Diskusi 4 Teknik Mencari Dan Menulis Berita

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Salam Tutor,

Laporan Wawancara Pedagang Buah di Trotoar

Latar Belakang Wawancara


Indonesia dengan jumlah penduduk hampir 250.000.000 orang ternyata masih belum mampu
meyejahterakan penduduknya. Masih banyak orang-orang miskin yang butuh perhatian dari pemerintah,
tetapi belum mendapatkannya. Akhirnya banyak yang menjadi pengemis, pemulung, bahkan
menganggur. Tetapi banyak juga yang memilih untuk tidak menyerah pada kemiskinan, seperti halnya
para pedagang asongan, yang menggelar lapak di pinggir jalan, atau PKL yang mendorong roda berkilo-
kilo meter jauhnya hanya demi sesuap nasi pada hari itu.

Tujuan Wawancara
-Mengetahui lebih dalam tentang kehidupan pedagang buah trotoar
-Memahami dan menguasai teknik-teknik dalam wawancara
-Memperoleh informasi
-Memenuhi tugas Kuliah

Topik Wawancara
Topik kegiatan wawancara ini adalah Berdagang Buah (Makanan) untuk Makan.

Waktu dan Tempat Wawancara


Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari /tanggal: Kamis / 29 April 2021
Pukul: 17:00 WIB – selesai
Tempat: Jl. Sabanar Lama

Narasumber
Nama: Bpk. Kasman
Tempat, tanggal lahir: Tarakan, 5 Desember 1960
Alamat: Jl. DI Ponegoro
Pekerjaan: Pedagang Buah

Pewawancara
Reza Alfianur, Mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ Tarakan

Transkrip Hasil Wawancara


Pewawancara (P): Assalaamu’alaikum. Selamat siang, pak, saya Mahasiswa Universitas Terbuka mau
izin meminta waktunya sebentar untuk diwawancarai karena ada tugas dari dosen.
Narasumber (N): Wa’alaikumussalaam. Oh iya gk apa mas, silahkan.
P: Alhamdulillaah. saya mulai pertanyaannya ya, pak. Boleh tau identitas bapak? Nama tempat tanggal
lahir?
N: Nama bapak, Kasman, lahir di Tarakan 5 Desember 1960.
P: Apa bapak sudah berkeluarga?
N: Alhamdulillah, sudah, mas. Anak bapak ada 3, satu masih SMP, yang dua lagi setelah lulus SMA
langsung bekerja.
P: Kalau boleh tahu, anak bapak bekerja apa?
N: Anak bapak yang satu jadi kuli bangunan, yang satunya lagi jadi pedagang asongan di pasar induk.
P: Kalau bapak sendiri jualan buah sudah berapa lama?
N: Wah … sudah lama sekali, jang, kurang lebih sudah 15 tahun bapak berjualan buah.
P: Sudah lama sekali ya, pak. Apa pendapatan yang dihasilkan cukup untuk kehidupan sehari-hari
keluarga bapak, terutama membiayai anak sekolah?
N: Yah, mas, dicukup-cukupkan saja, mau bagaimana lagi rezekinya sudah seperti ini, diterima saja.
kalau jadi orang itu harus merasa cukup dengan semua yang sudah diusahakan, jangan meminta lebih
kalau usahanya gak seberat apa yang diinginkan. Alhamdulillah kami cukup dan selalu bersyukur.
P: Kalau boleh tahu, pak, berapa pendapatan bapak setiap hari?
N: Tidak banyak, mas, bersihnya bapak bisa dapat 20.000 saja. Itu pun jarang-jarang dan belum termasuk
uang retribusi.
P: Uang retribusinya berapa, pak?
N: Tiga ribu rupiah, mas.
P: Kenapa bapak terpikirkan untuk berdagang? Khususnya menjadi pedagang buah?
N: Awalnya karena dulu, saat bapak nganggur, diajak tetangga yang sudah lebih dahulu jualan buah
keliling. Ya, bapak ikut aja.
P: Jadi pada awalnya, sebelum bapak berjualan buah di trotoar seperti ini, bapak berjualan buah
berkeliling?
N: Iya, mas. Sekarang juga masih keliling, tapi lebih lama di sini, di trotoar.
P: Pas pertama kali ikut jualan buah, apa bapak harus bayar dulu?
N: Alhamdulillah, tidak, mas. Bapak langsung diizinkan untuk membantu menjualkan buah.
P: Sehari bisa laku berapa buah, pak?
N: Tidak tentu. Kadang habis kadang sisa. Sekali berjualan, bapak biasa ambil 30 buah dengan macam-
macam jenis.
P: Oh, gitu, pak. Buah yang dijual apa saja, pak?
N: Banyak, mas, ada semangka, melon, nanas, pepaya, dan jambu air.
P: Kalau berjualan, biasanya dimulai jam berapa, pak?
N: Kalau bapak sih biasa berjualan dari jam 8 pagi, pas toko-toko di sini buka, sampai jam 5 sore.
P: Baik pak, terimakasih, saya kira sudah cukup mengetahui. Maaf kalau ada pertanyaan yang kurang
berkenan di hati bapak. Semoga bapak dan keluarga selalu diberikan kesehatan dan usahanya lancar.
N: iya mas, ndak apa, Aamiin. Terimakasih atas do’a nya mas.
P: iya pak, sama-sama.

Anda mungkin juga menyukai