Tugas Ahmad Metode Penelitian
Tugas Ahmad Metode Penelitian
Tugas Ahmad Metode Penelitian
TUGAS 2
• Minat belajar
Pengertian Minat Belajar
Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai
dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat terhadap
kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang
berminat.
Menurut Hilgard (1977 :19) memberi rumusan pengertian tentang minat sebagai
berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity
or content” yang berarti minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang dan
diperoleh suatu kepuasan.
Menurut Slameto (2003 : 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa,
diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan.
Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek
atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 :109). Minat adalah
sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh
kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan
dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh
suatu kepuasan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat
dipahami. Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat
dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi
seluruh pribadi siswa; baik kognitip, psikomotor maupun afektif. Untuk
meningkatkan minat, maka proses pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan siswa bekerja dan mengalami apa yang ada di lingkungan secara
berkelompok.
Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat belajar di sini adalah suatu
kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal
yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan belajar.
Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar
Menurut Slameto (2003 :58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut:
1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada
rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.
4) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.
5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
a. Membangkitkan Minat Belajar Siswa di Sekolah
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar
dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan
mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat
siswa, lebih mudah dipelajari sehingga dapat mingkatkan prestasi belajar.
Minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan yang hakiki untuk dapat mempelajari
hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang
mempelajarinya. Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah
membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan
untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu.
Menurut Slameto (2003 :180) proses ini berarti menunjukkan pada siswa
bagaimana penetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani
tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari
bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggap penting,
dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar akan membawa
kemajuan pada dirinya, ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya.
Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minatnya.
Jika terdapat siswa yang kurang berminat dalam belajar dapat diusahakan agar
mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik
dan berguna bagi kehidupannya serta berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan
dengan materi yang dipelajari. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan
yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya,
dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang
memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap pelajaran mempengaruhi belajar
selanjutnya serta mempengaruhi minat-minat baru. Menurut ilmuwan pendidikan
cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat belajar pada siswa adalah
dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada dan membentuk minat-
minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan
informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan
diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaan bagi siswa
dimasa yang akan datang. Minat dapat dibangkitkan dengan cara menghubungkan
materi pelajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan
siswa.
Indikator-indikator minat belajar siswa terdiri dari: adanya perhatian, adanya
ketertarikan, dan rasa senang. Indikator adanya perhatian dijabarkan menjadi tiga
bagian yaitu: perhatian terhadap bahan pelajaran, memahami materi pelajaran dan
menyelesaikan soal-soal pelajaran. Ketertarikan dibedakan menjadi ketertarikan
terhadap bahan pelajaran dan untuk menyelesaikan soal-soal pelajaran. Rasa
senang meliputi rasa senang mengetahui bahan belajar, memehami bahan belajar,
dan kemampuan menyelesaikan soal-soal.
• Hasil belajar siswa
Pengertian Hasil Belajar
Pengertian Hasil Belajar. Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia,
dengan belajar manusia memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga
terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah
suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan
jasmani dan rohani di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap
semester.
Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh
seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan
kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada
tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh
strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar siswa
menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989:82) adalah
keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang
mewujudkan dalam bentuk angka.
Menurut Winarno Surakhmad (dalam buku, Interaksi Belajar Mengajar, (Bandung:
Jemmars, 1980:25) hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang berarti ulangan,
ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh suatu indek dalam
menentukan keberhasilan siswa.
Menurut Purwanto (2011 : 46) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi
setelah mengikuti pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dalam domain
kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam domain kognitif diklasifikasikan
menjadi kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Dalam domain afektif hasil belajar meliputi level penerimaan, partisipasi,
penilaian, organisasi, dan karakterisasi. Sedang domain psikomotorik terdiri dari
level persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks
dan kreativititas.
Menurut Arsyad (2005 : 1) pengertian hasil belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku pada diri seseorang yang mungkin disebabkan oleh terjadinya
perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Perubahan
diarahkan pada diri peserta didik secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap.
Menurut Aqib (2010 : 51) hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang
menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Karena menurut Driscoll
dalam Smaldino (2011 : 11) belajar didefinisikan sebagai perubahan terus menerus
dalam kemampuan yang berasal dari pengalaman pembelajar dan interaksi
pembelajar dengan dunia.
Menurut Dimyati (2006 : 20) pengertian hasil belajar merupakan suatu puncak
proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil
belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak
pengajaran adalah hasil belajar peserta didik yang dapat diukur dengan segera atau
secara langsung. Dampak pengiring adalah hasil belajar peserta didik yang tampak
secara tidak langsung atau merupakan transfer hasil belajar. Kedua dampak
tersebut bermanfaat bagi guru dan peserta didik.
Menurut Sudjana (2009 : 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar
terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Di
antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru
di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para peserta didik dalam
menguasai isi bahan pengajaran.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
peserta didik yang terjadi setelah mengikuti pembelajaran. Perubahan tersebut
meliputi aspek kognitif (kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi), afektif (penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan
karakterisasi) dan psikomotorik (persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks dan kreativititas). Hasilnya dituangkan dalam bentuk
angka atau nilai.
Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah
prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan
membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. Untuk
menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru
memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk
menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku
saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar
tentang suatu bahan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran
khususnya dapat dicapai.