Paparan RDTR KTB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 60

 

Teluk Bintuni,++09+Juli 2019

PENYUSUNAN RENCANA
RINCI TATA RUANG
DI SEKITAR KAWASAN INDUSTRI

TELUK Kosolidasi Awal


Kick‒off Meeting

BINTUNI
DI SEKITAR KI
2019 TELUK BINTUNI
DELINEASI(WILAYAH(
PERENCANAAN
Kawasan-Industri Teluk Bintuni
merupakan satu dari 14+Kawasan+
Industri Prioritas yang+ditetapkan
dalam RPJMN+2015+F 2019

Kawasan-Industri (KI)-Teluk
Bintuni merupakan salah+satu
Prioritas Strategis Nasional+
berdasarkan PERPRES+Nomor 3+
Tahun 2016+tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional

Dibutuhkan
Penanganan Pengembangan Pendetailain Rencana Kawasan+Sekitar
RDTR
1 2
Kawasan+di+Sekitar KI+untuk yang+selaras dan tidak kontraproduktif PZ
menciptakan Pusat+Ekonomi serta berjalan secara terpadu dengan
Baru Kawasan+Industri KLHS
SASARAN
MAKSUD 1. Terlaksananya persiapan pelaksanaan kegiatan yang mencakup antara
lain pemetaan program sektor dan pemerintah daerah, inventarisasi
Mewujudkan RRTR(di( kebutuhan dan ketersediaan data, serta inventarisasi studi@studi
sekitar Kawasan Industri terdahulu yang telah dilakukan;
Teluk Bintuni dalam 2. Terlaksananya pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan,
baik secara primer maupun sekunder;
mendukung 3. Terlaksananya penyepakatan delineasi kawasan yang
peningkatan kapasitas mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan;
kawasan dan tetap 4. Terlaksananya analisis sesuai dengan pedoman penyusunan rencana
memperhatikan rinci tata ruang;
5. Terlaksananya pengolahan peta dasar dan penyusunan peta tematik
keberlanjutan kawasan untuk kebutuhan perencanaan spasial;
lingkungan 6. Terumuskannya tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
kawasan;
7. Tersusunnya rencana pola ruang dan struktur ruang kawasan
termasuk peta rencananya;
8. Tersusunnya ketentuan pemanfaatan ruang kawasan;
TUJUAN 9. Tersusunnya ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang dalam
bentuk peraturan zonasi;
Menjadi(arahan(dan( 10. Terlaksananya penyepakatan substansi melalui forum Konsultasi
pedoman dalam( Publik yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait
pemanfaatan(dan (akademisi, bisnis, masyarakat, dan pemerintah);
11. Tersusunnya materi teknis RRTR yang meliputi fakta dan analisis, buku
pengendalian(ruang(di( rencana, dan album peta;
sekitar(KI(Teluk Bintuni 12. Tersusunnya dokumen naskah akademis dan rancangan peraturan
daerah RRTR di sekitar KI Teluk Bintuni;
13. Tersusunnya dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RRTR
di sekitar KI Teluk Bintuni; dan
14. Terlaksananya dokumentasi kegiatan dan publikasi hasil kegiatan.
RRTR

RRTR

o KLHS%RRTR
o Penyusunan rancangan
Peraturan daerah
o Lingkup wilayah kajian berada di2Kabupaten Teluk Bintuni,2Provinsi
Papua2Barat,2meliputi Distrik Sumuri,2Distrik Bomberay,2Distrik
Aroba dan Distrik Babo.2
o Lingkup wilayah perencanaan berada pada Distrik Sumuri luas
mencapai 192.2002Ha

Distrik Sumuri

Perlu penentuan lokasi RDTR dengan luasan


maksimal 5.000 ha dan berkaitan langsung
dengan Kawasan Industri Teluk Bintuni.
Citra Satelite Geoeye 23 April 2014 Citra Satelite Plaides 6 Oktober 2018 Citra Satelite Spot 7 24 Desember 2017
kebijakan terkait

• A: A: A F D
G F A:B A
DF A A D GA A D A A
A AI : DF A: A A
A G FD  
• G GA: A A A B FBD D D
FD A G D F   I FG DG
A B J G G D J DG F J
B D I
• : A A: A: A B A: A G F
D BF A B ,   A D BF A B B
  G F D : A: A G F )A G FD
D G GD   D A BDF D : BA
A D A G A B   A A
D GA A A D A A
• A: A: A A ,B D D A
-‑ D , (   J B B J B J DG F D
FD A G D F B FBD D D  

• A: A: A A )A G FD
D :   FD G GD
• I G F A: A: A )A G FD
)  
• A A A: A: A A
. )A G FD BB A A: D
A FD A G D F
• A A G A
• A A D G A
perda kab no 4 tahun 2012
RTRW$KABUPATEN$TELUK$BINTUNI

Perkotaan Irarutu III$(Distrik Babo)$


PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi) LNG$Tanggauh

Bandar6Udara Bukan Pusat Penyeberangan


Pelabuhan Pengumpan (Babo – Bintuni)6
Pelabuhan Sungai6
Terminal6Tipe C

Perkotaan Tofoi (Distrik Sumuri)$


PPK6(Pusat Pelayanan Kegiatan)
Terminal6Tipe Lokal (sub6Terminal)6terdapat juga6
di6Saengga
Perkotaan Aroba (Distrik Aroba)$
PPK6(Pusat Pelayanan Kegiatan)

Rencana Jalan Lokal Primer6(jalan kab)6Saengga –


Tanah6Merah (LNG)6– Tofoi – Babo G Fruata
Rencana Jalan Kolektor PRovinsi

Sebagian besar
masuk kedalam hutan
produksi pada jalur jalan lokal primer$dari
Metrabu Jaya$– Forada H Saengga

sawit dan kakao Kawasan industri besar gas$alam (Sumuri)$dan KEK$(Sumuri)$–


hanya tekstual dan tidak ada pada peta
perda prov. kab no 4 tahun 2012 2 Kawasan Strategis Lingkungan :0Hutan
Mangrove0Teluk Bintuni

1 Kawasan Strategis Ekonomi :1LNG1BP1Tangguh di1


Babo

Dalam kawasan Strategis


Kabupaten Teluk Bintuni
tidak menyebutkan secara8
eksplisit kawasan Industri
yang8terintegrasi dengan
Kawasan LNG8dan kawasan
sekitar

Terdapat Dokumen Perencanaan Kawasan


Strategis yang merupakan Pendetalian
dari Kawasan Startegis Ekonomi (Nomor
1)

LOKASI BERADA PADA KORIDOR


JALAN ANTARA ONAR BARU
(KAWASAN INDUSTRI DENGAN TANAH
MERAH BARU (LNG)
KI teluk bintuni

Teluk Bintuni ditetapkan sebagai Wilayah3Pusat Pengembangan Industri (WPPI)3dalam RIPIN

Lokasi Kampung Onar Baru Distrik


Sumuri
BP Tangguh Komoditas Industri Pupuk dan Petrokimia
Asap
Kmp. Tanah Merah Baru
17 Km
36 Km
15Km PT.9Pupuk Indonesia9(BUMN)
Pemrakarsa

Pembagian Zona9Peruntukan dalam KI


Zona%Utama Industri Amonia,%Industri Urea
KI Tlk. Bintuni
Tofoi (PPK)

26 Km
Zona%Industri Turunan Polipropilena,%polietilenadan
Dimethyl%eter
Pusat Kegiatan Forada

17 Km
Zona%Fungsi sarana dan prasarana KI
Pendukung
Zona%Permukiman perumahan,%fasos,%fasum dan RTH
Luas Kawasan Industri Teluk Bintuni
Zona%Cadangan industri penerima dan cadangan
± 2.112 Ha (status APL)
Dukungan Pekerjaan Fisik Dalam KI
a Jalan akses KI C
tam
i U
u str Gedung Pengelola C
n d
n a9I n Politeknik C
Zo ki ma Training%Center%& Workshop C
u
erm
n D n a9P Pusat layanan KI C
u na i ma Zo Pembebasan Lahan C
Tur n er
i Pe
u str i Pematangan Lahan C
Ind u str
n a9 d
9In an
Dry%Port C
Zo n a g
Zo dan WTPC Embung ± 2.000%lt/dt
Ca WWTP C
Matriks kebijakan
Matriks kebijakan
Matriks kebijakan
profil wilayah
administrai distrik sumuri
Secara&geografis Distrik Sumuri terletak
902'12&"8 9027'36&"LS&dan&12404'12"&8
12404&Bujur Timur dengan batas
• Utara : Distrik Aranday;
• Selatan : Distrik Aroba;
• Barat : Kabupaten Fak8fak;
• Timur : Distrik Babo.
Berdasarkan data*yang*diperoleh dari BPS,*Luas*
daerah (daratan)*Distik Sumuri adalah 192.200*Ha*
yang*terletak di*daerah Pesisir.

Kampung Morfologi Pemekaran


Wilayah
Tofoi Pesisir
Saengga Pesisir
Tanah*Merah Pesisir
Materabu Jaya Dataran Rendah
Furada Dataran Rendah
Padang*Agoda Lereng Pemekaran
Onar Lama Pesisir Pemekaran
Onar Baru Pesisir Pemekaran

Kawasan Industri Teluk Bintuni Terdapat di*Kampung Onar Baru


Kawasan LNG*Tangguh di*Kampung Tanah*Merah
kondisi fisik distrik sumuri

KONDISI'GEOLOGI'PERMUKAAN'–
KO N D I S I ' K E M I R I N G A N JENIS'TANAH
Sumber :'DEM'Nas

• Ketinggian wilayah di.Distrik Sumuri dapat diklasifikasikan Solum tanah tebal (130.– 5.M),.tekstur liat,.
menjadi 9""(sembilan) klasifikasi dan Dominasi ketinggian sukar merembes air.(drainase buruk)
adalah 17..< 40.m/dpl
Solum tanah agak tebal (90<180.cm),.tekstur
• Kemiringan lereng di.Distrik Sumuri kemiringan lereng didominasi lempung berpasir,.stabilitas agregat kurang,.
0.< 2.%.(40.611 Ha.atau 55.%),.Hal.ini berarti bahwa berpotensi erosi jika tergenang air
pengembangan kawasan terbangun atau kawasan baru
relatif luas dengan faktor morfologi yang"datar hingga landai
kondisi fisik distrik sumuri

KO N D I S I ' G EO LO G I KO N D I S I ' H I D RO G EO LO G I
Sumber :'Peta'Geologi Lembar Bintuni 1':'250.000 Sumber :'Pusat Geologi,'Lembar FakHFak

o Qa – Aluvium (gambut – endapan rawa dan lempung lanauan)5 Air5Tanah5Tinggi5(Setempat Aguifer produktivitas
memiliki kadar air5tinggi,5permeabilitas rendah dan tidak mudah sedang A <510m,5<555lt/dt)
untuk dikerjakan serta kestabilan pondasi rendah
Air5tanah Cukup Tinggi5(Aquifer5produktivitas
o TQs5– Formasi Steenkool (batu pasir,5batulanau dan sedikit
sedang sebaran luas,5<515m,5<55lt/dt)
konglomerat),5merupakan batuan sedimen,5permebilitas sedang –
tinggi,5daya dukung batuan lebih baik Air5Tanah5Sedang (Aquifer5produktifitas kecil dan
setempat,5<2lt/dt)
o TQsm – Formasi Steenkool didomiasu batu berlumpur (sandy'
muddy) Air5tanah Langka
rawan bencana

R AWA N % B E N C A N A % G E M PA R AWA N % B E N C A N A % B A N J I R
Sumber :%inarisk BNPB Sumber :%inarisk BNPB
Indeks bahaya multi bencana
penggunaan lahan distrik sumuri
Sumber :(Peta(RBI(1(:(50.000

Domisasi penggunaan lahan


adalah :
o Hutan (735%)
o Perkebunan5sawit
sebesar 125%/510.0005ha5
(Tofoi,5Matrabujaya,5
Forada)5pengembanngan
dengan skema
perusahaan besar swasta
dan permukiman
transmigrasi)
Penguasaan HGU Sawit (Perusahaan)

Perkebunan)sawit yang)dikelola
oleh PT.)Varita menempati lahan
sekitar 58.500)Ha)(HGU))
mencakup Distrik Sumuri dan
Aroba.

HGU)di)Distrik Sumuri sekitar


25.000)Ha.
status kawasan hutan

Pelepasan APL*LNG*
Tangguh ± 3.226*Ha

Pelepasan APL*KI*Tlk.*
Bintuni ± 2.112*Ha Wilayah*pesisir
didominasi oleh HPT*
dan HP*kecuali
pelepasan KI*dan LNG*
telah menjadi APL.

Potensi
pengembangan
kawasan terbangun
dan/atau kawasan
baru berada pada
status*APL*

Sumber :(Peta(Perkembangan
Pengukuhan Kawasan(Hutan,(
Kementerian(Lingkungan
Hidup dan Kehutanan,(2018,(
SK.(3511/MENLHKD
PKTL/SETDIT/KUM.1/5/2018
kependudukan distrik sumuri
o Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun
Jumlah Penduduk 2017 2017,5jumlah penduduk di5Distrik Sumuri
sebanyak 7.727$jiwa,5yang5terdiri dari 4.2355
laki@laki dan 3.4915perempuan.5Jumlah
penduduk terbanyak berada di5Desa Tofoi
3,377
(ibukota distrik).
o Desa Metrabujaya (SP1)5dan Furada (SP52)5
terbentuk dari permukiman Transmigrasi
tahun 19995(mendukung perkebunan sawit)

1,282 1,328 o Desa Padang5Agoda merupakan desa


953 pemekaran (2015)5
787
o Desa Onar Baru dan Onar Lama5merupakan
pemekaran dari Desa Saengga akibat
Tofoi Saengga Tanah Materabu Furada Padang Onar Lama Onar Baru
Merah Jaya Agoda
relokasi permukiman LNG5tangguh

Pertumbuhan Penduduk Distrik Sumuri

7,437 7,555 7,727 Rata+Rata$pertumbuhan Distrik Sumuri 3,14$%/tahun


6,224

3,251 3,302 3,377


2,721

1,068
1,034 1,278
1,235 1,298
1,255 1,328
1,282
766 915
758 930
770 953
787
635
- - - -
2010 2015 2016 2017

Tofoi Saengga Tanah Merah

Materabu Jaya Furada Padang Agoda

Onar Lama Onar Baru Distrik Sumuri


permukiman distrik sumuri

permukiman awal/-asli di-Distrik Sumuri


adalah permukiman di-Tofoi,&Saengga
dan Tanah&Merah yang-menempati di-
tepi sungai dan wilayah pesisir

Tahun 1990&an&masuk
perusahaan swasta besar
sawit PT.&Varita Maju Tama

terbentuknya permukiman baru di-


Metrabu Jaya&dan Forada yang-
merupakan permukiman transmigrasi
bercampur dengan penduduk Tofoi,-
Saengga dan Tanah-Merah yang-
bermigrasi

Tahun 2000&an&perluasan
kampung

terbentuknya permukiman baru Padang&


Agoda bercampur dengan penduduk
Tofoi
Tahun 2005&pengembangan
LNG&Tangguh

terbentuknya permukiman Onar Baru


dan Onar Lama akibat relokasi LNG-
Tangguh
Peta Ulayat Marga-Marga

Soway

Simua

Simua

Simua

Agofa/Simua

Simua

Ateta
Agofa

Agofa/Ateta Ateta

Ateta
Struktur Ekonomi Wilayah
Sektor Industri Pengolahan
JASA LAINNYA 0.00%
JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 0.08% INDUSTRI FURNITUR 0.04%
JASA PENDIDIKAN 0.28%
ADMINISTRASI PEMERINTAH, PERTAHANAN DAN … 2.21% INDUSTRI BARANG GALIAN 0.02%
JASA PERUSAHAAN 0.00%
REAL ESTAT 0.16% INDUSTRI KAYU DAN ROTAN 1.59%
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 0.16% INDUSTRI MAKANAN DAN
INFORMASI DAN KOMUNIKASI 0.04% MINUMAM
0.13%
AKOMODASI DAN MAKANAN MINUMAN 0.03% INDUSTRI BATUBARA DAN
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 0.19% PENGILANGAN MIGAS
98.20%
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, MOBIL DAN … 0.44%
KONSTRUKSI 2.30%
PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH, LIMBAH … 0.00% Sektor Pertambangan dan Penggalian
PANGADAAN LISTRIK DAN GAS 0.00%
INDUSTRI PENGOLAHAN 51.13%
PERTAMBANGAN DAN PANGGALIAN 39.69% PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0.31%
PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 3.28%

PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS 99.69%


Nilai PDRB Kab. Teluk Bintuni Tahun 2017 adalah
25,82 triliyun (harga berlaku) dengan pertumbuhan
4,5 % dari tahun sebelumnya. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Selama 5 tahun terakhir struktur ekonomi
didominasi oleh :
PERIKANAN 39.03%
1. Industri Pengolahan (pengilangan migas)
2. Pertambangan (minyak dan gas)
KEHUTANAN DAN PENEBANGAN 45.71%
3. Pertanian (kehutanan dan perikanan)
PERTANIAN, PETERNAKAN 15.26%
Potensi SDA

Rencana Jalan Lokal Primer&(jalan kab)&Saengga –


Tanah&Merah (LNG)&– Tofoi – Babo F Fruata
Rencana Jalan Kolektor PRovinsi
d
a Bandar&Udara Bukan Pusat Penyeberangan

d Pelabuhan Pengumpan (Babo – Bintuni)&


Wimbro d Pelabuhan Sungai&
d c Terminal&Tipe C
Tofoi Terminal&Tipe Lokal (sub&Terminal)&terdapat juga&
di&Saengga

b No Sektor Potensi

a
1 Pertambangan
dan industri
terdapat cadangan gas+
terbukti 16,9+Tcf dan telah
pengilangan dimanfaatkan untuk kilang
gas LNG+1+dan LNG+2+sebesar
11.2+Tcf dan
pengembangan Kilang LNG+
3+sebesar 3.2+Tcf dan
cadangan sisa akan
dikembangkan Kilang LNG+
4

No Sektor Potensi
Pertanian Potensi Regional Potensi Kawasan

b
b Perkebunan secara+regional+adalah perkebunan sawit dan
kakao baik oleh perusahaan besar swasta dan
perkebunan sawit tebesar ada di+Distrik Sumuri oleh perusahaan PT+Varita
Maju Tama+untuk mendukung didirikan kawasan permukman Transmigrasi
masyarakat di+Metarabu (SP+1)+dan Furada (SP2)

c
c Kehutanan Potens lahan HP yang+besar dan terdapat 5+
perusahaan memiliki konsesi HPH
Pontensi lahan HP+dan HPK+relatif besar dan terdapat industri kayu log

d
d Perikanan Potensi perikanan laut yang+besar dan
memberikan kontribusi 1,5+%+terhadap PDRB
Tanah+Merah,+Saengga dan Onar merupakan kawasan perdagangan
perikanan lokal dan terdapat sentra perikanan berkedudukan di+Distrik
Aroba Kampung+Wimbro dan Babo
dukungan prasarana wilayah

1. Jaringan jalan utama – regional1di1wilayah


kegiatan berupa
• jalan strategis nasional dengan fungsi
arteri primer1dari Idore – Bofuer – Fruata
– Bomberay – Fakfak
• Jalan Lokal Primer1yaitu berupa ruas
Saengga Tanah1Merah (LNG)1Tofoi –
Babo – Fruata
• Rencana jaringan jalan akses ke KI1
Bintuni 351KM
2. Pelabuhan Pengumpul di1Bintuni
3. Pengembangan Pelabuhan besar
(Pengumpul)1di1Muturi
4. Pelabuhan Pengumpan dan
penyeberangan (ke Bintuni )1di1Babo
5. Bandara bukan penyebaran di1Babo
6. Pengembangan Terminal1Tipe C1di1Babo
7. Pengembangan Terminal1lokal di1Fruata
dan Saengga (Tanah1Merah)
profil distrik sumuri

KONDISI%FAKTUAL
DISTRIK%SUMURI Sarana Pendidikan
• PAUD):)5)Unit
Populasi • TK):)15)Unit
2017
• SD):)7)unit
• SLTP):)3)unit
• SLTA):)2)Unit

7.727
Ribu Jiwa Sarana Kesehatan
PENDUDUK
• Puskesmas :)2)Unit
• Pustu :)8)unit
Luas Distrik Sumuri • Poskesdes :)2)unit
• Posyandu :)12)unit
1.992%Km²

SEKTOR UNGGULAN
Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai Sarana Peribadatan
petani dengan komoditas utama berupa
kelapa sawit • Mesjid :)13)Unit


Gereja Katholik :)4)Unit
Kapela Protestan :)9)unit Distrik
POTENSI ALAM
Distrik Sumuri berbatasan langsung dengan
Laut sehingga sebagian penduduknya bekerja
• Peribadatan Konghucu :)26)Unit
Sumuri
di sector perikanan atau nelayan.
potensi dan permasalahan wilayah

potensi – masalah utama di6wilayah Inti6(Sumuri)6dan Penyangga

1. Pengerak Ekonomi Kawasan


berdasarkan potensi SDA6: 2. Dukungan Infrastruktur wilayah
dari lintas sektoral dalam
o gas6bumi ! industri pupuk dan pengembangan KI6dan sekitar
petrokimia
o perkebunan sawit
o perikanan ! industri
pengolahan (Wimbro dan Babo)
o Kehutanan ! Industri Kayu
(Tifoi)

3. Dukungan Kebijakan yang6diarahkan sebagai pusat


industri,6sosial – ekonomi lokal dan regional6(pusat
fasum,6pusat perdagangan &6Jasa,6Pusat Pendidikan)6
di6WP6Babo

1. 2.
Sebagain besar bagian infrastruktur dan
pesisir merupakan sarana dasar di4Distrik
kawasan hutan Sumuri masih rendah
baik secara4jumlah dan
kualitas)

Potensi sosial dan tanah adat


3. berpotensi menjadi hambatan
dalam pengembangan kawasan
4. Ketergantungan ekonomi yang4sangat besar
terhadap sektor pertambangan gas4dan
industri yang4tidak diikuti dengan
baru akibat pembangunan
pengembangan sektor unggulan lainnya
kawasan industri
(perkebunan,4perikanan dan kehutanan)
isu Strategis Sekitar Kawasan Industri

1
Percepatan Pembangunan-Infrastruktur wilayah
untuk menghubungkan KI-dan wilayah sekitar
Dilakukan pembangunan jalan akses KI1dari
pengembangan jalan strategis nasional ke wilayah
sekitar

2
Pengembangan Kawasan-baru akibat Potensi
Migrasi penduduk dari Potensi bangkitan Tenaga-
Kerja pengembangan KI-da-LNG
Perlu adanya integrasi pengembangan kawasan
baru di1sekitar KI1dan LNG1dengan kawasan
permukiman penduduk yang1ada terutama di1Desa
Onar Baru,1Saengga dan Tanah1Merah dan Agoda
yang1diarahkan sebagai pusat perdagangan dan 4
jasa,1fasum (pendidikan dan kesehatan)1serta
koleksi dan distribusi)

3
Penataan dan pengendalian kawasan pada rencana
5

KI
3

es
poros jalan akses ke KI4dan LNG4dan Kawasan sekitar

ks
na
4

a
Perencanaan,(penataan dan pengendalian ruang lebih

jal
2 4

HP
diarahkan kepada potensi tumbuhnya permukiman 1
dan aktivitas baru pada rencana pengembangan jalan 1
akses kawasan industri dan jalan lokal primer(
mengarah ke permukiman eksisting k se
sK
I
4
na
a la 2

4
if
Potensi pengembangan pusat ekonomi baru dari lte
rn
at
jA
potensi SDA4selain Gas
Menciptakan aktivitas hilir dan perdagangan baik
sarana dan prasarana ekonomi dari potensi SDA(
(perkebunan,(perikanan dan kehutanan)(yang(tidak
hanya terkonsentrasi pada penunjang aktivitas KI

5 Hambatan pembangunan kawasan permukiman baru


dan permukiman sekitar adalah status4kawasan yang4
masih HP4di4wilayah pesisir
Kedudukan, Peran dan Fungsi Kawasan Perencanaan (Sekitar KI)
delinasi wilayah
perencanaan
landasan delinasi kawasan perencanaan

1.
Kajian/Kebijakan Tata/Ruang

5.
2.
Kajian/Terdahulu yaitu RDTR/ Rencana Pengembangan
Sekitar Kawasan/Industri (KI)/ Konektivitas Regional/khusunya
Kementerian/Prindustrian Kawasan/Industri

3. 6.
Kegiatan Berdampak Penting di/
Analisis Kebutuhan Ruang untuk sekitar Kawasan
pengembangan kawasan di/
sekitar KI/Teluk Bintuni

4.
Analisis Kemampuan Lahan dalam
kemudahaan pengembangan dan 7.
pengorganisasian ruang kawasan
Morfologi lahan dan batas fisik
perkotaan
kawasan
Kajian terdahulu (delineasi RDTR Kemenperin)

Luas%6.696%Ha.%Terbagi
menjadi 2%Sub%BWP%dan 5%
Blok
• Berada pada Koridor
pengembangan KI%Teluk
Bintuni dan LNG%
Tangguh yang%berada
pada kawasan pesisir.

• Menggambungkan
kawasan permukiman
yang%telah ada di%
kawasan pesisir yaitu
Kampung%Tanah%Merah,%
Kampung%Saengga dan
Kampung%Onar Baru
yang%telah terhubung
dengan struktur jaringan
jalan lingkungan
walupun sebagian besar
masih jalan setapak
Masterplan Kawasan Industri tlk. bintuni
Rencana&Jumlah&TK

Terdapat&Zona&permukiman&seluas&250&ha&≈&
7.500&TK&(21&%)
Sekitar 79&%&diluar KI&=&40.700&TK

Zona Industri
Pupuk – Amonia

\
Permukiman Ke jal
an st
Zona Industri ategis
n asion
Polipropelina \ al

Zona Industri
Penerima - Cadangan
Analisis Kebutuhan ruang kawasan perencanaan

Berdasarkan Permenpera No.10/2012.


(Kawasan Permukiman dengan Hunian
Berimbang
! Luas.kavling rumah sederhana antara 60.
m2 – 200.m2 (nilai tengah 130.m2)
! Luas.lahan rumah sederhana sekurangD
kurangnnya 25.%.dari luas lahan
keseluruhan

Catatan :&Diluar kawasan Lindung dan kawasan peruntukan hutan dan asusmi pengembangan rumah tapak
Analisis Kemampuan Lahan
ANALISIS FISIK
SKL Morfologi
A
Bobot 5
Kelas Nilai
1 0-2% 4
2 2 - 15 % 3
3 15 - 25 % 2
4 25 - 40 % 1
5 > 40 % 0
SKL Daya Dukung Tanah dan Batuan (Kemudahan
B Dikerjakan dan Kestabilan Pondasi)
Bobot 5
Zonasi Batuan Nilai
1 4
Zonasi Batuan dasar pasir dan konglomerat, bersifat keras
2 Zonasi Lanau, Batu berlumpur, bersifat lunak 3
3 Zonasi Lumpur, lempung organik bersifat sangat lunak 2
SKL Kestabilan Lereng
C
Bobot 3
Kelas Nilai
1 Sangat Stabil (tidak ada gerakan tanah) 4
2 Cukup Stabil (gerakan tanah pada tebing sungai) 3
3 Agak stabil (adanya gerakan tanah relatif kecil) 2
SKL Ketersediaan Air
D
Bobot 5
Potensi Air Tanah Nilai
Air Tanah Tinggi (Setempat Aguifer produktivitas sedang - <
1 4
10m, < 5 lt/dt)
Air tanah Cukup Tinggi (Aquifer produktivitas sedang
2 3
sebaran luas, < 15m, < 5lt/dt)
Air Tanah Sedang (Aquifer produktifitas kecil dan setempat,
3 2
<2lt/dt)
4 Air tanah Langka 1
SKL Drainse
E
Bobot 5
Kemampuan Drainse Nilai
1 Kemampuan Drainse Cukup Baik 4
2 Kemampuan Drainse Sedang 2
3 Kemampuan Drainase Buruk 1
SKL Banjir
F Bobot 5
Kategori Kerawanan Nilai
1 Bebas Banjir 4
2 Kerawanan Banjir Rendah 3
3 Kerawanan Banjir Sedang 2
4 Kerawanan Banjir Cukup Tinggi 1
ANALISIS NON FISIK - KEBIJAKAN
G Kebijakan Kawasan Lindung dan Status Hutan
Kategori Kawasan Nilai
Tidak
1 Sempadan Sungai, Hutan mangrove
layak
Status Hutan HPT dan HP Kurang
Leluasa -
2
Kurang
Mampu
Kegiatan Berdampak Penting di Sekitar Kawasan
Pengembangan(Eksplorasi(Wilayah(Kerja(Genting(Oil(pada(Blok(Kasuri Distrik(Sumuri
! Pengembangan sumur eksplorasi dan Gas2Gathering2Station2(GSS)2di2Kido,2Asap2dan
Tanah2Merah2dengan Liquid2Processing2Plant2(LPP)2di2Nagote
! Terdapat rencana pengembangan jalan inspeksi dan jalur pipa2gas2dari GSS2Tanah2
Merah2Ke Plant2Gate2(Kawasan2Industri)2yang2berjarak hanya 12Km2yang2berdekatan
dan sejajar dengan rencana jalan akses Kawasan2Industri
o Jalur Pipa2ditanam sedalam 1,52– 22M2dengan ROW2pipa2selebar 142M
o ROW2Jalan =2112M2
o ROW2jalan +2ROW2pipa2=22252M

Catatan :
" IPPKH*yang*telah diterbitkan baru kepada izin untuk kegiatan eksplorasi dan
pemboran pada kawasan hutan,*sedangkan IPPKH*untuk kegiatan Operasi
Produksi belum diterbitkan menunggu ijin lingungan POD.
" Korodinat awal untuk ROW*jalan dan pipa*telah ditetapkan,*namun koordinat
tersebut masih rencana awal dan kemungkinan akan bergeser menyesuaikan hasil
survey*kondisi di*lapangan terutama pada zona*yang*tidak mungkin dilalui
Alternatif Delineasi Kawasan

Alternatif 1+Padang+Agoda
Alternatif 1+Padang+Saengga
Perbandingan alternatif delineasi Kebijakan Pola4Ruang RTRW4dan KSK

Delineasi Alternatif 1 Delineasi Alternatif 2


Sebagian kecil Berada pada terbuka alami dan memasukan ! Menurut rencana pola ruang (RTRW)3sebagian besar berada
rencana permukiman di3Agoda pada Tanah3Terbuka3Alami (Padang)
! Merupakan lokasi yang3berada pada Kawasan3Strategis
(KSK)3Kabupaten dimana pusat pelayanan berada pada
koridor jalan antara Onar Baru dan Saengga
Perbandingan alternatif delineasi Kemudahan Pengelolaan Kawasan7
(Status7Kawasan7Hutan dan HGU)

Delineasi Alternatif 1 Delineasi Alternatif 2


! Masuk kedalam status+Area+Penggunaan Lain+(APL) ! Masuk kedalam status+Hutan Produksi dan sebagian kecil
! Akan+tetapi masih termasuk dalam HGU+PT.+Varita Hutan Produksi Terbatas (HPT)
Daya Dukung Tanah4dan
Perbandingan alternatif delineasi Kemampuan Lahan

Delineasi Alternatif 1 Delineasi Alternatif 2


! Sebagian besar berada daya dukung tanah kemampuan ! Sebagian besar berada daya dukung tanah kemampuan
lahan yang3tinggi hingga cukup tinggi lahan yang3tinggi hingga cukup tinggi
! Penyediaan hidrologi (air3tanah dan air3permukaan)3kecil ! Penyediaan hidrologi (air3tanah dan air3permukaan)3sedang 9
sampai sedang tinggi
Perbandingan alternatif delineasi
Kegiatan berdampak penting di5sekitar
kawasan

Delineasi Alternatif 1 Delineasi Alternatif 2


! Kemungkinan besar merupakan bagian dari wilayah HGU6 ! Terdapat rencana pengembangan jalan inspeksi dan jalur
PT.6varita (Kelapa Sawit) pipa6gas6dari GSS6Tanah6Merah6Ke Plant6Gate6(Kawasan6
Industri)6yang6berjarak hanya 16Km6yang6berdekatan dan
sejajar dengan rencana jalan akses Kawasan6Industri
Perbandingan alternatif delineasi Pengembangan konektivitas

Menuju Tofoi

Jal
an
ak
ses
KI*
ba
ru

Delineasi Alternatif 1 Delineasi Alternatif 2


! Harus membuat jalan baru dari Kawasan8industri ke kawasan ! Jalan poros Onar Baru – Saengga ditetapkan sebagai jalan
yang8terhubung dengan jalan non8status8(berupa setapak akses Kawasan8Industri (program8pengaspalan tahun ini
dan kemungkinan besar sudah tidak dapat dilalui) dibiayai oleh DAK8Pusat)8yang8mengakses langsung ke jalan
lokal primer8ke Tofoi dan terhubung dgn jalan trans8Papua8
(Fakfak – Bomberay – Buefer – Wandoma)
Perbandingan alternatif delineasi Pengembangan Wilayah5Sekitar

Menuju Tofoi

Jal
an
ak
ses
KI*
ba
ru

Delineasi Alternatif 1 Delineasi Alternatif 2


! Berada di4belakang kawasan KI4dan pertambangan dan ! Pengembangan terpadu dengan Menggabungkan aktivitas
hanya menggambungkan sebagian kecil Agoda kawasan industri,4pertambangan dan permukiman sekitar di4
! Sangat dekat dengan batas Kabupaten FakAFak Kampung4tanah Merah4Baru,4Saengga dan Onar Baru
! Merupakan Kawasan4Strategis Kabupaten
Perbandingan alternatif delineasi
Morfologi(Lahan(Alternatif(1(Padang(Agoda
Perbandingan alternatif delineasi
Morfologi(Lahan(Alternatif(1(Padang(Saengga
Keunggulan dan Kelemahan Alternatif Lokasi
pendekatan rumusan RRTR

RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN


STRATEGIS
KEPENTINGAN
EKONOMI
a. Rencana umum tata RENCANA RINCI TATA RUANG
ruang belum dapat (RRTR)
dijadikan dasar dalam a. RTR KWS STRATEGIS KAWASAN KI TELUK BINTUNI
pelaksanaan MEMPERHATIKAN PEDOMAN RDTR
(Sesuai pedoman Permen 37/206) DAN SEKITARNYA
pemanfaatan ruang (Permen 18/2016)
dan pengendalian
b. RDTR WIL Identifikasi Bentuk
pemanfaatan ruang; (Sudut Kepentingan
(Sesuai Permen 16/2018) Delinasi
dan/atau dan Isu strategis -
b. Rencana umum tata EKONOMI)
ruang mencakup
wilayah perencanaan KI TELUK BINTUNI Penetapan Fokus
yang luas dan skala (Basis Industri) & Penanganan Sekitar
peta dalam rencana LNG Tangguh KI
umum tata ruang
tersebut memerlukan Kawasan Mendesak di
perincian sebelum lakukan penataan dan
dioperasionalkan pengendalian
mendukung KI
Sebagai dasar
penyusunan peraturan
zonasi MATERI TEKNIS RRTR di SEKITAR KI TELUK
BINTUNI
Rumusan Tujakstra dan konsep struktur ruang - Sudut kepentingan
Ekonomi

Rumusan Rencana Struktur Ruang, Pola Ruang, Ketentuan


Pemanfaatan dan Peraturan Zonasi (sesuai Pedoman RDTR Permen
16/2018)

KLHS DI SEKITAR KI TELUK BINTUNI

RANPERDA DI SEKITAR KI TELUK BINTUNI


Definis dan Kedudukan RDTR
Muatan RDTR
mengapa KLHS diperlukan ?
melakukan(KLHS
yang(diamanatkan(dalam(
UU 32/09(&(PP(46/2016,(
terhadap(
RRTR(Sekitar(Kawasan(
Industri(Teluk(Bintuni

KLHS%RRTR%menjadi%
pertimbangan%
Mengarahkan,%
dalam%perumusan% memberikan%
kebijakan%rencana% rekomendasi%
Program%dalam% perbaikan%dalam%
rangka%
RRTR%Sekitar% mewujudkan%
Kawasan%Industri% pembangunan%
berkelanjutan
Teluk%Bintuni
Memperkuat%
Proses%
Mengintegrasikan%
pengambilan%
pertimbangan%
lingkungan%hidup% keputusan%
dan%keberlanjutan% atas%KRP
dalam%penyusunan%
RRTR%Sekitar%
Kawasan%Industri%
Teluk%Bintuni
diagram alir pelaksanaan dan persyaratan validasi KLHS
Konsultasi publik dengan PEKERJAAN(PERSIAPAN(DAN(PENGUMPULAN DATA(
pemangku kepentingan Pembentukan*POKJA*KLHS,*Penyusunan*TOR,*Identifikasi*
Stakeholder PERSIAPAN

Penyusun PENENTUAN(ISU(PEMBANGUNAN(BERKELANJUTAN
RRTR INVENTARISASI(KRP Mengidentifikasi seluruh permasalahan di Kab.*Teluk*Bintani*
beserta dengan penyebabnya

IDENTIFIKASI(KRP(YANG(BERPENGARUH(
TERHADAP(LINGKUNGAN(HIDUP(((PP* IDENTIFIKASI(ISU(PB(PRIORITAS((PP(46/16(pasal(11)
46/16*pasal 10) PENGKAJIAN

IDENTIFIKASI(KRP(YANG(BERPENGARUH((PP(46/16(pasal(10)

KAJIAN(MUATAN(KLHS((PP*46/16*pasal 13)
Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan,*perkiraan
PELINGKUPAN(
mengenai dampak dan resiko lingkungan,*kinerja layanan/*jasa
ekosistem,*efisiensi pemanfaatan SDA,*tingkat kerentanan dan DAN(KAJIAN(
kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim,*tingkat kerentanan MUATAN(
dan potensi keanekaragaman hayati KLHS

PERUMUSAN(ALTERNATIF(((PP*46/16*pasal 14)
ALTERNATIF(
DAN(
PERUMUSAN(REKOMENDASI(((PP*46/16*pasal 16) REKOMENDASI

PENJAMINAN(KUALITAS(((PP*46/16*pasal 19) PENJAMINAN(


KUALITAS(DAN(
VALIDASI
DLHK*Provinsi
VALIDASI (PP*46/16*pasal 25)
Papua*Barat
Secara&keseluruhan&pekerjaan&ini&akan&diselesaikan&dalam&waktu&8 (delapan)&bulan&kalender&
terhitung&sejak&tanggal&Surat&Perintah&Mulai&Kerja.
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
Mg-1 Mg-2 Mg-3 Mg-4 Mg-1 Mg-2 Mg-3 Mg-4 Mg-1 Mg-2 Mg-3 Mg-4 Mg-13 Mg-14 Mg-15 Mg-16 Mg-17 Mg-18 Mg-19 Mg-20 Mg-21 Mg-22 Mg-23 Mg-24 Mg-25 Mg-26 Mg-27 Mg-28 Mg-29 Mg-30 Mg-31 Mg-32

Kick Off Meting - Konsultasi BIG Asistensi Asistensi Asistensi


DISKUSI DAN Asistensi
Presentasi Rapat Konsolidasi Awal - Peta Dasar
BIG - Workshop
Pendahuluan Daerah
PEMBAHASAN Pra KP -1 KP -1 Pra KP -2 KP -2 Rekom
Pemantapan & PRA SURVEY LOKASI DAN
Penyepakatan PENYEPAKATAN DELINASI ANALISIS EKSTRNAL
Metodologi dan Rencana RUMUSAN TUJUAN,
Survey Primer dan Partisipatif Analisis Keterkaitan antar KETENTUAN PEMANFAATAN
Kerja KEBIJAKAN DAN FINALISASI DAN
Pemangku kepentingan di tingkat pusat KL, Daerah dan pusat regional
STRATEGI RUANG
aspirasi masyrakat PERBAIKAN
Kebijakan Pembangunan Kondisi dan jenis guna lahan, sarana dan prasarana, Analisis Peran dan Fungsi PRODUK
Kebijakan Penataan Ruang intensitas ruang (toponimi) dan konflik pemanfaatan ruang RENCANA STRUKTUR
(nasional, Prov, Kab) RUANG RRTR Di Sekitar KI
Kondisi Fisk, Sosial dan Ekonomi
ANALISIS INTERNAL 1. Rencana Pengembangan Pusat
Teluk Bintuni
Kebijakan Nasional, Provinsi
dan Kabupaten (RPJP, RPJM)
Data Sekunder Analisis struktur ruang Pelayanan
Executive
2. Rencana Jaringan Transportasi
Peta Dasar 1 : 5000 dan peta tematik internal kawasan 3. Rencana Jaringan Prasarana Summary
Kebijakan pengembangan KI Data dan Informasi
PROSEES Analisis Sumber daya PERATURAN ZONASI Album Peta
& Sekitar KI 1. Data Kebijakan dan Peraturan
alam, fisik dan RENCANA POLA
PENYUSUNAN 2. Data Fisik dasar dan Penggunaan Lahan dan bangunan RUANG
RDTR dan PZ dan Kebencanaan lingkungan kawasan Ranperda RRTR
Identifikasi Nilai dan Isu 1. Zona Lindung 1. Aturan Dasar (materi wajib) : Ketentuan
Strategis Kawasan dan Arah 3. Data Kependudukan, sosial dan budaya Analisis Sistem kegiatan dan penggunaan lahan,
2. Zona Budidaya
Pengembangan Kawasan 4. Data Ekonomi wilayah
penggunaan lahan Ketentuan Intensitas Pemanfaatan KLHS RRTR
5. Data Sarana dan Prasarana Ruang, Ketentuan tata bangunan,
6. Data Legalitas dan harga Tanah Analisis Zoning PENETAPAN SUB BWP Ketentuan Sarana dan Prasarana Animasi 3D
minimal, Ketentuan Khusus Standar
ANALISIS AWAL DELINEASI 7. Data Kelembagaan Kawasan YANG Teknis dan Ketentuan Pelaksanaan
8. Data Pembiayaan Pembangunan 2. Teknik Pengaturan Zonasi : TDR, Bonus
KAWASAN Analisis DIPRIORITASKAN Zoning, Conditional Uses.
Kependudukan dan PENANGANANNYA
Sosial Budaya
TABULASI DAN KOMPILASI DATA Analisis Ekonomi dan
PENYIAPAN PETA DASAR ASPEK WILAYAJ KAJIAN (keterkaitan dengan kawasan Sektor Unggulan
lain menyangkut infrastruktur, sumber daya, ekonomi
dan sosial Analisis Transportsi RENPERDA
ASPEK WILAYAH PERENCANAAN Analisis Lingkungan RRTR
INSTRUMENT SURVEY Binaan DISEKITAR
1. Aspek Fisik Dasar dan Kebencanaan
2. Aspek Lingkungan Analisis Kelembagaan KI TELUK
3. Aspek Lahan dan Penggunan lahan dan bangunan BINTUNI
4. Aspek Keruangan KONSEP RDTR DI
5. Aspek Sarana dan Prasrana
6. Aspek Sosial Ekonomi
SEKITAR KI TELUK
BINTUNI
PROSEES 7. Aspek Kelembagaan
PENYUSUNAN KEBUTUHAN DATA SEKUNDER DAN ANALISI PENGARUH KRP TERHADAP KLHS RRTR SEKITAR KI
KLHS IDENTIFIKASI ISU PB
PRIMER ISU PB PRIORITAS TELUK BINTUNI
Penapisan Isu PB 1. Kondisi dan Status Lingkungan Hidup Kabupaten 1. Kondisi Identifikasi Muatan KRP dalam RDTR 1. Kondisi Kajian Muatan KLHS
2. Neraca Sumber Daya alam dan Perubahan Iklim yang berpotensi menimbulkan pengaruh LH 2. Alternatif Perbaikan KRP
Penapisan Isu PB 3. Kondisi Kebencanaan Teluk Bintuni 2. Analisis pengaruh hasil identifikasi yang 3. Rekomendasi Perbaikan
Prioritas 4. DDDT Jasa Ekosistem berpotensi menimbulkan pengaruh LH KRP

TAHAPAN PERSIAPAN SURVEY DAN IDENTIFIKASI ANALISIS DAN KONSEP PENYUSUNAN RDTR, PZ DAN KLHS FINALISASI
• Desk studi • Survey Primer • Analisis Peramalan • Analisis Peramalan
• Review Document • Survey Sekunder • Analisis Deskriptif • Super Impose Analysis • Diskusi
METODE DAN • stakeholders Approach • Pengematan lapangan • Super Impose Analysis • Analisis Perbandingan
PENDEKATAN • survey lapangan • Stakeholder approach • Analisis Perbandingan • Analisis perancangan Kawasan
• Kompilasi Data • Analisis Perancangan Kawasan • Diskusi
• Diskusi
• Hasil Analisis dirumuskan • Terumuskannya rencana struktu ruang
• Rencana Kerja yg disepakati • Peta Dasar Hasil Verifikasi dan rekomendasi BIG • Terumuskannya rencana pola ruang • Tersepakitanya RRTR
OUTPUT • Desain Survei dan Format • Peta Tematik berdasarkan potensi, masalah, • Terumuskannya penetapan SUB BWP Prioritas • Tersepakatinya KLHS
Kegiatan • Data Primer hasil survey dan Data Sekunder hasil peluang, tantangan, hambatan dan • Terumuskannya ketentuan pemanfaatan ruang • Tersepakatinya
• Tersepakatinya Delinasi Pengolahan kecenderungan perkembangan • Terumuskannya Peraturan Zonasi Ranperda
• Termusukannya Isu PB • Data Hasil Verifikasi FGD • Konsep Pengembangan • Terumuskannya Kajian KLHS
• Tersedia peta dasar • Kompilasi Data • Analisis KLHS • Rumusan awal Ranperda
Analisa%
KLHS
Peta%Rencana (BIG),%
Audensi Daerah Diskusi – Asistensi KP%1 Pra Finalisai RRTR,%
Pemahaman
Diskusi Data%Sekunder Tujakstra,%Rencana (STRUKTUR% KP%1 Legal%Drafting.%KLHS%
materi dan
Pakar Survey%Sosekling Struktur dan Pola DAN%POLA% dan bahan publikasi
Persiapan Survey
Survey%Toponimi Ruang RUANG)

APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTERMBER OKTOBER NOVEMBER


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Peta%
Kick%Off% Presentasi Pra Survey% Diskusi SBWP% KP%2
Dasar% Pra Work
Meeting Pendahuluan Rapat Prioritas,%Indikasi (PROGRAM%
dan KP%1 shop
Renyepakatan Program%dan PZ DAN%PZ)
Tematik
Delineasi
BIG
Alternatif%
Penjaringan%
Diskusi – Penyempur
Isu%
Asistensi naan%KRP%@
Pembangunan%
Pengolahan Data% KLHS
Berkelanjutan%
dan Analisis
@ KLHS

Dilakukan di Pusat

Dilakukan di Daerah

Anda mungkin juga menyukai