TR01B 2
TR01B 2
TR01B 2
B
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA BANDAR UDARA
NIT 56192030042
Mata Kuliah Teknik Elektronika dan Digital
Tanggal 20 Januari 2021
TUGAS KE 2
TUGAS
Jelaskan prinsip kerja pada rangkaian logika kombinasional berikut, dan berikan penjelasan
berikut tabel kebenarannya :
(jawaban diketik dan disimpan dalam format PDF, lalu dikirim melalui ketua kelas paling lambat tanggal
22 Januari 2021 Pukul 15.00 WIB)
Video Referensi yang dapat digunakan dalam belajar, dan dipersilahkan mencari referensi lainnya :
1. Gerbang AND
2. Gerbang OR
3. Gerbang NOT
4. Gerbang NAND
5. Gerbang NOR
6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)
7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)
Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input (Masukan) yang menghasilkan Output (Keluaran)
Logis disebut dengan “Tabel Kebenaran” atau “Truth Table”.
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat
dilambangkan dengan :
Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai Transistor TTL (Transistor-transistor
Logic), maka 0V dalam Rangkaian akan diasumsikan sebagai “LOW” atau “0” sedangkan 5V akan
diasumsikan sebagai “HIGH” atau “1”.
Berikut ini adalah Penjelasan singkat mengenai 7 jenis Gerbang Logika Dasar beserta Simbol dan Tabel
Kebenarannya.
Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran
(Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan
(Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua
Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.
Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan kombinasi dari
Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang
AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input)
pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 1.
Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan kombinasi dari
Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang
OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika 0 jika salah satu dari Masukan (Input)
bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input)
harus bernilai Logika 0.
X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran
(Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua
Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya
sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0.
Seperti Gerbang X-OR, Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran
(Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari Gerbang
X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika
semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang sama dan akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda. Hal ini
merupakan kebalikan dari Gerbang X-OR (Exclusive OR).
Logika Kombinasional Sirkuit adalah sirkuit logika digital tanpa output memori setiap saat hanya
tergantung pada kombinasi input. Berbeda dengan rangkaian logika sekuensial yang outputnya
tergantung pada arus input dan status keluaran sebelumnya untuk memberi mereka beberapa
bentuk memori. Output dari rangkaian logika Combinasional hanya ditentukan oleh fungsi logis
dari keadaan arus masukan, logis "0" atau logika "1", pada waktu tertentu.
Hasilnya adalah bahwa sirkuit logika kombinasional tidak memiliki umpan balik, dan setiap
perubahan dalam sinyal diterapkan untuk masukan mereka akan segera mempengaruhi output.
Dengan kata lain, logika sirkuit Combinasional, output tergantung pada kombinasi input setiap
kali. Dengan demikian rangkaian kombinasional tidak memiliki memori. Jadi jika salah satu
status input perubahannya, 0-1 atau 1-0, maka output yang dihasilkan serta standar sirkuit logika
kombinasional memiliki "tidak ada memori", "waktu" atau "umpan balik" dalam desain mereka.
Logika Kombinasi
Combinasional logika sirkuit yang terbuat dari dasar gerbang logika NAND, NOR atau BUKAN
"ditambah" atau dihubungkan bersama untuk menghasilkan rangkaian switching yang lebih
kompleks. gerbang logika ini adalah blok logika sirkuit konstitusi kombinasional.
Sebuah contoh dari rangkaian kombinasional adalah decoder, yang mengubah data kode biner
yang terdapat dalam input menjadi sejumlah jalur output yang berbeda, satu persatu
menghasilkan kode desimal sama untuk output. Sirkuit logika kombinasi bisa sangat sederhana
atau sangat rumit dan setiap sirkuit kombinasional dapat diimplementasikan dengan hanya
NAND dan NOR gerbang karena digolongkan sebagai "universal".
Tiga cara utama untuk menentukan fungsi kombinasional logika sirkuit adalah:
1. Boolean Aljabar - Bentuk ekspresi aljabar menunjukkan operasi dari sirkuit logika untuk
setiap variabel masukan, Benar atau Salah menghasilkan output logika "1".
3. Logika Diagram - Ini adalah representasi grafis dari sirkuit logika yang menunjukkan kabel
dan koneksi dari setiap gerbang logika individu, yang diwakili oleh simbol grafis tertentu, yang
mengimplementasikan sirkuit logika.
Salah satu penggunaan yang paling umum dari rangkaian logika kombinasional dalam jenis
multiplexer dan de-multiplexer. Di sini, banyak masukan atau output dihubungkan ke jalur sinyal
umum dan gerbang logika yang digunakan untuk memecahkan kode alamat untuk memilih input
data tunggal atau switch output.
Multiplexer terdiri dari dua komponen yang terpisah, logika decoder dan beberapa switch
keadaan padat, tapi sebelum kita bisa mendiskusikan multiplexer, decoder, dan de-multiplexer
lebih detail, kita harus terlebih dahulu memahami bagaimana perangkat ini digunakan "beralih
solid state "dalam desain.
Switch solid state tersedia dalam berbagai jenis dan peringkat yang berbeda, dan ada banyak
aplikasi yang berbeda untuk menggunakan saklar solid state. Mereka pada dasarnya dapat dibagi
menjadi 3 kelompok utama yang berbeda untuk aplikasi saklar dan logika kombinasional dalam
bagian ini kita hanya akan melihat jenis saklar analog tetapi prinsipnya adalah sama untuk semua
jenis, termasuk digital.
- Switch Analog - Digunakan dalam Transfer Data dan Komunikasi, Transfer Video dan Audio
Sinyal, Instrumentasi dan Kontrol Proses Sirkuit ... dll
- Switches -Digital - Internet Kecepatan Transmisi Data, Switching dan Routing Signal,
Ethernet, LAN, USB dan Serial Transmisi ... dll
- Sakelar Daya - Power Supply dan Beralih Aplikasi Umum "Standby Power", transfer Voltage
dan Current Bigger ... dll
Analog switch atau "analog" adalah tipe yang digunakan untuk transfer data atau aliran sinyal
ketika Anda berada dalam keadaan "ON" dan memblokir mereka sementara dalam keadaan
"OFF". omset cepat di antara negara "ON" dan "OFF" biasanya dikontrol oleh sinyal digital yang
diterapkan ke gerbang saklar kontrol.
Analog switch yang ideal tidak memiliki nol resistensi ketika "ON" (atau tertutup), dan resistensi
yang tak terbatas ketika "OFF" (atau terbuka) dan beralih ke nilai RON kurang dari 1Ω
umumnya tersedia.
Tipe Kontak
Sama seperti switch mekanik, switch analog datang dalam berbagai bentuk atau jenis kontak,
tergantung pada jumlah "kutub" dan "melempar" yang mereka tawarkan. Dengan demikian,
istilah-istilah seperti "SPST" (tunggal tiang tunggal melempar) dan "SPDT" (single pole ganda
lemparan) juga berlaku untuk solid-state analog switch dengan konfigurasi "make-sebelum-
break" dan "break-sebelum-make" tersedia.
Switch analog yang terpisah dapat dikelompokkan bersama ke dalam suatu paket IC standar
untuk membentuk perangkat dengan beberapa konfigurasi saklar SPST (single-tiang tunggal-
throw) dan SPDT (single-pole double-throw) serta multi-channel multiplexer.
Analog switch adalah yang paling umum dan paling sederhana adalah 74HC4066 paket IC yang
memiliki empat switch "ON / OFF" dua arah independen dalam satu paket, tetapi varian yang
paling banyak digunakan dari CMOS analog beralih digambarkan sebagai "Multi-cara Switches
bilateral "atau dikenal sebagai IC" multiplexer "dan" De-multiplexer "dan ini akan dibahas dalam
tutorial berikutnya.
Kemudian untuk meringkas, Combinasional logika sirkuit terdiri dari input, dua atau gerbang
logika yang lebih mendasar dan output. Ditambah gerbang logika sehingga keadaan keluaran
sepenuhnya tergantung pada keadaan input. Kombinasional logika sirkuit memiliki "tidak ada
memori", "waktu" atau "umpan balik", tidak ada operasi seketika. sirkuit logika kombinasi
melakukan operasi logis ditugaskan oleh Boolean ekspresi atau tabel kebenaran.
ENCODER
PENGERTIAN ENCODER
Berikut ini pengertian Encoder secara umum dan menurut dalam Logika Digital.
Atau juga bisa, Encoder adalah sebuah perangkat atau proses yang mengubah data dari satu
format ke format lainnya.
Dalam pengindraan posisi, sebuah Encoder adalah perangkat yang dapat digunakan untuk
mendeteksi dan mengubah gerakan mekanis menjadi sinyal outpot berkode analog atau digital.
Lebih khusus lagi, Encoder dapat dugunakan untuk mengukur posisi, kecepatan sementara,
akselerasi dan arah yang dapat diturunkan dari posisi antar linier atau gerakan putar.
Fungsi dari Encoder yang berbeda berasal dari berbagai prinsip fisik operasi, output, protokol
komunikasi, dll.
Untuk encoder sederhana, dapat diasumsikan bahwa hanya satu jalur input yang aktif pada satu
waktu. Sebagai contoh, mari simak enkoder Oktal ke Biner.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini, oktal ke biner encoder adalah jenis encoder 8
jalur input dan dihasilkan 3 jalur output.
DECODER
PENGERTIAN DECODER
Decoder merupakan sebuah alat yang dimanfaatkan untuk mengembalikan sebuah proses
decoding sehingga membuat kita bisa menerima informasi yang asli. Decoder juga bisa
didefinisikan sebagia serangkaian logika yang berguna untuk menerima masukan atau input
biner dan kemudian mengaktifkan salah satu output dengan berdasarkan ukuran pada biner
tersebut. Salah satu fungsi yang dimiliki oleh decoder adalah untuk memberikan kemudahan
dalam menyatakan seven segmen. Alasan inilah yang membuat kita lebih menggunakan decoder
ketika hendak menyalakan seven segmen.
Beberapa rangkaian yang menggunakan decoder yang mungkin seringkali Anda temui yakni
decoder dengan rangkaian 3 x 8 atau 3 bit 8 output line, 4 x 16 atau 4 input 16 output line,
decoder yang berjenis BCD to 7 segmen dengan 4 bit input dan 8 output line, dan juga decoder
berjenis BCD to Decimal yang memiliki 4 bit input dan juga 10 output line.
Sementara itu, salah satu IC decoder yang paling sering digunakan adalah 74138. IC yang satu
ini telah dilengkapi dengan 3 input bit dan 8 output line yang memiliki nilai input 1 pada setiap
output line-nya tersebut. Di sisi lain, pengertian decoder juga sekilas tidak jauh berbeda dengan
demultiplexer. Namun yang membedakan adalah decoder ini tidak menggunakan data input.
Jadi, input yang ada hanya digunakan untuk data control.
Definisi lain untuk decoder juga bisa dibentuk melalui sebuah susunan dari gerbang logika dasar
maupun juga yang menggunakan IC dan dijual banyak di pasaran. Beberapa jenis decoder
tersebut antara lain: 74LS154, 74LS155, 74LS48, 74LS138, dan lain sebagainya. Dengan adanya
IC ini, maka Anda bisa dengan mudah ketika hendak merangkai decoder yang memiliki bit dan
keluaran sesuai dengan yang Anda inginkan. Contohnya, ketika Anda hendak merancang
decoder dengan 32 output line dengan IC decoder yang memiliki 8 output line.
FUNGSI DECODER
Sekarang kita akan beralih membahas mengenai fungsi dari decoder. Seperti yang sudah kami
jelaskan bahwa dengan adanya decoder, maka Anda akan lebih mudah di dalam mengalakan
seven segmen. Dengan menggunakan decoder, maka waktu menyalakan seven segmen tidak
membutuhkan waktu yang lama. Dengan begitu, maka Anda bisa menghemat waktu Anda.
Anda juga harus tahu bahwa output yang dimiliki oleh decoder maksimum 2n. Hal ini membuat
membuat Anda bisa membentuk n to 2n decoder. Ketika Anda hendak merangkai decoder, maka
Anda harus membuat 3 to 8 decoder atau dengan menggunakan 2 to 4 decoder. Pada akhirnya
nanti akan terbentuk 4 to 16 decoder yang juga menggunakan 2 buah 3 to 8 decoder.
Syarat Decoder
Anda harus tahu bahwa decoder harus memenui persyaratan agar ia bisa menjadi sebuah
rancangan. Persyaratannya yakni m < 2 n. Nilai m merupakan sebuah kombinasi output dan
untuk n mewakili jumlah bit input. Satu dari input hanya bisa mewakili satu kombinasi output
saja.
TABEL KEBENARAN DECODER
1. MULTIPLEXER
Sebuah Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital
dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu, untuk dikeluarkan pada
sisi output.
Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari
multiplexer tersebut.
Blok diagram sebuah multiplexer
Jumlah data input maksimum pada multiplexer adalah 2(jumlah Select line).
Rangkaian multiplexer
Rangkaian Demultiplexer