Makalah Platyhelminthes - 1
Makalah Platyhelminthes - 1
Makalah Platyhelminthes - 1
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata
yang diampu oleh Bapak Khairul, S.Pi., M.Si.
Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Eva Susanti NPM 1904300042
2. Lia Palantia NPM 1904300047
3. Rayiseh Andriani NPM 1904300057
4. Tari Aprilla NPM 1904300067
5. Windiani NPM 1904300071
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang telah dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................. 2
1.4 Manfaat........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1 Pengertian Platyhelminthes............................................................. 3
2.2 Ciri - Ciri Umum............................................................................. 4
2.3 Klasifikasi Platyhelminthes............................................................ 5
2.4 Habitat Platyhelminthes.................................................................. 10
2.5 Reproduksi Platyhelminthes........................................................... 10
2.6 Peranan Platyhelminthes................................................................. 10
BAB III PENUTUP............................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 12
3.2 Saran............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Apa yang dimaksud filum platyhelminthes?
2. Bagaimana ciri-ciri umum platyhelminthes?
3. Bagaimana klasifikasi platyhelminthes?
4. Bagaimana habitat platyhelminthes?
5. Bagaimana reproduksi platyhelminthes?
6. Apa peranan platyhelminthes?
1.3 Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah tersebut tujuan yang diharapkan
adalah:
1. Memahami definisi filum platyhelminthes
2. Mengetahui ciri-ciri umum platyhelminthes
3. Memaparkan klasifikasi platyhelminthes
4. Mengetahui habitat platyhelminthes
5. Mengetahui reproduksi platyhelminthes
6. Mengetahui peranan platyhelminthes
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam pembahasan ini ada dua yaitu,
manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat teoretis=Dapat menambah khasana keilmuan tentang
platyhelminthes (cacing pipih)
2. Manfaat praktis= Memberikan pengetahuan pada masyarakat
(pembaca) terhadap platyhelminthes (cacing pipih)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pencernaan yang terdiri dari mulut, faring, usus (intestine) yang
bercabang 3 yakni satu cabang ke arah anterior dan 2 cabang lagi bagian
samping tubuh. Percabangan ini berfungsi untuk peredaran bahan
makanan dan memperluas bidang penguapan. Planaria tidak memiliki
anus pada saluran pencernaan makanan sehingga buangan yang tidak
tercerna dikeluarkan melalui mulut.
4
Platyhelminthes (cacing pipih) bersifat triploblastik (memiliki tiga lapisan
embrional), yaitu epidermis (lapisan luar), mesodermis (lapisan tengah),
dan endodermis (lapisan dalam).
5
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Turbellaria
Ordo : Tricladida
Famila : Paludicola
Genus : Euplanaria
Species : Euplanaria sp
Salah satu hewan jenis ini yang sangat dikenal ialah planaria, kami
akan berusaha menjelaskan kelas ini dengan mencontohkan planaria.
Tubuh Planaria ini mempunyai panjang 1 – 2 cm. Planaria ini
memakan protista sertahewan kecil lainnya, planaria ini memakan
mangsanya itu dengan menggunakan faring. Setelah ditangkap, makanan
tersebut kemudian akan dipecah serta didorong masuk ke lambung oleh
adanya faring. Umumnya untuk hewan jenis ini melakukan reproduksi
dengan secara seksual. Warna tubuhnya gelap serta pada bagian kepala
terdapat bintik mata untuk kemudian membedakan keadaan gelap serta
terang. Mulutnya ini terdapat di permukaan ventral juga bisa atau dapat di
tengah tubuh. Pada mulut nya itu terdapat struktur seperti taring yang
disebut dengan probosis, probosis ini memiliki fungsi untuk menangkap
mangsa. Turbellaria ini mampu untuk beregenerasi dengan cara memotong
tubuh, serta juga daya regenerasi ini sangat baik.
6
Trematoda ini ialah cacing pipih yang memiliki sifat parasit pada
manusia serta hewan. Cacing ini mempunyai alat isap yang memiliki kait
yang fungsinya untuk melekatkan diri pada tubuh inangnya. Cacing ini
mempunyai kutikula yang fungsinya ini untuk mencegah dirinya itu untuk
ikut terhisap oleh sel inangnya. Contoh dari cacing jenis ini ialah Fasciola
hepatica yang hidup di organ hati domba, F. gigantica ini di organ hati sapi
serta Schistosoma japonicum yang hidup dipembuluh darah perut manusia.
Tremotoda ini adalah kelompok platyhelminthes yang mempunyai
alat hisap serta alat kait untuk dapat menempelkan diri pada inangnya.
Trematoda ini adalah platyhelminthes yang hidupnya itu sebagai parasit.
Tubuh bagian luarnya itu ditutupi oleh kutikula yang memiliki fungsi agar
tubuhnya itu tidak tercerna oleh sel tubuh inangya. Hewan jenis ini tidak
mempunyai silia pada permukaan luar tubuh. Makanan dari trematoda ini
ialah cairan atau juga jaringan tubuh inangnya. Dinding tubuhnya ini
mempunyai otot dan saraf.
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Trematodoa
Ordo : Echinostomida
Familia : Fasciolidae
Genus : Fasciola
Species : Fasciola hepatica
7
Contoh hewan ini adalah cacing hati. Cacing hati ini adalah bentuk
hewan yang mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:
1. Panjang tubuh 2,5 – 3 cm ; serta juga lebar tubuhnya 1 – 1,5 cm,
2. Mempunyai mulut meruncing yang juga dikelilingi oleh adanya alat
penghisap.
3. Untuk melindungi tubuhnya disaat bergerak, cacing mempunyai lapisan
berupa sisik kecil dari kutikula diseluruh bagian tubuhnya.
4. Mempunyai alat kelamin serta memiliki sifat hemaprodid , yang
melakukan pembuahan dengan sendiri atau silang.
5. Tidak mempunyai anus, dan juga sebagai ganti alat ekresinya itu berupa
sel api.
3. Kelas Cestoda (Cacing Pita)
Cestoda atau cacing pita ini ialah cacing berbentuk pipih yang
parasit pada manusia serta hewan. Pada kepala cacing ini terdapat kait
yang memiliki fungsi untuk melekatkan diri diusus inangnya. Cacing pita
ini mempunyai tubuh yang dapat atau bisa terbagi menjadi beberapa
bagian yang disebut dengan proglotid. Proglotid ini merupakan calon
individu baru. Selama hidupnya cacing pita tersebut kemudian akan terus
membuat proglotid yang baru.
Cestoda ini ialah kelompok platyhelminthes yang memiliki bentuk
seperti pita serta sifatnya ialah parasit. Pada bagian kepala hewan ini juga
terdapat kait yang memiliki fungsi untuk mengaitkan tubuhnya itu pada
usus inang. Kepala cacing pita tersebut disebut dengan skoleks serta untuk
bagian bawah kepala itu disebut dengan strobilus. Bagian Strobilus ini
memiliki fungsi untuk membentuk progtolid pada hewan ini. Progtolid
sendiri ialah bagian tubuh yang akan menjadi individu baru dikemudian
hari. Cestoda iuni terus membentuk progtolid sertasemakin ke ujung
progtolid itu juga akan semakin besar serta semakin matang. Selama siklus
hidupnya itu mereka bisa atau dapat melibatkan lebih dari satu inang.
Cacing pita ini bisa atau dapat ditularkan ke manusia dengan melalui
daging babi atau juga sapi terinfeksi yang tidak dimasak matang.
8
Contoh Kelas Cestoda
Taenia-saginata
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Trematodoa
Ordo : Taeninoidea
Familia : Taeniidae
Genus : Taenia
Species : Taenia saginata
Contoh dari cacing ini ialah seperti Taenia saginata, Ciri-ciri dari
cacing dewasa Taenia saginata :
1. Cacing dewasa ini memiliki panjang 5 – 10 meter
2. Cacing ini terdiri dari scolex, leher, serta strobila
3. Scolex yang berbentuk piriform berukuran 1 – 2 mm dilengkapi dengan
4 batil isap yang menonjol
4. Strobila ini terdiri dari 1000 – 2000 proglotid atau juga segmen yang
mana makin ke distal proglotid itu semakin matang
5. Proglotid gravid ini berukuran 16 – 20 x 5 – 7 mm yakni dengan cabang
uterus itu berjumlah 15 – 20 buah tiap sisi yang mana uterus gravid
tersebut mengandung 80.000 sampai 100.000 telur
6. Lubang kelamin atau juga porus genitalis ini terletak di sebelah lateral
serta berada berselang-seling di kanan serta kiri dengan tidak teratur.
9
2.4 Habitat Platyhelminthes
Platyhelminthes ada yang hidup bebas maupun parasit.
Platyhelminthes yang hidup bebas memakan hewan-hewan dan tumbuhan
kecil atau zat organic lainnya seperti organisme. Platyhelminthes parasit
hidup pada jaringan atau cairan tubuh inangnya. Habitat platyhelminthes
yang hidup bebas adalah di air tawar, laut, dan tempat-tempat yang
lembab. Platyhelminthes yang parasit hidup di dalam tubuh inangnya
(endoparasit) pada siput air, sapi, babi, atau manusia.
10
keluar bersama tinja-tinja itu sampai tertelan babi, sementara itu semua
daging babi, sapi dan ikan yang mungkin mengandung sisteserkus harus
dimasak sebaik-baiknya oleh manusia.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Platyhelminthes berasal dari Bahasa Yunani, dari kata Platy =
pipih dan helminthes = cacing. Jadi berarti cacing bertubuh pipih.
Platyhelminthes terbagi menjadi 3 kelas, yaitu: Turbellaria, Trematoda
(cacing hisap), dan Cestoda (cacing pita). Platyhelminthes yang hidup
bebas adalah di air tawar, laut, dan tempat-tempat yang lembab, sedangkan
Platyhelminthes yang parasit hidup di dalam tubuh inangnya (endoparasit)
pada siput air, sapi, babi, atau manusia. Platyhelminthes tidak memiliki
rongga tubuh (selom) sehingga disebut hewan aselomata. Tubuh pipih
dorsoventral, tidak berbuku-buku, simetri bilateral, serta dapat dibedakan
antara ujung anterior dan posterior. Siklus hidup dari Platyhelminthes
parasit yang ada hubungan dengan manusia diantaranya: dari kelas
Trematoda yaitu Fasciola hepatica. Dan dari kelas Cestoda, Taenia
saginata. Peranan platyhelminthes dalam kehidupan adalah: Planaria
menjadi salah satu makanan bagi organisme lain, cacing hati maupun
cacing pita merupakan parasit pada manusia.
3.2 Saran
Kami sudah berusaha sebaik-baiknya dalam menyelesaikan
makalah ini walaupun pengalaman dan pengetahuan kami masih terbatas.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A and Reece, Jane B. 2008. Biologi edisi kedelapan. Jakarta :
Erlangga.
Kastawi, Yusuf. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : UM Press
Natadisastra, Djaenuddin, dkk. 2009. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Oemarjati, Boen. S dan Wardhana WIsnu. 1990. Taksonomi Avertebrata
Pengantar PraktikumLaboratorium. jakarta : UI Press.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung : IKAPI
13
14