Modul Praktikum Keperawatan Anak 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 48

MODUL PRAKTIKUM

KEPERAWATAN ANAK I

STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR


Jl. Achmad Yani No. 167 Papahan, Tasikmadu,
Karanganyar, JawaTengah

STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR


Jl. Achmad Yani No. 167 Papahan, Tasikmadu,
Karanganyar, JawaTengah

VISI :

“ Menjadi Program Studi yang berkontribusi dalam menghasilkan Sarjana


Keperawatan yang berkarakter ,berbudaya , mampu berkompeten dan unggul dalam patient safety
ditingkat Nasional tahun 2025 “

MISI :
1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan profesional yang berkualitas dan bertanggung
jawab
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam pelayanan
4. Menjalin Kemitraan dengan lembaga pendidikan ,penelitian dan pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan

KATA PENGANTAR

Buku Prosedur tetap merupakan buku yang berisi standart operasional tindakan keperawatan,
yang menjadi acuan bagi setiap perawat dalam melakukan tindakan keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan pasien.Buku ini disusun berdasarkan kajian teori dan pengalaman empiris diklinik sehingga
diharapkan dapat menjadi acuan bagi mahasiswa dalam belajar setiap tindakan keperawatan secara
tepat dan benar serta profesional .

Buku Prosedur tetap ini memuat semua prosedur yang dipelajari di mata kuliah Keperawatan
Anak I.Penyusunan buku ini telah berdasarkan berbagai sumber dan memenuhi standart komunikasi
terapiutik dalam keperawatan.Melalui buku ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan tindakan
keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar dengan benar menggunakan
tehnik komunikasi terapeutik dengan benar

Sehubungan dengan telah tersusunnya buku Protab mata kuliah Keperawatan Anak I ini,kami
mengucapkan terimakasih kepada tim Keperawatan Anak I ,terlebih koordinator Mata Kuliah yang
telah terlibat dalam penyusunan buku ini.Kami pun mengharapkan masukan ,kritik dan saran demi
perbaikan buku ini sehingga semakin siap menjadi acuan melakukan tindakan keperawatan.

Akhirnya ,semoga buku ini sungguh dapat bermanfaat dan membantu mahasiswa mencapai
tujuan belajar di Mata Kuliah Keperawatan Anak I

Karanganyar, Februari 2020

Estiningtyas, SST, MAN

DAFTAR PRAKTIKUM KEPERAWATAN ANAK 1


SEMESTER IV PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

NO KOMPETENSI FASILITATOR

1 Pemberian oksigen pada anak


2 Nebulisasi
3 Suctioning pada anak
4 Pemasangan infus pada bayi dan anak
5 Transfusi darah
6 Pencegahan infeksi lingkungan pada BBL
7 Phototherapy
8 Exchange transfusion
9 Pemberian obat pada anak
10 Terapi bermain
11 Tapid spong

PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN DENGAN KANULE

Pengertian
Pemberian oksigen adalah pemberian oksigen melalui hidung dengan menggunakan
kanule nasal. Kanule nasal merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen
kontinu dengan aliran 1-6 L/mnt.
Keuntungan : Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur,
mudah memasukkan kanul disbanding kateter, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih
mudah ditolerir klien dan nyaman.
Kerugian : Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplai O2
berkurang bila klien bernafas lewat mulut, mudah lepas karena kedalam kanul hanya 1 cm,
mengiritasi selaput lendir.

Tujuan
Tujuan pemberian oksigen adalah untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan
oksigen

Indikasi :
Klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen (memperbaiki terjadinya hipoksemia
dan menurunkan stimulus yang dapat meningkatkan kardiak output)

Alat dan Bahan :


1. Tabung Oksigen
2. Humidifier dengan air steril di dalamnya
3. Kanule nasal

4. Pita/Plaster jika untuk memastikan kanule ditempatnya


5. Kain kasa untuk melapisi selang di atas tulang pipi

Gambar. Selang Oksigen Kanul Gambar. Humidifier


Gambar. Pemasangan Selang Oksigen Kanul
SK Dikti No: 187/E/O/2014

PROGRAM STUDI :
Sarjana Keperawatan •
D III Kebidanan •
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) D III Rekam Medis Informasi Kesehatan •
MITRA HUSADA KARANGANYAR Papahan, Tasikmadu, Karanganyar
Telp: 0271-494581 Fax: 0271-6497748
A Campus for achievement of human

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN DENGAN


KANULE
NO LANGKAH NAMA MAHASISWA
A FASE PRAINTERAKSI

1 Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi klien

2 Mencuci tangan

3 Menyiapkan alat

B FASE ORIENTASI

4 Mengucapkan salam & memperkenalkan diri

5 Menjelaskan tujuan prosedur tindakan kepada


orang tua dan anak
6 Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan
tindakan
C FASE KERJA

7 Menjaga privasi

8 Memakai masker

9 Memakai sarung tangan / handscon

10 Mengatur posisi yang nyaman (semi fowler atau


semi fowler)
11 Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga

12 Memastikan volume air steril dalam tabung


pelembab sesuai ketentuan
13 Menghubungkan selang dari
kanula nasal ke tabung
pelembab/humidifier
14 Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa

15 Memasang kanula/outlet pada hidung klien


16 Meletakkan kanule di atas wajah klien dengan
kanule/outlet masuk hidung dan selang
mengelilingi kepala atau menyelipkannya pada
daun telinga. Beberapa model mempunyai
pengikat dibawah dagu.
17 Jika kanule tidak pada tempatnya, plester pada
sisi wajah, selipkan kasa di bawah selang pada
tulang pipi untuk mencegah iritasi

18 Menetapkan kadar oksigen sesuai program


medik.*
19 Menganjurkan klien untuk bernapas melalui
hidung dengan mulut tertutup
20 Mengkaji respon langsung klien terhadap
oksigen, seperti warna pernafasan,
ketidaknyamanan dan sebagainya. Memberi
dorongan/support ketika diputuskan pemakaian
kanule.
D FASE TERMINASI

21 Merapikan klien dan alat

22 Mencuci tangan

23 Mengevaluasi respon klien dan keluarga

24 Mengucapkan salam pamit

25 Mendokumentasikan prosedur dalam catatan


klien: waktu pemberian, aliran kecepatan oksigen,
rute pemberian, dan respons klien

NAMA/ NOMOR ABSENSI

No Punggung

Nilai Akhir

Σ score
NILAI AKHIR = x 100
50
Ket nilai:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi salah
2 : dilakukan dengan benar
Fasilitator Lab Skill

( )
Catatan :
Kewaspadaan Observasi apakah:
a. Kanula tersumbat atau terlipat
b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air
c. Volume Oksigen mencukupi/tidak
PROSEDUR MELAKUKAN INHALASI DENGAN NEBULIZER

Pengertian Suatu tindakan atau terapi untuk pembersihan atau pemeliharaan sistem
pernafasan.

Tujuan 1. Merelaksasi jalan nafas.


2. Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi sekret.
3. Menurunkan edema mukosa.
4. Pemberian obat secara langsung pada saluran pernafasan untuk
pengobatan penyakit, seperti : bronkospasme akut, produksi sekret
yang berlebihan, dan batuk yang disertai dengan sesak nafas.

Dilakukan pada 1. Pasien baru


2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien

Persiapan Alat 1. Nebulizer 1 set.


2. Obat untuk terapi aerosol dan pengencernya bila diperlukan.
3. Stetoskop.
4. Tissue.
5. Nierbeken/bengkok.
PROSEDUR MELAKUKAN INHALASI DENGAN NEBULIZER
NO ASPEK YANG DINILAI NAMA MAHASISWA

A FASE ORIENTASI

1 Memberi salam & memperkenalkan diri kepada


pasien/keluarga

2 Menjelaskan tujuan atas tindakan

3 Menjelaskan langkah/prosedur yg akan


dilakukan

4 Menanyakan apakah pasien bersedia untuk


diberikan tindakan keperawatan

5 Meminta pihak pengunjung/keluarga


meninggalkan ruangan agar tidak mengganggu
dalam proses tindakan

6 Menutup pintu

7 Mencuci tangan

8 Menggunakan handscoon

9 Mengatur pasien dalam posisi duduk atau


semifowler

10 Mendekatkan peralatan yg berisi set nebulizer


ke bed pasien

11 Isi nebulizer dengan aquades sesuai takaran


yang tersedia

12 Memasukkan obat sesuai dosis yang telah di


program

13 Memasang masker pada pasien

14 Menghidupkan nebulizer & meminta pasien


nafas dalam hingga obat habis

15 Matikan nebulizer

16 Bersihkan mulut & hidung dengan tissue

17 Bereskan fasilitas

18 Buka handscoon

19 Mencuci tangan

FASE TERMINASI

20 Merapikan klien

21 Merapikan alat

22 Evaluasi perasaan pasien

23 Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya

24 Dokumentasi prosedur & hasil observasi

No Punggung

Nilai Akhir

TOTAL SCORE SELURUHNYA =48


Σ score
NILAI AKHIR = x 100
48

Nilailah setiap kinerja yang diamati dengan menggunakan skala


berikut ini :
0 Tidak Dilakukan
1 Dilakukan dengan tidak benar
2 Dibantu oleh penguji
3 Dilakukan dengan kompeten
  

PROSEDUR PEMASANGAN INFUS PADA ANAK

Pengertian Pemasangan infus untuk memberikan obat/cairan melalui parenteral.

Tujuan Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

Dilakukan pada 1. Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intra vena (I.V)
2. Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral

Persiapan Alat 1. Sarung tangan 1 pasang


2. Selang infus sesuai kebutuhan (makro drip atau mikro drip)
3. Cairan parenteral sesuai program
4. Jarum intra vena (ukuran sesuai)
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Desinfektan
7. Torniquet/manset
8. Perlak dan pengalas
9. Bengkok 1 buah
1. Spalk / Bidai
2. Kapas
3. Kassa gulung 5cm atau 10cm
4. Plester / hypafix
5. Kassa steril
6. Kain gedong
7. Penunjuk waktu
PROSEDUR PEMASANGAN INFUS PADA ANAK
NO ASPEK YANG DINILAI NAMA MAHASISWA

A FASE PRA INTERAKSI

1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada

2 Mencuci tangan

3 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

B FASE ORIENTASI

4 Memberikan salam sebagai pendekatan


terapeutik

5 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada


keluarga dan pasien

6 Menanyakan kesiapan keluarga dan pasien


sebelum kegiatan dilakukan

C FASE KERJA
7 Memakai hand schoen

8 Melakukan desinfeksi tutup botol cairan

9 Menutup saluran infus (klem)

10 Menusukkan saluran infus dengan benar

11 Menggantung botol cairan pada standard infuse

12 Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda

13 Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara


dalam slang

14 Mengatur posisi pasien .


Bayi dipasang gedong dulu.

15 Pilih area vena yang akan ditusuk

16 Memasang perlak dan alasnya

17 Membebaskan daerah yang akan di insersi

18 Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan


ditusuk

19 Membersihkan kulit dengan kapas alkohol


(melingkar dari dalam keluar)

20 Mempertahankan vena pada posisi stabil

21 Memegang IV cateter dengan sudut 30 0

22 Menusuk vena dengan lobang jarum menghadap


keatas

23 Memastikan IV cateter masik intra vena


kemudian menarik Mandrin + 0,5 cm

24 Memasukkan IV cateter secara perlahan


25 Menarik mandrin dan menyambungkan dengan
selang infuse

26 Melepaskan toniquet

27 Mengalirkan cairan infuse

28 Melakukan fiksasi IV cateter

29 Memberi desinfeksi daerah tusukan dan


menutup dengan kassa

30 Mengatur tetesan sesuai program

31 Memasang spalk / bidai diantara 2 sendi

32 Memberi kapas diarea spalk / bidai

33 Memasang kassa gulung 5 cm / 10 cm

34 Kunci dengan plester

35 Jari – jari harus tampak terutama ibu jari

C FASE TERMINASI

37 Melakukan evaluasi tindakan

38 Merapikan pasien

39 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

40 Berpamitan dengan klien

41 Membereskan alat-alat

42 Mencuci tangan

Σ score
NILAI AKHIR = x 100
84

Ket nilai:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi salah
2 : dilakukan dengan benar

Fasilitator Lab Skill

( )

SUCTIONING PADA ANAK


Pengertian Suction (penghisapan lendir) merupakan tindakan pengisapan yang
bertujuan untuk mempertahankan jalan napas, sehingga memungkinkan
terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan
secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya
sendiri. Suction merupakan suatu metode untuk mengeluarkan secret jalan
nafas dengan menggunakan alat via mulut, nasofaring, atau trakeal.
Tujuan 1. Mempertahankan kepatenan jalan nafas.
2. Membebaskan jalan nafas dari secret/lendir yang menumpuk
3. Mendapatkan sampel/sekret untuk tujuan diagnosa
4.

Dilakukan pada 1. Klien mampu batuk secara efektif tetapi tidak mampu membersihkan
secret dengan mengeluarkan atau menelan
2. Ada atau tidaknya secret yang menyumbat jalan nafas, dengan ditandai
terdengar suara pada jalan nafas, hasil auskultasi yaitu ditemukannya
suara crackles atau ronchi, kelelahan pada pasien. Nadi dan laju
pernafasan meningkat, ditemukannya mucus pada alat bantu nafas.
3. Klien yang kurang responsive atau koma yang memerlukan
pembuangan secret oral

Persiapan Alat 1.Regulator vakum set


2.Kateter penghisap steril sesuai ukuran
3.Air steril/normal saline
4.Selimut/handuk
5.Pelumas larut dalam air
6.Tissue
7.Tongue spatel k/p

PROSEDUR SUCTIONING PADA ANAK


NO LANGKAH NAMA MAHASISWA

I Tahap Pra Interaksi

1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada


2 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

II Tahap Orientasi

3 Memberikan salam

4 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada


keluarga dan pasien

5 Menanyakan kesiapan keluarga sebelum


kegiatan dilakukan

III Tahap Kerja

6 Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan

7 Mengatur posisi pasien(perhatikan keadaan


umum klien)

8 Pasang handuk pada bantal atau di bawah bagu


klien

9 Pilih tekanan dan tipe unit vakum yang tepat

10 Tuangkan air steril/normal saline dalam wadah


steril

11 Sambungkan kateter penghisap steril ke


regulator vakum

12 Ukur jarak antara daun telinga dan ujung hidung


klien

13 Basahi ujung kateter dengan larutan steril

14 Penghisapan, masukkan ke satu sisi mulut klien


dan arahkan ke orofaring dengan perlahan
15 Sumbat “port” penghisap dengan ibu jari.
Dengan perlahan rotasi kateter saat menariknya
tidak boleh lebih dari 5 detik

16 Bilas kateter dengan larutan steril. Bila klien


tidak mengalami distress pernafasan istirahat
20-30 detik sebelum memasukkan ulang kateter.

17 Bila diperlukan penghisapan ulang, ulang


langkah 9-11.

18 Bila klien mampu minta untuk nafas dalam dan


batuk efektif diantara penghisapan.

19 Hisap secret pada mulut atau bawah lidah


setelah penghisapan orofaringeal.

20 Lepas kateter penghisap bersamaan dengan


pelepasan handscoen.

IV Tahap Terminasi

21 Melakukan evaluasi tindakan

22 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

23 Berpamitan pada pasien dan keluarga

24 Membereskan alat-alat

25 Mencuci tangan

26 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan


perawatan

NAMA/ NOMOR ABSENSI

No Punggung
Nilai Akhir

TOTAL SCORE SELURUHNYA = 52


Σ score
NILAI AKHIR = x 100
52
Ket nilai:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi salah
2 : dilakukan dengan benar

Fasilitator Lab Skill

( )
SOP PEMBERIAN MEDIKASI ( OBAT ) MELALUI ORAL
PENGERTIA
Pemberian obat dalam bentuk cair ,padat,bubuk melalui mulut.
N

1. Memberikan pengobatan dengan efek lokal maupun sistemik


melalui saluran pencernaan.
TUJUAN 2. Memberikan pengobatan dengan aman ,efektif,dan ekonomis
melalui mulut
3. Memberikan efek obat secara terus menerus dengan nyaman

Dilakukan Semua pasien yang diprogramkan oleh tim medik mendapat terapi
pada pengobatan lewat oral ( 5 B )

1. Pasien yang dipuasakan


Kontra 2. Pasien yang tidak sadar
Indikasi 3. Pasien yang mengalami menelan

1. Baki / tempat obat


2. Buku jadwal pemberian obat
3. Pemotong obat (apabila diperlukan)
4. Martil & lumpang penggerus / Penumbuk obat
5. Sendok obat
6. Obat
7. Gelas & air minum
PERALATA 8. Sedotan
N 9. Pipet
10. Makanan /minuman yang ditoleransi.
PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI ( OBAT )ORAL

NO ASPEK YANG DINILAI NAMA MAHASISWA

A FASE PRA INTERAKSI

1 Mengecek program terapi

2 Mencuci tangan

3 Menyiapkan alat

B FASE ORIENTASI

4 Mengucapkan salam kepada pasien & keluarga serta


sapa nama pasien.

5 Menjelaskan tujuan & prosedur pelaksanaan.

6 Menanyakan apakah pasien setujuan/kesiapan


pasien.

C FASE KERJA

7 Menjaga privacy pasien

8 Menyiapkan peralatan & cuci tangan

9 Mengkaji kemampuan pasien apakah mampu untuk


dapat minum obat per oral.

10 Mengecek kembali order pengobatan ( nama pasien,


nama dosis obat, & waktu cara pemberian ),
memeriksa tanggal kadaluarsa obat.

11 Mengambil obat sesuai yg diperlukan.

12 Menyiapkan obat yg akan diberikan pada pasien.

13 Memutar obat/ bolak balik agar tercampur rata


sebelum dituangkan

14 Membuka penutup botol & meletakkan menghadap


ke atas.

15 Memegang botol obat sehingga sisi labelnya akan


berada pada telapak tangan, & menuangkan obat ke
arah menjauh dari label.

16 Menuangkan obat banyaknya yg difungsikan ke


dalam mangkuk obat yang telah tersedia.

17 Sebelum menutup botol, alangkah baiknya jika


mengusap bagian bibir botol dengan kertas tisue.

18 Memberikan obat pada waktu & cara yg benar.

C FASE TERMINASI

19 Merapikan klien

20 Merapikan alat

21 Melakukan evaluasi tindakan

22 Mencuci tangan

23 Berpamitan mengucapkan salam

24 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan


keperawatan

TOTAL SCORE SELURUHNYA : 48


Σ score
NILAI AKHIR = x 100

48

Ket nilai:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi salah
2 : dilakukan dengan benar

Fasilitator Lab Skill


( )

SOP TERAPI BERMAIN

1. Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang tidak
disadari (Wong: 1991)
2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
PENGERTIA
ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya (Hurlock: 1978)
N
3. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan dalam mengatasi konflik dari
dalam dirinya yang tidak disadari serta dengan keinginan sendiri ubtuk
memperoleh kesenangan (Roster: 1987)

4. Meminimalisir tindakan perawatan yang traumatis

1. Mengurangi kecemasan
2. Membantu mempercepat penyembuhan
TUJUAN 3. Sebagai fasilitas komunikasi
4. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery
5. Sarana untuk mengekspresikan perasaan
Dilakukan di Ruang rawat inap, Poli tumbuh kembang, Poli rawat jalan dan Tempat
KEBIJAKAN
penitipan anak

PETUGAS Perawat

1. Pasien dan keluarga diberitahu tujuan bermain


2. Melakukan kontrak waktu
PERSIAPAN 3. Tidak ngantuk
PASIEN 4. Tidak rewel
5. Keadaan umum mulai membaik
6. Pasien bias dengan tiduran atau duduk, sesuai kondisi klien

PERALATA 11. Rancangan program bermain yang lengkap dan sistematis


N 1. Alat bermain sesuai dengan umur/jenis kelamin dan tujuan

TERAPI BERRMAIN

NO NO ABSEN
BUTIR YANG DINILAI

A TAHAP ORIENTASI
1 Melakukan kontrak waktu

2 Mengecek kesiapan anak (tidak ngantuk,


tidak rewel, keadaan umum
membaik/kondisi yang memungkinkan)

3 Menyiapkan alat

B TAHAP ORIENTASI
4 Memberikan salam kepada pasien dan
menyapa nama pasien

5 Menjelaskan tujuan dan prosedur


pelaksanaan

6 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien


sebelum kegiatan dilakukan

C TAHAP KERJA

7 Memberi petunjuk pada anak cara bermain

8 Mempersilahkan anak untuk melakukan


permainan sendiri atau dibantu

9 Memotivasi keterlibatan klien dan keluarga

10 Memberi pujian pada anak bila dapat


melakukan

11 Mengobservasi emosi, hubungan inter-


personal, psikomotor anak saat bermain

12 Meminta anak menceritakan apa yang


dilakukan/dibuatnya

13 Menanyakan perasaan anak setelah bermain

14 Menanyakan perasaan dan pendapat


keluarga tentang permainan

D TAHAP TERMINASI

15 Berpamitan dengan pasien

16 Membereskan dan kembalikan alat ke


tempat semula

17 Mencuci tangan

18 Mencatat jenis permainan dan respon pasien


serta keluarga kegiatan dalam lembar
catatan keperawatan dan kesimpulan hasil
bermain meliputi emosional, hubungan
inter-personal, psikomotor dan anjuran
untuk anak dan keluarga

TOTAL SCORE

NILAI AKHIR

Σ score
NILAI AKHIR = x 100
36
Ket nilai:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi salah
2 : dilakukan dengan benar

Fasilitator Lab Skill

( )
SOP PEMERIKSAAN TEPID SPONGE
PENGERTIA Mandi terapeutik yang dilakukan pada klien dengan demam tinggi,untuk
N meningkatkan kontrol kehilangan panas melalui evaporasi dan konduksi

10. Menurunkan demam tinggi


TUJUAN
1. Memberikan rasa nyaman

13. Baskom mandi.

1. Air hangat.
2. Selimut mandi.
3. Handuk
PERALATA 4. Termometer.
N 5. Waslap.
6. Bantal tahan air.
7. Sarung tangan disposable.
SOP PEMERIKSAAN TEPID SPONGE
NO NO ABSEN
BUTIR YANG DINILAI

A TAHAP ORIENTASI
1 Melakukan kontrak waktu

2 Menyiapkan alat

3 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

B TAHAP ORIENTASI

4 Memberikan salam kepada pasien dan


menyapa nama pasien

5 Menjelaskan tujuan dan prosedur


pelaksanaan

6 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien


sebelum kegiatan dilakukan

7 Menutup tirai dan pintu

C TAHAP KERJA

8 Mengukur suhu dan nadi

9 Meletakkan bantal bantal tahan air dibawah


pasien dan melepaskan pakaian

10 Periksa suhu air

11 Celupkan lap mandi dalam air ,usapkan


waslap keseluruh tubuh .Bila anak
menggunakan bak mandi rendam pasien 5-
10 menit

12 Letakan waslap dibawah aksila dan lipat


paha
13 Kompres perlahan ekstermitas selama 5
menit,ekstermitas berlawanan ditutup ditutup
handuk mandi,dan observasi respon klien

14 Lanjutkan mengkompres ektermitas lain


,punggung dan bokong selama 3-5 menit

15 Keringkan ekstermitas dan bagian tubuh


secara menyeluruh

16 Pakaikan baju pasien

17 Selimuti klien dengan selimut

18 Ukur suhu klien

D TAHAP TERMINASI

19 Pindahkan peralatan dan ganti linen jika


basah

20 Berpamitan dengan pasien

21 Membereskan dan kembalikan alat ke


tempat semula

22 Mencuci tangan

23 Catat di catatan keperawatan

TOTAL SCORE

NILAI AKHIR

Σ score
NILAI AKHIR = x 100
46
Ket nilai:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi salah
2 : dilakukan dengan benar

Fasilitator Lab Skill


( )

SOP FOTOTERAPI
Memaparkan neonatus pada cahaya dengan intensitas yang tinggi
PENGERTIA untuk menurunkan bilirubin dalam kulit. Fototerapi menurunkan
N kadar bilirubin dengan cara memfasilitasi ekskresi bilirubin tak
terkonjugasi

Dilakukan pada bayi dengan ikterik untuk menurunkan kadar


TUJUAN
bilirubin dalam darah
1. Alat fototerapiyang semua tabung berfungsi dengan baik
2. Alas putih pada basinet atau inkubator
3. Kain hitam atau kertas hitam untuk menutup bagian mata
4. Termometer
PERALATA
N 5. Spuit pengambilan darah vena bayi
6. Tempat ASI dan sendok
7. Stetoskop
8. Termometer ruangan
9. Popok ganti

SOP FOTOTERAPI
NO NO ABSEN
BUTIR YANG DINILAI

A TAHAP ORIENTASI
1 Membaca program terapi

2 Menyiapkan alat
3 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

B TAHAP ORIENTASI

4 Memberikan salam kepada pasien dan


menyapa nama pasien

5 Menjelaskan tujuan dan prosedur


pelaksanaan

6 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien


sebelum kegiatan dilakukan

C TAHAP KERJA

7 Membuka baju bayi kecuali popok

8 Menutupi mata bayi dengan penutup mata


berwarna hitam, pastikan lubang hidung bayi
tidak tertutup

9 Menempatkan bayi di bawah sinar fototerapi

10 Membalikkan bayi setiap 3 jam

11 Memberikan asupan nutrisi pada bayi paling


kurang setiap 3 jam

- Jika bayi diberi ASI maka persilakan


ibu untuk menyusui bayinya langsung
(bayi dipindahkan dari unit terapi sinar)
- Jika bayi diberi PASI, atau mendapat
nutrisi dari NGT maka bayi tidak perlu
dipindahkan dari unit terapi sinar
- Volume nutrisi yang diberikan harus
10% lebih banyak dari total volume
nutrisi per hari waktu sebelum bayi
mendapat terapi sinar

12 Memperhatikan pola eliminasi (BAB dan


BAK) dengan menempelkan catatan
karaketeristik BAB dan BAK meliputi

- Frekuensi
- Banyaknya
- Konsistensi

13 Mengukur vital sign bayi dan suhu udara


setiap 3 jam

14 Ukur kadar bilirubin bayi setiap 24 jam


(kecuali kasus-kasus khusus)

15 Mengukur balance cairan bayi setiap 24 jam

16 Melakukan assessment:

- Hentikan terapi sinar bila kadar serum


bilirubin < 13mg/dL
- Bila kadar bilirubin serum mendekati
jumlah indikasi transfusi tukar,
persiapkan kepindahan bayi dan
secepat mungkin kirim bayi ke rumah
sakit tersier atau senter untuk transfusi
tukar. Sertakan contoh darah ibu dan
bayi.
- Bila ikterus kembali ditemukan atau
bilirubin serum berada di atas nilai
untuk memulai terapi sinar , ulangi
terapi sinar seperti yang telah
dilakukan. Ulangi langkah ini pada
setiap penghentian terapi sinar sampai
bilirubin serum dari hasil pemeriksaan
atau perkiraan melalui metode klinis
berada di bawah nilai untuk memulai
terapi sinar

D TAHAP TERMINASI

17 Mencuci tangan
18 Catat di catatan keperawatan

TOTAL SCORE

NILAI AKHIR

Σ score
NILAI AKHIR = x 100
36
Ket nilai:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi salah
2 : dilakukan dengan benar

Fasilitator Lab Skill

(
)
SOP EXCHANGE TRANSFUSION
suatu tindakan pengambilan sejumlah kecil darah yang dilanjutkan
PENGERTIA
dengan pengembalian darah dari donor dalam jumlah yang sama yang
N dilakukan berulang-ulang sampai sebagian besar darah penderita
tertukar (Friel, 1982).
Pada hiperbilirubinemia, tindakan ini bertujuan mencegah terjadinya
TUJUAN ensefalopati bilirubin dengan cara mengeluarkan bilirubin indirek dari
sirkulasi

a. Alat dan obat-obatan resusitasi lengkap


b. Lampu pemanas dan alat monitor
c. Perlengkapan vena seksi dengan sarung tangan dan
kain penutup steril
d. Masker, tutup kepala dan gaun steril
e. Nier bekken (2 buah) dan botol kosong, penampung
darah
f. Set tranfusi 2 buah
PERALATA
g. Kateter umbilikus ukuran 4, 5, 6 F sesuai berat lahir
N
bayi atau abbocath
h. Three way stopcock semprit 1 mL, 5 mL, 10 mL, 20
mL, masing-masing 2 buah
i. Selang pembuangan
j. Larutan Calsium glukonas 10 %, CaCl2 10 % dan NaCl
fisiologis
k. Meja tindakan
1. Berikan penjelasan tentang tujuan dan risiko tindakan, mintakan
persetujuan tertulis dari orang tua penderita
2. Bayi jangan diberi minum 3 – 4 jam sebelum tindakan. Bila
tranfusi harus segera dilakukan isi lambung dikosongkan dengan
sonde dan menghisapnya
3. Pasang infus dengan tetesan rumatan dan bila tali pusat telah
mengering kompres dengan NaCl fisiologis
4. Bila memungkinkan 2 jam sebelumnya berikan infus albumin
terutama jika kadar albumin < 2,5 gr/dL. Diharapkan kapasitas
Persiapan ikatan albumin-bilirubin di dalam darah meningkat sebelum
sebelum tranfusi tukar sehingga resiko kernikterus menurun, kecuali ada
tindakan kontra indikasi atau tranfusi tukar harus segera dilakukan
5. Pemeriksaan laboratorium pra tranfusi tukar antara lain semua
elektrolit, dekstrostik, Hb, hematokrit, retikulosit, trombosit, kadar
bilirubin indirek, albumin, golongan darah, rhesus, uji coombs
direk dan indirek, kadar G6PD dan enzim eritrosit lainnya serta
kultur darah
6. Koreksi gangguan asam basa, hipoksia, dan hipotermi sebelum
memulai tranfusi tukar
7. Periksa ulang apakah donor yang diminta telah sesuai dengan
permintaan (cek label darah)
SOP EXCHANGE TRANSFUSION
NO NO ABSEN
BUTIR YANG DINILAI

A TAHAP ORIENTASI
1 Membaca program terapi

2 Menyiapkan alat

3 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

B TAHAP ORIENTASI

4 Memberikan salam kepada pasien dan


menyapa nama pasien

5 Menjelaskan tujuan dan prosedur


pelaksanaan

6 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien


sebelum kegiatan dilakukan

C TAHAP KERJA

7 Memastikan bayi sudah dipasang kateter


vena umbulikalis (Umbilical Vena
Catheter/UVC)

8 Memastikan alat monitor sudah dipasang

9 personil yang terlibat langsung harus


memakai gaun, sarung tangan, dan
masker steril

10 Bersihkan daerah sekitar tali pusat atau


tempat lain yang akan dipasang abbocath
dengan cairan antiseptik, tutup dengan
kain steril yang berlubang ditengahnya
sehingga tampak tali pusat/ daerah yang
akan dipasangkan abbocath

11 Jika dilakukan melalui vena umbilikalis,


bersihkan dengan betadine 10%, tali
pusat dipotong kurang lebih 1 cm di atas
dasar/kulit abdomen dengan
skalpel/pisau steril (Jika tali pusat kering,
lunakkan dengan kompres NaCl
fisiologis selama ½ - 1 jam)

12 Vena umbilikalis dicari dan masukkan


kateter vena sesuai ukuran bayi, diisi
NaCl fisiologis. Kateter dimasukkan
sampai (1) tampak ada darah mengalir
dari tubuh bayi atau (2) pada posisi
aman, yaitu ujung kateter sedikit di atas
diafragma dan di dalam vena cava
inferior (ukuran sekitar panjang dari
bahu kiri/kanan ke tali pusat kemudian
diukur ke diagram khusus ukuran kateter
tali pusat). Kateter harus diisi cairan
untuk mencegah emboli udara

13 Setelah kateter vena umbilikalis


terpasang dilakukan fiksasi dengan
jahitan melingkari kulit/tali pusat
diameter 1,5 cm dengan benang sutra
steril (Jika kateter gagal dipasang di vena
umbilikalis, tranfusi dapat dilakukan di
vena saphena magna)

15 Kateter atau abbocath dihubungkan


dengan three way stopcock, bagian
depan dengan selang infus donor dan
bagian belakang dengan selang infus
pembuangan yang telah dihubungkan
dengan botol kosong di bawah botol
tindakan

16 Mula-mula darah bayi dihisap sebanyak


10 – 20 mL atau tergantung berat badan
bayi, jangan melebihi 10 % dari
perkiraan volume darah bayi
17 Darah dibuang melalui pipa pembuangan
dengan mengatur klep pada three way
stopcock.
18 Masukkan darah donor dengan jumlah
yang sama secara perlahan-lahan.
Kecepatan menghisap dan mengeluarkan
darah sekitar 2 mL/kgBB/menit
19 Setelah darah masuk ke tubuh ditunggu
selama 20 detik, agar beredar dalam
sirkulasi
20 Hisap dan masukkan darah berulang kali
dengan cara yang sama sampai target
transfusi tukar selesai

21 Catat setiap kali darah yang dikeluarkan


dan yang masuk pada lembaran
observasi transfusi tukar
22 Jika memakai darah dengan pengawet
asam sitrat atau stearat fosfat
(ACD/PCD) setiap tranfusi 100 mL
diberikan 1 mL kalcium glukonas 10 %
intra vena perlahan-lahan. Pemberian
tersebut terutama bila kadar kalsium
sebelum tranfusi < 7,5 mg/dL. Bila
kadarnya di atas normal maka kalsium
glukonas tidak perlu diberikan.

23 Monitoring vital signs selama tindakan


24 Setelah transfusi tukar selesai, darah bayi
diambil untuk pemeriksaan pasca
transfusi tukar
D TAHAP TERMINASI

25 Merapikan bayi

26 Membereskan alat

27 Mencuci tangan

28 Catat di catatan keperawatan

TOTAL SCORE

NILAI AKHIR

Σ score
NILAI AKHIR = x 100
56
Ket nilai:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi salah
2 : dilakukan dengan benar
Fasilitator Lab Skill

( )

SOP TRANSFUSI DARAH


Tranfusi darah merupakan tindakan yang dilakukan bagi klien yang
memerlukan darah dan atau produk darah dengan memasukkan darah
PENGERTIAN
melalui vena dengan menggunakan set tranfusi.cairan melalui
intravena (infus)
1. Meningkatkan volumen darah sirkulasi (setelah pembedahan,
trauma, atau perdarahan).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk
TUJUAN mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia berat.
3. Memberikan komponen selular tertentu sebagai terapi sulih
(misalnya, faktor pembekuan untuk membantu mengontrol
perdarahan pada pasien hemofilia).

1. Kondisi pasien sebelum ditranfusi


HAL YANG 2. Kecocokan darah yang akan dimasukkan
PERLU 3. Label darah yang akan dimasukkan
DIPERHATIKA 4. Golongan darah klien
N 5. Periksa warna darah (terjadi gumpalan atau tidak)
6. Homogenitas (darah bercampur semua atau tidak)
1. Set pemberian darah/transfusi set
2. Kateter besar
Ukuran 18
Guna : Untuk Anak & dewasa, biasanya untuk darah,
komponen darah, & infus kental lainnya
Pertimbangan Perawat : Sakit pada insersi, Butuh vena besar
Ukuran 20
Guna : Untuk Anak & dewasa, umunya sering digunakan
untuk beberapa cairan infus, darah, komponen darah, &
infus kental lainnya
Pertimbangan Perawat : Umum untuk sering digunakan
3. Cairan IV normal saline (NaCl 0,9 %)
PERALATAN 4. Produk darah yang tepat
5. Sarung tangan sekali pakai
6. Kapas alkohol
7. Plester dan gunting
8. Manset tekanan darah
9. Stetoskope
10. Termometer
11. Format persetujuan pemberian tranfusi yang ditandatangani
12. Bengkok
13. Penghangat darah (jika diperlukan)
14. Spalk
SOP TRANSFUSI DARAH
NO NO ABSEN
BUTIR YANG DINILAI

A TAHAP ORIENTASI

1 Membaca program terapi

2 Menyiapkan alat

3 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

B TAHAP ORIENTASI

4 Memberikan salam kepada pasien dan


menyapa nama pasien
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
6 Mengkaji pernah tidakny klien menerima
transfusi sebelumnya dan catat reaksi yang
timbul apabila ada
7 Minta klien melaporkan apabila terjadi
menggigil, sakit kepala, gatal-gatal, ruam
dengan segera
8 Berikan kesempatan klien untuk bertanya

9 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien


sebelum kegiatan dilakukan
C TAHAP KERJA

10 Jaga privasi klien

11 Cuci tangan

12 Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien

13 Memastikan darah sudah sesuai dengan


golongan darah dan program terapi
14 Periksa tanda vital klien sebelum memulai
tranfusi
15 Kenakan sarung tangan sekali pakai

16 Gunakan selang transfusi yang memiliki


filter di dalam selang (apabila selang infus
masih menggunakan selang infuse yang
kecil, ganti dengan selang infus untuk
tranfusi yang ukurannya lebih besar)
17 Mengalirkan NaCl 50-100 cc

18 Menyalakan blood warmer, menunggu


kurang lebih 5 menit, kemudian memasang
selang transfusi ke dalam blood warmer
19 Mulai pemberian tranfusi darah dengan
mulai berikan tranfusi secara perlahan
diawali dengan pengisian filter di dalam
selang; atur kecepatan sampai 2 ml/menit
untuk 15 menit pertama dan tetaplah
bersama klien.
20 Monitor tanda vital (ukur setiap 5 menit
pada 15 menit pertama, selanjutnya
disesuaikan dengan kebijakan lembaga)
21 Observasi klien untuk melihat adanya reaksi
tranfusi
22 Apabila tranfusi sudah selesai, bilas dengan
normal saline 50-100 cc
D TAHAP TERMINASI

23 Kaji respon klien setelah tranfusi diberikan

24 Berikan reinforceament positif pada klien

25 Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya

26 Observasi timbulnya reaksi yang merugikan


secara berkelanjutan
27 Catat pemberian darah atau produk darah
yang diberikan dan respon klien terhadap
terapi darah pada status kesehatan klien
TOTAL SCORE

NILAI AKHIR

Σ score
NILAI AKHIR = x 100
54

Ket nilai:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi salah
2 : dilakukan dengan benar

Fasilitator Lab Skill


( )
SOP PENCEGAHAN INFEKSI BAYI BARU LAHIR
PENGERTIA Memberikan perawatan tali pusat pada bayi dimulai dari 1 kelahiran
N sampai dengan tali pusat lepas

TUJUAN Mencegah infeksi

1. Phantom Bayi
2. Handuk bersih
3. Sabun mandi bayi
PERALATA 4. Kassa Steril
N 5. Waslap
6. Baju bayi lengkap
SOP PENCEGAHAN INFEKSI BAYI BARU LAHIR
NO NO ABSEN
BUTIR YANG DINILAI

A TAHAP ORIENTASI
1 Melakukan kontrak waktu

2 Menyiapkan alat

3 Cuci tangan dan pakai sarung tangan

B TAHAP ORIENTASI

4 Memberikan salam kepada keluarga klien


dan

5 Menjelaskan tujuan dan prosedur


pelaksanaan

6 Menanyakan persetujuan keluarga klien


sebelum kegiatan dilakukan

C TAHAP KERJA

7 Mencuci tangan
8 Mencuci tali pusat dengan air bersih dan
sabun, bilas dan keringkan hingga betul-
betul kering dengan lembut
9 Mempertahankan sisa tali pusat dalam
keadaan terbuka agar terkena udara dan
tutupi dengan kassa steril kering secara
longgar
10 Mengenakan popok dengan pas, dan
tidak terlalu ketat
11 Memastikan bahwa ujung atas popok
berada dibawah pungtum tali pusat
12 Mengenakan pakaian yang bersih dan
kering
13 Memberi selimut yang bersih dan kering
D TAHAP TERMINASI

14 Membereskan alat

15 Mencuci tangan

16 Berpamitan dengan keluarga klien

17 Catat di catatan keperawatan

TOTAL SCORE

NILAI AKHIR

Σ score
NILAI AKHIR = x 100
34
Ket nilai:
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tetapi salah
2 : dilakukan dengan benar

Fasilitator Lab Skill

( )

Anda mungkin juga menyukai