Laporan Praktikum Ii Fructus KLP 5
Laporan Praktikum Ii Fructus KLP 5
Laporan Praktikum Ii Fructus KLP 5
CAPSICI FRUCTUS
OLEH :
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
Buah cabe berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik,
menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik),
perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas. Jadi, digunakan
sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh
liur, dan peluruh kencing (diuretik) (Dzulkarnain, 1996).
Buah cabai mengandung kurang lebih 1,5% (biasanya antara 0,1-1%) rasa pedas. Rasa
pedas tersebut terutama disebabkan oleh kandungan capsaicin dan 8 dihidrocapsaicin
(Dzulkarnain, 1996). Buah cabe mengandung kalsivin, asam tetrahydropiperidin, 1 undekilenil-3,
4-metilendioksi benzen, piperidin, minyak atsiri, sesamin, piperin, piperidin, retrofraktamida,
guaninsin, piperlonguminin pelitorin, pipernoalin dan piperoktadekalidin (Agoes, 2010).
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Ordo : Polemoniales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Buah cabai memiliki bentuk yang beragam yakni ada yang bulat serta bulat memanjang
dengan ujung runcing. Selain itu pada bagian bentuk dalamnya terdapat polong dengan rongga
diantara plasenta dan dinding buah. Untuk buah yang masih muda memiliki warna putih agak
kekuningan. Sedangkan untuk buah yang sudah tua memiliki warna yang cukup mencolok yakni
kuning dan merah licin serta mengkilap. Warna buah tanaman cabai tergantung dari jenis
varietasnya. Untuk buah yang masih muda tidak terlalu berasa pedas namun ketika buah sudah
tua memiliki rasa yang sangat pedas dan menyengat. Panjang buah cabai kurang lebih 9 sampai
15cm dengan diameter 1 sampai 1,75 cm, dengan berat 7,5 sampai 15 gram per buah.Buah cabai
menggantung pada tangkai buah yang memiliki warna hijau dan panjang tangkai kurang lebih
3,5 sampai 4,5 cm yang keluar dari ketiak daun.
Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi kejang perut, muntah-muntah, perut
kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air besar pada penderita penyakit hati, sakit
kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan,
neurasthenia, dan tekanan darah rendah (Agoes, 2010).
C. BAHAN DAN ALAT
NO ALAT BAHAN
1 Mikroskop Simplisia buah cabai
2 Cover glass Asam sulfat P
3 Objek glass HCl pekat
4 Pipet tetes NaOH P 5%
5 Tabung reaksi KOH P 5%
Ammonia P 5%
D. PROSEDUR KERJA
1. Identifikasi simplisia buah cabai secara makroskopis
Diamati dengan mikroskop untuk menemukan fragmen pengenal pada serbuk simplisia buah
cabai
Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes asam sulfat 10N lalu amati
Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes HCl pekat P lalu amati
Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes NaOH P 5% b/v lalu amati
Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes KOH P 5% b/v lalu amati
Diambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5 tetes amonia P 25% lalu amati
E. HASIL PENGAMATAN
1. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) secara Makroskopik :
F. PEMBAHASAN
Simplisia buah cabai berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah,
antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan
(stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas. Jadi,
digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat
(diaforetik), peluruh liur, dan peluruh kencing (diuretik).
Identifikasi makroskopik buah cabai terlihat memiliki warna coklat kemerahan, bau khas
aromatic dan rasa pedas bentuknya seperti buah buni yang panjang, berbentuk kerucut atau bulat
panjang, ujung melurus runcing lurus atau bengkok, panjang.
Identifikasi secara mikroskopik terlihat fragmen epidermis dengan sel berlekuk seperti
usus dan sel parenkim dengan minyak berwarna merah mengandung kapsantin.
Identifikasi secara kimiawi dengan mengambil 2mg serbuk buah cabai ditambahkan 5
tetes asam sulfat P akan menghasilkan warna coklat, ditambahkan 5 tetes asam sulfat 10N akan
menghasilkan warna kuning kemerahan, ditambahkan 5 tetes HCl pekat P akan menghasilkan
warna coklat, ditambahkan 5 tetes NaOH P 5% b/v akan menghasilkan warna merah kekuningan,
ditambakn 5 tetes KOH P 5% b/v akan menghasilkan warna merah kekuningan, dan
ditambahkan 5 tetes ammonia P 25% akan menghasilkan warna merah kekuningan. Jadi pada
pengujian secara kimiawi buah cabai memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin,
tannin, steroid, terpenoid, glikosida
G. KESIMPULAN
1. Buah cabai dilakukan pengujian secara makroskopik terlihat memiliki warna coklat
kemerahan, bau khas aromatic, dan rasa pedas
2. Buah cabai dilakukan pengujian secara mikroskopik terlihat fragmen epidermis dan sel
parenkim
3. Buah cabai dilakukan pengujian secara kimiawi terlihat memiliki kandungan senyawa
alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, steroid, terpenoid, dan glikosida
DAFTAR PUSTAKA