Perceived Value
Perceived Value
Perceived Value
Abstract: This study aims to examine the effect of perceived value on revisit intention. The mediating role
of customer satisfaction was also tested in this study. This study uses a quantitative approach with survey
methods to obtain data. The population of this study was tourists from Jatim Park 1 Batu and research
samples were 200 respondents. The sampling technique uses purposive sampling, namely those who have
made a visit to Jatim Park 1. Data collection is done by giving a closed questionnaire to the respondents.
Data was analyzed by Path Analysis. The results showed that perceived value has a positive influence on
revisit intention, perceived value has a positive influence on customer satisfaction, and customer
satisfaction has a positive effect on revisit intention. Customer satisfaction is also proven to be a mediation
between perceived value and revisit intention.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perceived value terhadap revisit intention. Peran
mediasi dari customer satisfaction juga diuji dalam penelitian in. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode survey untuk memperoleh data. Populasi penelitian ini adalah wisatawan Jatim
Park 1 Batu dan sampel penelitian berjumlah 200 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling, yaitu mereka yang sudah pernah melakukan kunjungan ke Jatim Park 1. Pengumpulan
data dilakukan dengan memberikan kuesioner tertutup kepada responden. Data di analisis dengan Analisis
Jalur. Hasil penelitian menunjukkan perceived value memiliki pengaruh positif pada revisit intention,
perceived value memiliki pengaruh positif pada customer satisfaction, dan customer satisfaction
berpengaruh positif pada revisit intention. Customer satisfaction juga terbukti menjadi mediasi antara
perceived value dan revisit intention.
Pariwisata merupakan sektor penting dari kunjungan wisatawan pada objek wisata
pembangunan ekonomi tidak hanya tersebut. Hasil pengalaman dan ekspektasi
berkontribusi dalam meningkatkan wisatawan yang tinggi akan membuat
pendapatan negara dan daerah tetapi juga wisatawan tertarik untuk melakukan
meningkatkan pembangunan sektor jasa kunjungan berulang(revisit intention) (Alegre
terutama dibidang wisata. Dalam era dan Cladera, 2009). Untuk menunjang hal
globalisasi dan pasar bebas ini, sektor tersebut diharapkan adanya strategi agar dapat
pariwisata dituntut untuk mampu bersaing menarik minat wisatawan untuk berkunjung
dan berkesinambungan di taraf internasional. dan meninjau kembali objek wisata demi
Dalam upaya meningkatkan kunjungan keberhasilan pengembangan pariwisata jangka
wisatawan, pemerintah melakukan beberapa panjang.
tindakan dengan menambah intensitas Kota wisata Batu merupakan salah satu
promosi dan komunikasi terhadap pangsa kota yang mengandalkan sektor pariwisata
pasar dan disertai dengan peningkatan sebagai pendapatan daerah. Banyak terdapat
kualitas produk kepariwisataan. Peningkatan objek wisata yang dibangun dengan
pasar pariwisata yang kompetitif, membuat menawarkan beragam kegiatan dan fasilitas.
pariwisata antar daerah bersaing. Dengan Salah satu destinasi wisata yang terkenal di
munculnya objek wisata yang mempunyai Kota Batu ialah Jawa Timur Park 1 (Jatim Park
keunggulan yang berbeda dan mempunyai 1). Jawa Timur Park 1 atau sering disebut
daya saing tinggi dapat meningkatkan Jatim Park 1 merupakan salah satu objek
1
2 | EKOBIS – Ekonomi Bisnis Vol. 24 No. 1 | Mei 2019 | Halaman 1-11
wisata yang termasuk dalam Jatim perceived value atau nilai yang dirasakan
Park Group, Jatim Park 1 dibangun terlebih wisatawan saat dan setelah berkunjung serta
dahulu sejak tahun 2000 dan diresmikan pada meningkatkan kepuasan konsumen (customer
tahun 2001.Sukmaratri dan Damayanti satisfaction) ketika berkunjung ke objek
(2017) menyatakan berkembangnya objek wisata Jatim Park 1.
wisata alam di kawasan Kota Batu Jawa Harapan (expectations) merupakan salah
Timur ternyata berimbas terhadap turunnya satu elemen yang dapat mengukur customer
jumlah pengunjung pada objek wisata satisfaction. Hal ini terlihat ketika harapan
buatan. Salah satunya wisata Jatim Park 1, konsumen, di mana seseorang dapat merasa
yang mengalami penurunan pengunjung puas jika performa produk yang dikonsumsi
hingga 10 persen dibandingkan tahun sesuai dengan harapannya (Mowen & Minor,
lalu. Jumlah Kunjungan wisatawan rata-rata 1995). Selain itu, kenikmatan/kesenangan
mencapai 18 ribu sampai 20 ribu orang, konsumen juga merupakan elemen yang dapat
sedangkan tahun 2017 hanya mencapai 15 mengukur customer satisfaction (Jones & Suh,
ribu sampai 17 ribu di musim liburan. Bila 2000).
musim liburan, biasanya tempat wisata ini Pengukuran kepuasan konsumen hanya
ramai dikunjungi, namun pada libur panjang terjadi ketika harapan konsumen sesuai
kali ini justru jumlah pengunjung menurun. dengan ekspektasi yang ada, selain itu hanya
Pengunjung lebih memilih beberapa tempat karena konsumen "puas" dengan suatu produk
wisata alam yang saat ini banyak / layanan, tidak berarti produk / layanan
bermunculan (AGTVNews.com). tersebut bernilai baik. Hal ini sesuai dengan
Berdasarkan sumber berita tersebut, pernyataan Petrick (2002) bahwa Sangat
menurunnya tingkat kunjungan wisatawan mungkin seorang konsumen yang sangat puas
Jatim Park 1, diperkuat dengan data Tabel 1: dengan suatu produk atau layanan, dapat
menganggapnya sebagai nilai yang buruk jika
Tabel 1 Jumlah pengunjung di Jatim Park 1 biaya untuk mendapatkannya dianggap terlalu
Tahun 2014-2017 tinggi. Zeithaml (1988) mendefinisikan bahwa
No. Tahun Jumlah
perceived value sebagai penilaian secara
Pengunjung
keseluruhan konsumen dari kegunaan produk
1 2014 161.574
berdasarkan persepsi apa yang diterima dan
2 2015 133.186
apa yang diberikan.
3 2016 159.582
Perceived Value memberikan wawasan
4 2017` 145.328
mengapa konsep nilai sangat penting bagi para
Sumber: www.bps.kotabatu.go.id
peneliti pemasaran. Pertama, konsep nilai
konsumen telah berkembang dari
Dari berita dan tabel jumlah pengunjung
pengembangan dua dimensi penting dari
Jatim Park 1 diatas dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen: nilai ekonomi (nilai
persentase pengunjung Jatim park 1
misalnya terkait dengan harga yang dirasakan
mengalami penurunan kunjungan, dengan
melalui apa yang dikenal sebagai nilai
adanya penurunan jumlah wisatawan yang
transaksi) dan dari segi psikologis (apa yang
terjadi maka perlu adanya penyelesaian dan
benar-benar mempengaruhi pilihan produk:
upaya untuk meningkatkan kunjungan ulang
emosi aspek atau lebih kognitif dan rasional)
wisatawan. Niat kunjungan ulang wisatawan
(Gallarza & Saura, 2006).
telah dikaji lebih mudah untuk dipengaruhi
Nilai pengunjung memiliki pengertian
daripada niat kunjung wisatawan, karena
yang berbeda pada setiap pengunjung,
wisatawan yang telah berkunjung
beberapa pengunjung menganggap bahwa
mempunyai pengalaman terhadap objek
nilai pengunjung yang dirasakan ketika
wisata tersebut.
harganya rendah, namun bagi pengunjung lain
Oleh karena itu pengelola Jatim Park 1
nilai tersebut ketika ada keseimbangan antara
perlu meningkatkan upaya revisit intention
kualitas jasa yang ditawarkan. Nilai wisatawan
pada wisatawan dengan meningkatkan nilai
juga memiliki potensi untuk mempengaruhi
yang dirasakan pengunjung terhadap objek
wisata sehingga akan mengaplikasikan
Chotimah & Wahyudi, Pengaruh Perceived Value Terhadap Revisit … Park I Batu | 3
mereka kembali mengunjungi tempat yang H2: Terdapat pengaruh positif dan signifikan
sama (Kozak, et al,. 2007). Dalam konteks antara Customer Satisfaction terhadap
jangka panjang, perceived value dianggap Revisit Intension pada wisatawan Jatim
dapat mempengaruhi revisit intention Park 1
(Fornell et al., 1996). Monroe dalam Atalik H3: Terdapat pengaruh positif dan signifikan
& Arslan (2009) menyatakan bahwa antara Perceived Value dan Customer
wisatawan cenderung lebih sensitive Satisfaction terhadap Revisit Intension
terhadap kerugian daripada keuntungan. pada wisatawan Jatim Park 1
Fakta ini merupakan kesempatan bagi pihak H4: Customer Satisfaction memediasi
pariwisata untuk meningkatkan customer pengaruh antara Perceived Value
perceived value dan dapat membangun serta terhadap Revisit Intension pada
memelihara long-term relationship. wisatawan Jatim Park 1
Pratminingsih, dkk (2014) menyatakan
bahwa revisit intention adalah salah satu METODE PENELITIAN
masalah mendasar bagi manajer wisata
karena pengunjung berulang dapat Metode yang digunakan dalam penelitian ini
memberikan lebih banyak pendapatan dan adalah jenis metode penelitian kuantitatif.
meminimalkan biaya, konsep niat Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
berkunjung kembali berasal dari niat Perceived Value (X), Customer Satisfaction
perilaku. Revisit Intention sangat penting (Z), sedangkan variabel terikat adalah Revisit
untuk kinerja organisasi dan kemampuan Intension (Y). pengambilan sampel dari
pendapatan. penelitian ini menggunakan teknik non
Minat berkunjung ulang dalam probability sampling dengan jenis purposive
penelitian ini disebut dengan revisit intention sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini
atau minat untuk kembali berkunjung, di adalah 200 responden yaitu wisatawan Jatim
definisikan sebagai kemungkinan wisatawan Park 1 yang sudah pernah melakukan
untuk mengulangi aktifitas atau berkunjung kunjungan. Instrumen dalam penelitian ini
ulang ke suatu destinasi (Baker dan menggunakan kuesioner yang disebarkan
Crompton dalam Lin (2014). secara langsung ke pengunjung Jawa Timur
Customer satisfaction menurut Anderson et Park 1. Kuesioner dalam penelitian ini
al., (2008) dan Luo & Homburg (2007) menggunakan Skala Likert dengan opsi
dalam Wahyuningsih (2011) adalah evaluasi jawaban sangat setuju, setuju, cukup setuju,
pasca pembelian keseluruhan berdasarkan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Teknik
ekspektasi dan harapan terhadap kualitas pengumpulan data menggunakan metode
yang diterima. angket atau kuesioner. Pada penelitian ini
Customer satisfaction menurut Kotler menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas
(2010) dalam Hariyanto & Untarini (2014) sebagai uji kelayakan instrumen. Penelitian ini
adalah perasaan senang atau kecewa menggunakan statistik deskriptif untuk
seseorang yang muncul setelah mendiskripsikan Perceived Value, Revisit
membandingkan kinerja atau hasil produk Intension, dan Customer Satisfaction. Analisis
yang dipikirkan terhadap kinerja hasil yang yang digunakan ialah menggunakan analisis
diharapkan. Dengan kata lain customer path untuk menganalisis pola hubungan
satisfaction adalah bentuk perasaan yang pengaruh Perceived Value (X) dan Customer
timbul dalam benak konsumen ketika Satisfaction (Z) terhadap Revisit Intension (Y).
membeli atau menggunakan jasa yang Uji hipotesis dalam penelitian ini
dikonsumsi. menggunakan uji t yang berfungsi untuk
Berdasarkan kerangka di atas, maka mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel
dapat disusun hipotesis sebagai berikut: Perceived Value (X) terhadap Revisit Intension
(Y) melalui Customer Satisfaction (Z).
H1: Terdapat pengaruh positif dan signifikan Model hubungan antara
antara Perceived Value terhadap Revisit variabel/rancangan penelitian, nampak pada
Intension pada wisatawan Jatim Park 1. Gambar 1 berikut:
4 | EKOBIS – Ekonomi Bisnis Vol. 24 No. 1 | Mei 2019 | Halaman 1-11
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian pada 200
responden yang telah mengunjungi
setidaknya satu kali. Responden dalam
penelitian ini telah diklasifikasikan Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa
berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, regresi persamaan I, yaitu X berpengaruh
pekerjaan, dan jumlah banyaknya kunjungan signifikan terhadap Y.
ke wisata Jawa Timur Park 1. Berdasarkan
kategori jenis kelamin, diketahui bahwa 2. Pengaruh Perceived Value (X) terhadap
responden berjenis kelamin laki-laki Customer Satisfaction (Z)
sebanyak 65 responden dengan persentase Hasil output regresi linier persamaan II,
32.5% dan responden berjenis kelamin yang tersaji pada Tabel 3 berikut,
perempuan sebanyak 135 responden dengan diketahui bahwa nilai signifikansi
persentase 67.5%. Berdasarkan kategori Usia Perceived Value terhadap Satisfaction
diketahui bahwa semua responden memiliki adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
usia pada rentang 18 tahun sampai diatas 50 (sig<0,05).
tahun. Pada tabel tersebut juga menunjukkan
bahwa usia responden terbanyak yaitu Tabel 3 Hasil Analisis Pengaruh Perceived
usia15-21 tahun dengan jumlah sebanyak 93 Value terhadap Customer Satisfaction
responden dengan persentase 46.5%.
Berdasarkan kategori pendidikan diketahui
jumlah responden terbanyak adalah kriteria
pendidikan S1 yaitu sebanyak 127 responden
dengan persentase 63.5%, selanjutnya
pendidikan SMA/SMK sebanyak 47 Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa
responden dengan persentase 23.5%, regresi persamaan II, yaitu X berpengaruh
pendidikan Diploma sebanyak 19 responden signifikan terhadap Z.
dengan persentase 9.5%, dan pendidikan
S2/S3 sebanyak 7 responden dengan 3. Pengaruh Perceived Value (X) dan
persentase 3.5%. Kategori kriteria pekerjaan Customer Satisfaction (Z) terhadap
disimpulkan bahwa profesi responden Revisit Intention (Y)
terbanyak ialah Pelajar/Mahasiswa dengan Hasil uji pengaruh perceived value dan
jumlah 150 responden dan persentase 75%. customer satisfaction terhadap revisit
Hal ini dikarenakan banyaknya pengunjung intention nampak dari hasil output regresi
yang menyukai wisata untuk mengisi hari linier persamaan III yang nampak pada
libur sekolah atau libur semester. Kriteria Tabel 4, diketahui bahwa nilai signifikansi
banyaknya kunjungan disimpulkan bahwa Perceived Value terhadap Satisfaction dan
banyaknya kunjungan yang dilakukan Perceived Value terhadap Revisit Intention
responden pada wisata Jawa Timur Park 1 adalah sebesar 0,000 lebih
lebih dari 3 kali yaitu sebanyak 94 responden
dengan persentase 47%.
Chotimah & Wahyudi, Pengaruh Perceived Value Terhadap Revisit … Park I Batu | 5
Tabel 4 Hasil Analisis Pengaruh Perceived (sig < 0,05). Hal tersebut berarti H0 ditolak dan
Value dan Customer Satisfaction terhadap Ha diterima atau dapat disimpulkan bahwa
Revisit Intention
customer satisfaction mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap revisit
intention. Pengujian menunjukkan bahwa hasil
tersebut mendukung Ha3 dalam penelitian ini.
4) Ha4 : Perceived Value berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Revisit Internation
melalui Customer Satisfaction
kecil dari 0,05 (sig<0,05). Hasil ini Untuk menguji mediasi dalam penelitian
memberikan kesimpulan bahwa regresi ini menggunakan metode Baron & Kenny
persamaan III, yaitu X dan Z berpengaruh (1986), mediasi dapat dikatakan terjadi ketika
signifikan terhadap Y. (1) Variabel independen secara signifikan
mempengaruhi Variabel Dependen dengan
Uji Hipotesis tidak adanya mediator, (2) Variabel
1) Ha1 : Perceived Value berpengaruh positif independen secara signifikan mempengaruhi
dan signifikan terhadap Revisit Intention mediator, (3) mediator memiliki pengaruh
Berdasarkan hasil analisis pada table 2, signifikan pada variabel dependen, dan (4)
diketahui bahwa koefisien regresi perceived efek variabel independen pada variabel
value terhadap revisit intention sebesar 1,171 dependen menyusut pada penambahan
dengan nilai thitung sebesar 10,638 (thitung > mediator ke model, maka hal ini disebut
ttabel yaitu 1,971) dan nilai signifikasi 0,000 mediasi sebagian. Jika Variabel Independen
(sig < 0,05). Hal tersebut berarti H0 ditolak berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel
dan Ha diterima atau dapat disimpulkan dependen maka dikatakan mediasi sempurna.
bahwa perceived value mempunyai pengaruh Berdasar Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4
positif dan signifikan terhadap revisit maka kriteria yang ditetapkan Baron & Kenny
intention. Pengujian menunjukkan bahwa (1986) terpenuhi. Jenis Mediasi dalam
hasil tersebut mendukung Ha1 dalam penelitian ini merupakan mediasi sebagian.
penelitian ini. Tahap selanjutnya adalah melihat signifikansi
2) Ha2 : Perceived Value berpengaruh positif mediasi dengan sobel test. Untuk mencari nilai
dan signifikan terhadap Customer t menggunakan sobel test yang hasilnya
Satisfaction diperoleh melalui perhitungan uji Sobel test.
Berdasarkan hasil analisis pada table 3, 𝑎𝑏
diketahui bahwa koefisien regresi perceived 𝑡=
√[(𝑏 2 𝑆𝐸𝑎2 +(𝑎2 𝑆𝐸𝑏2 )]
value terhadap customer satisfaction sebesar 0,741 . 0,635
0,676 dengan nilai thitung sebesar 11,446 (thitung 𝑡=
√(0,6352 . 0,1342 )+ (0,7412 . 0,1252 )
> ttabel yaitu 1,971) dan nilai signifikasi 0,000 0,471
𝑡=
(sig < 0,05). Hal tersebut berarti H0 ditolak √0,0072403081+ 0,008579391
dan Ha diterima atau dapat disimpulkan 𝑡 = 3,745
bahwa perceived value mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap customer Berdasarkan hasil perhitungan uji Sobel
satisfaction. Pengujian menunjukkan bahwa test, diketahui bahwa nilai t sebesar 3,745
hasil tersebut mendukung Ha2 dalam (thitung > ttabel yaitu 1,971). Hal tersebut
penelitian ini. menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha
3) Ha3 : Customer Satisfaction berpengaruh diterima atau dapat disimpulkan bahwa
positif dan signifikan terhadap Revisit perceived value mempunyai pengaruh positif
Intention dan signifikan terhadap revisit intention
Berdasarkan hasil analisis pada table 4, melalui customer satisfaction. Pengujian
diketahui bahwa koefisien regresi customer menunjukkan bahwa hasil tersebut
satisfaction terhadap revisit intention sebesar mendukung Ha4 dalam penelitian ini.
0,635 dengan nilai thitung sebesar 5,093 (thitung
> ttabel yaitu 1,971) dan nilai signifikasi 0,000
6 | EKOBIS – Ekonomi Bisnis Vol. 24 No. 1 | Mei 2019 | Halaman 1-11
pada revisit intention. Selain itu, perceived kepuasan konsumen memiliki dampak positif
value dianggap mempengaruhi revisit pada minat kunjung ulang. Memuaskan
intention, penilaian keseluruhan yang pelanggan sangat penting karena itu memiliki
dilakukan oleh wisatawan bernilai dalam efek pada harapan dan niat pelanggan untuk
tahap pra-pembelian adalah penentu penting melakukan revisit intention.
dari niat umum untuk melakukan kunjungan
ulang ke destinasi wisata. (Um et al, 2006; D. Pengaruh Perceived Value Terhadap
Chen & Tsai, 2007; Bigne et al, 2009). Revisit Intention Melalui Customer
Satisfaction Pada Wisata Jawa Timur Park
C. Pengaruh Customer Satisfaction 1
Terhadap Revisit Intention Pada Wisata Berdasarkan hasil penelitian yang
Jawa Timur Park 1 dilakukan peneliti pada responden pengunjung
Berdasarkan hasil penelitian yang Jawa Timur Park 1 dapat diketahui bahwa
dilakukan peneliti pada responden terdapat pengaruh positif dan signifikan
pengunjung Jawa Timur Park 1 dapat perceived value terhadap revisit intention
diketahui bahwa customer satisfaction melalui customer satisfaction. Sehingga dapat
mempunyai pengaruh positif dan signifikan diartikan bahwa semakin tinggi customer
terhadap revisit intention. Sehingga dapat satisfaction pada pengunjung Jawa Timur Park
diartikan bahwa customer satisfaction dapat yang disebabkan oleh semakin tingginya nilai
mempengaruhi revisit intention pada wisata perceived value pengunjung maka akan dapat
Jawa Timur Park 1. meningkatkan revisit intention. Dengan
Dalam mempengaruhi kepuasan demikian, variabel customer satisfaction
pelanggan, wisata Jawa Timur Park 1 telah mampu memediasi pengaruh perceived value
berupaya untuk berfokus dalam peningkatan terhadap revisit intention. Dari analisis
kepuasan wisatawan, yakni dengan tersebut dapat dilihat bahwa perceived value
meningkatkan fasilitas yang ada, pada wisata Jawa Timur Park 1 mempunyai
pemeliharaan dan peningkatan wahana pengaruh yang tinggi, sehingga akan
bermain yang baru, serta memperbaiki meningkatkan minat kunjung kembali di masa
layanan yang ada. Upaya ini dilakukan untuk yang mendatang.
meningkatkan kunjungan kembali Hasil penelitian Kozak et al (2007)
wisatawan. Ketika konsumen puas atas suatu menyatakan bahwa dorongan minat
jasa atau produk yang dikonsumsi, maka berkunjung kembali dengan meningkatkan
intensitas untuk membeli kembali produk kepuasan wisatawan yang didasari dari nilai
atau jasa tersebut semakin tinggi. wisata tersebut. Pengunjung berulang adalah
Hal ini dibuktikan dari penelitian yang wisatawan yang sadar akan tujuan yang
dilakukan oleh Bloemer et al (1998) dalam didasarkan pada harapanpengalaman
Kim (2018) menemukan bahwa kepuasan sebelumnya (McKercher dan Wong, 2004;
konsumen nantinya akan mempengaruhi niat Reid dan Reid, 1993). Selain itu penelitian oleh
pembelian berulang. Hasil penelitian ini juga Chen dan Tsai (2007) dan Patterson dan
didukung oleh penelitian yang dilakukan Spreng (1997) telah mencatat efek mediasi
Kim (2018) yang menyatakan Customer customer satisfaction yang dihasilkan pada
Satisfaction memiliki pengaruh positif hubungan perceived value terhadap revisit
Intention to Revisit ke destinasi berdasarkan intention. Hal ini berdampak yakni
pengalaman sebelumnya. pengunjung yang lebih puas dengan perceived
Kepuasan pelanggan memiliki value destinasi wisata lebih cenderung
pengaruh terhadap niat berkunjung kembali mengunjungi kembali wisata tersebut.
(Baker & Crompton 2000; Petrick 2002; Um et al (2006) menyatakan bahwa
Pritchard & Howard 1997). Han dan Back minat kunjungan kembali wisatawan
(2006) menunjukkan bahwa niat tamu untuk disamping berdasarkan kepuasan akan
berkunjung kembali dipengaruhi secara kunjungan yang lalu juga di dukung oleh hasil
positif oleh kepuasan. Selain itu penelitian evaluasi pengunjung akan tujuan wisata.
wu, et.al (2014) menyampaikan bahwa Dalam hal ini customer satisfaction berperan
Chotimah & Wahyudi, Pengaruh Perceived Value Terhadap Revisit … Park I Batu | 9
penting dalam memediasi. Nilai yang konsumen juga semakin besar, sehingga
dirasakan adalah kombinasi dari harga akan meningkatkan kunjungan kembali
moneter dan harga nonmoneter, termasuk pada Jawa Timur Park 1.
faktor-faktor lain seperti waktu, biaya 5. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pencarian, dan kenyamanan, dan ini secara dilakukan terdapat pengaruh tidak
signifikan mempengaruhi niat mengunjungi langsung perceived value terhadap revisit
kembali. Selain itu, kemudahan akses internation melalui customer satisfaction.
transportasi sedikit mempengaruhi peran Artinya semakin baik perceived value yang
kepuasan dan niat kembali mengunjungi. dirasakan pengunjung saat berwisata di
Jawa Timur Park 1 akan meningkatkan
KESIMPULAN kepuasan konsumen yang juga berdampak
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pada keputusan konsumen untuk
pengaruh perceived value terhadap revisit berkunjung kembali di masa mendatang.
internation melalui customer satisfaction
pada pengunjung Jawa Timur Park 1, serta SARAN
berdasarkan hasil analisa data penelitian Jawa Timur Park 1 merupakan salah satu
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan pelopor wisata buatan yang besar di Kota Batu.
beberapa hal sebagai berikut: Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebagai bahan masukan atau bahan
dapat diketahui bahwa perceived value pertimbangan untuk tetap customer perceived
terhadap revisit internation melalui value kepada konsumen dengan demikian apa
customer satisfaction pada pengunjung yang menjadi tujuan dari visi dan misi Jawa
Jawa Timur Park 1 sudah tergolong baik, Timur Park 1 dapat dicapai maksimal
hal tersebut dapat dilihat dari data hasil Berdasarkan hasil penelitian mengenai
analisis yang diperoleh dari statistik pengaruh perceived value terhadap revisit
deskriptif. intention melalui customer satisfaction pada
2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah pengunjung Jawa Timur Park 1, maka saran
dilakukan variabel perceived value peneliti untuk Jawa Timur Park 1 sebagai
mempunyai pengaruh yang positif dan berikut:
signifikan terhadap revisit internation. 1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin
Artinya ketika perceived value yang meneliti tentang variabel perceived value
dilakukan oleh pengunjung hasilnya baik diharapkan menambahkan variabel lain
maka revisit internation yang akan yang sesuai dan mendukung adanya
dilakukan pengunjung Jawa Timur Park 1 mediasi. Hal ini sesuai dengan hasil
di masa depan juga akan semakin penelitian bahwa tanpa variabel mediasi
meningkat, selain itu pengunjung Jatim customer satisfaction variabel perceived
Park 1 rata-rata sudah termasuk dalam value berperan langsung terhadap
pengunjung yang loyal. peningkatan revisit intention pada
3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah pengunjung Jatim Park 1.
dilakukan variabel Perceived Value 2. Bagi wisata Jawa Timur Park 1, minat
mempunyai pengaruh positif dan mengunjungi kembali wisatawan masih
signifikan terhadap Customer tergolong ragu-ragu oleh karena itu pihak
Satisfaction. Artinya semakin baik jatim park dapat melakukan stimulus untuk
perceived value pengunjung Jawa Timur menarik minat kunjung kembali wisatawan
Park 1 maka akan meningkatkan melalui perubahan tiket masuk yang
kepuasan pelanggan. mungkin masih terbilang kurang
4. Berdasarkan hasil penelitian yang telah terjangkau. Pengurangan harga juga
dilakukan variabel Customer Satisfaction meminimalisir wahana yang termasuk
berpengaruh positif dan signifikan dalam tiket tersebut. Wisata Jawa Timur
terhadap Revisit Intention. Artinya ketika Park 1 juga disarankan untuk
Semakin besar kepuasan pelanggan, meningkatkan nilai positioning untuk
maka niat berkunjung kembali dari menjadikan Jawa Timur Park 1 menjadi
10 | EKOBIS – Ekonomi Bisnis Vol. 24 No. 1 | Mei 2019 | Halaman 1-11
Enrique Bigné, J., Sanchez, I. and Andreu, L., Jones, M.A. and Suh, J., 2000. Transaction-
2009. The role of variety seeking in specific satisfaction and overall
short and long run revisit intentions in satisfaction: an empirical analysis.
holiday destinations. International Journal of services Marketing, 14(2),
Journal of Culture, Tourism and pp.147-159.
Hospitality Research, 3(2), pp.103-
115. Jumlah Pengunjung Objek Wisata Dirinci
Menurut Bulan dan Tempat Wisata di
Fornell, C., Johnson, M.D., Anderson, E.W., Kota Batu. (Online).
Cha, J. and Bryant, B.E., 1996. The (http://www.bpskotabatu.go.id), di
American customer satisfaction index: akses 5 Maret 2016.
nature, purpose, and findings. Journal
of marketing, 60(4), pp.7-18. Kim, J.H., 2018. The impact of memorable
tourism experiences on loyalty
Choi, E.J. and Kim, S.H., 2013. The study of behaviors: The mediating effects of
the impact of perceived quality and destination image and satisfaction.
value of social enterprises on customer Journal of Travel Research, 57(7),
satisfaction and re-purchase intention. pp.856-870.
Chotimah & Wahyudi, Pengaruh Perceived Value Terhadap Revisit … Park I Batu | 11
Kotler, P dan Keller, K.L. 2009. Manajemen Pratminingsih, S. A., C. L. Rudatin & T.
Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Rimenta. 2014. Roles of Motivation and
Erlangga. Destination Image in Predicting Tourist
Revisit Intention: A Case of Bandung-
Kozak, M., J. C. Crotts & L. Rob. 2007. Indonesia. International Journal of
The Impact Of The Perception Of Risk Innovation, Management and
On International Travellers. Technology, Vol. 5, No. 1, pp. 19-24.
International Journal Of Tourism
Research, Vol. 9, pp 232-242. Ramadlani, M. F. & Hadiwidjaja. D. 2016.
Determinants Of Tourist Revisit
Lai, T. L. 2004. Service Quality and Intention To Kota Batu. Jurnal Ilmiah
Perceived Value's Impact on Mahasiswa, Vol. 1, No. 2.
Satisfaction, Intention and Usage of
Short Message Service (SMS). Journal Rangkuti, Fredy. (2002). The Power of
of Information Systems Frontiers, Brands; Teknik Mengelola Brand
Vol. 6, No. 4, pp 353–368 Equity dan Strategi Pengembangan
Merek. Jakarta : Gramedia Pustaka
Lin, C. H. 2014. Effects of cuisine Utama
experience, psychological well-
being, and self-health perception on Sukmaratri, M. and Damayanti, M., 2016.
the revisit intention of hot springs Diversifikasi Produk Wisata Sebagai
tourists. Journal of Hospitality & Strategi Pengembangan Daya Saing
Tourism Research, 38(2), 243-265. Wisata Kota Batu. JURNAL
PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA,
Luo, S. J. & Hsieh, L. Y. 2013. 12(3), pp.325-335.
Reconstructing Revisit Intention Scale
In Tourism. Journal of Applied Sweeney, J.C. and Soutar, G.N., 2001.
Sciences, Vol. 13, No. 18, pp. 3638- Consumer perceived value: The
3648. development of a multiple item scale.
Journal of retailing, 77(2), pp.203-220.
Mowen, J.C. and Minor, M., 1995.
Consumer Behavior. 4-th ed. Jersey: Undang-Undang No 10 Tahun 2009 Tentang
Prentice Hall Kepariwisataan. Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia (Online),
Payne, A. Holt, S. 2001. Diagnosing (https://www.ekowisata.org/uploads
Customer Value: Integrating The UU102009.pdf), diakses 20 April 2018.
Value Process And Relationship
Marketing, British Journal of Zeithaml, V.A., 1988. Consumer perceptions
management, Vol. 12, pp. 159–182 of price, quality, and value: a means-end
model and synthesis of evidence.
Petrick, J.F., 2002. Development of a multi- Journal of marketing, 52(3), pp.2-22.
dimensional scale for measuring the
perceived value of a service. Journal of
leisure research, 34(2), pp.119-134.