Muhammad Alwi Kurniawan G - 181910101118 - Tugas Ergonomi Kerangka Dan Otot Manusia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Alwi Kurniawan Guhardiputra

NIM :181910101118
Kelas : Ergonomi (C)

Tugas
Sistem Kerangka & Otot Manusia
A. Kerangka & Sambungan Kerangka
Kerangka merupakan suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup yang terdiri dari kumpulan berbagai tulang. Funsi dari
kerangka ini yaitu untuk penopang tubuh sehingga bisa memberikan bentuk pada
tubuh, sebagai pelindung organ lunak, sebagai tempat melekatnya otot, menyerap
gaya/beban kejut dan tempat untuk sambungan untuk gerak pengendali. Kerangka
pada manusia terdiri dari 206 tulang dan tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh
kita terbagi menjadi 2 bagian, yaitu kerangka aksial dan kerangka apendikular.
Kerangka aksial meliputi 80 tulang pada manusia, sedangkan kerangka apendikular
terdiri dari 126 tulang. Kerangka aksial (melindungi tubuh) terdiri dari tula
tengkorak, tulang belakang, dan tulang rusuk dan dada sedangkan kerangka
apendikular (penggerak tubuh) terdiri dari anggota gerak tubuh bawah, anggota
gerak tubuh atas, dan tulang panggul.
Sambungan Kerangka atau sendi merupakan suatu penghubung tulang-
tulang dalam suatu kerangka. Sendi atau artikulatio adalah istilah yang digunakan
untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari kerangka. Sendi ini
berdasarkan kemungkinan geraknya dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu tidak
dapat bergerak, sedikit bergerak, dan bergerak luas. Tiga kelompok besar sendi
adalah fibrous, cartilagineus dan synovial.
Sendi yang tidak dapat bergerak :
Articulatio fibrosa, hubungan antar tulang dengan fibrous seperti pada
sutura tulang tengkorak. Di klasifikasikan menjadi 3, yaitu :
a. Synarthrosis, mempunyai karakteristik disatukan oleh jaringan fibrosa. Sub
klasnya yaitu: Sutura secara berkelok-kelok saling bersesuaian, dengan sedikit
jaringan fibrosa dan praktis tidak ada gerakan. Ada 3 macam sutura, yaitu:
 Sutura serrata, hubungan antar tulang seperti gigi gergaji.
 Sutura squamosa, hubungan antar tulang saling menipis dan saling
bersesuaian.
 Sutura harmoniana/plana, hubungan lurus tersusun tepi menepi.
b. Syndemosis, Hubungan antar tulang dengan jaringan fibrosa yang banyak dan
hanya sedikit terjadi gerakan. Contoh : hubungan tibia dan fibula (syndenmosis
distal tibiafibularis), hubungan antara radius dan ulna (syndemosis distal
radioulnaris.
c. Ghomphosis, hubungan tulang berupa tonjolan dan soket (kantong). Contoh:
hubungan gigi dengan tulang rahang (articulatio dentoalveolaris).
Sendi dengan Gerakan Sedikit :
Articulatio Cartilaginea, hubungan antar tulang disatukan oleh tulang rawan
cartilago hyalin atau fibro cartilago. Ada beberapa sub klas, yaitu :
a. Syncondrosis, hubungan antar tulang bersifat temporer, dimana tulang rawan
yang terjadi saat embrional dapat berkembang menjadi tulang keras pada masa
dewasa, dan dapat melayani pertumbuhan dari tulang yang bersendi. Contoh:
hubungan antar tulang-tulang tengkorak.
b. Symphisis, hubungan antar tulang di satukan oleh jaringan fibrocartilago. Contoh:
Symphisis pubis, Symphisis intervertebralis, dan Symphisis manubriosternalis
Sendi yang Banyak Bergerak :
Articulatio synovialis (dhiarthrosis), mempunyai karakteristik terdapat
ruangan spesifik yang memungkinkan gerakan menjadi lebih bebas. Pada ruang ini
terdapat cairan “Synovialis” yang berfungsi sebagai pelumas, yang dihasillan oleh
lapisan dalam pembungkus sendi (Capsule joint) yang disebut membrana synovialis.
Ujung-ujung tulang yang ditutupi tulang rawan dan di perkuat dibagian luarnya oleh
kapsula sendi dan ligamentum. Kapsula sendi ada dua lapisan, yaitu:
a. Bagian luar disebut stratum (membrana) fibrosum.
b. Bagian dalam disebut stratum (membrana) synovialis
B. Otot (Muscle)
Otot merupakan jaringan serat lunak yang bisa meregang dan mengkerut
untuk menghasilkan gerakan. Otot dibedakan menjadi dua jenis yaitu otot sadar dan
otot tak sadar. Otot sadar merupakan otot yang mengatur gerakan-gerakan tubuh.
Otot ini diatur oleh pusat syaraf. Sedangkan otot tak sadar merupakan otot yang
bertanggung jawab atas kontraksi saluran pencernaan mendorong makanan, dan otot
jantung. Dari bentuk dan cara kerjanya otot dibedakan menjadi tiga yaitu otot polos,
otot lurik dan otot jantung.
Cara kerja otot yaitu mengubah energi kimia menjadi tenaga yang disalurkan
melalui tendon, ke tulang dan sendi. Umumnya otot bekerja bekerja bersamaan
bersamaan, kerutan kerutan pada salah satu otot dibarengi oleh regangan pada otot
yang lainnya. Pada saat kontraksi, otot memendek sampai 40 % panjang semula,
untuk mendekatkan jarak kedua titik lekatannya pada dua tulang yang berbeda.
Ketika sebuah otot meng , kerut tulang dimana ia melekat akan bergerak.
Demikianlah, maka setiap gerakan selalu merupakan akibat efek tarik, bukanlah
bukanlah efek dorong.
C. Sumber Energi Bagi Otot
ATP = ADP + Energi
ATP = Adenosin Tri Phospat
ADP = Adenosin Di Phospat
Terdapat dua sistem metabolisme energi pada olahragawan diantaranya
adalah sistem aerobik dan anaerobik
 Anaerobic
Perubahan ATP menjadi ADP dan energi tanpa bantuan oksigen
 Aerobic
Perubahan ATP menjadi ADP dan energi bantuan oksigen yang cukup
Dalam sistem metabolisme Aerobik Adenosine Tri Phospat (ATP) sumber
energi yang terdapat di dalam sel-sel tubuh terutama sel otot yang siap
dipergunakan untuk aktivitas otot. Terdapat dua macam sistem pemakaian energi
anaerobik yang dapat menghasilkan ATP selama exercise yaitu;
1) sistem ATP-kreatin fosfat (ATP-CP) dan
2) sistem asam laktat.
Sistem ATP-CP berguna untuk menggerakkan otot 6 – 8 detik, ketika ATP
terurai menjadi adenosine difosfat (ADP) dan fosfat anorganic (Pi) maka akan
menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk kontraksi otot skelet selama
exercise. Sedangkan sistem asam laktat merupakan sistem anaerobik dimana ATP
dihasilkan otot skelet melalui glikolisis dengan cara glukosa dari glikogen otot
dipecah menjadi asam laktat. Sistem ini penting untuk exercise anaerobik dengan
intensitas tinggi yang berguna untuk melakukan kontraksi otot. Setelah 1,5 – 2
menit melakukan exercise anaerobik, penimbunan laktat yang terjadi akan
menghambat glikolisis, sehingga timbul kelelahan otot.

D. Pengaruh Berkurangnya Aliran Darah


Berkurangnya aliran darah disebabkan oleh pembuluh darah yang
menyempit Penyempitan pembuluh darah adalah kondisi di mana jalur aliran darah
menjadi lebih sempit. Kondisi ini terjadi karena ada penumpukan lemak dan
kolesterol di dinding bagian dalam pembuluh darah. Lemak dan kolesterol tersebut
akan mengalami kalsifikasi dan mengeras, kemudian menghambat aliran darah dan
mengurangi suplai darah serta oksigen ke organ-organ lain. Bila ini terjadi, berbagai
komplikasi dan gangguan kesehatan bisa terjadi. Pengaruh dari berkurangnya aliran
darah yaitu bisa memicu berbagai macam gangguan kesehatan seperti stroke,
serangan jantung, gagal jantung, aritmia atau detak jantung tidak normal.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya berkurangnya aliran darah
diantaranya sebagai berikut:
 Kebiasaan merokok.
 Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
 Kadar kolesterol yang tinggi.
 Gaya hidup sedenter (sedikit gerak).
 Pola makan tidak sehat.
 Stress yang berkepanjangan.
 Diabetes militus.
 Usia, jenis kelamin & keturunan.

E. Rasa Nyeri Pada Kerangka & Otot Yang Disebabkan Oleh Pekerjaan
Nyeri otot (mialgia) merupakan gejala yang sangat umum terjadi. Hampir
semua orang pernah mengalami ketidaknyamanan pada otot-otot di beberapa titik.
Karena ada jaringan otot di hampir semua bagian tubuh, maka jenis rasa sakit ini
bisa dialami kapan dan di mana saja. Pengidap yang mengalami nyeri otot dapat
mudah menentukan penyebabnya. Hal ini karena sebagian besar kejadian mialgia
disebabkan oleh terlalu banyak stres, ketegangan, atau aktivitas fisik pada otot yang
bersangkutan.
Beberapa penyebab umum termasuk ketegangan otot di satu atau lebih area
tubuh, terlalu sering menggunakan otot selama aktivitas fisik, melukai otot saat
melakukan pekerjaan atau olahraga yang menuntut pekerjaan fisik. Hal ini tidak
mempengaruhi otot saja, namun berpengaruh pada struktur sekitarnya termasuk
tendon, ligamen, serta sendi dan tulang.Berikut ini beberapa penyebab nyeri pada
kerangka & otot yang disebabkan oleh pekerjaan :
 Desain peralatan kerja yang tidak sesuai dengan bentuk tubuh.
 Posisi duduk yang salah.
 Kesalahan metode pada saat mengambil atau memindahkan suatu barang.
 Tidak melakukan pelemasan sebelum melakukan kegiatan yang membutuhkan
tenaga yang besar.
 Bekerja terlalu lama dalam kondisi yang tertekan tanpa ada waktu untuk
istirahat misalnya berdiri atau duduk terlalu lama.
 Tidak menggunakan alat bantu yang disediakan.
 Cedera akibat terbentur, terjatuh, atau mengalami kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai