Resume Kasus Campbell Soup Company
Resume Kasus Campbell Soup Company
Resume Kasus Campbell Soup Company
Campbell Soup adalah merek yang dikenal di seluruh dunia. Budaya perusahaan yang
awalnya dikenal paling kaku di Amerika Serikat pada akhir tahun 1990-an sudah menjadi
agak santai. Pola pikir yang santai ini akhirnya terbawa hingga ke praktik akuntasi dan
pelaporan keuangannya. Pada awal tahun 2000, Campbell menemukan dirinya terjerat
dalam masalah hukum dengan sebagian besar pemegang saham. Para pemegang saham
menuduh bahwa staf akuntansi Campbell telah menerapkan penipuan dalam akuntansinya
yang menyebabkan perusahaan salah melaporkan hasil operasionalnya dan akhirnya
menyebabkan penurunan yang signifikan pada harga saham. Sepanjang abad ke-20,
kebijakan konservatif manajemen Campbell menghasilkan pendapatan dan profit yang stabil
tapi pertumbuhan atas pendapatan dan profinya itu tidak meningkat secara signifikan. Tidak
seperti kebanyakkan pesaingnya, Campbell lambat dalam melakukan penawaran terhadap
berbagai produknya. Pada tahun 1980, tim manajemen baru Campbell mengejutkan dunia
bisnis dngan menjual debt securities, ini adalah pertama kalinya perusahaan mengumpulkan
dana dengan meminjam di pasar utang. Perusahaan mengumumkan bahwa dana tersebut
digunakan untuk membiayai program ekspansi yang agresif.
Akhirnya pada Oktober 2002, hakim irenas membubarkan PWC sebagai terdakwa
atas tuntutan Campbell, namun ia memberikan waktu 60 hari bagi pihak penggugat untuk
mengarsipkan bukti-bukti untuk mendukung klaim mereka bahwa PWC bertindak ceroboh
selama mengaudit Campbel pada tahun 1998. Rupayanya, pihak penggugat memilih untuk
tidak melanjutkan masalah tersebut. Pada Februari 2003, perusahaan Campbell Soup
mengungkapkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan masalah
penipuan ini. Pihak ekesekutif Campbell setuju membayar penggugat sebesar $35 juta untuk
menyelesaikan klaim mereka, namun perusahaan tetap menyangkal bahwa perusahaan
mereka bersalah.Pada maret 2000, CEO Campbell yang telah menjabat dari tahun 1990-an
tiba-tiba mengundurkan diri. Pada bulan-bulan berikutnya, Campbell mengumumkan
program pembaharuan perusahaan. Diantara 5 tujuan dari program tersebut adalah
merevitalisasi perusahaan dan meningkatkan organisasi yang excellence dan vitality.
Teknik audit yang dapat digunakan untuk mengetahui kelemahan internal control
pada kasus Campbell Soup Company ini adalah Observation, Inspection, dan Confirmation.
Observation dilakukan untuk mengamati aktivitas-aktivitas terkait dengan internal control
yang terjadi diperusahaan. Observation juga dapat dilakukan dengan mengadakan stock
opname atau physical inventory checking terhadap inventory yang dimiliki oleh perusahaan.
Hal ini biasanya dilakukan oleh auditor apabila nilai inventory dalam laporan keuangan
cukup material sehingga auditor harus bisa mendapatkan bukti audit yang cukup dan
memadai untuk meyakinkan bahwa inventory yang ada di perusahaan itu betul-betul ada.
Inspection dilakukan oleh auditor terkait dengan suatu hal yang fisik misalnya asset
perusahan salah satunya adalah inventory. Dalam melakukan Inspection, auditor dapat
melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen baik yang berasal dari pihak internal
maupun dari pihak eksternal sepeti purchase invoice, sales invoice, dan lain sebaginya atas
inventory perusahaan. Selain itu, dalam Inspection ini auditor juga dapat melakukan
vouching dan tracing terhadap dokumen-dokumen tersebut untuk mengecek existance dan
occurancenya terkait inventory dalam kasus ini. Lalu dilakukan juga confirmation untuk
mendapatkan konfirmasi atas piutang usaha terkait guaranteed sales.
Pertanyaan :
1. Identifikasi praktik-praktik bisnis yang sah yang dapat digunakan oleh para eksekutif
perusahaan dengan tujuan utama memanipulasi atau “mengelola” hasil operasi yang
dilaporkan. Apakah praktik-praktik tersebut etis ? Pertahankan jawaban anda.
2. Misalkan perusahaan menggunakan satu atau lebih dari praktik-praktik yang anda
identifikasi dalam menanggapi pertanyaan sebelumnya. Apa implikasinya, jika ada,
praktik-praktik tersebut pada auditor independent perusahaan?
3. Standar audit apa, jika ada, yang mewajibkan auditor untuk menentukan apakah
klien mereka telah mengklasifikasi dengan tepa tangka-angka utama pada laporan
laba rugi periodiknya? Identifikasi 3 metode yang bisa digunakan klien audit untuk
melakukan “spin” pada hasil operasi yang dilaporkan tanpa menggubah “bottom
line” atau laba bersihnya?
4. Prosedur audit apa yang mungkin akan menghasilkan temuan skema “shipping to the
yard” dan “guaranteed sales” yang diduga digunkan oleh Campbell?
5. Ssetelah mereview kertas kerja audit PWC, hakim Irenas menyatakan bahwa tidak
ada cukup bukti untuk mendukung kesimpulan kuat melakukan tindakan penipuan
pada sisi perusahaan audit. Apakah anda percaya bahwa PWC telah lalai dalam
melaksanakan audit Campbell 1998? Pertahankan jawaban anda. Berikan contoh
hipotesis yang berkaitan dengan fakta-fakta dasar kasus ini dimana PWC akan
merasa bersalah karena kecerobohannya.
6. Identifikasi pihak-pihak yang dipengaruhi oleh PSLRA tersebut. Jelaskan dengan
singkat bagaimana bahwa undang-undang federal mempengaruhi masing-masing
pihak tersebut.
Jawaban :
1. Banyak praktik-praktik bisnis yang sah yang dilakukan manajemen untuk
memanipulasi atau mengelola hasil operasi adalah dengan melakukan manajemen
laba, contohnya :
a. Mengubah metode depresiasi. Perusahaan dapat mengurangin beban
depresiasi untuk menaikan laba periode berjalan
b. Mengubah umur asset. Perusahaan dapat memperkecil beban depresiasi dan
amortisasi untuk menaikkan laba periode berjalan dengan memperpanjang
umur asset
c. Mengubah nilai sisa asset. Perusahaan dapat memperkecil beban depresiasi
dan untuk menaikkan laba periode berjalan dengan memperbesar nilai sisa
asset
d. Menetapkan cadangan piutang tak tertagih. Perusahaan dapat memperkecil
biaya piutang tak tertagih untuk menaikkan laba periode berjalan dengan
menetapkan cadangan piutang tak tertagih yang kecil
e. Menetapkan cadangan kewajiban jaminan garansi. Dengan menetapkan kecil
cadangan kewajiban jaminan garansi, perusahaan dapat memperkecil biaya
jaminan garansi untuk menaikkan laba periode berjalan
f. Menentukan adanya kerusakan harta. Perusahaan dapat membebankan
kerugian pada periode berjalan untuk menyimpan laba periode berjalan
sebagai simpanan laba periode-periode mendatang atau menangguhkan
beban periode sebelumnya
g. Mengestimasi tahap penyelesaian kontrak dengan metode persentase
penyelesaian. Dengan menetapkan persentase penyelesaian yang besar,
perusahaan dapat mengakui pendapatan lebih besar untuk menaikkan laba
periode berjalan
h. Mempertimbangkan jumlah persediaan yang dihapus. Dengan menurunkan
jumlah persediaan yang seharusnya dihapuskan, perusahaan dapat
mengurangi beban tahun ini untuk menaikkan laba periode berjalan
Standar akuntansi tidak menyatakan bahwa praktik diatas adalah tidak etis, namun
menurut kelompok kami, praktik bisnis tersebut tidak etis karena perusahaan salah
menyajikan laporan keuangannya dan dapat menyesatkan investor dan pemegang
saham
2. Jika para auditor gagal memverifikasi dengan akurat semua informasi dan gagal
dalam mengenali bahwa perusahaan-perusahaan tidak mematuhi prinsip akuntansi
sesuai dengan PABU, akan mengakibatkan reputasi yang buruk pada auditor itu
sendiri dan perusahaan akuntan publiknya
4. Ada beberapa prosedur audit yang bisa digunakan auditor untuk menemukan praktik
shipping to the yard, diantaranya :
a. Melakukan stock opname persediaan gudang dan di truk-truk pengangkut
barang
b. Mencari informasi tentang kebijakan pengiriman barang perusahaan apakah
FOB shipping point atau FOB destination point
c. Melihat dokumen pengiriman yang telah diotorisasi
d. Mengambil beberapa sampel dokumen pengiriman dan melakukan
konfirmasi kepada pihak pembeli untuk memastikan apakah barang yang
dibeli sesuai dengan yang tertera di dokumen pengiriman, serta telah
diterima dengan baik oleh pembeli
Prosedur audit yang bisa digunakan auditor untuk menemukan praktik guaranteed
sales diantaranya :
a. Memeriksa dokumen sales order perusahaan klien
b. Melakukan konfirmasi piutang
c. Melihat transaksi-tranaksi setelah tanggal neraca (subsequent event)
5. Menurut kelompok kami auditor dalam hal ini PWC telah lalai dalam melakukan
auditnya karena auditor surah menemukan adanya sinyal yang mengindikasi
ketidakwajaran pelaporan “red flag” dan sinyalnya tidak cukup hanya dengan
memberikan peringatan kepada auditee. Apalagi PWC bisa mendpaatkan hasil
temuan audit berarti dalam periode auditnya cukup lama di Campbell
6. Pihak yang dipengaruhi oleh PSLRA diantaranya pemegang saham, pihak tergugat
yatu manajemen dan audior yang dianggap melakukan penipuan dengan
memanipulasi laporan keuangan sehingga merugikan emegang shaam. Undang-
undang ini bertujuan untuk mengurangi jumlah tuntutan hukum yang dianggap tidak
memiliki dasar tuntutan yang kuat