BAB 1 Laporan Observasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 52

Bahasa Indonesia

BAB 1

MELAPORKAN
HASIL OBSERVASI
BAB I
Teks Laporan Hasil Observasi

Gambar Oleh: Rokhim al Ayuby

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi;
2. menyusun ringkasan isi pokok teks laporan hasil observasi;
3. menyimpulkan fungsi laporan hasil observasi;
4. melengkapi isi teks laporan hasil observasi;
5. membenahi kesalahan teks laporan hasil observasi;
6. menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi;
7. membenahi kesalahan bahasa teks laporan hasil observasi;
8. melengkapi gagasan pokok dengan gagasan penjelas, dan
9. menyusun teks laporan hasil observasi dengan memperhatikan isi dan
kebahasaan.

Karakter yang Dikembangkan


kerja sama jujur
disiplin toleran
bertanggung jawab

9
Peta Konsep

Kata Kunci
pernyataan umum maksud tersirat
hal yang dilaporkan maksud tersurat
deskripsi bagian kalimat definisi
deskripsi manfaat kata sifat

10
Petunjuk Umum Penggunaan Buku

Perhatikan simbol-simbol berikut. Simbol ini akan memandu Anda dalam


mempelajari buku pelajaran Bahasa Indonesia Berlatar Lokal Papua.

11
APERSEPSI

Teks laporan hasil observasi dapat disampaikan secara tertulis ataupun


lisan. Kegitan pengamatan atau observasi sering kita lakukan, namun jarang
dituangkan dalam bentuk laporan secara tertulis. Hal ini disebabkan kurangnya
pemahaman penyusunan teks laporan hasil observasi yang baik dan benar. Oleh
karena itu, saat ini akan Anda pelajari penyusunan teka laporan hasil observasi
berikut ini.

A. Menginterpretasi
Teks Laporan Hasil Observasi

Mengidentifikasi Teks Laporan Hasil Observasi

A. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi adalah teks yang ditulis berdasarkan hasil
pengamatan atau observasi, isinya objektif berdasar pada kenyataan, sehingga
dapat digolongkan dalam jenis teks faktual. Teks tersebut memaparkan informasi
atau fakta-fakta mengenai suatu objek tertentu. Objek yang dimaksud bisa keadaan
alam, perilaku sosial, kondisi budaya, benda, dan sejenisnya.
Cara pengumpulan faktanya dapat dilakukan dengan pengamatan,
wawancara, ataupun penelitian lapangan, dan laboratorium secara intensif.
Mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi adalah kegiatan menentukan atau
menetapkan isi teks laporan hasil observasi.
Pokok-pokok isi teks terangkum dalam rumus 5W + 1H. Pokok-pokok isi
atau informasi dalam bahasa Indonesia dikenal dengan singkatan ADISIMBA
(Apa, DI mana, SIapa, Mengapa, Bagaimana).
1. Apa (what) peristiwanya?
Jawaban  Sesuatu/perihal peristiwa dalam bacaan.

12
2. Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?
Jawaban  Pihak (subjek) yang diinformasikan.
3. Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?
Jawaban  Tempat terjadinya peristiwa.
4. Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?
Jawaban  Waktu terjadinya peristiwa.
5. Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?
Jawaban  Alasan/penyebab terjadinya peristiwa.
6. Bagaimana (how) proses peristiwanya?
Jawaban Proses terjadinya peristiwa.

B. Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi


1) Menyajikan fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, atau orang
Teks laporan hasil observasi bertujuan untuk menyampaikan fakta dengan
sejelas-jelasnya. Fakta akan lebih jelas dan menarik bila disertai gambar
yang berupa tabel, grafik, atau bagan yang berfungsi untuk membantu
memperjelas fakta di samping menjadikan suatu laporan itu lebih menarik.
2) Menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembacanya
3) Ditulis secara lengkap berdasarkan struktur dan kaidah kebahasan teks
laporan hasil observasi.

Berikut disajikan contoh teks laporan hasil observasi Pelaksanaan Pilkada


Sistem Noken di Papua. Bacalah dalam hati dan pahamilah isi teks tersebut dengan
baik.

Pelaksanaan Pilkada Sistem Noken di Papua

Sistem noken adalah suatu sistem yang digunakan dalam Pemilu khusus
untuk wilayah Provinsi Papua. Sistem noken ini merupakan bagian dari kearifan
lokal dalam demokrasi kemasyarakatan. Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU),
noken menjadi bagian penting dalam pelaksanaan pilkada Papua, khususnya untuk
masyarakat Papua yang berasal dari daerah pegunungan. Pinkada pada tahun 2017
sistem noken dilakukan di Kabupaten Puncak, Yahokimo, Lani Jaya, Tolikara,
Dogiyai, Intan Jaya, dan Jayawijaya.
Sistem noken dapat diklasifiaksikan menjadi dua pola, yaitu pola bigman
dan pola noken gantung. Dua pola sistem noken ini biasa digunakan masyarakat

13
Papua di pegunungan saat Pilkada. Sampai saat ini kedua pola tersebut masih
digunakan.
Noken sebagai wakil suara atau pola bigman adalah suara diserahkan dan
diwakilkan kepada ketua adat. Pemilik hak politik bisa mewakilkan hak pilihnya
kepada orang lain atau tidak perlu mendatangi tempat pemungutan suara.
Sistem noken dengan pola gantung, yaitu masyarakat lain melihat suara
yang telah disepakati masuk ke kantong partai yang sebelumnya telah ditetapkan.
Masyarakat memutuskan secara bersama siapa yang akan dipilih, kemudian
menunjuk wakilnya untuk memberikan suara mereka.
(Sumber: https://www.scribd.com dan zonadamai.com)

Tugas

Berdasarkan teks Pelaksanaan Pilkada Sistem Noken di Papua di atas,


identifikasilah teks tersebut dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini.
1. Jawablah pertanyaan berikut ini!
1) Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut?
2) Mengapa noken ditetapkan sebagai sistem Pemilu di Papua?
3) Apa manfaat noken bagi masyarakat Papua?
2. Mengapa teks tersebut digolongkan teks laporan hasil observasi?
3. Presentasikan hasil kerjamu dalam kelompokmu!

Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Observasi

A. Pengertian Ringkasan atau Rangkuman


Ringkasan adalah penyajian singkat dan efektif sebuah karangan yang
panjang. Ringkasan terdiri dari rangkaian pokok-pokok pikiran yang dirangkai
menjadi satu dengan tetap memperhatikan urutan isi dan bagian demi bagian.
Sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan. Hal
yang harus diperhatikan dalam penyusunan sebuah ringkasan adalah menemukan
kalimat utama dan pokok-pokok isi informasi.

14
Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung pokok pikiran atau gagasan
utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama bersifat
umum yang terangkum dalam sebuah paragraf.
Cara membuat ringkasan atau rangkuman, yaitu:
a. membaca teks berupa artikel atau tajuk rencana;
b. menandai pokok-pokok yang penting atau intisari;
c. mencatat pokok-pokok yang sudah ditandai;
d. membuat bagan atau skema; dan
e. mengembangkan ringkasan yang utuh (singkat dan padat) dalam bahasa yang
lugas dan jelas berdasarkan bagan.

B. Tujuan Membuat Ringkasan


Adapun tujuan membuat ringkasan adalah sebagai berikut:
a. untuk mengembangkan ekspresi dan penghematan kata;
b. mempertajam daya kreasi dan konsentrasi; dan
c. mengetahui dan memahami dengan mudah isi karangan aslinya.

C. Ciri-ciri Ringkasan
Adapun ciri-ciri dari ringkasan adalah sebagai berikut:
a. merupakan hasil memendekkan bacaan;
b. bentuknya lebih pendek atau lebih ringkas;
c. terdapat intisari bacaan;
d. struktur bacaan tidak berubah sesuai teks bacaan; dan
e. perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proporsional tetap
dipertahankan.

D. Langkah-langkah Membuat Ringkasan


Adapun langkah-langkah membuat ringkasan adalah sebagai berikut:
a. membaca naskah atau karangan asli untuk mengetahui kesan umum dan
maksud serta sudut pandang pengarang;
b. mencatat gagasan utama atau pokok pikiran dalam tiap paragraf; dan
c. menyusun pikiran pokok atau gagasan pokok bacaan menjadi suatu paragraf.

Bacalah contoh identifikasi gagasan pokok setiap paragraf dalam teks


Pelaksanaan Pilkada Sistem Noken di Papua!

15
Gagasan
Paragraf
Pokok
Sistem noken adalah suatu sistem yang digunakan
dalam Pemilu khusus untuk wilayah Provinsi Papua. Sistem
Sistem
noken ini merupakan bagian dari kearifan lokal dalam
noken
demokrasi kemasyarakatan. Oleh Komisi Pemilihan Umum
adalah salah
(KPU), noken menjadi bagian penting dalam
satu sistem
pelaksanaan pilkada Papua, khususnya untuk masyarakat Papua
Pemilu di
yang berasal dari daerah pegunungan. Pinkada pada tahun 2017
Papua
sistem noken dilakukan di Kabupaten Puncak, Yahokimo, Lani
Jaya, Tolikara, Dogiyai, Intan Jaya, dan Jayawijaya.
Sistem noken dapat diklasifiaksikan menjadi dua pola, Sistem
yaitu pola bigman dan pola noken gantung. Dua pola sistem noken dapat
noken ini biasa digunakan masyarakat Papua di pegunungan diklasifikasi
saat Pilkada. Sampai saat ini kedua pola tersebut masih kan menjadi
digunakan. dua pola.
Noken sebagai wakil suara atau pola bigman adalah
Sistem
suara diserahkan dan diwakilkan kepada ketua adat. Pemilik
noken pola
hak politik bisa mewakilkan hak pilihnya kepada orang lain
bigman
atau tidak perlu mendatangi tempat pemungutan suara.
Sistem noken dengan pola gantung, yaitu masyarakat
lain melihat suara yang telah disepakati masuk ke kantong Sistem
partai yang sebelumnya telah ditetapkan. Masyarakat noken pola
memutuskan secara bersama siapa yang akan dipilih, kemudian gantung.
menunjuk wakilnya untuk memberikan suara mereka.

Berdasarkan gagasan pokok tiap paragraf dalam teks laporan hasil observasi
tersebut, gabungkanlah kalimat-kalimat tersebut dengan konjungsi yang tepat
untuk membuat ringkasan.
Bandingkanlah hasil ringkasan yang Anda buat dengan contoh ringkasan
teks Pelaksanaan Pilkada Sistem Noken di Papua berikut ini.

Sistem noken adalah salah satu sistem Pemilu di Papua. Sistem noken dapat
diklasifikasikan menjadi dua pola, yaitu sistem noken pola bigman dan
sistem noken pola gantung.

16
Setelah ringkasan yang kamu buat selesai, diskusikan hasil kerjamu dengan
teman sebangkumu!
1. Bacakan hasil kerjamu di depan kelas!
2. Tanggapi ringkasan hasil kerja temanmu!

Tugas

Upacara Bakar Batu

Tradisi bakar batu adalah salah satu tradisi terpenting di Papua yang
berfungsi sebagai tanda rasa syukur yang unik dan khas. Pesta bakar batu
merupakan sebuah ritual memasak tradisional Papua yang dilakukan bersama-
sama warga satu kampung. Disebut bakar batu karena benar-benar batu dibakar
hingga panas membara, kemudian ditumpuk di atas makanan yang akan dimasak.
Tiap daerah dan suku di kawasan Lembah Baliem memiliki istilah sendiri
untuk merujuk kata bakar batu. Masyarakat Paniai menyebutnya dengan gapiia
atau ‘mogo gapiia‘, masyarakat Wamena menyebutnya kit oba isagoa, sedangkan
masyarakat Biak dan Jayawijaya menyebutnya dengan barapen. Namun,
tampaknya barapen menjadi istilah yang paling umum digunakan.
Prosesi Pesta Bakar Batu biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap bakar makanan, dan makan bersama. Tahap persiapan adalah
kegiatan membuat lubang dan membakar batu hingga membara. Pada saat itu,
masing-masing suku menyerahkan babi atau makanan lainnya untuk dimasak.
Tahap kedua adalah memasukkan makanan ke dalam lubang yang sudah diisi batu
membara yang dilapisi daun pisang. Setelah matang, tahap berikutnya makan
bersama di lapangan tengah kampung.
(Sumber: https://www.scribd.com)

Cermati teks laporan hasil observasi di atas!


1. Tuliskan gagasan pokok teks Upacara Bakar Batu pada setiap paragraf!
2. Susunlah gagasan pokok tersebut menjadi sebuah ringkasan!
3. Kemukakan jawaban Anda dengan mengisi kolom berikut ini!

Paragraf Gagasan Pokok

17
Paragraf Gagasan Pokok

Ringkasan

Menyimpulkan Fungsi Teks Laporan Observasi

Teks laporan hasil observasi berfungsi untuk memberitahukan atau


menjelaskan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Hasil observasi terhadap suatu
objek juga dapat berfungsi untuk memberitahukan pihak berwenang atau terkait
suatu informasi. Selanjutnya, informasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar
penyusunan kebijakan. Teks laporan hasil observasi dapat dijadikan bahan
informasi untuk berbagai kepentingan. Teks laporan hasil observasi secara umum
juga berfungsi sebagai alat pendokumentasian suatu objek atau suatu kegiatan.
Selain itu, teks laporan hasil observasi berfungsi juga sebagai pertanggungjawaban
atas suatu kegiatan yang dilaksanakan. Salah satu contohnya adalah teks laporan
hasil observasi Sistem Noken dan Upacara Bakar Batu.

Fungsi Teks Laporan Observasi


1) Memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan
pengamatan.
Berdasarkan observasi dan pengamatan yang telah dilakukan setelah
melakukan kegiatan belajar mengajar selama seminggu, kami menyimpulkan
bahwa pendidikan di Desa Koranji kurang merata bahkan dapat dikatakan cukup
memprihatinkan. Simpulan tersebut didapatkan karena beberapa anak kelas 5 dan
6 SD yang kami ajar belum dapat membaca, menulis, dan bahkan tidak dapat
melafalkan alfhabet. Hal ini mungkin dapat terjadi karena beberapa. faktor. Salah
satunya adalah sistem pengajaran yang belum efektif dan kualitas staf pengajar
yang patut dipertanyakan.
Sumber: http://kknm.unpad.ac.id/koranji/profil/

18
2) Pendokumentasian Suatu Kegiatan

Kegiatan bulan bahasa merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan


siswa SMA Negeri 1 Wamena untuk memperingati Sumpah Pemuda.
Kegiatan bulan Bahasa tahun ini berdasarkan sasaran pesertanya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu kegiatan eksternal dan internal. Kegiatan
eksternal adalah kegiatan lomba yang dapat diikuti peserta dari luar SMA
Negeri 1 Wamena. Kegiatannya mencakup lomba mading, fashion street
dan sayembara menulis cerita pendek. Kegiatan internal adalah kegiatan
yang hanya boleh diikuti siswa SMA Negeri 1 Wamena. Kegiatannya
mencakup pemilihan duta wisata SMA Negeri 1 Wamena, lomba pidato
bahasa Inggris, dan lomba bazar.

Tugas

Jembatan Merah Holtekamp

Jembatan Merah Holtekamp


Papua adalah jembatan yang
menghubungkan Muara Tami ke kota
Jayapura. Jembatan ini memangkas
waktu tempuh dari Kota Jayapura ke
Muara Tami maupun Pos Lintas Batas
Negara (PLBN) Skouwdari 2,5 jam
menjadi 60 menit.
Pembangunan jembatan yang
membentang di atas Teluk Youtefa
sepanjang 732 meter berakhir di Pantai
Hamadi, Jayapura. Jembatan yang
panjangnya 732 meter ini dirakit dan dikapalkan dari Surabaya. Ada tiga
perusahaan milik negara yang turut terlibat dalam proses pembangunan jembatan
Merah Holtekamp ini, yaitu PT. Pembangunan Perumahan, PT. Hutama Karya,
dan PT. Nindya Karya.
Kehadiran jembatan Merah Holtekamp yang merupakan jembatan
kebanggaan Jokowi (lewat laman face booknya) sangat dibutuhkan masyarakat
Papua, khususnya Kota Jayapura dan sekitarnya di bidang transportasi dari Muara
Tami ke kota Jayapura, demikian pula sebaliknya.
(Sumber bacaan: Dana Aditiasari – detikFinance)

19
1. Simpulkanlah fungsi teks laporan hasil observasi Jembatan Merah Holtekamp!
2. Carilah sebuah contoh teks laporan hasil observasi lainnya, kemudian tentukan
fungsinya! Jawaban diisi dalam tabel berikut.

Fungsi Jembatan Merah Holtekamp


memberitahukan

mendokumentasikan

B. Merevisi Isi Teks Laporan Hasil Observasi

Melengkapi Isi Teks Laporan Hasil Observasi

Setiap teks pasti memiliki struktur dan unsur pembangun. Demikian pula
dengan teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi disusun dengan
struktur berikut ini.

Struktur Teks Laporan Observasi


Struktur teks laporan hasil observasi disusun berikut ini.
1) Pernyataan Umum atau Klasifikasi
Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan.
Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara
garis besar pemahaman tentang hal tersebut.
Contoh:
Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa. Mamalia laut,
bertubuh besar, cerdas dan hidup bebas di samudera. Cara bernapasnya juga
istimewa. Kalau makhluk laut lain bernapas dengan insang, maka paus
menggunakan paru-parunya. Berdasarkan ada/tidak adanya giginya, paus
terbagi menjadi dua kategori yaitu paus bergigi dan baleen atau balin atau
paus yang tidak bergigi.
Dikutip dari http://www.ngasih.com dengan penyesuaian.

20
Contoh paragraf di atas pernyataan umum disajikan dalam kalimat definisi.
Kalimat definisi seringkali mengggunakan konjungsi adalah, ialah, yakni,
merupakan, dan yaitu. Kalimat di atas pengklasifikasian paus disajikan dengan
mencantumkan tiga hal yaitu: (a) objek yang dilaporkan, yakni paus; (b) dasar
pengelompokan; dan (c) jumlah anggota objek.

Kelelawar disebut sebagai hewan yang menakutkan karena selalu


dihubungkan dengan mitos vampir. Bagaimana fakta sebenarnya tentang
kelelawar? Hewan ini termasuk jenis mamalia, hewan beranak dan menyusui,
seperti anjing, kucing, sapi, dan lainlain.
Hewan menyusui ini berasal dari ordo Chiroptera. Hanya ada tiga jenis
kelelawar di dunia yang mengisap darah. Tiga jenis kelelawar yang hidup di
bagian tengah dan selatan Amerika tersebut menggigit hewan ternak dan mengisap
hanya sedikit darahnya tanpa membahayakan nyawa. Kelelawar merupakan satu-
satunya mamalia yang bisa terbang.
(Sumber: http://www.ngasih.com dengan penyesuaian)

Kutipan pernyataan umum disajikan dalam kalimat definisi dan diikuti


dengan pengklasifikasian menggunakan dasar yang jelas.

2) Deskripsi Bagian
Deskripsi perbagian menjelaskan aspek-aspek tertentu dari objek yang
diobservasi.

Semua makhluk di dunia ini dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu
benda hidup dan benda mati. Yang pertama sering disebut makhluk hidup dan
yang kedua disebut benda mati. Benda hidup mempunyai ciri-ciri umum, seperti
bergerak, bernapas, tumbuh, dan mempunyai keturunan. Benda hidup juga
membutuhkan makanan. Benda mati dibedakan dari benda hidup karena benda
mati tidak mempunyai ciri-ciri umum tersebut. Kera, tumbuh-tumbuhan, ikan, dan
bunga adalah contoh benda hidup. Sementara itu, kaca, air, plastik, baja, dan
oksigen adalah contoh benda mati.

3) Deskripsi Manfaat
Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati
memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan.

Selain untuk digunakan sebagai tas sehari-hari, noken juga


digunakan sebagai alat dalam pemilu. Di dalam petunjuk (Juknis) KPU
Papua no 1 tahun 2013, noken digunakan sebagai kotak suara.

21
Laporan Observasi Definisi Umum
Bagian I
Struktur Teks

Deskripsi Bagian
Anggota aspek yang dilaporkan Bagian II
Klasifikasi

Bagian III
Deskripsi Kegunaan

Teks laporan hasil observasi minimal terdiri atas pernyataan umum (tentang
hal atau objek yang dilaporkan), deskripsi bagian-bagian dari objek yang
dilaporkan, dan penjelasan atau deskripsi manfaat dari objek tersebut.
Saat menganalisis struktur teks, kalian dapat menemukan bagian-bagian
informasi yang tidak lengkap. Misalnya dapat menemukan suatu teks laporan hasil
observasi tidak dilengkapi dengan: (a) pengklasifikasian/pengelompokan objek
yang diobservasi atau (b) tidak memiliki deskripsi manfaat. Sekarang,
bandingkanlah teks Jembatan Merah Holtekamp dengan teks Mengenal Suku
Koroway berikut.

Mengenal Suku Korowai


Rumah Pohon Suku KorowaiJeratpapua.org

Suku Korowai adalah suku yang baru


ditemukan keberadaannya sekitar 35 tahun lalu
di pedalaman Papua. Berpopulasi sekitar 3.000
orang. Suku terasing ini hidup di rumah pohon
yang disebut Rumah Tinggi. Beberapa rumah
bahkan bisa mencapai ketinggian 50 meter dari
permukaan tanah. Suku Korowai adalah salah
satu suku di daratan Papua yang tidak
menggunakan koteka.
Keunikan suku Korowai adalah membangun sebuah rumah di atas pohon.
Untuk membangun rumah dipilih pohon besar yang kokoh sebagai tiang utama.
Lantainya terbuat dari cabang. Kulit pohon sagu digunakan untuk membuat

22
dinding. Atapnya dari daun hutan. Untuk merangkai rumah, dipilih tali rotan yang
kuat. Untuk menjangkau rumah, disusun tangga panjang menjulai ke bawah.
Suku Korowai sangat patuh pada adat. Mereka mengenal pesta sagu. Ritual
ini dilakukan setiap terjadi kelahiran, perkawinan, dan kematian. Pada momen
seperti itu, barang-barang bernilai sosial seperti babi, gigi anjing, dan kerang
disajikan kepada kelompok yang menyelenggarakan ritual. Kelompok yang
menerima wajib membalas pesta berikutnya.
Masyarakat Suku Korowai dulu memiliki kebiasaan memakan daging
manusia (kanibal) walau tidak dilakukan setiap saat. Ritual ini sudah jauh
berkurang sejak mereka mulai mengenal dunia luar. Mereka juga memakan daging
hewan yang biasa diburu, seperti burung kasuari, ular, kadal, rusa, atau babi hutan.
Mereka juga memenuhi nutrisinya dengan makan larva kumbang.
Keluarga Korowai sangat menyadari hal baik dan jahat. Mereka juga harus
mengetahui keseimbangan alam, kesehatan, seksualitas, dan pengetahuan dunia
roh. Korowai percaya bahwa alam semesta dipenuhi dengan makhluk spiritual
yang berbahaya. Roh-roh nenek moyang memainkan peran khusus. Beberapa
wanita tua yang memiliki pengetahuan spiritualitas dianggap sebagai tokoh.
Mereka percaya bahwa seseorang dapat menjelma menjadi hewan. Mereka juga
meyakini roh orang yang meninggal akan berkeliaran di sekitar rumah pohon
untuk beberapa waktu. Untuk itu, sebelum menempati rumah, mereka melakukan
ritual malam mengusir roh jahat.
(Sumber: http//www.jeratpapua.org/wp_kontent/uplod/2015/03)

Tugas

1. Apakah dalam teks laporan hasil observasi Mengenal Suku Koroway terdapat:
1) peryataan umum tentang hal yang diobservasi;
2) deskripsi bagian objek yang dilaporkan;
3) manfaat objek yang dilaporkan?
2. Apakah dalam teks laporan hasil observasi Jembatan Merah Holtekamp
terdapat:
1) peryataan umum tentang hal yang diobservasi;
2) deskripsi bagian objek yang dilaporkan;
3) manfaat objek yang dilaporkan?

23
3. Apabila teks laporan hasil observasi Mengenal Suku Koroway atau Jembatan
Merah Holtekamp tersebut tidak lengkap, lengkapilah isi teks laporan hasil
observasi tersebut, sehingga menjadi teks laporan hasil observasi yang lengkap.

Membenahi Kesalahan Isi Teks Laporan Hasil observasi

Dalam teks laporan hasil observasi tentu terdapat kesalahan isi teksnya. Oleh
karena itu, perlu dibenahi kesalahan isi teks tersebut.

Bagian Teks Analisi Isi

Noken merupakan tas tradisional masyarakat


Papua yang diletakkan di atas kepala dan terbuat
dari serat kulit kayu yang digunakan untuk Pernyataan umum
membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari. berisi definisi umum
Masyarakat Papua biasanya menggunakannya tentang objek yang
untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti diobservasi, yaitu noken
sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa
barang-barang dagangan ke pasar.

Noken yang berukuran besar disebut yatoo Klasifikasi berdasarkan


dipakai untuk membawa barang, seperti kayu ukuran nokennya. Perhati-
bakar, tanaman hasil panen, barang-barang kan urutan klasifikasi
belanjaan, atau bahkan digunakan untuk ukuran noken dan keguna-
menggendong anak. Yang berukuran sedang annya. Urutan tersebut
disebut gapagoo digunakan untuk membawa juga menjadi dasar
barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang, dan sistematika penulisan
yang berukuran kecil disebut mitutee digunakan deskripsi tiap bagian yang
untuk membawa barang-barang pribadi. diklasifikasikan.

Pada contoh di atas dapat kamu temukan bagian pernyataan umum terdapat
dua hal, yaitu: (a) definisi tentang noken dan (b) pengelompokan ukuran noken.
Selanjutnya, perhatikan contoh pengklasifikasian dan bagian pernyataan
umum berikut ini!

24
a. Kutipan 1

Noken merupakan tas anyaman tradisional Papua yang dibuat dari kulit kayu dan
digunakan orang Papua yang mendiami pegunungan yang dibuat oleh penduduk
lokal. Noken memiliki ukuran yang bervariasi yang berukuran besar disebut
yatoo dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen,
barang-barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong anak,
yang berukuran sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-
barang belanjaan dalam jumlah sedang, dan yang berukuran kecil disebut mitutee
digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.
(Dikutip dengan adanya perubahan)

b. Kutipan 2

Noken merupakan tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan


menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu yang digunakan untuk
membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.
(Dikutip dengan adanya perubahan)

Pelajarilah cara membuat kalimat definisi yang baik dan cara menguji
ketepatannya, yaitu dengan mengubah kalimat definisi berikut ini.
Tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan
terbuat dari serat kulit kayu yang digunakan untuk membawa barang-barang
kebutuhan sehari-hari disebut noken.
(Dikutip dengan adanya perubahan)

Selanjutnya, pelajarilah bagaimana cara membuat pengklasifikasian yang


baik. Pengklasifikasian sebuah objek yang baik harus menyebutkan dasar
pengklasifikasian dan jumlah keanggotaannya.
Pada kutipan satu di atas pengklasifikasian noken dapat dilihat dalam
kalimat berikut.

Noken memiliki ukuran yang bervariasi, yaitu ukuran yang besar disebut yatoo
dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-
barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong anak yang berukuran
sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam
jumlah sedang, dan yang berukuran kecil disebut mitutee digunakan untuk membawa
barang-barang pribadi.
(Dikutip dengan adanya perubahan)

25
Dalam kalimat di atas pengklasifikasian ukuran dan kegunaan noken
disajikan dengan mencantumkan tiga hal, yaitu: (a) objek yang dilaporkan yaitu
noken; (b) dasar pengelompokan adalah ukuran; dan (c) jumlah anggota objek
yang dilaporkan ada tiga.

Bandingkan kutipan 1 dan 2 dengan dua kutipan berikut ini!


c. Kutipan 3

Membuat noken cukup rumit karena menggunakan cara manual dan tidak
menggunakan mesin. Kayu tersebut diolah, dikeringkan, dipilah-pilah serat-
seratnya, kemudian dipintal secara manual menjadi tali/benang. Variasi warna
pada noken dibuat dari pewarna alami. Proses pembuatannya bisa mencapai 1 s.d.
2 minggu. Noken yang ukuran besar bisa mencapai 3 minggu bahkan sampai 2 s.d.
3 bulan, tergantung prosesnya. Di daerah Sauwadarek, Papua, masih bisa kita
temukan pembuatan noken secara langsung.
(Dikutip dengan adanya perubahan)

d. Kutipan 4

Harga noken di sana relatif murah, antara Rp25.000,00 – Rp50.000,00 per buah
tergantung jenis dan ukurannya. Noken dibuat oleh orang perempuan Papua asli
dan hanya merekalah yang berhak membuatnya, perempuan yang menguasai
pembuatan noken menunjukkan bahwa ia telah dewasa. Jika sudah dianggap
dewasa, maka perempuan Papua barulah boleh menikah.
(Dikutip dengan adanya perubahan)

Deskripsi Bagian
Deskripsi bagian yang baik disajikan mengikuti urutan dalam
pengklasifikasian. Perhatikan paragraf-paragraf yang merupakan deskripsi bagian
secara berurutan membahas ukuran dan manfaat noken. Noken yang berukuran
besar disebut yatoo dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman
hasil panen, barang-barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong
anak, yang berukuran sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-
barang belanjaan dalam jumlah sedang, dan yang berukuran kecil disebut mitutee
digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.

26
Perhatikan analisis isi deskripsi bagian berikut ini!
Bagian Teks Analisi Isi
Noken terbuat dari bahan baku kayu Perhatikanlah urutan
pohon Manduam, pohon Nawa, atau Anggrek atau sistematika penyajian
hutan dan masih banyak lagi jenis pohon yang deskripsi tiap bagiannya
umum digunakan. Masyarakat Papua biasanya mengikuti urutan
menggunakan noken untuk bermacam kegiatan, pengklasifikasian yang
tergantung dari ukurannya. Noken yang telah disampaikan pada
berukuran besar disebut yatoo dipakai untuk bagian sebelumnya.
membawa barang seperti kayu bakar, tanaman Pada bagian inilah
hasil panen, barang-barang belanjaan, atau setiap jenis objek atau
bahkan digunakan untuk menggendong anak, bagian dari objek diuraikan
yang berukuran sedang disebut gapagoo secara lebih detail.
digunakan untuk membawa barang-barang Setiap objeknya
belanjaan dalam jumlah sedang, dan yang dijelaskan dengan
berukuran kecil disebut mitutee digunakan menggunakan kalimat
untuk membawa barang-barang pribadi. deskripsi.

Apabila pada bagian pernyataan umum terdapat kalimat definisi dan kalimat
pengklasifikasian, dalam bagian klasifikasi akan ditemukan kalimat deskripsi.
Contoh kalimat deskripsi dapat dilihat berikut ini.
1) Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau
Anggrek hutan, dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan.
2) Masyarakat Papua biasanya menggunakan noken untuk bermacam kegiatan,
tergantung dari ukurannya. Noken yang berukuran besar disebut yatoo dipakai
untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-
barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong anak, yang
berukuran sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang
belanjaan dalam jumlah sedang, dan yang berukuran kecil disebut mitutee
digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.

Deskripsi Manfaat
Teks laporan hasil observasi biasanya diakhiri dengan deskripsi manfaat.
Manfaat objek yang diobservasi tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Pada teks Noken deskripsi manfaat dinyatakan pada paragraf terakhir berikut ini.

27
Bagian Teks Analisis Isi
Noken yang berukuran besar disebut yatoo dipakai untuk
membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen,
barang-barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk Deskripsi
menggendong anak, yang berukuran sedang disebut gapagoo manfaat
digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam berisi
jumlah sedang, dan yang berukuran kecil disebut mituteedi manfaat
gunakan untuk membawa barang-barang pribadi. Keunikan objek yang
Noken juga difungsikan sebagai hadiah kenang-kenangan diobservasi.
untuk tamu yang biasanya baru pertama kali menginjakkan
kaki di bumi Papua dan dipakai dalam upacara.

Tugas

Bacalah teks laporan hasil observasi berikut ini, kemudian kerjakan tugas
yang disajikan di bagian akhir teks sesuai dengan petunjuk.

Noken

Noken yaitu tas tradisional masyarakat Papua yang terbuat dari serat kayu
dan diletakkan di atas kepala. Sama dengan tas umumnya, noken ini digunakan
untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari. Masyarakat Papua biasa
menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian, seperti sayuran, umbi-
umbian, dan untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar.
Karena keunikannya yang dibawa
dengan kepala, noken ini didaftarkan
ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya
tradisional dan warisan kebudayaan dunia tak
benda pada 04 Desember 2012. Pengakuan
UNESCO ini akan mendorong upaya
perlindungan dan pengembangan warisan
budaya Noken, yang dimiliki oleh lebih dari
250 suku bangsa di Provinsi Papua dan Papua
Barat.

28
Para wanita di Papua sejak kecil sudah harus belajar membuat noken.
Membuat noken dari dulu hingga saat ini dapat melambangkan kedewasaan si
perempuan, karena jika perempuan papua belum bisa membuat noken, dia tidak
dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah.
Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau
Anggrek hutan, dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan.
Membuat noken cukup rumit, karena menggunakan cara manual dan tidak
menggunakan mesin. Kayu tersebut diolah, dikeringkan, dipilah-pilah serat-
seratnya, kemudian dipintal secara manual menjadi tali atau benang. Variasi warna
pada noken dibuat dari pewarna alami. Proses pembuatannya bisa mencapai 1 s.d.
2 minggu, untuk noken dengan ukuran besar bisa mencapai 3 minggu bahkan
sampai 2 s.d. 3 bulan tergantung prosesnya. Di daerah Sauwadarek, Papua, masih
bisa kita temukan pembuatan Noken secara langsung.
Keunikan noken juga difungsikan sebagai hadiah kenang-kenangan untuk
tamu yang biasanya baru pertama kali menginjakkan kaki di bumi Papua dan
dipakai dalam upacara. Karena keunikannya, noken juga digunakan sebagai oleh-
oleh bagi sanak keluarga atau hiasan oleh pendatang yang berkunjung ke Papua.
(Sumber: wikipedia.org)

Berdasarkan teks laporan hasil observasi di atas, kerjakan tugas berikut ini!
1. Jawablah pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kalimat definisinya sudah tepat? Jelaskan
alasanmu!
2. Apakah pengklasifikasian objek yang diobservasi sudah
disajikan dalam kalimat yang tepat? Jelaskan alasanmu!
3. Apakah urutan penyajian dalam deskripsi bagian telah
mengikuti urutan pengklasifikasian objek yang
diobservasi? Jelaskan jawabanmu!
4. Apakah dalam teks laporan hasil observasi tersebut telah
terdapat deskripsi manfaat? Jelaskan jawabanmu!
5. Apakah dalam teks tersebut terdapat kalimat yang tidak
padu atau menyimpang dari topik yang dibahas? Jelaskan
jawabanmu!

29
2. Berdasarkan hasil pekerjaanmu di atas, benahilah teks laporan hasil observasi di
atas sehingga benar isi laporannya!

C. Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Observasi

Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Observasi

1. Kata, Frasa Verba, dan Nomina


Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah
teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda).
Kata: Satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Satuan
bahasa yang dapat berdiri sendiri terjadi dari morfem tunggal atau
gabungan morfem (mahakuasa, pejuang, pancasila, mengikuti).
Frasa: Gabungan kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif hanya menduduki
satu fungsi dalam sebuah kalimat.
Misalnya: gunung tinggi  frasa nonpredikatif
gunung itu tinggi bukan frasa karena predikatif.

Kata Frasa
… tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan
menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu yang
digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-
hari …
Noken
… kerajinan tangan khas Papua berbentuk seperti tas.
… terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa
atau Anggrek hutan, dan masih banyak lagi jenis pohon yang
umum digunakan.
UNESCO … lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB

1) Kata benda (nomina) biasanya berfungsi sebagai subyek atau obyek dari
klausa; kelas kata ini sering berpadanan dengan orang, benda, atau hal yang
dibendakan. Kelas kata ini ditandai tidak dapatnya bergabung dengan kata
tidak tetapi kata bukan.

30
2) Kata kerja material (verba) atau kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu
benda yang ditandai dengan kemungkinan diawali kata tidak.
Musibah banjir di Jakarta bukan semata melumpuhkan akses transportasi
yang kemudian membatasi aktivitas warga dan merugikan berbagai pihak.
Banjir telah memakan banyak korban, jumlah pengungsi pun terus bertambah
di sejumlah titik banjir di Jakarta hingga Bekasi. Berbagai pihak pun mulai
mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan dan menunjukkan
kepedulian. Dari bantuan komunitas, yayasan, organisasi internasional,
relawan, hingga situs belanja online juga turun tangan (Kosasih).

Kata Frasa Verba


menggunakan dengan menggunakan
dibawa yang dibawa
membawa untuk membawa

3) Menggunakan kopula, yakni kata adalah, merupakan, yaitu. Kata-kata itu digunakan
untuk menjelaskan pengertian atau konsep.
Contoh:
(1) Darah adalah cairan merah yang kental. Terdapat sekitar 3,5 liter darah
pada rata-rata tubuh manusia dan dapat digolongkan menjadi golongan A,
B, O, dan AB.
(2) Terdapat tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler.
Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang lebar. Pembuluh darah
jenis ini menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh. Darah pada
pembuluh arteri berwarna merah cerah dan mengandung oksigen.
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang sempit. Pembuluh
darah jenis ini memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis. Adapun
pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil.
(3) Jantung adalah organ yang berbentuk seperti kerucut. Jantung terletak di
tengah dada bagian dalam. Jantung merupakan organ yang tebal, berotot,
dan mempunyai empat bilik. Rata-rata jantung mempunyai ukuran panjang
kira-kira 13 cm, lebar 9 cm, dan tebal 6 cm. Berat jantung sekitar 300
gram.

2. Menyatakan Pengelompokan, Perbedaan, atau Persamaan


a. Semua benda di dunia ini dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok,
yaitu benda hidup dan benda mati.
b. Benda mati dibedakan dari benda hidup karena benda mati tidak
mempunyai ciri-ciri umum tersebut.

31
c. Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia, yaitu binatang
yang menyusui.

3. Kata yang Menggambarkan Sifat atau Perilaku Benda, Orang, atau Suatu
Keadaan
Ini berkaitan dengan kepentingan di dalam memaparkan suatu objek dengan
sejelas-jelasnya.
Contoh:
1) Sekitar dua ratus pelajar SMA, SMK, dan sederajat, berkumpul ....
2) Kelompok pelajar ini melakukan pawai ....
3) Rombongan ini terbagi ....
4) Mereka asyik memainkan ....
5) ... sekelompok pelajar yang berbaris.
Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan darah,
tetapi hidup. Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat melakukan sesuatu yang
sangat penting yang tidak dapat dilakukan oleh binatang. Tumbuh-tumbuhan
dapat menghasilkan makanan sendiri, sedangkan binatang tidak. Rumput,
gandum, dan tanaman keras adalah jenis tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak
semua tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga. Oleh karena itu, tumbuh-
tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tumbuh-tumbuhan berbunga dan
tumbuh-tumbuhan tidak berbunga. Mawar, jagung, dan tanaman buah
mempunyai bunga, tetapi jamur, lumut, dan pakis tidak (Kosasih. 2014).

Dalam contoh di atas, pemaparan tumbuhan didahului oleh penggunaan kata


mempunyai. Di samping itu, dapat pula digambarkan langsung oleh
penggunaan kata-kata yang menyatakan keadaan, seperti bergerak, melakukan,
menghasilkan, berbunga, dan sejenisnya.

4. Banyak Menggunakan Kata-kata Teknis (Istilah Ilmiah) Berkaitan dengan


Tema (Isi) Teks
Hal ini terkait dengan sifat laporan itu sendiri yang pada umumnya merupakan
teks yang bersifat keilmuan.
Contoh:

Binatang dapat dibagi menjadi vertebrata dan invertebrata. Makhluk


vertebrata mempunyai tulang belakang yang meliputi manusia, burung,
anjing, katak, dan lain-lain. Sementara invertebrata tidak mempunyai tulang
belakang, yang meliputi ubur-ubur, kupu-kupu, dan laba-laba. Terdapat lima
kelompok vertebrata, yaitu mamalia, burung, amfibi, reptilia, dan ikan.
(Kosasih. 2014).

32
5. Afiksasi
Kata dalam teks dapat berupa kata dasar atau kata turunan. Kata turunan
tersebut merupakan hasil proses morfologis. Proses morfologis dilakukan dengan
cara afiksasi atau pengimbuhan, reduplikasi atau pengulangan, dan kompositum
atau pemajemukan. Pada proses pengimbuhan, suatu kata yang melalui afiksasi
bisa berubah jenis. Sebagai contoh, verba bisa berubah menjadi nomina karena
mengubah imbuhan.
Contoh:
Kata
No Jenis Imbuhan Kata Dasar Jenis
Berimbuhan
1. pertunjukan nomina pe(R)-an Tunjuk verba
2. menakuti verba meN-i Takut sifat
3. getaran nomina -an Getar nomina
4. bereproduksi verba ber- reproduksi verba
5. pedesaan benda pe-an Desa Benda

6. Perubahan Kelas Kata


Kelas kata adalah golongan kata dalam satuan bahasa berdasarkan kategori
bentuk, fungsi, dan makna dalam sistem gramatikal. Menurut Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia, kelas kata terdiri dari: verba/kata kerja; nomina/kata benda;
pronomina/kata ganti orang; numeralia/kata bilangan; adjektiva/kata sifat;
adverbia/kata keterangan; dan kata tugas seperti kata tugas penunjuk: ini, itu,
sana, sini.
Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika diberi imbuhan me(N)-,
be(R)-, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an. Kata dasar yang sama dapat
berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe(N)-, pe(R)-, -an, atau
terkadang ke-an. Berikut contoh kata dan kelas kata.
No Kata Dasar Jenis Verba Nomina
1. kata nomina berkata Perkataan
2. hasil nomina menghasilkan keberhasilan
3. ubah verba berubah Perubahan
4. lemah adjektiva melemah kelemahan
5. kuat adjektiva menguatkan Penguat

7. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi


1) Kalimat definisi berisi uraian tentang makna kata, frase, atau lambang.
Contoh:
a. Noken merupakan tas tradisional masyarakat Papua yang diletakkan di
atas kepala dan terbuat dari serat kulit kayu.
b. Noken adalah kerajinan tangan khas Papua berbentuk seperti tas.

33
2) Kalimat deskripsi berisi penggambaran konstituen ujaran dan hubungannya
dari sudut semantik.
Contoh:
a. Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa atau
Anggrek hutan, dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum
digunakan.
b. Noken dapat digunakan untuk bermacam kegiatan, seperti noken yang
berukuran besar disebut yatoo dipakai untuk membawa barang seperti
kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan, atau bahkan
digunakan untuk menggendong anak; yang berukuran sedang disebut
gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam
jumlah sedang, dan yang berukuran kecil disebut mitutee digunakan untuk
membawa barang-barang pribadi.
c. Harga Noken di sana relatif murah, antara Rp25.000 - Rp50.000 per buah
tergantung jenis dan ukurannya.

8. Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks


Kalimat: satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi
final dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa bebas.
Klausa: satuan gramatikal berupa kelompook kata yang sekurang-kurangnya
terdiri dari subjek dan predikat (predikatif) dan mempunyai potensial
untuk menjadi kalimat.

Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan


atas:
1. Kalimat Simpleks/Tunggal: kalimat yang hanya memiliki satu klausa bebas.
Contoh kalimat simpleks dengan bermacam pola:
1) Ada beragam jenis noken di Papua.
P S K

2) Kelelawar merupakan hewan unik.


S P Pel

3) Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.


S P K

2. Kalimat Majemuk: kalimat yang terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal
yang saling berhubungan, baik koordinasi maupun subordinasi. Kalimat
majemuk dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu:

34
1) Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)
Kalimat yang terbentuk dari dua atau lebih klausa dan kedudukan tiap
kalimat sederajat yang dihubungkan oleh konjungsi koordinatif.

Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi:


a. Kalimat majemuk setara penggabungan
Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau
serta.
Contoh:
a) Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
b) Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.

b. Kalimat majemuk setara pertentangan


Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi, sedangkan,
namun, melainkan.
Contoh:
a) Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan Jepang termasuk
negara yang sudah maju.
b) Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan adik.

c. Kalimat majemuk setara pemilihan


Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata atau.
Contoh:
a) Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.
b) Aku atau dia yang akan kamu pilih.

d. Kalimat majemuk setara penguatan


Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata bahkan.
Contoh:
a) Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.
b) Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan
sadis.

35
e. Kalimat majemuk setara urutan waktu
Kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.
f. Kalimat majemuk setara yang menandakan suatu kejadian berurutan
Dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata
lalu dan kemudian.
Contoh:
Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SD, kemudian
disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SMP.

2) Kalimat Majemuk Bertingkat (Subordinatif)


Kalimat majemuk yang terbentuk dari dua atau lebih klausa yang tidak
bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat.
Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut klausa
utama/induk kalimat. Bagian yang lebih rendah kedudukannya disebut
klausa sematan/anak kalimat.

Klausa Tunggal + Klausa Tunggal


Induk kalimat Anak kalimat

Konjungsi Subordinatif

36
Kalimat majemuk bertingkat dihubungkan oleh konjungsi subordinatif,
yaitu:
Waktu : ketika, sejak
Sebab : karena, oleh karena itu, sebab, oleh sebab itu
Akibat : hingga, sehingga, maka
Syarat : jika, asalkan, apabila
Perlawanan : meskipun, walaupun
Pengandaian : andai kata, seandainya
Tujuan : agar, supaya, untuk, biar
Perbandingan : seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah
Pembatasan : kecuali, selain
Alat : dengan + kata benda: dengan tongkat
Kesertaan : dengan + orang
Contoh:
Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para
hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.

Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer


itu.
Anak kalimat: Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.

Fungsi-fungsi utama dalam dalam kalimat majemuk setara membentuk


induk kalimat atau klausa atasan. Fungsi-fungsi yang membentuk tingkat, yaitu
yang mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan atau anak kalimat.
Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi
koordinatif (setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai
dengan penggunaan konjungsi subordinatif (bertingkat).

Tugas

1. Lakukan analisis kebahasaan pada teks Jembatan Merah Holtekamp atau Noken
di atas.
2. Tulislah hasil analisis kamu dalam tabel seperti dalam contoh berikut!
3. Kamu dapat menuliskannya pada buku kerjamu.

37
Teks laporan observasi:

Kata Nomina Frasa Nomina

Kata Verba Frasa Verba

4. Analisislah afiksasi yang terjadi pada kata berimbuhan di bawah ini!

No Kata Berimbuhan Jenis Kata Imbuhan Kata Dasar


1. menggunakannya
2. kerajinan
3. dipandang
4. berukuran
5. belanjaan

5. Carilah kata dasar kemudian ubahlah ke dalam verba dan nomina dengan proses
pengimbuhan (afiksasi) dengan cara melengkapi tabel di bawah ini.

No. Kata Dasar Jenis Verba Nomina


1.
2.
3.
4.
5.

6. Tulislah masing-masing 5 contoh kalimat definisi, yaitu kalimat yang


menggunakan verba definitif dan 5 contoh kalimat deskripsi, yaitu kalimat yang
menggunakan verba sebagai deskriptif.

38
No Kalimat Definitif Kalimat Deskripsi
1.
2.
3.
4.
5.

7. Temukan 2 contoh kalimat simpleks dalam teks di atas!


8. Temukan 2 kalimat majemuk setaranya!
9. Temukan 2 kalimat majemuk bertingkat!
10. Presentasikan hasil kerjamu di depan kelas!

Membenahi Kesalahan dalam Teks Laporan

Sebuah teks laporan hasil observasi selain harus benar berdasarkan


strukturnya, kebenaran isinya, juga harus memenuhi kaidah bahasa Indonesia
baku. Berikut ini kamu secara khusus akan mempelajari penulisan:
(a) Huruf kapital.
(b) Di dan ke sebagai imbuhan dan sebagai kata depan.

Perhatikan kutipan teks laporan hasil observasi berikut ini.

Para wanita diPapua sejak kecil sudah harus belajar untuk membuat noken,
karena membuat noken dari dulu hingga saat ini dapat melambangkan
kedewasaan si perempuan itu. Karena jika perempuan Papua belum bisa
membuat noken dia tidak dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk
menikah.

Berdasarkan Pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EyD), apakah


penulisan di dan ke pada teks di atas sudah benar? Diskusikan dengan temanmu
bagaimana seharusnya.

39
Tugas

Bacalah kembali teks laporan hasil observasi berjudul Sampah, kemudian


kerjakan tugas-tugas berikut ini.
Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya


suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir,
industri, dan pertambangan. Sampah di bumi ini akan terus bertambah selama
masih ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia maupun alam. Berdasarkan sifat
dan bentuknya, sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah
anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah
membusuk. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, dan daun-
daunan. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sampah anorganik merupakan
sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. Contoh sampah anorganik
adalah plastik, kayu, kaca, dan kaleng.
Dewasa ini sampah semakin bertambah terutama di kota-kota besar seperti
Jakarta dan Surabaya. Perlu disadari bahwa pelestarian lingkungan hidup bukanlah
tanggung jawab Pemerintah saja, tetapi tanggung jawab kita semua.

Sumber: Buku Siswa Bahasa Indnesia Kelas X untuk SMA/MA/SMK/MAK


oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 2015

1. Analisislah kebenaran kalimat definisinya. Apabila masih salah, benahilah


sehingga menjadi benar!
2. Benahilah penggunaan huruf kapital yang masih salah, sehingga sesuai dengan
Pedoman Ejaan.
3. Benahi pula penulisan di- dan ke- sebagai imbuhan, di dan ke sebagai kata
depan.

40
D. Mengonstruksi Teks Laporan

Melengkapi Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas

Setiap paragraf yang baik terdapat satu gagasan pokok. Jadi, mengembang-
kan teks dimulai dengan menuliskan gagasan-gagasan pokok terlebih dahulu.
Setiap gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf.
Berikut contoh gagasan pokok:
1. Cenderawasih merupakan jenis burung yang menjadi simbol di Papua.
2. Cenderawasih habitat aslinya di hutan-hutan lebat.
3. Burung cenderawasih botak memiliki kelebihan pada warna yang dimiliki
tubuhnya.
4. Cenderawasih kuning besar atau paradisaea apoda merupakan burung
cenderawasih dengan ukuran tubuh yang besar dengan panjang kurang lebih 43
cm.

Gagasan pertama dapat dikembangkan, dengan menambah gagasan-gagasan


penjelas. Perhatikan contoh berikut ini.

Gagasan Pokok Gagasan Penjelas


Cenderawasih dikenal dengan sebutan bird of paradise,
yang termasuk dalam genus paradisae, yakni genus
paling populer diantara 13 genus burung lainnya.
Cenderawasih Cenderawasih menjadi burung yang sangat terkenal,
merupakan jenis karena memiliki keunggulan pada warna bulunya yang
burung yang cerah mencolok dan sangat indah.
menjadi simbol di Berat burung cenderawasih berkisar antara 50 gram
Papua. sampai 430 gram dan panjang 15 cm sampai 110 cm.
Sebagai burung yang berhabitat pada hutan dataran
rendah, burung cenderawasih bisa kita temui di beberapa
tempat seperti Papua, Maluku, dan Papua New Guinea.

41
Jika gagasan umum dan gagasan penjelas di atas dikembangkan menjadi satu
paragraf akan menjadi paragraf berikut ini.

Cenderawasih merupakan jenis burung yang menjadi simbol di Papua.


Cenderawasih dikenal dengan sebutan bird of paradise, yang termasuk dalam
genus paradisae yakni genus paling populer diantara 13 genus burung lainnya.
Cenderawasih menjadi burung yang sangat terkenal, karena memiliki keunggulan
pada warna bulunya yang cerah mencolok dan sangat indah. Berat burung
cenderawasih berkisar antara 50 gram sampai 430 gram dan panjang 15 cm sampai
110 cm. Sebagai burung yang berhabitat pada hutan dataran rendah, burung
cenderawasih bisa kita temui di beberapa tempat seperti Papua, Maluku, dan
Papua New Guinea.

Apabila dilihat dari letak gagasan pokoknya, sebuah paragraf dibedakan


menjadi empat kelompok, yaitu: (a) deduksi, (b) induksi, (c) campuran, (d) naratif
dan deskriptif. Pada pelajaran ini, kamu hanya akan mempelajari tentang paragraf
deduksi dan induksi. Paragraf deduksi adalah paragraf yang letak gagasan
utamanya di awal paragraf, sedangkan paragraf induksi adalah paragraf yang letak
gagasan utamanya ada di akhir paragraf.

Perhatikan contoh paragraf deduktif berikut ini.


Gagasan Pokok: Warna burung cendrawasih
Contoh paragraf induktif
Warna bulu cenderawasih yang mencolok merupakan kombinasi beberapa
warna yang lain, seperti hitam, cokelat, oranye, kuning, putih, biru, merah, hijau,
dan ungu. Burung ini semakin molek dengan keberadaan bulu memanjang dan
unik yang tumbuh dari paruh, sayap, atau kepalanya. Burung cenderawasih
memiliki keindahan bulu yang khas, yang tidak dimiliki oleh jenis burung lainnya.
Contoh paragraf deduktif
Keunikan lainnya dari burung cenderawasih ini adalah cara memikat
burung betina. Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit.
Jenis paradisaea jantan bila hendak kawin mereka berkumpul untuk bersaing
memperlihatkan keelokan bulunya pada burung betina agar dapat kawin.
Sementara, jenis cicinnurus dan parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan.
Burung jantan jenis ini memiliki dimorfikseksual bersifat poligami. Selain
memamerkan keindahan bulu mereka, cenderawasih jantan bahkan melakukan
gerakan-gerakan atraktif serupa tarian yang dinamis dan indah untuk merebut
perhatian betina.

42
Perhatikan teks berikut ini!
Burung Cenderawasih
Burung cenderawasih adalah salah satu
jenis burung yang terkenal di Papua. Burung ini
umumnya hidup di hutan belantara wilayah
Papua. Habitat aslinya di hutan-hutan lebat
yang umumnya terletak di daerah dataran
rendah dan hanya dapat ditemukan di Indonesia
bagian timur terutama pulau-pulau Selat Torres,
Papua Nugini, dan Australia Timur.
Burung cenderawasih ada beberapa jenis
atau kelompok. Di Indonesia diduga terdapat
sekitar 30 jenis cenderawasih, 28 jenis
diantaranya dapat ditemukan di Papua. Burung cenderawasih ada yang termasuk
anggota famili paradisaeidae dari ordo passeriformes. Burung cenderawasih
anggota famili paradisaeidae; terdiri dari 13 genus dan 43 spesies (jenis). Burung
anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan, terutama bulu yang sangat
memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran
burung cenderawasih mulai dari cenderawasih raja 50 gram dan 15 cm, hingga
cenderawasih paruh-sabit hitam 110 cm dan cenderawasih manukod jambul-
bergulung 430 gram. Jenis lainnya yang paling terkenal adalah anggota genus
paradisaea, termasuk spesies tipenya cenderawasih kuning-besar, paradisaea
apoda.
Burung cenderawasih memiliki keindahan bulu yang khas, tidak dimiliki
oleh jenis burung lainnya. Warna bulu cenderawasih yang mencolok merupakan
kombinasi beberapa warna seperti hitam, cokelat, oranye, kuning, putih, biru,
merah, hijau, dan ungu. Burung ini semakin molek dengan keberadaan bulu
memanjang dan unik yang tumbuh dari paruh, sayap, atau kepalanya.
Keunikan lain dari burung cenderawasih ini adalah cara memikat burung
betina. Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit. Jenis paradisaea jantan
bila hendak kawin, mereka berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokan
bulunya pada burung betina, agar dapat kawin. Sementara, jenis cicinnurus
dan parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. Burung jantan jenis ini
memiliki dimorfik seksual bersifat poligami. Selain memamerkan keindahan bulu
mereka, cenderawasih jantan melakukan gerakan-gerakan atraktif serupa tarian
yang dinamis dan indah untuk merebut perhatian betina.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lesser_Bird_of_Paradise.jpg

43
Tugas

Kembangkan paragraf berikut ini seperti contoh pengembangan paragraf di atas!

No. Gagasan Utama Gagasan Penjelas


1.
Merpati dan dara adalah burung
yang berbadan gempal dengan
leher pendek, paruh ramping
pendek, dan cere berair.

Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi dengan


Memerhatikan Isi dan Aspek Kebahasaan

Kamu sudah berlatih mengembangkan gagasan menjadi paragraf. Untuk


menambah pemahaman kamu tentang teks laporan hasil observasi, buatlah sebuah
teks laporan hasil observasi secara individu! Anda bisa mengkonsultasikan tema
yang akan kamu kembangkan dengan guru di kelasmu.
Ikutilah langkah-langkah berikut ini.
1. Tentukan objek yang akan kamu amati!
2. Susunlah jadwal observasi yang akan kamu lakukan!
3. Lakukanlah observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan
atau pokok-pokok pengamatan terlebih dahulu!
4. Catatlah hasil observasi kamu! Bila memungkinkan ambil foto dan videokan
observasimu!
5. Susunlah teks laporan hasil observasimu dengan memperhatikan ketepatan isi,
struktur, dan kaidah kebahasaannya!
6. Presentasikan teks laporan hasil observasimu di hadapan teman-temanmu!

44
7. Berilah tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks observasi yang disajikan
temanmu!
8. Publikasikan teks laporan hasil observasimu di majalah dinding, majalah
sekolah, blog, atau di media cetak!

Tugas

Susunlah sebuah teks laporan hasil observasi yang ada di sekitarmu


dengan memperhatikan isi dan aspek kebahasaan!

45
RANGKUMAN

1. Teks laporan observasi adalah teks yang ditulis berdasarkan hasil pengamatan
atau observasi, isinya objektif berdasar pada kenyataan.
2. Dari segi isi, laporan hasil observasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) bersifat objektif;
2) ditulis berdasarkan fakta yang ditemukan pada saat pengamatan;
3) tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan yang
tidak tepat, atau pemihakan terhadap sesuatu, dan
4) ditulis secara lengkap.
3. Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur sebagai berikut:
1) pernyataan umum atau klasifikasi;
2) deskripsi bagian, dan
3) deskripsi manfaat.
4. Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan.
Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara
garis besar pemahaman tentang hal tersebut.
5. Deskripsi bagian berisi uraian detail mengenai objek atau bagian-bagiannya.
Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki
manfaat atau fungsi dalam kehidupan.
6. Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi antara lain:
1) penggunaan kata/frasa nomina;
2) pembentukan nomina dan verba turunan dengan afiksasi;
3) penggunaan kalimat definisi dan kalimat deskripsi, dan
4) kalimat simpleks dan kompleks.

46
UJI KOMPETENSI

Cermati teks berikut untuk soal nomor 1-2!

Tradisi bakar batu adalah salah satu tradisi terpenting di Papua


yang berfungsi sebagai tanda rasa syukur yang unik dan khas. Pesta
bakar batu merupakan sebuah ritual memasak tradisional Papua yang
dilakukan bersama-sama warga satu kampung. Disebut bakar batu
karena benar-benar batu dibakar hingga panas membara, kemudian
ditumpuk di atas makanan yang akan dimasak.

1. Ringkasan dari teks laporan hasil observasi tersebut melaporkan …


A. tradisi bakar batu.
B. ritual memasak tradisional Papua.
C. batu dibakar hingga panas membara.
D. tanda rasa syukur yang unik dan khas.
E. batu ditumpuk di atas makanan yang akan dimasak.

2. Frasa verba yang terdapat dalam penggalan teks laporan tersebut adalah ....
A. bakar batu, satu kampung
B. yang dilakukan, akan dimasak
C. sebuah ritual, tradisi terpenting
D. panas membara, sebuah ritual
E. panas membara, akan dimasak

Cermatilah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 3 dan 4!

Sistem noken adalah suatu sistem yang digunakan dalam Pemilu


khusus untuk wilayah Provinsi Papua. Sistem noken ini merupakan
bagian dari kearifan lokal dalam demokrasi kemasyarakatan. Oleh
Komisi Pemilihan Umum (KPU). Noken menjadi bagian penting dalam
pelaksanaan pilkada Papua, khususnya untuk masyarakat Papua yang
berasal dari daerah pegunungan. Pilkada pada tahun 2017 sistem noken
dilakukan di Kabupaten Puncak, Yahokimo, Lani Jaya, Tolikara,
Dogiyai, Intan Jaya, dan Jayawijaya.

47
3. Simpulan yang terdapat dalam teks tersebut adalah …
A. Sistem noken digunakan dalam Pemilu khusus untuk wilayah Provinsi
Papua.
B. Sistem noken dapat diklasifikasikan menjadi dua pola, yaitu pola bigman
dan pola noken gantung.
C. Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), noken menjadi bagian penting
dalam pelaksanaan pilkada Papua.
D. Sistem noken merupakan bagian dari kearifan lokal dalam demokrasi
kemasyarakatan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
E. Noken menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Pilkada Papua,
khususnya untuk masyarakat Papua yang berasal dari daerah pegunungan.

4. Gagasan pokok yang terdapat dalam kalimat terakhir penggalan teks tersebut
adalah ....
A. keadaan perbagian
B. komponen-komponen
C. jenis-jenis atau klasifikasi
D. kebiasaan
E. kepemilikan

Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 5 dan 6!

Suku Korowai adalah suku yang baru ditemukan keberadaannya


sekitar 35 tahun lalu di pedalaman Papua. Berpopulasi sekitar 3.000
orang. Suku terasing ini hidup di rumah pohon yang disebut Rumah
Tinggi. Beberapa rumah bahkan bisa mencapai ketinggian 50 meter dari
permukaan tanah. Suku Korowai adalah salah satu di daratan Papua
yang tidak menggunakan koteka.

5. Kalimat yang mengandung definisi umum dalam penggalan teks laporan


tersebut adalah ...
A. Suku Korowai berpopulasi sekitar 3.000 orang yang tinggal di rumah
pohon.
B. Suku korowai hidup di rumah pohon yang diberi tangga menjulai ke bawah
disebut Rumah Tinggi.
C. Suku Korowai memiliki beberapa rumah bisa mencapai ketinggian 50
meter dari permukaan tanah.

48
D. Suku Korowai adalah suku yang baru ditemukan keberadaannya sekitar 35
tahun lalu di pedalaman Papua.
E. Suku Korowai memiliki ciri yang masyarakatnya masih menggunakan
koteka dan tinggal di atas pohon di daratan Papua.

6. Kata yang dicetak miring yang tidak mengandung makna antonim terdapat
dalam kalimat ...
A. Beberapa rumah bisa mencapai ketinggian 50 meter dari atas permukaan
tanah.
B. Beberapa rumah bahkan bisa mencapai ketinggian 50 meter dari atas
permukaan tanah.
C. Suku terasing ini hidup di rumah pohon yang disebut Rumah Tinggi.
D. Suku Korowai adalah salah satu di daratan Papua yang tidak
menggunakan koteka.
E. Suku Korowai adalah suku yang baru ditemukan keberadaannya sekitar 35
tahun lalu di pedalaman Papua.

Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 7 dan 8!

(1) Noken merupakan adalah tas anyaman tradisional Papua yang


dibuat dari kulit kayu dan digunakan orang Papua yang mendiami
pegunungan yang dibuat oleh penduduk lokal. (2) Noken memiliki ukuran
yang bervariasi yang berukuran besar disebut yatoodipakai untuk
membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang
belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong anak. (3) Ukuran
sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-barang
belanjaan dalam jumlah sedang. (4) Ukuran kecil disebut mitutee
digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.

7. Berdasarkan teks tersebut, yang termasuk dalam definisi umum hasil analisis
laporan adalah ...
A. Noken memiliki ukuran yang bervariasi yang berukuran besar disebut
yatoo.
B. Noken ukuran kecil disebut mitutee digunakan untuk membawa barang-
barang pribadi.
C. Noken digunakan orang Papua yang mendiami pegunungan yangdibuat
oleh penduduk lokal.
D. Noken ukuran sedang disebut gapagoo digunakan untuk membawa barang-
barang belanjaan dalam jumlah sedang.

49
E. Noken merupakan tas anyaman tradisional Papua yang dibuat dari kulit
kayu dan digunakan orang Papua yang mendiami pegunungan.

8. Kesalahan bahasa dalam teks laporan hasil observasi terdapat pada kalimat
nomor …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1) dan (3)

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan10!

Burung cenderawasih ada beberapa jenis atau kelompok. Di


Indonesia diduga terdapat sekitar 30 jenis cenderawasih, 28 jenis
diantaranya dapat ditemukan di Papua. Burung cenderawasih ada
yang termasuk anggota family paradisaeidae dari ordo
passeriformes. Burung cenderawasih anggota famili paradisaeidae;
terdiri dari 13 genus dan 43 spesies (jenis). Burung anggota keluarga
ini dikenal karena bulu burung jantan, terutama bulu yang sangat
memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya.
Ukuran burung cenderawasih mulai dari cenderawasih raja 50 gram
dan 15 cm, hingga cenderawasih paruh-sabit hitam110 cm dan
cenderawasih manukod jambul-bergulung 430 gram. Jenis lainnya
yang paling terkenal adalah anggota genus paradisaea, termasuk
spesies tipenya cenderawasih kuning-besar, paradisaea apoda.

9. Fakta dalam cuplikan teks tersebut diperoleh melalui ....


A. perekaman
B. wawancara
C. penyebaran angket
D. proses pencatatan
E. pengamatan lapangan

10. Berdasarkan teks di atas, kalimat yang mengandung antonim terdapat pada
kata yang dicetak tebal adalah ...
A. Burung cenderawasih ada beberapa jenis atau kelompok.
B. Di Indonesia diduga terdapat sekitar 30 jenis cenderawasih.
C. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan.

50
D. Jenis lainnya yang paling terkenal adalah anggota genus paradisaea.
E. Burung cenderawasih ada yang termasuk anggota family paradisaeidae.

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 11 dan 12!


(1) Prosesi Pesta Bakar Batu biasanya terdiri dari tiga tahap,
yaitu tahap persiapan, tahap bakar makanan, dan makan bersama. (2)
Tahap persiapan adalah meliputi kegiatan membuat lubang dan
membakar batu hingga membara. (3) Pada saat itu, masing-masing
suku menyerahkan babi atau makanan lainnya untuk dimasak. (4)
Tahap kedua adalah memasukan makanan ke dalam lubang yang
sudah diisi batu membara dan dilapisi daun pisang. (5) Setelah
matang, tahap berikut adalah makan bersama di lapangan tengah
kampung.

11. Objek pengamatan yang sesuai dengan isi penggalan teks tersebut adalah …
A. tahapan prosesi Pesta Bakar Batu.
B. makan bersama di lapangan tengah kampung.
C. kegiatan membuat lubang dan membakar batu hingga membara.
D. masing-masing suku menyerahkan makanan lainnya untuk dimasak.
E. memasukan makanan ke lubang yang diisi batu yang dilapisi daun pisang.

12. Kesalahan bahasa dalam teks laporan hasil observasi terdapat pada kalimat
nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

51
Cermatilah teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 13 s.d. 16!

Noken banyak kita jumpai di Papua. Noken terbuat dari bahan


baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa, atau Anggrek hutan, dan
masih banyak lagi jenis pohon yang umum digunakan. Membuat Noken
cukup rumit, karena menggunakan cara manual dan tidak menggunakan
mesin. Kayu tersebut diolah, dikeringkan, dipilah-pilah serat-seratnya,
dan kemudian dipintal secara manual menjadi tali atau benang. Variasi
warna pada Noken dibuat dari pewarna alami. Proses pembuatannya bisa
mencapai 1 s.d. 2 minggu, untuk Noken dengan ukuran besar bisa
mencapai 3 minggu bahkan sampai 2 s.d. 3 bulan tergantung prosesnya.
Di daerah Sauwadarek, Papua, masih bisa kita temukan pembuatan
Noken secara langsung.

13. Kata nomina yang terdapat dalam penggalan teks tersebut adalah ....
A. dikeringkan, dipintal, dibuat
B. bahan, kayu, rumit
C. anggrek, noken, besar
D. terbuat, diolah, pohon
E. noken, kayu, pohon

14. Dalam struktur teks laporan observasi, cuplikan tersebut termasuk ke dalam
bagian ....
A. penutup
B. pendahuluan
C. definisi umum
D. deskripsi bagian
E. deskripsi manfaat

15. Kata yang menyatakan tindakan atau perilaku pada teks tersebut adalah ....
A. terbuat
B. mencapai
C. pembuatan
D. tergantung
E. menggunakan

52
16. Kalimat yang mengandung konjungsi pada teks tersebut adalah …
A. Proses pembuatannya bisa mencapai 1 s.d. 2 minggu
B. Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon Nawa, atau
Anggrek hutan
C. Variasi warna pada noken dibuat dari pewarna alami.
D. Membuat noken cukup rumit, karena menggunakan cara manual dan tidak
menggunakan mesin.
E. Daerah Sauwadarek, Papua, masih bisa kita temukan pembuatan Noken
secara langsung.

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 17 s.d. 20!


Keunikan suku Korowai adalah membangun sebuah rumah di
atas pohon. Untuk membangun rumah dipilih pohon besar yang
kokoh sebagai tiang utama. Lantainya terbuat dari cabang. Kulit
pohon sagu digunakan untuk membuat dinding. Atapnya dari daun
hutan. Untuk merangkai rumah, dipilih tali rotan yang kuat. Untuk
menjangkau rumah, disusun tangga panjang menjulai ke bawah.
17. Makna kata yang di cetak tebal dalam teks tersebut adalah ….
A. bisa
B. kuat
C. mantap
D. mampu
E. sanggup

18. Struktur teks yang terdapat pada paragraf tersebut termasuk bagian ....
A. pembukaan teks laporan
B. deskripsi manfaat
C. penutup akhir
D. definisi tujuan
E. definisi umum

19. Kalimat simpleks yang tepat dalam teks tersebut adalah …


A. Lantainya terbuat dari cabang.
B. Untuk merangkai rumah, dipilih tali rotan yang kuat.
C. Kulit pohon sagu digunakan untuk membuat dinding.
D. Untuk menjangkau rumah, disusun tangga panjang menjulai ke bawah.
E. Keunikan suku Korowai adalah membangun sebuah rumah di atas pohon.

53
20. Kalimat kompleks yang tepat dalam teks tersebut adalah …
A. Lantainya terbuat dari cabang.
B. Kulit pohon sagu untuk membuat dinding.
C. Rumah disusun dengan tangga panjang ke bawah.
D. Untuk merangkai rumah, dipilih tali rotan yang kuat.
E. Suku Korowai membangun sebuah rumah di atas pohon.

21. Ide atau gagasan pokokyang terdapat dalam teks tersebut adalah …
A. Membangun rumah dipilih pohon besar yang kokoh sebagai tiang utama.
B. Untuk menjangkau rumah, disusun tangga panjang menjulai ke bawah.
C. Keunikan suku Korowai adalah membangun sebuah rumah di atas pohon.
D. Kulit pohon sagu digunakan untuk membuat dinding.
E. Lantainya terbuat dari cabang.

Simaklah teks berikut untuk menjawab soal nomor 22 s.d. 26!


(1) Sistem noken adalah suatu sistem yang digunakan dalam
Pemilu khusus untuk wilayah Provinsi Papua. (2) Sistem noken ini
merupakan bagian dari kearifan lokal dalam demokrasi
kemasyarakatan. Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). (3) Noken
menjadi bagian penting dalam pelaksanaan pilkada Papua, khususnya
untuk masyarakat Papua yang berasal dari daerah pegunungan. (4)
Pilkada pada tahun 2017 sistem noken dilakukan di Kabupaten Puncak,
Yahokimo, Lani Jaya, Tolikara, Dogiyai, Intan Jaya, dan Jayawijaya.

22. Kalimat definisi pada teks tersebut terdapat pada kalimat nomor …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1) dan (2)

23. Kalimat yang mengandung fakta terdapat pada kalimat nomor …


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1) dan (2)

54
24. Kaidah kebahasaan pada teks tersebut terdapat pada kalimat nomor …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1) dan (2)

25. Simpulan dari teks tersebut adalah ……


A. Noken dijadikan sebagai sistem noken dalam Pemilu khusus untuk wilayah
Provinsi Papua yang serba guna untuk semua kebutuhan.
B. Noken dijadikan sebagai sistem noken dalam Pemilu khusus untuk wilayah
Provinsi Papua yang terkenal sampai ke dunia manca negara.
C. Noken dijadikan sebagai sistem noken dalam Pemilu khusus untuk wilayah
Provinsi Papua yang banyak digunakan masyarakat di Papua.
D. Noken dijadikan sebagai sistem noken dalam Pemilu khusus untuk wilayah
Provinsi Papua sebagai pola bigman dan pola noken gantung.
E. Noken dijadikan sebagai sistem noken dalam Pemilu khusus untuk wilayah
Provinsi Papua yang merupakan bagian dari kearifan lokal dalam
demokrasi kemasyarakatan.

26. Kutipan teks laporan observasi tersebut merupakan bagian stuktur teks ….
A. penutup
B. pembukaan
C. deskripsi bagian
D. definisi umum
E. deskripsi manfaat

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 27 dan 28!

Masyarakat Suku Korowai dulu memiliki kebiasaan yang disebut


kanibal, hal itu ternyata tidak dilakukannya setiap saat. Namun, ritual
ini sudah jauh berkurang sejak mereka mulai mengenal dunia luar.
Mereka juga memakan daging hewan yang biasa diburu seperti burung
kasuari, ular, kadal, rusa, atau babi hutan. Mereka juga memenuhi
nutrisinya dengan makan larva kumbang.

55
27. Kata kanibal pada teks laporan hasil observasi tersebut bermakna ….
A. pemakan babi hutan
B. pemakan ular dan kadal
C. pemakan burung kasuari
D. pemakan larva kumbang
E. pemakan daging manusia

28. Konjungsi pertentangan yang digunakan pada teks tersebut adalah ….


A. juga
B. yang
C. atau
D. dengan
E. namun

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 29 dan 30!

(1) Noken terbuat dari bahan baku kayu pohon Manduam, pohon
Nawa atau Anggrek hutan dan masih banyak lagi jenis pohon yang umum
digunakan. (2) Masyarakat Papua biasanya umumnya menggunakan
Noken untuk bermacam kegiatan, tergantung dari ukurannya. (3) Noken
yang berukuran besar (Yatoo) dipakai untuk membawa barang seperti
kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan, atau bahkan
digunakan untuk menggendong anak, yang berukuran sedang (Gapagoo)
digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah
sedang, dan yang berukuran kecil (Mitutee) digunakan untuk membawa
barang-barang pribadi. (4) Keunikan Noken juga difungsikan sebagai
hadiah kenang-kenangan untuk tamu yang biasanya baru pertama kali
menginjakkan kaki di bumi Papua dan dipakai dalam upacara.

29. Ide pokok pada teks tersebut adalah ....


A. ukuran noken
B. kegunaan noken
C. keunikan noken
D. ukuran dan kegunaan noken
E. bahan-bahan pembuatan noken

56
30. Kalimat yang tidak efektif dalam teks tersebut ditandai pada nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (2) dan (4)

KUNCI JAWABAN

1. A 2. B 3. A 4. A 5. D 6. E 7. E 8. A 9. E 10. C
11. A 12. B 13. E 14. E 15. E 16. D 17. B 18. B 19. A 20. D
21. C 22. A 23. D 24. D 25. E 26. C 27. E 28. E 29. D 30. B

57
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN TEKS LAPORAN OBSERVASI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Nama Sekolah : Jumlah Soal : 30 PG


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 120 menit
Kurikulum : K13 Penyusun :
NIP :

Standar Kompetensi Materi Jml No. Bentuk Kategori


No Indikator Soal
Kompetensi Dasar Pokok Soal Soal Soal Soal
Isi laporan 2, 3, 4,
Mengidentifikasi Disajikan teks observasi, siswa
hasil 13, 14,
isi teks laporan 10 dapat menentukan isi teks PG C1/Md
observasi 18, 21,22,
hasil observasi laporan hasil observasi.
25, 26
Disajikan teks laporan
Menyusun Ringkasan isi
observasi, siswa dapat
ringkasan isi teks teks laporan 1, 11
3.1 Menginter- 2 menunjukkan ringkasan dari PG C2/Sd
laporan hasil hasil
pretasi laporan teks laporan observasi tersebut.
1 observasi. observasi
hasil observasi
asi.Menyimpulkan
fungsi teks Disajikan teks laporan
lMenyimpulkan Fungsi teks observasi, siswa dapat
5, 7, 9,
fungsi teks laporan hasil 5 menunjukkan simpulan fungsi PG C3/Sk
23, 29
laporan hasil observasi teks laporan hasil observasi
observasi. tersebut.

58
Menganalisis Kebahasaan Disajikan teks laporan
teks laporan 6, 10, 15,
kebahasaan teks observasi, siswa dapat
hasil 16, 17,
3.2 laporan hasil 10 menentukan kebahasaan teks PG C2/Sd
observasi 19, 20,
Menganalisis observasi laporan hasil observasi
24, 27, 28
kebahasaan tersebut.
2 teks laporan Membenahi Kesalahan Disajikan teeks laporan
hasil observasi kesalahan bahasa bahasa dalam observasi, siswa dapat
dalam teks teks laporan menunjukkan kesalahan bahasa PG C3/Sk
3 8, 12, 30
laporan hasil hasil dalam teks laporan hasil
observasi observasi observasi tersebut.

59

Anda mungkin juga menyukai