Demam
Demam
Demam
“Makalah Demam”
Tugas ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknolohi Terapi
Komplementer Akupresure
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami berada dalam keadaan sehat walafiat dan mendapat
kesempatan untuk menyusun makalah yang bertema tentang “Demam” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Terapi Komplementer Akupresur
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan,
ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada teman – teman yang selalu
memberikan motivasi dan dorongan dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki berbagai
kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran kiranya dapat disampaikan kepada
penulis guna penyempurnaan masalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca pada
umumnya dan khususnya bagi seluruh mahasiswa kebidanan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II ISI................................................................................................................2
A. Demam..........................................................................................................2
B. Terapi Akkupresure.......................................................................................5
BAB III KESIMPULAN SARAN...........................................................................9
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Salah satu pengobatan alternatif yang bermanfaat untuk mengobati
berbagai macam penyakit yaitu pengobatan dengan yang bermanfaat
untuk mengobati berbagai macam penyakit yaitu pengobatan dengan
pemijatan pada titik tertentu pada tubuh yang biasa disebut akupresur.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengobatan komplementer akupresur pada balita yang
mengalami demam dan bagaimana Teknik-teknik pemijatan sesuai pedoman
standar pelayanan akupresur dan etika profesi akupresur.
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengobatan komplementer akupresur pada balita
yang mengalami demam.
2. Untuk mengetahui teknik- teknik pemijatan sesuai pedoman standar
pelayanan akupresur dan etika profesi akupresur.
2
3
BAB II
ISI
A. Demam
1. Pengertian
Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang
masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh
normal (>37,5°C). Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan
infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37,
2°C, biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, jamu atau
parasit), penyakit autoimun, keganasan , ataupun obat – obatan
(Surinah dalam Hartini, 2015)
Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal
sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus.
Sebagian besar demam pada anak merupakan akibat dari perubahan
pada pusat panas (termoregulasi) di hipotalamus. Penyakit – penyakit
yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang sistem
tubuh.Selain itu demam mungkin berperan dalam meningkatkan
perkembangan imunitas spesifik dan non spesifik dalam membantu
pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi (Sodikin dalam Wardiyah,
2012).
2. Etiologi
Menurut Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal (2010)
bahwa etiologi febris,diantaranya:,
a. Suhu lingkungan.
b. Adanya infeksi.
c. Pneumonia.
d. Malaria.
e. Otitis media.
f. Imunisasi
1
bergerak dengan rambut getar, tidak berspora, mempunyai tiga
macam antigen yaitu antigen O, antigen H dan antigen VI (Lestari,
2016)
3. Klasifikasi
Menurut Nurarif (2015) klasifikasi demam adalah sebagai berikut:
a. Demam septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali
pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada
pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila
demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal
dinamakan juga demam hektik.
b. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah
mencapai suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin
tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan
suhu yang dicatat demam septik.
c. Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa
jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari
sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam
diantara dua serangan demam disebut kuartana.
d. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu
derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali
disebut hiperpireksia.
e. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang
diikuti oleh beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari
yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
4. Manifestasi Klinis
Menurut Nurarif (2015) tanda dan gejala terjadinya febris adalah:
2
a. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,5⁰C - 39⁰C)
b. Kulit kemerahan
c. Hangat pada sentuhan
d. Peningkatan frekuensi pernapasan
e. Menggigil
f. Dehidrasi
g. Kehilangan nafsu makan
5. Penatalaksanaan
Menurut Kania dalam Wardiyah, (2016) penanganan terhadap
demam dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis, tindakan non
farmakologis maupun kombinasi keduanya. Beberapa tindakan yang
dapat dilakukan untuk menangani demam pada anak :
a. Tindakan farmakologis Tindakan farmakologis yang dapat
dilakukan yaitu memberikan antipiretik berupa:
1) Paracetamol
Paracetamol atau acetaminophen merupakan obat
pilihan pertama untuk menurunkan suhu tubuh. Dosis yang
diberikan antara 10-15 mg/Kg BB akan menurunkan
demam dalam waktu 30 menit dengan puncak pada 2 jam
setelah pemberian. Demam dapat muncul kembali dalam
waktu 3-4 jam
2) Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat penurun demam yang
juga memiliki efek antiperadangan. Ibuprofen merupakan
pilihan kedua pada demam, bila alergi terhadap
parasetamol. Ibuprofen dapat diberikan ulang dengan jarak
antara 6-8 jam dari dosis sebelumnya. Untuk penurun panas
dapat dicapai dengan dosis 5mg/Kg BB.
b. Tindakan non farmakologis Tindakan non farmakologis
terhadap penurunan panas yang dapat dilakukan seperti
(Nurarif, 2015):
3
1) Memberikan minuman yang banyak
2) Tempatkan dalam ruangan bersuhu normal
3) Menggunakan pakaian yang tidak tebal
4) Memberikan kompres
B. Terapi Akupresure
1. Pengertian
Akupresur merupakan suatu metode tusuk jari yang didasarkan
pada pengetahuan bahwa semua organ tubuh manusia dihubungkan
satu sama lain oleh suatu saluran (meridian) yang menjelajahi seluruh
permukaan tubuh untuk menghantarkan energi ke seluruh tubuh
(Sunetra, 2004). Akupresur adalah salah satu bentuk pelayanan
kesehatan tradisional jenis keterampilan dengan cara merangsang titik
tertentu melalui penekanan pada permukaan tubuh dengan
menggunakan jari maupun benda tumpul untuk tujuan kebugaran atau
membantu mengatasi masalah kesehatan (Kemenkes, 2014).
3. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja dari akupunktur/akupresur masih belum bisa
dijelaskan secara tuntas oleh para peneliti. Hal tersebut juga didukung
oleh Sunetra, (2004) yang menjelaskan bahwa berbagai penelitian
yang dilakukan oleh peneliti di negara China dan negara-negara barat,
belum dapat menjelaskan secara menyeluruh tentang mekanisme kerja
dari akupuntur/akupresur. Teori (endorfin) dan teori kekebalan tubuh
4
menjelaskan bahwa penekanan pada permukaan tubuh akan
merangsang keluarnya zat-zat yang dapat menghilangkan rasa nyeri
dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Kemenkes,
2014).
4. Cara Penekanan
Penekanan atau pemijatan pada titik akupresur dilakukan dengan
mempertimbangkan reaksi “yang“ yaitu reaksi yang menguatkan
energi (qi) sedang yang melemahkan energi (qi) disebut reaksi “yin”.
Reaksi “yang dan yin” dipengaruhi oleh lamanya penekanan atau arah
penekanan. Penekanan yang bereaksi menguatkan “yang”, dilakukan
sebanyak 30 kali tekanan dengan putaran mengikuti arah jarum jam
atau searah dengan jalannya meridian. Sedangkan penekanan untuk
melemahkan atau menguatkan “yin” dilakukan sebanyak 50 kali,
putaran yang berlawanan dengan jarum jam, berlawanan arah dengan
meridiannya (Sunetra, 2004).
5. Manfaat
Akupresur dapat dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit,
penyembuhan, rehabilitasi, menghilangkan rasa sakit, serta mencegah
kekambuhan penyakit (Sunetra, 2004). Di dalam tubuh manusia
terdapat 12 (dua belas) meridian umum dan 2 (dua) meridian istimewa
yang mewakili organ-organ dalam tubuh, yang dapat dimanipulasi
untuk melancarkan energi (qi), sehingga tubuh menjadi seimbang/sehat
(Wong, 2011)
5
Berikut ini beberpa titik pijat refleksi untuk mengobati demam
yang anda derita, titik-titik refleksi ini terletak pada telapak kaki,
punggung kaki, di tangan dan sebagian titik akupresur di
punggung badan, cermati titiktitiknya dan praktekkan jika gejala
demam menyerang anda.
1) Titik Refleksi demam di kaki
Lakukan pemijatan pada setiap titik refleksi dibawah ini
secara perlahan minimal 2 menit dan bisa mengulangi
pemijitan pada titik yang sama setelah 5 menit. Adapun
titik-titiknya adalah sebagai berikut :
a. Titik refleksi kelenjar dibawah otak kanan dan kiri
6
c. Titik refleksi kelenjar getah bening bagian dada
7
e. Titik refleksi kelenjar getah bening yang berada di
bagian atas tubuh
8
untuk batuk, sesak nafas, batuk darah, panas dan demam
keringat waktu malam hari. Titik Fei Shu (BL 13) terletak
1,5 cun disamping meridian DU setinggi bawah tonjolan
ruas tulang belakang bagian dada ke III. Cara akupresur
ditonifikasi (dikuatkan) dengan cara menekan dengan ibu
jari/jari telunjuk diputar searah jarum jam (Kuswari, 2019).
Dilakukan sebanyak 3-7 kali hitungan dengan tekanan
lembut
9
3) Penekanan di titik otot antara ibu jari dan jari telunjuk
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang
digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah
penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern. Terminologi
ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan
pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan. Menurut WHO (World
Health Organization), Pengobatan komplementer adalah pengobatan non-
konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
11
B. Saran
Sebagai mahasiswa kebidanan diharapkan dapat memahami
aplikasi komplementer yang dapat diberikan pada balita agar nantinya
dapat mengaplikasikannya dengan baik pada saat berada di rumah sakit
ataupun di komunitas masyarakat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hartini, Sri, Pertiwi, P.P. (2015). Efektifitas Kompres Air Hangat Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia 1 - 3 Tahun Di SMC RS Telogorejo
Semarang. Jurnal Keperawatan. Diakses dari ejournal.stikestelogorejo.ac.id pada
5 Juli 2018
Kuswari, N.L.B., 2019. Terapi Akupresur Untuk Mengatasi Batuk Pilek Pada
Balita. Program Studi Kesehatan Ayurweda. Fakultas Kesehatan. Universitas
Hindu Indonesia Denpasar
Saifuddin, A.B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
13