Parfum
Parfum
Parfum
1
“
“Perfume is the
art that makes
memory speak.”
– Francis Kurkdjian-
2
InTroduction
Pengertian
✔ Di Hungaria, diproduksi parfum yang terbuat dari minyak wangi dicampur dalam larutan
alkohol atas perintah Ratu Elizabeth dari Hungaria, yang dikenal sebagai Air Hungaria
.
✔ Di Jerman, tukang cukur Italia Giovanni Paolo feminis menciptakan parfum yang disebut
Aqua Adminabilis (hari ini dikenal sebagai eau de cologne) dan bisnisnya diambil alih oleh
keponakannya Johann Maria Farina (Giovanni Maria Farina) pada 1732.
✔ Saat ini, Italia dan Perancis menjadi pusat desain parfum dan perdagangan Eropa.
7
Classification
8
Berdasarkan
Lamanya penguapan
Tingkat Konsentrat Parfum
✔ Setiap minyak parfum atau senyawa aromatik perlu diencerkan
dengan pelarut. Hal ini dikarenakan minyak esensial/murni (baik
yang alami ataupun sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari
komponen volatil.
✔ Zat tersebut memungkinan seseorang mengalami reaksi alergi
atau iritasi ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Selain
mengutamakan kesehatan, pelarut juga berfungsi menguapkan
minyak esensial dan membantu senyawa aromatik menyebar ke
udara.
✔ Pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak
parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air. Jenis parfum
dibagi menurut persentase volume konsentrat sebagai berikut:
11
✔ Parfum padat atau parfum krim. Zat
yang digunakan sebagai krim dasar
adalah lilin yang meleleh lalu
diendapkan dengan senyawa aromatik.
12
2. Pure Perfume
Adalah senyawa aromatik murni tanpa
campuran familiar juga disebut sebagai
Bibit Parfum. .
Ekstrak parfum,
parfum murni
atau
Mengandung 15%
s.d 40% senyawa
3. Extrait de Parfum
aromatik.
Paling mahal
harganya
Wangi parfum
bisa bertahan
hingga 1 - 2
hari. 14
4. Esprit de Parfum (ESdP):
Mengandung 20-30% konsentrat bahan
wewangian
Konsentrasi kekuatan yang jarang
digunakan antara EdP dan Parfum..
Mengandung 0% - 20%
senyawa aromatik (biasanya
15%)
16
6. Eau de Toilette (EdT)
Parfum beraroma ringan digunakan sebagai penyegar kulit.
Mengandung senyawa aromatik 5-15% , biasanyan 10%
Parfum ini juga disebut sebagai air aromatik dan mempunyai kandungan
alkohol yang tinggi.
Jenis parfum yang
berasal dari Cologne,
Jerman, pertama kali
ditemukan oleh
6. Eau de Cologne (EdC) Johann Maria Farina
dari Italia pada tahun
1709.
Mengandung 3% - 8%
senyawa aromatik
(umumnya ~ 5%)
18
7. Eau Fraich / Eau de Splash
20
Berdasarkan Bahan
Penyusunnya
1. Parfum Alami
✔ berasal dari bahan tanaman (diekstraksi dari bunga, daun, kayu, biji, kulit
buah, akar, semak, resin, dan se-bagainya) dan dari kelenjar sekresi hewan
(musk, civet, ambergris dan minyak jarak).
✔ Parfum alami dapat diperoleh melalui cara des-tilasi, ekstraksi dengan
pelarut org, pengepresan (expression) serta metode penghilangan terpen
dan seskuiterpen (yang dapat dilakukan dengan ekstraksi dengan pelarut dan
destilasi ber-tingkat)
22
2. Parfum Kimia Isolasi
Senyawa kimia hasil isolasi diperoleh dari ekstraksi, pemurnian dan kristalisasi
parfum alami. Aroma kimia murni atau senyawa kimia sintetik dapat dibuat
melalui proses kimia organik.
Tipe senyawa yang dapat dipakai sebagai aroma kimia antara lain:
1. Alkohol: geraniol, citronelol, terpineol, menthol, santalol dan bacdanol.
2. Aldehid: lyral, lilial.
3. Keton: damascena, metillionone, irone, iso-E super, acetyl cedrene dan muscone.
4. Ester: benzil asetat, metil dihidrojasmonat, metil jasmonat.
5. Lakton: jasmin lakton, siklopentadekanolid, etilene brasilat. Oksida: galaksolid,
ambroksan 23
3. Parfum Organic Sintetik
Bahan organic sintetik terdiri dari alkohol aromatic serta alkohol lemak (fatty alkohol)
yang biasanya mempunyai bau, ester-ester dan aldehida.
Contoh aroma parfum organik sintetik:
1. Phenyl ethyl alkohol: salah satu bahan dasar parfum rose
2. Cinnamyl alkohol: suatu fixatif dan digunakan dalam parfum Lilac
3. Terpineol: terdapat dalam minyak pine tetapi dibuat dari Terpentin, suatu minyak atsiri
4. Amyl cinnamic aldehyde, salah satu bahan dasar parfum jasmine
5. Ester-ester dari bau karakteristik buah-buahan: methyl phenyl
6. Carbinyl acetate yg digunakan dlm parfum gardenia & jasmine
7. Benzyl acetate yang digunakan dalam floral parfum 24
1. Parfum Alami
26
Perfume Notes
Perfume Notes
✔ Dalam seni membuat parfum, ada hal yang disebut dengan “Perfume Notes”.
Ibarat musik, perpaduan nada (Notes) yang harmonis akan menghasilkan
musik yang indah. Hal ini pula yang diharapkan pada seni pembuatan parfum.
✔ Mekanisme nya, dari top notes akan menjaga middle notes sebelum
dikeluarkan, dan base notes secara bertahap muncul sebagai tahap akhir.
Notes ini dibuat dengan hati-hati berbasiskan pengetahuan tentang proses
penguapan parfum
28
Klasifikasi
Perfume Notes
Secara keseluruhan, ada tiga tingkatan notes yaitu top, middle, dan base notes yang ketika
dicampur bersama akan menciptakan identitas parfum itu sendiri,
Klasifikasi ditetapkan sesuai dengan volatilitas relatif masing-masing minyak, atau
kecepatannya untuk menyebar ke udara dan ketahanannya di kulit, yang mengacu pada
lamanya waktu minyak atsiri tetap tercium hingga akhirnya memudar sepenuhnya
15 -25 %
30-40%
45-55%
Top Notes
✔ Komponen aroma yang paling mudah menguap.
✔ Aroma ini akan tercium pertama kali sesaat setelah
parfum diaplikasikan dan dapat bertahan selama 5 -
15 menit.
✔ Top notes disebut juga Head Notes
✔ Top Notes yang umum dijumpai adalah kelompok
sitrus (lemon, bergamot), buah-buahan (berry,
grapefruit), dan herbs (clary sage, lavender, basil).
31
Heart Notes/Middle Notes
✔ Komponen tidak terlalu mudah menguap
✔ Jika dibandingkan dengan top notes, dan akan lebih
kuat tercium setelah aroma top notes menghilang
✔ Aroma mampu bertahan selama 20-60 menit
✔ Heart Notes biasanya merupakan kombinasi dari
tone buah-buahan dan bunga-floral, serta terkadang
diberikan campuran aroma eksotis seperti kayu
manis, pala, dan kapulaga.
32
Base Notes
Komponen yang paling tidak mudah menguap,
Aroma akan lebih kuat tercium setelah middle notes
menghilang, dan mampu bertahan selama berjam-
jam atau bahkan hari. ( > 6 jam)
Aroma ini biasa menjadi karakter khas dari suatu
merek parfum.
Base Notes biasanya merupakan kombinasi dari tone
kayu seperti cedarwood, sandalwood, vanilla, amber,
patchouli, oakmoss dan musk.
33
Komposisi Parfum
1. Zat Pewangi (Odoriferous
Substance)
Komponen pewangi terdiri dari Komponen pewangi terdiri dari persenyawaan
kimia yg menghasilkan bau wangi yg diperoleh dari minyak atsiri atau
dihasilkan secara sintetis.
Pada umumnya parfum mengandung zat pewangi 2% (weak parfum) sampai
10% atau 22,5% (strong parfum)
Zat pengikat adalah suatu
persenyawaan yg memiliki daya
menguap yg lebih rendah dari zat
36
Zat Pengikat yang ideal
1. Larut sempurna dlm 3. Mengurangi daya 5. Pada umumnya zat
etanol, minyak atsiri, menyerap parfum dan pengikat berasal dari
dan berwujud cair menghasilkan bahan nabati, hewani
2. Mudah digunakan campuran wangi yg dan sintetis
harmonis 6. Zat pengikat nabati
dalam parfum
4. Berada dalam keadaan berasal dari golongan
beralkohol dan bahan
murni sehingga gum, resin, lilin dan
berupa bubuk atau beberapa minyak atsiri
efektif jika digunakan
padatan dalam jumlah kecil dengn titik didih tinggi
37
Contoh Fixatif
✔ Fiksatif (fiksator) sebagian besar merupakan bahan tanaman
yang mengandung gom, resin, balsam atau minyak esensial yang
penguapannya lambat.
✔ Fiksatif yang bersifat sintetis saat ini sudah banyak dipakai,
termasuk musk ambrette, musk ketone, kumarin, isoeugenol dan
vanili.
38
3. Bahan Pelarut/Pengencer
✔ Fungsi bahan pengencer:
1. menurunkan konsentrasi zat pewangi dlm parfum sampai konsentrasi tertentu,
sehingga dihasilkan intensitas wangi yang dikehendaki
2. mengurangi reaksi alergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan, langsung
kekulit atau pakain
3. menguapkan minyak esensial, membantu mereka menyebar ke udara.
✔ pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah
etanol atau campuran etanol dan air. Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan
cara menetralkan bau lemak menggunakan minyak difraknisasi atau lilin 39
“
“Perfume is like a
new dress, it makes
you quite simply
marvelous.” –
- Estée Lauder -
40
Efek Samping Penggunaan Parfum
Penggunaan Parfum yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping
1. Penggunaan parfum konsentrasi tinggi dipakaian dapat meninggalkan noda
2. Parfum yang mengandung phthalates atau disebut dietil ftalat (DEP) dapat
mengganggu hormon testosteron anak laki-laki
3. Konsentrat tinggi dari komponen volatil yang mungkin akan
mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan
langsung ke kulit
4. Aroma Parfum yang terlalu menyangat dapat menyebabkan pusing dan
41
Evaluasi Mutu
Sediaan Parfum
1. Uji Organoleptis
✔ Kertas saring disiapkan lalu satu tetes
parfum dituang ke atas kertas saring
teteskan diamati diameter, bau, dan warna
yang terbentuk.
43
2. Uji Spot
✔ Kertas saring disiapkan lalu satu tetes
parfum diteteskan keatas kertas saring
tersebut. Kemudian dijemur di bawah sinar
matahari selama 10 menit. Hasil tetesan
diamati (diameter, bau, warna)
44
3. Uji Kelekatan
46
5. Uji Intensitas Bau
Bau yang di hasilkan parfum diamati,
kemudian di berikan skor terhadap bau yang
dirasakan (dengan skala yang telah di
tentukan) :
• Amat Sangat intensif
• Sangat intensif
• Intensif
• Sedikit
• Sangat sedikit 47
6. Uji Kesegaran
Rasa segar yang di hasilkan parfum diamati,
kemudin di berikan skor terhadap kesegaran yang
(dengan skala yang telah di tentukan).
• Amat Sangat Segar
• Sangat Segar
• Segar
• Sedikit Segar
• Menyengat
• Sangat menyengat 48
7. Uji Kejernihan
Uji kejernihan berlangsung tanpa bahan pembantu
optik pembesar, tetapi dilakukan pada penyinaran sisi
dengan lampu berdaya 20 watt dengan jarak tidak
lebih dari 15 cm dari wadah di depan latar belakang
hitam. Wadah berulangkali digerakkan vetikal 180o,
sebelum dan selama pengamatan
49
8. Uji Keasaman (pH)
Uji keasaman (pH)dilakukan dengan
mencelupkan indikator pH universal ke
dalam sediaan yang dihasilkan, kemudian
hasil pencelupan dibandingkan terhadap
warna pembanding indikator pH universal
50