Materi Pengantar Bisnis
Materi Pengantar Bisnis
Materi Pengantar Bisnis
TUJUAN BISNIS
A. Pengertian Bisnis
B. Manfaat Bisnis
Lalu, apa manfaat dalam berbisnis? Tentu saja paling utama adalah memperoleh keuntungan
khususnya dalam bentuk uang. Berikut beberapa manfaat bisnis:
1. Memperoleh Penghargaan/Pengakuan
Penghargaan ataupun pengakuan dapat diperoleh dengan berbisnis. Dengan adanya bisnis
yang berhasil dan tumbuh dan berkembang serta memberikan dampak positif kepada
masyarakat akan memberikan anda pengakuan positif dari masyakat itu sendiri.
2. Kesempatan Untuk Menjadi Bos bagi DIRI SENDIRI
Kapan lagi anda dapat menjadi bos untuk diri sendiri kalau bukan di bisnis yang anda rintis
dan buat sendiri. Dengan berbisnis, anda akan menjadi penentu dan pemimpin dari bisnis
anda. Besar kecilnya bisnis anda ditentukan oleh kemampuan anda menjadi bos.
3. Menggaji diri sendiri
Enak bukan, anda tentukan penghasilan anda sendiri. Itulah manfaat membangun bisnis anda.
Jumlah penghasilan dan juga sumber penghasilan anda, anda yang tentukan.
4. Atur Waktu Anda Sendiri
Jam kerja anda, anda yang atur. Itulah manfaat berbisnis yang keren. Bila anda jadi PNS, jam
kerja anda haruslah sesuai dengan permintaan pemerintah. Bila anda menjadi pebisnis, jam
kerja menjadi lebih fleksibel. Bila anda lebih ingin bersantai, dengan penghasilan bisnis yang
naik, anda dapat merekrut pegawai untuk menggantikan anda. Uenak bukan
5. Masa Depan yang lebih cerah
Masa depan anda, bisa dikatakan anda yang atur, semakin anda gigih dan semangat berbisnis,
anda akan memiliki masa depan yang lebih cerah.
C. Tujuan Bisnis
Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang
dibutuhkan oleh konsumen, produk dapat berupa barang atau jasa.Tujuan perusahaan
membuat produk adalah unruk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh oleh
perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit oriented semata,
namun secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi :
1. Profit
2. Pengadaan barang atau jasa
3. Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat
4. Full employment
5. Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
6. Kemajuan atau pertumbuhan
7. Prestise dan prestasi
Meskipun tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan namun hal tersebut bukan
berarti bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lain selain tujuan tersebut, masih banyak
tujuan-tujuan para pembisnis yang ingin mereka raih dan tujuan antara satu dan yang lainya
bisa saja berbeda. Tujuan lain yang ingin dicapai oleh pelaku bisnis itu diantaranya :
D. Fungsi Bisnis
Fungsi bisnis adalah untuk menciptakan nilai (kegunaan) suatu produk, yang semula kurang
bernilai, setelah diubah atau diolah menjadi menjadi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat /
konsumen. Nilai kegunaan (Utility Value) yang diciptakan oleh kegiatan bisnis, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat adalah terangkum dalam fungsi utama bisnis.
Fungsi utama bisnis adalah menciptakan nilai suatu produk atau jasa dengan cara :
- Bisnis berfungsi untuk mengubah bentuk bisnis(form utility), yang tidak lain dari fungsi
produksi
- Bisnis berfungsi untuk memindahkan bentuk (place utility), atau fungsi distribusi
- Bisnis mengubah pemilikan (possessive utility), yaitu fungsi penjualan
- Bisnis berfungsi menunda waktu kegunaan. (time utility), atau fungsi pemasaran
PENDAHULUAN
Oke kali ini Daeng Ekky akan share tentang pentingnya bisnis di era Global, sodaraku yang
baik hatinya,banyak orang yang berpendapat bahwa orang bisa dikatakan sukses apabila bisa
mencukupi kebutuhannya dan keluarganya, dan mendapt gaji pensiunan jika telah pensiun
nantinya, hal itu merujuk pada pegawai, atau yang serig kita sebut dengan nama Pegawai
negeri Sipil, peawai negeri sipil memang baik karena mengemban tugas penting dari negara
untuk bidangnya masing-masing,namun sadarkah anda, seiring dengan berjalannya waktu
jumlah peminat PNS ini kian hari kian bertambah,dan porsi penerimaannya sendiri sangat
sedikit, bahkan tidak jarang seseorang sampai keluar daerah hanya untuk tes CPNS dan
menjadi PNS,nah coba sekarang kawan-kawan berfikir sejenak, bagaiman pemerintah bisa
menampung semua keluaran dari universitas keguruan dan lain-lain yang nantinya menuntut
untuk menjadi pegawai,ada berapa universitas dan perguruan tinggi diindonesia,baik yang
negeri maupun swasta, kesemuanya hanya berharap bisa menjadi PNS
Pentingnya Bisnis di Era Globalisasi & Bagaimana Cara Menjadi Pebisnis yang baik
Perlu kita ketahui di zaman sekarang ini semua kegiatan sudah memerlukan tekhnologi
canggih karena perkembangan zaman tadi. Tak ketinggalan bisnis. Di zaman sekarang,
bisnispun menggunakan beberapa media canggih dengan tujuan memperluas jaringan atau
menarik keuntungan yang lebih dengan menggunakan media internet, dan lainnya. Di zaman
sekarang ini, banyak bisnisman (yang melakukan bisnis ) baik bisnis individu atau kelompok
(organisasi) menawarkan produk yang akan mereka jual melalui jaringan internet. Karena
apa? Karena dengan internet atau jaringan lainnya di dunia maya para bisnisman dapat
dengan mudah mencari konsumen, dan modal yang di keluarkan pun lebih sedikit daripada
dunia nyata. Jadi kesimpulannya hidup berbisnis sangat berkaitan erat dengan perkembangan
zaman, yaitu perkembangan tekhnologi, karena sangat pentingnya tekhnologi bagi kehidupan
manusia dan bisnis khusunya. Sangat penting sekali teknologi bagi kehidupan berbisnis,
karena banyak juga keuntungannya seperti dengan tekhnologi yang canggih dunia bisnispun
menjadi menarik untuk di pelajari, atau dengan tekhnologi yang canggih para bisnisman
dapat dengan mudah dan dengan luasnya melakukan penawaran baik menawarkan barang
ataupun jasa.
Oleh karena itu penulis bergerak untuk menuliskan sebuah makalah ini dengan tema
“MENGAPA KITA HARUS BERBISNIS” , dengan tujuan semoga pembaca bisa tau betapa
sangat pentingnya dunia bisnis bagi umat manusia di zaman serba modern sekarang ini. Dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya dan pembaca khususnya. Dan karena alasan-
alasan di atas juga penulis bergerak juga untuk pembuatan makalah ini dengan judul “
PENTINGNYA BISNIS DI ERA GLOBALISASI”, kita akan mengetahui hubungan antara
perkembangan zaman, dengan bisnis. Dan hubungan antara kemajuan tekhnologi dengan
bisnis. Itulah pokok-pokok yang akan di bahas dalam makals ini.
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang di lakukan individu atau kelompok ( organisasi )
untuk menawarkan barang dan jasa kepada masyarakat luas dengan tujuan mencari
keuntungan atau pendapatan yang lebih dengan cara transaksi. Maksudnya bahwa individu
atau kelompok tersebut menawarkan dan menjual berupa barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat luas dan membuat masyarakat luas tersebut puas dengan apa yang di
berikannya itu. Ada banyak cara agar bisnisman bisa menarik konsumen sebanyak-
banyaknya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Karena perlu kita ketahui
bahwa samakin banyak konsumen yang berminat kepada barang dan jasa yang di tawarkan
maka keuntungan yang di dapatkan pun akan lebih banyak lagi. Salah satu cara yang banyak
di pakai untuk menarik konsumen ialah pembuatan iklan. Para bisnisman kebanyakan
berlomba-lomba mencari konsumennya dengan bisnisman yang lain dengan cara membuat
iklan yang sangat menarik. Iklan merupakan media penghubung antara konsumen dan
produsennya karena dengan iklan konsumen bisa tau apa-apa yang di tawarkan dan kualitas
barang atau jasa tersebut. Apalagi di zaman sekarang ini, iklan bisa di pasang di mana-mana,
baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Di dunia nyata iklan di tempel di jalan-jalan, di
gedung-gedung bahkan di mana-mana iklan sangat banyak sekali meskipun tanpa kita sadari
bahwa itu adalah sebuah iklan. Maksudnya terkadang orang tidak tahu bahwa yang di
lihatnya tersebut ialah sebuah iklan, karena terlalu banyaknya sebuah iklan dengan berbagai
macam produk berupa barang maupun jasa yang di tawarkan. Sebuah tontonan yang sangat
biasa di kehidupan kita sehari-hari. Selain di dunia nyata di era globalisasi ini iklan bahkan
bisa kita lihat di dunia maya, contohnya di internet. Setiap kita buka situs di sebuah internet
pasti terdapat iklan yang mengenalkan atau seolah-olah mengajak kita untuk ikut dan
membacanya.
Di era globalisasi ini segala sesuatunya menggunakan kecanggihan atau tekhnologi yang
tinggi agar tidak ketinggalan zaman. Dan agar lebih mudah juga di kerjakannya. Di zaman
sekarang 70% pekerjaan manusia di lakukan bukan oleh tangan manusia itu sendiri artinya
manusia dalam mengerjakan sesuatunya melalui bantuan mesin, atau alat-alat lain yang lebih
canggih. Karena perlu kita ketahui juga ada banyak hal yang membuat semua pekerjaan
manusia di lakukan oleh mesin atau barang berupa tekhonlogi salah satunya ialah karena
perkembangan zaman itu sendiri percuma manusia cape mengerjakan bila pekerjaan tersebut
bisa di lakukan oleh mesin atau alat-alat lainnya. Oleh karena itu media atau alat pembantu
pada kegiatan berbisnispun berupa alat-alat canggih juga.
Era globalisasi adalah zaman atau waktu yang yang semua kegiatan manusia berkaitan
dengan tekhnologi, di zaman ini terjadi banyak perkembangan khususnya di bidang
tekhnologi, seperti contohnya di zaman sekarang ini, di zaman sekarang ini kehidupan
manusia dan kegiatannya pasti berhubungan dengan tekhnologi yang tinggi dan tekhnologi
itu sebagai alat pembantu yang sangat penting di bidang-bidang manusia itu sendiri. Dilihat
dari kenyataannya saja di zaman sekarang semua kegiatan manusia pasti berhubungan dengan
tekhnologi. Contoh kecilnya saja di zaman sekarang pedagang bakso yang biasanya berjualan
berkeliling antara satu daerah ke daerah lainnya mendorong atau memanggul gerobak
baksonya, di zaman sekarang sudah jarang kelihatan lagi. Di zaman sekarang pedagan bakso
identik berjualan dengan menggunakan sepeda motor atau kendaraan lainnya. Itulah contoh
kecilnya di mana di zaman sekarang ini semuanya serba canggih dan serba ekonomis. Oleh
sebab itu semakin bertingkat atau majunya suatu zaman maka tingkat kompetisi pun akan
semakin mejulang tinggi, artinya manusia-manusia di era globalisasi ini berlomba
menggunakan fasilitas yang ada untuk mencapi berbagai macam tujuannya. Salah satunya
ialah kompetisi dalam bidang bisnis. Bisnis merupakan suatu hal yang banyak di minati
masyarakat luas karena melihat banyaknya keuntungan dan mudahnya bekerja karena faktor
fasilitas yang canggih tadi. Banyak sekali peminat mendadak terjun dan ikut berpartisipasi
dalam kegiatan bisnis.
Hubungan antara tekhnologi dengan kegiatan bisnis serta dampak globalisasi dan perubahan
tekhnologi di dunia bisnis
Tekhnologi adalah pengembangan dan penggunaan dari alat, mesin, material dan proses yang
menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Kata teknologi sering menggambarkan
penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru
ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan
kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi
produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh
karenaitu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita
meningkat. Karena teknologi di dunia ini ada banyak sekali maka penerapannya kemudian
dibagi-bagi lagi kedalam cabang-cabang teknologi yang sudah banyak diterapkan pada masa
kini seperti diantaranya teknologi komunikasi, teknologi nuklir, teknologi computer,
bioteknologi, teknologi kedokteran dan masih banyak lagi teknologi-teknologi yang lainnya.
Karena tekhnologi itu ialah suatu kata yang umum dan didalamnya terdapat berbagai macam
cabang. Di kaitkan dengan tekhnologi yang sifatnya umum tersebut kegiatan bisnis sangat
erat hubungannya. Semua tekhnologi pasti di butuhkan dalam kegiatan berbisnis sangat lah
penting tekhnologi bagi kegiatan berbisnis tersebut karena lebih cepat, lebih aman, dan lebih
mudah melakukan berbagai transaksinya. Bisnis memerlukan tekhnologi-tekhnologi yang
canggih, yang dapat membantu semua kegiatan antara konsumen dan produsennya.
Kebanyakan kegiatan bisnis memerlukan suatu tekhnologi yang tinggi untuk membantu
karena dengan tekhnologi tersebut secara otomatis proses demi prosesnya di lakukan dengan
cepat dan tidak memakan waktu yang lama.
Sebagaimana disadari, perekonomian global telah mengalami perubahan radikal dalam dua
dasawarsa terakhir ini. Ekonomi dunia secara keseluruhan sedang mengalami perubahan
pesat dengan adanya faktor-faktor yang mendasarinya. Faktor pertama, globalisasi,
pertumbuhan perdangangan global dan persaingan internasional yang eksplosif berdampak
pada tidak adanya negara yang dapat tetap terisolasi dari perekonomian dunia saat ini. Jika
suatu negara tetap berupaya menutup pasarnya dari persaingan asing, maka penduduknya
akan membayar lebih mahal untuk barang domestik berkualitas rendah karena keterbatasan
alternatif. Tapi, jika membuka pasarnya, negara bersangkutan akan menghadapi persaingan
ketat yang mau tidak mau memacu usaha domestiknya agar dikelola secara efisien dan
efektif. Faktor kedua, adalah perubahan dan kemajuan teknologi yang sedemikian pesatnya.
Beberapa ahli bahkan mengatakan bahwa sekarang ini penduduk dunia berada dalam tahap
‘post industrialization’ dengan perkembangan teknologi yang sangant dramatik. Apa yang
dikatakan sebagai penemuan baru dalam 2 atau 3 tahun yang lalu, sekarang mungkin
dianggap ketinggalan zaman. Perkembangan internet dan bisnis yang menyertainya dalam
beberapa tahun ini juga makin terasa dampaknya dalam aktivitas masyarakat keseharian.
Kemudahan komunikasi yang disajikan memungkinkan perolehan informasi seketika.
Dekade ini menyajikan kemajuan luar biasa dalam ketersediaan informasi, kecepatan
komunikasi, bahan-bahan baru, kemajuan biogenetika, obat-obatan, serta keajaiban
elektronika. Kemajuan teknologi komputasi, telepon, dan televisi telah memberikan dampak
besar terhadap cara perusahaan menghasilkan dan memasarkan produk mereka. Karena
teknologi telah memberikan makanan, pakaian, perumahan, kendaraan, dan hiburan baru
yang lebih bervariasi. Jarak geografis dan budaya telah menyempit dengan munculnya
pesawat udara, mesin faks, sambungan telepon, dan komputer global serta siaran televisi
satelit. Kemajuan-kemajuan ini memaksa perusahaan untuk mengerti bahwa hakikat pasar
tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu.
Sebenarnya bukan hanya kegiatan bisnis saja yang membutuhkan jasa tekhnologi yang
canggih untuk mempermudah semua kegiatannya. Semua kegiatan manusia di bantu oleh
tekhnologi yang tinggi, baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Maksudnya terkadang kita
tidak sadar bahwa apa yang di pakai atau apa yang di lakukan oleh kita itu terbuat karena
adanya tekhnologi yang tinggi tetapi karena saking terbiasanya jadi tidak terasa oleh kita
bahwa itu semua adalah terbuat karena adanya tekhnologi yang tinggi. Oleh karena itu di
zaman sekarang sumber daya manusia (SDM ) yang di butuhkan harus selalu berpendidikan
tinggi dan mempunyai skill yang tinggi juga karena di era globalisasi ini tingkat
kompetisinya pun tinggi. Dengan alasan-alasan itulah manusia di zaman sekarang harus
mempunyai semangat untuk mencari ilmu dan pendidikannya pun harus tinggi.
Dengan melihat alasan-alasan di atas bahwa sebenarnya hubungan antara tekhnologi
dengan bisnis sangatlah erat khususnya di era globalisasi ini yang semuanya memerlukan alat
tekhnologi yang canggih, alat-alat tersebut yang merupakan alat untuk membantu proses
bisnis tersebut. Dan melalui system informasi (tekhnologi) yang canggihlah menjadi kunci
menghadapi persaingan di era globalisasi ini, bersaing dengan banyak perusahaan-perusahaan
yang lain yang juga menggunakan alat-alat canggih dan system informasi yang canggih pula.
Globalisasi dan teknologi telah mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada ‘yang
terkuat yang bertahan’. Keberhasilan pasar akan didapat oleh perusahaan yang mampu
menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang mampu
memberikan apa yang siap dibeli orang. Baik individu, bisnis, kota bahkan seluruh negara
harus menemukan cara menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan (marketable value) yaitu
barang dan jasa yang menarik minat beli. Sebagai dampak globalisasi dan perubahan
teknologi, situasi pasar saat ini didorong kearah keadaan yang berbeda jauh sekali
dibandingkan situasi pasat sebelumnya. Perubahan-perubahan tersebut tampak pada berbagai
fenomena, antara lain:
Situasi dan kondisi demikian memotivasi pelaku bisnis agar senantiasa mamapu
mengantisipasi pasar secara berkesinambungan dan memberikan dorongan agar mempunyai
keinginan untuk belajar dan belajar.. Untuk itulah, agar dapat bertahan, mereka perlu
menganalisis pasar, mengenali peluang, memformulasikan strategi pemasaran,
mengembangkan taktik dan tindakan spesifik, serta menyusun anggaran pelaporan kinerja.
Perusahaan harus mampu memberikan apa yang diharapkan pelanggan dan menepati janji-
janjinya secara konsisten. Dengan demikian, perencanaan bisnis yang benar-benar matang
sangant diperlukan, sehingga bisnis dapat tumbuh berkembang dan mampu menghasilkan
laba sebagaimana diharapkan. Perencanaan bisnis yang baik harus dapat secara jelas
menggambarkan karakteristik bisnis yang sedang atau akan dilaksanakan sehingga pihak-
pihak yang tertarik dapat melihat secara transparan dan mengerti dengan jelas prospek
perkembangannya dimasa yang akan datang. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat
asumsi-asumsi serta alasan yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan, seperti dasar
perhitungan besarnya permintaan dan proyeksi penjualan, perhitungan harga pokok
penjualan, strategi-strategi yang akan dilakukan, serta berbagai strategi manajemen untuk
pengembangan bisnis.
Sumberdaya alam tidak dapat dijadikan satu-satunya modal untuk memenangkan persaingan
Era globalisasi memang sangat kental atau berkaitan erat dengan tekhnologi yang tinggi,
system informasi yang sangat luas, dan lainnya yang semakin berkembang. dengan
perkembangan-perkembangan tersebut para produsen tak hanya mengandalkan sumber daya
alam yang tersedia, karena para pelaku bisnis memanfaatkan fasilitas yang semakin canggih
dan semakin pesat. Di era globalisasi sumber daya alam tidak dapat di jadikan satu-satunya
modal untuk memenangkan persaingan meskipun masih ada juga yang menggunakan
sumberdaya alam yang ada untuk di jadikan modal, tetapi di era sekarang ini sumber daya
alam tersebut tidak dapat di jadikan modal karena fasilitas yang ada di era globalisasi ini lah
yang memaksa bahwa sumber daya alam tak terlalu penting lagi.
Kemampuan penguasaan aturan bisnis yang bersifat global diperlukan (Ketentuan ISO, Eco-
labelling, GATT, WTO, AFTA)
ISO (international organization for standardization) adalah badan penetap standar
internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap Negara.
Eco-labelling ialah Informasi bagi konsumen tentang seberapa tinggi kualifikasi peduli
lingkungan (environmentally sound/awareness) suatu produk , maupun seberapa produk,
nyaman dan aman , dari segi lingkungan , aman, lingkungan penggunaan produk tersebut.
GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) adalah suatu perjanjian umum tentang
tarif-tarif atau harga dalam perdagangan, Organisasi Perdagangan Dunia (bahasa Inggris:
WTO, World Trade Organization) adalah organisasi internasional yang mengawasi banyak
persetujuan yang mendefinisikan "aturan perdagangan". Dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk
suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan
regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta serta
menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. Dengan mengetahui organisasi-
organisasi tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa di era globalisasi ini tantangan bagi
produsen salah satunya ialah meminta izin dari organisasi-organisasi tersebut.
Implementasi Internet & Intranet dapat mendukung upaya menjawab tantangan bisnis era
global
Internet dan intranet sangat berperan penting dalam kegiatan berbisnis di era globalisasi ini
tetapi implementasi untuk menjawab tantangan bisnis nya menjadi sebuah tantangan bagi
para pelaku bisnis, sebelumnya kita harus ketahui terlebih dahulu arti implementasi adalah
suatu proses yang bertujuan memecahkan suatu masalah dengan interaksi. Proses
implementasi ini lah yang menjadi kendala sangat penting demi menjawab tantangan-
tantangan berbisnis di era globalisasi, di era globalisasi ini sangat di butuhkan internet dan
intranet untuk memenuhi segala kebutuhannya dan untuk mendukung upaya menjawab
tantangannya itulah menjadi tantangan yang paling berat dalam kehidupan derbisnis di era
globalisasi.
Sistem kerja berbasis pengetahuan, system informasi pun berguna membuat suatu
pengetahuan baru bagi pelaku bisnis, maksudnya Sistem informasi dapat membantu
membuat, mencipta dan mengintegrasikan pengetahuan baru kedalam organisasi, jadi system
informasi tersebutlah yang memberi banyak pengetahuan atau member banyak masukan.
Sistem Otomatisasi Kantor, sistem informasi ini lah yang bekerja mengotomatisasikan sebuah
perusahaan artinya suatu sistem yang di rancang untuk membuat sebuah data produktivitas
pekerjanya dengan sistem informasi ini, contohnya daftar hadir pekerja, dengan sistem
informasi yang canggih pekerja dengan otomatis dapat di absen dan nilai pekerjaannya pun
dapat di olah secara otomatis juga. Sistem otomatisasi ini sering di pakai oleh kantor-kantor,
perusahaan yang sifatnya kelompok atau banyak karyawan dan lainnya.
Sistem informasi manajemen, sistem yang dirancang untuk memberikan informasi mengenai
perdagangan, karyawan dan harga-harga untuk manajemen Sistem yang merencanakan,
mengendalikan dan mengambil keputusan melalui ringkasan laporan dan data rutin, laporan-
laporan yang secara rutin dan beraturan di berikan kepada manajemen, secara otomatis.
Sistem informasi manajemen sangatlah di butuhkan dan penting, di butuhkan untuk
mengetahui berbagai hal tentang perusahaan, dan penting bagi kemajuan sebuah perusahaan
tersebut.
Sistem pendukung kebutuhan, sistem pendukung kebutuhan maksudnya ialah sistem yang
berfungsi sebagai pendukung semua kebutuhan-kebutuhan dalam sebuah perusahaan. Sistem
inilah yang menggabungkan antara data, model dan alat analisis pengambilan keputusan
tidak rutin, jadi semua kegiatan bisnis di gabungkan dan di jadikan arsip pribadi perusahaan.
Sistem pendukung kebutuhan pun bisa juga di sebut sistem executive yang artinya sistem
yang bekerja dengan cepat mengumpulkan berbagai data dan penganalisaan yang tidak rutin.
Selain itu juga untuk sukses di era globalisasi ini kita memerlukan etika-etikanya, etika inilah
yang membuat konsumen seakan ingin untuk berminat dengan barang dan jasa yang di
tawarkan. Setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, akan selalu melihat atau berhubungan
langsung dengan berbagai jenis kegiatan bisnis. Baik itu bisnis yang dilakukan oleh golongan
menengah ke bawah ataupun pengusaha golongan atas. Semua kegiatan bisnis yang
dilakukan haruslah mempunyai etika, yaitu seorang pelaku bisnis harus mempunyai tindakan
yang terpuji seperti jujur dalam berbisnis, selalu belajar dari setiap kegagalan yang pernah
dialami, dan tidak bersifat serakah atau tamak.
Seorang pelaku bisnis harus dapat membaca setiap peluang yang ada tanpa harus terpengaruh
oleh orang lain dan berani untuk mengambil resiko, ini merupakan modal awal dalam
menghadapi era globalisasi dimana perdagangan dunia jauh lebih bebas di masa mendatang.
Dalam kondisi tersebut, semua pelaku bisnis harus siap untuk berkompetisi dengan tujuan
agar memperoleh keuntungan yang maksimal. Tetapi perlu diingat, walaupun tujuan bisnis
adalah untuk mendapatkan keuntungan, bisnis tersebut harus tetap mentaati segala peraturan
yang ada dengan tidak menghalalkan segala cara agar semua keinginan dapat tercapai.
Etika bisnis merupakan suatu usaha yang mendorong orang untuk selalu mematuhi dan
melaksanakan persaingan bisnis yang sehat. Setiap pelaku bisnis memiliki cara yang berbeda-
beda dalam menciptakan bisnis yang beretika, tetapi hal yang paling mendasarnya adalah
mengendalikan diri dari tindakan main curang dan korupsi.
Beberapa hal yang harus dimiliki untuk menciptakan tindakan bisnis yang beretika :
1. Mampu menentukan tindakan mana yang harus dijalankan dan mana yang harus
dihindari,
2. Mempunyai niat yang baik dalam berbisnis,
3. Jujur dalam berbisnis,
4. Tidak bersifat serakah atau tamak,
5. Memiliki sifat bertanggung jawab,
6. Mengendalikan diri dari tindakan main curang, dan
7. Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
Dengan etika yang seperti di atas tadi, konsumen yang menawar atau membeli barang kita
berkemungkinan besar untuk berminat tinggi dan menjadi konsumen tetap, selain itu
produsennnya pun akan di segani oleh para pesaingnya.
Kesimpulan
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang di lakukan individu atau kelompok ( organisasi )
untuk menawarkan barang dan jasa kepada masyarakat luas dengan tujuan mencari
keuntungan atau pendapatan yang lebih dengan cara transaksi. Era globalisasi adalah zaman
atau waktu yang yang semua kegiatan manusia berkaitan dengan tekhnologi. Di era
globalisasi ini segala sesuatunya menggunakan kecanggihan atau tekhnologi yang tinggi agar
tidak ketinggalan zaman. Dan agar lebih mudah juga di kerjakannya. Jadi di era globalisasi
ini kita di tuntut untuk bisa belajar berbisnis melalui sistem informasi yang di era globalisasi
ini sistem informasi tersebut sangat di butuhkan untuk melancarkan, mempermudah dan
mempercapat semua proses kegiatannya. Di era globalisasi sekarang ini pun untuk
menyeimbangkan perkembangan zaman yang makin berkembang dengan pesatnya manusia
di tuntut untuk belajar dan belajar. Jadi dapat di simpilkan bahwa kita belajar bisnis agar bisa
menyeimbangkan suatu perkembangan zaman, dimana di zaman tersebut (era globalisasi) di
wajibkan untuk mengetahui berbagai macam kegiatan manusia termasuk kegiatan bisnis.
Dalam perencanaan proses produksi, diperlukan pengelolaan yang baik untuk mencapai
tujuan perusahaan/industri. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatagorikan
atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu sebagai berikut.
1) Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain
tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor
produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral.
Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
2) Money (Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan
alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan/industri. Oleh karena itu, uang merupakan unsur yang
penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.
Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji
tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli, serta berapa hasil yang akan
dicapai
dari sesuatu organisasi.
3) Material (Fisik)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, melainkan
membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan
mentah dengan harga yang paling murah, dengan menggunakan cara pengangkutan yang
murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa
sehingga dapat dicapai hasil secara efisien.
4) Machine (Tekonologi)
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi industri
dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh
mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menyebabkan penggunaan mesin makin
menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga
memungkinkan peningkatan dalam produksi.
5) Method (Metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode
kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses produksi
maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama.
6) Market (Pasar)
Memasarkan produk memiliki peran yang sangat penting sebab jika barang yang diproduksi
tidak laku, proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas dan
harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.
1.Tantangan produktivitas
Dunia bisnis harus meningkat karena mereka akan menghadapi pasar luas yang makin
berkembang
Contohnya:
-Usaha meningkatkan produktivitas ini dapat dilakukan dengan cara :Melibatkan karyawan
dalam mengambil keputusan.
2.Tantangan kualitas
Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak dan sering kali diperbaiki.
Konsumen pun tidak senang dengan perusahaan jasa yang tidak mau memperbaiki servisnya
kadang perusahaan yang baik menunjuk seorang kepaa bagian atau seorang wakil direktur
urusan kualitas.
Persaingan global makin meningkat.Oleh sebab itu,produktivitas dan kualitas produk agar
ditingkatkan menghadapi persaingan global tersebut.Japan memperlihatkan keunggulan
dalam hal ini.Ini dimungkinkan karena kerjasama pemerintah yang mensupport industri
japan,sehingga meningatkan melakukan penetrasi pasar global,untuk semua produk
ungggulan japan.
Ini menyangkut pertambahan penduduk ,dan struktur usia penduduk saat ini dan masa yang
akan datang
Dalam dunia bisnis pada tanggung jawabnya terhadap masyarakat, pertama proses produksi
harus menjaga kelestaraian lingkungan jangan sampai membahyaakan konsumen.pelaku
bisnis harus menjaga etika baik di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan yang
berhubungan dengan konsumen.
teknologi adalah hasil perkembangan ilmu pengetahuan yag membuat proses produksi makin
canggih dalam dunia bisnis mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan penelitiian
terhadap perkembangan teknologi
Ketika pertumbuhan ekonomi adalah negatif untuk dua kartal berturut-turut , maka periode
tersebut di sebut sebagai resesi. Karena resesi menimbulkan penurunan dalam penghasilan
dan permintaan, maka resesi memiliki dampak negatif yang cukup signifikan terhadap kinerja
perusahaan.
Bagaimana dampak dari ekonomi yang lemah menyebar antar perusahaan. Dampak dari
perekonomian yang lemah dapat menyebar dengan cepat ke seluruh bisnis. Ketika kondisi
lemah, beberapa bisnis lebih terpengaruh dibanding dengan bisnis lainnya. Meskipun
demikian, kebanyakan bisnis dipengaruhi secara negatif oleh kondisi ekonomi karena
permintaan akan produk di hampir semua industri menurun.
Dua ukuran utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat produksi total dari barang dan
jasa dalam perekonomian serta jumlah total pengeluaran (pengeluaran agregat). Tingkat
produksi total dan total pengeluaran agregat di Amerika Serikat sangat berkaitan erat , karena
tingkat pengeluaran konsumen yang tinggi mencerminkan permintaan yang tinggi untuk
barang dan jasa. Tingkat produksi total bergantung pada total permintaan akan barang dan
jasa.
Indikator alternatif dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Bisnis dapat
mengindikasikan apakah kondisi ekonomi membaik. Empat jenis pengangguran adalah
sebagai berikut :
Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklus mungkin merupakan indikator
terbaik dari kondisi perekonomian. Ketika pertumbuhan ekonomi membaik, bisnis merekrut
lebih banyak orang dan tingkat pengangguran menurun. Banyak indikator lain dari
pertumbuhan ekonomi, seperti indeks prodksi industrial, proyek perumahan baru, dan tingkat
penghasilan pribadi, dikumpulkan oleh divisi pemerintah federal dan dilaporkan dalam
majalah dan koran bisnis.
Inflasi, adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode
waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan
dalam ideks harga konsumen, yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk
konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar, layanan kesehatan,
dan listrik.
Inflasi dapat meengaruhi beban operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk dengan
meningkatkan harga dari perlengkapan dan bahan baku. Tingkat inflasi yang lebih tinggi
akan menyebabkan peningkatan yang lebih besar lagi dalam beban operasi suatu perusahaan.
Pendapatan suatu perusahaan juga tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak
perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi guna mengompensasikan beban yang lebih
tinggi.
Jenis Inflasi
Jenis inflasi dapat diakibatkan oleh kejadila tertnetu yan gmennaikkan biaya
produksimisalnya, ketika harga minyak naik, biaya produksi bahan bakar juga naik. Pemasok
naahn bakar cenderung untuk menenurkan biaya yang tinggi itu dengan menaikkan hargs
bshsn bsksr. Konsekuensinya, konsumen mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk
mengantarkan produknya. Jika produsen tidak mencerminkan biaya yang lebih tinggi
tersebut, maka produksi akan turun.
Inflasi juga dapat disebabkan oleh permintaan konsumen yang kuat.ketika harga produk
barang dan jasa tertarik ke atas karena permintaan konsumen yang kuat, maka terjadilah
inflasi yang ditarik oleh permintaan.
Tingkat bunga menentukan biaya meminjam uang. Tingkat bunga dapat memengaruhi kinerja
perusahaan karena memengaruhi beban atau pendapatan perusahaan.
Perusahaan memantau ketat tingkat bunga karena tingkat bunga menentukan jumlah jumlah
dari beban yang harus dikeluarkan oleh bisnis jika perusahaan meminjam uang. Perubahan
dalam tingkat bunga pasar dapat memengaruhi beban bunga perusahaan karena tingkat bunga
pinjaman yang dikenakan oleh bank komersial dan kreditor lain atas pinjaman perusahaan
didasarkan pada tingkat bunga pasar. Bahkan jika suatu perusahaan memperoleh pinjaman
dari bank komersial selama beberapa tahun, maka tingkat bunga pinjaman tersebut bisasanya
disesuaikan secara periodik berdasarkan tingkat bunga yang berlaku pada saat itu.
Beberapa produk yang dijual oleh perusahaan pada umumnya dibeli secara kredit. Ketika
pelanggan membeli mobil baru, pelanggan boleh memberi uang muka dengan jumlah yang
kecil dan memperoleh pinjaman untuk memperoleh sisa harga pembelian. Jika tingkat bunga
meningkat, maka pelanggan yang membeli mobil baru terpaksa mencicil bualanan denga
lebih tinggi. Hal ini dapat membuat beberapa pelanggan tidak jadi membeli mobil bar karena
mereka tidak mau atau tidak mampu membayar cicilan yang setinggi itu. Dengan demikian,
tingkat bunga yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan permintaan akan mobil baru,
sehingga mengakibatkan penjualan yang lebih rendah bagi dealer mobil dan produsen mobil.
Beberapa perusahaan lebih sensitif terhadap perubahan dalam tingkat bunga dibandingkan
dengan perusahaan lainnya. Misalnya saja, perusahaan yang memiliki sedikit pinjaman tidak
begitu terpengaruh oleh perubahan dalam tingkat bunga karena beban bunganya tidak akan
banyak berubah. Selain itu, perusahaan yang menjual produk atau jasa secara tunai tidak akan
mengalami pergeseran besar dalam permintaan akan produknya ketika tingkat bunga
berubah.
Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh perubahan dalam harga yang dikenakan oleh perusahaan
untuk produk-produknya (yang memengaruhi pendapata perusahaan) dan dalam harga yang
dibayarkan perusahaan untuk perlengkapan dan bahan baku (yang memengaruhi beban
operasi perusahaan). Harha produk dan perlengkapan dipengaruhi oleh kondisi permintaan
dan penawaran.
Skedul permintaan untuk suatu produk
Permintaan akan suatu produk dapat ditunjukkan dengan skedul permintaan, atau skedul yang
mengindikasikan kuantitas dari produk yang akan diminta pada setiap harga yang mungkin.
Penawaran akan suatu produk dapat ditunjukan dengan skedul penawaran , atau skedul yang
mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan (diproduksi) oleh perusahaan pada
setiap harga yang mungkin.
Hubungan antara skedul permintaan dan skedul penawaran menentukan harga. Ketika
kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan melmpaui kuantitas yang diminta oleh pelanggan
maka akan menimbulkan apa yang disebut surplus. Ketika harga komputer relatif rendah,
kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaaan akan lebih sedikit dibandingkan dengan
kuantitas yang diminta oleh pelanggan, sehingga menimbulkan apa yang disebut dengan
Shortage (kelangkaaan). Dan harga dimana kunatitas produk yang ditawarkan oleh
perusahaan sama dengan kuantitas produk yang diminta oleh pelanggan disebut dengan
Harga keseimbangan.
Dengan berlalunya waktu, perubahan kondisi dapat menyebabkan skedul permintaan atau
skedul penawaran untuk produk tertentu berubah. Konsekuensinya, harga keseimbangan dari
produk tersebut juga akan berubah.
Tingkat harga umum adalah rata-rata harga dari semua produk dan jasa yang ada. Jika total
permintaan (permintaan agregat) oleh pelanggan untuk seluruh atau kebanyakan produk tiba-
tiba meningkat, tingkat harga secara umum dapat naik. Tingkat harga umum juga dapat
dipegaruhi oleh pergeseran dalam skedul penawaran dari semua barang dan jasa. Jika skedul
penawaran dari semua atau kebanyakan produk tiba-tiba turun , maka tngkat harga umum
akan naik.
Pergeseran dalam skedul permintaan ataupun penawaran dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, yakni :
- Penghasilan Pelanggan. Penghasilan pelanggan menentukan jumlah produkdan jasa yang
dapat dibeli oleh seorang individu. Tingkat ekonomi yang tinggi memberikan penghasilan
yang lebih tinggi bagi pelanggan. Ketika penghasilan pelanggan meningkat, mereka mungkin
saja meminta produk dan jasa tertentu dalam jumlah yang lebih besar. Yaitu, skedul
permintaan untuk berbagai barang dan jasa dapat bergeser ke luar sebagai respons terhadap
penghasilan yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika tingkat penghasilan pelanggan turun, maka
permintaan mereka akan produk barang dan jasa tertentu menjadi semakin sedikit.
Kebijakan Moneter
Di Amerika Serikat, istilah penawaran uang umumnya mengacu pada tabungan, uang yang
beredar di masyarakat dan traveler’s checks. Ini merupakan definisi sempit karena terdapat
ukuran yang lebih luas untuk penawaran uang yang memperhitungkan jenis tabungan lainnya.
Tanpa memedulikan definisi yang tepat, ukuran uang apapun encerminkan dana yang dapat
dipinjamkan oleh lembaga keuangan kepada para peminjam.
Penawaran uang AS dikendalikan oleh Federal Reserve System yang merupakan bank sentral
Amerika Serikat. The Fd menetapkan kebijakan moneter yang mewakili keputusan mengenai
tingkat penawaran uang di Amerika Serikat dalam jumlah yang mencapai miliaran Dolar
seharinya.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal juga dapat memengaruhi laba setelah pajak bagi perusahaan secara
langsung.
Pajak khusus dikenakan oleh pemerintah federal untuk produk-produk tertentu. Pajak ini
menaikkan biaya produksi dari barang-barang tersebut. Konsekuensinya, para produsen
cenderung untuk memasukkan pajak ini ke dalam harga yang mereka kenakan untuk produk
tersebut. Dengan demikian, pelanggan secara tidak langsung membayar pajak tersebut. Pajak
itu juga dapat menurunkan konsumsi dari barang-barang tersebut yang secara tidak langsung
memenagruhi harga. Pajak khusus dikenakan pada berbagai produk , termasuk minuman
beralkohol dan rokok.
Kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah federal menetapkan jumlah pendapatan
pajak yang dihasilkan oleh pemrintah federal dan jumlah belanja yang boleh dilakukan oleh
pemerintah federal. Jika pemerintah federal membelanjakan lebih dari jumlah pajak yang
diterimanya, maka terjadilah apa yang disebut dengan Defisit anggaran Pemerintah Federal.
Ketika pemerintah federal menerima lebih sedikit pendapatan dibandingkan dengan apa yang
dibelanjakannya, maka pemerintah federal harus meminjam uang sejumlah selisihnya. Jika
pemerintah federal perlu meminjam tambahan dana, maka pemerintah federal tersebut
menciptakan permintaan yang tinggi akan dana pinjaman, sehingga mengakibatkan naiknya
tingkat bunga .
Pemerintah federal menghadapi dilema ketika mencoba untuk memengaruhi pertumbuhan
ekonomi. Jika pemerintah federal mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
rendah, maka pemerintah federal dapat mencegah tekanan inflasi yang diakibatkan oleh
permintaan yang berlebihan akan produk . kebijakan moneter dan fiskal yang bersifat
restriktif dapat digunakan untuk tujuan ini. Kebijakan ekonomi yang restriktif mengarah pada
pertumbuhan yang rendah dari penawaran uang sejalan dengan waktu, sehingga cenderung
menenkan tingkat bunga ke atas. Hal ini menghambat permintaan akan pinjaman dan oleh
karena itu menurunkan total pengeluaran dalam perekonomian.
Meskpun kebijakan moneter dan fiskal yang restrktif dapat mempertahankan inflasi tetap
rendah, ada kerugian penting yang terlibat. Tingkat pengangguran mungkin saja lebih tinggi
ketika perekonomian stagnan. Pemerintah federal dapat menggunakan kebijakan yang lebih
stimuatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Menskipun kebijakan-kebijakan ini
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kebijakan-kebijakan tersebut juga dapat menimbulkan
inflasi yang lebih tinggi.
Manajer perusahaan pada umumnya mencoba untuk meramalkan bagaimana kebijakan fiskal
dan moneter masa depan akan memengaruhi kondisi perekonomian. Kemudian, mereka
menggunakan informasi ini untuk meramalkan permintaan akan produk perusahaan , biaya
tenaga kerja dan bahan baku, seta beban bunga perusahaan. Untuk mengilustrasikan,
asumsikan bahwa produsen mobil meramalkan bahwa tingkat bunga tahun depan untuk
pinjaman konsumen akan turun sebesar 2 persen. Ramalan tingkat bunga ini akan digunakan
untuk meramalkan permintaan mobil yang yang diproduksi oleh perusahaan. Tingkat bunga
yang lebih rendah kemungkinan besar akan mengarak ke arah permintaan ayng lebih tingi ,
karena lebih banyak pelanggan bersedia mendalanai pembelian mobil baru. Asumsikan
bahwa perusahaan tersebut yakin bahwa untuk setiap penurunan sebesar 1 persen dalam
tingkat bunga , permintaan akan mobil yang dihaslkan perusahaan akan meningkat sebesar 3
persen. Dengan demikian, perusahaan tersebut mengantisipasi kenaikan sebesar 6 persen
dalam volume penjualan dalam satu tahun.
Bisnis dalam bentuk lembaga didalam bahasa Indonesia dikenal Rumah Tangga Perusahaan
(RTP). RTP selalu berhubungan dengan RTK (Rumah Tangga Konsumsi). Hubungan antara
Rumah Tangga Perusahaan dengan Rumah Tangga Konsumsi erat sekali dan saling
membantu satu sama lainnya dalam mencapai kemajuannya.
RTK menyediakan dan RTP membutuhkan factor-faktor produksi berupa alam, tenaga kerja,
modal dan skill. Kemudian RTP akan membayar harga faktor produksi ini berupa rente tanah,
upah buruh, bunga modal dan laba pengusaha. Faktor-faktor produksi tadi di olah atau
diproses dalam Rumah Tangga Perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa dan
dijual ke Rumah Tangga Konsumsi.
Rumah Tangga Konsumsi membayar barang dan jasa ini dengan tenaga belinya, ini disebut
daya beli efektif (efective demand), artinya permintaan terhadap suatu barang yang diikuti
dengan membayar harga barang tersebut. Adapula Potensil demand atau daya beli pontensil
atau permintaan potensil yaitu permintaan yang baru merupakan keinginan saja belum diikuti
dengan tindakan membeli karna belum cukup uang. Pada saat uangnya cukup dia baru
membeli barang itu. Hubungan ini akan berjalan terus menerus, majunya RTP akan akan
memberikan kepada RTK berupa kemakmuran RTK. RTP yang makin berkembang akan
membutuhkan alam, tenaga kerja, modal dan skill yang makin meningkat pula.
Contoh : Pabrik PT Semen Padang , yang membutuhkan tanah, tenaga kerja, modal dan skill
A. Jenis-Jenis Usaha
1. Produk dan Jasa Otomotif
Pemasok otomotif ban, komponen, peralatan, jasa parker, perawatan mesin, pelapisan anti
karat, pemasangan kaca film, penyewaan kendaraan, penyewaan taksi, perbaikan kendaraan
(bengkel) dan lain-lain.
2. Bantuan dan Jasa Bisnis
Jasa akuntansi, administrasi, komunikasi, fotografi, periklanan, biro informasi, perantara
bisnis, penyewaan computer, penasehat keuangan dan pajak dan lain-lain
3. Jasa Pendidikan
Bimbingan belajar, pelatihan keterampilan, sanggar tari, kursus musik, bahasa dan lain-lain.
4. Rekreasi dan hiburan
Hotel, kolam renang, tempat bermain indoor dan out door dan lain-lain.
5. Perawatan kesehatan, medis dan kecantikan
Jasa akupuntur, ambulan, salon kecantikan, pusat kebugaran dan lain-lain.
B. Bentuk-Bentuk Perusahaan
1. Badan Usaha Milik Negara :
a. Perusahaan Jawatan (Perjan)
b. Perusahaan Umum (PT Persero)
c. Perusahaan Daerah
2. Badan Usaha Milik Swasta :
a. Perusahaan Perseorangan
b. Perusahaan Persekutuan :
– Firma
– CV (Comanditaire Vennotschap)
c. Perseroan Terbatas
3. Badan Usaha Koperasi
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-
kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen
dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki
hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang
lain.
Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis yang harus dipahami dan dilakukan para profesional, antara lain:[1]
Dalam situasi berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan. Namun
jika namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika sedikit menyingkat.
Berdiri saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya tidak
memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk agar
orang lain menilai positif kesopanan motra.
Dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu
mengucapkan terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan, orang lain
akan memandang kalau mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu bantuan.
Setelah mitra menyelesaikan pertemuan bisnis, kirimkan ucapan terima kasih secara terpisah
ke email pribadi rekan bisnis Anda. Pengiriman lewat email sangat disarankan, mengingat
waktu tibanya akan lebih cepat.
Tak hanya wanita, pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk. Namun dalam kondisi
kerja, posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan. Selain itu, posisi duduk seperti ini dapat
berdampak negatif pada kesehatan.
Jika mengundang rekan bisnis untuk makan di luar, maka sang mitralah yang harus
membayar tagihan. Jika sang mitra seorang perempuan, sementara rekan bisnis atau klien,
laki-laki, ia tetap harus menolaknya. Dengan mengatakan bahwa perusahaan yang
membayarnya, bukan uang pribadi.
VIII. Tanggung jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
(namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap
seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan
yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan
erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan,
dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan
dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga
harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik
untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut,
CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi
dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
Daftar isi
Ini yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah
ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan
masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap
karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidaknyamanan ataupun bahaya bagi
konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan pemerintah pada beberapa
negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan
hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan
(misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa. Beberapa investor dan perusahaam
manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam
membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi
bertanggung jawab sosial" (socially responsible investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik"
(atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald
McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari
CSR. Perusahaan pada masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek
komunitas, pemberian beasiswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali
menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam
mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik di mata
komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta
memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom
line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di
atas.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun
secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di
dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan
komunitas. CSR bukanlah sekedar kegiatan amal, melainkan CSR mengharuskan suatu
perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh
memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan,
termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan
antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang
saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
“ "...dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi
paling berkuasa di atas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat mana pun
harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama....setiap keputusan
yang dibuat, setiap tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung
jawab tersebut [1] ”
Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD) yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara
khusus bergerak di bidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development) yang
menyatakan sebagai berikut:
“ " CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak
etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas
setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup
pekerjanya beserta seluruh keluarganya".[2] ”
Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka
perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk
dalam hal:
Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John Elkington
yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL)
Global Reporting Initiative, yang mungkin merupakan acuan laporan berkelanjutan
yang paling banyak digunakan sebagai standar saat ini.
Verite, acuan pemantauan
Laporan berdasarkan standar akuntabilitas sosial internasional SA8000
Standar manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14000
Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit diperoleh
kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam aspek
sosial. Smentara aspek lingkungan—apalagi aspek ekonomi—memang jauh lebih mudah
diukur. Banyak perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna memastikan
kebenaran laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam
pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama laporan CSR atau laporan keberlanjutan.
Akan tetapi laporan tersebut sangat luas formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang
digunakan (walaupun dalam suatu industri yang sejenis). Banyak kritik mengatakan bahwa
laporan ini hanyalah sekadar "pemanis bibir" (suatu basa-basi), misalnya saja pada kasus
laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan juga perusahaan-perusahaan rokok. Namun,
dengan semakin berkembangnya konsep CSR dan metode verifikasi laporannya,
kecenderungan yang sekarang terjadi adalah peningkatan kebenaran isi laporan.
Bagaimanapun, laporan CSR atau laporan keberlanjutan merupakan upaya untuk
meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata para pemangku kepentingannya.
Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda tergantung
dari sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit untuk mengukur
kinerja CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang memuat tentang cara
mengukurnya. Literatur tersebut misalnya metode "Empat belas poin balanced scorecard oleh
Deming. Literatur lain misalnya Orlizty, Schmidt, dan Rynes[3] yang menemukan suatu
korelasi positif walaupun lemah antara kinerja sosial dan lingkungan hidup dengan kinerja
keuangan perusahaan. Kebanyakan penelitian yang mengaitkan antara kinerja CSR
(corporate social performance) dengan kinerja finansial perusahaan (corporate financial
performance) memang menunjukkan kecenderungan positif, namun kesepakatan mengenai
bagaimana CSR diukur belumlah lagi tercapai. Mungkin, kesepakatan para pemangku
kepentingan global yang mendefinisikan berbagai subjek inti (core subject) dalam ISO 26000
"Guidance on Social Responsibility"—direncanakan terbit pada September 2010—akan lebih
memudahkan perusahaan untuk menurunkan isu-isu di setiap subjek inti dalam standar
tersebut menjadi alat ukur keberhasilan CSR.
Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics
International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader
Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam
membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap
karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan &
brand image-lah yang akan paling memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari
opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran
perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah
ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang
bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.[4]
Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar satu ataupun lebih
dari argumentasi di bawah ini:
Sumberdaya manusia
Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan mempekerjakan masyarakat
sekitar. Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar
pekerjaan [5], terutama sekali dengan adanya persaingan kerja di antara para lulusan. Akan
terjadi peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan, terutama
pada saat perusahaan merekruit tenaga kerja dari lulusan terbaik yang memiliki kesadaran
sosial dan lingkungan. Dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan
lingkungan, perusahaan akan bisa menarik calon-calon pekerja yang memiliki nilai-nilai
progresif. CSR dapat juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfer kerja yang nyaman di
antara para staf, terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang
mereka percayai bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas, baik itu bentuknya
"penyisihan gaji", "penggalangan dana" ataupun kesukarelawanan (volunteering) dalam
bekerja untuk masyarakat.
Manajemen risiko
Manajemen risiko merupakan salah satu hal paling penting dari strategi perusahaan. Reputasi
yang dibentuk dengan susah payah selama bertahun-tahun dapat musnah dalam sekejap
melalui insiden seperti skandal korupsi atau tuduhan melakukan perusakan lingkungan hidup.
Kejadian-kejadian seperti itu dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan dari penguasa,
pengadilan, pemerintah dan media massa. Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan
sesuatu dengan benar", baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun
lingkungan—yang semuanya merupakan komponen CSR—pada perusahaan dapat
mengurangi risiko terjadinya hal-hal negatif tersebut.[6].
Membedakan merek
Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara
penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak
konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai
khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat.[7]. Menurut
Philip Kotler dan Nancy Lee, setidaknya ada dua jenis kegiatan CSR yang bisa
mendatangkan keuntungan terhadap merek, yaitu corporate social marketing (CSM) dan
cause related marketing (CRM). Pada CSM, perusahaan memilih satu atau beberapa isu—
biasanya yang terkait dengan produknya—yang bisa disokong penyebarluasannya di
masyarakat, misalnya melalui media campaign. Dengan terus menerus mendukung isu
tersebut, maka lama kelamaan konsumen akan mengenali perusahaan tersebut sebagai
perusahaan yang memiliki kepedulian pada isu itu. Segmen tertentu dari masyarakat
kemudian akan melakukan pembelian produk perusahaan itu dengan pertimbangan kesamaan
perhatian atas isu tersebut. CRM bersifat lebih langsung. Perusahaan menyatakan akan
menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk membantu memecahkan masalah sosial atau
lingkungan dengan mengaitkannya dengan hasil penjualan produk tertentu atau keuntungan
yang mereka peroleh. Biasanya berupa pernyataan rupiah per produk terjual atau proporsi
tertentu dari penjualan atau keuntungan. Dengan demikian, segmen konsumen yang ingin
menyumbang bagi pemecahan masalah sosial dan atau lingkungan, kemudian tergerak
membeli produk tersebut. Mereka merasa bisa berbelanja sekaligus menyumbang.
Perusahaan yang bisa mengkampanyekan CSM dan CRM-nya dengan baik akan mendapati
produknya lebih banyak dibeli orang, selain juga mendapatkan citra sebagai perusahaan yang
peduli pada isu tertentu.
Izin usaha
Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan
atau peraturan. Dengan melakukan sesuatu 'kebenaran" secara sukarela maka mereka akan
dapat meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam
memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup
maka dengan demikian mereka dapat menghindari intervensi. Perusahaan yang membuka
usaha di luar negara asalnya dapat memastikan bahwa mereka diterima dengan baik selaku
warga perusahaan yang baik dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat
terhadap lingkungan hidup, sehingga dengan demikian keuntungan yang menyolok dan gaji
dewan direksinya yang sangat tinggi tidak dipersoalkan.
Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan yang, pada akhirnya, bisnis perusahaan
dipersalahkan. Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan
sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari bisnis
utama perseroan.
Budaya organisasi penting sekali untuk dipahamni karena banyak pengalaman menunujukan
bahwa ternyata budaya organisasi ini tidak saja berbicara mengenmai bagaimanana sebuah
organisasi bisnis bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari, tetapi juga sangat memengaruhi
bagaimana kinerja yang dicapai oleh sebuah organisasi bisnis. Budaya organisasi akan sangat
berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain. Namun, pada intinya apa yang dianut
oleh sebuah perusahaan akan menentyukan bagaimana kesuksesan dapat mereka raih. Namun
demikian, budaya organisasi berbeda tidak saja antar perusahaan , namun juga antarbagian di
sebuah perusahaan.
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan keyakinan yang di pegang oleh sebuah
organisasi dari sejak organisasi tersebut terbentuk, tumbuh, dan berkembang. Berdasarkan
pemahaman itu, faktor yang menentukan terbentuknya budaya organisasi adalah pengalaman
yang di jalani oleh organisasi itu sendiri. Pengalaman bisa berupa kesuksesan maupun
kegagalan, fase-fase kesuksesan maupun kegagalan ini pada daarnya menetukan bagaimana
budaya organisasi terbentuk dan di yakini kemudian oleh organisasi tersebut sebagai konsep
norma dan nilai yang di anut dan memengaruhi keseluruhan cara kerja perusahaan.
Pada dasarnya para menejer perlu memahami budaya organisasi apa yang di anut saat ini,
diyakini lingkungan saat ini, dan kemudian perlu memiliki keyakinan untuk mempertahankan
dan atau mengubah budaya tersebut sesuai dengan tujuan organisasi yang ingin di capai
dalam jangka panjang. Oleh karena itu kemampuan para manajer untuk memahami skenario
budaya dan lingkungan di mana perusahaan akan berinteraksi sangatlah dibutuhkan.
MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
PRODI MANAGEMENT
Dibuat oleh :
Muhammad Ridwan Hafidh