JIWA

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

JIWA

1. Seorang perempuan, usia 38 tahun, datang ke IGD psikiatri diantar oleh keluarganya.
Hasil pengkajian diketahui bahwa di rumah pasien marah-marah bicara kasar,
merusak barang dan mengancam, sudah 2 bulan sejak ia diceraikan oleh suaminya.
Tanda-tanda vital dalam batas normal, Apakah diagnosa keperawatan utama yang
dapat saudara tegakkan ?
a. harga diri rendah kronis
b. harga diri rendah situasional
c. perilaku kekerasan
d. risiko perilaku kekerasan
e. koping individu tidak efektif

Pertanyaan Soal: Maskep


Data: pasien marah-marah, merusak barang dan mengancam, sudah 2 bulan sejak ia
diceraikan oleh suaminya
Eliminasi: ABE
Peluang Benar antara: C & D
Best: C
Pembahasan
PERILAKU KEKERASAN
DEFINISI
Kemarahan yang diekspresikan secaraberlebihan dan tidak terkendali secara verbal
sampai dengan mencederai orang lain dan/ atau merusak lingkungan.
PENYEBAB
Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah Stimulus lingkungan
Konflik interpersonal
Perubahan status mental
Putus Obat
Penyalahgunaan zat/alkohol

GEJALA & TANDA MAYOR


Subjektif
Mengancam
Mengumpat dengan kata-kata kasar
Suara keras
Bicara ketus

Objektif
Menyerang orang lain
Melukai dirisendiri/orang lain
Merusaklingkungan
Perilakuagresif/amuk

GEJALA & TANDA MINOR


Subjektif
(tidak tersedia)

Objektif
Mata melotot atau pandangan tajam
Tangan mengepal
Rahang mengatup
Postur tubuh kaku

KONDISI KLINIS TERKAIT


Attetion deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
Gangguan perilaku
Oppositional defiant disorder
Gangguan Tourette
Delirium
Demensia
Gangguan amnestic

Referensi
Keliat, dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: ECG
PPNI (2017) SDKI Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
2. Tn. A usia 37 tahun yang berada di ruang perawatan RSJ MM terlihat menyendiri di
sudut ruangan kamarnya dan menunduk.

Apakah data yang perlu dikaji pada kasus tersebut ?


a. Jenis halusinasi
b. Kontak mata pasien
c. Kebutuhan istirahat pasien
d. Cara mengontrol marah pasien
e. Aspek Positif

Pertanyaan: yang petlu dikaji


Data: klien terlihat menyendiri di sudut ruangan kamarnya dan menunduk.
Best: B
Pembahasan
Klien mengalami menarik diri atau isolasi sosial. Jadi untuk melengkapi data agar
Lebih Mengarahkan kita pada Maskep ISOS yaitu kontak mata.

3. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat di RSJ sejak 2 minggu yang lalu.
Pengkajian saat ini sering bicara dan tertawa sendiri, menggerak-gerakkan mulut
seperti sedang bercakap-cakap, melirikkan mata ke kanan dan ke kiri, ekspresi wajah
tegang, Mata Merah dan berjalan mondar-mandir.
Pertanyaan:
Manakah masalah keperawatan utama yang sesuai dengan kasus diatas?
Pilihan Jawaban :
A. Isolasi sosial
B. Perilaku kekerasan.
C. Defisit perawatan diri.
D. Risiko perilaku kekerasan.
E. Halusinasi

Pertanyaan: Manakah masalah keperawatan utama yang sesuai dengan kasus diatas?
Data Fokus: Pengkajian saat ini sering bicara dan tertawa sendiri, menggerak-
gerakkan mulut seperti sedang bercakap-cakap, melirikkan mata ke
kanan dan ke kiri
Eliminasi Jawaban : ABCD
Best answer: E. Gangguan sensori persepsi: halusinasi
Pembahasan: Pada Kasus Keperawatan Jiwa selalu mengambil acuan Here & Now,
atau Hasil pengkajian saat ini Data sering bicara dan tertawa sendiri,
menggerak-gerakkan mulut seperti sedang bercakap-cakap, melirikkan
mata ke kanan dan ke kiri Data ini mengindikasikan Bahwa Pasien
mengalami Halusinasi Sedangkan Data Ekspresi Tegang itu sendiri
Hanya data Pengecoh yg mengatahkan Ke Dx RPK

4. Seorang laki - laki umur 20 th masuk IGD karena tak sadarkan diri, setelah meminum
baygondirumahnya dan telah mendapatkan perawatan intensif. Pada saat dikaji orang
tua mengatakan bahwa sebelumnya anaknya pernah mengatakan ”lebih baik aku mati
saja....dari pada membuat malu orang tua...”dan orang tuanya pernah mendapatkan
pisau dibawah bantal anaknya.
Berdasar kasus diatas, perilaku apakah yang ditunjukkan oleh pasien?
a. Ide bunuh diri
b. Isyarat bunuh diri
c. Ancaman bunuh diri
d. Percobaan bunuh diri
e. Tanda-tanda bunuh diri

Best answer : D
Rasional :
Krn pasien sudah melakukan percobaan bunuh diri.

5. Saat perawat kunjungan rumah, didapatkan seorang ibu berumur 35 tahun sedang
berkomat- kamit di dalam kamar. Saat dilakukan pengkajian ibu berkata saya
mendengar dan seseorang memberikan petuah kepada saya, pakiancompang camping,
rambut tak tersisir. Keluarga mengatakan kejadian ini terjadi setelah bertengkar hebat
dengan tetangganya.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?


a. Halusinasi
b. Perilaku kekerasan
c. Defisit perawatan diri
d. Halusinasi penglihatan
e. Halusinasi pendengaran

Best Answer : E
Rasional:
Ibu mendengar suara" seorang yg memberikan petuah kepda dari data ini mengarah
ke halusinasi pendengaran

6. Saat perawat melakukan kunjungan rumah, terdapat Seorang perempuan usia 17 tahun
menangis, teriak - teriak tidak jelas, marah - marah sendiri dan membanting barang
yang ada didekatnya. Hasil pengkajian pasien mengatakan “ kalian semua laki – laki
itu brengsek” kalian semua saKeluarga mengatakan kejadian ini terjadi karena
pelecehan seksual yg dialaminya saat pulang sekolah 2 tahun yang lalu.
Berdasarkan rentang respon marah, perilaku apakah yang ditunjukkan oleh pasien
tersebut?
i. Amuk
ii. Mania
iii. Agresif
iv. Depresi
v. Frustasi

Best Answer: C
Rasional:
Agresif adalah perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk
bertindak destruktif tapi masih bertindak destruktif tapi masih terkontrol. Perilaku
yang tampak berupa muka masam, bicara kasar, menuntut, dan kasar.

7. Seorang perempuan usia 20 tahun masuk RS jiwa dengan keluhan malu karena
wajahnya merasa jelek perlu dilakukan operasi plastik. Saat pengkajian pasien
mengatakan lebih memilih mengurung diri di kamar dan tidak mau bergaul dengan
orang lain, pasien tampak mudah tersinggung dan penampilan kurang rapi.
Apakah jenis gangguan konsep diri pada kasus diatas?
a. Peran
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Identitas diri
e. Gambaran diri

Best Answer : E
Rasional : pasien merasa malu krn memiliki wajah yg jelek.

8. Tn. W Usia 35 tahun dirawat di rumah sakit jiwa dengan keluhan marah-marah tanpa
sebab yang jelas. Pada saat berinteraksi dengan perawat mengatakan: “Suster Saya
Kena Kanker Otak,”.
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
i. Gangguan proses pikir: waham agama
ii. Gangguan proses pikir: waham curiga
iii. Gangguan proses pikir: waham somatik
iv. Resiko Bunuh Diri
v. PK

Pertanyaan soal: Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
Data Fokus: “Suster saya menderita Kanker otak,”
Best Answer: C. Gangguan proses pikir: waham Somatik
Pembahasan teori
1. Waham Agama: keyakinan pasien terhadap suatu agama secara
berlebihan dan diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan.
2. Waham Somatik: pasien mempunyai keyakinan tentang
tubuhnya (Menderita Penyakit) dan dikatakan secara berulang
yang tidak sesuai dengan kenyataan.
3. Waham Kebesaran: pasien mempunyai keyakinan berlebihan
terhadap kemampuannya yang disampaikan secara berulang
yang tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Waham Curiga: pasien mempunyai keyakinan bahwa ada
seseorang atau kelompok, yang berusaha merugikan atau
mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang dan
tidak sesuai dengan kenyataan.
5. Waham Nihilistik: pasien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada
di dunia/meninggal yang dinyatakan secara berulang, tidak
sesuai kenyataan.

9. Seorang perempuan yaitu Ny.S berusia 28 tahun dirawat di RSJ Sukasenang.


Berdasarkan informasi dari keluarga, Ny S dibawa ke RSJ karena Ny S bertengkar
dan berkelahi dengan tetangga rumahnya. Saat dilakukan pengkajian di RSJ, muka
pasien tampak merah dan tegang, wajah memerah dan tegang, berbicara kasar dan
suara tinggi, serta pasien sering jalan mondar mandir. Apakah masalah psikososial
pada kasus di atas?
a. Halusinasi
b. Defisit Perawatan Diri
c. Harga diri Rendah
d. Perilaku kekerasan
e. Ansietas

Pertanyaan soal: Apakah masalah psikososial pada kasus di atas?


Data Fokus: muka pasien tampak merah dan tegang, wajah memerah dan tegang,
berbicara kasar dan suara tinggi, serta pasien sering jalan mondar mandir.
Best Answer D. Perilaku kekerasan
PERILAKU KEKERASAN
DEFINISI
Kemarahan yang diekspresikan secaraberlebihan dan tidak terkendali secara verbal
sampai dengan mencederai orang lain dan/ atau merusak lingkungan.

PENYEBAB
1. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah
2. Stimulus lingkungan       
3. Konflik interpersonal       
4. Perubahan status mental
5. Putus Obat  
6. Penyalahgunaan zat/alkohol     
GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif  
1. Mengancam          
2. Mengumpat dengan kata-kata kasar
3. Suara keras
4. Bicara ketus      

Objektif
1. Menyerang orang lain
2. Melukai dirisendiri/orang lain
3. Merusaklingkungan
4. Perilakuagresif/amuk    

GEJALA & TANDA MINOR 


Subjektif 
-
Objektif
1. Mata melotot atau pandangan tajam
2. Tangan mengepal
3. Rahang mengatup
4. Postur tubuh kaku
Referensi: SDKI 2016

Waham yang aneh (bizarre) antara lain sebagai berikut.

1. Sisip pikir: pasien yakin ada ide pikiran orang lain yang
disisipkan di dalam pikiran yang disampaikan secara berulang
dan tidak sesuai dengan kenyataan.

2. Siar pikir: pasien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang
dia pikirkan walaupun dia tidak menyatakan kepada orang
tersebut yang dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai
dengan kenyataan.

3. Kontrol pikir: pasien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan


dari luar.

10. Seorang wanita bernama Ny.D dirawat di RSJ Maju dengan diagnose medis
Skyzophrenia paranoid. Saat dikaji, data yang didapatkan yaitu Ny.D nampak
berbicara dan ketawa sendiri. Pasien mengutarakan bahwa Ny.D sering
mendengarkan suara pria yang mengajaknya berbicara. Ny.D lebih banyak berdiam
diri di kamarnya dibandingkan dengan bersosialisasi dengan teman kamar lainnya.
Tindakan yang sesuai dengan kasus di atas, yaitu?
a. Mengajarkan untuk melakukan distraksi
b. Merekam pembicaraan antara pasien dengan orang lain
c. Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
d. Mengidentifikasi tingkat keparahan penyakitnya
e. Bersosialisasi

Pertanyaan soal: Tindakan yang sesuai dengan kasus di atas, yaitu?


Data Fokus: Saat dikaji, data yang didapatkan yaitu Ny.D nampak berbicara dan
ketawa sendiri. Pasien mengutarakan bahwa Ny.D sering mendengarkan suara pria
yang mengajaknya berbicara.

Best Answer: C. Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

SP1p
Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
SPIIp
Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
SPIIIp SPIIIk
Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat terjadi halusinasi
SPIVp
Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian (mulai 2
kegiatan)

11. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah ke desa A Sebagai desa binaan dan
bertemu dengan Nyonya A. Hasil kunjungan ke Rumah Ny A sebelumnya perawat
telah mengajarkan cara mengontrol marah dengan cara pukul Bantal kepada Ny. A.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya?
a. Melatih cara mengontrol marah dengan cara minum obat
b. Melatih cara mengontrol marah dengan cara Tarik Nafas
c. Melatih cara mengontrol marah dengan cara tarik napas dalam
d. Melatih cara mengontrol marah dengan cara bercakap-cakap

Pertanyaan Soal: tindakan keperawatan selanjutnya


DF : Sebelumnya perawat puskesmas telah melatih cara mengontrol marah dengan
cara Pukul Bantal
Eliminir : BCDE
Best Answer : A
Pembahasan : karena perawat telah melatih pasien cara mengontrol marah secara fisik
Pukul Bantal berarti Fisik 2 dan artinya fisik 1 juga selesai yaa

1 : tarik napas dalam dan fisik


2 : pukul bantal dan kasur
Maka tindakan keperawatan selanjutnya yaitu melatih cara mengontrol marah dengan
minum obat.

STRATEGI PELAKSANAAN :
👇👇👇
SP I PASIEN
a. Mengidentifikasi penyebab PK
b. Mengidentifikasi tanda gejala PK
c. Mengidentifikasi PK yang dilakukan
d. Mengidentifikasi akibat PK
e. Menyebutkan cara mengontrol PK
f. Membantu pasien mempraktekkan latihan cara
mengontrol fisik I dan fisik II
g. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam kegiatan
harian

SP II PASIEN
h. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
i. Menjelaskan cara mengontrol PK dengan minum obat
j. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal
kegiatan harian

SP III PASIEN
k. Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien
l. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
m. Menganjurkan memasukkan kedalam jadwal kegiatan
harian

SP IV PASIEN
n. Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien
o. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
p. Menganjurkan memasukkan kedalam jadwal kegiatan
harian

12. Seorang laki-laki, salah satu klien di RS jiwa, dari kemarin mengalami demam dengan
suhu badan mencapai 38,90 C. Ia menolak jika diberikan minum karena semua air
yang ia minum terasa seperti air selokan.
Bagaimanakah tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah klien tersebut?
i. Melatih klien meyakinkan diri bahwa rasa itu hanya bayangan klien
ii. Memaksa klien untuk tetap minum demi kesehatannya
iii. Memberikan klien minuman dengan dicampur sirup
iv. Memasang infus, sekalipun belum didelegasikan

Pertanyaan: Tindakan yg Telat


Data: Air Minum Terasa Seperti Selokan
Eliminasi: BCD
Best: A

Perhatikan, kata kunci pada soal di atas adalah klien menolak jika diberikan minum
karena semua air yang ia minum terasa seperti air selokan. Klien tersebut mengalami
Halusinasi Pengecap/Penciuman atau Bau. Sebagai perawat kita harus mampu
meyakinkan klien pada kondisi nyata atau yang sebenarnya. Jawaban yang tepat
adalah A.

13. Seorang laki-laki usia 25 tahun dirawat dengan halusinasi pendengaan. Ketika diajak
diskusi tentang halusinasinya klien menanyakan apakah perawat percaya apa yang
didengar klien (halusinasinya). Perawat menjawab bahwa ia percaya klien mengalami
hal tersebut, namun ia tidak mendengarnya.

Tindakan apakah yang dilakukan perawat tersebut?


i. Menghardik
ii. Memvalidasi
iii. Menyudutkan
iv. Mengalihkan perhatian

Pertanyaan: Tindakan yg Tepat


Data: Pasien mendengar Mendengar Bisikan Tp Perawat Tidak
Eliminasi: BCD
Best: A
Pembahasan :
Perhatikan, kata kunci pada soal di atas adalah perawat menjawab bahwa ia percaya
klien mengalami hal tersebut, namun ia tidak mendengarnya. Disini perawat berperan
untuk meyakinkan klien kembali ke alam nyata. Jawaban yang tepat adalah A.

14. Ny. S usia 41 tahun Dirawat di RSJ sejak tiga minggu yang lalu dengan masalah
sering ketawa sendiri dan tiba-tiba menangis, membanting barang barang dikamarnya.
Pengkajian saat ini pasien tampak lusuh dan badannya berbau, bicara sirkumtansial,
tatapi sudah kooperatif.
Apa masalah keperawatan utama pada kasus diatas ?
a. Resiko Perilaku kekerasan
b. Defisit Perawat Diri
c. Perilaku Kekerasan
d. Halusinasi
e. Waham.

PERTANYAAN: MASKEP
Data: HASIL PENGKAJIAN SAAT INI jadi bukan data 3 minggu yang lalu, data
saat ini adalah pasien tampak lusuh dan badannya berbau, bicara sirkumtansial, tatapi
sudah kooperatif

Eliminasi: ACD
Tinggal ada dua opsi yaitu B dan E
Best Answer melalui kata UTAMA pada LI, maka yang tereliminasi kemudian opsi
B dan best answer opsi E

Mengapa? karena masalah DPD itu akibat dari masalah utama yaitu waham.
Pasien Waham cenderung bicara sirkumtansial yaitu pembicaraan yang berbelit-belit
tetapi tetap tentang wahamnya
Kasus DPD Bisa dijadikan Maskep Jika >2 Hari Belum Mandi dll.
Sirkumtansial: pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai dengan tujuan
pembicaraan

15. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di RS Jiwa, saat di kaji mengatakan :”saya
ini tidak berguna dan dibuang oleh keluarga, saya sangat malu dan rasanya lebih baik
saya dulu tidak usah lahir ke dunia.”. Klien tidak mau bergaul, tetapi ia mengaku
mendengar teman temannya selalu membicarakannya. Hal tersebut dialaminya sejak 1
tahun yang lalu saat di tinggal pergi istrinya menikah lagi. Hasil observasi : klien
kurang mempertahankan kontak mata, kepala menunduk.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?

a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Resiko suicide
d. Harga diri rendah
e. Gangguan proses pikir.

Pertanyaan: MASKEP
Data:
Klien mengtakan " saya ini tidak berguna dan dibuang oleh kelurga, saya sangat malu
dan rasanya lebih baik saya duli tidak usah lahir ke dunia"
Eliminasi: ABCE
Jawaban D.
Pembahasan
Semua permasalahan keperwatan yang tertulis di opsi jawaban itu benar atau bisa
terjadi, tetapi soal meminta masalah keperawatan utama, dari data hasil oberservasi
yaitu klien kurang mempertahankan kontak mata, kepala menunduk ini sebagai data
mayor untuk menegakkan diagnosis Harga diri rendah

Data Yang Paling Kuat dalam Menentukan DX HDR


Klien mengtakan " saya ini tidak berguna dan dibuang oleh kelurga, saya sangat malu
dan rasanya lebih baik saya duli tidak usah lahir ke dunia"
Tips. Untuk menentukan masalah keperawatan jiwa khususnya jangan terfokus pada
ceritera masa lalu, tetapi gunakan data saat pengkajian.
Referensi :
Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999.

16. Seorang laki - laki usia 42 th mengamuk dan membanting barang dirumahnya sambil
berkata “ mengapa semua orang tidak menghargai saya sebagai kepala rumah tangga
dirumah ini !!!!....” kemudian salah seorang anak pasien memanggil tetangganya yang
seorang perawat. Melihat kondisi pasien, perawat tersebut segera melakukan tindakan
pengikatan supaya pasien tidak melukai diri sendiri dan orang lain.
Bagaimanakah kata - kata terapeutik yang diucapkan perawat kepada pasien saat
melakukan tindakan tersebut?
a. ”Anda diikat supaya bisa menghargai diri anda !”
b. ”Anda perlu belajar, kalau dengan diikat anda tidak bisa apa-apa”
c. ”Anda tampak tidak berdaya ketika sudah diikat begini, jangan diulang ya..!”
d. ”Untung bapak bisa berhasil diikat. Coba kalau tidak semua orang pasti
luka...”
e. ”Kami mengikat anda, agar anda bisa mengendalikan emosi yang tidak
terkendali”

Best answer : E
Rasional:
Dengan mengatakan kata2 terapeutik tsb pasien jd tenang dan perlahan mulai
bisa mengontrol emosi yg tak tekontrol.

17. Seorang perempuan berusia 42 tahun ketika berada di UGD berteriak histeris karena
kehilangan suaminya yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Perempuan
tersebut secara berulang berucap “saya tidak percaya, Dia Bukan Suami Saya!”.
Pertanyaan soal
Apa tahap fase kehilangan pada kasus di atas?
Pilihan jawaban
i. marah
ii. denial
iii. depresi
iv. penerimaan
v. tawar menawar

Pertanyaan Soal: Rentang Respon Kehilangan


Data Fokus: saya tidak percaya, dia bukan suami saya
Eliminasi: ACDE
Best Answer: B DENIAL
Pembahasan: Pasien tidak percaya dengan kejadian yang dialamj suaminya
Fase-Fase Kehilangan (Iyus yosep, 2011) :

TAHAP DENIAL (PENYANGKALAN, PENOLAKAN, MENGINGKARI


KENYATAAN)
Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah syok, tidak percaya atau
menolak kenyataan bahwa kehilangan itu terjadi, dengan mengatakan tidak, saya tidak
percaya bahwa itu terjadi. itu tidak mungkin.
Reaksi fisik yang terjadi pada fase pengingkaran adalah letih, lemah, pucat, mual,
diare, gangguan pernapasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah, tidak tahu harus
berbuat apa. Reaksi tersebut cepat berakhir dalam waktu beberapa menit sampai
bertahun-tahun.

TAHAP ANGER (MARAH)


Fase ini dimulai dengan timbulnya kesadaran akan kenyataan terjadinya kehilangan.
Individu menunjukkan perasaan yang meningkat yang sering diproyeksikan kepada
orang yang ada dilingkungannya, orang-orang tertentu atau ditujukan pada dirinya
sendiri. Tidak jarang dia menunjukkan perilaku agresif, bicara kasar, meolak
pengobatan, dan menuduh dokter dan perawat yang tidak becus.
Respon fisik yang sering terjadi pada fase ini antara lain muka merah, nadi cepat,
gelisah, susah tidur, tangan mengepal.
Contoh: saya benci dia karena. ini terjadi karena dokter tidak sungguh-sungguh dalam
pengobatannya.

TAHAP BERGAINING (TAWAR MENAWAR, PENUNDAAN REALITA


KEHILANGAN
Apabila individu telah mampu mengungkapkan rasa marahnya secara intensif, maka
ia akan maju ke fase tawar menawar dengan memohon kemurahan Tuhan. Respon ini
sering dinyatakan dengan kata-kata kalau saja kejadian ini bisa ditunda maka saya
akan sering berdoa. Apabila proses berduka ini dialami oleh keluarga maka
pernyataan sebagai berikut sering dijumpai, kalau saja yang sakit bukan anak saya

TAHAP DEPRESI
Individu pada fase ini sering menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau bicara,
kadang-kadang bersikap sebagai pasien yang sangat baik dan menurut, atau dengan
ungkapan yang menyatakan keputusasaan, perasaan tidak berharga.
Gejala fisik yang sering diperlihatkan adalah menolak makan, susah tidur, letih,
dorongan libido menurun.
Contoh: biarkan saya sendiri, tidak usah bawah saya kerumah sakit, sudah nasib saya

TAHAP ACCEPTANCE (MENERIMA)


Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Pikiran selalu terpusat
kepada objek atau orang hilang akan mulai berkurang atau hilang, individu telah
menerima kenyataan kehilangan yang dialaminya, gambaran tentang objek atau orang
yang hilang mulai dilepaskan dan secara bertahap perhatian beralih pada objek yang
baru.
Fase menerima ini biasanya dinyatakan dengan kata-kata seperti saya betul-betul
menyayangi baju saya yang hilang tapi baju saya yang baru manis juga, atau apa
yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh. Atau juga individu mengatakan ya
sudah saya ikhlaskan dia pergi.
Apabila individu dapat memulai fase-fase tersebut dan masuk pada fase damai atau
fase penerimaan, maka dia akan dapat mengakhiri proses berduka dan mengatasi
perasaan kehilangannya secara tuntas. Tapi apabila individu tetap berada pada salah
satu fase dan tidak sampai pada fase penerimaan, jika mengalami kehilangan lagi sulit
baginya masuk pada fase penerimaan.

18. seorang perempuan, sering berbohong untuk menutupi kekurangannya di sekolah dan
agar diterima oleh teman-teman gengnya. Klien berbohong tentang tempat tinggal dan
keluarganya. Saat klien berbohong klien mengatakan bahwa orang tuanya adalah
pengusaha, dan klien mengatakan hal tersebut tanpa rasa bersalah. Apakah fase
waham yang dialami klien saat ini ?

a. lack of human needs


b. lack of self esteem
c. control external internal
d. environmental support
e. comforting
Leed in
Apakah fase waham di alamin klien saat ini?
Fase envinment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang. Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma (super ego) yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaanbersalah atau perasaan dosa saat berbohong.

19. Seorang perempuan dibawa kerumah sakit karena teriak-teriak . Klien mengatakan
mendengar suara yang mengatakan klien harus lari dari rumah. Klien mengatakan
bahwa klien tidak bisa lepas dari halusinasinya dan klien mengikuti perintah
halusinasi.

Apakah fase halusinasi yang dialami klien ?


a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V

Best Answer: C
FASE III Controling (Anxietas berat, pengalaman sensori menjadi penguasa)
Klien berhenti menghentikan perlawanan terhadap halusinasi dan mnyerah dan
membiarkan halusinasi menguasai dirinya,individu mungkin mengalami kesepian jika
pengalaman sensori tersebut berahir(psikotik).

Perilaku klien: Kemampuan dikendalikan hlusinasi akan lebih di takuti,kerusakan


berhubungan dengan orang lain,rentang perhatian hanya beberapa detik/menit adanya
tanda-tanda fisik ansietas berat,tremor, tidak mampu memahamiperaturan

FASE 1. Comforting (ansietas sebagai halusinasi menyenangkan)


Karaktersitik: Klien mengalami perasaan seperti ansietas,kesepian,rasa bersalah dan
takut mencoba untuk berfokus pada pikiran menyenangkan untuk meredakan ansietas
individu mengenal bahwa pikiran-pikiran dan pengalaman sensor berada dalam
kondisi kesadaran jika ansietas dapat ditangani (nonpsikotik).
Perilaku klien: Tersenyum dan tertawa tidak sesuai menggerakkan bibir tanpa suara
menggerakkan mata yang cepat dan respon verbal yang lambat

FASE II Condemning (Ansietas berat halusinasi memberatkan)


Karaktersitik: Pengalaman sensasi menjijikan dan Peningkatan system saraf otonom
yang menunjukan menakutkan,klien mulai lepas kendali dan mungkin menciba untuk
menjauhkan dirinya dari sumber yang di persepsikan,individu mungkin merasa malu
karena pengalaman sensorinya dan menarik diri dari orang lain(nonpsikotik).
Perilaku klien: Peningkatan system saraf otonom yang menunjukan
ansietas,peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi dan pernapasan, penyempitan
kemampuan konsentrasidan kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan
realita

FASE III Controling (Anxietas berat, pengalaman sensori menjadi penguasa)


Karaktersitik: Klien berhenti menghentikan perlawanan terhadap halusinasi dan
mnyerah dan membiarkan halusinasi menguasai dirinya,individu mungkin mengalami
kesepian jika pengalaman sensori tersebut berahir(psikotik).
Perilaku klien: Kemampuan dikendalikan hlusinasi akan lebih di takuti,kerusakan
berhubungan dengan orang lain,rentang perhatian hanya beberapa detik/menit adanya
tanda-tanda fisik ansietas berat,tremor, tidak mampu memahami peraturan

FASE IV Conquering/panic (Umumnya menjadi lezat dalam halusinasinya)


Karaktersitik: Pengalaman sensori menjadi mengancam jika klien mengikuti perintah
halusinasi berahir dari beberapa jam/hari jika intervensi terapeutik(psikotik berat).
Perilaku klien: Perilaku tremor akibat panic,potensi berat suicida/nomicide aktifitas
merefleksikan halusinasi perilaku isi, seperti kekerasan, agitasi, agitas menarik diri,
tidak mampu merespon terhadap perintah yang komplek dan tidak mampu berespon
lebih dari satu orang.
20. seorang perempuan dirawat di RSJ pekan baru, pada saat dilakukan pengkajian pasien
mengatakan “Saya sakit menderita penyakit menular ganas, pasien meyakini bahwa
tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit, serta diucapkan berulang
kali tetapi tidak sesuai kenyataan”, setelah pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan
tanda- tanda kanker, tetapi pasien terus mengatakan bahwa ia terserang kanker.

a. Waham kebesaran
b. waham nihilistik
c. waham somatik
d. waham curiga
e. waham agama

Best Answer : C

1. Waham kebesaran

Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, serta diucapkan


berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, “Saya ini direktur sebuah bank
swasta lho…” atau “Saya punya beberapa perusahaan multinasional”.

2. Waham curiga

Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/mencederai


dirinya, serta diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, “Saya
tahu…kalian semua memasukkan racun ke dalam makanan saya”.

3. Waham agama

Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, serta diucapkan


berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, “Kalau saya mau masuk surga
saya harus membagikan uang kepada semua orang.”

4. Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit, serta
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, “Saya sakit
menderita penyakit menular ganas”, setelah pemeriksaan laboratorium tidak
ditemukan tanda- tanda kanker, tetapi pasien terus mengatakan bahwa ia terserang
kanker.

5. Waham nihilistik

Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, serta diucapkan


berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, “Ini kan alam kubur ya, semua
yang ada di sini adalah roh-roh”

21. Perawat melakukan pengkajian kepada klien Jiwa . Saat diajak berbicara, klien
tampak berbelit-belit bercerita dan tidak sampai pada tujuan, klien menjawab
pertanyaan perawat dengan jawaban yang tidak sesuai pertanyaan.

Apakah pengkajian proses pikir yang terjadi pada klien ?


a. tangensial
b. blocking
c. flight of ideas
d. kehilangan asosiasi
e. sirkumstansial

Best Answer: A

Sirkumstansial : Pembicaraan yangberbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan.


Tangensial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan
pembicaraan.
Asosiasi longgar : Pembicaraan tidak ada hubungan antara kalimat yang satu dengan
kalimat yang lainnya, dan klien tidak menyadarinya..
Flight of idea: Pembicaraan yang melompat dari satu topik ke topik lainnya, masih
ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.
Blocking : Pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian
dilanjutkan kembali.
Perseverasi : Berulang-ulang menceritakan suatu ide, tema secara berlebihan.

22. Seorang laki-laki berusia 35 tahun di rawat dirumah sakit dengan alasan mengamuk di
rumah, berteriak-teriak dan memukul orang tuanya. Klien mengatakan kesal karena
dirinya diejek gagal menikah oleh tetangganya. Klien mengatakan malu dan tidak
mau bertemu dengan orang lain. Klien sering mengurung diri di kamar.
Apakah masalah utama pada kasus tersebut ?
a. Harga diri rendah
b. Isolasi sosial
c. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
d. Perilaku kekerasan
e. Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain

Best Answer : B
Klien mengatakan kesal karena dirinya di ejek gagal menikah. Klien malu dan tidak
mau bertemu dgn org lain.Klien sering mengurung diri d kamar

23. Seorang laki-laki usia 30 tahun dirawat di RSJ sejak 2 minggu yang lalu karena sering
mengamuk dan menghancurkan piring di rumah. Saat pengkajian, pasien mengatakan
sering jengkel & marah karena orang tuanya tidak membelikan motor impiannya.
Setelah pengkajian, Saat ini perawat telah mengajarkan latihan fisik 1. Apakah
intervensi selanjutnya yang dilakukan oleh perawat?

a. Melatih pukul bantal


b. Melatih napas dalam
c. Melatih cara spiritual
d. Melatih berbicara yang baik
e. Membina hubungan saling percaya
🏼👍🏼👍🏼
Jadi untuk no 1 adalah A. Selamat KOMPETEN. Teman2 a.k.a Adik2 hebat👍👍👍

24. Seorang perempuan usia 40 tahun dibawa ke RSJ sejak sebulan yang lalu karena
sering keluyuran. Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan lebih senang
menyendiri, tidak punya teman dekat, kontak mata tidak ada. Hasil observasi
didapatkan rambut acak-acakan, pakaian tidak rapi, & lebih sering menyendiri di
kamar.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?

a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Harga diri rendah
d. Defisit perawatan diri
e. Risiko perilaku kekerasan
B isolasi sosial

25. Seorang laki-laki usia 35 tahun dibawa oleh keuarganya ke RSJ. Pasien tersebut
diikat, mata cekung, keringatan, dekil, terdapat luka di bagian kepalanya, bicara
kacau, dan mengatakan ingin mati saja. Dari keterangan keluarga, pasien tersebut
telah membentur-benturkan kepalanya ke tembok

Apakah perilaku bunuh diri yang ditunjukkan kasus tersebut?


a. Ide bunuh diri
b. Cara bunuh diri
c. Isyarat bunuh diri
d. Ancaman bunuh diri
e. Percobaan bunuh diri

jawaban paling tepat adalah E. Percobaan Bunuh Diri

26. Seorang laki-laki berusia 25 tahun di bawa oleh pihak keluarga ke poliklinik jiwa.
Keluarga mengatakan kepada perawat bahwa pasien telah di PHK 3 bulan yang lalu.
Saat ini pasien sering mengeluh dan mengatakan hidupnya tidak berarti dan tidak
berguna serta merasa malu karena tidak bekerja sehingga menjadi beban dalam
keluarga. Perawat telah membina hubungan saling percaya.

Apakah tindakan keperawatan yang akan dilakukan sesuai kasus diatas?


Pilihan jawaban :
a. Menetapkan tujuan hidup
b. Menyusun jadwal kegiatan
c. mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki
d. Melibatkan keluarga dalam perawatan diri
e. Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
c.Mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki

27. Seorang pria berusia 28 tahun dirawat diruang rawat inap RS Jiwa, saat dikaji pasien
mengatakan sebagai artis ibukota terkenal. pasien juga mengatakan sebagai keturunan
langsung presiden Indonesia ke-2, kontak mata ada, pasien tampak kurang kooperatif,
tidak rapih, dan berbicara sendiri sambil berteriak keras.

Apakah tindakan keperawatan yang harus dilakukan perawat pada kasus diatas?
a. Membantu orientasi realita pasien
b. Mengidentifikasi pola koping pasien
c. Mengajarkan pasien berkenalan dengan orang lain
d. Melatih pasien mengontrol marah dengan cara verbal
e. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap

Jawaban paling tepat adalah A.


Untuk pembahasannya ada di voice note

28. Seorang wanita berusia 40 tahun dirawat di RSJ dengan Halusinasi. Saat ini perawat
sedang melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien tersebut dan berkata "
baiklah Bu, jangan lupa, selain latihan sesuai jadwal, cara yang sudah dilatih tadi
dilakukan saat suara-suara muncul ya Bu!"
Apakah tahapan komunikasi pada kasus diatas?
a. Kerja
b. Kontrak
c. Orientasi
d. Evaluasi objektif
e. Rencana tindak lanjut
Rencana tindak lanjut

29. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di RSJ karena mengamuk dan
membanting pintu rumahnya. Saat pengkajian pasien mengatakan “Kakak saya mau
meracuni makanan yang saya makan karena takut hartanya saya ambil. Hasil
observasi menunjukkan pasien berpakaian tidak sesuai, rambut acak-acakan, dan saat
makan, nasinya berceceran

Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?


a. Waham curiga
b. Waham agama
c. Waham somatik
d. Defisit perawatan diri
e. Risiko perilaku kekerasan

30. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dirawat di RSJ. Perawat melakukan pengkajian dan
didapatkan data bahwa pasien mondar-mandir dan jari-jari tangan tampak gemetar.
Apakah komponen pengkajian tersebut?
a. Afek
b. Penampilan
c. Pembicaraan
d. Aktivitas motorik
e. Interaksi selama wawancara

i. Waham curiga, adalah keyakinan bahwa


seseorang atau sekelompok orang mau
merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan. Misalnya menganggap semua orang
iri akan kemampuannya.
ii. Waham agama, adalah keyakinan terhadap suatu
agama secara berlebihan, diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Misalnya mengaku Tuhan, mengaku nabi atau
juru selamat.
iii. Waham somatik, adalah keyakinan seseorang
bahwa tubuh atau sebagian tubuhnya terserang
penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan. Misalnya meyakini
bahwa dirinya mengalami sakit jantung dan
segera meninggal, atau mengalami kanker yang
sulit disembuhkan.
iv. Defisit perawatan diri: Pada setiap masalah
keperawatan jiwa yang selalu dan bahkan dapat
terjadi pada setiap pasien yang mengalami
gangguan jiwa adalah defisit perawatan diri.
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan
dimana seseorang yang mengalami gangguan
dalam kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas perawatan diri, seperti
mandi, berganti pakaian, makan, dan Bab/Bak
(Wilkinson, 2007).
v. Risiko perilaku kekerasan, adalah keyakinan
secara berlebihan bahwa di

31. Seorang laki-laki usia 30 tahun dirawat di RSJ. Saat ini pasien memukul teman
sekamarnya. Setelah tenang dilakukan pengkajian dan didapatkan data pasien
memukul karena diolok-olek orang gila sehingga pasien langsung memukul dan
berkata kasar.

Apakah rentang respon marah pada kasus tersebut?


a. Perilaku Kekerasan
b. Pasif
c. Asertif
d. Agresif
e. Frustasi

pasien ada di Fase/tahapan Perilaku kekerasan

32. Seorang perawat yang dinas di Bangsal Kenanga RSJ Elok melakukan intervensi pada
pasien laki-laki yang berusia 30 tahun dengan halusinasi. Setelah implementasi
keperawatan, perawat mengambil swafoto dengan pasien dan mengunggah di sosial
media.

Apakah prinsip etik legal yang perlu diperhatikan perawat pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Beneficience
e. Confidentiality

jawaban paling tepat adalah E. Confidentiality


Justice: Perawat harus berlaku adil dan tidak berat sebelah.
Veracity: perawat hendaknya mengatakan secara jujur dan jelas apa yang dilakukan,
serta akibat yang dapat terjadi, informasi yang diberikan hendaknya sesuai dengan
tingkat pendidikan pasien.
Autonomy: Setelah mendapat informasi yang memadai, klien bebas dan berhak
memutuskan apa yang akan dilakukan terhadapnya. Klien berhak untuk dihormati dan
didengarkan pendapatnnya untuk itu perlu adanya persetujuan tindakan medik
(informed consent). perawat tidak boleh memaksa suatu tindakan.

Beneficience: Resiko yang mungkin timbul dikurangi sampai seminimal mungkindan


memaksimalkan manfaat bagi klien.
Confidentiality: perawat harus menghormati (privacy) dan kerahasian klien, meski
klien telah meninggal.
33. Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD karena
sebelumnya mengamuk dan berteriak- teriak. Hasil pengkajian tampak robek pada
baju pasien. Pasien mengatakan bahwa ia melihat peti mayat dan menurutnya mayat
itu berbicara sendiri. Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?
a. Perilaku kekerasan
b. Halusinasi perabaan
c. Defisit Perawatan diri
d. Halusinasi penglihatan
e. Halusinasi pendengaran

Best Answer : D

34. Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan alasan
sejak dicerai suaminya pasien sering berteriak, memukul dirinya sendiri dan
mengamuk. Saat dilakukan pengkajian mata melotot dan pandangan yang tajam,
nada suara tinggi, tangan sering mengepal, tampak tegang saat bercerita dan
pembicaraan kasar. Pasien tampak berantakan, dan baju compang camping TD
140/90 mmHg, frekuensi nadi 89 x/menit, suhu 37o C, dan frekuensi napas 24
x/menit.
Apakah tujuan umum dari rencana tindakan pada masalah utama di atas?

a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya


b. Pasien dapat mengidentifikasi akubat perilaku kekerasan
c. Pasien dapat mengontrol atau mencegah perilaku kekerasan.
d. Pasien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
e. Pasien dapat mempraktikkan cara mengontrol perilaku kekerasan

35. Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan alasan
sejak dicerai suaminya pasien sering berteriak, memukul dirinya sendiri dan
mengamuk. Saat dilakukan pengkajian mata melotot dan pandangan yang tajam,
nada suara tinggi, tangan sering mengepal, tampak tegang saat bercerita dan
pembicaraan kasar. Pasien tampak berantakan, dan baju compang camping TD
140/90 mmHg, frekuensi nadi 89 x/menit, suhu 37o C, dan frekuensi napas 24
x/menit.
Apakah tujuan umum dari rencana tindakan pada masalah utama di atas?
a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi akubat perilaku kekerasan
c. Pasien dapat mengontrol atau mencegah perilaku kekerasan.
d. Pasien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
e. Pasien dapat mempraktikkan cara mengontrol perilaku kekerasan

Best answer : C

36. Seorang perempuan berusia 39 tahun dirawat di RSJ. Saat ini klien dilatih mengontrol
rasa marah dengan sering diikutkan ceramah keagamaan dan melakukan ibadah.
Apakah strategi pelaksanaan pasien yang tepat pada kasus diatas?

i. Melakukan SP1 klien


ii. Melakukan SP2 klien
iii. Melakukan SP3 klien
iv. Melakukan SP4 klien
v. Melakukan SP5 klien

Pertanyaan: Sp pada pasien


Data: Kegiatan Ceramah keagamaan dan Melakukan Ibadah
Eliminasi: ABC Apalagi E
Best: D
Pembahasan Sp
Sp1 Cara Fisik Meliputi memukul bantal,trik nfas
Sp2 minum obat
Sp3 verbal
Sp4 spritual

37. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat dengan halusinasi penglihatan. Klien
menanyakan apakah perawat percaya dengan apa yang dilihat klien. Perawat
menjawab bahwa ia percaya klien mengalami hal tersebut, namun ia tidak melihatnya.
Apakah intervensi keperawatan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus
diatas?
i. Menghardik
ii. Menyangkalnya
iii. Mengalihkan perhatian
iv. Mengajarkan melakukan aktivitas
v. Mengajarkan minum obat secara teratur

Pertanyaan: Intervensi
Data: Halusinasi Penglihatan
Eliminasi: BCDE
Best: A
Pembahasan
Sp1. Menghardik
Sp2. Minum Obat
Sp3. Bercakap-Cakap
Sp.4 Melakukan Kegiatan

38. Seorang laki-laki berusia 30 tahun sudah dirawat di RSJ sejak 4 hari yang lalu. Pada
saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan malas bergaul dengan orang yang ada di
lingkungan RS, karena lebih nyaman sendiri.
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa keperawatan
isolasi sosial pada kasus diatas?

i. Berpakaian tidak rapi


ii. Mengkritik diri sendiri
iii. Bicara lambat dan pelan
iv. Sikap acuh terhadap lingkungan
v. Penolakan terhadap kemampuan diri

Pertanyaan: Data Untuk Menegakkan Maskep ISOS


Data: Malas Bergaul dan Lebih Nyaman Sendiri
Eliminasi
- Pakaian tidak Rapi Maskep nya DPD
- Mengkritik diri itu HDR
- Bicara Lambat dan Pelan Maskep HDR
- Penolakan terhadap diri Maskepnya HDR

Best: D
Pembahasan
Pasien Isos identik dengan Tidak ada Intraksi

39. Seorang pasien usia 18 tahun datang di poli umum dengan keluhan post luka bakar
karena tersengat listrik, pada saat perawat ingin melakukan pemeriksaan fisik pasien
menolak dan menutupi tangannya dengan jeket, dan hasil pengkajian terdapat luka
bakar pada tangan kiri , pasien banyak menunnduk dan mengatakan tangannya
sekarang tidak seprti yang dulu dan tidak seperti tangan orang lain.
Apakah masalah keperawatan pada kasus diatas
i. Harga diri rendah
ii. Gangguan citra tubbuh
iii. Ideal diri
iv. Peran
v. Identitas diri

Best Answer: B
Rasional
Sesuai dengan teori gangguan citra tubuh pasien mengalami perubahan fisik sehingga
mempengaruhi pada asalah psikososial menolak karena ada luka bakar post tersengat
listrik, sehingga menimbulkan perasaan yang negative

40. Saat kunjungan rumah oleh perawat , terdapat Seorang laki-laki berusia 65 tahun,
sudah 6 bulan yang lalu istrinya meninggal dunia dikarenakan sakit. Sekarang tinggal
dengan anak lelakinya. Saat wawancara oleh perawat ekspresi wajah lansia tampak
sedih, banyak menunduk, pandangan kosong, dan menangis saat ditanya tentang
almarhum istrinya. Pasien merasa gagal merawat istrinya. Pasien mengeluhkan nafsu
makannya menurun, sulit tidur pada malam hari dan malas bergaul dengan
tetangganya.
Apakah Masalah yang dialami pasien lansia pada kasus di atas?
a. Pikun
b. Depresi
c. Dimensia
d. Alzhaimer
e. Gangguan jiwa

Best Answer : B

41. Seorang perempuan usia 26 tahun mendengar bisikan suara yang menyuruh klien
untuk teriak – teriak, klien mengikuti suara tersebut dan rentang perhatian klien
hanya beberapa detik atau menit.
Berada pada tahap apakah klien tersebut pada kasus di atas?
a. comforting
b. Condemming
c. Controlling
d. Conquering
e. Confusing

42. Ns. K melakukan kunjungan rumah ke desa X Sebagai desa binaan dan bertemu
dengan Nyonya X. Hasil kunjungan ke Rumah Ny X sebelumnya perawat telah
mengajarkan cara mengontrol marah dengan cara fisik 1 dan 2 kepada Ny. X.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya?
a. Melatih cara mengontrol marah dengan cara verbal
b. Melatih cara mengontrol marah dengan cara
minum obat
C. Melatih cara mengontrol marah dengan cara spiritual
D. Melatih cara mengontrol marah dengan cara tarik napas dalam
E. Melatih cara mengontrol marah dengan cara bercakap-cakap

Pertanyaan : tindakan keperawatan selanjutnya


Data : Sebelumnya perawat K telah melatih cara mengontrol marah secara fisik 1 dan
fisik 2.
Eliminir : a c d e
Jawaban : b
Rasional : karena di kasus perawat telah melatih pasien cara mengontrol marah secara
fisik 1 : tarik napas dalam dan fisik 2 : pukul bantal dan kasur, maka tindakan
keperawatan selanjutnya yaitu melatih cara mengontrol marah dengan minum obat.

STRATEGI PELAKSANAAN :
👇👇👇
SP I PASIEN
- Mengidentifikasi penyebab PK
- Mengidentifikasi tanda gejala PK
- Mengidentifikasi PK yang dilakukan
- Mengidentifikasi akibat PK
- Menyebutkan cara mengontrol PK
- Membantu pasien mempraktekkan latihan cara
mengontrol fisik I dan fisik II
- Menganjurkan pasien memasukkan kedalam kegiatan
harian

2. SP II PASIEN
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Menjelaskan cara mengontrol PK dengan minum obat
- Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal
kegiatan harian

3. SP III PASIEN
- Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien
- Melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
- Menganjurkan memasukkan kedalam jadwal kegiatan
harian

4. SP IV PASIEN
- Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien
- Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
- Menganjurkan memasukkan kedalam jadwal kegiatan
harian

Sumber : SDKI, 2016

43. Seorang laki – laki usia 35 tahun dibawa ke IGD karena pernah menghilang selama
dua hari dan ditemukan di bawah kolong jembatan di berpakain. Hasil pengkajan oleh
perawat pasien mengatakan saya ingin suci dari segala dosa, saat ditanya sering
bergonta – ganti topik yang membingungkan. Keluarga mengatakan setelah dicepat
dan di tuduh menggelapkan uang perusahaan.
Apakah rencana tindakan keperawatan pada kasus di atas ?
a. Bantu pasien orientasi realita
b. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya.
c. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
d. Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun sendiri
e. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara teratur
Best Answer : A

44. Seorang perempuan berusia 30 tahun. Dibawa oleh keluarganya ke IGD RSJ, karena
sering menghilang, mondar – mandir tidak jelas dan marah – marah tidak jelas. Hasil
pengkajian oleh perawat pasien mengatakan “Saya selalu menempatkan pisau/benda
tajam di dapur, menempatkan air panas di meja tapi tali tambang di leher saya”,
pasien sering murung dan menyendiri.
Apakah intervensi yang tepat pada kasus diatas?

a. Indentifikasi benda – benda berbahaya dan lingkungan yang aman


b. Diskusikan kebutuhan lain dan cara memenuhinya
c. Latih kegiatan mandari yang telah dilatih
d. Ajarkan pasen untuk bercakap – cakap
e. Diskusikan harapan dan masa depan

Best Answer : A

Anda mungkin juga menyukai