Manajemen Keuangan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

Pengertian, Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan di Perusahaan Dagang

By Martina, 14 Maret 2018

Manajemen keuangan adalah salah satu kendaraan penting dalam mencapai tujuan
finansial sebuah perusahaan. Lalu bagaimana dengan manajemen keuangan di perusahaan
dagang?

Walau sekilas terdengar lumrah, kata manajemen keuangan ternyata masih tabu dipahami
banyak orang. Padahal, manajemen keuangan adalah salah satu elemen penting dalam
kehidupan. Tak hanya untuk sebuah bisnis, tapi bahkan untuk kehidupan berumah tangga
sekalipun.

Manajemen keuangan penting dipelajari untuk banyak orang yang hendak menggunakan
uangnya se-efektif dan se-efisien mungkin, terlebih bagi mereka yang hendak berbisnis.
Seperti kata Kepher Petra dari Universitas Kisii, manajemen keuangan adalah salah satu
bidang yang fokus pada penggunaan modal, uang pinjaman, dan dana bisnis lainnya
secara efisien dan efektif serta proses pengambilan keputusan yang tepat untuk
memaksimalkan keuntungan dan penambahan nilai suatu entitas.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang manajemen keuangan, cobalah untuk menyimak
ulasan berikut.

Apa itu Manajemen Keuangan?

Manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan


mengawasi aktivitas finansial seperti pengadaan dan pemanfaatan dana perusahaan.
Manajemen keuangan juga berarti menerapkan prinsip manajemen umum terhadap
sumber daya keuangan perusahaan.

Manajemen ini juga merupakan segala aktivitas yang berhubungan dengan cara agar bisa
mendapatkan modal kerja, menggunakan, mengalokasikan, mengelola aset perusahaan
agar bisa mencapai tujuannya.

Artinya, ada kepentingan untuk menciptakan serta menjaga nilai ekonomis suatu
perusahan. Semua ini pun akhirnya bermuara pada penciptaan kesejahteraan para pemilik
usaha dan pegawainya.

Manajemen keuangan memiliki beberapa lingkup, yakni:

Keputusan investasi, yang mencakup investasi pada aset tetap dan investasi pada aset
lancar yang disebut keputusan modal kerja.

Keputusan finansial, ini berhubungan dengan peningkatan keuangan dari berbagai


sumber, tergantung pada keputusan mengenai jenis sumber pendanaannya, periode
pembiayaan, biaya, dan imbal hasil.

Keputusan dividen, seorang manajer keuangan harus bisa mengambil keputusan yang
berkaitan dengan distribusi laba bersih kepada dua bagian, yakni kepada pemegang
saham dan retained profit atau laba yang ditahan.

Fungsi Manajemen Keuangan

Ada lima fungsi manajemen keuangan yang perlu Anda ketahui: planning, budgeting,
controlling, auditing dan reporting.

Planning

Planning di sini adalah perencanaan dari mulai arus kas hingga laba rugi perusahaan.

Budgeting

Fungsi ini meliputi perencanaan hingga pengalokasian anggaran biaya agar efisien dan
efektif.

Controlling
Dalam manajemen keuangan, pengawasan juga perlu dilakukan demi evaluasi dan
perbaikan di masa yang akan datang.

Auditing

Audit internal harus dilakukan agar sesuai dengan standar akuntansi dan tak terjadi
penyimpangan.

Reporting

Terakhir adalah laporan mengenai kondisi keuangan serta analisa rasionya.

Selain itu, mengutip Management Study Guide, ada delapan fungsi manajer keuangan
selaku pelaksananya, yaitu

1. Estimasi kebutuhan modal

Seorang manajer harus bisa membuat estimasi yang berhubungan dengan modal. Ini
bergantung pada perkiraan biaya, keuntungan, program dan kebijakan masa yang akan
datang. Estimasi harus dilakukan secara memadai dan dapat meningkatkan kapasitas
produksi perusahaan.

2. Penentuan komposisi modal

Setelah estimasi dilakukan, struktur pemodalan harus diputuskan. Ini melibatkan analisis
ekuitas hutang jangka pendek dan jangka panjang, tergantung pada proporsi modal yang
dimiliki perusahaan dan dana tambahan yang harus didapat dari pihak luar.

3. Pilihan sumber dana

Dana tambahan bisa didapat dari isu saham dan surat hutang, pinjaman dari bank atau
lembaga keuangan lain, obligasi, dan lain-lain. Keputusan bisa bergantung pada manfaat,
kerugian dan periode pembiayaan.

4. Investasi dana

Manajer keuangan juga harus bisa memutuskan alokasi dana usaha agar bisa
menguntungkan sehingga investasi dan pengembalian reguler aman.

5. Pembuangan surplus

Manajer keuangan juga harus mengatur laba bersih yang bisa dilakukan dengan dua cara,
yakni:

Deklarasi dividen: mengidentifikasi tingkat dividen dan tunjangan lain seperti bonus.

Laba ditahan: volume harus bergantung pada rencana diversifikasi ekspansif, inovasional,
dan diversifikasi perusahaan.

6. Pengelolaan uang tunai

Pengelolaan uang tunai atau kas demi pembagian uang gaji, tagihan listrik, kreditor,
kewajiban lancar, pemeliharaan stok, pembelian bahan baku, dll.

7. Kontrol keuangan

Terakhir, pengawasan terhadap semua yang dilakukan di atas juga harus dilakukan
dengan banyak teknik. Misalnya saja analisis rasio, peramalan keuangan, pengendalian
biaya dll.

Tujuan Manajemen Keuangan

Terakhir, Anda juga perlu mengetahui apa saja tujuan dari manajemen keuangan.

 Memaksimalkan keuntungan dengan keputusan yang tepat.

 Menjaga arus kas agar sesuai guna membayar semua kewajiban dan beban
perusahaan.

 Mempersiapkan struktur modal yang bisa didapat dari internal maupun eksternal.

 Pemanfaatan uang yang tepat dan optimal agar efisiensi terus terjaga.

 Memaksimalkan kekayaan agar dividen kepada pemegang saham dan laba ditahan
bisa terus optimal.
 Efisiensi agar distribusi keuangan tepat dalam semua aspek di dalam perusahaan.

Lalu kira-kira, bagaimana manajemen keuangan yang ada dalam perusahaan dagang?
Tentu tak jauh berbeda dengan manajemen keuangan secara umum. Manajemen
keuangan di perusahaan dagang tergantung pada setiap item transaksi yang dilakukan di
dalam perusahaan.

PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen Keuangan. Di dalam sebuah perusahaan, suatu pengaturan keuangan biasa di


sebut juga sebagai financial management atau manajemen keuangan.

Manajemen keuangan merupakan segala kegiatan ataupun aktivitas pada perusahaan yang
berhubungan dengan bagaimanakah caranya agar bisa mendapatkan pendanaan modal
kerka, menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut serta mengelola asset yang telah
dimiliki perusahaan guna mencapai tujuan utama pada suatu perusahaan.

Manajemen
Keuangan
Source
Gambar:

rowlandpasaribu

Menurut pendapat yang lainnya, definisi dari manajemen keuangan dapat di artikan
sebagai suatu manajemen dana baik itu yang berhubungan dengan permasalahan
pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha
pengumpulan dana dalam pembiayaan investasi maupun pembelanjaan secara efisien.

Meskipun fungsi dari seorang manajer keuangan pada tiap perusahaan belum tentu sama
tetapi prinsip utama seorang manajer keuangan pasti sama yaitu merencanakan, mencari
serta memanfaatkan dengan berbagai cara guna memaksimalkan daya guna dari operasi-
operasi perusahaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa , manajemen keuangan mempunyai kepentingan


dalam bagaimana cara menciptakan serta menjaga nilai ekonomis suatu perusahaan.
Alhasil, semua pengambilan keputusan tentu harus di fokuskan kepada penciptaan
kesejahteraan para pegawainya.

Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan dari manajemen keuangan telah terlihat dalam proses penilaian yang dilakukan
oleh pasar uang, tujuan utamanya yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

Menurut para ahli, tujuan manajemen keuangan yaitu untuk:

 Memaksimalkan keuntungan: seorang manajer keuangan tidak menjamin


keuntungan dalam jangka waktu yang panjang sebab ketidakpastian bisnis tetapi
perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal bahkan dalam jangka
waktu yang panjang apabila manajer keuangannya mengambil suatu keputusan
keuangan yang tepat serta menggunakan keuangan perusahaan dengan baik.

 Menjaga arus kas (cash flow): suatu perusahaan harus mempunyai arus kas yang
sesuai guna membayar biaya kebutuhan perusahaan sehari-hari seperti pembelian
bahan baki, pembayaran gaji karyawan, sewa, dan sebagainya. Arus kas atau cash
flow yang baik tentunya akan meningkatkan keberhasilan perusahaan

 Mempersiapkan struktur modal: seorang manajer keuangan harus dapat


memutuskan rasio antara pembiayaan yang dimiliki dan keuangan yang dipinjam agar
dapat seimbang.

 Pemanfaatan keuangan yang tepat: manajer keuangan harus bisa memanfaatkan


keuangan secara optimal dan perusahaan harus tidak berinvestasi keuangan
perusahaan dalam proyek yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.

 Memaksimalkan kekayaan: jadi seorang manajer keuangan mencoba agar agar


memberikan dividen yang maksimal kepada pemegang saham dan berupaya dalam
meningkatkan nilai pasar saham sebab nilai pasar saham secara langsung berkaitan
dengan kinerja perusahaan

 Meningkatkan efisiensi: manajemen keuangan mencoba meningkatkan efisiensi


semua departemen perusahaan. Distribusi keuangan yang tepat dalam semua aspek
akan meningkatkan efisiensi seluruh perusahaan

 Kelangsungan hidup perusahaan: perusahaan harus dapat bertahan hidup pada


dunia bisnis yang kompetitif seperti sekarang ini. Seorang manajer keuangan harus
berhati-hati saat membuat keputusan keuangan sebab apabila salah dalam mengambil
keputusan bisa saja perusahaan bangkrut atau merugi

 Mengurangi resiko operasional: manajemen keuangan juga mencoba dalam


mengurangi resiko operasional. Terdapat banyak resiko ketidakpastian dalam bisnis
namun seorang manajer keuangan harus bisam mengambil langkah tepat agar dapat
mengurangi resiko ini.

 Mengurangi biaya modal: manajer keuangan harus dapat merencanakan struktur


modal sedemikian rupa agar biaya modal dapat di minimalkan

Lalu apa fungsi manajemen keuangan?

Fungsi utama dari seorang manajer keuangan yaitu merencanakan, mencari serta dapat
memanfaatkan dana dengan berbagai cara dalam memaksimalkan daya guna dari operasi
perusahaan. Tentunya hal tersebut membutuhkan pengetahuan akan pasar uang serta dari
mana modal akan di peroleh dan bagaimana keputusan yang tepat di bidang keuangan
harus dibuat.

Penjelasan mengenai fungsi manajemen keuangan adalah sebagai berikut:

 Planning atau perencanaan keuangan. Hal ini meliputi perencanaan arus kas serta
laba rugi perusahaan

 Budgeting atau anggaran, yaitu perencanaan penerimaan serta pengalokasian


anggaran biaya secara efisien serta memaksimalkan dana yang dimiliki oleh
perusahaan

 Controlling atau pengendalian keuangan. Hal ini merupakan melakukan evaluasi


serta perbaikan mengenai keuangan serta sistem keuangan perusahaan

 Auditing atau pemeriksaan keuangan, yaitu melakukan audit internal berdasarkan


keuangan perusahaan yang ada supaya sesuai dengan kaidah standar akuntansi serta
tidak terjadi penyimpangan

 Reporting atau pelaporan keuangan yaitu menyediakan laporan informasi


mengenai kondisi keuangan perusahaan serta analisa rasio laporan keuangan.

Seorang manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang sangat besar tentunya
terhadap apa yang sudah dilakukannya. Pengambilan keputusan keuangan yang menjadi
tanggung jawab seorang manajer keuangan dibagi menjadi tiga, yaitu:

 Investment decision: berkaitan dengan masalah pemilihan investasi yang


diinginkan dari suatu organisasi pada kesempatan yang tersedia dengan memilih satu
atau lebih alternative investasi yang di nilai memiliki keuntungan

 Financing decision: berkaitan dengan permasalahan pemilihan berbagai bentuk


sumber dana yang tersedia guna melakukan investasi dengan memilih satu atau lebih
alternative pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah

 Dividend decision: berkaitan dengan masalah penentuan besarnya persentase dari


laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.

Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia

Mungkin jika kamu melihat bentuk-bentuk dari Badan Usaha maupun perusahaan, kamu
bisa mengenali sendiri perbedaan di antara keduanya. Berikut adalah bentuk-bentuk
Badan Usaha yang ada di Indonesia.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Ini adalah badan usaha yang paling dikenal oleh masyarakat, karena paling sering muncul
di berita. Sesuai dengan namanya, BUMN merupakan badan usaha yang seluruh atau
sebagian modalnya dimiliki oleh pemerintah.

Meskipun begitu, karyawan yang bekerja di BUMN tidak disebut sebagai pegawai negeri,
melainkan karyawan BUMN. Bentuk badan usaha ini pun dibagi lagi menjadi 3 bentuk,
yakni:

Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perjan adalah salah satu bentuk badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Bentuk BUMN ini memiliki fokus untuk memberi pelayanan kepada
masyarakat.

Namun karena fokus tersebut, Perjan tidak mendapat pemasukan untuk menanggulangi
kebutuhan operasionalnya.

Oleh sebab itu, bentuk BUMN ini sudah tidak diterapkan lagi. Salah satu contoh Perjan
adalah PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), yang kini berubah menjadi PT. KAI.
Perusahaan Umum (Perum)

Perum dapat juga disebut sebagai evolusi dari Perjan. Sebetulnya Perum dan Perjan tidak
jauh berbeda, hanya saja Perum berorientasi pada laba atau mencari keuntungan.

Perum dikelola oleh negara, dan karyawannya berstatus sebagai pegawai negeri.
Sayangnya, meskipun sudah berganti orientasi kepada laba, Perum tetap saja merugi.
Negara pun memutuskan untuk menjualnya ke publik dan mengubahnya menjadi Persero.

Contoh dari Perum yang telah berubah menjadi Persero, diantaranya adalah:

1 Perum Asabri yang kini menjadi PT Asabri,


2 Kemudian ada Perum Pegadaian yang kini menjadi PT Pegadaian,
3 Serta ada Perum Telekomunikasi (Perumtel) yang kini menjadi PT Telkom Indonesia
Tbk.

Perusahaan Milik Perseorangan (Persero)

Persero pun merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh negara. Tujuan
BUMN ini adalah melayani masyarakat sekaligus mencari keuntungan, dengan harapan
Persero tidak akan mengalami kerugian.

Bisa dibilang Persero adalah damage control dari Perjan dan Perum sebelumnya. Berikut
adalah beberapa ciri-ciri dari Persero:

Ciri-Ciri Persero

4 Bersifat komersial, karena bertujuan mencari laba


5 Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dalam
bentuk saham
6 Dipimpin oleh direksi
7 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
8 Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
9 Tidak memperoleh fasilitas negara

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Berbeda dengan BUMN, Badan Usaha Milik Swasta adalah jenis badan usaha yang
didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, bidang-bidang usaha yang diberikan
kepada pihak swasta bertugas mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital
dan strategis atau tidak menguasai hajat hidup orang banyak.

BUMS pun dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:

Firma (Fa)

Pertama ada firma. Merupakan sebuah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau
lebih, di mana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan.

Modal yang dipakai firma berasal dari anggota pendiri itu sendiri. Laba atau
keuntungannya dibagikan kepada anggota dengan ratio yang sesuai dengan perjanjian
pada saat mendirikannya. Berikut adalah ciri-ciri firma:

Ciri-ciri Firma

10 Semua anggota pendiri firma aktif dalam menjalankan bisnis


11 Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
12 Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia
Dengan ciri-ciri di atas, firma tentu juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Ada baiknya, sebelum menentukan apakah kamu mau membangun suatu firma—
misalnya dengan beberapa rekan—kamu mengetahui kelebihan dan kekurangan berikut:

Kelebihan

Kelebihan yang dimiliki oleh firma diantaranya adalah:

13 Hanya perlu kesepakatan semua pihak yang akan mendirikan firma, tanpa
persyaratan lain
14 Tidak membutuhkan akta formal, hanya akta di bawah tanda tangan
15 Modal lebih cepat cair
16 Lebih mudah berkembang

Kekurangan

Sedangkan kekurangannya adalah:

17 Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko


18 Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal
dunia atau mengundurkan diri
19 Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
20 Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu
Beberapa contoh perusahaan yang tergolong firma antara lain perusahaan sepatu dan
sportswear, seperti Nike dan Converse, firma hukum, firma akutansi dan konsultan bisnis.

Tidak jarang juga beberapa pengusaha membuat kesepakatan kongsi dalam membentuk
firma untuk memperluas usahanya.

Perusahaan Perseorangan (Persero)

Sesuai dengan namanya, perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang kegiatan
usaha, modal dan manajemennya ditangani oleh satu orang.
Biasanya, orang tersebut pun yang menjadi manajer atau direktur perusahaannya,
sehingga ia memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas. Bisa dibilang, untung dan rugi
ditanggung sendiri olehnya.

Ciri-ciri perusahaan perseorangan

Berikut adalah ciri-ciri dari perusahaan perorangan:

21 Dimiliki oleh perorangan/sendiri


22 Pengelolaan terbatas atau sederhana
23 Modal tidak terlalu besar
24 Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan
Tentu saja, mengemban tugas sebagai pendiri usaha sendiri pasti tidaklah mudah. Pasti
perusahaan perorangan semacam ini pun memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Ada baiknya kamu mengetahui apa saja itu, sebelum memutuskan untuk membangun
bisnis seorang diri. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan tersebut:

Kelebihan
Adapun kelebihan dari perusahan perseorangan adalah:

25 Dapat mudah dimulai


26 Biaya tergolong rendah
27 Bebas dalam mengelola perusahaan

Kekurangan

Sedangkan kekurangannya adalah:

28 Kemampuan perusahaan terbatas, karena hanya sendiri dengan anggaran yang kecil
29 Tenaga kerja dan manajemen terbatas
30 Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil
Contoh paling mudah untuk sebuah perusahaan perorangan adalah UKM§ (Usaha Kecil
dan Menengah), misalnya di bidang kuliner, bengkel, laundry, salon kecantikan maupun
ritel.

Perseroan Terbatas (PT)


Inilah badan usaha yang paling banyak diminati pengusaha. Kamu pun pasti sudah sering
mendengar sebutan PT. Namun sebenarnya kenapa bentuk badan usaha ini begitu
digemari oleh pengusaha?

Perseroan Terbatas memiliki banyak kelebihan yang lebih menonjol dibanding bentuk
badan usaha yang lain. Misalnya saja, badan usaha yang bisa dimiliki sangat luas,
pergerakan bidang usahanya pun bebas.

Serta tanggung jawab yang dimiliki hanya terbatas pada modal yang disetorkan. Tidak
heran kalau banyak pengusaha yang memutuskan untuk membangun PT.

Ciri–ciri PT

Berikut adalah beberapa ciri-ciri Perseroan Terbatas:

31 Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan
32 Mudah dalam peralihan kepemimpinan
33 Usia perusahaan tidak terbatas
34 Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar
35 Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis
36 Mudah mencari karyawan
37 Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham
38 Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Dividen

Kelebihan PT

39 Mudah dalam peralihan kepemimpinan


40 Mudah memperoleh tambahan modal
41 Kelangsungan perusahaan sebagai badan usaha lebih terjamin
42 Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal

43 Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi JojoTimes hari ini.
NAMA LENGKAP*
ALAMAT EMAIL*
NOMOR HANDPHONE*
Kekurangan PT

44 Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden


45 Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu
46 Biaya pembentukan PT relatif tinggi
47 Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham
Biasanya perusahaan-perusahaan besar yang kita ketahui dapat dikategorikan sebagai
Perseroan Terbatas. Beberapa contoh mudah yang dapat disebut adalah PT. Djarum, PT.
Indofood Tbk., PT. Unilever Indonesia Tbk. dan PT. Astra International Tbk.

Persekutuan Komanditer (CV)

Perusahaan Komanditer merupakan badan usaha yang berasal dari Belanda, dengan
sebutan asli Commanditaire Vennootschap, sehingga disingkat sebagai CV.
Bentuk badan usaha ini merupakan persekutuan yang didirikan berdasarkan saling
percaya. CV sering menjadi bentuk badan usaha yang dipilih oleh para pengusaha, bila
mereka ingin memiliki kegiatan usaha dengan modal yang minim.

Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu
lain, lalu ada salah satu yang menjadi pemberi modal.

Karena tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada jumlah modal yang
diberikan, jenis sekutu dalam CV terbagi menjadi 2, yakni:

48 Sekutu aktif, yaitu anggota yang memimpin/menjalankan perusahaan dan


bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan
49 Sekutu pasif/sekutu komanditer, yaitu anggota yang hanya menanamkan modalnya
kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu
pasif bertanggung jawab atas resiko yang terjadi hingga batas modal yang ditanam.
Untuk mengetahui tentang CV dengan lebih baik, tidak ada salahnya kamu mengetahui
tentang ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan bentuk badan usaha tersebut.

Ciri–ciri CV

Berikut adalah ciri-ciri dari CV:

50 Didirikan oleh minimal 2 orang (satu orang sebagai sekutu aktif, satu lagi sebagai
sekutu pasif)
51 Seorang sekutu aktif akan bertindak mengurus kegiatan usaha dan bertanggung
jawab penuh atas segala resiko
52 Sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam
perusahaan

Kelebihan

Untuk kelebihan yang dimiliki oleh CV adalah:

53 Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam


berbagai kegiatan
54 CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya
55 Lebih mudah berkembang karena dipegang orang yang ahli dan dipercaya
56 CV lebih fleksibel
57 Pembagian keuntungan diberikan pada sekutu Komanditer dan tidak kena pajak
penghasilan

Kekurangan

Sedangkan kekurangannya adalah:

58 Pendiriannya lebih rumit, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke Departmen
Kehakiman
59 Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa
proyek besar

Koperasi

Di luar BUMN dan BUMS, adapula badan-badan usaha yang bergerak dengan ketentuan
yang berbeda. Salah satunya adalah koperasi, yakni badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi.

Kegiatan usaha oleh badan usaha ini merupakan gerakan ekonomi rakyat yang
berlandaskan asas kekeluargaaan, sesuai dengan prinsip koperasi. Menurut ILO
( International Labour Organization ), koperasi memiliki 6 elemen, yaitu:
Ciri–ciri yang harus dimiliki

60 Koperasi adalah perkumpulan orang–orang


61 Penggabungan orang–orang berdasarkan kesukarelaan
62 Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
63 Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
64 Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang
Dengan ciri-ciri tersebut di atas, sudah pasti koperasi pun memiliki kelebihan dan
kekurangannya sendiri.

Dengan asas kekeluargaan sebagai landasannya, Koperasi memiliki kelebihan dan


kekurangan yang terbilang unik dibanding badan-badan usaha lain.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Koperasi:

Kelebihan

Koperasi memiliki kelebihan seperti pada poin di bawah ini:

65 Sisa hasil usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota
66 Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus
67 Keanggotaan koperasi tidak terjadi secara terpaksa, melainkan keinginan masing-
masing pihak untuk memperbaiki hidupnya
68 Mengutamakan kepentingan anggota

Kekurangan

Sedangkan kekurangannya adalah:

69 Modal terbatas
70 Daya saing lemah
71 Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi
72 Sumber daya manusia terkadang kurang
Koperasi sendiri sebetulnya masih dibagi-bagi lagi, berdasarkan jenis usaha, status
anggota, tingkatan dan fungsinya.

Kamu mungkin sangat familier dengan keberadaan koperasi di sekolahmu dulu. Itu pun
termasuk salah satu contoh koperasi yang ada di Indonesia.

Yayasan

Berbeda dengan badan-badan usaha lainnya, yayasan merupakan badan usaha yang tidak
mencari untung. Yayasan lebih cenderung mengutamakan kepentingan sosial dan
memiliki badan hukum sendiri.

Mungkin kalau kamu mendengar kata yayasan pun, kamu akan langsung terpikir akan
sekolah, panti asuhan dan lembaga-lembaga nonprofit lainnya. Berikut adalah beberapa
ciri-ciri yayasan:

Ciri–ciri Yayasan

73 Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku


74 Didirikan dengan akta notaris
75 Dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, religi,
sosial dan kemanusiaan
76 Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau
organ untuk merealisasikan tujuan Yayasan
77 Dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan
dengan hukum, likuidasi dan pailit
Yayasan juga memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Adapula kelebihan yayasan
adalah merupakan lembaga nirlaba yang rela membantu masyarakat.

Keberadaan yayasan kerap kali membantu terciptanya keseimbangan sosial dalam


masyarakat. Di sisi lain, yayasan memiliki kekurangan, yakni terbatasnya dana. Hal ini
tentu bisa menghambat kegiatan usaha yang dilakukan olehnya.

Di Indonesia terdapat berbagai macam yayasan yang tersebar. Beberapa contohnya adalah
Insan Muda Mulia, Obor Berkat Indonesia (OBI), Putera Sampoerna Foundation dan
Indonesia Mengajar.

Yayasan-yayasan ini biasa bergerak di bidang sosial, edukasi dan religi untuk membentuk
keseimbangan sosial di masyarakat Indonesia.

TIGA KEPUTUSAN UTAMA MANAJEMEN KEUANGAN


TIGA KEPUTUSAN UTAMA MANAJEMEN KEUANGAN

Salah satu tujuan utama manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai
perusahaan. Selain itu, manajemen keuangan juga bertujuan untuk memaksimalkan
kesejahteraan shareholder. Oleh karena itu, manajer keuangan dituntut untuk memutuskan
hal – hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan yang dapat meningkatkan nilai
perusahaan
Terdapat 3 keputusan manajemen keuangan yaitu:
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi berkaitan dengan manajer harus mengalokasin dana ke dalam bentuk
– bentuk investasi yang akan menguntungkan di masa yang akan dating. Ada pun
keuntungan dari investasinya belum dapat dipastikan. Investasi ini juga mengandung
risiko. Risiko dan ketidakpastian akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam hal
keputusan investasi, terdapat beberapa metode penilaian investasi, yaitu metode average
rate of return, net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan profitability
index (PI).
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan sering disebut juga sebagai kebijakan capital structure atau struktur
modal. Dalam hal ini, manajer keuangan dituntut untuk memperoleh dana yang ekonomis
yang akan dibelanjakan untuk usaha – usaha perusahaan dan investasinya. Dalam
memperoleh sumber dana, tentu saja manajer keuangan juga dituntut untuk menganalisis
dan mengkombinasikannya dari sumber – sumber dana yang ekonomis tersebut. Ada pun
sumber dana tersebut dapat diperoleh dari internal perusahaan (laba ditahan), sedangkan
dana dari eksternal dapat diperoleh dari menerbitkan saham baru, menerbitkan/menjual
obligasi, dan memperoleh pinjaman dari bank.
3. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupan kebijakan yanguntuk membagikan sebagian keuntungan
perusahaan kepada para pemegang saham. Keputusan dividen juga menentukan porsi laba
yang akan dibagikan dan juga porsi laba yang akan disimpan sebagai laba ditahan.
Kebijakan ini juga dapat mempengaruhi financial structure maupun capital structure.

Lingkungan Keuangan

Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan adalah sektor keuangan
di bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan (financial markets), lembaga
keuangan (financial institutions) dan instrumen keuangan (financial instruments).

1 Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan


aktiva finansial (financial asset) atau sering disebut sebagai sekurities. Sekurities
adalah secarik kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar karena surat tersebut
menunjukkan klaim atas aktiva riil perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan
baku, barang dagangan, merek dagang, dll.)
2 Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembaga intermediari
(financial intermediation) dengan mempertemukan unit surplus dengan unit defisit.
Contoh lembaga keuangan dalam sistem moneter adalah Bank sentral, Bank pencipta
uang giral/bank umum. Lembaga keuangan dan di luar sistem moneter (bank bukan
pencipta uang giral/BPR), lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiun,
lembaga di bidang pasar modal, dll.
3 Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan surat berharga
di pasar uang dan pasar modal lainnya.

Posisi manajemen keuangan dlm struktur organisasi perusahaan adalah pengambilan


keputusan, perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana/aset yang dimiliki suatu organisasi bisnis atau
perusahaan

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/3240999#readmore

Kedudukan dari manajemen keuangan dalam struktur organisasi yaitu sangat penting.
Hal ini adalah tanggung jawab untuk memanajemen suatu keuangan yang tidak hanya
untuk mencari dana dan mengelola kas, akan tetapi lebih dari itu tanggung jawab ini
hampir saja sama dengan keputusan yang akan dibuat oleh organisasi perusahaan lain.
Sehingga disebabkan karena dari semua keputusan yang bisa memiliki konsekuensi dan
bermuara pada bidang-bidang keuangan.

Dalam suatu struktur organisasi perusahaan, secara umum biasanya perusahaan ini lebih
menggunakan bentuk organisasi yang lebih fungsional. Yang mana tugas dan wewenang
serta tanggung jawab yang akan di mulai dari direktur utama. Direktur utama akan
menjalankan perusahaan setelah menerima tugas, wewenang, tanggung jawab dari dewan
komisaris. Yang akan mewakili para orang-orang yang memegang saham atau RUPS.

Dalam menjalankan suatu perusahaan direktur utama akan membawahi direktur yang
fungsional. Seperti produksi dan operasi, direktur pemasaran, direktur keuangan, direktur
personalia atau SDA atau sumber daya manusia. Dari masing-masing tersebut akan
menjalakan sebuah tugas dan wewenang yang sesuai dengan departemen atau bagiannya.
Serta akan bertanggung jawab penuh kepada direktur utama tentunya. Salah satu dari
jabatan direktur yaitu direktur keuangan yang aka bertanggung jawab penuh kepada
direktur utama. Dari masing-masing tersebut akan berkaitan dengan aspek keuangan dan
tugas dari direktur keuangan yaitu melakukan pekerjaan analisa keuangan yang akan
dibantu oleh bendahara perusahaan tersebut.

Ada beberapa tugas dan tanggung jawab manajer keuangan yang dikerjakan secara
terperinci yaitu sebagai berikut:

1 Perencanaan dan peramalan dari bidang keuangan.


2 Keputusan dan juga investasi dan pembiayaan.
3 Bersama-sama dengan para manajer lain berusaha untuk meningkatkan efesiensi
operasi perusahaan.
4 Penggunaan pasar uang dan pasar modal.
5 Mengelola sumber-sumber dana yaitu kas, piutang, dan persediaan.
6 Membuat keputusan dari struktur permodalan dan modal.
Kaitan manajemen keuangan dengan akuntansi

Akuntansi dapat didefenisikan sebagai proses pencatatan. Dari penggolongan ringkasan


dan penyajian, dari cara-cara yang pada umumnya transaksi keuangan yang akan terjadi
di dalam perusahaan atau unit dari organisasi yang lainnya. Dan mengadakan penafsiran
terhadap lainnya akuntansi ini akan memiliki hubungan yang sangat erat dengan
manajemen sebuah keuangan, akan tetapi akuntansi tidak sama dengan namanya
manajemen keuangan. Akuntansi dan manajemen memiliki fokus yang sangat berbeda-
beda dari perbedaan utama yaitu antara akuntansi dan manajemen keuangan yang akan
berkaitan dengan penanganan data dana dam pembuat keputusan.

Akuntansi manajerial ini merupakan ciri-ciri pengendalian dari suatu fungsi keuangan,
yang akan menyediakan sebuah informasi keuangan agar digunakan untuk pengambilan
keputusan tentang masa depan perusahaan. Akuntansi manajerial akan mencangkup dan
mempersiapkan laporan yang akan digunakan untuk manajemen untuk mengambil sebuah
keputusan internal. Yaitu seperti pembuatan anggaran, penempatan pada harga,
penganggaran modal, pengkajian kinerja, analisa BEP, penetapan harga dari transfer, dan
analisa tingkat pendapatan. Informasi akuntansi manajerial yang penting bagi direktur
atau manajer keuangan. Atau juga hasil analisa manajemen keuangan dan tidak hanya
untuk digunakan sebagai pengambilan manajemen internal, akan tetapi juga dari pihak
lain yaitu seperti kreditur, investor, serikat buruh, pemerintahan, maupun pihak-pihak
lainnya.

Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa akuntansi yang akan digunakan oleh para
direktur atau manajer keuangan untuk pembuatan tentang penggunaan agar bisa terpenuhi
tujuan dari perusahaan tersebut dan akan memperkirakan pendapatan dari masa yang
akan datang, fungsi dari manajemen keuangan yang akan menganalisis informasi
akuntansi untuk memperbaiki keputusan yang bisa mempengaruhi dari perusahaan. Nah,
dari artikel diatas menjelaskan tentang kedudukan manajer keuangan dalam struktur
organisasi perusahaan.(Nanda)

Anda mungkin juga menyukai