Materi 1
Materi 1
Materi 1
Pemeliharaan mesin kendaraan ringan adalah salah satu mata pelajaran pada jurusan
teknik otomotif kendaraan ringan yang nantinya fokus mempelajari tentang mesin
Apa saja yang akan dipelajari pada teknik otomotif kendaraan ringan?
ada tiga mata pelajaran utama yang nanti akan dipelajari pada teknik otomotif
kendaraan ringan yaitu tentang pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan atau PKKR
, Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan atau PSP TKR dan
Pemeliharaan mesin kendaraan ringan / PMKR
Pada mata pelajaran PKKR (Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan) nanti akan
fokus membahas tentang kelistrikan pada kendaraan seperti lampu-lampu kemudian
kelistrikan mesin dan lain sebagainya
Pada mata pelajaran PSPTKR (Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan
ringan) nanti akan fokus mempelajari tentang sistem pengereman, sistem kemudi,
sistem suspensi dan lain sebagainya
Pada mata pelajaran PMKR (Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan) nanti akan
fokus mempelajari seputar mesin pada kendaraan ringan
Apa saja yang akan kita pelajari pada mata pelajaran pemeliharaan mesin
kendaraan ringan?
Secara garis besar pada mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan kita
nanti akan belajar tentang
Secara spesifik, ada 7 materi yang akan di pelajari pada mata pelajaran PMKR, yaitu:
1. Sistem utama engine atau sistem utama mesin dan mekanisme katup
5. Sitem bahan bakar mesin injeksi atau EFI (Eelctronic fuel injection)
Masuk pada materi pertama yaitu Cara Perawatan Sistem utama engine atau sistem
utama mesin dan mekanisme katup.
Mesin bensin dan diesel mengkonversi bahan bakar menjadi sebuah tenaga.
Dalam prosesnya mesin mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan untuk
Siklus mesin 4 langkah terdiri dari langkah isap, kompresi, usaha dan buang.
Katup bekerja pada saat langkah hisap dan buang. Mekanisme katup bekerja ketika
sumbu cam shaft berputar satu kali menggerakkan katup isap dan buang setiap 2 kali
berputarnya poros engkol.
1. Cara kerja mekanisme katup
Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan gas
baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan
mengatur pembuangan gas bekas pembakaran ke saluran buang.
Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan di samping blok motor serta poros
kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana, mesin pendek
tidak memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang bakar kurang
menguntungkan bagi proses pembakaran yang ideal dan penyetelan celah katup
sulit.
b. Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)
Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di bawah.
Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun kerugiannya adalah
c. Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)
Pada konstruksi SOHC atau OHC, poros kam berada di kepala silinder dan
langsung menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B).
Keuntungannya sedikit komponen/bagian-bagian yang bergerak, berarti
kelembaman massa kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi. Kerugiannya
adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada mekanisme tuas ayun.
d. Dua Poros Kam di Kepala (Double Over Head Camsaft atau DOHC)
Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung
menggerakkan mangkok penumbuk. Keuntungannya bentuk ruang bakar baik
dan susunan katup bentuk V menguntungkan bagi performance mesin.
Kelembaman massa paling kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi.
Kerugiannya konstRuksi mesin mahal, mesin lebih berat dan penyetelan celah
katup lebih sulit.
e. Teknologi VTEC
VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) mulanya dirancang
untuk mesin DOHC (Double Overhead Camshaft), Variable Valve Timing dan Lift
Electronic Control berperan sebagai switch antara mode menghemat bahan
bakar dan mode high performace. Hal ini dilakukan oleh valve timing yang
bergerak pada kecepatan rendah dan profilcam yang kecil pada rpm mesin rendah
untuk menekan konsumsi bahan bakar.
Valve timing adalah waktu saat membuka dan menutupnya intake dan exhaust valve.
Hal–hal yang harus diperhatikan ketika pemeliharaan baut kepala silinder adalah
sebagai berikut:
1. Permukaan kepala silinder atau tempat dudukan gasket kepala silinder dan
gasket manifold usahakan tidak tergores atau rusak.
2. Baut kepala silinder harus di keraskan ketika mesin dingin dengan urutan
dan momen yang benar.
3. Baut baut kepala silinder dikencangkan dalam 3 tahap.
4. Bila ada baut yang patah atau terjadi deformasi gantilah baut.
5. Sebelum memasang oleskan oli mesin pada ulir baut dan di bawah kepala
baut.
Biasanya baut dikeraskan sampai plastic region. Kondisi dimana momen
pengerasan bertambah sesuai putaran sudut baut. Bila baut dikeraskan melebihi
dari plastic region, hanya sudut putaran yang berubah tetapi momennya tetap.
Daerah ini disebut plastic region.
Prosedur melepas dan dan mengencangkan baut kepala silinder adalah sebagai
berikut:
1. Membongkar
Lepaskan cylinder head secara diagonal dari sisi luar ke sisi dalam. Jika agak
susah dilepas pukullah dengan menggunakan palu karet secara perlahan.
Dengan menggunakan SST lepas baut secara merata dalam beberapa tahap
dengan urutan seperti gambar.
Prosedur melepas dan dan mengencangkan baut kepala silinder adalah sebagai
berikut:
2. Membongkar
a. Bersihkan permukaan cylinder block dan gasket
b. Pasang kembali head gasket pada cylinder block
c. Baut baut cyilinder head di kencangkan secara menyilang dari bagian
dalam ke bagian luar sesuai dengan momen pengencangannya.
b. Pengencangan baut–mur saluran masuk dan buang (intake dan exhaust manifold)
Saluran masuk (intake manifold) yang bocor karena pengencangannya kendor
atau paking rusak atau saluran masuk (intake manifold) yang bengkok,
mengakibatkan terisapnya udara luar masuk kedalam saluran masuk. Udara
luar masuk yang biasanya disebut "udara palsu" ini menjadikan campuran
bahan bakar udara yang dihasilkan semakin miskin/kurus, pada putaran
idle/stasioner putaran mesin tidak halus atau mesin goyang dan pada putaran
selanjutnya tenaga mesin berkurang dan boros bensin.
Intake manifold atau manifold masuk merupakan komponen yang berfungsi
untuk menyalurkan campuran udara dan bahan bakar dari alat pencampur
bahan bakar dan udara ke dalam ruang bakar pada tiap-tiap silinder.
Exhaust manifold atau manifold buang merupakan komponen yang berfungsi
untuk mengalirkan gas hasil pembakaran pada tiap-tiap silinder ke pipa buang
(exhaust pipe) dan selanjutnya ke catalytic converter lalu ke muffler.
D. Perwatan katup
Untuk menyetel katup, kita dapat memperhatikan diagram kerja piston di atas. Katup
yang dapat disetel harus dipastikan dalam kondisi tidak bekerja secara sempurna.
Untuk lebih jelasnya dapat melihat tabel berikut:
850 C
2. Matikan mesin bila melakukan penyetelan katup
3. Putar poros engkol hingga tanda pada puli poros engkol tepat dengan
angka 0 pada tutup rantai timing.
4. Menentukan top kompresi silinder 1 atau 4
5. Pada saat memutar poros engkol sambil memperhatikan katup masuk
silinder mana yang bergerak. Lihatlah katup masuk atau push rod katup
masuk pada silinder 1 atau 4 sambil menggerak-gerakkan puli poros
engkol.
6. Apabila yang bergerak push rod katup masuk silinder 4 pada saat anda
menggerak-gerakkan atau memutar poros engkol, berarti ketika tanda pada
puli tepat dengan tanda 0: yang sedang mengalami top kompresi adalah
silinder 1, sedang silinder 4 overlapping. Begitu juga sebaliknya.
7. Menentukan katup-katup yang boleh distel pada saat top kompresi
silinder 1 atau 4. Caranya dengan melihat diagram/tabel proses kerja silinder
atau bisa juga dengan menggerak-gerakkan puli poros engkol sambil
melihat push rod katup yang tidak bergerak. Push rod yang tidak bergerak
maka boleh disetel. Setel celah katup sesuai spesifikasi.
8. Mengendorkan mur 12 menggunakan kunci ring 12.
9. Menempatkan atau memasukkan feeler gauge sesuai ukuran standar ke
dalam celah antara rocker arm dengan batang katup.
10. Melakukan penyetelan dengan (mengencangkan/mengendorkan) baut
penyetel dengan obeng.
11. Setelah celah katup telah benar/sesuai, kencangkan mur penahan sambil
menahan baut penyetel agar tidak bergerak. Lalu cek kembali celah katup
dengan merasakan tarikan/gesekan dari feeler gauge. Ulangi cara tersebut jika
belum menemukan kesesuaian.
12. Putar poros engkol 1 putaran (360°) sehingga tanda pada puli bertepatan
dengan tanda 0 pada tutup rantai timing.
13. Menyetel celah katup untuk katup-katup yang belum disetel sesuai spesifikasi.
14. Hidupkan mesin, pastikan suara mesin halus.
15. Menutup kembali kepala silinder, lalu memasang komponen lainnya.