperluan dalam membangun seuatu bangunan, yang di lengkapi fitur
fitur yang bisa digunakan bagi pada detailer, fabricator manufaktur dan constructor.
(Ramadiapriani, 2012). Software ini merupakan program bantu yang sangat canggih dan
mampu mempersingkat proses delivery desain, pendetailan, proses manufaktur atau fabrikasi
dan manajemen konstruksi.

UNIVERSITAS PERTAMINA 8
Gambar 2. 1 Disipin Antar Ilmu yang Terlibat Dalam Pembangunan Gedung

Dalam suatu perkerjaan konstruksi pasti tidak hanya melibatkan satu disiplin ilmu
namun banyak disiplin ilmu yang bekerja seperti ilustrasi pada Gambar 2.3, dengan Tekla
kita dimudahkan, karena Tekla dapat berintegrasi dengan program lain sehingga
memudahkan dalam bekerja sama untuk mendesain suatu bangunan. Oleh karena itu tak
mengherankan jika ribuan lisensi software ini sudah digunakan oleh perusahaan di seluruh
dunia demi mendapatkan software yang berkualitas dan bisa memberikan dampak yang
sangat besar untuk perusahaan.

2.5.2. Kelebihan Tekla Structure

Software tekla merupakan revolusi baru dalam bidang rekayasa struktur yang memiliki
beberapa keunggulan disbanding program aplikasi lainnya. Tekla (Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2002)BIM (building Information Modeling) merupakan software yang
memungkinkan untuk membuat dan mengelola data secara akurat dan rinci, serta dapat
membuat model struktur 3D tanpa melupakan material dan struktur yang kompleks. (Saputri,
2012)

Tekla juga dilengkapi dengan server multi user yang dimana bisa digunakan untuk 4
orang dalam waktu bersamaan untuk satu proyek. Tekla juga didukung dengan berbagai
macam format, yaitu : IFC, DWG, DGN, STP, dan DXF, sehingga tekla dapat digabungkan
dengan aplikasi-aplikasi dibidang ilmu lain.

2.4.Manajemen Konstruksi

Jika seseorang atau sebuah perusahaan ingin membangun suatu bangunan maka perlu dibuat
suatu perjanjian yang disetujui oleh pemilik bangunan dan kontraktor yang akan melaksanakan
pekerjaannya. Sebelum menjalankan suatu proyeknya diperlukan analisis harga dan perlu dilakukan
perjanjian tertulis bermatrai atau kontrak, dalam perjanjian itu perlu ada ketentuan-ketentuan yang
berlaku untuk bangunan tersebut yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga sifatnya mengikat
(Mukomoko, 1994).

2.4.1. Volume Pekerjaan

Volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci besar volume atau kubikasi suatu
pekerjaan. Menguraikan berarti menghitung besar volume masing-masing pekerjan sesuai
dengan gambar detail proyek. (Ibrahim, 1994). Dalam menghitung volume pekerjaan juga
dibutuhkan keahlian dalam membaca gambar teknik, gambar ini juga nantinya berguna untuk
membantu kontraktor dalam membayangkan bentuk dan bagaimana mengaplikasikannya
langsung dilapangan. Pada era digitalisasi ini kontraktor dimudahkan karena banyaknya

UNIVERSITAS PERTAMINA 9
software yang dapat menghitung volume pekerjaan hanya dengan memodelkannya dalam
bentuk 3D, tanpa menghitung ulang dengan gambar detailnya.

2.4.2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Menurut (Mukomoko, 1994) RAB merupakan salah satu bagian dokumen terpenting
dalam menyelenggarakan pembuatan bangunan, dengan membuat RAB berarti menaksir
atau mengirakan harga dari suatu bangunan atau benda yang akan dibuat dengan teliti dan
secermat mungkin.

Dalam perhitungan RAB untuk bangunan yang rumit atau bersekala besar diperlukan
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP). AHSP sendiri merupakan jumlah harga bahan dan
upah tenaga kerja bedasarkan perhitungan analisis, dalam analisisnya terkandung koefisien
penggunaan bahan dan tenaga kerja untuk satu kesatuan perkerjaan bedasarkan pengalaman
terdahulu yang terangkum pada SNI 7394 2008 tentang tata cara perhitungan harga satuan
pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan. Sedangkan harga bahan
baku dan harga upah tenaga kerja didapatkan dari kumpulan suatu daftar yang dinamakan
Daftar Harga Satuan Bahan yang biasanya berbentuk buku. Harga satuan bahan dan upah
tenaga kerja di setiap daerah berbeda-beda. Jadi dalam menghidung dan Menyusun RAB
harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di lokasi proyek.

Perhitungan AHSP ini meliputi biaya langsung dan biaya tidak langsung, biaya
langsung adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada objek biaya atau
produk, contoh dari biaya langsung adalah harga bahan baku, upah tenaga kerja dan
sebagainya. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang sulit dihubungkan atau
dibebankan secara langsung dengan unit produksi, contohnya adalah overhead proyek, biaya
tak terduga, dan keuntungan

UNIVERSITAS PERTAMINA 10
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Diagram Alir Perancangan

UNIVERSITAS PERTAMINA 11
Berikut merupakan detail dari pengerjaan Tugas Akhir ini :

1. Persiapan

Tahapan persiapan adalah tahapan rangkaian mempersiapkan hal-hal penting yang harus
disiapkan untuk mengefektifkan waktu pengerjaan. Kegiatan pada tahap ini meliputi:

a. Studi Pustaka materi BIM

b. Studi Pustaka Software Tekla Structures

c. Melakukan pelatihan dan pengambilan sertifikat untuk Software Tekla Structures di


Politeknik Negri Jakarta pada tanggal 4-9 Februari 2020.

d. Menentukan lokasi proyek yang akan diteliti.

e. Menentukan data yang dibutuhkan.

f. Pengadaan persyaratan administrasi untuk pengambilan data.

g. Perencanaan jadwal kegiatan membuat desain.

Kegiatan diatas dilakukan dengan baik agar menghindari pengerjaan yang berulang
sehingga tahap pengerjaan menjadi lebih efisien.

2. Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan pada penelitian ini yaitu : layout gedung asrama kampus UIII dan
laporan struktur actual proyek. Data tersebut merupakan data sekunder yang diperoleh dari
PT.Wijaya Karya selaku kontraktor dari proyek pembangunan gedung asrama UIII.

3. Pemodelan 3D dan pemodelan tulangan

Data struktur yang sudah didapatkan dari hasil pengumpulan data, dilanjutkan melakukan
pemodelan struktur gedung dalam bentuk 3D dengan menggunakan aplikasi Tekla Structures.
Pemodelan diawali dengan pembuatan grid dan dilanjut ke pembuatan kolom, balok, pelat dan
shearwall. Setelah struktur beton jadi, dilakukan pemodelan tulangan untuk semua elemen
struktur.

4. Melakukan Clash check

Menu clash check sudah tersedia pada Tekla, yang berguna untuk memastikan bahwa
elemen struktur termodelkan dengan jelas tanpa ada kesalahan seperti, tabrakan antar elemen
struktur atau elemen struktur yang saling tumpeng tindih. Cek ini berguna untuk memastikan
bahwa bentuk yang sudah dimodelkan sesuai dengan shopdrawing proyek aslinya.

UNIVERSITAS PERTAMINA 12
5. Mengeluarkan volume perkerjaan

Setelah modeling struktur gedung selesai, lalu masuk ke pengeluaran data volume
pekerjaan dengan menggunakan aplikasi Tekla Structure. Volume pekerjaan disini dibagi
menjadi dua garis besar yaitu volume pekerjaan beton dan volume pekerjaan pembesian, volume
pekerjaan beton akan keluar dengan hasil berapa volume beton yang diperlukan untuk
membangun struktur gedung tersebut, sedangkan volume pekerjaan pembesian akan keluar
dengan laporan yang bernama bar bending schedule. Laporan berisi besi beton berupa jumlah,
panjang dan juga kode pola bentuk penulangan, penulangan pada struktur menggunakan tools
yang terdapat pada Tekla Structures.

6. Menghitung RAB

Dari hasil perhitungan volume pekerjaan dilanjutkan menghitung RAB dengan harga yang
mengikuti standar pada tahun dan bulan pengerjaan skripsi.

7. Penarikan Kesimpulan dan Penyajian Hasil

Jika semua kegiatan diatas telah dilakukan dengan baik, maka penajian penelitian dapat
disampaikan dalam bentuk skripsi.

3.2. Pertimbangan Perancangan

Gedung asrama UIII ini merupakan bangunan 9 lantai yang bertempat di Depok, Jawa Barat.
Gedung ini nantinya akan dijadikan hunian untuk mahasiswa yang berkuliah di UIII. Permodelan
struktur gedung ini mengacu pada shopdrawing yang didapat langsung dari kontraktor yang
membangun asrama ini yaitu PT. Wijaya Karya.

Permodelan struktur gedung dengan menggunakan konsep BIM masih jarang digunakan di
Indonesia. Jika digunakan dengan baik BIM memiliki banyak keuntungan salah satunya adalah
mengefisienkan tahap desain suatu bangunan, karena BIM dapat mengintegrasikan berbagai macam
software, dari mulai software peta kontur tanah, struktur, arsitek dan MEP. Selain itu BIM dapat
meminimalisir kesalahan saat proses konstruksi, karena bangunan sudah dibangun dengan jelas
didalam komputer dengan visual yang detail, dari permodelan itupun bisa didapatkan volume
pekerjaan yang berguna untuk mengestimasi biaya suatu proyek.

3.2.1. Layout Gedung Asrama UIII


Layout denah gedung beserta gambar tampak bisa dilihat pada lembar Lampiran 1.
3.2.2. Spesifikasi Struktur Bangunan

UNIVERSITAS PERTAMINA 13
Perencanaan gedung ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia. Struktur bangunan
gedung 8 lantai ini bersepesifikasi seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Spesifikasi Struktur Bangunan

Spesifikasi Struktur Gedung


Lokasi Struktur Bangunan Depok, Jawa barat
Fungi Struktur Bangunan Asrama / Tempat hunian
Jumlah lantai 9 Lantai
Tinggi Struktur Bangunan 37 Meter

3.2.3. Spesifikasi Material


Struktur gedung ini menggunakan material beton bertulang yang memiliki spesifikasi
seperti pada Tabel 3.2

Tabel 3. 2 Spesifikasi Material

Spesifikasi Material
Mutu beton K-450 (f’c) 40 Mpa
Modulus Elastisitas (Es) 200.000 Mpa
Mutu Baja Tulangan (fy) 400 Mpa
Hasil dari perencanaan gedung ini akan masuk ketahap detailing dengan menggunakan software
Tekla structure. Yang akan menghasilkan model gedung berbasis Building Information Modeling
atau BIM.

3.3. Analisis Teknis

Perencanaan gedung asrama UIII ini mengacu pada peraturan yang berlaku di Indonesia yaitu
SNI Standar Nasional Indonesia dan Peraturan Pemerintah, Diantaranya :

1. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya mengacu pada SNI 7394:2008 dan Permen PUPR No
28/PRT/M/2016.
2. Permodelan dengan konsep BIM mengacu pada peraturan Permen PUPR No 2 Tahun 2018.

3.4. Peralatan dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Laptop

2. Data skunder dari pembangunan gedung asrama UIII yang didapat dari kontraktor yaitu
PT.Wijaya Karya.

UNIVERSITAS PERTAMINA 14
3. Software Tekla Structures 2019.

3.5. Jadwal Perancangan

Pada pengerjaan gedung ini dilakukan penjadwalan agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu dan
mengetahui apasaja yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Pekerjaan harus dikerjakan satu persatu
sesuai dengan penjadwalan yang tertera pada Tabel 3.3.

Tabel 3. 3 Jadwal Pengerjaan Skripsi

Waktu Pengerjaan
No Uraian Pekerjaan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan dan mencari studi literatur
2 Pengerjaan BAB I
3 Pengerjaan BAB III
4 Pengerjaan BAB II
5 Revisi BAB I, II, dan III
6 Seminar Kemajuan
7 Permodelan Tekla Structure
8 Perhitungan RAB
9 Pengerjaan BAB IV
10 Pengerjaan BAB V
11 Sidang Akhir

UNIVERSITAS PERTAMINA 15
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Permodelan ini menggunakan data dari proyek konstruksi gedung asrama UIII yang berada di
Depok yang tengah dibangun, PT. Wijaya Karya ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana dalam masa
pembangunan gedung ini. Dalam pemodelan gedung ini diperlukan data berupa shop drawing yang
didapat langsung dari kantor di lokasi proyek. Permodelan ini akan menggunakan software Tekla
Structure 2019. Banyak kelebihan yang dapat dilakukan program ini, salah satunya adalah dapat
terintegrasi dengan software permodelan yang lain untuk memudahkan serta mempercepat proses
permodelan suatu gedung dengan metode BIM. Permodelan ini dimaksudkan untuk memperoleh
visual 3D dari gedung asrama UIII, dengan beberapa tambahan informasi didalamnya seperti volume
pekerjaan dan biaya. Dalam bagian ini akan dijelaskan detail pengerjaan dan hasil dari permodelan
gedung asrama UIII dengan metode BIM.

4.1. Login Tekla Structure 2019


Hal yang pertama dilakukan sebelum melakukan permodelan adalah dengan membuat lisensi
dari Tekla Structure. Lisensi yang didapatkan adalah student version yang didapatkan dengan cara
mendaftarkan diri di web resmi Tekla Campus seperti pada Gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Web Tekla Campus

Setelah memiliki lisensi resmi dari Tekla Campus, buka software Tekla Structure 19 yang sudah
ter-install. Setelah membukanya muncul tampilan beberapa pilihan Environment, Role dan License
yang bisa dilihat pada Gambar 4.2. Tekla menyediakan banyak environment yang dapat dipilih
sebelum melakukan permodelan, masing-masing environment menyediakan database profil,
tulangan baut ataupun material sesuai standar yang digunakan pada negara atau wilayah tersebut,
karena Indonesia tidak ada dalam pilihan maka dipilih South East Asia. Selain environment dalam
pilihan ini juga terdapat beberapa konfigurasi sesuai dengan profesi dan kebutuhan menggunakan

UNIVERSITAS PERTAMINA 16
software, seperti bridge designer, concrete contractor, engineer, precast concrete detailer dan steel
detailer. Permodelan ini akan membuat detailing lengkap sehingga digunakan role full detailing.
Setelah masuk ke program, buat file baru dengan cara memilih salah satu menu yaitu file kemudian
new, file dinamai Asrama UIII, kemudian pilih model template none dan model type single user
setelah itu tekan OK, maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.3 dengan nama file Asrama
UIII.

Gambar 4. 2 Login Tekla Structure 19

Gambar 4. 3 Tampilan Awal Tekla Structure 19

4.2. Permodelan Struktur Beton


1. Pembuatan Grid
Permodelan pada Tekla Structure diawali dengan pembuatan grid, grid dibuat secara manual
langsung dari Tekla Structure 19 dengan cara memilih menu mode modeling lalu pilih add new
grid. Kemudian input data dengan koordinat X,Y dan Z seperti pada Gambar 4.4 serta beri label
untuk masing masing koordinat. Ukuran serta label yang diberikan mengikuti dari data
shopdrawing proyek yang sudah diberikan, dan akan membentuk seperti pada Gambar 4.5.

UNIVERSITAS PERTAMINA 17
Gambar 4. 4 Setting Grid

Gambar 4. 5 Grid Gedung Asrama UIII

2. Permodelan struktur kolom

Setelah pembuatan grid selesai maka dilakukan tahap permodelan selanjutnya, yaitu
pembuatan struktur kolom. pembuatan kolom beton dengan cara memilih toolbar concrete
column kemudian klik dimana kolom itu akan didirikan, kolom berdiri dengan ukuran default.
Pada software Tekla Structure, untuk mengatur ukuran, jenis material dan nama dari suatu elemen
struktur caranya dengan mengklik objek tersebut dan pilih menu properties kemudian akan
muncul seperti pada Gambar 4.6. Ada banyak jenis ukuran dan bentuk kolom pada permodelan
ini, Gambar 4.5 menunjukan gambar tampak depan dari kolom dari lantai satu sampai lantai ke
sembilan dengan warna yg berbeda menandakan ukuran yang berbeda.

UNIVERSITAS PERTAMINA 18
Gambar 4. 6 Tampak Depan Struktur Kolom Asrama UIII

Gambar 4. 7 Contoh Salah Satu Properties Kolom

3. Permodelan shearwall
Setelah kolom, dilanjutkan ke permodelan shearwall, dengan cara memilih menu panel pada
kolom concrete, kemudian klik ke titik-titik sudut pada bagian yang akan di jadikan shearwall,
atur ketebalan serta ukuran dari shearwall tersebut sesuai dengan laporan struktur asrama UIII.
Kolom dan shearwall yang sudah jadi bisa dilihat pada Gambar 4.8.

UNIVERSITAS PERTAMINA 19
Gambar 4. 8 Hasil Permodelan Kolom dan Shearwall

4. Permodelan balok dan pelat


Permodelan selanjutnya yaitu permodelan lantai dasar, pada lantai dasar ada dua komponen
yang harus di modelkan yaitu balok dan pelat. Pembuatan balok dilakukan dengan cara memilih
menu beam pada kolom concrete, kemudian lakukan modeling balok sesuai dengan gambar
teknik yang sudah diberikan dalam bentuk file .DWG, file tersebut dimasukan kedalam Tekla
sebagai reference model seperti pada Gambar 4.8. Balok memiliki ukuran yang berbeda yang
harus disesuaikan pada menu properties dari balok tersebut. Kemudian diteruskan kepermodelan
pelat, dengan cara memilih menu slab pada kolom concrete kemudian klik beberapa titik agar
membentuk slab dan menutup dasar lantai. Ketebalan slab bisa diatur pada properties.

Gambar 4. 9 File.DWG yang Dimasukan ke Aplikasi Tekla Structure

UNIVERSITAS PERTAMINA 20
Hasil dari permodelan lantai dasar bisa dilihat pada Gambar 4.10. Lantai 2 sampai 9
menggunakan metode yang sama seperti pada lantai dasar dalam memodelkan balok dan pelat,
serta untuk menghindari kesalahan desain lantai 2 sampai 9 juga menggunakan reference model
dari file shopdrawing proyek asrama UIII. Proses permodelan bisa dilihat dari Gambar 4.11
sampai Gambar 4.13.

Gambar 4. 10 Permodelan Lantai Dasar Asrama UIII

Gambar 4. 11 Permodelan Lantai 4 Asrama UIII

Gambar 4. 12 Permodelan Lantai 7 Asrama UIII

UNIVERSITAS PERTAMINA 21
Gambar 4. 13 Permodelan Struktur Beton Gedung Asrama UIII

Setelah selesai memodelkan struktur beton, dilakukan clash check untuk memastikan bahwa
elemen struktur tidak ada yang bertabrakan dan tidak ada elemen struktur yang saling menumpuk,
hasil clash check pada Tekla bisa dilihat pada Gambar 4.14. Dari setiap lantai yang sudah
dimodelkan, terdapat berbagai macam ukuran serta bentuk elemen struktur yang berbeda beda.
Tabel 4.1 berisi rangkuman penggunaan elemen struktur pada setiap lantai.

Gambar 4. 14 Hasil Clash Check Struktur Beton

UNIVERSITAS PERTAMINA 22
Tabel 4. 1 Elemen Struktur Pada Setiap Lantai

Jenis kolom Jenis slab Jenis Beam


Lantai 1 K1, KL, K5, K6, K9, dan KT Slab dengan TB1, TB2, TB3, BA1, BA2,
ketebalan 130 mm BK3, BK4, dan BS1
Lantai 2 K1, K6, K9, dan KL Slab dengan B1, B2, B3, B4, B5, B6, BA1,
ketebalan 130 mm BA2, BK1, BK2, BK3, BK4,
dan BS1
Lantai 3 K1, K6, K9, dan KL Slab dengan B1, B2, B4, B6, BA1, BA2,
ketebalan 130 mm BK1, BK2, BK3, BK4, dan BS1
Lantai 4 K2, K7, K9, dan KL Slab dengan B1, B2, B4, B6, BA1, BA2,
ketebalan 130 mm BK1, BK2, BK3, BK4, dan BS1
Lantai 5 K2, K7, K9, dan KL Slab dengan B1, B2, B4, B6, BA1, BA2,
ketebalan 130 mm BK1, BK2, BK3, BK4, dan BS1
Lantai 6 K2, K7, K9, dan KL Slab dengan B1, B2, B4, B6, BA1, BA2,
ketebalan 130 mm BK1, BK2, BK3, BK4, dan BS1
Lantai 7 K3, K8, K9, dan KL Slab dengan B1, B2, B4, B6, BA1, BA2,
ketebalan 130 mm BK1, BK2, BK3, BK4, dan BS1
Lantai 8 K3, K8, K9, dan KL Slab dengan B1, B2, B4, B6, BA1, BA2,
ketebalan 130 mm BK1, BK2, BK3, BK4, dan BS1
Lantai 9 K3, K4, K8, K9, dan KL Slab dengan B1, B2, B4, B6, BA1, BA2,
ketebalan 130 mm BK1, BK2, BK3, BK4, dan BS1
Lantai atap - Slab dengan B1, B2, B4, B6, BA2, BK1, dan
ketebalan 130 mm BK2

4.3. Permodelan Pembesian Struktur

Setelah melakukan permodelan struktur beton gedung asrama UIII dalam bentuk 3D, kemudian
dilanjutkan ketahap detailing yaitu memodelkan pembesian pada beton. Tulangan dimodelkan untuk
keempat elemen struktur yaitu kolom, balok, pelat dan shearwall. Dalam Tekla Structure sudah
menyediakan berbagai cara untuk memodelkan tulangan suatu struktur, bisa dengan dibuat secara
manual, grup, ataupun langsung jadi dengan menggunakan menu application & components menu
ini dibuat untuk memudahkan permodelan tulangan, karena setiap struktur memiliki struktur
tulangan yang beraneka ragam. Permodelan tulangan disini mengacu pada shopdrawing proyek
asrama UIII yang didapat dari kontraktor PT.Wijaya Karya (persero) yang dapat dilihat pada lembar
Lampiran 2, permodelan tulangan struktur dibuat semirip-miripnya dengan shopdrawing asrama UIII.

UNIVERSITAS PERTAMINA 23
1. Permodelan tulangan kolom

Permodelan penulangan struktur di awali dengan permodelan tulangan kolom. Permodelan


dilakukan dengan cara mencari pilihan rectangular column reinforcement pada menu
application & components yang bisa dilihat pada Gambar 4.15, kemudian atur properties
tulangan agar menyerupai gambar dari shopdrawing aslinya. Contoh gambar detail penulangan
berserta properties nya bisa dilihat pada Gambar 4.16, sedangkan Gambar 4.17 menunjukan
kode tulangan kolom yang akan dimodelkan kedalam model gedung ini.

Gambar 4. 15 Penulangan Kolom pada Menu Application & components

Gambar 4. 16 Contoh Detail Penulangan pada Kolom K1

UNIVERSITAS PERTAMINA 24
Gambar 4. 17 Tipe-tipe Kolom yang Dimodelkan

2. Permodelan tulangan balok


Setelah permodelan kolom selesai dilanjutkan ke permodelan tulangan balok, setiap balok
memiliki 2 tipe tulangan, yaitu tulangan lapangan dan tulangan tumpuan. Tulangan balok
dimodelkan dengan cara mencari pilihan beam reinforcement pada menu application &
components yang bisa dilihat pada Gambar 4.18, setelah itu atur properties tulangan agar
menyerupai shopdrawing asli nya. Gambar 4.19 merupakan contoh dari salah satu properties
tulangan balok. Panjang tulangan serta sambungan balok ke kolom atau balok ke balok dibuat
mengikuti shopdrawing proyek aslinya. Gambar 4.20 menunjukan tipe-tipe balok yang
dimodelkan kedalam model gedung ini.

Gambar 4. 18 Penulangan Balok pada Menu Application & Components

UNIVERSITAS PERTAMINA 25
Gambar 4. 19 Contoh Detail Penulangan pada Balok Tiebeam1

Gambar 4. 20 Tipe-tipe Balok yang Dimodelkan

3. Permodelan tulangan pelat


Setelah semua tipe tulangan kolom dan balok sudah dimodelkan lalu dilakukan permodelan
tulangan pelat. Tulangan pelat dimodelkan dengan cara mencari pilihan mesh bars pada menu
application & components yang bisa dilihat pada Gambar 4.21. Kemudian atur properties
tulangannya seperti pada shopdrawing proyek aslinya yaitu menggunakan wermesh m7 double
layer seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.22.

Gambar 4. 21 Penulangan Pelat pada Application & Components

UNIVERSITAS PERTAMINA 26
Gambar 4. 22 Contoh Detail Penulangan Pelat

4. Permodelan tulangan shearwall


Permodelan tulangan shearwall dimodelkan dengan cara manual, tulangan dimodelkan
dengan memilih menu rebar set pada kolom menu concrete. Pertama pilih cross section rebar
untuk membuat sengkang dengan diameter 13mm dan jarak 150mm. Kemudian membuat
tulangan utama dengan menu longitudinal rebar set dengan diameter 13mm dan jarak 150mm.
lakukan untuk semua shearwall, Gambar 4.23 adalah contoh properties dari tulangan shearwall.
Sambungan dan detail tulangannya mengikuti dari shopdrawing aslinya.

Gambar 4. 23 Contoh Detail Penulangan Shearwall

Setelah seluruh tulangan dari semua elemen struktur dimodelkan, dilakukan visualisasi 3D
dengan menggunakan menu yang sudah tersedia di Tekla, yaitu Visualizer. Dalam menu ini model
struktur yang sudah jadi dilakukan rendering dan akan menampilkan gambar yang lebih detail yang
dilengkapi oleh background dan sinar matahari yang dapat diatur langsung untuk mendapatkan visual
3D yang lebih baik. Gambar 4.24 sampai 4.27 merupakan contoh dari hasil rendering dengan
menggunakan menu visualizer pada Tekla, dapat dilihat bahwa material beton termodelkan dengan
jelas. Selain itu dibuat juga gambar tampak dan gambar 3D yang terlampir pada lembar Lampiran 3.

UNIVERSITAS PERTAMINA 27
Gambar 4. 24 Visualisasi Model Gedung Asrama UIII (1)

Gambar 4. 25 Visualisasi Model Gedung Asrama UIII (2)

Gambar 4. 26 Visualisasi Model Gedung Asrama UIII (3)

UNIVERSITAS PERTAMINA 28
Gambar 4. 27 Visualisasi Model Gedung Asrama UIII (4)

4.4. Volume Pekerjaan dan Bar Bending Schedule


Setelah selesai memodelkan gedung asrama UIII, kemudian dilanjutkan ke tahap pengeluaran
volume pekerjaan.yang dilakukan dengan memilih menu report pada toolbar Drawing & Report yang
dapat dilihat pada Gambar 4.28. Tools report pada Tekla dapat mengeluarkan berbagai macam hasil
dari pekerjaan modeling struktur, seperti volume pekerjaan beton dan pembesian, melihat jenis-jenis
material yang digunakan, dan juga jenis jenis potongan besi beton untuk pekerjaan pembesian, yang
bisa dilihat pada Gambar 4.29. Pada Gambar 4.30 sampai 4.32 merupakan volume pekerjaan beton
untuk semua elemen struktur pada lantai 2, Gambar 4.30 volume pekerjaan beton kolom, Gambar
4.31 volume pekerjaan beton shearwall dan Gambar 4.32 volume pekerjaan beton balok. Pada
gambar tersebut volume pekerjaan diklasifikasikan bedasarkan ukuran dan panjang suatu elemen
struktur ada beberapa data yang disediakan diantaranya jumlah tiap tipe kolom, panjang, luas area,
dan berat beton dengan masa jenis 2400 kg/m3. Untuk menghemat halaman, pada laporan ini hanya
tertera volume pekerjaan dari lantai 2, sisanya akan dicantumkan pada Lampiran 4.

Gambar 4. 28 Kolom menu Drawing & Reports

UNIVERSITAS PERTAMINA 29
Gambar 4. 29 List Report Tekla Structures

Gambar 4. 30 Report Material List Kolom Lantai 2

Gambar 4. 31 Report Material List Shearwall Lantai 2

UNIVERSITAS PERTAMINA 30
Gambar 4. 32 Report Material List Balok Lantai 2

UNIVERSITAS PERTAMINA 31
Selain report, Tekla memiliki menu drawing, dalam model ini mode drawing digunakan untuk
menggambar keperluan tulangan yang terangkum pada Bar Bending Schedule. Bar Bending Schedule
bisa dikeluarkan perkomponen struktur. Untuk memperhemat halaman laporan, Bar Bending
Schedule hanya dicantumkan contoh dari masing masing elemen struktur pada lantai 2 yang dapat
dilihat pada Gambar 4.33 sampai 4.35 sisanya akan terlampir pada lembar Lampiran 5. Nantinya
gambar ini bisa digunakan untuk mempermudah proses pabrikasi suatu elemen tulangan karena
dilengkapi oleh tabel yang berisi kuantitas, ukuran diameter, bentuk dan dimensi potongan tulangan,
panjang total, berat dan kode pemasangan. Selain untuk mempermudah proses pabrikasi, Bar
Bending Schedule juga berguna untuk mengatur rencana untuk permintaan material besi untuk
kebutuhan dilapangan dan dapat mengoptimalkan waste material pada pekerjaan pembesian.

Gambar 4. 33 Bar Bending Schedule Balok B5

UNIVERSITAS PERTAMINA 32
Gambar 4. 34 Bar Bending Schedule Kolom K1

Gambar 4. 35 Bar Bending Schedule Shearwall 1

UNIVERSITAS PERTAMINA 33
4.5. Perhitungan RAB Struktur Atas
Perhitungan RAB mengacu pada SNI 7394:2008 dan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan
Perumahan, 28/PRT/M/2016. Perhitungan RAB diawali dengan perhitungan Analisis Harga Satuan
Pekerjaan atau AHSP. Dalam AHSP ini akan mem-breakdown harga dari satuan pekerjaan. Harga
dari satuan pekerjaan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu harga bahan dan upah tenaga kerja yang
mengikuti buku jurnal harga satuan bahan tahun 2019 kota bogor yang didapat melalui website
ipb.ac.id yang dapat bisa pada lembar Lampiran 6. Perhitungan AHSP ini meliputi :
1.Pekerjaan pengecoran beton.
2.Pekerjaan pembesian elemen struktur.
3.Pekerjaan pembuatan dan pelepasan bekisting.

Hasil dari perhitungan AHSP ini disajikan dalam Tabel 4.2. sampai 4.8. Seteleh selesai
menghitung AHSP kemudian dilanjutkan kedalam perhitungan RAB dengan cara mengkalikan hasil
dari perhitungan harga satuan pekerjaan dengan volume pekerjaan yang didapat langsung
menggunakan aplikasi tekla structures. Perhitungan RAB dapat dilihat pada Tabel 4.9. sampai 4.14.
Perhitungan RAB ini dilakukan untuk pekerjaan perlantai yang nantinya akan dilakukan rekapitulasi.
Tabel 4.15. merupakan hasil rekapitulasi dari RAB struktur atas asrama UIII.

Tabel 4. 2 AHSP Membuat 1m³ beton

Membuat 1m3 beton mulu f’c = 40 MPa (K 450)


Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Beton Adhimix K-450 m3 1,000 Rp 1.050.000,00 Rp 1.050.000,00
Bahan
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 1.050.000,00
Pekerja OH 2,100 Rp 130.000,00 Rp 273.000,00
Kepala Tukang OH 0,035 Rp 156.000,00 Rp 5.460,00
Tenaga Kerja
Mandor OH 0,105 Rp 207.000,00 Rp 21.735,00
JUMLAH UPAH TENAGA KERJA Rp 300.195,00
JUMLAH TOTAL Rp 1.350.195,00
OVERHEAD 10% Rp 135.019,50
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 1.485.214,50
*harga beton Adhimix mengikuti website nusantarareadymix.com pada tahun 2019

Tabel 4. 3 AHSP Pembesian Besi Ulir Struktur

Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir


Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Besi beton (polos/ulir) kg 10,500 Rp 9.605,00 Rp 100.852,50
Bahan Kawat beton kg 0,150 Rp 12.535,00 Rp 1.880,25
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 102.732,75
Pekerja OH 0,070 Rp 130.000,00 Rp 9.100,00
Tukang besi OH 0,070 Rp 143.000,00 Rp 10.010,00
Tenaga kerja Kepala tukang OH 0,007 Rp 192.000,00 Rp 1.344,00
Mandor OH 0,004 Rp 207.000,00 Rp 828,00
JUMLAH UPAH TENAGA KERJA Rp 21.282,00
JUMLAH TOTAL Rp 124.014,75
HARGA PER 1 KG Rp 12.401,48
OVERHEAD 10% Rp 1.240,15
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 13.641,62
*harga besi tulangan didapat dari web histell.co.id yang menjual besi beton terpercaya, dan harga yang digunakan adalah
hargabesi beton dengan merek krakatau stell

UNIVERSITAS PERTAMINA 34
Tabel 4. 4 AHSP Pembesian Wiremesh

Memasang 1kg wiremesh


Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Jaring kawat baja dilas kg 1,020 Rp 8.362,00 Rp 8.529,24
Bahan Kawat beton kg 0,050 Rp 12.535,00 Rp 626,75
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 9.155,99
Pekerja OH 0,025 Rp 130.000,00 Rp 3.250,00
Tukang besi OH 0,025 Rp 143.000,00 Rp 3.575,00
Tenaga kerja Kepala tukang OH 0,002 Rp 192.000,00 Rp 384,00
Mandor OH 0,001 Rp 207.000,00 Rp 207,00
JUMLAH UPAH TENAGA KERJA Rp 7.416,00
JUMLAH TOTAL Rp 16.571,99
OVERHEAD 10% Rp 1.657,20
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 18.229,19
*harga besi tulangan didapat dari web histell.co.id yang menjual besi beton terpercaya, dan harga yang digunakan adalah
hargabesi beton dengan merek krakatau stell

Tabel 4. 5 AHSP Pembuatan Bekisting Balok

Memasang 1 m2 bekisting untuk balok


Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Kayu kelas III m3 0,040 Rp 2.032.000,00 Rp 81.280,00
Paku 5cm - 10cm kg 0,400 Rp 15.000,00 Rp 6.000,00
Minyak bekisting Liter 0,200 Rp 35.000,00 Rp 7.000,00
Balok kayu kelas II m3 0,018 Rp 4.279.000,00 Rp 77.022,00
Bahan Plywood tebal 9mm Lebar 0,350 Rp 101.000,00 Rp 35.350,00

Dolken kayu galam, φ (8- Batang 2,000 Rp 16.000,00 Rp 32.000,00


10) cm, panjang 4 m
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 238.652,00
Pekerja OH 0,660 Rp 130.000,00 Rp 85.800,00
Tukang kayu OH 0,330 Rp 129.000,00 Rp 42.570,00
Tenaga kerja Kepala tukang OH 0,033 Rp 158.000,00 Rp 5.214,00
Mandor OH 0,033 Rp 207.000,00 Rp 6.831,00
JUMLAH UPAH TENAGA KERJA Rp 140.415,00
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 379.067,00
OVERHEAD 10% Rp 37.906,70
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 416.973,70
*Kayu kelas III menggunakan kayu albasia,balok kayu kelas II menggunakan kayu borneo super dan plywood
menggunakan multiplex

UNIVERSITAS PERTAMINA 35
Tabel 4. 6 AHSP Pembuatan Bekisting Pelat

Memasang 1 m2 bekisting untuk pelat


Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Kayu kelas III m3 0,040 Rp 2.032.000,00 Rp 81.280,00
Paku 5cm - 10cm kg 0,400 Rp 15.000,00 Rp 6.000,00
Minyak bekisting Liter 0,200 Rp 35.000,00 Rp 7.000,00
Balok kayu kelas II m3 0,015 Rp 4.279.000,00 Rp 64.185,00
Bahan
Plywood tebal 9mm Lebar 0,350 Rp 101.000,00 Rp 35.350,00

Dolken kayu galam, φ (8- Batang 6,000 Rp 16.000,00 Rp 96.000,00


10) cm, panjang 4 m
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 289.815,00
Tenaga kerja Pekerja OH 0,660 Rp 130.000,00 Rp 85.800,00
Tukang kayu OH 0,330 Rp 129.000,00 Rp 42.570,00
Kepala tukang OH 0,033 Rp 158.000,00 Rp 5.214,00
Mandor OH 0,033 Rp 207.000,00 Rp 6.831,00
JUMLAH UPAH TENAGA KERJA Rp 140.415,00
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 430.230,00
OVERHEAD 10% Rp 43.023,00
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 473.253,00
*Kayu kelas III menggunakan kayu albasia,balok kayu kelas II menggunakan kayu borneo super dan plywood
menggunakan multiplex

Tabel 4. 7 AHSP Pembuatan Bekisting Shearwall

Memasang 1 m2 bekisting untuk shearwall


Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Kayu kelas III m3 0,030 Rp 2.032.000,00 Rp 60.960,00
Paku 5cm - 10cm kg 0,400 Rp 15.000,00 Rp 6.000,00
Minyak bekisting Liter 0,200 Rp 35.000,00 Rp 7.000,00
Balok kayu kelas II m3 0,020 Rp 4.279.000,00 Rp 85.580,00

Bahan Formite/ Penjaga jarak Buah 4,000


bekisting/ Spacer Rp 11.000,00 Rp 44.000,00
Plywood tebal 9mm Lebar 0,350 Rp 101.000,00 Rp 35.350,00

Dolken kayu galam, φ (8- Batang 6,000 Rp 16.000,00 Rp 96.000,00


10) cm, panjang 4 m
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 334.890,00
Tenaga kerja Pekerja OH 0,660 Rp 130.000,00 Rp 85.800,00
Tukang kayu OH 0,330 Rp 129.000,00 Rp 42.570,00
Kepala tukang OH 0,033 Rp 158.000,00 Rp 5.214,00
Mandor OH 0,033 Rp 207.000,00 Rp 6.831,00
JUMLAH UPAH TENAGA KERJA Rp 140.415,00
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 475.305,00
OVERHEAD 10% Rp 47.530,50
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 522.835,50
*Kayu kelas III menggunakan kayu albasia,balok kayu kelas II menggunakan kayu borneo super dan plywood
menggunakan multiplex

UNIVERSITAS PERTAMINA 36
Tabel 4. 8 AHSP Pembuatan Bekisting Kolom

Memasang 1 m2 bekisting untuk kolom


Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Kayu kelas III m3 0,040 Rp 2.032.000,00 Rp 81.280,00
Paku 5cm - 10cm kg 0,400 Rp 15.000,00 Rp 6.000,00
Minyak bekisting Liter 0,200 Rp 35.000,00 Rp 7.000,00
Balok kayu kelas II m3 0,015 Rp 4.279.000,00 Rp 64.185,00
Bahan
Plywood tebal 9mm Lebar 0,350 Rp 101.000,00 Rp 35.350,00

Dolken kayu galam, φ (8- Batang 2,000 Rp 16.000,00 Rp 32.000,00


10) cm, panjang 4 m
JUMLAH HARGA BAHAN Rp 225.815,00
Tenaga kerja Pekerja OH 0,660 Rp 130.000,00 Rp 85.800,00
Tukang kayu OH 0,330 Rp 129.000,00 Rp 42.570,00
Kepala tukang OH 0,033 Rp 158.000,00 Rp 5.214,00
Mandor OH 0,033 Rp 207.000,00 Rp 6.831,00
JUMLAH UPAH TENAGA KERJA Rp 140.415,00
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 366.230,00
OVERHEAD 10% Rp 36.623,00
JUMLAH HARGA SATUAN PEKERJAAN Rp 402.853,00
*Kayu kelas III menggunakan kayu albasia,balok kayu kelas II menggunakan kayu borneo super dan plywood
menggunakan multiplex

Tabel 4. 9 RAB Lantai 1

RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG ASRAMA UIII (RAB)

Harga Satuan Pekerjaan


No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
PEKERJAAN LANTAI 1
1 Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Bekisting 1543,4 m2 Rp 402.853,00 Rp 621.763.320,20
Pekerjaan Pembesian 41029,6 Kg Rp 13.641,62 Rp 559.710.314,53
Pekerjaan Cor Beton 234,6 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 348.431.321,70
Jumlah Rp 1.529.904.956,43
2 Pekerjaan Balok
Pekerjaan Bekisting 928 m2 Rp 416.973,70 Rp 386.951.593,60
Pekerjaan Pembesian 49661,3 Kg Rp 13.641,62 Rp 677.460.707,46
Pekerjaan Cor Beton 168,6 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 250.407.164,70
Jumlah Rp 1.314.819.465,76
3 Pekerjaan Pelat
Pekerjaan Bekisting 1356,1 m2 Rp 473.253,00 Rp 641.778.393,30
Pekerjaan Pembesian 11314,5 Kg Rp 18.229,19 Rp 206.254.158,94
Pekerjaan Cor Beton 176,3 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 261.843.316,35
Jumlah Rp 1.109.875.868,59
4 Pekerjaan Shearwall
Pekerjaan Bekisting 355,7 m2 Rp 522.835,50 Rp 185.972.587,35
Pekerjaan Pembesian 3107,9 Kg Rp 13.641,62 Rp 42.396.798,57
Pekerjaan Cor Beton 33,6 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 49.903.207,20
Jumlah Rp 278.272.593,12

UNIVERSITAS PERTAMINA 37
Tabel 4. 10 RAB Lantai 2

RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG ASRAMA UIII (RAB)

Harga Satuan Pekerjaan


No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
PEKERJAAN LANTAI 2
1 Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Bekisting 1165,8 m2 Rp 402.853,00 Rp 469.646.027,40
Pekerjaan Pembesian 27337,8 Kg Rp 13.641,62 Rp 372.931.947,58
Pekerjaan Cor Beton 175,36 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 260.447.214,72
Jumlah Rp 1.103.025.189,70
2 Pekerjaan Balok
Pekerjaan Bekisting 1137,4 m2 Rp 416.973,70 Rp 474.265.886,38
Pekerjaan Pembesian 52634,6 Kg Rp 13.641,62 Rp 718.021.343,64
Pekerjaan Cor Beton 207,186 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 307.715.651,40
Jumlah Rp 1.500.002.881,42
3 Pekerjaan Pelat
Pekerjaan Bekisting 1373 m2 Rp 473.253,00 Rp 649.776.369,00
Pekerjaan Pembesian 11463,9 Kg Rp 18.229,19 Rp 208.977.599,78
Pekerjaan Cor Beton 178,6 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 265.259.309,70
Jumlah Rp 1.124.013.278,48
4 Pekerjaan Shearwall
Pekerjaan Bekisting 355,7 m2 Rp 522.835,50 Rp 185.972.587,35
Pekerjaan Pembesian 3107,9 Kg Rp 13.641,62 Rp 42.396.798,57
Pekerjaan Cor Beton 26,2 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 38.912.619,90
Jumlah Rp 267.282.005,82

Tabel 4. 11 RAB Lantai 3

RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG ASRAMA UIII (RAB)

Harga Satuan Pekerjaan


No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
PEKERJAAN LANTAI 3
1 Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Bekisting 1165,8 m2 Rp 402.853,00 Rp 469.646.027,40
Pekerjaan Pembesian 27337,8 Kg Rp 13.641,62 Rp 372.931.947,58
Pekerjaan Cor Beton 175,36 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 260.447.214,72
Jumlah Rp 1.103.025.189,70
2 Pekerjaan Balok
Pekerjaan Bekisting 914,1 m2 Rp 416.973,70 Rp 381.155.659,17
Pekerjaan Pembesian 48584,6 Kg Rp 13.641,62 Rp 662.772.772,51
Pekerjaan Cor Beton 169,3 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 251.446.814,85
Jumlah Rp 1.295.375.246,53
3 Pekerjaan Pelat
Pekerjaan Bekisting 1148,5 m2 Rp 473.253,00 Rp 543.531.070,50
Pekerjaan Pembesian 9583,1 Kg Rp 18.229,19 Rp 174.692.141,11
Pekerjaan Cor Beton 149,3 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 221.742.524,85
Jumlah Rp 939.965.736,46
4 Pekerjaan Shearwall
Pekerjaan Bekisting 355,7 m2 Rp 522.835,50 Rp 185.972.587,35
Pekerjaan Pembesian 3107,9 Kg Rp 13.641,62 Rp 42.396.798,57
Pekerjaan Cor Beton 26,2 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 38.912.619,90
Jumlah Rp 267.282.005,82

UNIVERSITAS PERTAMINA 38
Tabel 4. 12 RAB Lantai 4-6

RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG ASRAMA UIII (RAB)

Harga Satuan Pekerjaan


No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
PEKERJAAN LANTAI 4-6
1 Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Bekisting 1078,6 m2 Rp 402.853,00 Rp 434.517.245,80
Pekerjaan Pembesian 21577,3 Kg Rp 13.641,62 Rp 294.349.381,17
Pekerjaan Cor Beton 153,92 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 228.604.215,84
Jumlah Rp 957.470.842,81
2 Pekerjaan Balok
Pekerjaan Bekisting 914,1 m2 Rp 416.973,70 Rp 381.155.659,17
Pekerjaan Pembesian 48584,6 Kg Rp 13.641,62 Rp 662.772.772,51
Pekerjaan Cor Beton 157,4 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 233.772.762,30
Jumlah Rp 1.277.701.193,98
3 Pekerjaan Pelat
Pekerjaan Bekisting 1148,5 m2 Rp 473.253,00 Rp 543.531.070,50
Pekerjaan Pembesian 9583,1 Kg Rp 18.229,19 Rp 174.692.141,11
Pekerjaan Cor Beton 149,3 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 221.742.524,85
Jumlah Rp 939.965.736,46
4 Pekerjaan Shearwall
Pekerjaan Bekisting 355,7 m2 Rp 522.835,50 Rp 185.972.587,35
Pekerjaan Pembesian 3107,9 Kg Rp 13.641,62 Rp 42.396.798,57
Pekerjaan Cor Beton 26,2 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 38.912.619,90
Jumlah Rp 267.282.005,82

Tabel 4. 13 RAB Lantai 7-9

RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG ASRAMA UIII (RAB)

Harga Satuan Pekerjaan


No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
PEKERJAAN LANTAI 7-9
1 Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Bekisting 999,4 m2 Rp 402.853,00 Rp 402.611.288,20
Pekerjaan Pembesian 19267,3 Kg Rp 13.641,62 Rp 262.837.233,19
Pekerjaan Cor Beton 133,44 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 198.187.022,88
Jumlah Rp 863.635.544,27
2 Pekerjaan Balok
Pekerjaan Bekisting 914,1 m2 Rp 416.973,70 Rp 381.155.659,17
Pekerjaan Pembesian 48584,6 Kg Rp 13.641,62 Rp 662.772.772,51
Pekerjaan Cor Beton 159 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 236.149.105,50
Jumlah Rp 1.280.077.537,18
3 Pekerjaan Pelat
Pekerjaan Bekisting 1148,5 m2 Rp 473.253,00 Rp 543.531.070,50
Pekerjaan Pembesian 9583,1 Kg Rp 18.229,19 Rp 174.692.141,11
Pekerjaan Cor Beton 149,3 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 221.742.524,85
Jumlah Rp 939.965.736,46
4 Pekerjaan Shearwall
Pekerjaan Bekisting 355,7 m2 Rp 522.835,50 Rp 185.972.587,35
Pekerjaan Pembesian 3107,9 Kg Rp 13.641,62 Rp 42.396.798,57
Pekerjaan Cor Beton 26,2 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 38.912.619,90
Jumlah Rp 267.282.005,82

Tabel 4. 14 RAB Lantai Atap

RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG ASRAMA UIII (RAB)

Harga Satuan Pekerjaan


No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
PEKERJAAN LANTAI ATAP
1 Pekerjaan Balok
Pekerjaan Bekisting 806,85 m2 Rp 416.973,70 Rp 336.435.229,85
Pekerjaan Pembesian 31402,9 Kg Rp 13.641,62 Rp 428.386.507,21
Pekerjaan Cor Beton 134,4 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 199.612.828,80
Jumlah Rp 964.434.565,85
2 Pekerjaan Pelat
Pekerjaan Bekisting 852 m2 Rp 473.253,00 Rp 403.211.556,00
Pekerjaan Pembesian 7109,1 Kg Rp 18.229,19 Rp 129.593.127,52
Pekerjaan Cor Beton 97,93 m3 Rp 1.485.214,50 Rp 145.447.055,99
Jumlah Rp 678.251.739,50

UNIVERSITAS PERTAMINA 39
Tabel 4. 15 Rekapitulasi & Total RAB Struktur Atas Gedung Asrama UIII

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG ASRAMA UIII (RAB)

No Uraian Pekerjaan Jumlah (Rp) Bobot (%)

I PEKERJAAN LANTAI 1
1 Pekerjaan Kolom Rp 1.529.904.956,43 4,52%
2 Pekerjaan Balok Rp 1.314.819.465,76 3,88%
3 Pekerjaan Pelat Rp 1.109.875.868,59 3,28%
4 Pekerjaan Shearwall Rp 278.272.593,12 0,82%
II PEKERJAAN LANTAI 2
1 Pekerjaan Kolom Rp 1.103.025.189,70 3,26%
2 Pekerjaan Balok Rp 1.500.002.881,42 4,43%
3 Pekerjaan Pelat Rp 1.124.013.278,48 3,32%
4 Pekerjaan Shearwall Rp 267.282.005,82 0,79%
III PEKERJAAN LANTAI 3
1 Pekerjaan Kolom Rp 1.103.025.189,70 3,26%
2 Pekerjaan Balok Rp 1.295.375.246,53 3,83%
3 Pekerjaan Pelat Rp 939.965.736,46 2,78%
4 Pekerjaan Shearwall Rp 267.282.005,82 0,79%
IV PEKERJAAN LANTAI 4
1 Pekerjaan Kolom Rp 957.470.842,81 2,83%
2 Pekerjaan Balok Rp 1.277.701.193,98 3,77%
3 Pekerjaan Pelat Rp 939.965.736,46 2,78%
4 Pekerjaan Shearwall Rp 267.282.005,82 0,79%
V PEKERJAAN LANTAI 5
1 Pekerjaan Kolom Rp 957.470.842,81 2,83%
2 Pekerjaan Balok Rp 1.277.701.193,98 3,77%
3 Pekerjaan Pelat Rp 939.965.736,46 2,78%
4 Pekerjaan Shearwall Rp 267.282.005,82 0,79%
VI PEKERJAAN LANTAI 6
1 Pekerjaan Kolom Rp 957.470.842,81 2,83%
2 Pekerjaan Balok Rp 1.277.701.193,98 3,77%
3 Pekerjaan Pelat Rp 939.965.736,46 2,78%
4 Pekerjaan Shearwall Rp 267.282.005,82 0,79%
VII PEKERJAAN LANTAI 7
1 Pekerjaan Kolom Rp 863.635.544,27 2,55%
2 Pekerjaan Balok Rp 1.280.077.537,18 3,78%
3 Pekerjaan Pelat Rp 939.965.736,46 2,78%
4 Pekerjaan Shearwall Rp 267.282.005,82 0,79%
VIII PEKERJAAN LANTAI 8
1 Pekerjaan Kolom Rp 863.635.544,27 2,55%
2 Pekerjaan Balok Rp 1.280.077.537,18 3,78%
3 Pekerjaan Pelat Rp 939.965.736,46 2,78%
4 Pekerjaan Shearwall Rp 267.282.005,82 0,79%
IX PEKERJAAN LANTAI 9
1 Pekerjaan Kolom Rp 863.635.544,27 2,55%
2 Pekerjaan Balok Rp 1.280.077.537,18 3,78%
3 Pekerjaan Pelat Rp 939.965.736,46 2,78%
4 Pekerjaan Shearwall Rp 267.282.005,82 0,79%
X PEKERJAAN LANTAI ATAP
1 Pekerjaan Balok Rp 964.434.565,85 2,85%
2 Pekerjaan Pelat Rp 678.251.739,50 2,00%

JUMLAH Rp 33.855.672.531,56 100%


PPN (10%) Rp 3.385.567.253,16
JUMLAH + PPN Rp 37.241.239.784,72
DIBULATKAN Rp 37.242.000.000,00

Setelah menghitung RAB untuk setiap jenis pekerjaan, RAB dan bobot tersebut dijumlahkan
untuk setiap lantainya dan digunakan untuk membuat kurva s seperti pada Tabel 4.16. Tabel tersebut
berisi harga pekerjaan serta bobot pekerjaan untuk setiap lantai dan dilengkapi oleh waktu
pekerjaannya yang didapat dari hasil pengalaman saya saat kerja praktik pada proyek gedung ini,
didapatkan bahwa 1 lantai dapat dikerjakan dan selesai dalam 2 minggu meliputi pekerjaan
pemasangan bekisting, pekerjaan pembesian dan pekerjaan pengecoran untuk semua elemen struktur.
Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap dan berurutan dimulai dari lantai 1 sampai lantai atap, lantai
4-6, dan 7-9 memiliki bobot yang sama karena pekerjaan yang tipikal atau sama. Tabel ini berguna
untuk menjadi target waktu dari pekerjaan per setiap lantainya, Dari tabel ini bisa disimpulkan bahwa
pekerjaan struktur atas gedung ini akan selesai dalam waktu 10 minggu jika pekerjaan dilakukan
dengan lancar tanpa adanya gangguan dari dalam ataupun luar proyek

UNIVERSITAS PERTAMINA 40
Tabel 4. 16 Rencana Kurva S Proyek Gedung Asrama UIII

KURVA S PEKERJAAN STUKTUR ATAS

Durasi bobot Januari Februari Maret


NO Pekerjaan Harga pekerjaan
(minggu) (% ) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Lantai 1 Rp 4.232.872.883,89 2 12,50 6,25 6,25
2 Lantai 2 Rp 3.994.323.355,41 2 11,80 5,90 5,90
3 Lantai 3 Rp 3.605.648.178,51 2 10,65 5,33 5,33
4 Lantai 4 Rp 3.442.419.779,07 2 10,17 5,09 5,09
5 Lantai 5 Rp 3.442.419.779,07 2 10,17 5,09 5,09
6 Lantai 6 Rp 3.442.419.779,07 2 10,17 5,09 5,09
7 Lantai 7 Rp 3.350.960.823,73 2 9,90 4,95 4,95
8 Lantai 8 Rp 3.350.960.823,73 2 9,90 4,95 4,95
9 Lantai 9 Rp 3.350.960.823,73 2 9,90 4,95 4,95
10 Lantai Atap Rp 1.642.686.305,36 1 4,84 4,84
Jumlah Rp 33.855.672.531,56 19 100 6,25 12,15 11,23 10,41 10,17 10,17 10,04 9,90 9,90 9,79
Jumlah Akumulatif 1,79 18,40 29,63 40,04 50,21 60,38 70,41 80,31 90,21 100,00

UNIVERSITAS PERTAMINA 41
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
BIM merupakan salah satu terobosan dibidang desain atau modeling bangunan yang sedang
dikembangkan dan terus dipelajari karena dapat membantu mempersingkat waktu desain dan
mempermudah kerjasama antar tim. BIM diharapkan dapat mengubah alur pengerjaan desain dan
tender di Indonesia. Hasil dari pekerjaan modeling gedung asrama UIII didapatkan beberapa hasil
yaitu :
1. Model 3D struktur gedung dengan konsep BIM yang dimana semua informasi dari struktur
gedung tersebut tersimpan dalam satu file modeling. Permodelan ini meliputi balok dengan 15
tipe yaitu tiebeam1, tiebeam2, tiebeam3, B1, B2, B3, B4, B5, B6, Ba1,Ba2, Bk1, Bk2, Bk3, dan
Bk4. Kolom dengan 10 tipe yaitu K1, K2, K3, K4, K5, K6, K7, K8, K9, dan KT. Pelat dengan
1 tipe yaitu pelat dengan ketebalan 130mm dan shearwall dengan 2 tipe yaitu SW1 dan SW2.
Permodelan tulangan dilakukan untuk semua tipe dari elemen struktur dan dibuat semirip
mungkin dengan data shopdrawing detail penulangan gedung asrama UIII.
2. Volume Pekerjaan, berupa volume pekerjaan beton, volume pekerjaan pembesian dan volume
pekerjaan bekisting. Dari model tersebut didapatkan volume pekerjaan beton secara total
sebesar 4817,216 m³, volume pekerjaan pembesian secara total sebesar 816,970 ton, dan volume
total pekerjaan bekisting 34201,85 m². yang detailnya bisa dilihat pada Tabel 5.1. Sedangkan
hasil dari gambar dan tabel Bar Bending Schedule terlampir pada lembar Lampiran 5.

Tabel 5. 1 Detail Data Volume Pekerjaan

Rekapitulasi Volume Beton


Lantai 1 2 3 4 s/d 6 7 s/d 9 Atap Total
Bekisting (m²) 4183,2 4031,9 3584,1 10490,7 10253,1 1658,9 34201,9
Pembesian (kg) 105113,3 94544,2 88613,4 248558,7 241628,7 38512,0 816970,3
Cor Beton (m³) 613,1 587,3 520,2 1460,5 1403,8 232,3 4817,2

3. Dari hasil estimasi kasar perhitungan RAB, dibutuhkan biaya sebesar Rp. 37.242.000.000,-
untuk membangun struktur gedung asrama UIII dengan total luas bangunan 12815 m². Tabel
5.2 merupakan rekapitulasi harga untuk tiap lantai yang meliputi pekerjaan kolom, pekerjaan
balok, pekerjaan shearwall dan pekerjaan pelat dari gedung asrama UIII.

Tabel 5. 2 Total RAB Untuk Setiap Lantai

Rekapitulasi Total RAB per Lantai


Lantai 1 Rp 4.232.872.883,89
Lantai 2 Rp 3.994.323.355,41
Lantai 3 Rp 3.605.648.178,51
Lantai 4 s/d 6 Rp 10.327.259.337,20
Lantai 7 s/d 9 Rp 10.052.882.471,19
Lantai Atap Rp 1.642.686.305,36

UNIVERSITAS PERTAMINA 42
5.2. Saran
1. Perlu dilakukan pembelajaran yang lebih mendalam untuk software Tekla Structures 2019 agar
dapat memodelkan stuktur tangga, dinding dan struktur bawah atau pondasi.
2. Perlu diupayakan penambahan informasi penjadwalan pada model gedung asrama UIII agar
menjadi contoh desain BIM yang aktual.
3. Perlu diupayakan untuk pembelajaran pengenalan BIM pada masa perkuliahan.
4. Skripsi ini dapat dilanjutkan, dengan cara memodelkan arsitek ataupun MEP dari gedung ini
menggunakan software berbasis BIM. Sehingga nantinya dapat disatukan menjadi satu kesatuan
model gedung.

UNIVERSITAS PERTAMINA 43
Daftar Pustaka

Berlian, C. A., Adhi, R. P., Hidayat, A., & Nugroho, H. (2016). Perbandingan Evisiensi Waktu,Biaya dan
Sumber Daya Manusia Antara Metode BIM dan Konvensional (Studi kasus :Perencanaan Gedung
20 Lantai). 220-229.

Eastman, C. M. (2008). BIM handbook. New York: Wiley.

Ibrahim, B. (1994). Rencana Dan Estimate Real of Cost. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mumoko, J. (1994). Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Nelson, & Sekarsari, J. (2019). Faktor yang Memengaruhi Penerapan Building Information Modeling (BIM)
Dalam Tahapan Konstruksi Gedung Bertingkat. Jurnal Mitra Teknik Sipil, 241-248.

Nurcahyadi, G. (2017, Oktober senin 09). https://mediaindonesia.com/read/detail/126254-bim-efisiensikan-


sektor-konstruksi.

Ozorhon, & Karahan. (2016). Critical Success Factors of Building Information. Journal of Management in
Engineering.

PUPR. (n.d.). Permen no 28-prt-m-2016.

PUPR, k. (2018). https://simantu.pu.go.id/epel/edok/97579_MODUL_5_PEMODELAN_3D-7D-


SIMULASI_DAN_LOD.pdf.

Raflis, Endro, B., & Rayshanda, R. (2018, Desember). Manfaat Penggunaan Building Information Modeling
(BIM) Pada Proyek Konstruksi Sebagai Media Komunikasi Stakeholders.

Ramadiapriani, R. (2012). Aplikasi Building Information Modeling(BIM) menggunakan aplikasi Tekla


Structures 17 pada konstruksi gedung kuliah tiga lantai fahutan IPB, Bogor [skripsi].

Saputri, F. (2012). Penerapan Building Information Modeling (BIM) pada pembangunan struktur gedung
perpustakaan IPB dengan menggunakan Tekla Structure [skripsi].

Schueller, W. (1989). Highrise Building Structure. PT Eresco.

Setiawan, A. (2016). Perancangan Struktur Beton Bertulang Bedasarkan SNI 2847 2013. Erlangga.

SNI 7394 2008. (n.d.). Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan
gedung dan perumahan.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002.

Yan, H., & Damian, P. (2008). Benefits and Barriers of Building Information Modelling. Proceedings of the
12th. International Conference on Computing in Civil and Engineering. Bejing.

UNIVERSITAS PERTAMINA 44
UNIVERSITAS PERTAMINA 45
Lampiran
Lampiran 1
DENAH LANTAI 1 ASRAMA UIII
DENAH LANTAI 2 ASRAMA UIII
DENAH LANTAI 3-8 ASRAMA UIII
DENAH PEMBALOKAN LANTAI 1 ASRAMA UIII
DENAH PEMBALOKAN LANTAI 2 ASRAMA UIII
DENAH PEMBALOKAN LANTAI 3-9 UIII
DENAH PEMBALOKAN ATAP ASRAMA UIII
Lampiran 2
DETAIL PENULANGAN KOLOM
DETAIL PENULANGAN KOLOM (2)
DETAIL PRINSIP PENULANGAN KOLOM
DETAIL PENULANGAN TIEBEAM
DETAIL PENULANGAN BALOK
DETAIL PRINSIP SAMBUNGAN BALOK
DETAIL PRINSIP PENULANGAN PELAT
DETAIL PRINSIP PENULANGAN SHEARWALL
DETAIL PRINSIP PENULANGAN SHEARWALL (2)
DETAIL POTONGAN TULANGAN SHEARWALL
Lampiran 3
HASIL MODELING STRUKTUR GEDUNG ASRAMA UIII VISUAL 3D
HASIL MODELING TAMPAK DEPAN GEDUNG
HASIL MODELING TAMPAK SAMPING GEDUNG
Lampiran 4
VOLUME PEKERJAAN BETON BALOK LANTAI 1
VOLUME PEKERJAAN BETON BALOK LANTAI 3
VOLUME PEKERJAAN BETON BALOK LANTAI 4-6
VOLUME PEKERJAAN BETON BALOK LANTAI 7-9
VOLUME PEKERJAAN BETON BALOK ATAP
VOLUME PEKERJAAN BETON KOLOM LANTAI 1

VOLUME PEKERJAAN BETON KOLOM LANTAI 4-6


VOLUME PEKERJAAN BETON KOLOM LANTAI 7-9

VOLUME PEKERJAAN BETON SHEARWALL LANTAI 2-9


Lampiran 5
BBS BALOK TIEBEAM 1

BBS BALOK TIEBEAM 2


BBS BALOK TIEBEAM 3

BBS BALOK B1
BBS BALOK B2

BBS BALOK B3
BBS BALOK B4

BBS BALOK B6
BBS BALOK ANAK 1

BBS BALOK ANAK 2


BBS BALOK KANTILEVER 1

BBS BALOK KANTILEVER 2


BBS BALOK KANTILEVER 3

BBS BALOK KANTILEVER 4


BBS KOLOM K6

BBS KOLOM K9
BBS KOLOM K1 LANTAI 1

BBS KOLOM K5 LANTAI 1


BBS KOLOM K6 LANTAI 1

BBS KOLOM K9 LANTAI 1


BBS KOLOM KT LANTAI 1

BBS KOLOM K2
BBS KOLOM K3

BBS KOLOM K4
BBS KOLOM K7

BBS KOLOM K8
Lampiran 6

DAFTAR HARGA BAHAN BANGUNAN


KOTA BOGOR
TAHUN ANGGARAN 2019

NO JENIS BAHAN BANGUNAN SATUAN HARGA SATUAN


Rp.
1 2 3 4

1 Kayu Albasia m³ 2.032.000


2 Kayu Balok Borneo Super m³ 4.279.000
3 Multiplek 9 mm 120 x 240 lbr 101.000
4 Paku 4 cm s/d 7 cm kg 15.000
5 Bambu Ø 7 s.d 10 bt 16.000
6 Minyak Bekisting ltr 35.000
DAFTAR UPAH PEKERJA BANGUNAN
KOTA BOGOR
TAHUN ANGGARAN 2019
MENU UTAMA

NO JENIS PEKERJA BANGUNAN HARGA UPAH SATUAN WAKTU

1 PEKERJA Rp 130,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM


2 TUKANG BATU/GALI Rp 104,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
3 KEPALA TUKANG BATU Rp 156,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
4 TUKANG KAYU Rp 129,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
5 KEPALA TUKANG KAYU Rp 158,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
6 TUKANG CAT / PELITUR Rp 78,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
7 KEPALA TUKANG CAT / PELITUR Rp 129,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
8 TUKANG BESI BETON Rp 143,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
9 KEPALA TUKANG BESI BETON Rp 192,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
10 TUKANG BESI PROFIL Rp 140,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
11 KEPALA TUKANG BESI PROFIL Rp 192,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
12 MANDOR Rp 207,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
13 OPERATOR ALAT BESAR Rp 135,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
14 PEMBANTU OPERATOR / MEKANIK Rp 127,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
15 SUPIR TRUK Rp 130,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
16 KENEK TRUK Rp 125,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM
17 PENJAGA MALAM Rp 130,000.00 1 ORANG/ HR/ 7 JAM

Bogor, Desember 2018


Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman
Kota Bogor

Ir. R.R. Lorina Darmastuti, MUM.


Pembina Tk.I
NIP. 19660910 199403 2 007

Anda mungkin juga menyukai