Panduan Latsar Cpns Badiklat Jateng 2021
Panduan Latsar Cpns Badiklat Jateng 2021
Panduan Latsar Cpns Badiklat Jateng 2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
kehendak dan perkenan-Nya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk
melaksanakan amanah dalam rangka penyusunan Panduan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Metode Distance Learning Tahun 2021.
Panduan Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning Tahun 2021 ini
memuat informasi secara garis besar dari keseluruhan pelatihan yang ada termasuk
teknis penyelenggaraan pelatihan dimaksud, agar pelatihan tersebut dapat
berlangsung secara terencana, terarah, dan tepat sasaran sesuai Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS.
Panduan ini diharapkan juga memberikan arah yang jelas bagi para Peserta,
Penyelenggara, Widyaiswara, Pembimbing/Coach dan Penguji mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning
selama masa tanggap darurat Pandemi Covid-19.
Mengingat Panduan ini memuat informasi yang bersifat umum mengenai
keseluruhan pelatihan sesuai rencana pembelajaran, maka hal-hal yang berkembang
secara dinamis selama penyelenggaraan pelatihan dan belum diatur dalam Panduan
ini diakomodasikan sesuai situasi dan kondisi tanpa mengubah substansi dan tujuan
pembelajaran. Informasi yang bersifat teknis yang belum tercantum dalam Panduan
ini akan disampaikan dalam penjelasan selama peserta mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS.
Demikian Panduan Umum Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning
Tahun 2021 ini disusun, untuk dipedomani dan dilaksanakan.
Kaswo
NIP 197404261999031001
ii
DAFTAR ISI
Sampul ................................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................ 2
C. Sasaran .......................................................................................... 2
D. Kompetensi ..................................................................................... 2
E. Dasar Pelaksanaan......................................................................... 3
BAB II PENYELENGGARAAN
A. Kepersertaan .................................................................................. 4
B. Waktu Pelatihan .............................................................................. 4
C. Tempat Pelatihan ............................................................................ 12
D. Mekanisme Pelatihan Distance Learning ........................................ 12
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63
ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Untuk itu, diperlukan
sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan
nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan
peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter Pegawai Negeri Sipil yang
profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan pelatihan tersebut,
diharapkan dapat menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesional yang berkarakter
dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Keputusan Kepala
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
disebutkan bahwa penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
diselenggarakan dengan cara:
1. Pelatihan Klasikal;
2. Blended Learning; atau
3. Distance Learning dalam Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu.
Yang dimaksud dengan dengan Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu adalah:
1. Terjadi Pandemi atau wabah penyakit secara meluas;
2. Bencana Alam;
3. Penanganan atau pemuliha keamanan lingkungan tempat penyelenggaraan
1
pelatihan; dan/atau
4. Keadaan darurat atau keadaan lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Sejak tahun 2020 sampai dengan saat ini kondisi negara dan dunia masih
mengalami wabah Pandemi Covid 19, maka untuk menghindari dampak yang
ditimbulkan, BPSDM Hukum dan HAM menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS
dengan metode Distance Learning dalam Keadaan Darurat atau Keadaan
Tertentu. Kepala LAN melalui Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan
Kompetensi ASN telah menerbitkan surat Nomor 438/P/3/PDP.03.5 tanggal 11
Feruari 2021 Hal Penyelenggaran Pelatihan Dasar CPNS, BPSDM Hukum dan
HAM dapat menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS Distance Learning pada
Tahun 2021.
B. TUJUAN
Panduan ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dalam melaksanakan
penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
C. SASARAN
Panduan ini disusun sebagai panduan Peserta, Penyelenggara,
Widyaiswara, Pembimbing/Coach dan Penguji dalam pelaksanaan Pelatihan
Dasar CPNS Metode Distance Learning di Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum
dan HAM Jawa Tengah Tahun 2021.
D. KOMPETENSI
Kompetensi yang dibangun pada Pelatihan Dasar CPNS adalah:
1. Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; dan
4. Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai
dengan bidang tugas.
2
E. DASAR PELAKSANAAN
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH- 06.IN.04.02
Tahun 2010 tentang Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun
2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
6. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
7. Keputusan Kepala LAN Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
8. Keputusan Kepala LAN Nomor 94/K.1/PDP.07/2021 Tentang Kurikulum
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;
9. Keputusan Kepala BPSDM Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor SDM-
02.SM.01.02 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Metode Distance Learning Tahun 2021.
3
BAB II
PENYELENGGARAAN
A. KEPESERTAAN
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Metode Distance Learning di Balai Pendidikan
dan Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah sebanyak 1.584 (seribu lima ratus
delapan puluh empat) orang peserta yang berasal dari:
1. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah;
2. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur;
3. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM D.I. Yogyakarta;
4. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali;
5. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Barat;
6. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur;
7. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat;
8. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Timur;
9. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan;
10. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah;
dengan rincian golongan sebagai berikut:
a. Peserta Pelatihan Dasar CPNS Umum Golongan III sebanyak 203 Orang;
b. Peserta Pelatihan Dasar CPNS Umum Golongan II sebanyak 1381 Orang.
B. WAKTU PELATIHAN
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 akan dilaksanakan dengan jumlah Jam
Pelajaran sebanyak 647 JP dengan rincian 48 JP untuk Pembelajaran Mandiri
menggunakan Massive Open Online Course (MOOC) setara 16 hari kerja, 279 JP
untuk Pembelajaran E-Learning selama 40 hari kerja, dan 320 JP untuk Aktualisasi
selama 30 hari kerja.
Rincian kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Mandiri
a) Pembelajaran Mandiri yang dilaksanakan melalui pembelajaran Massive
Open Online Course (MOOC).
b) Peserta sudah mempelajari dan memahami berbagai materi pembelajaran
dalam MOOC sebelum mengikuti evaluasi akademik.
c) Melaksakankan evaluasi pelatihan minimal 1x (sebelum Distance
4
Learning dimulai).
d) Peserta menyelesaikan evaluasi akademik dan evaluasi sikap perilaku
dalam MOOC paling lambat 3 (tiga) hari sebelum Evaluasi Seminar
Aktualisasi dalam Distance Learning dilaksanakan.
2. Distance Learning
Distance Learning merupakan pembelajaran kolaboratif antara Peserta dan
Tenaga Pelatihan secara daring baik asynchronous dan synchronous dengan
menggunakan sistem informasi pembelajaran Learning Management System
(LMS) LAN yang dikelola bersama BPSDM Hukum dan HAM.
Distance Learning dilaksanakan selama 599 (lima ratus sembilan puluh
sembilan) JP atau setara dengan 70 (tujuh puluh) hari kerja, dengan perincian
sebagai berikut:
a) Di tempat kedudukan Peserta selama 279 (dua ratus tujuh puluh
sembilan) JP atau setara dengan 40 (empat puluh) hari kerja; dan
b) Aktualisasi di tempat kerja Peserta selama 320 (tiga ratus dua puluh) JP
atau setara dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.
Jadwal Distance Learning secara terperinci adalah sebagai berikut:
5
Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
6
Hari ke 13 Hari ke 14 Hari ke 15
7
Hari ke 34 Hari ke 35 Habituasi
8
i) Coaching agenda dilaksanakan oleh coach aktualisasi untuk melakukan
penguatan, pembulatan, dan umpan balik terhadap hasil pembelajaran
agenda 1, agenda 2, dan agenda 3 dikaitkan dengan kebutuhan
pembelajaran aktualisasi;
j) Kegiatan pembelajaran agenda 4 secara asynchronous diarahkan untuk
memfasilitasi Peserta agar mampu memahami dan menyusun Rancangan
Aktualisasi dengan baik di bawah pengawasan coach;
k) Coaching Rancangan Aktualisasi (RA) dilaksanakan oleh coach dengan
melakukan pembimbingan secara asynchronous dengan memberikan
umpan balik baik terhadap kualitas RA; dan
l) Pelaksanaan pembelajaran evaluasi RA dengan total 80 (delapan puluh)
JP dilaksanakan dalam 1 (satu) hari pelatihan dengan perincian:
(1) 40 (empat puluh) Peserta dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok;
(2) setiap kelompok dievaluasi oleh Coach dan penguji; dan
(3) masing-masing kelompok mendapat alokasi sebanyak 10 JP.
m) Pembimbingan Pra evaluasi Aktualisasi dilaksanakan oleh coach secara
synchronous untuk memfasilitasi Peserta mampu menyusun dan
menyiapkan Laporan Aktualisasi, serta memberikan umpan balik terhadap
kualitas Laporan Aktualisasi;
n) Pelaksanaan pembelajaran evaluasi aktualisasi dengan total 120 (seratus
dua puluh) JP dilaksanakan dalam 1 (satu) Hari Pelatihan dengan
perincian:
(1) 40 (empat puluh) Peserta dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok;
(2) setiap kelompok dievaluasi oleh 1 (satu) Tim Pengajar Aktualisasi
(Coach, Mentor dan penguji); dan
(3) masing-masing kelompok mendapat alokasi sebanyak 10 (sepuluh)
JP; dan
(4) Kegiatan belajar yang diberikan dalam pembelajaran asynchronous
dapat berupa penugasan individu dan/atau kelompok.
Jadwal pelatihan secara rinci telampir dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari panduan pelatihan ini.
9
3. Aktualisasi di Tempat Kerja
Aktualisasi dalam Distance Learning dilaksanakan secara terstruktur melalui
pembelajaran di tempat kerja asal Peserta selama 320 (tiga ratus dua puluh) JP
atau setara dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.
Pembagian aktivitas pembelajaran Aktualisasi dalam Distance Learning secara
terperinci adalah sebagai berikut:
11
C. TEMPAT PELATIHAN
12
2. Distance Learning.
Komponen kedua pada Pelatihan Dasar CPNS adalah Pembelajaran Jarak
Jauh (Distance Learning) terdiri dari E-Learning dan Aktualisasi di tempat
kerja. Dalam tahap ini, CPNS akan didaftarkan oleh BPSDM Hukum dan HAM
untuk dapat mengakses E-Learning dan mengikuti pembelajaran bersama
pengampu materi, coach, dan kelompoknya.
13
Untuk memulai pembelajaran jarak jauh, peserta dapat mengakses laman
http://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/. E-Learning ini dikembangkan oleh LAN
dan dikelola bersama BPSDM Hukum dan HAM. Untuk pengoperasian E-
Learning lebih lanjut, user akan diberikan manual book yang disampaikan
secara terpisah dari panduan ini.
14
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM, MATA PELATIHAN
DAN RINGKASAN MATA PELATIHAN
A. STRUKTUR KURIKULUM
1. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS
a. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara
Agenda pembelajaran ini diberikan untuk membekali Peserta dengan
pemahaman wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai
bela negara, sehingga Peserta memiliki kemampuan untuk menunjukkan
sikap perilaku bela negara dalam suatu kesiapsiagaan yang
mencerminkan sehat jasmani dan mental menghadapi isu kontemporer
dalam menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan
masyarakat.
b. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS
Agenda pembelajaran ini diberikan untuk membekali Peserta dengan
menginternalisasi nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan
tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang
meliputi kemampuan berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan
nasional, menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk
peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi dan
mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Agenda pembelajaran ini diberikan untuk membekali Peserta dengan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS untuk menjalankan
fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa sehingga mampu mengelola tantangan
dan masalah keragaman sosial-kultural dengan menggunakan perspektif
Whole of Government dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya.
d. Agenda Habituasi
Agenda pembelajaran ini diberikan untuk memfasilitasi Peserta melakukan
proses aktualisasi substansi Mata Pelatihan agenda 2 dan agenda 3 di
tempat kerja melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah
15
diperolehnya melalui berbagai Mata Pelatihan yang telah dipelajari.
Selain keempat agenda pembelajaran tersebut, diberikan pembelajaran
Agenda Orientasi Program. Pembelajaran Orientasi Program ini diberikan
untuk membekali Peserta dengan pemahaman tentang orientasi yang
membekali Peserta dengan kemampuan memahami esensi program Pelatihan
Dasar CPNS, membangun kelompok pembelajaran yang dinamis dalam
proses pembelajaran, kemampuan memahami pengembangan kompetensi
hasil Pelatihan Dasar CPNS, kemampuan memahami pentingnya kebijakan
pengembangan kompetensi menjadi PNS profesional dalam pelaksanaan
tugas dan jabatan sebagai pelayan masyarakat, kemampuan memahami visi,
misi, tugas, fungsi, dan kebijakan serta nilai-nilai organisasi instansinya.
16
B. MATA PELATIHAN
1. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS
a. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara
Mata pelatihan untuk pembelajaran agenda sikap perilaku bela negara
adalah sebagai berikut:
1) Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara;
2) Analisis Isu Kontemporer; dan
3) Kesiapsiagaan Bela Negara.
Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara
terintegrasi untuk mencapai tujuan Kurikulum agenda sikap perilaku bela
negara dengan memberi penekanan pada kemampuan praktik.
b. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS
Mata pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai–Nilai Dasar PNS adalah
sebagai berikut:
1) Akuntabilitas PNS;
2) Nasionalisme;
3) Etika Publik;
4) Komitmen Mutu; dan
5) Antikorupsi.
Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara
terpisah dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan Kurikulum
pembelajaran Agenda Nilai- nilai Dasar PNS, dengan memberi penekanan
pada kemampuan dalam memaknai dan menginternalisasi nilai- nilai dasar
PNS.
c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Mata pelatihan untukpembelajaran agenda Nilai–Nilai Dasar PNS adalah
sebagai berikut:
1) Manajemen Aparatur Sipil Negara;
2) Pelayanan Publik; dan
3) Whole of Government.
Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara
terpisah dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan Kurikulum
pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI, dengan
17
memberi penekanan pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif terhadap
konsep dan praktik penyelenggaraan pemerintahan.
d. Agenda Habituasi.
Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Habituasi adalah Aktualisasi,
dengan pembagian tahap kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1) Konsepsi Aktualisasi;
2) Penjelasan Aktualisasi;
3) Rancangan dan Pembimbingan Aktualisasi;
4) Evaluasi Rancangan Aktualisasi;
5) Pembekalan Habituasi;
6) Aktualisasi di tempat kerja;
7) Persiapan Evaluasi Aktualisasi; dan
8) Evaluasi Aktualisasi.
Seluruh kegiatan pembelajaran tersebut dirancang dan disampaikan
secara terpisah dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan Kurikulum
agenda Habituasi.
Selain Mata Pelatihan dalam 4 (empat) agenda pembelajaran tersebut
dilaksanakan pula Mata Pelatihan dalam Agenda Orientasi Program, yang
terdiri dari:
a. Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS;
b. Dinamika Kelompok;
c. Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur dan Nilai-nilai
ASN;
d. Etika dan Integritas ASN;
e. Profesionalisme ASN;
f. MTSL;
g. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan.
18
Selain Kurikulum, agenda dan Mata Pelatihan sebagaimana dimaksud di
atas, dilaksanakan pula kegiatan Evaluasi Peserta.
19
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :
a) menjelaskan akuntabilitas secara konseptual-teoritis sebagai
landasan untuk mempraktikkan perilaku akuntabel;
b) menjelaskan mekanisme, logika, dan operasionalisasi
akuntabilitas dalam menciptakan sistem dan lingkungan organisasi
yang akuntabel;
c) menjelaskan penerapan akuntabilitas secara menyeluruh dalam
organisasi;
d) memberikan contoh perilaku akuntabel untuk penegakan
akuntabilitas;
e) menganalisis atau menilai contoh penerapan akuntabilitas secara
tepat.
b. Nasionalisme
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai Pancasila dalam
menumbuhkan nasionalisme ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat:
a) Menjelaskan peranan Pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme ASN;
b) Menjelaskan fungsi dan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik;
c) menjelaskan peran ASN sebagai pelayanan publik;
d) menjelaskan fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu
bangsa;
e) menganalisis kasus penerapan nilai nasionalisme.
c. Etika Publik
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika
publik pada peserta pelatihan melalui pembelajaran kode etik dan
perilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, dan
penerapan kode etik PNS.
20
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat :
a) menjelaskan Kode Etik dan Perilaku Pejabat Publik;
b) menjelaskan bentuk-bentuk Kode Etik dan implikasinya;
c) menganalisis ilustrasi penerapan nilai dasar etika publik;dan
d) menganalisis kasus nilai Etika Publik
d. Komitmen Mutu
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasiltasi pembentukan nilai dasar
inovatif dan komitmen mutu pada peserta Pelatihan, melalui
pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan, dan konsekuensi dari perubahan.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :
a) Menjelaskan tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi,
inovasi, dan kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
b) Memberikan contoh sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik; dan
c) Menganalisis kasus nilai Komitmen Mutu.
e. Anti Korupsi
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar
antikorupsi pada Peserta melalui pembelajaran pengetahuan dasar
antikorupsi, analisis kasus korupsi, dan aktualisasi nilai-nilai dasar
antikorupsi.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat :
a) Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi
kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa;
b) Menganalisis kasus korupsi di sekitar lingkup ASN;
21
c) Menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak pidana
korupsi; dan
d) Membiasakan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi,
keluarga, masyarakat, dan bangsa.
3. Ringkasan Mata Pelatihan dalam Agenda Kedudukan dan Peran PNS
Dalam NKRI
Terdiri dari:
a. Whole of Government
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang
sistem pengelolaan pemerintahan yang terintegrasi dalam
penyelenggaraan pemberian pelayanan melalui pembelajaran konsep
whole of government (WoG), Penerapan WoG, dan Best practice
penerapan WoG dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:
a) Menjelaskan konsep WoG;
b) Menjelaskan penerapan WoG dalam pemberian pelayanan yang
terintegrasi;
c) Menganalisis best practice penerapan WoG dalam
pemberian pelayanan yang terintegrasi
b. Manajemen ASN
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali peserta Pelatihan dengan pengetahuan
tentang kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik ASN,
konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN, dan pengelolaan ASN.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :
a) Menjelaskan kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode
etik ASN;
b) Menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN;
c) Menjelaskan mekanisme pengelolaan ASN
c. Pelayanan Publik
1) Deskripsi Singkat
22
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan untuk
memberikan pelayanan publik yang berkualitas melalui konsep dan
prinsip pelayanan publik, pola pikir PNS sebagai pelayanan publik,
praktek etiket pelayanan publik.
2) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :
a) menjelaskan konsep dan prinsip pelayanan publik;
b) menjelaskan pola pikir PNS sebagai pelayanan publik;
c) mempraktikan etiket pelayanan publik;
23
BAB IV
TENAGA KEPELATIHAN, EVALUASI DAN SERTIFIKASI
A. TENAGA KEPELATIHAN
Untuk kelancaran penyelenggaraan, pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun
2021 terdapat Tenaga Kepelatihan sebagai berikut:
1. Penceramah merupakan orang yang memberikan wawasan pengetahuan
dan/atau berbagi pengalaman sesuai dengan keahliannya kepada Peserta
pada kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
2. Pengajar merupakan orang atau tim yang memberikan informasi dan
pengetahuan kepada Peserta dalam suatu kegiatan pembelajaran yang terdiri
atas:
a. pengampu materi (widyaiswara atau pegawai lainnya);
b. penguji;
c. pembimbing (coach dan mentor); dan/atau
d. pendamping;
3. Pengelola dan penyelenggara yaitu Pegawai ASN yang bertugas mengelola
dan menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS di lembaga penyelenggara
pelatihan.
4. Person In Charge (PIC) yang akan mengelola sistem pembelajaran daring
Pelatihan Dasar CPNS melalui Learning Management System (LMS)
Lembaga Administrasi Negara dengan tugas:
a. Input data peserta;
b. Input data tenaga pelatihan;
c. Input bahan pembelajaran;
d. Input soal evaluasi akademik;
e. Penilaian evaluasi dengan memperhatikan tahapan pembelajaran; dan
f. Melakukan pemantauan proses pembelajaran serta unggahan produk
pembelajaran peserta.
24
B. EVALUASI
1. Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap Peserta meliputi: evaluasi sikap perilaku, evaluasi
akademik, evaluasi aktualisasi, dan evaluasi penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas.
26
Penyelesaian soal kasus diukur melalui kualitas analisis pemecahan
masalah yang ditunjukkan melalui jawaban Peserta dengan menggunakan
indikator penilaian dan bobot sebagai berikut:
Bobot (10%)
No. Indikator
Gol. II Gol. III
1. mendeskripsikan rumusan kasus dan/atau
masalah pokok, aktor yang terlibat dan
3% 2%
peran setiap aktornya berdasarkan
konteks deskripsi kasus.
2. Melakukan analisis terhadap:
a. bentuk penerapan dan pelanggaran
terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI oleh setiap
aktor yang terlibat berdasarkan
3% 2%
konteks deskripsi kasus.
b. Dampak tidak diterapkannya nilai-
nilai dasar PNS dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
3. Mendeskripsikan gagasan-gagasan
alternatif pemecahan masalah 4% 3%
berdasarkan konteks deskripsi kasus.
4. Mendeskripsikan konsekuensi penerapan
dari setiap alternatif gagasan pemecahan
- 3%
masalah berdasarkan konteks deskripsi
kasus.
c. Evaluasi Aktualisasi
Evaluasi aktualisasi diberikan kepada peserta untuk menilai hasil
pembiasaan diri di tempat kerja berbagai mata pelatihan yang telah
dipelajari dalam pelatihan, terdiri atas:
1) evaluasi rancangan aktualisasi dengan bobot penilaian sebesar 20%
(dua puluh persen); dan
2) evaluasi pelaksanaan aktualisasi dengan bobot penilaian sebesar 30%
(tiga puluh persen),
yang masing-masing secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
1) Evaluasi Rancangan Aktualisasi (RA)
27
Penilaian RA dilakukan melalui presentasi seminar RA pada sesi
evaluasi rancangan aktualisasi dengan indikator penilaian dan bobot
sebagai berikut:
28
Level Nilai
4 80,01 – 100
3 70,01 – 80,00
2 60,01 – 70,00
1 0
.
d. Evaluasi Penguatan Kompetensi Bidang Tugas
Evaluasi penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas dilakukan setelah
Peserta menyelesaikan pembelajaran pada Kurikulum penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas yang dapat dilaksanakan secara daring.
Penyelenggaraan evaluasi dilakukan oleh Instansi asal Peserta melalui
penyelenggara pelatihan.
Pembobotan Evaluasi penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas pada
Distance Learning dengan bobot penilaian 15% (lima belas persen).
e. Perolehan Nilai :
Perolehan nilai evaluasi Peserta ditetapkan dengan rincian kualifikasi
sebagai berikut:
1) sangat memuaskan (skor 90,01 – 100);
2) memuaskan (skor 80,01 – 90,00);
3) cukup memuaskan (skor 70,01 – 80,00);
4) kurang memuaskan (skor 60,01 – 70,00); dan
5) tidak memuaskan (skor ≤60).
Kualifikasi penilaian Peserta diberikan kepada Peserta dan diumumkan
pada saat penutupan (pelepasan) pelatihan, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Peserta dinyatakan lulus jika memperoleh kualifikasi paling rendah
cukup memuaskan untuk setiap aspek penilaian evaluasi Peserta;
2) Peserta dinyatakan ditunda kelulusannya jika memperoleh kualifikasi
kurang memuaskan paling rendah pada 1 (satu) aspek penilaian pada
evaluasi Peserta; dan
3) Peserta dinyatakan tidak lulus jika memperoleh kualifikasi tidak
memuaskan paling rendah pada 1 (satu) aspek penilaian pada evaluasi
Peserta;
29
Pada setiap kriteria penilaian evaluasi Peserta, Peserta harus memenuhi
batas nilai kelulusan (passing grade) dengan nilai di atas 70 (tujuh puluh).
f. Remidial
Apabila dari kriteria penilaian ada yang belum memenuhi batas nilai
kelulusan 70 (tujuh puluh), Peserta diberikan kesempatan untuk memenuhi
batas nilai kelulusan (remedial), dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Evaluasi akademik
a) Evaluasi akademik dalam Pelatihan Mandiri, Peserta diberikan
kesempatan perbaikan untuk memenuhi batas nilai kelulusan paling
lambat sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum Evaluasi Seminar
Aktualisasi; dan
b) Evaluasi akademik dalam E-Learning, Peserta diberikan
kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk memenuhi batas nilai
kelulusan paling lambat sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum
Evaluasi Seminar Aktualisasi.
2) Dalam evaluasi Rancangan Aktualisasi, Peserta diberikan kesempatan
1 (satu) kali perbaikan untuk memenuhi batas nilai kelulusan paling
lambat sampai dengan 3 (tiga) hari setelah seminar rancangan
aktualisasi melalui konsultasi dengan pembimbing;
3) Dalam evaluasi pelaksanaan Aktualisasi, Peserta diberikan
kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk memenuhi batas nilai
kelululusan paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelatihan berakhir
atau sesuai kebutuhan yang ditetapkan dalam rapat kelulusan;
4) pelaksanaan perbaikan dalam evaluasi akademik, evaluasi rancangan
aktualisasi dan evaluasi pelaksanaan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS
untuk memenuhi batas nilai kelulusan dilaksanakan tanpa alokasi
pembiayaan; dan
5) evaluasi penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas diberikan
kesempatan perbaikan untuk memenuhi batas nilai kelulusan paling
lambat sampai dengan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja selesai
dilaksanakan.
30
2. Evaluasi Tenaga Pelatihan
a. Evaluasi Penceramah
Evaluasi penceramah dilakukan oleh Peserta dan Tim Evaluator
Widyaiswara yang ditetapkan oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan
Hukum dan HAM Jawa Tengah yang dapat dilaksanakan secara daring
melalui link yang akan disampaikan oleh panitia. Aspek yang dinilai adalah:
1) penguasaan materi;
2) cara penyajian materi;
3) cara menjawab pertanyaan dari Peserta; dan
4) pemberian motivasi dan inspirasi kepada Peserta.
b. Evaluasi Pengajar
1) Pengampu Materi
Evaluasi pengampu materi dilakukan oleh Peserta dan Tim Evaluator
Widyaiswara yang dapat dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal.
Aspek yang dinilai oleh Peserta adalah:
a) penguasaan materi;
b) sistematika dan cara penyajian;
c) ketepatan waktu dan kehadiran;
d) penggunaan metode dan media pembelajaran;
e) sikap dan perilaku;
f) kerapian berpakaian;
g) cara menjawab pertanyaan dari Peserta;
h) penggunaan bahasa;
i) pemberian motivasi kepada Peserta; dan
j) kerja sama antarWidyaiswara (dalam tim).
Adapun aspek yang dinilai oleh Tim Evaluator Widyaiswara adalah
implementasi dari sertifikat kompetensi yang dimiliki, meliputi:
a) pengelolaan pembelajaran, dengan sub kompetensi kemampuan
dalam:
(1) membuat satuan acara pembelajaran (SAP)/ Rencana
Pembelajaran (RP);
(2) menyusun bahan ajar;
(3) pengembangan media pembelajaran; dan
(4) menerapkan metode pembelajaran orang dewasa;
31
b) melakukan komunikasi yang efektif dengan Peserta;
c) memotivasi semangat belajar Peserta; dan
d) mengevaluasi pembelajaran.
Evaluasi Pengampu Materi dilakukan untuk menilai kemampuan
Pengampu Materi yang dinilai berdasarkan aspek kompetensi
sebagaimana ditetapkan oleh Kepala LAN.
2) Penguji
Evaluasi penguji dilakukan oleh Peserta dan coach di tempat pelatihan
yang dapat dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal. Aspek yang
dinilai adalah:
a) kemampuan menggali potensi belajar; dan
b) pemberian motivasi dan inspirasi.
3) Coach
Evaluasi coach dilakukan oleh Peserta yang dapat dilaksanakan secara
daring dan/atau klasikal. Aspek yang dinilai adalah:
a) kemampuan membimbing;
b) ketepatan waktu dan kehadiran;
c) penggunaan metode dan media pembimbingan;
d) sikap dan perilaku; dan
e) pemberian motivasi dan inspirasi.
4) Mentor
Evaluasi mentor dilakukan oleh Peserta yang dapat dilaksanakan
secara daring dan/atau klasikal. Aspek yang dinilai adalah:
a) kemampuan membimbing;
b) penggunaan metode dan media pembimbingan; dan
c) pemberian motivasi dan inspirasi.
3. Evaluasi Penyelenggaraan
Aspek yang dinilai dari penyelenggaraan adalah implementasi dari sertifikat
kompetensi yang dimiliki oleh pengelola dan penyelenggara Pelatihan.
Evaluasi penyelenggaraan dapat dilaksanakan secara daring melalui link
yang akan disampaikan oleh panitia.
Untuk pengelola Pelatihan, meliputi:
a. Perencanaan program Pelatihan, dengan indikator:
32
1) kesesuaian perencanaan dengan standar program pelatihan; dan
2) penyampaian rencana pelatihan kepada LAN.
b. Pengorganisasian program pelatihan, dengan indikator:
1) keputusan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM
mengenai panitia penyelenggara pelatihan; dan
2) uraian tugas panitia penyelenggara pelatihan.
c. Pelaksanaan program Pelatihan, dengan indikator:
1) kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan;
2) koordinasi dengan pihak-pihak terkait; dan
3) penyampaian laporan penyelenggaraan pelatihan kepada Kepala
BPSDM Hukum dan HAM.
Untuk penyelenggara pelatihan, meliputi:
a. Pelayanan kepada Peserta, dengan indikator:
1) kelengkapan informasi pelatihan;
2) ketersediaan dan kebersihan asrama, kelas, ruang makan, toilet, dan
prasarana lainnya;
3) ketersediaan, kebersihan dan keberfungsian fasilitas olahraga,
kesehatan, tempat ibadah, dan sarana lainnya; dan
4) ketersediaan dan kelengkapan bahan pelatihan.
b. Pelayanan kepada Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan lainnya dengan
indikator:
1) kelengkapan informasi pelatihan;
2) ketepatan waktu menghubungi Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan
lainnya;
3) keresponsifan terhadap kebutuhan Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan
lainnya terkait proses pembelajaran; dan
4) ketersediaan, kelengkapan, dan keberfungsian sarana pengajaran
dalam kelas.
c. Pengadministrasian pelatihan, dengan indikator:
1) kelengkapan surat menyurat;
2) ketersediaan instrumen-instrumen penilaian; dan
3) keseluruhan dokumen setelah penyelenggaraan.
33
Penilaian terhadap pengelola dan penyelenggara pelatihan dilakukan oleh Tim
Evaluator yang ditetapkan oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum
dan HAM Jawa Tengah, termasuk oleh Peserta sebagai pembanding.
Hasil penilaian diolah dan disampaikan oleh tim evaluator kepada Kepala
BPSDM Hukum dan HAM dan panitia penyelenggara bersangkutan sebagai
masukan untuk peningkatan kualitas pengelolaan dan penyelenggaraan pada
masa mendatang.
C. SERTIFIKASI
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 yang telah mengikuti kegiatan
pelatihan akan mendapakan surat keterangan dengan ketentuan:
1. Kepada Peserta yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan
dinyatakan “lulus”, diberikan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP).
2. Kepada Peserta yang dinyatakan “lulus” dan paling rendah mendapatkan 3
(tiga) peringkat nilai terbaik dengan kualifikasi paling rendah “memuaskan”
diberikan Piagam Penghargaan.
3. Kepada Peserta yang dinyatakan “ditunda kelulusannya” diberikan Surat
Keterangan yang ditandatangani oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM.
4. Kepada Peserta yang dinyatakan “tidak lulus” diberikan surat keterangan yang
ditandatangani oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM.
5. Kepada Peserta Pelatihan yang telah menyelesaikan pembelajaran pada
kurikulum penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas diberikan Surat
Keterangan.
6. Bentuk Surat Keterangan Pelatihan sebagaimana dimaksud pada angka 1
sampai dengan angka 5:
a. mengacu pada kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala LAN.
b. dapat diberikan secara elektronik atau nonelektronik.
34
BAB V
KODE SIKAP PERILAKU DAN SANKSI
B. SANKSI
Pelanggaran terhadap Kode Sikap Perilaku Pelatihan Dasar CPNS,
diberikan sanksi sebagai berikut:
1. Jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap Kode Sikap Perilaku Peserta sebagaimana dimaksud pada huruf A
angka 1 diberikan sanksi sebagai berikut:
a. pada rentang 3 (tiga) sesi pertama diberikan peringatan lisan;
b. pada rentang 2 (dua) sesi berikutnya setelah rentang sebagaimana
dimaksud pada huruf a diberi surat teguran;
c. pada sesi berikutnya setelah rentang sebagaimana dimaksud pada huruf b,
Peserta diberhentikan tidak dengan hormat dari Pelatihan Dasar CPNS dan
35
dikembalikan kepada instansi asalnya; dan
d. pemberhentian dan pengembalian sebagaimana dimaksud pada huruf c
disampaikan melalui surat pengantar dari pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi ditujukan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta;
2. Jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap Kode Sikap Perilaku sebagaimana dimaksud pada huruf A angka 2
sampai dengan 8, diberikan sanksi sebagai berikut:
a. pelanggaran pertama diberikan peringatan secara lisan;
b. pelanggaran kedua diberi surat teguran;
c. pelanggaran ketiga Peserta diberhentikan status kepesertaanya dalam
Pelatihan Dasar CPNS dan dikembalikan kepada instansi asalnya; dan
d. pemberhentian dan pengembalian sebagamana dimaksud pada huruf c
disampaikan melalui surat pengantar dari Kepala Balai Pendidikan dan
Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah kepada Kepala BPSDM Hukum
dan HAM, untuk diteruskan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta;
3. Jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap Kode Sikap Perilaku Peserta sebagaimana dimaksud pada huruf A
angka 7 sampai dengan angka 9, Peserta diberhentikan status kepesertaanya
dalam Pelatihan Dasar CPNS dan dikembalikan kepada instansi asalnya;
4. Pemberhentian dan pengembalian sebagamana dimaksud pada angka 3
disampaikan melalui surat pengantar dari Kepala Balai Pendidikan dan
Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah kepada Kepala BPSDM Hukum dan
HAM, untuk diteruskan kepada Pimpinan Instansi asal Peserta;
5. Pembuktian adanya pelanggaan terhadap kode sikap perilaku sebagaimana
dimaksud pada angka 2, dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Tim pendamping atau tim penilai sikap perilaku mengadakan rapat
penegakan kode sikap perilaku setelah mendapatkan persetujuan tertulis
dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM;
b. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a) membahas antara lain:
1) temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan kepada Peserta yang
bersangkutan disertai bukti pelanggaran; dan
2) jenis sanksi yang akan diberikan dan tindak lanjutnya;
c. Hasil rapat dituangkan dalam berita acara dan dilaporkan kepada Kepala
BPSDM Hukum dan HAM;
36
6. Pembuktian adanya pelanggaran terhadap kode sikap perilaku sebagaimana
dimaksud pada angka 3, dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Tim pendamping atau tim penilai sikap perilaku mengadakan rapat
penegakan kode sikap perilaku dengan melibatkan unit kerja yang
membidangi pengelolaan kepegawaian Instansi asal Peserta setelah
mendapatkan persetujuan tertulis dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM;
b. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a, dipimpin oleh Kepala BPSDM
Hukum dan HAM dan membahas, antara lain:
1) temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan kepada Peserta yang
bersangkutan dan unit kerja yang membidangi pengelolaan
kepegawaian Instansi asal Peserta dan/atau LAN disertai bukti
pelanggaran;
2) temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan kepada unit kerja yang
membidangi pengelolaan kepegawaian Instasi asal Peserta dan pihak
lain yang relevan disertai bukti pelanggaran; dan
3) jenis sanksi yang akan diberikan dan tindak lanjutnya.
c. Hasil rapat dituangkan dalam berita acara dan dilaporkan kepada PPK
Instansi asal Peserta.
7. Dalam rangka menjaga hal-hal yang akan berdampak hukum, Kepala BPSDM
Hukum dan HAM dapat melakukan konsultasi kepada LAN melalui Deputi
yang menyelenggarakan urusan di bidang kebijakan pengembangan
kompetensi untuk mendapatkan pertimbangan tertentu.
8. Selain Kode Sikap Perilaku sebagaimana dimaksud pada huruf A,
Penyelenggara Pelatihan dan Instansi asal Peserta dapat menetapkan Kode
Sikap Perilaku Peserta yang lain dan sanksinya, disesuaikan dengan
kebutuhan penyelenggaraan pelatihan atau pembelajaran dan ketentuan yang
berlaku serta atas persetujuan tertulis dari Deputi Bidang Kebijakan
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN.
37
C. PEMBERHENTIAN PESERTA
Peserta diberhentikan tidak dengan hormat dari Pelatihan Dasar CPNS,
karena:
1. Dinyatakan tidak lulus Pelatihan Dasar CPNS berdasarkan hasil rapat
evaluasi akhir atau dinyatakan tidak lulus Pelatihan Dasar CPNS berdasarkan
hasil rapat evaluasi akhir ulang; atau
2. Terbukti melanggar Kode Sikap Perilaku.
Peserta yang diberhentikan tidak dengan hormat tersebut dikembalikan
kepada instansi asalnya yang disampaikan melalui surat pengantar dari Kepala
Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah kepada Kepala
BPSDM Hukum dan HAM, untuk diteruskan kepada Pimpinan Instansi asal
Peserta.
Pemberhentian tidak dengan hormat Peserta yang dinyatakan tidak lulus Pelatihan
Dasar CPNS berdasarkan hasil rapat evaluasi akhir, diberikan apabila jumlah
ketidakhadiran Peserta dimaksud pada Distance Learning, ketidakhadiran Peserta
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, huruf b, dan huruf c diberlakukan
untuk e- Learning dengan metode synchronous.
Atas pertimbangan kemanusiaan dan/atau alasan lain sesuai ketentuan
yang berlaku, BPSDM Hukum dan HAM berdasarkan atas persetujuan tertulis
dari Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
LAN, dapat memberikan jumlah ketidakhadiran Peserta melebihi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, huruf b, dan huruf c dan/atau
memberikan penugasan lain, dengan ketentuan:
1. Peserta mendapatkan tugas dinas instansi yang tidak bisa diwakilkan dan
diperkuat dengan pernyataan dari PPK atau PyB Instansi asal Peserta;
2. Peserta mendapatkan kejadian di luar kemampuan manusia dan tidak dapat
dihindarkan (bersifat force majeure), sehingga jumlah ketidakhadiran Peserta
melebihi ketentuan dengan batas paling banyak 6 (enam) Hari Pelatihan;
3. Kejadian sebagaimana dimaksud pada huruf b antara lain: bencana alam,
kecelakaan diri secara fisik dan/atau psikis dengan keterangan tertulis dari
dokter pemerintah, atau kejadian lainnya berdasarkan atas penetapan pejabat
berwenang;
4. Peserta sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 diberikan tugas
38
tambahan yang setara sesuai dengan Mata Pelatihan yang ditinggalkan
sebelum Pelatihan Dasar CPNS berakhir; dan
5. Dalam rangka menjaga hal-hal yang akan berdampak hukum, Kepala BPSDM
Hukum dan HAM akan melakukan konsultasi kepada Deputi Bidang Kebijakan
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN untuk mendapatkan
pertimbangan tertentu.
39
BAB VI
TATA TERTIB DAN KETENTUAN LAIN
40
a. Peserta menyebut nama lengkap dan instansi asal;
b. Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan sopan, dan mempersiapkan
terlebih dahulu;
c. Disarankan memberikan konsep atau pemikiran dengan argumentasi yang
tepat;
d. Peserta lainnya agar mendengarkan dengan seksama dan memberikan
komentar secara proporsional.
e. Jika tidak sedang berbicara, microphone wajib dalam keadaan mute
(nonaktif).
C. PAKAIAN
Selama kegiatan pembelajaran peserta wajib menggunakan pakaian sopan
dan rapi dengan ketentuan, sebagai berikut:
1. Kemeja putih polos lengan panjang.
2. Celana panjang berwarna hitam (bagi pria).
3. Rok hitam (bagi wanita), kerudung hitam polos (bagi wanita yang
mengenakan hijab).
4. Mengenakan tanda pengenal (name tag).
41
3. Menyampaikan laporan kepada pengajar di awal dan akhir pembelajaran
dimulai;
4. Memimpin doa di akhir dan awal pembelajaran;
5. Melakukan perekaman kegiatan virtual dan mengunggah hasil rekaman
pembelajaran tersebut ke drive yang ditentukan oleh penyelenggara;
6. Memastikan setiap anggota kelompok mengetahui informasi/ pengumuman
yang disampaikan oleh penyelenggara;
7. Berkoordinasi dengan penyelenggara terkait kendala yang dihadapi;
E. LAIN-LAIN
1. Peserta ikut menjaga tata tertib baik selama online video meeting/conference
maupun dalam diskusi online, serta berupaya menghindarkan diri dari
perselisihan. Masalah yang timbul hendaknya diselesaikan dengan
musyawarah dan secara baik.
2. Perbuatan peserta pelatihan yang bersifat menghina terhadap pejabat negara,
simbol-simbol negara maupun instansi penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS
dikenakan sanksi dikembalikan kepada unit kerja/instansi asal dan dianggap
tidak pernah mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021.
3. Peserta wajib menjaga ketertiban dan mematuhi peraturan yang berlaku.
4. Kritik dan saran terhadap penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dapat
disampaikan melalui pengurus kelas kepada pihak penyelenggara pelatihan.
42
BAB VII
PENUTUP
B. BIAYA PENYELENGGARAAN
Segala biaya yang berhubungan dengan penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS Metode Distance Learning di Balai Pendidikan dan Pelatihan
Hukum dan HAM Jawa Tengah Tahun 2021 dibebankan pada anggaran DIPA
Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2021.
Kaswo
NIP 197404261999031001
43
Jadwal Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
Metode Distance Learning
Balai Diklat Hukum dan HAM Jawa Tengah
Pembelajaran/
1. 26 April – 21 Juni 2021 Pembelajaran Libur
Distance Learning
12-17 Mei 2021
2. Habituasi 22 Juni – 3 Agustus 2021 519 Orang 13 Akt. Hari Raya Idul Fitri
1442 H.
Evaluasi Aktualisasi/
3. 4 – 11 Agustus 2021
Distance Learning
Pembelajaran/
1. 23 Juni– 12 Agustus 2021
Distance Learning
13 Agustus – 24 September
2. Habituasi 544 Orang 14 Akt.
2021
Evaluasi Aktualisasi/
3. 27 – 1 Oktober 2021
Distance Learning
Pembelajaran/
1. 13 Agustus – 3 Oktober 2021
Distance Learning
4 Oktober – 16 November
2. Habituasi 545 Orang 14 Akt.
2021
Catatan:
1. MOOC/ Mandiri/ e-Learning LAN : 16 Hari Kerja;
2. Pembelajaran/Distance Learning : 35 Hari Kerja;
3. Habituasi Peserta di Tempat Kerja : 30 Hari Kerja;
4. Evaluasi Aktualisasi/Distance Learning : 5 Hari Kerja