459 912 1 SM
459 912 1 SM
459 912 1 SM
Abstract
Employee performance is the work of employees in carrying out tasks in accordance with
the responsibilities charged to all employees. Compensation and work environment is believed to
affect work motivation and employee performance. PT. Bank Rakyat Indonesia Bekasi Branch in
achieving its intended purpose. The higher the compensation and increased work environment
and motivation, the higher the performance of employees of PT. Bank Rakyat Indonesia Bekasi
Branch.
The purpose of this study is to determine whether the compensation and work environment
have a direct significant influence on employee motivation and performance. This research was
conducted by taking samples of 60 respondents. Data were collected using questionnaires in the
form of a list of statements.
Pursuant to result of path analysis, proven that compensation and work environment have
positive and significant effect directly to work motivation and employee performance of PT. Bank
Rakyat Indonesia Branch Bekasi.
meningkat (Budi Setiyawan dan Waridin, adil untuk karyawan, akan mendorong
2006). Kinerja karyawan merupakan hasil atau karyawan untuk lebih baik dalam melakukan
prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi pekerjaannya dan lebih bertanggung jawab
kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar atas masing-masing tugas yang diberikan
kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. perusahaan. Namun dalam pemberian
Kinerja yang baik adalah kinerja yang kompensasi ini, hal-hal yang paling sulit
optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar dilakukan adalah bagaimana cara memberikan
organisasi dan mendukung tercapainya tujuan kompensasi yang adil dan layak kepada
organisasi. Organisasi yang baik adalah karyawan, seperti disinggung diatas , bahwa
organisasi yang berusaha meningkatkan bila kompensasi yang diberikan perusahaan
kemampuan sumber daya manusianya, karena tersebut dirasakan tidak layak dan adil , maka
hal tersebut merupakan faktor kunci untuk tujuan dari kompensasi itu sendiri
meningkatkan kinerja karyawan. kemungkinan besar tidak akan tercapai sesuai
Peningkatan kinerja karyawan akan dengan apa yang diharapkan. Untuk mencapai
membawa kemajuan bagi perusahaan untuk tingkat keadilan dan kelayakan yang lebih
dapat bertahan dalam suatu persaingan baik, maka perbedaan pemberian kompensasi
lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh hanya berdasarkan kepada perbedaan-
karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan perbedaan kegiatan manajerial, tanggung
kinerja karyawan merupakan tantangan jawab, kemampuan, pengetahuan dan
manajemen yang paling serius karena produktivitas.
keberhasilan untuk mencapai tujuan dan Motivasi adalah suatu faktor yang
kelangsungan hidup perusahaan tergantung mendorong seseorang untuk melakukan suatu
pada kualitas kinerja sumber daya manusia aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi
yang ada didalamnya. sering kali diartikan pula sebagai faktor
Dalam meningkatkan kinerja pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas
karyawannya perusahaan menempuh beberapa yang dilakukan seseorang pasti memiliki
cara misalnya melalui pendidikan, pelatihan, sesuatu faktor yang mendorong aktivitas
pemberian kompensasi yang layak, tersebut. Oleh karena itu, faktor pendorong
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dari seseorang untuk melakukan suatu
dan pemberian motivasi. Melalui proses- aktivitas tertentu pada umumnya adalah
proses tersebut, karyawan diharapkan akan kebutuhan serta keinginan orang tersebut.
lebih memaksimalkan tanggung jawab atas Selain faktor motivasi kerja, lingkungan
pekerjaan mereka karena para karyawan telah kerja tempat karyawan tesebut bekerja tidak
terbekali oleh pendidikan dan pelatihan yang kalah pentingnya dalam meningkatkan kinerja
tentu berkaitan dengan implementasi kerja karyawan. Dimana lingkungan kerja adalah
mereka. Sedangkan pemberian kompensasi, kondisi-kondisi material dan psikologis yang
lingkungan kerja yang baik serta pemberian ada dalam organisasi. Maka dari itu organisasi
motivasi pada dasarnya adalah hak para harus menyediakan lingkungan kerja yang
karyawan dan merupakan kewajiban dari memadai seperti lingkungan fisik (tata ruang
pihak perusahaan untuk mendukung kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih,
kontribusi para karyawannya dalam rangka pertukaran udara yang baik, warna,
mencapai tujuan yang telah ditentukan. penerangan yang cukup maupun music yang
Pemberian kompensasi sangat penting merdu), serta lingkungan non fisik (suasana
bagi karyawan, karena besar kecilnya kerja karyawan, hubungan antara sesame
kompensasi merupakan ukuran terhadap karyawan bekerja dan meningkatkan kinerja
prestasi kerja karyawan, maka apabila sistem karyawan).
kompensasi yang diberikan perusahaan cukup
Kinerja perusahaan dapat dinilai dari informasi tentang kinerja dalam organisasinya.
motivasi kerja karyawannya. Motivasi kerja Kinerja sebagai hasil – hasil fungsi pekerjaan /
yang salah satunya disebabkan oleh pemberian kegiatan seseorang atau kelompok dalam
kompensasi yang sesuai dapat terlihat dari suatu organisasi yang dipengaruhi oleh
kinerja karyawan tersebut dalam menjalankan berbagai faktor untuk mencapai tujuan
tugasnya. Jika kompensasi lebih diperhatikan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika,
oleh perusahaan maka diharapkan keahlian 2006:123)
yang dimiliki karyawan dan motivasi kerja
dapat meningkat sehingga kinerja karyawan 1.2 Motivasi
dapat meningkat juga. Motivasi membicarakan tentang
Oleh karena, itu salah satu cara terbaik bagaimana cara mendorong semangat kerja
untuk meningkatkan kapasitas kinerja seseorang, agar mau berkerja dengan
karyawan adalah dengan menghubungkan memberikan secara optimal kemampuan dan
kompensasi dan lingkungan kerja serta keahliannya guna mencapai tujuan organisasi.
memotivasi karyawan agar lebih Motivasi menjadi penting karena dengan
meningkatkjan kerjanya, sehingga motivasi diharapkan setiap karyawan mau
produktivitas meningkat dan perusahaan bekerja keras dan antusias untuk mencapai
mampu menghasilkan produk dengan harga produktivitas kerja yang tinggi. Perilaku
yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan seseorang dipengaruhi dan dirangsang oleh
bukan hanya unggul dalam persaingan, namun keinginan, pemenuhan kebutuhan serta tujuan
juga mampu mempertahankan kelangsungan dan kepuasannya. Rangsangan timbul dari
hidupnya bahkan mampu meningkatkan dalam dan dari luar. Rangsangan ini akan
profitabilitas dan mengembangkan usahanya menciptakan dorongan pada seseorang untuk
(Triyono Nugroho, 2009). melakukan aktivitas seperti telah dikutip di
depan bahwa pengertian motivasi, menurut
2. LANDASAN TEORI Berelson dan Steiner adalah suatu usaha sadar
untuk mempengaruhi perilaku seseorang
1.1 Kinerja Karyawan supaya mengarah tercapainya tujuan
Kinerja adalah hasil atau tingkat organisasi (Wahjosumidjo,2009 : 178).
keberhasilan seseorang secara keseluruhan Selain pendapat diatas, ada beberapa
selama periode tertentu dalam melaksanakan pendapat yang memberikan pengertian yang
tugas dibandingkan dengan berbagai sama atau hampir sama, yaitu :
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, “Menurut Wayne F. Cascio, motivasi adalah
target atau sasaran atau kriteria yang telah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati seseorang untuk memuaskan kebutuhannya,
bersama (Rivai dan Basri, 2005:50). misalnya : rasa lapar, haus, dan dahaga.”
Kinerja merupakan perilaku organisasi (Malayu SP.Hasibuan : 95)
yang secara langsung berhubungan dengan
produksi barang atau penyampaian jasa. 1.3 Kompensasi
Informasi tentang kinerja organisasi Kebijaksanaan kompensasi merupakan
merupakan suatu hal yang sangat penting kebijaksanaan yang penting dan strategis
digunakan untuk mengevaluasi apakah proses karena hal ini langsung berhubungan dengan
kinerja yang dilakukan organisasi selama ini peningkatan semangat kerja, kinerja dan
sudah sejalan dengan tujuan yang diharapkan motivasi karyawan dalam suatu perusahaan.
atau belum. Akan tetapi dalam kenyataannya Kompensasi adalah seluruh balas jasa baik
banyak organisasi yang justru kurang atau berupa uang, barang ataupun kenikmatan yang
bahkan tidak jarang ada yang mempunyai diberikan oleh perusahaan kepada karyawan
atas kinerja yang disumbangkan kepada Sebaliknya, bila rasa keadilan dan kelayakan
perusahaan (Gorda, 2006). tidak terpenuhi akan menyebabkan karyawan
Kompensasi merupakan sebuah mengeluh, timbulnya ketidakpuasan kerja
komponen penting dalam hubungannya yang kemudian berdampak pada kemerosotan
dengan karyawan. Kompensasi sangat semangat kerja karyawan yang pada
dipengaruhi faktor-faktor internal daneksternal gilirannya menyebabkan kinerja karyawan
perusahaan. Kompensasi sangat dipengaruhi akan merosot pula
oleh tekanan-tekananfaktor-faktor pasar kerja,
posisi rebut tawar kolektif, peraturan 1.4 Lingkungan Kerja
pemerintah,filosofi manajemen puncak Manusia dapat diartikan sebagai sebuah
tentang pembayaran dan manfaat termasuk konsep atau sebuah fakta,sebuah gagasan atau
tentangkompensasi internasional realitas, sebuah kelompk atau seorang
(Mangkuprawira, 2004). individu. Dalam hubungan dengan
Kompensasi menurut Davis dan Werther lingkungannya, ia merupakan suatu organisme
dalam Mangkuprawira (2004)merupakan hidup (living organism). Terbentuknya pribadi
sesuatu yang diterima karyawan sebagai seseorang dipengaruhi oleh lingkungan
penukar dari kontribusi jasamereka pada bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap
perusahaan. Jika dikelola dengan baik, orang berasal dari suatu lingkungan, baik
kompensasi membantuperusahaan mencapai lingkungan vertical (genetika, tradisi),
tujuan dan memperoleh, memelihara, dan horizontal (geografik, fisik, social),maupun
menjagakaryawan dengan baik. Sebaliknya kesejarahan. Menurut Ndraha (2007:12),
tanpa kompensasi yang cukup, karyawan lingkungan adalah keseluruhan yang
yangada sangat mungkin untuk meninggalkan mengitari, termasuk yang dikitari yaitu
perusahaan dan untuk melakukanpenempatan manusia yang bersangkutan. Walaupun
kembali tidaklah mudah. Akibat dari tampaknya definisi itu sederhana, dalam
ketidakpuasan dalampembayaran bisa jadi praktek sangat sulit membedakan dan
akan mengurangi kinerja, meningkatkan menarikbatas antara mana yang diluar dan
keluhan-keluhan,penyebab mogok kerja, dan mana yang didalam suatu organisasi.
mengarah pada tindakan-tindakan fisik Menurut Notoatmojo (2005:15)
danpsikologis, seperti meningkatnya derajat Lingkungan kerja adalah : “Keseluruhan
ketidakhadiran dan perputaran karyawan,yang sistem gagasan, tindakan dan suasana tempat
pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan kerja yng akan berdampak pada kinerja guru
jiwa karyawan yang parah.Sebaliknya, jika pada suatu organisasi “ Rohiman
terjadi kelebihan pembayaran, juga akan Notowidagdo (2004 : 23) menyebutkan bahwa
menyebabkan perusahaan dan individual lingkungan kerja ialah konfigurasi dari
berkurang daya kompetisinya dan suasana kerja yang dipelajari dan hasil tingkah
menyebabkankegelisahan, perasaan bersalah, laku, yang unsur-unsur pembentukannya
dan suasana yang tidak nyaman dikalangan didukung dan diteruskan oleh anggota dari
karyawan. masyarakat tertentu.
Kompensasi adalah segala sesuatu Lingkungan kerja adalah kehidupan
yang diterima para karyawan sebagai balas sosial,psikologi,dan fisik dalam perusahaan
jasa untuk mereka (Handoko, 2001). Bila yang berpengaruh terhadap pekerja dalam
Perumusan kebijaksanaan kompensasi tepat melaksanakan tugasnya. Kehidupan manusia
baik dalam aspek keadilan, maka karyawan tidak terlepas dari berbagai keadaan
akan merasa puas dan termotivasi untuk lingkungan sekitarnya,antara manusia dan
melaksanakan berbagai kegiatan yang lingkungan terdapat hubunganyang sangat
berhubungan dengan pencapaian perusahaan. erat. Dalam hal ini,manusia akan selalu
berarti bagi peningkatan kinerja pegawai semangat dalam bekerja, dan salah satu yang
dalam melaksanakan pekerjaannya. tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi
6. Pengaruh antara Kompensasi kemajuan dan keberhasilan subuah
terhadap Kinerja Karyawan yang organisasi.Mengingat bahwa lingkungan kerja
dimediasi oleh Motivasi Kerja berkolerasi erat dengan motivasi, maka
Malayu S.P. Hasibuan (2002) pegawai/pekerja harus mempunyai jiwa
mengatakan bahwa salah satu tujuan kedisiplinan dalam melaksanakan berbagai
pemberian kompensasi adalah motivasi. Jika pekerjaan di lingkungan kerja. Lingkungan
balas jasa yang diberikan cukup besar, kerja adalah kehidupan sosial,psikologi,dan
manajer akan mudah memotivasi bawahannya. fisik dalam perusahaan yang berpengaruh
Menurut Robbins (2007) motivasi merupakan terhadap pekerja dalam melaksanakan
proses yang berperan pada intensitas, arah, tugasnya. Kehidupan manusia tidak terlepas
dan lamanyaberlangsung upaya individu ke dari berbagai keadaan lingkungan
arah pencapaian sasaran. Sehingga apabila sekitarnya,antara manusia dan lingkungan
seorang karyawan menganggap bahwa terdapat hubunganyang sangat erat hal ini
kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sangat memotivasi karyawan agar mencapai
sesuai dengan yang karyawan harapkan, maka kinerja yang lebik baik.
akan dapat memotivasi karyawan untuk Kerangka pemikiran dari penelitian ini
meningkatkan kinerja karyawan. adalah bahwa ada pengaruh dari kompensasi,
7. Pengaruh antara Lingkungan Kerja motivasi dan lingkungan kerja terhadap
terhadap Kinerja Karyawan yang kinerja karyawan. Pengaruh kompensasi,
dimediasi oleh Motivasi Kerja motivasi dan lingkungan kerja terhadap
Hubungan antara lingkungan kerja dan kinerja karyawan, secara skematis di
motivasi di tingkat perusahaan dapat memacu gambarkan seperti pada gambar di bawah ini :
e1 e2
kompensasi
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10
Uji Autokorelasi. maka artinya terjadi Multikolinieritas
terhadap data yang di uji.
A. Uji Normalitas Data C. Uji Heteroskedastisitas
Uji Normalitas digunakan untuk Heteroskedastisitas adalah keadaan
mengetahui data terdistribusi dengan normal dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari
atau tidak, Analisis parametrik seperti regresi residual pada model regresi. Model regresi
linier mensyaratkan bahwa data harus yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah
terdistribusi dengan normal. Uji Normalitas heteroskedastisitas.Untuk mendeteksi ada
dapat menggunakan 2 metode yaitu Metode tidaknya heteroskedastisitas, penulis
Lilieforsdan Kolmogorov – smirnov Z, kita menggunakan Metode uji Spearman”s rho.
dapat memilih salah satu dari metode tersebut. Uji heteroskedastisitas Spearman”s rho
Dengan metode Kolmogorov – smirnov Z, mengkorelasikan nilai residual hasil regresi
dasar pengambilan keputusan dalam uji dengan masing-masing variabel independen.
normalitas yakni : Metode pengambilan keputusan pada uji
Data berdistribusi normal apabila heteroskedasitas dengan Spearman”s rho yaitu
probabilitas > 0,05 :
Data tidak berdistribusi normal apabila Apabila nilai signifikansi>0,05 maka
probabilitas < 0,05 tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
Apabila signifikansi < 0,05 maka terjadi
B. Uji Multikolinearitas masalah heteroskedastisitas.
Multikolinearitas adalah keadaan
dimana antara dua variabel independen atau D. Uji Autokorelasi
lebih pada model regresi terjadi hubungan Auto korelasi adalah keadaan dimana
linier yang sempurna atau mendekati terjadinya korelasi dari residual untuk
sempurna.Model regresi yang baik pengamatan satu dengan pengamatan yang
mensyaratkan tidak adanya masalah lain yang disusun menurut runtun waktu.
multikolinearitas.Untuk mendeteksi ada Model regresi yang baik mensyaratkan tidak
tidaknya multikolinearitas, ada beberapa adanya masalah auto korelasi.Untuk
metode diantaranya dengan melihat nilai mendeteksi ada tidaknya auto korelasi adalah
Tolerance dan VIF. dengan menggunakan metode uji Durbin-
Dasar pengambilan keputusan pada Uji Watson (DW test).
Multikolinearitas dapat dilakukan dengan dua Menurut Yudiaatmaja (2013:86)
cara yakni : mengemukakan bahwa untuk menguji ada
Dengan nilai Tolerance : tidaknya autokorelasi dilakukan pengujian
Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 terhadap nilai Uji Durbin-Watson (Uji Dw)
maka artinya tidak terjadi dengan ketentuan menggunakan batasan-
Multikolinieritas terhadap data yang di batasan kelima wilayah, berdasarkan jumlah
uji. data (n), jumlah variabel bebas (k) dan tingkat
signifikansi (α) pada Gambar Durbin Watson,
sebagai berikut :
Apabila nilai DW berada diantara 1,54 dan atau tidak. Analisis parametrik seperti regresi
2,46 maka tidak ada autokorelasi dan bila linier mensyaratkan bahwa data harus
nilai DW diantara 0 dan 1,10 dapat terdistribusi dengan normal. Uji normalitas
disimpulkan bahwa data mengandung pada regresi bisa menggunakan beberapa
autokorelasi positif, bila nilai DW diantara metode, antara lain dengan metode
2,46 dan 2,90 maka autokorelasi tidak dapat Kolmogorov – Smirnov Z untuk menguji data
diputuskan, bila nilai DW diantara 2,90 dan 4 masing – masing variabel dan metode
maka data mengandung autokorelasi negatif. Probability Plots.
Metode pengambilan keputusan dengan
3. HASIL PENELITIAN DAN menggunakan kriteria :
INTREPRETASI DATA Data berdistribusi normal apabila
probabilitas > 0,05
3.1 Pengujian Asumsi Klasik Data tidak berdistribusi normal apabila
A. Uji Normalitas Data probabilitas < 0,05
Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui data terdistribusi dengan normal
Tabel 4.1
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kompensasi Lingkun Motivasi Kinerja
gan
kerja
N 60 60 60 60
Mean 24,8500 24,0333 24,8667 24,5167
Normal Parametersa,b Std. 2,57646 2,54430 2,73376 2,81336
Deviation
Absolute ,121 ,131 ,116 ,134
Most Extreme
Positive ,082 ,105 ,069 ,079
Differences
Negative -,121 -,131 -,116 -,134
Kolmogorov-Smirnov Z ,935 1,017 ,897 1,040
Asymp. Sig. (2-tailed) ,346 ,252 ,397 ,229
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Kebalikannya, jika nilai VIF > 10 maka Tolerance yang berarti bahwa jika Collinierity
dinyatakan terjadi multikolinearitas. VIF Tolerance di bawah 0,1 maka ada gejala
ditaksir dengan menggunakan formula 1 / (1- multikolinearitas.
R2). Unsur (1-R2) disebut dengan Collinierity
Tabel 4.2
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity
Coefficients d Statistics
Coefficient
s
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
(Constant -2,159 1,725 -1,251 ,216
)
Kompens ,252 ,104 ,230 2,428 ,018 ,369 2,713
asi
1 Lingkung ,518 ,089 ,469 5,852 ,000 ,517 1,933
an kerja
,321 ,100 ,311 3,194 ,002 ,349 2,865
Motivasi
Tabel 4.3
Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Unstandard Lingku kompe Moti
ized ngan nsasi vasi
Residual kerja
Correlatio 1,000 ,013 ,104 -,009
n
Coefficie
Unstandardized nt
Residual
Sig. (2- . ,923 ,428 ,943
tailed)
N 60 60 60 60
**
Correlatio ,013 1,000 ,653 ,788*
*
n
Coefficie
Kompensasi nt
Sig. (2- ,923 . ,000 ,000
tailed)
Spearman's N 60 60 60 60
**
rho Correlatio ,104 ,653 1,000 ,672*
*
n
Coefficie
Lingkungan kerja nt
Sig. (2- ,428 ,000 . ,000
tailed)
N 60 60 60 60
Correlatio -,009 ,788** ,672** 1,000
n
Coefficie
Motivasi nt
Sig. (2- ,943 ,000 ,000 .
tailed)
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Apabila nilai DW berada diantara 1,54 bila nilai DW diantara 2,46 dan 2,90 maka
dan 2,46 maka tidak ada autokorelasi dan bila autokorelasi tidak dapat diputuskan, bila nilai
nilai DW diantara 0 da 1,10 dapat disimpulkan DW diantara 2,90 dan 4 maka data
bahwa data mengandung autokorelasi positif, mengandung autokorelasi negatif.
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
l Square Estimate
a
1 ,902 ,814 ,804 1,24485 1,852
a. Predictors: (Constant), Motivasi, kompensasi, lingkungan kerja
b. Dependent Variable: Kinerja
kerja berpengaruh signifikan dan positif secara kinerja di bandingkan jika melalui motivasi
langsung terhadap kinerja karyawan.Tanda kerja karyawan.
positif menunjukkan bahwa semakin
meningkatpelaksanaan lingkungan kerja maka 4. PENUTUP
semakin tinggipula kinerjakaryawan.
5.1 Kesimpulan
6. Pengaruh langsung Motivasi Kerja Berdasarkan hasil penelitian dan analisa
terhadap Kinerja Karyawan. data yang dilakukan mengenai pengaruh
Hasil analisis membuktikan terdapat kompensasi, lingkungan kerja terhadap
pengaruh signifikan dan positif antara motivasi kerja serta dampaknya pada kinerja
kepuasan terhadap kinerja karyawan yang karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia, maka
ditunjukkan dari nilai standardized direct dapat dikemukakan kesimpulan penelitian
effect sebesar 0,311. Dengan demikian hasil sebagai berikut :
analisis ini memberikan informasi bahwa 1. Kompensasi berpengaruh signifikan
motivasi kerja berpengaruh signifikan dan terhadap motivasi kerja karyawan pada
positif secara langsung terhadap kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia sebesar
karyawan.Hasil tersebut menunjukkan bahwa 0,594 atau 59,4%, dengan nilai
semakin kuat motivasi kerja karyawan maka signifikan sebesar 0,000 atau lebih kecil
semakin baikpula kinerjakaryawan tersebut. dari level of significant (α) 0,05.
2. Lingkungan kerja berpengaruh
7. Pengaruh tidak langsung Kompensasi signifikan terhadap motivasi kerja
terhadap Kinerja Karyawan melalui karyawan pada PT. Bank Rakyat
Motivasi Kerja. Indonesia sebesar 0,284 atau 28,4%,
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dengan nilai signifikan sebesar 0,007
Kompensasi memiliki pengaruh tidak atau lebih kecil dari level of significant
langsungterhadap kinerja karyawan melalui (α) 0,05
motivasi kerja sebesar0,185. Nilai ini ternyata 3. Kompensasi berpengaruh signifikan
lebih kecil jika dibandingkan dengan pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
langsung kompensasi terhadap kinerja Bank Rakyat Indonesia sebesar 0,230
karyawan yaitu sebesar 0,230. Artinya atau 23%, dengan nilai signifikan
kompensasi yang ada sudah tepat di terapkan sebesar 0,018 atau lebih kecil dari level
pada PT. Bank Rakyat Indonesia. of significant (α) 0,05.
4. Lingkungan kerja berpengaruh
8. Pengaruh tidak langsung Lingkungan signifikan terhadap kinerja karyawan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia sebesar
melalui Motivasi Kerja. 0,469 atau 46,9%, dengan nilai
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa signifikan sebesar 0,000 atau lebih kecil
lingkungan kerja memiliki pengaruh tidak dari level of significant (α) 0,05.
langsung terhadap kinerja karyawan melalui 5. Motivasi kerja berpengaruh signifikan
motivasi kerja sebesar 0,088. Nilai ini ternyata terhadap kinerja karyawan pada PT.
lebih kecil jika dibandingkan dengan pengaruh Bank Rakyat Indonesia sebesar 0,311
langsung lingkungan kerja terhadap kinerja atau 31,1% dengan nilai signifikan
karyawan yaitu sebesar 0,469. Artinya sebesar 0,002 atau lebih kecil dari level
lingkungan kerja yang ada sudah tepat di of significant (α) 0,05.
terapkan pada PT. Bank Rakyat Indonesia dan 6. Kompensasi berpengaruh tidak langsung
lebih besar pengaruh langsungnya terhadap terhadap kinerja karyawan melalui
motivasi kerja karyawan pada PT. Bank