Perbup Sukoharjo No. 29 Tahun 2020
Perbup Sukoharjo No. 29 Tahun 2020
Perbup Sukoharjo No. 29 Tahun 2020
BUPATI SUKOHARJO
PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI SUKOHARJO,
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN KEGIATAN KEAGAMAAN DAN
KEGIATAN SOSIAL DI RUMAH IBADAH DALAM
MEWUJUDKAN TATANAN NORMAL BARU MASYARAKAT
PRODUKTIF DAN AMAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI
KABUPATEN SUKOHARJO.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Peraturan Bupati ini untuk memberikan pedoman
dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan inti dan
kegiatan sosial di rumah ibadah dalam mewujudkan
tatanan normal baru masyarakat produktif dan aman
Covid-19 di Daerah.
(2) Peraturan Bupati ini bertujuan untuk memastikan
dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan inti dan
kegiatan sosial di rumah ibadah di masa Pandemi
Covid-19 di Daerah tetap mentaati protokol kesehatan,
terutama dalam rangka mencegah persebaran Covid-19
dan melindungi masyarakat dari resiko dampaknya.
BAB III
PENGGUNAAN RUMAH IBADAH
Pasal 3
Dalam rangka mencegah penularan Covid-19 di Daerah,
rumah ibadah yang dapat dipergunakan untuk
penyelenggaraan kegiatan peribadatan berjamaah/kolektif
dan kegiatan sosial adalah mendasarkan pada kondisi
epidemiologi yang salah satunya ditunjukkan dalam angka
Effective Reproduction Number/Rt serta fakta riil di
lapangan terkait kawasan/lingkungan yang aman dari
Covid-19.
BAB IV
KRITERIA LOKASI RUMAH IBADAH
Pasal 4
(1) Kriteria lokasi rumah ibadah yang dapat dipergunakan
untuk penyelenggaraan kegiatan peribadatan
berjamaah/kolektif dan kegiatan sosial sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 adalah sebagai berikut:
a. di desa/kelurahan dalam wilayah Kecamatan yang
tidak terdapat kasus Covid-19; atau
7
Pasal 5
(1) Dalam penentuan lokasi penggunaan rumah ibadah
untuk penyelenggaraan peribadatan berjamaah/
kolektif dan kegiatan sosial disamping mendasarkan
pada kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
juga memperhatikan kondisi epidemiologi dan fakta riil
di lapangan terkait kawasan/lingkungan yang aman
dari Covid-19 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
(2) Kondisi epidemiologi dan fakta riil di lapangan terkait
kawasan/lingkungan yang aman dari Covid-19
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu :
a. penurunan jumlah kasus positif selama 2 (dua)
minggu terakhir dari puncak (target < 50%);
b. penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama 2
(dua) minggu terakhir dari puncak (target < 50%);
c. penurunan jumlah meninggal dari kasus positif
selama 2 (dua) minggu terakhir dari puncak (target
< 50%);
d. penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan
PDP selama 2 (dua) minggu terakhir dari puncak
(target < 50%);
e. penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di
rumah sakit selama 2 (dua) minggu terakhir dari
puncak target (target < 50%);
f. penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang
dirawat di rumah sakit selama 2 (dua) minggu
terakhir dari puncak (target < 50%);
g. kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif;
h. kenaikan jumlah selesai pemantauan dan
pengawasan dari ODP dan PDP;
i. penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000
penduduk;
j. penurunan angka kematian per 100.000 penduduk;
k. jumlah pemeriksaan specimen meningkat selama 2
(dua) minggu;
l. positivity rate <5% (dari seluruh sampel yang
diperiksa, proporsi positif hanya 5%);
8
BAB V
KEGIATAN DI RUMAH IBADAH
Bagian Kesatu
Kegiatan Keagamaan Di Rumah Ibadah
Pasal 6
Kegiatan keagamaan yang dapat dilaksanakan di rumah
ibadah adalah kegiatan keagamaan inti.
Bagian Kedua
Kewajiban Pengurus/Penanggung Jawab Rumah Ibadah
Pasal 7
(1) Pengurus atau penanggung jawab rumah ibadah
memiliki kewajiban:
a. menyiapkan petugas untuk melakukan dan
mengawasi penerapan protokol kesehatan di area
rumah ibadah;
b. melakukan pembersihan dan desinfeksi secara
berkala di area rumah ibadah;
c. membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk rumah
ibadah guna memudahkan penerapan dan
pengawasan protokol kesehatan;
d. menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/hand
sanitizer di pintu masuk dan pintu keluar rumah
ibadah;
e. menyediakan alat pengecekan suhu di pintu masuk
bagi seluruh pengguna rumah ibadah;
f. melakukan pengecekan suhu bagi pengguna rumah
ibadah dan apabila ditemukan pengguna rumah
ibadah dengan suhu > 37,5 0C (tiga puluh tujuh
koma lima derajat celcius) ke atas setelah dilakukan
2 (dua) kali pemeriksaan dengan jarak 5 (lima)
menit, pengguna rumah ibadah tidak diperkenankan
memasuki area rumah ibadah;
g. menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan
tanda khusus di lantai/kursi, minimal jarak 1 (satu)
meter;
9
Bagian Ketiga
Kewajiban Masyarakat yang Melaksanakan Ibadah
di Rumah Ibadah
Pasal 8
Masyarakat yang akan melaksanakan ibadah di rumah
ibadah memiliki kewajiban :
a. jemaah dalam kondisi sehat;
b. meyakini bahwa rumah ibadah yang digunakan telah
memiliki Surat Keterangan aman Covid-19 dari pihak
yang berwenang;
c. menggunakan masker/masker wajah sejak keluar
rumah dan selama berada di area rumah ibadah;
d. menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci
tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer;
e. menghindari kontak fisik, seperti bersamalan atau
berpelukan;
f. menjaga jarak antar jemaah minimal 1 (satu) meter;
g. menghindari berdiam lama di rumah ibadah atau
berkumpul di area rumah ibadah, selain untuk
kepentingan ibadah yang wajib;
h. melarang beribadah di rumah ibadah bagi anak-anak
atau warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit,
serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi
terhadap Covid-19; dan
10
Bagian Keempat
Kegiatan Sosial di Rumah Ibadah
Pasal 9
(1) Kegiatan sosial yang dapat dilaksanakan di rumah
ibadah adalah akad nikah/perkawinan.
(2) Apabila rumah ibadah digunakan untuk kegiatan sosial
berupa akad nikah/perkawinan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), selain berlaku ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8, juga ditambah
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. memastikan semua peserta yang hadir dalam
kondisi sehat;
b. membatasi jumlah peserta yang hadir paling banyak
20% (dua puluh persen) dari kapasitas ruang dan
tidak boleh lebih dari 30 (tiga puluh) orang; dan
c. pertemuan dilaksanakan dengan waktu sesingkat
mungkin.
BAB VI
MEKANISME PENGAJUAN DAN PENERBITAN
SURAT KETERANGAN RUMAH IBADAH
AMAN COVID-19
Pasal 10
(1) Untuk melakukan kegiatan keagamaan inti dan
kegiatan sosial di rumah ibadah, pengurus atau
penanggung jawab rumah ibadah wajib mengajukan
permohonan surat keterangan bahwa kawasan/
lingkungan rumah ibadahnya aman dari Covid-19
kepada :
a. Bupati, bagi rumah ibadah yang memiliki daya
tampung besar dan mayoritas jemaah atau
penggunanya dari luar kawasan/lingkungannya;
atau
b. Camat, bagi rumah ibadah yang lingkup
penggunanya tingkat desa/kelurahan.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilampiri dengan surat pernyataan diatas meterai
Rp6.000,00 (enam ribu rupiah) yang berisi kesiapan
menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan
yang ditandatangani oleh pengurus atau penanggung
jawab rumah ibadah.
11
Pasal 11
(1) Bupati sesuai kewenangannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a sebelum menerbitan
surat keterangan rumah ibadah aman dari Covid-19,
terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah, Majelis-Majelis Agama
dan Instansi terkait di Kabupaten.
(2) Camat sesuai kewenangannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (1) huruf b sebelum menerbitan
surat keterangan rumah ibadah aman dari Covid-19,
terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Forum
Komunikasi Pimpinan Tingkat Kecamatan, Majelis-
Majelis Agama dan Instansi terkait di Kecamatan.
(3) Bupati atau Camat dalam rangka koordinasi untuk
menerbitkan surat keterangan rumah ibadah aman dari
Covid-19, dapat melakukan peninjauan ke lokasi
rumah ibadah yang dimohonkan.
Pasal 12
(1) Penerbitan surat keterangan rumah ibadah aman dari
Covid-19, oleh Bupati atau Camat setelah memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.
(2) Format surat keterangan rumah ibadah aman dari
Covid-19 yang diterbitkan oleh Bupati atau Camat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB VII
PEMANTAUAN
Pasal 13
(1) Pemantauan terhadap pelaksanaan penggunaan rumah
ibadah untuk kegiatan keagamaan inti dan kegiatan
sosial yang telah mendapatkan surat keterangan
rumah ibadah aman dari Covid-19, baik yang
diterbikan oleh Bupati atau Camat sesuai ketentuan
yang diatur dalam Peraturan Bupati ini, dilakukan oleh
Gugus Tugas Percepatan, Pencegahan dan Penanganan
Covid 19 di tingkat desa/kelurahan.
(2) Hasil pemantauan yang telah dilaksanakan oleh Gugus
Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan
kepada Bupati melalui Camat.
(3) Format untuk melakukan pemantauan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
12
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 14
(1) Pendanaan pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh
aparatur pemerintah Daerah, pemerintah Kecamatan
dan pemerintah Desa/Kelurahan dalam penerapan
penyelenggaran kegiatan keagamaan inti dan kegiatan
sosial di rumah ibadah dalam mewujudkan tatanan
normal baru masyarakat produktif dan aman
Covid-19 di Daerah bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; dan
c. sumbangan pihak ketiga atau sumber dana lain
yang sah dan tidak mengikat.
(2) Pengelolaan pendanaan dalam pelaksanaan penerapan
penyelenggaran kegiatan keagamaan inti dan kegiatan
sosial di rumah ibadah dalam mewujudkan tatanan
normal baru masyarakat produktif dan aman Covid-19
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IX
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 15
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 dikenakan sanksi berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan/atau
c. pembubaran massa.
(2) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 9 dan Pasal 10 ayat (1)
dikenakan sanksi berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis;
c. penutupan rumah ibadah dalam kurun waktu
tertentu; dan/atau
d. pencabutan surat keterangan sesuai dengan
kewenangannya.
(3) Pengenaan sanksi pembubaran massa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dan penutupan rumah
badah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja.
13
Pasal 16
Selain penerapan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15, apabila terjadi tindak pidana,
diproses sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 17
Rumah ibadah yang telah dipergunakan untuk kegiatan
keagamaan inti dan kegiatan sosial sebelum berlakunya
Peraturan Bupati ini, wajib mengikuti ketentuan dalam
Peraturan Bupati ini.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Sukoharjo.
Ditetapkan di Sukoharjo
pada tanggal 10 Juni 2020
BUPATI SUKOHARJO,
ttd
WARDOYO WIJAYA
Diundangkan di Sukoharjo
pada tanggal 10 Juni 2020
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SUKOHARJO,
ttd
AGUS SANTOSA
BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2020 NOMOR 29
14
LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO
NOMOR 29 TAHUN 2020
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
KEGIATAN KEAGAMAAN DAN KEGIATAN
SOSIAL DI RUMAH IBADAH DALAM
MEWUJUDKAN TATANAN NORMAL
BARU MASYARAKAT PRODUKTIF DAN
AMAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI
KABUPATEN SUKOHARJO.
SURAT KETERANGAN
NOMOR : ...............................
Nama :
Alamat :
Telah aman dari Covid-19 dan dapat dipergunakan sebagai tempat kegiatan
keagamaan inti atau kegiatan sosial sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bupati Sukoharjo Nomor ........ Tahun …. tentang ..............................................
.........., ...............................
BUPATI SUKOHARJO
...............................
15
KOP KECAMATAN
SURAT KETERANGAN
NOMOR : .................................
Nama :
Alamat :
Telah aman dari Covid-19 dan dapat dipergunakan sebagai tempat kegiatan
keagamaan inti atau kegiatan sosial sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bupati Sukoharjo Nomor ........ Tahun …. tentang ..............................................
.........., ...............................
CAMAT.........
.............................
Pangkat .....
NIP ...........
BUPATI SUKOHARJO,
ttd
WARDOYO WIJAYA
16
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO
NOMOR 29 TAHUN 2020
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
KEGIATAN KEAGAMAAN DAN KEGIATAN
SOSIAL DI RUMAH IBADAH DALAM
MEWUJUDKAN TATANAN NORMAL
BARU MASYARAKAT PRODUKTIF DAN
AMAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI
KABUPATEN SUKOHARJO.
NILAI
NO INDIKATOR TIDAK
TERSEDIA
TERSEDIA
1 Petugas yang melakukan dan mengawasi
penerapan protokol kesehatan di rumah ibadah
2 Rumah ibadah dilakukan pembersihan dan
desinfeksi secara berkala
3 Terdapat pembatasan jumlah pintu/jalur keluar
masuk rumah ibadah
4 Terdapat fasilitas cuci tangan/sabun/hand
sanitizer di pintu masuk dan pintu keluar rumah
ibadah
5 Terdapat alat pengecekan suhu di pintu masuk
bagi seluruh pengguna rumah ibadah
6 Terdapat pengecekan suhu bagi pengguna
rumah ibadah dan apabila ditemukan pengguna
rumah ibadah dengan suhu > 37,5˚C ke atas
setelah dilakukan 2 (dua) kali pemeriksaan
dengan jarak 5 (lima) menit, pengguna rumah
ibada tidak diperkenankan memasuki area
rumah ibadah
7 Menerapkan pembatasan jarak dengan
memberikan tanda khusus di lantai/kursi,
minimal jarak 1 (satu) meter
8 Terdapat pengaturan jumlah jemaah/pengguna
rumah ibadah yang berkumpul dalam waktu
bersamaan
9 Mempersingkat waktu pelaksanaan ibadah
tanpa mengurangi ketentuan kesempurnaan
beribadah
10 Memasang himbauan penerapan protokol
kesehatan di area rumah ibadah pada tempat-
tempat yang mudah terlihat
11 Surat pernyataan kesiapan menerapkan protokol
kesehatan yang telah ditentukan
17
NILAI
NO INDIKATOR TIDAK
TERSEDIA
TERSEDIA
12 Perberlakuan penerapan protokol kesehatan
secara khusus bagi jemaah tamu yang datang
dari luar lingkungan rumah ibadah
13 Terdapat edukasi atau pengertian kepada
jemaah untuk melakukan kewajibannya di
rumah ibadah serta untuk tetap melakukan
kegiatan keagamaan lain di rumah
14 Melakukan pencegahan penyebatan Covid-19 di
rumah ibadah
15 Pengamanan rumah ibadah
Sukoharjo, ..............................
Ketua Gugus Tugas
Tingkat Desa
(......................................)
BUPATI SUKOHARJO,
ttd
WARDOYO WIJAYA