Lap Vik Hera 1
Lap Vik Hera 1
Lap Vik Hera 1
1
memiliki Gereja. Ini merupakan perkembangan yang sangat baik jika mengingat beberapa tahun
yang lalu ada banyak jemaat yang belum ada Gerejanya. Ini artinya ada antusias yang sangat
besar dan kerjasama dari setiap jemaat untuk memajukan jemaatnya masing-masing. Kemudian
untuk menunjang adanya para pelayan Gereja dalam Resort Rungan Baringei, Resort memiliki 5
buah bangunan pastori yang terletak di 4 jemaat yaitu 2 pastori di jemaat Tumbang Malahoi, 1
buah pastori di Tumbang Rahuyan, 1 pastori di Jemaat Tumbang Lapan dan 1 pastori di jemaat
Sei Antai. Jumlah pekerja atau Pendeta pelayanan di Resort Rungan Baringei ada 3 orang
Pendeta dan 1 orang Vikaris pada awalnya sebelum penulis melayani di Resort ini, yaitu Pdt.
Debiyanu, S.Th sebagai Ketua Resort dan 2 orang Pendeta Pelayanan yaitu Pdt. Yona Wendaya,
S.Th, Pdt. Sumeni, S.Th dan 1 orang Vikaris yaitu, Vik. Epelita Wahyuni, S.Th . Setelah tiga
bulan penulis melayani di kawasan Resort Rungan Baringei ini, Vik. Epelita Wahyuni baru saja
menyelesaikan masa Vikarisnya selama kurang lebih 2 tahun di Resort Rungan Baringei.
Sehingga saat ini ada 4 orang pelayan di Resort Rungan Baringei yaitu Pdt. Debiyanu, S.Th
sebagai Ketua Resort dan 2 orang Pendeta Pelayanan yaitu Pdt. Yona Wendaya dan Pdt. Sumeni,
S.Th serta 1 orang Vikaris yaitu penulis sendiri Vik. Lilik Herawati, S.Th.
2. Budaya Organisasi, Jenis dan Sistem Pelayanan Dalam Resort
Resort GKE Rungan Baringei yang berada di wilayah desa Tumbang Malahoi memiliki
kepengurusan dalam Resort yang berguna untuk mengatur setiap pelayanan. Resort sekaligus
jemaat GKE Rungan Baringei memiliki pengurus yang terdiri dari Badan Pekerja Harian (BPH)
Majelis Resort. Tentu secara kepemimpinan, BPH Majelis Resort adalah pemimpin tertinggi baik
dalam pengambilan keputusan khususnya di wilayah Resort Rungan Baringei. Disini penulis
akan memaparkan budaya organisasi, jenis dan sistem pelayan dalam Resort. Organisasi
kepengurusan Majelis Resort GKE Rungan Baringei berdasarkan Surat Keputusan Badan
Pekerja Harian Majelis Resort Gereja Kalimantan Evangelis Rungan Baringei, Nomor 01/BPH-
MRGKE/Rgn-B/KEP/II/2016, tentang Komposisi dan Personalia Majelis Jemaat GKE Tumbang
Malahoi Periode 2019-2024, Badan Pekerja Harian Majelis Resort GKE Rungan Baringei,
sebagai berikut :
a. Majelis Pertimbangan (MP)
Galam Ayan (Ketua)
Hernimus K. Jakan (anggota)
Rusdeana I. Dehen (Anggota)
b Badan Pekerja Harian Majelis Resort GKE Rungan Baringei
2
.
1) Pdt. Debiyanu, S.Th (Ketua)
2) Oskar D. Tubil (wakil Ketua)
3) Mandau A. Glinter (Wakil Ketua II)
4) Swing sing, S.Pd, MM (Sekretaris I)
5) Kurniawan (Sekretaris II)
6) Elwin, SKM (Bendahara I)
7) Sidik Nur Erang (Bendahara II)
3
Sebenarnya jemaat- jemaat memiliki pontensi kalau semua dapat mencakup pelayanan
oleh pekerja. Untuk peningkatan aset dan pemasukan yang bagi Resort Rungan Baringei. Namun
semakin tahun semakin menurun hal ini disampaikan oleh beberapa jemaat dan penulis melihat
dalam laporan keuangan. Memang tidak bisa dipungkiri jika beberapa pelayanan sering tidak
diterima dan dilaksanakan sehingga pemasukan mengalami penurunan bahkan sempat kosong.
Hal ini sebenarnya menjadi tugas bersama mengenai kemunduran dan ketidakaktifan jemaat, apa
penyebabnya dan bagaimana jalan keluar yang baik.
B. GAMBARAN UMUM JEMAAT WILAYAH LAYANAN
Secara pemerintahan Wilayah Pelayanan Resort cukup luas karena jemaat meliputi
beberapa kecamatan sehingga membuat kekurangan tenaga pelayanan untuk menjangkau jemaat
yang ada. Maka penulis sesuai dengan Surat Keputusan Majelis Resort (NO.12/BPH-
MRGKERgn. B/KEP/V/2019. ditempatkan di Jemaat GKE Sei Antai ( Kecamatan Rungan Hulu
). Dalam bagian ini, penulis akan memaparkan gambaran umum jemaat seperti Kondisi
Geografis, Budaya dan Cara Hidup Jemaat GKE Sei Antai serta Budaya Organisasi, jenis dan
Sistem Pelayanan dalam Jemaat GKE Sei Antai.
1. Jemaat GKE Sei Antai
Jemaat GKE Sei Antai berada di Kabupaten Gunung Mas, Kecamatan Rungan Hulu. Jarak
dari desa Sei Antai ke ibu kota Kecamatan Rungan Hulu yaitu 8,00 Km, jarak ke ibu kota
Kabupaten Gunung Mas adalah 60,00 Km, jarak ke ibu kota provinsi Kalimantan Tengah adalah
250,00 Km. Secara Geografis, desa Sei Antai merupakan desa yang berada pada daerah yang
potensial di mana desa Sei Antai ini mempunyai tanah yang baik dalam menghasilkan emas dan
mempunyai tanah yang cukup subur untuk berkebun. Desa Sei Antai sebelah Utara berbatasan
dengan Desa Tumbang Tuwe, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rungan Hulu,
sebelah Timur berbatan dengan Desa Hantapang, sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Tumbang Bahanei. Penduduk Desa Sei Antai rata-rata adalah suku Dayak Ngaju yang
menggunakan bahasa dayak Ngaju, serta para pendatang lainnya yang berasal dari suku Jawa,
Sumatera dan Banjar. Untuk cara hidup jemaat di Desa Sei Antai sangatlah baik, nuansa
kekeluargaan dan kekerabatan sangatlah erat. Jemaat dapat saling bantu dan gotong royong jika
ada jemaat yang memerlukan bantuan. Tak jarang pula jemaat saling bantu dalam hal materil,
saat ada jemaat yang berkekurangan dan memerlukan bantuan maka jemaat yang lain bersama-
sama membantu untuk meringankan beban.
4
Jemaat GKE Sei Antai memiliki jumlah jemaat yang cukup banyak dengan jumlah ialah
123 KK, Baptis 231 jiwa, Sidi 135 jiwa. Jumlah KK dalam jemaat di data pada saat penulis baru
beberapa bulan melayani jemaat Sei Antai. Kondisi kehidupan di jemaat Sei Antai dapat
dikatakan masih tertinggal, mengapa dikatakan demikian, karena kekurangannya di jemaat ini
masih belum memiliki listrik dari PLN dan masih menggunakan tenaga surya (PLTS). Kondisi
kehidupan di jemaat Sei Antai sudah bisa dikatakan baik dan berkecukupan. Pekerjaan anggota
jemaatnya yang berkecukupan ini antara lain sebagai pembeli emas, pembeli karet, aparatur desa,
penambang emas, pemilik bengkel, serta pengusaha dan pedagang. Rata-rata jemaat di Sei Antai,
anggota jemaatnya banyak yang bekerja sebagai penanmbang emas (panyedot ), pencari kayu
untuk membuat rumah dan lainnya. Karena kesibukan inilah biasanya yang membuat anggota
jemaat tidak sempat meluangkan waktu mereka untuk beribadah. Kemudian anggota jemaat juga
banyak yang bekerja di daerah luar sebagai penyedot emas (penambang emas) yang kadang-
kadang pulang hanya 1 kali dalam beberapa bulan. Tetapi ada pula jemaat yang bekerja di
perusahaan sawit. Namun itupun dengan penghasilan atau gajih yang serba pas-pasan, karena
latar belakang pendidikan anggota jemaat yang hanya lulusan SD yang hanya bisa bekerja
sebagai buruh pabrik saja.
Ada kelebihan, tentu ada pula kekurangan yang dimiliki oleh penduduk desa Sei Antai,
dimana dalam cara hidup mereka terlihat masih banyak anggota jemaat yang percaya takhayul-
takhayul dan kepercayaan nenek moyang contohnya masih menyimpan minyak-minyak untuk
menjaga rumah dari roh-roh jahat seperti bahutai1 dan hantuen2 dan ada juga yang masih
mempercayai upacara adat seperti sangiang3 jika ada yang sakit.. Jemaat Sei Antai kebanyakan
masih menjunjung dan mempercayai hal demikian. Masih sering pula jemaat mengadakan
upacara adat. Salah satu contoh saat penulis baru datang ke jemaat ini ada satu upacara yang
dilaksanakan oleh seluruh penduduk yang dinamakan dengan sahur lewu, upacara tersebut
dilaksanakan agar penduduk desa terhindar dari mara bahaya dan sakit penyakit.
1
Menurut cerita masyarakat, bahutai ini sejenis anjing yang termasuk makhluk halus. Menurut
cerita juga, penduduk di sini masih banyak memelihara bahutai ini, gunanya adalah untuk menjaga
keluarga yang memelihara mereka. bahutai ini bisa jadi sebagai sahabat dari nenek moyang mereka
dahulu.
2
Hantuen adalah makhluk halus yang mengganggu masyarakat, terutama jika ada ibu hamil dan
melahirkan
3
Upacara yang dilakukan untuk menanyakan atau meminta petunjuk kepada roh-roh nenek
moyang yang sudah meninggal dengan cara dirasuki oleh arwah-arwah yang sudah meninggal.
5
Selain itu, adapun cara hidup masyarakat di desa Sei Antai ini masih banyak orang yang
suka dengan minum-minuman keras dan sejenisnya, seperti anding dan baram. Biasanya mereka
minum-minuman ini meskipun tidak ada acara seperti pernikahan dan lain sebagainya, meskipun
sedang ngobrol santai pun mereka kadang-kadang sambil minum bir, anding atau baram.
Masyarakat di desa Sei Antai ini pun tidak hanya terkenal dengan orang yang suka minum-
minuman keras akan tetapi mereka juga suka mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti
narkoba dan sejenisnya, oleh sebab itu desa Sei Antai ini dikenal wilayah yang rawan, mengapa
dikatakan demikian karena di desa ini sangat mudah sekali kita menemukan para bandar sabu
atau orang-orang yang menjual obat terlarang tersebut karena selama penulis berada dijemaat Sei
Antai, penulis pun diberitahukan oleh beberapa jemaat baik itu siapa pemakai dan penjual supaya
penulis dapat lebih berhati-hati. Berdasarkan pengetahuan penulis selama menjalankan masa
vikariat dan bertanggungjawab untuk memegang jemaat ini, memang lebih berat. Pemuda dan
remaja disini hampir 95% bisa dan mengkonsumsi minum-minuman keras dan obat-obatan
terlarang. Hal ini karena banyaknya anak-anak yang putus sekolah dan mencari uang dengan cara
mendulang emas atau yang biasa kita dengar dengan kata ‘menyedot’. Bahkan jemaat kita sendiri
di GKE sebagian besar tidak merasa ini sebagai masalah malah memberikan toleransi untuk hal
demikian. Kebanyakan pemuda yang melakukan hal demikian bukan hanya dari anggota jemaat
Sei Antai saja namun satu sisi ini juga sebenarnya menjadi faktor yang mempengaruhi
lingkungan dan jemaat karena jemaatpun ikut bergaul, untuk itu perlu diatasi sedikit demi sedikit
jemaat GKE Sei Antai akan terpengaruh karena lingkungan yang seperti ini, dan hal ini terbukti
adanya seperti ketika ada beberapa acara misalnya ada yang menikah maka masyarakat akan
antusias dengan panggung dan aksi joget artisnya serta minum-minumannya, bukan lagi pada
ibadahnya. Demikian juga dengan keluarga yang bersangkutan merasa hal ini biasa dengan
alasan banyak keluarga yang bukan dari Kristen Protestan. Akibatnya jemaat ikut dalam acara
dan minum-minuman keras sambil berjoget. Yang menjadi keprihatinan bagi penulis adalah
ketika minum-minuman keras dan obata-obatan terlarang ini yang mengendalikan kehidupan
mereka sehingga masyarakat yang tidak melakukan hal demikian dapat merasa risih dengan hal
yang mereka lakukan jika sudah berada di bawah kendali minum-minuman keras dan obat-
obatan ini seperti salah satu contoh yang telah dialami oleh penulis sendiri dimana kejadian yang
jujur sangat mengejutkan bagi penulis adalah ketika penulis sedang berada di pastori dan pada
saat itu masih siang sekitar jam 12 lewat dimana ada salah seorang pemuda yang masuk tiba-tiba
6
kedalam pastori dengan keadaan mabuk. Hal ini sebenarnya memprihatinkan karena dampak dari
minuman keras yang ditimbulkan merugikan beberapa pihak Cara hidup masyarakat rata-rata
sama seperti cara hidup masyarakat pada umumnya. Hubungan kekerabatan sangatlah baik.
Namun sayangnya di Desa Sei Antai ini masih sangat kental dengan aroma kekeluargaan,
contohnya jika ada perselisihan maka keluarga akan membela pihak keluarganya masing-masing,
terkadang juga yang ambil bagian dalam tugas pemerintahan desa, mereka hanya mau yang
terlibat itu hanya bagian dari keluarganya saja dan kadang bersikap acuh tak acuh kepada orang
lain.
Di Desa Sei Antai ini mata pencahrian dari penduduk atau masyarakat yang ada di desa ini
rata-rata sebagai penambang emas , petani/pekebun, pedagang, wiraswasta kemudian ada
sebagian kecil yang menjadi pegawai perusahaan, ASN, tenaga honorer dan juga perangkat desa.
Berdasarkan RPJM-DESA Desa Sei Antai rata-rata penghasilan penduduk perbulan adalah Rp.
500.000,- s/d Rp. 1000.000,-. Memang jika dilihat secara ekonomi penduduk ditempat ini, jika
digolongkan masuk dalam masyarakat ekonomi menengah karena rata-rata pekerjaan sebagai
penambang emas. Untuk masalah pendididkan di Desa Sei Antai hanya memiliki 1 buah sekolah
yakni Sekolah Dasar Negeri I Sei Antai dan 1 buah Taman Kanak-kanak. Sementara untuk
tingkat pendidikan masyarakat desa Sei Antai sebagian besar hanya lulusan SD dan SMP saja,
dengan sebagian kecil lulusan SMA. .
Jemaat GKE Sei Antai termasuk jemaat yang memiliki semangat tinggi dalam berjemaat
hanya saja kurang pembinaan. Oleh karena itu, dalam setiap sela kegiatan penulis berusaha untuk
bergaul dan bercanda sambil memberi pengetahuan kepada jemaat mengenai kebenaran Firman
Tuhan. Sehingga suasana santai tidak seperti menggurui. Kadang kala juga penulis berusaha
mendekati kaum pemuda dan pemudi karena berdasarkan usia ini lebih mudah di dekati dan
diberi arahan, misalnya setiap selesai ibadah SPPR penulis tidak cepat-cepat pulang, akan tetapi
penulis berusaha bergaul dan membawa mereka santai-santai setelah ibadah. Dengan demikian
ketika pendekatan ini dimulai dari anaknya maka penulis percaya orang tuanya nanti akan sedikit
demi sedikit memberi dorongan yang baik kepada anak-anaknya dan ikut aktif dalam kegiatan
yang positif. Setiap kali pergi pelayanan penulis berusaha berangkat lebih cepat agar bisa
singgah dirumah jemaat, dan ketika pulang ibadah biasanya penulis tidak langsung pulang tetapi
berkunjung ke rumah jemaat agar lebih dekat dengan jemaat.
2. Budaya Organisasi Jenis dan Sistem Pelayanan dalam Jemaat Sei Antai
7
Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pekerja Harian Majelis Resort GKE Rungan Baringei
Nomor : 70/BPH-MRGKE/Rgn-B/KEP/2/2017, tentang komposisi dan Personalia Majelis
Jemaat GKE Sei Antai Periode 2017-2022 sebagai berikut :
a. Majelis Pertimbangan (MP) :
1) Lasarus G. Pandung, S.Pd
2) Berlin R. Ambu
b. Badan Pekerja Harian Majelis Jemaat :
1) Ketua : SITTI
2) Sekretaris : RADIANSYAH
3) Bendahara : SANTI
PENATUA DIAKON
1. 1. Pnt. Berlin R. Ambu 1. 1. Dkn. Inde
2. 2. Pnt. Usnady Y. Saloh 2. 2. Dkn. Tete
3. 3. Pnt. Yuseli, S.Pd 3. 3. Dkn. Rantian
4. 4. Pnt. Yuneni, S.Pd 4. 4. Dkn. Getsi
5.
Jemaat GKE Sei Antai setiap minggunya melaksanakan ibadah Hari Minggu secara rutin
setiap pukul 08.00 WIB. Untuk kebaktian Rumah Tangga jarang dilaksanakan kecuali ada
permintaan dari anggota keluarga. Sedangkan Ibadah kategorial seperti Seksi Pelayanan
Perempuan (Spper) dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 16.00 WIB. Untuk ibadah Seksi
Pelayanan Remaja dan Pemuda (SPR/P) pada awalnya bergabung dengan SPR/P Batu Puter
karena tidak ada yang melayani mereka, semenjak penulis melayani maka penulis berinisiatif
untuk melayani SPR/P di jemaat Sei Antai setiap hari Sabtu pukul 15.00 WIB, sehingga mereka
memisah diri dari SPR/P Batu Puter dan berdiri sendiri di jemaat GKE Sei Antai. Jemaat GKE
Sei Antai termasuk jemaat yang memiliki kemajuan yang sangat pesat, hal ini terlihat dari
kemandirian jemaatnya dalam pelayanan.
8
ibadah rumah tangga, ibadah kategorial, kebaktian khusus maupun pelayanan sakramen, serta
kunjungan Triwulan Resort GKE Rungan Baringei. Selain itu penulis juga mengikuti rapat atau
pertemuan, dan kegiatan Majelis Sinode, Majelis Resort dan Jemaat. Untuk beberapa pelayanan
seperti Pemberkatan Nikah Sakramen dan pemakaman biasanya dilakukan oleh Vikaris
berdasarkan surat mandat dari Ketua Resort mengingat jumlah jemaat yang banyak dan
membutuhkan pelayanan sewaktu-waktu. Kepercayaan yang diberikan oleh Majelis Resort GKE
Rungan Baringei ini bertujuan untuk melatih penulis dan terjalin kerjasama antara Pendeta dan
Vikaris. Sehingga vikaris selalu siap untuk melaksanakan beberapa tugas dan tanggung jawab
yang dipercayakan. Dalam bagian ini juga memuat jumlah pelayanan yang dilakukan oleh
penulis sejak menjalani masa vikariat enam bulan pertama. Seperti pelayanan ibadah minggu
dalam hal memimpin ibadah (Liturgos) sebanyak 6 kali, khotbah sebanyak 22 kali. Dalam ibadah
rumah tangga menjadi liturgos sebanyak 4 kali, khotbah sebanyak 13 kali. Pelayanan Sakramen
Perjamuan Kudus sebanyak 5 kali. Selain itu penulis juga mengikuti rapat atau pertemuan
sebanyak 4 kali.
D. SISTEM DAN TARGET PELAYANAN BAIK JANGKA PANJANG MAUPUN
JANGKA PENDEK
1. Target Jangka Pendek
a. Membiasakan jemaat tepat waktu untuk memulai ibadah
b. Melatih memimpin ibadah atau menjadi liturgos
c. Berkunjung ke rumah-rumah jemaat
d. Mengunjungi dan mendoakan jemaat jika ada jemaat yang sakit
e. Pembacaan Alkitab khusus untuk ibadah keluarga, diharuskan bagi salah satu anggota
keluarga supaya anggota keluarga ikut ambil bagian dalam kegiatan ibadah.
f. Melakukan pendataan ulang jemaat.
9
c. Mengaktifkan kembali pelayanan yang sempat macet seperti ibadah rumah tangga
karena alasan jemaat menunda ibadah karena tidak memiliki biaya untuk
menyediakan konsumsi
E. KERJA DAN PELAYANAN YANG SEDANG DICAPAI DAN TELAH DICAPAI
Selama 6 bulan pertama yang sedang dicapai yaitu melasanakan kunjungan di wilayah
pelayanan kemudian mengembangkan hasil pelatihan di PPMT Mintin seperti menanam sayur-
sayuran meskipun lahan yang digunakan untuk bercocok tanam tidak terlalu besar. Penulis
berupaya untuk mendisiplinkan waktu dalam ibadah ataupun kegiatan lainnya.
Sedangkan kerja dan pelayanan yang telah dicapai yaitu mengaktifkan kembali pelayanan ibadah
rumah tangga, mengaktifkan pelayanan kunjungan kasih bagi keluarga duka. Kemudian penulis
juga berupaya selama 6 bulan ini dapat mendorong kembali semangat para Penatua dan Diakon
dalam melayani. Bahkan penulis juga telah membuat jadwal-jadwal ibadah dan penulis juga
membiasakan diri untuk beradaptasi dengan masyarakat yang ada di tempat pelayanan penulis.
PENUTUP
10
Demikianlah laporan yang dapat penulis paparkan pada kesempatan laporan vikariat
pertama ini, dengan penuh harapan semoga melalui laporan ini bisa memperlihatkan gambaran
keadaan jemaat tempat penulis menjalankan tugas vikariat saat ini. Dengan demikian, penulis
menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak sekali kekurangan dan kelemahan.
Maka dari itu, penulis megharapkan masukan dan saran dari setiap pihak untuk mendukung
laporan penulis selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih pada seluruh pihak yang turut mendukung
penyempurnaan laporan ini, dan mohon maaf jika masih terdapat kekurangan. Kiranya kasih dan
kemurahan Yesus Kristus Menyertai dan Memberkati kita semua. Amin.
Penulis
11
LAMPIRAN
12
3. Hasil pelatihan dari PPMT di Mintin
13
No Hari/Tanggal kegiatan waktu Tempat Tugas
5 Kamis 25 April Ibadah 40 hari 10.00 WIB Kel. indu Joy Liturgos
2019
10 Jum’at 10 Mei Ibadah persiapan 18.00 WIB Rumah kel. Bp. Liturgos dan
2019 pemberkatan Rodi, desa Mujai khotbah
nikah
11 Minggu 12 Mei Ibadah minggu 08.30 WIB Gereja”Parawei” Khotbah
2019 jemaat GKE Sei
14
Antai
12 Jum’at 17 Mei Ibadah SPPer 16.00 WIB Rumah kel. Ind. Liturgos dan
2019 Okta, desa Khotbah
Hantapang
13 Minggu 19 Mei Ibadah minggu 09.00 WIB Gereja”Kaharap” Khotbah
2019 jemaat GKE
Rahuyan
14 Jum’at 24 Mei Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind. Liturgos dan
2019 Ipit, desa khotbah
Hantapang
15 Minggu, 26 Mei Ibadah Minggu 09.00 WIB Gereja”Kaharap” Khotbah
2019 jemaat GKE
Hantapang
16 Kamis 30 Mei Ibadah kenaikan 08.00 WIB Gereja “Parawei” Khotbah dan
2019 Yesus Kristus jemaat GKE Sei pelaksanaan
Antai Sidi dan
Perjamuan
Kudus
17 Jum’at 31 Mei Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind. Liturgos dan
2019 Alpin, Desa Khotbah
Hantapang
18 Sabtu 01 Juni Ibadah rumah 16.00 WIB Rumah kel. Bp. Liturgos dan
2019 tangga Nata, Sei Antai khotbah
15
2019 mengenang 1 khotbah
tahun Alm, Edwal
Nyahun
27 Minggu 09 juni Kunjungan kasih 10.00 WIB Rumah kel. Ind Liturgos dan
2019 Roni, Sei Antai khotbah
33 Minggu 23 juni Perjamuan Kudus 11.00 WIB Rumah kel. Nia Perjamuan
2019 orang sakit kudus
34 Kamis 27 juni Ibadah SPP/R 16.00 WIB Gereja” Parawei” Liturgos dan
2019 Sei Antai khotbah
35 Jum’at 28 juni Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind Liturgos dan
2019 Randi khotbah
36 Sabtu 29 juni Ibadah rumah 16.00 WIB Rumah kel. Bp Ria Liturgos dan
2019 tangga dan Bp Santi khotbah
39 Jum’at 05 juli Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind Khotbah
2019 Nendut
16
2019 Sei Antai
41 Kamis 11 juli 2019 Ibadah SPP/R 16.00 WIB Gereja “Parawei” Metode PA
Sei Antai
43 Kamis 18 Juli 2019 Ibadah SPP/R 16.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah
Sei Antai
44 Sabtu 20 Juli 2019 Ibadah 19.00 WIB Rumah kel. Bp Liturgos dan
perkabungan (I) Bebeng, Sei Antai khotbah
52 Jum’at 02 Agustus Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind Ari, Metode PA
2019 Sei Antai
17
56 Jum’at 09 Agustus Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind Liturgos dan
2019 Andik khotbah
57 Minggu 10 Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah
Agustus 2019 Sei Antai
58 Kamis 15 Juli 2019 Ibadah SPP/R 16.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah
Sei Antai
59 Jum’at 16 Ibadah SPPER 16.00 WIB Rumah kel. Ind khotbah
Agustus 2019 Iram, Sei Antai
60 Minggu 18 Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah
Agustus 2019 Sei Antai
61 Minggu 18 Kunjungan Doa 10.00 WIB Rumah kel. Bp. Desa Sei
Agustus 2019 Lodi Antai
62 Minggu 18 Ibadah KPRP 14.00 WIB Gereja “Parawei” Song leader
Agustus 2019 Sei Antai
63 Minggu 25 Ibadah minggu 08. 00 WIB Gereja “Parawei” Khotbah
Agustus2019 Sei Antai
64 Minggu ke-1 Mengikuti Tanggal 31-03 di Kecamatan
Bulan September kegiatan September Kahayan Hulu
2019 Pesparawi Utara
65 Tanggal 10
September-08
Minggu ke-2 Mengikuti Di Desa Mintin,
Oktober
Bulan September kegiatan PPMT Kecamatan Pulang
2019 Pisau
66 Minggu 13 Ibadah minggu 08.00 WIB Gereja “Parawei” khotbah
Oktober 2019 Sei Antai
67 Jum’at 18 Ibadah SPPer 16.00 WIB Tempat Ind. Boby khotbah
Oktober 2019
68 Sabtu 19 Oktober Ibadah SPPR 16.00 WIB Gereja “Parawei” Metode
2019 Sei Antai Game
18