Pak CKB
Pak CKB
Pak CKB
Ditetapkan,
PAK Tanggal terbit Direktur
CEDERA KEPLA
BERAT (CKB)
12 Oktober 2020 Dr. Sri Mulyani,SpA.M.Kes
Pengertian Cedera kepala merupakan suatu ruda paksa (trauma) yang menimpa
struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktur dan atau
fugsional saraf yang ditandai dengan GCS 3 - 8, kehilangan kesadaran
> 36 Jam dan amnesia post tarumatik > 7 hari. (Sastrodinigrat. 2016).
Asesmen 1. Penurunan kesadaran GCS < 8
Keperawatan 2. Suara nafas tambahan ( snororing, gurgling, wheezing, ronche)
3. Pola nafas ( tachypnea, bradipnea, regular, irregular)
4. Sesak nafas, saturasi oksigen < 95 %, CRT > 2 detik, sianosis.
5. Tanda – tanda vital (Tekanan darah, Nadi, Respiratori Rate, Suhu
dan Tingkat kesadaran)
6. Hasil pemeriksaan penunjang ( Ct Scan kepala : ICH, Fraktur
tengkorak , Laborat darah : AGD abnormal)
7. Muntah proyektik, keluar darah dari hidung, telinga,
8. Mata : isokor, anisokor, medriasis, reflek cahaya menurun.
9. Imobilisasi.
Diagnosa 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan d.d tidak
Keperawatan mampu batuk, seputum berlebih terdengan suara gurgeling,
dyspnea, sianosis, (D.001)
2. Resiko perfusi serebral tidak efektif b.d cedera kepala (D.0017)
Kerusakan
integritas kulit
berhubungan
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
dengan
pengangkatan
bedah
jaringan
Kerusakan
integritas kulit
berhubungan
dengan
pengangkatan
bedah
jaringan
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
Kerusakan
integritas kulit
berhubungan
dengan
pengangkatan
bedah
jaringan
Kerusakan
integritas kulit
berhubungan
dengan
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
pengangkatan
bedah
jaringan
3. Resiko gangguan Intergritas Kulit b.d faktor mekanis: penekanan
pada tonjolan tulang karena imobilisasi (D.0139)
Kriteria Evaluasi / Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan d.d tidak
Nursing Outcome mampu batu, sputum berlebih, dispnea, sianosis (D.001)
Setelah dilakukan intervensi diharapkan bersihan jalan nafas
meningkat ditandai dengan : (L.01001)
1. Produksi seputum menurun
2. Dispnea menurun
3. Suara nafas tambahan menurun.
4. Pola nafas dan frekuensi nafas membaik.
Resiko perfusi serebral tidak efektif b.d cidera kepala (D. 0017)
Setelah dilakukan intervensi diharapkan perfusi cerebral
meningkat ditandai dengan: (L.02014)
1. Tingkat kesadaran meningkat
2. TIK menurun
3. Tekanan darah membaik
4. Tidak ada tanda-tanda TIK
5. Refleks saraf membaik
6. Gelisahan menurun.
Intervensi Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan d.d tidak
Keperawatan mampu batuk, sputum berlebih, dipsnoe, sianosis (D.001)
1. Observasi
o Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
o Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi,
weezing, ronkhi )
o Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
2. Terapeutik
o Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan
chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma cervical)
o Posisikan semi-Fowler atau Fowler
o Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
o Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
o Lakukan hiperoksigenasi sebelum Penghisapan
endotrakeal
o Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsepMcGill
o Berikan oksigen, jika perlu
3. Edukasi
o Ajarkan teknik batuk efektif (jika perlu)
4. Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
1. Observasi
o Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
o Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea,
hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-Stokes)
o Monitor kemampuan batuk efektif
o Monitor adanya produksi sputum
o Monitor adanya sumbatan jalan napas
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
Resiko perfusi serebral tidak efektif b.d cedera kepala (D. 0017)
1. Observasi
2. Terapeutik
3. Kolaborasi
1. Observasi
2. Terapeut
3. Edukasi
1. Observasi
o Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.
Perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan
mobilitas)
2. Terapeutik
o Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
o Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika
perlu
o Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama
periode diare
o Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada
kulit kering
o Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik
pada kulit sensitif
o Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
kering
3. Edukasi
o Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotin, serum)
o Anjurkan minum air yang cukup
o Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
o Anjurkan meningkat asupan buah dan saur
o Anjurkan menghindari terpapar suhu ektrime