Neraca Sesditjen Binalattas Kemnaker per 31 Desember 2020 menunjukkan:
1. Jumlah aset meningkat 89,34% menjadi Rp883,38 triliun dari Rp466,54 triliun pada 2019, terutama karena peningkatan aset lancar dan aset tetap.
2. Jumlah kewajiban meningkat 505,27% menjadi Rp2,59 triliun dari Rp427,66 miliar pada 2019 yang disebabkan oleh kenaikan utang dan uang muka.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan2 halaman
Neraca Sesditjen Binalattas Kemnaker per 31 Desember 2020 menunjukkan:
1. Jumlah aset meningkat 89,34% menjadi Rp883,38 triliun dari Rp466,54 triliun pada 2019, terutama karena peningkatan aset lancar dan aset tetap.
2. Jumlah kewajiban meningkat 505,27% menjadi Rp2,59 triliun dari Rp427,66 miliar pada 2019 yang disebabkan oleh kenaikan utang dan uang muka.
Neraca Sesditjen Binalattas Kemnaker per 31 Desember 2020 menunjukkan:
1. Jumlah aset meningkat 89,34% menjadi Rp883,38 triliun dari Rp466,54 triliun pada 2019, terutama karena peningkatan aset lancar dan aset tetap.
2. Jumlah kewajiban meningkat 505,27% menjadi Rp2,59 triliun dari Rp427,66 miliar pada 2019 yang disebabkan oleh kenaikan utang dan uang muka.
Neraca Sesditjen Binalattas Kemnaker per 31 Desember 2020 menunjukkan:
1. Jumlah aset meningkat 89,34% menjadi Rp883,38 triliun dari Rp466,54 triliun pada 2019, terutama karena peningkatan aset lancar dan aset tetap.
2. Jumlah kewajiban meningkat 505,27% menjadi Rp2,59 triliun dari Rp427,66 miliar pada 2019 yang disebabkan oleh kenaikan utang dan uang muka.