Materi Kerajinan Bahan Lunak Kls 7
Materi Kerajinan Bahan Lunak Kls 7
Materi Kerajinan Bahan Lunak Kls 7
I. Kompentensi Inti :
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
3.3. Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan kertas dan plastik
lembaran
I. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
Menyatakan pendapat tentang keragaman karya kerajinan dari bahan limbah lunak sebagai
ungkapan rasa bangga sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan dan bangsa,
Memahami pengertian, sejarah, jenis, sifat, dari karakteristik dari bahan limbah lunak
penyajian/kemasan bahan limbah lunak berdasarkan karakter yang dapat dikembangkan sesuai
Merancang, membuat, menguji dan meng komunikasikan produk kerajinan bahan limbah lunak
daerah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat berdasarkan orisinalitas ide dan cita
Pengertian Kerajinan Bahan Lunak Beserta Fungsi, Manfaat, Jenis - Jenis Dan Contoh Kerajinan
Bahan Lunak.
Kerajinan bahan lunak merupakan sebuah karya yang berasal dari bahan lunak yang menjadi bahan dasar utamanya.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita tidak jauh dari benda-benda seperti piring, keramik, dompet hingga
Kerajinan Bahan Lunak adalah suatu produk kerajinan yang mengunakan bahan bersifat lunak sebagai dasar
pembuatannya.
Bahan lunak terbagi ke dalam dua jenis yakni bahan lunak alami dan bahan lunak buatan.Kerajinan dari bahan lunak
merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga
Contoh Bahan Lunak Alami : tanah liat, serat alam, dan kulit hewan
Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya
kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang
digunakan bisa berupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya.
Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak.
Contoh Bahan Lunak Buatan : Bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan lain-lain.
Fungsi produk kerajinan bahan lunak ini dibedakan menjadi dua, yaitu berfungsi sebagai benda pakai dan sebagai
benda hias:
1. Fungsi pakai.
Benda atau barang dari bahan lunak yang memiliki fungsi pakai biasanya digunakan sebagai alat, wadah,
ataupun pelengkap busana. Sebagai benda pakai, tentu tujuan pembuatannya lebih mengutamakan
fungsinya, sementara unsur keindahan atau estetik hanya sebagai pendukung. Fungsi pakai dibedakan lagi
menjadi fungsi bahan bangunan, wadah, pembersih, dan fungsi hiburan. Fungsi sebagai bahan bangunan
bisa berupa gips dan batako, fungsi sebagai wadah bisa berupa kotak tisu, fungsi hiburan seperti wayang
2. Fungsi hiasan.
Kerajinan bahan lunak sebagai benda hias dibuat untuk dipajang sebagai hiasan atau elemen estetis yang
lebih mengutamakan aspek keindahan dibandingkan kegunaan. Contoh dari kerajinan bahan lunak yang
3. Fungsi Pengetahuan.
Kerajinan ini sangat penting juga untuk diajarkan di sekolah-sekolah. Para generasi muda sebaiknya tidak
boleh melupakan kesenian-kesenian dan budaya. Selain itu membuat kerajinan ini dapat menumbuhkan
kreatifitas mereka.
4. Fungsi Ekonomis.
Selain mempunyai nilai seni yang tinggi, kerajinan bahan lunak juga memiliki nilai ekonomis. Menciptakan
karya dari bahan lunak dan terus berinovasi, dapat menjadi sebuah pekerjaan dan menciptakan lapangan
pekerjaan. Sebuah karya seni dengan nilai artistik yang tinggi sebagian besar laku dengan harga yang
Berikut beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik-teknik ini sudah disesuaikan dengan
1. Membentuk
teknik membuat kerajinan bahan lunakPada umumnya teknik membentuk digunakan untuk membuat
sebuah karya kerajinan dari tanah liat. Teknik membentuk sendiri ada beberapa jenis, yaitu :
Pada teknik coil ini, cara pembentukannya dengan tangan langsung dengan pijat jari atau
membentuk tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya pun
tidak selalu simetris. Teknik lilit pilin ini seringkali digunakan oleh para seniman dan perajin
keramik.
b. Teknik Putar.
Teknik pembuatan menggunakan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris
(bulat dan silindris) dan bervariasi. Teknik ini juga sering dipakai oleh pengrajin keramik. Pada
umumnya perajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau
alat putar kaki (kick wheel). Para perajin ini bekerja di atas alat putar dan menghasilkan kerajinan
c. Teknik Cetak.
Pada teknik cetak, terdapat dua teknik pembentukan untuk karya kerajinan bahan lunak, yaitu :
sekali cetak (cire verdue) dan cetak berulang. Teknik sekali cetak adalah teknik cetak yang
menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak lagi. Teknik cetak berulang (bi valve)
adalah teknik mencetak yang bisa memproduksi karya dalam jumlah yang banyak dengan bentuk
dan ukuran yang sama persis. Bahan cetakan yang biasa digunakan adalah gips, seperti untuk
cetakan berongga, cetakan padat, cetakkan jegger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Teknik
ini biasanya diterapkan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi dengan jumlah massal,
2. Menganyam.
Teknik membuat kerajinan bahan lunak menganyamTeknik menganyam ini pada umumnya sering
digunakan untuk pembuatan karya kerajinan bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan
untuk membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai jenis serat tumbuhan, seperti
rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, dan enceng gondok.
Menenun.
Teknik membuat kerajinan bahan lunak menenunTeknik menenun pada dasarnya sama dengan teknik menganyam,
perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk teknik menganyam, kita cukup melakukannya dengan tangan
(manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu. Sementara pada kerajinan menenun menggunakan alat yang
3. Membordir.
Teknik membuat kerajinan bahan lunak membordirBordir adalah suatu hiasan dari benang pada kain.
Istilah lain yang menyerupai dengan bordir adalah sulam. Penerapan membordir banyak digunakan untuk
4. Mengukir.
Teknik membuat kerajinan bahan lunak mengukirTeknik mengukir yaitu kegiatan menggores, memahat,
dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Biasanya teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu,
namun teknik ini juga dapat digunakan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin. Setelah mempelajari macam-
macam teknik pembuatan kerajinan bahan lunak, kalian juga perlu membaca tahapan pembuatan kerajinan bahan
Membuat rancangan.
Rancangan adalah tahap awal yang kita lakukan setelah mendapatkan ide untuk membuat suatu kerajinan
dari bahan lunak, rancangan yang bagus pasti juga akan menghasilkan sebuah karya yang bagus. Pada
umumnya rancangan ini dibuat di suatu kertas kemudian kita menggambarnya dengan sedetail mungkin.
Setelah rancangan selesai dibuat dengan matang, tahap berikutnya adalah menyiapkan berbagai alat dan
bahan. Semua alat dan bahan diutamakan memiliki kualitas yang bagus sehingga akan mendapatkan hasil
yang maksimal.
Rancangan dan semua alat bahan telah siap, maka kita bisa memulai proses pembuatan. Pertama kita buat
sebuah bagian dasar terlebih dahulu dari suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan mempercepat
proses pembuatan.
Contoh Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Produk kerajinan dari bahan lunak sangat beragam, mulai dari karya kerajinan yang digunakan untuk kebutuhan
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat sering dikenal orang dengan kerajinan keramik. Kerajinan keramik
adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit,
butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah.
Contohnya: gerabah, vas bunga, guci, piring. Berikut contoh kerajinan gerabah dan keramik. Indonesia memiliki
aneka ragam kerajinan keramik dari berbagai daerah yang memiliki ciri khas pada keunikan bentuk, teknik hingga
ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk
kerajinan keramik menjadi keramik Nusantara yang memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda dengan keramik
Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas
meja, tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam.
Kerajinan Kulit.
Kerajinan ini menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah di samak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya:
tas, sepatu, wayang, dompet, jaket. Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat
Kerajinan Gips.
Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika sudah menjadi padat.
Kandungan gips terdiri atas jenis zat hidrat kalsium sulfat dan beberapa mineral seperti: karbonat, borat, nitrat, dan
sulfat yang dapat terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan terasa panas. Prosesnya harus dicairkan
dahulu jika ingin bentuk seperti yang diinginkan, harus dibuat cetakan. Jika akan diproduksi dalam jumlah banyak,
harus dibuat model terlebih dahulu. Secara umum, untuk semua produk gips diperlukan cetakan. Bahan utama
pembuatan cetakan adalah silicone rubber, tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah
liat. Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan dinding, mainan, dan sebagainya.
Kerajinan Lilin.
Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Jika kita
akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan
di atasapi/kompor.
Kerajinan Sabun.
Kerajinan dari sabun sangat unik. Bahan yang diperlukan adalah sabun batangan. Sabun dapat diolah dengan
duacara. Pertama: mengukir sabun yang menghasilkan karya seperti: binatang, buah, dan flora ukiran. Kedua,
membentuk sabun, yaitu: sabun diparut hingga menjadi bubuk, dicampur dengan sagu dan sedikit air, lalu dibuat