Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
PAKAIAN ADAT
1. Binde Biluhuta.
2. Tahuli Li Mama.
3. Tilola Malo Wolo Wololo.
4. Ati olo Ati Mama.
5. Dabu-Dabu.
TRADISI
Tumbilotohe atau tradisi menyalakan berjuta lampu minyak pada akhir Ramadan, Lampu-
lampu minyak dipasang menghiasi Kota Gorontalo, seperti di jalan-jalan, halaman rumah,
masjid, bahkan sungai-sungai.
Ribuan warga tumpah ruah ke tempat dilaksanakannya tradisi Tumbilohote untuk
menyaksikan indahnya hiasan lampu temaram.
SENJATA TRADISIONAL
Senjata Tradisional Gorontalo Jenis Parang.
Senjata Tradisional Gorontalo Jenis Keris.
Senjata Tradisional Gorontalo Jenis Pedang Panjang.
Senjata Tradisional Gorontalo Jenis Tombak.
Senjata Tradisional Gorontalo Jenis Kayu Pemukul.
Gorontalo merupakan daerah yang memiliki berbagai macam artefak-artefak
peninggalan leluhur. Salah satu artefak peninggalan leluhur di Gorontalo adalah
senjata tradisional Gorontalo yang digunakan pada zaman dahulu untuk
berperang atau sebagai alat bantu dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup.
Berikut 18 senjata tadisional Gorontalo koleksi rumah adat Banthayo Po Boide
berdasarkan jenisnya.
Jenis Parang
a. Aliyawo
Aliyawo adalah senjata tradisional masyarakat Gorontalo yang digunakan pada waktu perang
panipi oleh para prajurit kerajaan dalam merebut kekuasaan. Senjata ini dipakai oleh empat
kerajaan yakni kerajaan Limboto, Suwawa, Gorontalo, dan Gowa.
b. Wamilo
Banggo terbuat dari besi dan memiliki pasangan ta’upo/sarung dari kayu hitam
dan kayu kuning. Senjata Banggo adalah senjata yang umum dimiliki oleh
masyarakat untuk mengolah perkebunan.
Jenis Keris
a. Baladu
Senjata ini dimiliki oleh seluruh pengawal raja di tiap-tiap kerajaan yang ada di
Gorontalo pada waktu itu untuk membela diri disaat bahaya datang.
b. Badi
Senjata tersebut dipegang oleh para penjaga istana kerajaan dan pasukan
berkuda setiap kerajaan di Gorontalo. Badi dibuat dari bahan logam/besi putih
dansarungnya (ta‟upo) terbuat dari kayu kuning.
c. Eluto
Senjata Eluto merupakan senjata yang berasal dari Suwawa, terbuat dari
material tembaga dan sarungnya terbuat dari kayu. Pemegang senjata ini adalah
raja dan talenge (panglima perang).
d. Bito Palape
Wujud senjata memiliki ukuran kayu runcing ± 25 cm dan kayu pangkalnya + 20
cm terbuat dari kayu hitam. Pemegang senjata Bito Palape adalah anak raja dan
keluarga istana raja.
Jenis Pedang Panjang
a. Sabele
Sumala merupakan senjata yang di pakai oleh mayuru (pasukan kerajaan yang
berbaju hitam). Sumala digunakan diseluruh kerajaan yang ada di Gorontalo.
c. Huwangga
Senjata Huwangga berukuran ± 95 cm. Gagang dan sarung/ta’upo senjata
terbuat dari kayu hitam sedangkan mata senjata terbuat dari besi putih.
Pemegang senata Huwangga hanyalah seorang raja.
Jenis Tombak
a. Totobu’o
Totobu’o merupakan senjata dengan gagang yang terbuat dari kayu hitam dan
mata tombak terbuat dari besi. Pemegang senjata tersebut adalah prajurit-
prajurit penjaga istana kerajaan Gorontalo. Selain itu senjata tersebut juga biasa
digunakan saat berburu binatang.
b. Totobu’o Yilambua
Totobu’o Yilambua berukuran ± 205 cm, bahan gagang senjata terbuat dari kayu
hitam sedangkan mata tombak terbuat dari besi putih. Terdapat elemen serat
enau melingkari bagian pangkal mata senjata. Pemegang senjata Totobu’o
Yilambua adalah keturunan raja laki-laki, paman raja dan prajurit istana
kerajaan.
c. Sambawa
Senjata Sambawa terbuat dari kayu hitam pada gagangnya dan besi putih pada
bagian mata tombak. Ukuran senjata ± 165 cm di mana salah satu bagian sisi
gagangnya diukir seperti kaki lipan. Pemegang senjata Sambawa adalah
keluarga/penghuni istana, remaja kerajaan, dan pasukan kerajaan.
d. Kanji Pumbungo
1. Koteka digunakan untuk menutupi bagian kemaluan laki-laki atau alat vital
3. Yokai Pakaian Adat Pedalaman. Pakaian ini hanya boleh digunakan oleh
perempuan yang sudah memiliki keluarga
RUMAH ADAT
Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau
ilalang. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk
menahan hawa dingin pegunungan Papua.
Di bagian tengahnya dibuat lingkaran yang berfungsi sebagai tempat membuat api untuk
menghangatkan badan sekaligus penerangan. Ruangan di dalam rumah ini terdiri dari dua
lantai. Lantai atas berfungsi sebagai tempat tidur sedangkan bagian bawah sebagai tempat
berkumpul dan berkegiatan. Masyarakat di sana menggunakan rumput yang dikeringkan
sebagai alas tidur. Meskipun sederhana namun rumah ini tetap menarik.
Bagian paling bawah dari Honai biasanya juga digunakan sebagai penyimpanan bagi mumi,
yaitu jasad yang telah diawetkan. Fungsi lain dari rumah honai yaitu sebagai tempat untuk
menyimpan alat perang, benda-benda warisan leluhur serta simbol dari adat suku tersebut.
Tradisi di papua
Tradisi bakar batu merupakan salah satu tradisi penting di Papua yang berupa ritual memasak
bersama-sama warga satu kampung yang bertujuan untuk bersyukur, bersilaturahim
(mengumpulkan sanak saudara dan kerabat, menyambut kebahagiaan (kelahiran, perkawinan adat,
penobatan kepala suku), atau untuk mengumpulkan prajurit untuk berperang. Disebut Bakar Batu
karena benar-benar batu dibakar hingga panas membara, kemudian ditumpuk di atas makanan
yang akan dimasak.
Lagu daerah
Senjata tradisional
3. Belati Tajam.
4. Senjata Kapak Batu Tradisional.
5. Badik Kompilasi Papua.
Tugas pkn