Laporan Praktikum Sirup
Laporan Praktikum Sirup
Laporan Praktikum Sirup
“SIRUP PARACETAMOL”
Disusun Oleh :
Kelompok A
2021/2022
S1 FARMASI
UNIVERSITAS SETIABUDI
SURAKARTA
TUJUAN :
Dasar Teori :
Sirup sangat terkonsentrasi, larutan air gula ataupun pengganti yang secara
tradisional mengandung zat penyedap, misalnya cherry, cokelat, jeruk, raspberry.
Sebuah sirup yang tidak diberi perasa terdiri dari larutan yang mengandung 85%
sukrosa. Agen terapetik mungkin baik jika langsung dimasukkan ke dalam sistem ini
atau dapat ditambahkan sebagai sirup yang sedang dipersiapkan. Komponen utama
dari sirup adalah air yang terpurifikasi, gula atau sukrosa pengganti gula *pemanis
buatan, bahan pengawet, perasa, pewarna (Jones, 2008).
Alat : Beker glas, batang pengaduk, gelas ukur, piknometer, pH meter, viskometer
Bahan : Formula
Cara Kerja :
Formula 1
Formula 3
Uji Organoleptis
Mengamati bau, warna, rasa, dan bentuk
Uji pH
1. Melakukan kalibrasi dengan standar pH 7, 9 dan 4
2. Setiap akan mengganti pH standar lain maka elektroda harus di bilas
dengan aquadest
3. Mengukur pH dari sediaan sirup F1, F2, dan F3
Uji Viskositas
1. Menyiapkan alat viskotester dan pilih 0,3 untuk sediaan yang encer
2. Memilih spinder yang sesuai sampai viskositas terbaca lalu pasang alat,
dan hidupkan
3. Membaca skala viskositas
Data
Perhitungan BJ
c − a 44,705 −17,258 27,447
(F1) ρ= = = =1,141 g /ml
b − a 41,308 −17,258 24,05
c − a 46,811 −20,235 26,576
(F2) ρ= = = =1,088 g /ml
b − a 44,654 − 20,235 24,419
c − a 45,004 − 18,442 26,562
(F3) ρ= = = =1,062 g /ml
b − a 43,433 −18,442 24,991
Pembahasan
Praktikum formulasi dan teknologi sediaan cair semi padat kali ini
akan melakukan percobaa pembuatan sirup dengan membandingkan 3
formula, untuk zat aktif yang digunakan adalah paracetamol selain itu
digunakan juga bahan tambahan yakni sirupus simplex yang berfungsi sebagai
perasa dan essens anggur sebagai pewarna serta memperbaiki bau obat utama.
Pelarut yang digunakan adalah alkohol atau etanol 96%, propilenglikol dan
aquadest dan pengawet yang digunakan adalah Na benzoat.
Uji organoleptis pada ketiga formulasi mendapatkan hasil berwarna
ungu, berasa manis-pahit, dan berbau khas anggur, yang membedakan
ketiganya adalah pada bentuk, yaitu F1 berbentuk cairan dan endapan, F2
berbentuk cairan keruh, F3 berbentuk cairan jernih. Hal ini disebabkan karena
pada F1 tidak menggunakan pelarut alcohol dan propilenglikol, sedangkan F2
menggunakan alkohol dan propilenglikol tetapi volumenya lebih kecil
daripada F3.
Untuk uji viskositas, viskositas yang diinginkan adalah 1,42 detik,
dapat dibandingkan dengan viskositas air, pada uji viskositas diatas
menghasilkan didapatkan rata-rata replikasi 1,2 dan 3 pada F1 adalah 2,5; 3,0;
3,0. Pada F1 viskositas sirup lebih tinggi daripada air. F2 2,0; 2,0; 1,5; pada F2
replikasi 1 dan 2 menunjukkan viskositas lebih tinggi daripada air tetapi pada
replikasi 3 menunjukkan bahwa viskositas sirup mendekati viskositas air dan
F3 1,5; 2,0; 1,2 dapat dimyatakan bahwa viskositas sirup mendekati dengan
viskositas air.
Sirup parasetamol dapat dikatakan memiliki pH yang stabil, karena
pH parasetamol adalah 4-7. Bobot jenis sirup parasetamol F1 adalah 1,141
g/ml, F2 adalah 1,088 g/ml, F3 adalah 1,062 g/ml. Pada uji volume
terpindahkan jika rata-rata volume yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang
dari 100% dan tidak ada satupun volumenya yang kurang dari 95% dari
volume yang tertera dari etiket maka tidak perlu diuji ulang. Sedangkan dari
data uji volume terpindahkan rata-rata F1, F2 dan F3 secara berturut-turut
adalah 60; 60,1; 59,8. Dengan nilai berat jenis pada F1 sebesar 1,141 g/ml, dan
nilai berat jenis pada F2 sebesar 1,088 g/ml, serta nilai berat jenis pada F3
sebesar 1,062 g/ml.
Kesimpulan
1. BJ pada F1 adalah 1,141 g/ml, nilai BJ F2 adalah 1,088 g/ml, nilai BJ F3 adalah
1,062 g/ml.
2. Sirup Parasetamol memiliki pH yang stabil antara 4-7
3. Sirup Paracetamol yang paling stabil dan memenuhi persyaratan adalah sirup
Paracetamol formula 3
Daftar Pustaka