Laporan Percobaan Kacang Hijau - Cindy Dwi P.
Laporan Percobaan Kacang Hijau - Cindy Dwi P.
Laporan Percobaan Kacang Hijau - Cindy Dwi P.
Disusun Oleh:
XII – MIPA 1
PENDAHULUAN
1.4 Hipotesis
Tanaman kacang hijau yang diletakkan diruangan yang terpapar cahaya matahari langsung maka
pertumbuhannya lebih lambat, namun daunnya lebih hijau dan segar serta batang kecambah lebih
kokoh. Sedangkan tanaman kacang hijau yang diletakkan dalam ruangan kurang cahaya,
pertumbuhan kecambah akan lebih cepat, namun daunnya lebih pucat.
BAB II
KAJIAN TEORI
Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran
tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible atau tidak dapat bali
dan dapat diukur. Sedangkan Pengertian Perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan
melalui proses pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan tidak dapat diukur. Pertumbuhan
tanaman merupakan hasil dari berbagai proses fisiologi, melibatkan faktor genotipe yang berinteraksi
dalam tubuh tanaman dengan faktor lingkungan. Proses tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk,
dan jumlah.
Pertumbuhan tanaman dibagi menjadi tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir
dengan ditandai munculnya akar dan batang. Perkecambahan sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu
hypogeal (pada tumbuhan monokotil) dan epigeal (pada tumbuhan dikotil). Pada perkecambahan
tanaman kacang hijau termasuk ke dalam epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang
menyebabkan plumula keluar ke atas tanah.
Proses perkecambahan meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan
enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik
tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk
kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya
testa. Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan
hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah
molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru
bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi
glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi
sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji
kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama
membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
Kemudian pada tahap pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan pada embrio, ujung btang dan
ujung akar. Selanjutnya, pada pertumbuhan sekunder terjadi pembentukan xylem sekunder dan floem
sekunder dari aktivitas kambium dan pembelahan pada jaringan meristem apikal yang menyebabkan
pelebaran pada batang.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, ada banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi gen yaitu sifat yang dibawa dari induknya
dan diturunkan kepada generasi selanjutnya dan hormon yang berfungsi sebagai sistem regulasi dalam
tubuh. Dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, nutrisi, kelembapan, suhu, dan air.
Untuk proses perkecambahan, banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
faktor yang lain ikut mempengaruhi. Menurut literatur, perkecambahan dipengaruhi oleh hormon
auksin. Jika melakukan perkecambahan di tempat gelap, maka akan tumbuh lebih cepat namun
bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya
kurang merata. Sedangkan di tempat yang redup, perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal
itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya.
Sehingga dihasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur keatas.
Cahaya matahari sangat mempengaruhi proses fotosintesis tumbuhan, namun sinar matahari
juga mempunyai efek lain yaitu menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Sehingga menyebabkan
tumbuhan yang terkena cahaya matahari secara langsung akan lebih pendek dengan tumbuhan yang
tidak terkena cahaya matahari secara langsung Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu
pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat ditempat gelap.
Etiolasi adalah fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalam gelap, berciri
warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman
tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan
karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk,
daun pun tanpa klorofil, sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin atau hormon pertumbuhan pada
tanaman. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung
akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Kerja auksin
sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya cahaya matahari. Cahaya matahari dapat mengganggu aktivitas
auksin, sehingga proses pemanjangan sel menjadi terhambat.
Ujung batang tanaman akan selalu tumbuh menuju arah datangnya cahaya matahari. Bagian
batang yang tidak terkena cahaya matahari (membelakangi matahari) akan mengalami pemanjangan,
sedangkan bagian batang yang terkena cahaya matahari (menghadap matahari) tidak mengalami
pemanjangan. Sel-sel batang yang membelakangi cahaya akan memanjang, padahal bagian yang
menghadap matahari tidak bertambah panjang, akibatnya batang jadi membengkok dan mengarah ke
arah datangnya cahaya matahari.
Auksin sendiri sesungguhnya tidak langsung terganggu oleh adanya cahaya matahari, yang
terjadi adalah auksin terganggu karena pengaruh molekul xanothin yang timbul karena penyinaran
karotenoid. Terganggunya auksin menyebabkan sel-sel pada daerah yang terkena cahaya tidak
bertambah panjang sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Cahaya dengan spektrum (panjang
gelombang) tertentu akan diserap oleh karotenoid sehingga menyebabkan perubahan karotenoid
menjadi xanothin/abscin. Xanothin sendiri merupakan molekul yang dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan.
BAB III
METODOLOGI
B. Rancangan Percobaan
Langkah Kerja:
1. Rendamlah biji kacang hijau selama kurang lebih 2-4 jam
2. Pilihlah 14 biji kacang hijau yang tidak mengambang untuk ditanam
3. Masukan kapas kedalam masing-masing gelas aqua
4. Letakkan 7 biji kacang hijau di masing-maing gelas aqua
5. Beri tanda untuk membedakan gelas aqua 1 dan 2
6. Tempatkan gelas aqua 1 diruangan yang terkena cahaya, dan gelas aqua 2 diruangan yang
gelap
7. Lakukan penyiraman air pada masing-masing gelas aqua sehari dua kali
8. Lakukan pengamatan (pengukuran tinggi tanaman menggunakan penggaris) setiap hari
9. Catat hasil pengamatan pada sebuah tabel.
D. Analisis Data
Analisis data percobaan dilakukan secara deskriptif dengan memaparkan data hasil percobaan
dengan menggunakan tabel.
BAB IV
Hasil
Tabel Hasil Pengukuran Tinggi Kecambah Kacang Hijau pada Intensitas Cahaya Terang
Hari ke- Tinggi Kecambah Biji Kacang Hijau ke- (cm) Rata-rata Tinggi
Kecambah per Hari
1 2 3 4 5 6 7
1 1 0,5 0,3 0 0 0 0 0,2
2 1,5 1,3 0,5 0,5 0 0 0 0,5
3 4 3,5 3 2,5 0,5 0 0 2
4 7 7,5 6 3 1 0 0 3,5
5 10 9 8,5 7 2 0,5 0,5 5,3
6 11 9,5 9 7,5 2,5 1 0,5 6
7 12,5 10,5 9,5 8,5 3 1 0,5 6,4
Tabel Hasil Pengukuran Tinggi Kecambah Kacang Hijau pada Intensitas Cahaya Gelap
Hari ke- Tinggi Kecambah Biji Kacang Hijau ke- (cm) Rata-rata Tinggi
Kecambah per Hari
1 2 3 4 5 6 7
1 1,5 1,2 1,4 0,5 0 0 0 0,65
2 4,5 1,5 2,5 1,3 1 0,5 0 1,6
3 15,3 4 12 3,5 2 1 1 5,5
4 17,5 9 12,5 8 6 3 3,5 8,5
5 20,5 12 13,5 11,5 9,5 3,5 9 10
6 21 15 16 15 14 7 9,5 14
7 22 15,5 17,5 16 15,5 9 11 15,2
14
12
10
8
6
4
2
0
HARI KE-1 RI KE-2 HARI KE-3 HARI KE-4 HARI KE-5 HARI KE-6 HARI KE-7
TERANG GELAP
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, tanaman kacang hijau yang diletakkan di
tempat terang, pertumbuhannya lebih lambat, tetapi daunnya lebih lebar serta berwarna lebih hijau
dan segar, batangnya lebih kuat dan berwarna merah kecoklatan. Sementara kacang hijau yang
diletakkan di tempat gelap pertumbuhan kecambahnya lebih cepat tetapi, daunnya lebih kecil serta
berwarna hijau kekuningan dan pucat, serta batangnya berkelok-kelok namun layu atau lemas.
Perbedaan warna pada daun disebabkan oleh pencahayaan dan fotosintesis, tanaman yang
diletakkan di tempat terkena matahari dapat melangsungkan proses fotosintesisnya sehingga memiliki
klorofil yang akan membuat daun tampak lebih hijau dan segar, sedangkan tanaman yang diletakkan
di tempat gelap tidak dapat melangsungkan proses fotosintesisnya karena tidak mendapat cahaya
matahari, sehingga daunnya lebih pucat dan layu.
Sedangkan perbedaan pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh hormon auksin, tanaman yang
diletakkan di tempat gelap memiliki hormon auksin yang lebih aktif, sehingga akan memacu
pertumbuhan tanaman, dan tanaman yang diletakkan di tempat gelap akan terjadi proses etiolasi atau
pemanjangan sel yang melekuk-lekuk. Sementara tanaman yang diletakkan di tempat terang, dapat
merusak hormon auksin karena hormon auksin mudah terpengaruhi oleh intensitas cahaya yang
tinggi, dan membuat pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
Cahaya merupakan salah satu faktor dalam pertumbuhan tanaman, cahaya matahari dapat
meningkatkan proses fotosintesis dan membuat kualitas tanaman menjadi baik, sedangkan tanaman
yang kekurangan cahaya memiliki pertumbuhan yang cepat, namun tidak dapat melakukan proses
fotosintesis sehingga tanaman tampak kurang baik. Pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh
faktor internal, yaitu pengaruh hormon dan gen.
Untuk memperoleh tanaman dengan hasil yang baik, dibutuhkan pencahayaan yang cukup
agar tanaman mendapat nutrisi dan dapat melangsungkan proses fotosintesis yang normal. Sehingga,
sebaiknya penanaman tanaman dapat dilakukan dengan metode kombinasi, yaitu menempatkan
kacang hijau di tempat yang gelap agar proses perkecambahan berlangsung dengan cepat, kemudian
setelah proses perkecambahan, tanaman dapat dipindahkan ke tempat yang terkena cahaya matahari
agar daun dan batangnya memiliki kandungan nutrisi yang cukup dari hasil fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA
Hari ke-0
Hari ke-7
Hari ke-7