Artikel Pemanfaatan Permainan Tradisional-Baron-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK

MENGURANGI KECANDUAN GADGET PADA ANAK

Dita Kurnia Fitri 1, Andri Widi Astuti 2, Pratiwi Yuliarni 3 , 4Alfian Syarifuddin,
M.Farm., Apt
1Mahasiswa Prodi PGSD, Universitas Muhammadiyah Magelang
2Mahaiswa Prodi Manajemen, Universitas Muhammadiyah Magelang
3Mahasiswa Prodi PGSD, Universitas Muhammadiyah Magelang
4Prodi S1 Farmasi, Universitas Muhammadiyah Magelang

[email protected] ,[email protected] ,[email protected]

ABSTRAK
Pesatnya perkembangan teknologi menjadikan gadget sebagai kebutuhan primer setiap orang.
Teknologi yang sangat dekat dan akrab dengan anak–anak saat ini seperti gadget dan watch phone.
Penggunaan gadget pada anak-anak secara berlebihan seperti bermain game online dapat menyebabkan
menurunya tingkat akademis dan interaksi sosial anak. Oleh karena itu disusunlah kegiatan yang dapat
mengurangi bahaya kecanduan gadget terhadap anak melalui pemanfaatan permaianan tradisional seperti
Egrang Bambu, Egrang Batok, Dakon, Bola Bekel dan Tong Telpon. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengurangi kecanduan gadget pada anak dan melestarikan permainan tradisional yang kurang
dikenal di era saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu observasi dan
wawancara terhadap orang tua anak, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa sering anak
menggunakan gadget saat di rumah. Tahap intervensi untuk mengkategorikan tingkat kecanduan anak
terhadap gadget serta perubahan interaksi sosial anak setelah memainkan permainan tradisional. Tahap
evaluasi serta pengawasan terhadap anak untuk melihat seberapa besar penurunan kecanduan anak
terhadap gadget. Hasilnya yaitu anak lebih aktif dan lebih banyak berinteraksi dengan teman sebayanya
pada saat memainkan permaian tradisional tersebut, anak lebih fokus dalam belajar, serta berkurangnya
penggunaan gadget pada anak. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu orang tua harus lebih mengawasi
anaknya pada saat bermain gadget serta membatasi waktu penggunaannya.

Kata Kunci: Permainan tradisional, kecanduan gadget, interaksi sosial, belajar, kecanduan anak

ABSTRACT
The rapid development of technology makes the gadget as a primary need of every person.The technology
is very close and familiar with the kids today like gadget and watch phone. The use of gadgets in children
excessively like playing online games can cause a decline in the level of children's academic and social
interaction. Therefore, it was composed of activities that can reduce the dangers of addiction to gadgets
to children through the use of games such as traditional bamboo stilts, stilts Batok, Dakon, ball jacks and
Tong Phone. The purpose of this study is to reduce the craving for gadgets in children and preserve
traditional games that are less known in the current era. The method used in this study include that
observation and interviews with parents, which aims to determine how often children using gadgets while
at home. Phase intervention to categorize the level of children addicted to gadgets as well as changes in
the child's social interaction after playing a traditional game. Phase evaluation and supervision of a child
to see how big the decline in children addicted to gadgets. The result is that children are more active and
more to interact with their peers at the traditional time of game play, as well as reduced use of gadgets in
children. The conclusion from this research that parents should supervise their children more when
playing gadgets as well as limit the time of use. The result is that children are more active and more to
interact with their peers at the traditional time of game play, as well as reduced use of gadgets in
children. The conclusion from this research that parents should supervise their children more when
playing gadgets as well as limit the time of use. The result is that children are more active and more to
interact with their peers at the traditional time of game play, as well as reduced use of gadgets in
children. The conclusion from this research that parents should supervise their children more when
playing gadgets as well as limit the time of use.
Keywords: Traditional games, addicted to gadgets, social interaction, learning, a child’s addiction

PENDAHULUAN

Semakin pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia, menjadikan gadget


sebagai kebutuhan primer setiap orang. Teknologi yang sangat dekat dan akrab dengan
anak–anak saat ini seperti gadget dan watch phone. Dalam menggunakan gadget, anak-
anak biasanya mengakses berbagai fiture yang ada, seperti media sosial dan permainan
(games). Lain halnya dengan watch phone, fitur yang dimiliki tidak terlalu lengkap
seperti gadget, akan tetapi dapat membantu anak dalam mengerjakan soal matematika,
karena terdapat fitur alat bantu hitung/kalkulator. Fitur – fitur canggih yang dimiliki
gadget dapat diakses dengan mudah oleh anak – anak, sehingga membuat mereka
berlebihan dalam menggunakan gadget. Fakta umum yang terjadi dilapangan bahwa
anak-anak dapat menghabiskan waktu empat jam untuk kegiatan yang tidak produktif
seperti bermain games online. Penggunaan gadget secara berlebihan dapat mengganggu
kinerja akademis dan perilaku sosial anak.
Gangguan kinerja akademis anak yang sering terjadi diantaranya anak sering
menunda-nunda mengerjakan tugas sekolah dan mengerjakan tugas sekolah secara
instant seperti mencari jawaban di internet serta menggunakan alat bantu hitung yang
ada pada gadget maupun watch phone. Kondisi ini seperti yang terjadi pada anak-anak
di Dusun Baron, Desa Tanjung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Anak –
anak di Dusun Baron masih banyak yang menggunakan gadget dengan berlebihan
seperti bermain game online dalam waktu yang cukup lama, sehingga tugas sekolah
menjadi tertunda. Selain itu, anak-anak di Dusun Baron rata-rata hampir semuanya
memiliki watch phone, namun fitur alat bantu hitung yang ada pada watch phone sering
digunakan untuk membantu mengerjakan soal matematika. Hal ini membuat anak
menjadi lemah saat menghitung secara manual. Kemudian gangguan perilaku sosial
yang sering ditunjukkan diantaranya banyak yang lebih suka bermain sendiri daripada
bermain bersama, keseriusan pada saat belajar berkurang karena sibuk bermain gadget,
serta timbulnya sifat konsumtif pada anak. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya
interaksi sosial diantara anak-anak.
Kondisi ini cukup memprihatinkan, mengingat pentingnya interaksi sosial dalam
hidup bermasyarakat. Oleh karena itu, melalui kegiatan-kegiatan yang telah disusun
oleh rekan-rekan KKN diharapkan mampu mengubah kondisi tersebut menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Kegiatan tersebut berupa pemanfaatan dan pengenalan kembali
permainan tradisional kepada anak-anak. Permainan tersebut diantaranya yaitu Egrang
Bambu, Egrang Bathok, Bola Bekel, Dakon dan Tong Telpon. Permainan tradisional
dapat menanamkan nilai ketangkasan, kelincahan dan kerjasama, contohnya pada saat
bermain Egrang Bambu yang membutuhkan kelincahan dan keseimbangan.
Hal ini selaras dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh (Kurniati, 2011)
bahwa permainan anak tradisional dapat mestimulasi anak dalam mengembangkan
kerjasama, membantu anak menyesuaikan diri, saling berinteraksi secara positif, dapat
mengkondisikan anak dalam mengontroldiri, mengembangkan sikap empati terhadap
teman, menaati aturan, serta menghargai orang lain. Dengan demikian, dapat dipahami
bahwa permainan tradisional dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi
kerpibadian anak terutama dalam mengontrol diri dan menumbukan sikap yang baik
dari segi sosial, anak akan mulai mengembangkan sikap saling berinteraksi sehingga
mulai berkurangnya kecanduan terhadap gadget serta bisa mengontrol diri dalam
penggunaannya.
Penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuningsih, 2018) dengan judul Keefektifan
Terapi Bermain untuk Mengurangi Penggunaan Smartphone yang Berlebihan pada
Siswa Sekolah Dasar menghasilkan kesimpulan bahwa permainan tradisional dengan
jenis Gobak Sodor efektif dalam menurunkan kebiasaan penggunaan Smartphone
dirumah.
Pembahasan artikel diatas adalah mengetahui pembaharuan dari pembuatan artikel
ilmiah yang penulis lakukan, Berdasarkan penelitian yang dilakukan kurniati dan
wahyuningsih pembaharuan yang dilakukan penulis adalah menggunakan jenis
permainan tradisional dalam bentuk lain seperti permaian Egrang Bambu, Egrang batok,
Bola Bekel, dan Tong Telpon selain itu masalah yang diangkat penulis bukan hanya
kebiasaan bermain gadget tetapi kecanduan terhadap gadget yang menjadi masalah lebih
kompleks.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengurangi kecanduan gadget
pada anak-anak di Dusun Baron, selain itu juga untuk melestarikan permainan
tradisional yang hampir tidak dikenal lagi oleh anak-anak di era modern. Selain itu
permaian tradisional dapat meningkatkan interaksi sosial anak-anak di Dusun Baron.

METODE

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi dan wawancara
sebagai dasar dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan oleh penulis. Observasi
dilakukan selama satu minggu dan sasaran wawancara adalah orang tua anak sebagai
pembanding hasil observasi, sasaran dalam kegiatan ini adalah anak-anak yang
memiliki kecanduan dalam menggunakan gadget di Dusun Baron, Desa Tanjung,
Kecamatan Muntilan, intervensi atau perlakuan untuk mengurangi kecanduan adalah
permainan tradisional yang secara operasioanl sebagai berikut :
1. Proses Pengumpulan data yaitu dengan observasi dan wawancara
2. Proses intervensi
a. Pembagian anak-anak yang mengalami masalah kecanduan gadget
b. Melaksanakan permainan tradisional ( Egrang Bambu, Egrang batok, dakon,
Bola Bekel dan Tong Telpon) secara kelompok
c. Evaluasi perkembangan perilaku anak dengan cara pengawasan dan wawancara
3. Pengawasan dan observasi perubahan perilaku anak terkait kecanduan gadget
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan ini dalam mengurangi kecanduan terhadap
gadget dengan cara melihat hasil observasi dan pengawasan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Berdasarkan observasi


dan wawancara yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa sebagian besar orang tua
kurang memahami dampak positif dan negative penggunaan gadget pada anak.
Kemudian wawancara yang dilakukan terhadap orang tua bertujuan untuk mengetahui
seberapa sering anak menggunakan gadget saat di rumah dan apa saja yang dimainkan
oleh anak mulai dari sosial media maupun games online.
Proses Intervensi, pada proses ini anak-anak dikelompokkan berdasarkan tingkat
kecanduannya terhadap gadget di antarnya yaitu anak yang kebiasaan menggunakan alat
bantu hitung saat mengerjakan matematika, anak yang sibuk bermain sosial media
padaa saat mengerjakan tugas sekolah, serta anak-anak yang kecanduan game online.
Tahap selanjutnya memperkenalkan kepada anak-anak permainan tradisonal seperti
Egrang Bambu, Egrang batok, dakon, Bola Bekel dan Tong Telpon. Setelah
memperkenalkannya, anak-anak diajak memainkan permainan tersebut bersama-sama.
Setelah memainkan permainan tersebut dapat dilihat perubahan perilaku pada anak,
seperti meningkatnya interaksi sosial pada anak. Meningkatnya interaksi sosial pada
anak ditandai dengan terjalinnya kerja sama untuk memainkan permainan tradisional
tersebut, seperti mengajari temannya yang belum bisa memainkan Egrang Bambu,
mengajak teman-temannya untuk bermain bola bekel bersama-sama. Anak terlihat
antusias memainkan permainan tersebut dan meningkatnya kepercayaan diri anak.
Tahap terakhir yaitu pengawasan dan observasi perubahan perilaku anak terkait
kecanduaan gadget, hasilnya yaitu antusiasme anak dalam memainkan permainan
tradisional tersebut lebih besar dan aktivitas menggunakan gadget lebih berkurang di
banding sebelumnya. Anak bermain game online tidak sesering sebelumnya, anak
menjadi lebih fokus dalam belajar, serta kebersamaaan anak-anak pada saat bemain
lebih terlihat.

SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulakan bahwa kecanduan gadget yang


terjadi pada anak-anak di Dusun Baron meliputi kebiasaan bermain game online yang
berlebihan, bermain sosial media pada saat mengerjakan tugas sekolah, serta interaksi
sosial diantara anak-anak berkurang. Oleh karena itu rekan-rekan KKN menyusun
kegiatan yang dapat mengurangi kencanduan gadget pada anak-anak di Dusun Baron,
yaitu melalui permainan tradisional. Hasilnya setelah memainkan permainan tradisional
anak-anak menjadi lebih aktif bermain bersama, dan berkurangnya kebiasaan
menggunakan gadget.
Saran yang dapat penulis berikan bagi orang tua yaitu agar lebih mengawasi
anaknya pada saat bermain gadget, serta memberikan batasan waktu dalam
menggunakan gadget. Harapannya penelitian tentang pemanfaatan permainan
tradisional ini dapat dijadikan strategi dalam menanggulangi bahaya kecanduan gadget
pada anak.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniati, E. (2011). Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak


Melalui Permainan Tradisional. Skripsi.
Wahyuningsih, D. D. (2018). Keefektivan Terapi Bermain Untuk Mengurangi Penggunaan
Smartphone Yang Berlebih Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Konseling, 18(1).

Anda mungkin juga menyukai