Peta Konsep 11

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Organisasi kurikulum yaitu pola atau bentuk BAB 6

bahan pelajaran yang disusun dan disampaikan JENIS ORGANISASI KURIKULUM


kepada siswa, merupakan suatu dasar yang
penting sekali dalam pembinaan kurikulum dan
bertalian erat dengan tujuan program Kurikulum bermacam-macam
pendidikan yang hemdak dicapai. Kurikulum pencampuran
berbentuknya. Kurikulum ini banyak (Integrated Curriculum)
mempunyai ciri-ciri yang menguntungkan,
Organisasi kurikulum adalah susunan namun juga banyak mempunyai
pengalaman dan pengetahuan baku yang harus kelemahan. Ada berbagai bentuk atau Kurikulun yang berpusat pada
di sampaikan dan dilakukan peserta didik
anak
untuk menguasai kompetensi yang telah
Kurikulum matapelajaran terpisah (The Child Centered Curriculum)
ditetapkan.
(Separated subject curriculum)
Kurikulum fungsi sosial
Orgainisasi kurikulum berhubungan erat
(The Social Functions
dengan kualitas kegiatan dan pengalaman Kurikulum matapelajaran terhubung
belajar peserta didik. (Correlated Curriculum) Curriculum)

Kurikulum bidang pelajaran Kurikulum pengalaman


Organisasi kurikulum mempunyai dua dimensi
(Broad Fields Curriculum) (The experience curriculum)
pokok,

DIMENSI ISI dimensi pengalaman


belajar. unsur-unsur yang terdapat a. Konsep, yaitu definisi secara singkat dari sekelompok
dalam organisasi fakta atau gejala
kurikulum
Ralph Tyler melihat dimensi kurikulum dari
dua bentuk hubungan kesempatan belajar c. Keterampilan, yaitu kemampuan dalam
merencanakan organisasi kurikulum dan digunakan b. Generalisasi,
sebagai dasar untuk menyusun program yang yaitu
Hubungan organisasi hubungan organisasi horizontal adalah berkesinambungan. kesimpulan-
vertical adalah hubungan kesempatan belajar yang kesimpulan
hubugan kesempatan terdapat dalam kelas yang setingkat, d. Nilai-nilai, yaitu norma atau kepercayaan yang yang merupakan
belajar untuk minggu mata pelajaran, dan situasi, baik yang digunakan, sesuatu yang bersifat absolute untuk kristalisasi dari
pertama dan minggu terdapat dalam lingkungan sekolah mengendalikan perilaku. suatu analisis
kedua maupun diluar sekolah
Menurut Hilda Taba, ada beberapa faktor yang BAB 6 Terdapat beberapa cara untuk mereorganisasi
harus dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum
JENIS ORGANISASI KURIKULUM

Ruang lingkup kurikulum menunjukkan sangat penting mereorganisasi kurikulum melalui buku pelajaran
keseluruhan, keluasan atau kedalaman, dan batas- di sekolah asumsi prosedurmini adalah buku pelajaran disusun
batas bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya.
kepada peserta didik.
Menambahkan kurikulum yang ada. Dengan demikian, kurikulum
Urutan bahan pelajaran menunjukkan keteraturan sekolah menjadi kaya dengan program-program terbaik dan
bahan yang akan disampaikan kepada peserta berusaha menghilangkan program yang di anggap kurang baik.
didik, kapan bahan tersebut disampaikan, mana
bahan yang harus disampaikan terlebih dahulu
dan mana bahan yang akaan dipelajari kemudian. Franklin Bobbit melakukan analisis kegiatan, yang meliputi
kegiatan berbahasa sebagai komunikasi sosial, kegiatan kesehatan,
kegiatan kewarganegaraan, kegiatan social, kegiatan rekreasi,
Inti persoalannya adalah adanyaa kesenjangan kegiatan memelihara kesehatan jiwa, kegiatan keagamaan, kegiatan
antara apa yang ada dengan apa yang seharusnya, keluarga, kegiatan non vokasional, dan kegiatan kerja yang sesuai
tumpang tindah antara mata pelajaran yang satu dengan panggilan hati
dengan maata pelajaran yang lain bahkan antara
topic yang satu dengan topic yang lain,dan merumuskan strategi fungsi social yang meliputi: bagaimana hidup
ketidak sinambungan bahan pelajaran dan yang ideal, merumuskan sifat atau hakikat individu dalam
pengalaman beljar kehidupan social, mengemukan sifat-sifat belajar, dan merumuskan
peranan sekolah dalam kehidupan social. Kedua; merumuskan
Terpadu (integrated) Maksudnya adalah selaras, ruang lingkup fungsi kehidupan sosial berdasarkan kriteria tertentu,
disiplin ilmu, dengan pemikiran peserta didik. yang meliputi hidup dalam lingkungan keluarga, kehidupan waktu
senang, kehidupan kelompok yang terorganisasi.
Faktor keseimbangan yang dimaksudkan di sini
adalah keseimbangan isi atau bahan pelajaran Reorganisasi melalui survei pendapat Cara ini dilakukan melalui
yang akan disampaikan kepada peserta didik dan servei terhadap berbagai pendapat dari beberapa pihak, seperti
keseimbangan proses pembelajaran. peserta didik, orang tua, guru, pengawas, kepala sekolah, tokoh
masyarakat, dan mitra sekolah.
Alokasi waktu harus dipertimbangkan dalam
organisasi kurikulum, alam arti apakah suatu
mata pelajaran, misalnya, akan diberikan selama Reorganisasi melalui studi kesalahan Prosedur ini di lakukan
2 jam pelajaran per hari, satu minggu, satu bulan, melalui analisis kesalahan dan kekurangan terhadap proses dan
satu tahun, hasil kegiatan kurikuler
BAB 7
evaluasi merupakan salah satu komponen penting Langakah-langkah umum evaluasi sekurang-
HAKIKAT EVALUASI
dan tahap yang harus di tempuh oleh guru untuk kurangnya dari lima langkah antara lain adalah:
mengetahui keaktifan kurikulum. Menurut Oliva
evaluasi merupakan alat untuk menentukan
1. Mengidentifikasikan tujuan evaluasi
keputusan apa yang perlu dikembangkan dan
2. Menggunakan metodelogi penelitian
untuk memberikan dasar dan efek-efek yang
3. Data, instrument, dan prosedur
berkembang. 4. Mengumpulkan, menyusun, mengolah data
Evaluasi untuk program pelaksanaan 5. Menganalisis dan melaporkan data
pengembangan kurikulum ditingkat sekolah
memerlukan indikator keberhasilan sebagai tolak
ukur pencapaian pelaksanaan kurikulum. evaluasi tersebut adalah:
Indikator keberhasilan kurikulum mencakup: 1. Menilai ketercapaian tujuan. Ada keterkaitan antara tujuan belajar,
metode evaluasi, dan tata cara belajar siswa.
2. Mengukur macam-,macam aspek belajar yang bervareasi. Belajar
1. Indikator keberhasilan sosualisasi kurikulum.
dikatagorikan sebagai kognitif, psikomotorik, dan afektif.
2. Indikator keberhasilan penyususnan silabus. 3. Sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui.
3. Indikator keberhasilan penyusunan program Biasanya hal yang sering dilakukan oleh guru adalah menggunakan
4. Indikator keberhasilan penyusunan rencana angket dan ceklis.
5. Indikator keberhasialan penyusunanbahan ajar. 4. Memotivasi belajar siswa. Evaluasi juga harus dapat memotivasi
6. Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar siswa.
5. Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling.
Objek evaluasi pembelajaran adalah sebagai
berikut :
Program pelajaran yang Hasil pembelajaran baik Adapun yang menjadi tujuan khusus dari
Proses pelaksanaan evaluasi adalah :
meliputi: untuk jangka pendek
pembelajaran a. Untuk merangsang kegiatan siswa dalam
(sesuai dengan pencapaian
indikator), jangka menempuh program pendidikan.
Tujuan pembelajaran umum atau Kegiatan yang c. Untuk memberikan bimbingan yang sesuai
menengah, (sesuai dengan
kompetensi dasar, Materi, meliputi jenis dengan kebutuhan, perkembangan, dan bakat
target untuk setiap bidang
Metode pembelajaran, Media kegiatan , Guru siswa yang bersangkutan.
studi/mata pelajaran), dan
pembelajaran, Sumber beajar, terutama dalam hal d. Untuk memperoleh bahan laporan tentang
jangka panjang (setelah
Lingkungan, Penilaian proses menyampaikan perkembangan siswa yang diperlukan oleh orang
peserta didik terjun
dan hasil belajar, materi, Peserta tua siswa dan lembaga pendidikan.
masyarakat).
didik,
BAB 7
Menurut zainal arifin fungsi evaluasi dapat dilihat dari kebutuhan peserta didik dan guru, yaitu :
HAKIKAT EVALUASI
Secara psikologis, Secara sosilogis, Secara didaktis-metodis, Evaluasi berfungsi untuk mengetahui
status peserta didik diantara teman-temannya, apakah ia termasuk anak pandai, sedang atau kurang
pandai. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik alam menambah program
pendidiknnya. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik
dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan kelas. Secara adminstrasi,

Menurut R. Ibrahim model evaluasi kurikulum secara garis besar digolongkna ke dalam empat rumpun model, yaitu sebagai berikut:

1. Measurement
Evaluasi pada dasarnya adalah pengkuran prilaku siswa untuk mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok.
2. Congruence
Evaluasi pada dasarnya merupaka pemeriksaan kesesuaian antara tujuan pendidikan dan hasil belajr yang dicapai, untuk melihat sejauh mana
perubahan hasil pendidikan yang telah terjadi.
3. Illumination
Evaluasi pada dasarnya merupakan studi mengenai: pelaksanaan program, pengaruh faktor lingkungan, kebaiakan-kebaiakan dan kelemahan
program, serta pengaruh program terhadap perkembangan asil belajar.
4. Educational sistem evaluation
Evaluasi pada dasarnya adalah perbandiangan antara performenc setiap dimensi program dengan kriteria, ayang akan berakhir dengan suatu diskripsi
dan judgment.
5. Model CIPP
Model ini menitikberatkan pada pandangan bahwa keberhasilan program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor,
Perencanaan kurikulum adalah perencanaan BAB 8 Mengembangkan kurikulum banyak pihak yang berturut
kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan PROSEDUR berpartisipasi, yaitu administrator pendidikan, ahli
untuk membina siswa kearah perubahan tingkah laku PENGEMBANGAN pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan,
yang diinginkan dan menilai sampai mana perubahan- KURIKULUM guru guru dan orang tua murid serta tokoh-tokoh
perubahan telah terjadi pada diri siswa. Tujuan masyarakat”.
perencanaan kurikulum dikembangkan dalam bentuk
kerangka teori dan penelitian terhadap kekuatan sosial, a. Administator Pendidikan
pengembangan masyarakat, kebutuhan, dan gaya Terdiri atas direktur bidang pendidikan, pusat pengembangan kurikulum,
kepala kantor wilayah, kepala kantor kabupaten, dan kecamatan serta kepala
sekolah.
Landasan Perencanaan kurikulum pendidikan harus
mengasimilasi dan mengorganisasi informasi dan data b. Para ahli
secara intensif yang berhubungan dengan Terdiri dari ahli pendidikan, ahli kurikulum, dan ahli bidang studi atau disiplin
pengembangan program lembaga atau sekolah. ilmu.
Infomasi dan data yang menjadi area utama adalah
c. Peranan Guru
a. Kekuatan Sosial
Guru sebagai perencana, pelaksana, dan pengembang kurikulum di kelasnya.
Perubahan sistem pendidikan di Indonesia sangatlah
dinamis. Pendidikan kita menggunakan sistem terbuka
sehingga harus selalu menyesuaikan dengan perubahan d. Orang tua murid
dan dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik itu Dalam hal ini tidak semua orang tua berperan aktif hanya saja orang tua yang
sistem politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan. cukup waktu dan latar belakang yang memadai.

b. Perlakuan Pengetahuan e. Tokoh- tokoh masyarakat


Perencanaan dan pengembangan kurikulum, umumnya Orang tua serta tokoh-tokoh masyarakat ini berada di luar sekolah namun tetap
bereaksi terhadap keberadaan data atau informasi yang saja peran orang tua lebih kuat dari tokoh-tokoh masyarakat.
berhubungan dengan pembelajaran.
f. Beberapa pengaruh terhadap pengembangan kurikulum.
c. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Data-data ini penting seperti kegiatan sekolah yang Menurut Dedy Amril Ismail (Ismail, 2009) menurutnya, “pengembangan
selalu menyediakan untuk pengembangan program kurikulum dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik secara langsung maupun tidak.
sekolah baru, lebih awal anak belajar pendidikan Pengaruh langsung misalnya datang dari lembaga eksekutif dan legislatif yang
khusus, pendidikan sekolah alternatif dan pendidikan mempunyai kepentingan dengan kurikulum. Pengaruh tidak langsung datang dari
akselerasi. masyarakat yang merasa langsung atau tidak langsung terlibat atau mempunyai
kepentingan”
BAB 8
Kontrol Kurikulum adalah orang-orang yang PROSEDUR PENGEMBANGAN Menurut Tyler ada empat tahap yang harus
terkait dengan masalah kurikulum, yaitu: KURIKULUM dilakukan untuk pengembangan kurikulum.

a) Pihak produsen, Berbagai ahli yang sesuai


yang ada pada lembaga pendidikan, misalnya 1. Menentukan tujuan pendidikan
beberapa narasumber yang ada di Dinas Tujuan pendidikan harus menggambarkan
Depdiknas, Dinas P danK, Dikti, Dikdasmen perilaku akhir peserta didik setelah
Puskur, guru-guru yang ahli dalam mengikuti program pendidikan, sehingga
bidangnya dan sebagainya. tujuan tersebut harus dirumuskan secara
jelas agar mempermudah tujuan untuk
dicapai.
b) Pihak konsumen, Dapat diambil dari
narasumber yang berada pada berbagai 2. Menentukan proses pembelajaran
perusahaan, perindustrian, bank, BUMN, Aspek yang harus diperhatikan dalam
Dinas yang terkait dan sebagainya. penentuan proses pembelajaran adalah
persepsi dan latar belakang peserta didik.

c) Pihak ahli yang relevan, pedagogi,


psikolog, filosof, sosiologi, metodologi, 3. Menentukan organisasi pengalaman belajar
teknologi pendidikan, ahli bidang studi yang Di dalamnya harus mencakup tahapan-tahapan
ada pada kurikulum yang sedang disusun. belajar dan isi atau materi belajar.

d) Pihak guru, beberapa guru senior yang 4. Menentukan evaluasi pembelajaran


memenuhi syarat. Jenis penilaian yang akan digunakan, harus
sesuai dengan sifat dari tujuan pendidikan,
materi pembelajaran, proses belajar yang telah
ditetapkan sebelumnya, serta prinsip-prinsip
evaluasi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai