Laporan PKL Christina Indriani (Untuk BI)
Laporan PKL Christina Indriani (Untuk BI)
Laporan PKL Christina Indriani (Untuk BI)
Oleh :
Christina Indriani
NIM. 165154037
JURUSAN AKUNTANSI
2019
PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN PENYETORAN
Jurusan Akuntansi
Disusun Oleh :
Christina Indriani
NIM. 165154037
JURUSAN AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
Penyetoran dan Penarikan Uang oleh Bank di Bank Indonesia”.
Tujuan utama penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah
untuk mengetahui bagaimana sistem kerja dan tugas dari Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Jawa Barat.
Penyusunan laporan ini bersumber dari beberapa sumber diantaranya adalah
website Bank Indonesia itu sendiri dan klasikal atau pengarahan dari tiap unit yang
ada di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat. Laporan ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya untuk
mahasiswa yang sedang melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat. Penulis sadar bahwa laporan ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran penulis
harapkan dalam upaya untuk memperbaiki atau menyempurnakan laporan ini.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat. Penyusunan laporan ini tidak
dapat penulis selesaikan tanpa adanya dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan kepada penulis;
2. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, khususnya Divisi
Distribusi Uang dan Layanan Kas yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL);
3. Bapak Ambar Kusumo selaku Manajer Humas yang telah memberikan
kesempatan penulis untuk mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL);
4. Bapak Teguh Dwi Prasetyo selaku Kepala Tim Pengolahan Uang Rupiah dan
i
Bapak Wahyu Budiono K selaku Manajer Unit Layanan dan Administrasi Kas
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat yang senantiasa
membimbing penulis sehingga penulis mendapatkan banyak ilmu praktis seputar
layanan kas dan distribusi uang dan menerima penulis untuk melakukan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa
Barat;
5. Seluruh Asisten Manajer dan Pegawai Divisi Sistem Pembayaran dan Pengolahan
Uang Rupiah (SP PUR) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat
yang telah membimbing dan memberikan bantuan selama kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) berlangsung sehingga pengetahuan yang didapat akan sangat
berguna di masa yang akan datang;
6. Pak Yogi Karyawan Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Jawa Barat yang telah membantu proses dan administrasi Praktik Kerja Lapangan
(PKL);
7. Semua teman-teman Praktik Kerja Lapangan (PKL) periode Juli 2019 atas
kekompakan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bank Indonesia
Provinsi Jawa Barat; dan
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dan memberikan masukan untuk menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga segala bantuan, dukungan dan bimbingan yang telah diberikan
kepada penulis dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis berharap semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat baik bagi semua pihak yang berkepentingan.
Christina Indriani
ii
DAFTAR ISI
iii
3.4.2 Bank Indonesia Sistem Informasi Layanan Kas (BISILK) .................................... 28
3.4.3 Transaksi Uang Kartal Antar Bank (TUKAB)....................................................... 29
3.4.4 Persyaratan Penyetoran .......................................................................................... 30
3.4.5 Mekanisme/Bisnis Proses Pelaksanaan Kegiatan Penyetoran Bank ...................... 30
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 35
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 35
4.2 Saran ............................................................................................................................. 35
LAMPIRAN........................................................................................................................... 36
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
(Undang-undang Nomor 23 tahun 1999). Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua
aspek, yaitu kestabilan nilai rupiah terhadap harga barang dan jasa di dalam negeri
yang tercermin dalam laju inflasi, dan kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang
negara lain yang tercermin dalam kurs valuta asing. Dalam mencapai tujuan di atas,
Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya, yaitu,
(1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, (2) Mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, dan (3) Stabilitas sistem keuangan.
1
Salah satu upaya pemenuhan kebutuhan uang rupiah di masyarakat ini dilakukan
Bank Indonesia dengan memberikan layanan penyetoran dan penarikan Uang Rupiah
kepada Bank. Kegiatan setor tarik ini dilakukan setiap hari kerja di lingkungan kantor
Bank Indonesia. Tujuannya, selain untuk pemenuhan kebutuhan tetapi juga untuk
menjaga agar kualitas uang yang beredar tetap baik serta meningkatkan efektivitas
manajemen kas perbankan.
Di dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) inilah penulis secara langsung
melihat pelaksanaan kegiatan penyetoran dan penarikan uang oleh Bank di Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat. Sebab itu penulis menyusun
Laporan Kerja Praktik terkait pelaksanaan kegiatan penyetoran dan penarikan uang
oleh Bank di Bank Indonesia.
2
d. Memperoleh pengalaman nyata dalam dunia kerja serta mengetahui
permasalahan yang dihadapi di dunia kerja dan menumbuhkan rasa tanggung
jawab profesi; dan
e. Memperoleh pengalaman kerja yang pada kemudian hari dapat digunakan
sebagai modal pengalaman dalam mencari pekerjaan.
2. Sebagai salah satu syarat dalam komponen penilaian yang akan diberikan oleh
Bank Indonesia;
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari Praktik Kerja Lapangan yang telah penulis
laksanakan, diantaranya adalah :
1. Bagi Penulis
a. Menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan keahlian penulis sebagai bekal
untuk diterapkan di lingkungan kerja yang nyata.
b. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk berusaha beradaptasi dengan
lingkungan kerja.
3
c. Meningkatkan softskill penulis seperti nilai-nilai etos kerja disiplin dan
tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan.
NAMA
NO JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP
KEGIATAN
Pencarian
Tempat
1
Praktik Kerja
Lapangan
4
Pembuatan
Surat
2. Permohonan
Praktik Kerja
Lapangan
Pengajuan
Permohonan
3.
Praktik Kerja
Lapangan
Follow up
diterima atau
4. tidaknya
Praktik Kerja
Lapangan
Pengumuman
diterima
5.
Praktik Kerja
Lapangan
Konfirmasi
Pelaksanaan
6.
Praktik Kerja
Lapangan
Pelaksanaan
7. Praktik Kerja
Lapangan
5
Adapun Kegiatan Kerja Praktik yang dilakukan penulis selama 6 minggu di Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat pada Divisi Sistem Pembayaran dan
Pengelolaan Uang Rupiah antara lain sebagai berikut :
Tabel 1.2
Kegiatan Kerja Praktik Minggu ke-1
Kegiatan (prosentase target PKL, hasil, masalah,
No Hari, Tanggal
ide/penemuan baru, keluaran)
6
Tabel 1.3
Kegiatan Kerja Praktik Minggu ke-2
Kegiatan (prosentase target PKL, hasil, masalah,
No Hari, Tanggal
ide/penemuan baru, keluaran)
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
1 Senin, 29 Juli 2019 Absensi Bank harian di BI-SILK.
Mengantarkan arsip ke Divisi Accounting.
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank harian di BI-SILK.
2 Menukarkan uang ke tempat penukaran
Selasa, 30 Juli 2019
uang.
Membuat PPT tentang SOP Pemusnahan
Barang Temuan Uang Palsu.
Menginput data Rekapitulasi TUKAB
Harian Bulan Maret 2019.
Memeriksa kesesuaian nomor dan isi arsip
Divisi Kas.
3 Rabu, 31 Juli 2019 Absensi Bank Harian di BI-SILK.
Membuat Kuisioner tentang Survey Tingkat
Kelayakan Uang Rupiah.
Mengantar arsip ke Divisi Accounting
(Kliring).
Absensi Bank Harian di BI-SILK.
Mengantar arsip ke Divisi Accounting
(Kliring).
4 Kamis, 1 Agustus 2019 Mengoreksi arsip setoran Bank.
Mencetak Laporan Rekapitulasi TUKAB
Harian Bulan Maret 2019
Mengelola arsip kas tunai.
Senam Pagi
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
5 Jumat, 2 Agustus 2019 Absensi Bank Harian di BI-SILK.
Menganalisis rencana setoran Bank.
Mengelola arsip surat.
7
Tabel 1.4
Kegiatan Kerja Praktik Minggu ke-3
Kegiatan (prosentase target PKL, hasil, masalah,
No Hari, Tanggal
ide/penemuan baru, keluaran)
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank harian di BI-SILK.
1 Senin, 5 Agustus 2019 Mencetak Laporan Rekapitulasi TUKAB
Harian Bulan Maret 2019.
Mengantarkan arsip ke Divisi Accounting.
Rekapitulasi Kas Titipan
Klasikal tentang Peran BI dalam
mengembangkan UMKM.
Klasikal SP PUR.
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
2 Absensi Bank harian di BI-SILK.
Selasa, 6 Agustus 2019
Mengelola arsip pelaksanaan pemusnahan
uang kertas.
Membuat surat pengunduran diri
keanggotaan KOPEBI.
Mengantarkan arsip ke Divisi Accounting.
Klasikal overview tugas dan produk pokok
fungsi asesmen ekonomi dan SUR
VEILLANCE
Klasikal manajemen logistic di Bank
3 Rabu, 7 Agustus 2019 Indonesia.
Absensi Bank Harian di BI-SILK.
Mengantarkan arsip ke Divisi Sumber Daya
Manusia (SDM).
Klasikal ke bagian kliring.
Absensi Bank Harian di BI-SILK.
Mengantar arsip ke Divisi Accounting
4 Kamis, 8 Agustus 2019 (Kliring).
Membuat arsip setoran Bank.
Mengoreksi Arsip Pemusnahan Uang
Senam Pagi
5 Jumat, 9 Agustus 2019 Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank Harian di BI-SILK
8
Tabel 1.5
Kegiatan Kerja Praktik Minggu ke-4
Kegiatan (prosentase target PKL, hasil, masalah,
No Hari, Tanggal
ide/penemuan baru, keluaran)
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
1 Senin, 12 Agustus 2019 Absensi Bank harian di BI-SILK.
Mengantarkan arsip ke Divisi Accounting.
Menjadi tim sekretariat dalam acara FGD
Pemusnahan Uang Palsu bersama Aparatur
Selasa, 13 Agustus Negara.
2
2019 Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank harian di BI-SILK.
Mengantarkan arsip ke Divisi Accounting.
Mengelola arsip setoran Bank.
Absensi Bank harian di BI-SILK.
3 Rabu, 14 Agustus 2019 Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Mengantar arsip ke Divisi Accounting
(Kliring).
Absensi Bank Harian di BI-SILK.
Mengelola arsip Perintah Bayar Tunai
Kamis, 15 Agustus (PBT).
4
2019 Mengoreksi Arsip Pemusnahan Uang
Kertas.
Mengantar arsip ke Divisi Accounting
(Kliring).
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank Harian di BI-SILK.
5 Jumat, 16 Agustus 2019 Klasikal dari Divisi Keuangan Inklusif dan
Pengawasan Non Tunai.
Mengelola arsip bukti transaksi kas intern.
Mengikuti acara pelepasan pegawai mutasi.
Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-74
6 Sabtu, 17 Agustus 2019 Membagikan souvenir kepada tamu
undangan.
9
Tabel 1.6
Kegiatan Kerja Praktik Minggu ke-5
Kegiatan (prosentase target PKL, hasil, masalah,
No Hari, Tanggal
ide/penemuan baru, keluaran)
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank harian di BI-SILK.
Membuat PPT Survey Kualitas Uang Yang
1 Senin, 19 Agustus 2019 Beredar.
Menukarkan uang ke tempat penukaran
uang.
Mengantarkan arsip ke Divisi Accounting.
Membuat surat undangan Pembahasan
Strategi Peningkatan Soil Level di Wilayah
Selasa, 20 Agustus KPw BI Provinsi Jawa Barat Tahun 2019.
2
2019 Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank harian di BI-SILK.
Mengantarkan warkat ke Divisi Accounting.
Mengelola arsip Perintah Bayar Tunai
(PBT).
Membuat remisi perjalanan dinas.
3 Rabu, 21 Agustus 2019 Absensi Bank harian di BI-SILK.
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Mengantar arsip ke Divisi Accounting
(Kliring).
Absensi Bank Harian di BI-SILK.
Mengelola arsip Transaksi Single Credit.
4 Kamis, 22 Agustus Menginput data CBS tentang setoran yang
2019 dilakukan Bank perhari.
Mengantar arsip ke Divisi Accounting
(Kliring).
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank Harian di BI-SILK.
5 Jumat, 23 Agustus 2019 Mengelola arsip warkat pembukuan.
Menginput data CBS tentang setoran yang
dilakukan Bank perhari.
10
Tabel 1.7
Kegiatan Kerja Praktik Minggu ke-6
Kegiatan (prosentase target PKL, hasil, masalah,
No Hari, Tanggal
ide/penemuan baru, keluaran)
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank harian di BI-SILK.
Mengelola arsip Transaksi Single Credit.
1 Senin, 26 Agustus 2019 Membuat laporan data tentang peredaran
uang palsu di Jawa Barat
Menjadi sekretariat acara PORSEBANK di
Bank Mandiri Braga.
Memeriksa kesesuaian nomor dan isi arsip
Divisi Kas
Selasa, 27 Agustus Mengikuti pengarahan klasikal.
2
2019 Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank harian di BI-SILK.
Mengantarkan arsip ke Divisi Accounting.
Menginput data Evaluasi Proyeksi Cash
Flow Bank Bulan Maret 2019.
3 Absensi Bank harian di BI-SILK.
Rabu, 28 Agustus 2019
Mengelola arsip Perintah Bayar Tunai
(PBT).
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank Harian di BI-SILK.
Mengelola arsip Divisi Kas.
4 Kamis, 29 Agustus Menginput data CBS tentang setoran yang
2019 dilakukan Bank perhari.
Mengantar arsip ke Divisi Accounting
(Kliring).
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Absensi Bank Harian di BI-SILK.
5 Jumat, 30 Agustus 2019 Membuat surat jalan dan surat tugas.
Mengelola arsip Divisi Kas.
Menginput data CBS tentang setoran yang
dilakukan Bank perhari.
11
Tabel 1.8
Kegiatan Kerja Praktik Minggu ke-7
Kegiatan (prosentase target PKL, hasil, masalah,
No Hari, Tanggal
ide/penemuan baru, keluaran)
Rekapitulasi rencana setoran Bank.
Senin, 2 September Absensi Bank harian di BI-SILK.
1 Menginput data CBS tentang setoran yang
2019
dilakukan perhari
Salam perpisahan dengan staff.
12
BAB II
TINJAUAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Tahun 1999 merupakan babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai dengan
Undang-Undang No.23 Tahun 1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia
yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Pada tahun 2004, Undang-
Undang Bank Indonesia diamendemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait
dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia, termasuk
penguatan governance. Pada tahun 2008, pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari
upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amendemen dimaksudkan untuk
meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi krisis global melalui
peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari
Bank Indonesia.
13
2.2 Logo Instansi
Gambar 2.1
Logo Bank Indonesia
14
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional
hingga di tingkat daerah.
7. Memperkuat peran internasional, organisasi, sumber daya manusia, tata
kelola dan sistem informasi Bank Indonesia.
- Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia
Kejujuran dan Integritas (Trust and Intergrity)
Meraih kepercayaan stakeholders dan membangun hubungan yang
transparan dan akuntabel secara konsisten dan berkesinambungan dan
bersikap, bertindan dan berkata sebenarnya sesuai norma hokum dan etika.
Profesionalisme (Professionalism)
Menyelesaikan seluruh tugas dengan penuh tanggung jawab berdasarkan
tingkat kompetensi yang mumpuni.
Keunggulan (Excellence)
Senantiasa mengembagkan dan memperbaiki diri di seluruh aspek
sehingga mampu mencapai kesempurnaan dalam menghasilkan kinerja
dengan kualitas terbaik.
Mengutamakan Kepentingan Umum (Publict Interest)
Menempatkan kepentingan masyarakat luas sebagai prioritas utama.
Koordinasi dan Kerjasama Tim (Coordination and Teamwork)
Senantiasa berkoordinasi dan bekerjasama dengan stakeholders internal
dan eksternal demi kepentingan bersama.
Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua
tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.
Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus
15
dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian,
tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan
mudah.
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang
merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi agar
tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Berikut tugas dan fungsi Bank Indonesia yang telah dituangkan dalam
bentuk gambar berisi tiga pilar.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat mempunyai tugas pokok untuk
mendukung tercapainya Visi dan Misi yang diatur dalam SE.No.18 / 81 / INTERN
tanggal 30 September 2016, adapun tugas pokok yang harus dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
16
Tabel 1. Tugas KPw BI Provinsi Jawa Barat
17
No. Produk Pokok Tugas Pokok
6 Terlaksananya fungsi pengawasan Melaksanakan fungsi pengawasan SP
SP dan PUR meliputi perizinan, dan PUR
pengawasan, dan pembinaan
terhadap pelaku SP dan PUR.
7 Melaksanakan fungsi Terlaksananya fungsi
pengembangan Usaha Mikro, pengembangan UMKM dan KI
Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendukung pengendalian
dan Keuangan Inklusif (KI). inflasi dan pengembangan
ekonomi daerah.
8 Terlaksananya fungsi komunikasi Melaksanakan fungsi komunikasi
kebijakan kepada stakeholder kebijakan Bank Indonesia
daerah secara efektif dan
mendukung fungsi advisory
kebijakan Bank Indonesia, serta
berkontribusi dalam membentuk
dan mengelola ekspektasi positif
9 Terlaksananya dan terkelolanya Melaksanakan dan mengelola fungsi
fungsi enabler. enabler (pendukung)
10 Melaksanakan koordinasi pelaksanaan
a) Terlaksananya koordiinasi
tugas ke Departemen Regional, serta
pelaksanaan tugas kepada
monitoring dan supervisi terhadap
Departemen Regional;
pelaksanaan tugas Kantor Perwakilan
b) Terlaksananya monitoring dan
Bank Indonesia Kota/Kabupaten
supervisi terhadap pelaksanaan
(KPwDN Kota/Kab) di bawahnya.
tugas KPwDN Kota/Kab. di
bawahnya.
18
2.5 Struktur Organisasi Bank Indonesia
19
2.6 Struktur Organisasi Divisi
Adapun secara lebih lengkap tugas dan produk pokok dari setiap unit di Tim
PUR adalah sebagai berikut:
20
Tabel 2. Tugas dan Produk Pokok Unit Distribusi Uang
Tabel 3. Tugas dan Produk Pokok Unit Layanan dan Administrasi Kas
21
pajak);
f. Administrasi penyetoran dan penarikan
bank peserta kas titipan;
g. Layanan penjualan Rupiah khusus
kepada masyarakat
h. Pengelolaan data PUR
Melakukan pembukuan
2. Warkat pembukuan transaksi layanan kas
transaksi layanan kas
Melakukan administrasi
dan analisis upal,
termasuk yang
dilakukan di
laboratorium upal:
a. Klarifikasi keaslian
uang Rupiah dari
perbankan,
masyarakat, dan a. Klarifikasi keaslian uang Rupiah
aparat penegak b. Hasil analisis yang diinput ke database
3. hukum (kejaksaan,
upal pada BI-CAC;
POLRI)
b. Analisis dan tata c. Keterangan ahli
usaha upal (a.l.
melalui BI
Counterfeit
Analysis Center/BI-
CAC);
c. Pemberian
keterangan ahli
terkait dengan
keaslian uang
Rupiah
22
Melakukan administrasi
dan helpdesk setoran
dan penarikan bank :
23
2.7.3 Unit Pengolahan Uang
Berikut adalah tugas Unit Pengolahan Uang di KPw BI Provinsi Jawa
Barat :
24
2.8 Keterkaitan Antar Unit
Di dalam melaksanakan tugas-tugasnya Unit Pengelolaan Uang Rupiah
bekerjasama dengan berbagai unit atau fungsi lainya di Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Jawa Barat antara lain :
a. Fungsi Satuan Layanan dan Administrasi yaitu terkait koordinasi dalam
setiap pelaksanaan kegiatan seperti Penukaran, Kas Keliling, Kas Titipan dan
Pendistribusian Uang. Koordinasi yang dimaksud yaitu berupa permintaan
pengawalan, pengemudi hingga kendaraan kegiatan layanan kas. Unit
Pengelolaan Uang juga berkoordinasi dengan Unit Logistik yang ada di dalam
Fungsi Satuan Layanan dan Administrasi dalam hal pengadaan peralatan kas
untuk mendukung kegiatan di Unit Pengelolaan Uang Rupiah.
b. Unit Operasional Sistem Pembayaran, keterkaitan unit OPSP dengan Unit
Pengelolaan Uang sangat erat hubungannya, karena setiap transaksi kas yang
dilakukan oleh Unit Pengelolaan Uang setiap harinya akan dibukukan oleh Unit
Operasional Sistem Pembayaran.
c. Unit Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan
Keuangan Inklusif, dimana dalam mengawasi kas titipan. Kapabilitas membaca
laporan kas titipan ada pada Unit Pengawasan Sistem Pembayaran, sementara
terkait dengan operasional pengelolaan uang di kas titipan ada pada Unit
Pengelolaan Uang Rupiah.
d. Pengembangan Ekonomi dan Advisory , dimana dalam setiap kegiatan
sosialisasi, meminta Unit Pengelolaan Uang Rupiah untuk menyampaikan
sosialisasi mengenai Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah kepada masyarakat, serta
data antara lain berupa data outflow dan inflow perkasan untuk kepentingan
publikasi.
e. Tim Pengawasan Sistem Pembayaran melakukan koordinasi dengan Unit
Pengelolaan Uang Rupiah dalam perencanaan Estimasi Kebutuhan Uang (EKU)
yang telah memperhitungkan kondisi ekonomi dan perluasan jaringan kas titipan
25
1 tahun kedepan. EKU dimaksud kemudian akan dibahas bersama Departemen
Pengelolaan Uang.
26
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
27
3. Menginput data CBS tentang setoran yang dilakukan perhari
4. Mengelola arsip SP-PUR
5. Membuat remisi perjalanan dinas
Dari lima jenis kegiatan diatas, yang cukup sering dilakukan dan menarik
perhatian penulis untuk menganalisis lebih dalam yaitu mengenai kegiatan
penyetoran dan penarikan uang oleh Bank di Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Jawa Barat.
28
BISILK adalah sistem informasi dalam pelaporan perencanaan Penyetoran uang
dan/atau penarikan uang oleh Bank yang terdiri dari informasi posisi likuiditas,
transaksi uang kartal antar bank (TUKAB), dan rencana penyetoran uang
dan/atau penarikan uang yang diproses secara elektronik, online, dan
tersentralisasi (SE. 16/8/INTERN).
Sebelum melakukan kegiatan penyetoran dan/atau penarikan Bank wajib
melaporkan posisi likuiditasnya pada BISILK. Posisi Likuiditas bank terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu Long, Short dan Square. Posisi Long adalah suatu
kondisi pada saat Bank mengalami kelebihan likuiditas ULE dalam periode
tertentu yang merupakan selisih antara saldo kas Bank yang tersedia untuk setiap
pecahan tertentu dikurangi dengan kebutuhan Bank.
Sedangkan Short adalah suatu kondisi pada saat Bank mengalami
kekurangan likuiditas ULE dalam periode tertentu yang merupakan selisih antara
saldo kas Bank yang tersedia untuk setiap pecahan tertentu dikurangi dengan
kebutuhan Bank. Sedangkan Square adalah posisi ketika Bank tidak mengalami
posisi long maupun short (PADG No. 19/62/PADG INTERN/2017).
29
3.4.4 Persyaratan Penyetoran
Ada beberapa persyaratan bagi Bank untuk dapat melakukan kegiatan
penyetoran uang di Bank Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1. Bank harus memiliki rekening Giro di Bank Indonesia
2. Bank merupakan Bank yang ditunjuk sebagai Bank koordinator dalam
suatu wilayah kerja
3. Bank mengoptimalkan TUKAB, menyampaikan informasi posisi
likuiditas dan menyampaikan rencana penyetoran uang kepada Bank
Indonesia melalui BISILK
4. Uang yang dapat disetorkan hanya ULE dan UTLE berupa uang
rupiah lusuh, uang rupiah rusak minor, dan/atau uang rupiah yang
dicabut dan ditarik dari peredaran
5. Bank melakukan pengolahan uang rupiah yang meliputi penyortiran,
penghitungan, dan pengemasan uang rupiah
6. Dalam melakukan penyetoran harus memenuhi sekurang-kurangnya
jumlah tertentu sebagai berikut :
a. ULE yang berupa uang rupiah kertas paling sedikit 10
(sepuluh) brood, untuk setiap jenis pecahan
b. UTLE yang berupa uang rupiah yang dicabut dan ditarik dari
peredaran yang berupa uang rupiah kertas paling sedikit 1
(satu) brood, untuk setiap jenis pecahan, dan/atau
c. ULE, UTLE, serta uang yang dicabut dan ditarik dari
peredaran yang berupa uang rupiah logam paling sedikit 1
(satu) kemasan plastik transparan atau sebanyak 500 keping
untuk setiap jenis pecahan.
30
dapat melakukan pengolahan uang sendiri atau juga dapat menggunakan
Penyedia Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJ PUR) yang telah memiliki izin
dari Bank Indonesia.
Setiap Bank wajib melaporkan posisi likuiditas ULE hariannya ke Bank
Indonesia melalui BISILK baik itu long, short, maupun square satu hari
sebelum (H-1) kegiatan penyetoran dan/atau penarikan. Karena Bank yang
tidak melaporkan posisi likuiditasnya tidak dapat melakukan kegiatan setor
tarik pada hari berikutnya. Di dalam BISILK, Bank dapat melihat posisi
likuiditas satu sama lain, yang kemudian informasi ini bisa dijadikan acuan
untuk melakukan TUKAB. Dalam kegiatan TUKAB ini Bank akan
bertransaksi ULE untuk memenuhi kebutuhannya, dimana Bank yang posisi
likuiditasnya long akan bertransaksi dengan Bank yang posisi likuiditasnya
short. Setelah melewati dan mengoptimalkan kegiatan TUKAB ini, barulah
ULE yang tidak terserap melalui TUKAB bisa disetorkan ke Bank Indonesia
melalui penyetoran. Secara lebih jelas, proses kegiatan perencanaan
penyetoran (H-1) dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
31
Keesokan harinya (H-0) Bank atau PJ PUR yang ditugaskan, membawa
uang dan dokumen yang dibutuhkan untuk penyetoran ke BI. Setelah
mengambil nomor antrian, pada gilirannya petugas dari bank / PJ PUR
menyimpan uang, nomor antrian, warkat penyetoran uang (WPU), dan RTGS
ke loket setoran. Setelah petugas Bank / PJ PUR keluar dan menutup pintu
loket, kemudian petugas dari Bank Indonesia masuk dan memeriksa serta
mencocokkan WPU dengan rencana penyetoran sebelumnya yang telah
dikirimkan melalui fax. Setelah informasi dalam WPU sesuai kemudian
petugas dari Bank Indonesia memeriksa kelengkapan uang dan menghitung
uang secara garis besar per pak, brood dan kantongnya dengan disaksikan oleh
petugas Bank / PJ PUR yang bersangkutan. Setelah sesuai kemudian uang
diterima ditarik keluar loket dan kemudian input data setoran ke dalam
aplikasi Bank Indonesia Sistem Administrasi Kas (BISAK). Setelah itu kasir
pemegang kas menghitung kembali kesesuaian jumlah fisik uang setoran dan
melakukan validasi/pengujian melalui BISAK. Setelah di uji kasir mencetak
BI 409 dan diberikan kepada petugas Bank / PJ PUR sebagai bukti
penyetoran uang. Kemudian Kasir Senior mengecek dan menandatangani
WPU untuk selanjutnya diserahkan ke unit OPSP untuk di lakukan
pembukuan.
Apabila dalam proses pengecekan terjadi ketidaksesuaian, baik itu
informasi dalam WPU atau Jumlah Uang yang tidak sesuai maka dilakukan
beberapa tindakan dari mulai perbaikan sampai dengan penolakan penyetoran.
Adapun secara lebih lengkap proses kegiatan penyetoran pada H-0 serta upaya
penanggulangan kendala dalam pelaksanaannya dapat dilihat dalam gambar
berikut ini.
32
Gambar 3.2 Proses Kegiatan Penyetoran Bank di Bank Indonesia H-0
33
MSUK, dan MSUK NR) yang selanjutnya setelah proses pengolahan dapat
dijadikan ULE untuk yang dinyatakan masih layak edar dan dimusnahkan
untuk yang dinyatakan UTLE.
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini yaitu:
1. Kegiatan penyetoran bank merupakan kegiatan Bank melakukan penyetoran
uang rupiah ke Bank Indonesia. Sesuai dengan ketentuan pada PADG No.
19/62/PADG INTERN/2017 tentang Penyetoran dan Penarikan Uang Rupiah
oleh Bank di Bank Indonesia, uang yang dapat disetorkan Bank antara lain
Uang Layak Edar (ULE), dan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) yang meliputi
Uang Lusuh, Uang Rupiah Rusak Minor (URRM), serta Uang yang dicabut
dan ditarik dari peredaran.
2. Kegiatan penyetoran uang oleh Bank di Bank Indonesia diawali dari
pengolahan uang yang dilakukan Bank / PJ PUR, kemudian khusus untuk
ULE terlebih dahulu melalui mekanisme TUKAB dalam BISILK, yang pada
akhirnya dilakukan penyetoran ke Bank Indonesia apabila hasil TUKAB
menunjukkan Nett Long. Kemudian di hari pelaksanaan kegiatan penyetoran,
bank membawa uang dan warkat yang dibutuhkan ke loket setoran. Setelah itu
kasir BI menerima uang dan warkat, melakukan pengecekan,
pengadministrasian.
4.2 Saran
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah program yang diminati oleh
mahasiswa karena dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama masa
perkuliahan dan juga meningkatkan kemampuan soft skill mahasiswa. Untuk itu saran
penulis agar memudahkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu jika mendapatkan
tugas untuk mengantarkan berkas ataupun dokumen ke unit lain, maka lebih mudah
jika Praktik Kerja Lapangan (PKL) diberi kartu akses dan jam kerja Praktik Kerja
Lapangan (PKL) lebih ditegaskan dan lebih jelas.
35
LAMPIRAN
36
37