Laporan Percobaan Kacang Hijau - Cindy Dwi P.

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP

PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

Mata Pelajaran: Biologi

Guru Pengajar: Yeyet P., M.Biomed

Disusun Oleh:

Cindy Dwi Puspitasari (8606)

XII – MIPA 1

SMA NEGERI 80 JAKARTA

JL. SUNTER KARYA SELATAN V

Tahun Pelajaran 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan makhluk hidup di bumi,
cahaya matahari juga merupakan sumber penerangan yang paling besar di bumi ini. Selain
menjadi sumber penerangan, cahaya matahari memiliki banyak kegunaan. Bagi manusia cahaya
matahari dapat bermanfaat untuk kesehatan kulit namun dapat juga merusak kulit pada beberapa
keadaan. Sama halnya dengan tumbuhan, cahaya matahari sangat penting untuk keberlangsungan
proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses biokimia dalam pembentukan karbohidrat yang
dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil, yang mana karbohidrat tersebut berfungsi sebagai
energi dan energi tersebut dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Sehingga
dalam hal ini, cahaya merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pertumbuhan tumbuhan.
Salah satunya kacang hijau, kacang hijau merupakan tumbuhan yang termasuk suku polong-
polongan yang kaya manfaat dan berprotein tinggi. Di Indonesia kacang hijau merupakan
tanaman pangan terpenting dan banyak digemari masyarakat. Kacang hijau dapat diolah menjadi
berbagai macam bahan pangan, bijinya dapat direbus dan disajikan menjadi bubur, selain itu
kecambahnya dapat diolah menjadi sayuran tauge. Namun, dibalik itu pertumbuhan tanaman
kacang hijau sangat dipengaruhi oleh faktor cahaya. Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau, maka perlu mengetahui peran cahaya matahari
dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.2 Rumusan Masalah


a. Adakah pengaruh cahaya matahari dalam pertumbuhan biji kacang hijau?
b. Bagaimana perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya
matahari secara langsung,dan ditempat yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung?

1.3 Tujuan Percobaan


Mengetahui dan mengamati adakah pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau dan mengetahui bagaimana perbedaan tanaman kacang hijau yang
diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung,dan ditempat yang tidak
terkena cahaya matahari, serta dapat memenuhi tugas Biologi pada materi Pertumbuhan dan
Perkembangan

1.4 Hipotesis
Tanaman kacang hijau yang diletakkan diruangan yang terpapar cahaya matahari langsung maka
pertumbuhannya lebih lambat, namun daunnya lebih hijau dan segar serta batang kecambah lebih
kokoh. Sedangkan tanaman kacang hijau yang diletakkan dalam ruangan kurang cahaya,
pertumbuhan kecambah akan lebih cepat, namun daunnya lebih pucat.

1.5 Kegunaan Percobaan


a. Sebagai sumber informasi dalam mendalami faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
b. Sebagai bahan literatur dalam ilmu pertanian.
c. Mengembangkan penelitian yang sudah ada.
d. Sebagai bahan masukan kepada orang yang ingin melakukan percobaan sejenis
e. Sebagai bahan pembelajaran materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.
f. Memperdalam ilmu pengetahuan penulis.
1.6 Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Bebas : Intensitas cahaya matahari
Operasional variabel : Intensitas cahaya matahari pada masing-masing tanaman kacang
hijau dibedakan, gelas pertama diletakkan pada ruangan yang
mendapat cahaya matahari langsung (terang), dan gelas kedua
diletakkan di ruangan dengan intensitas cahaya yang kurang
(gelap).
b. Variabel Kontrol : Jumlah biji, banyaknya air, waktu penyiraman, wadah, media dan
suhu air
Operasional variabel : Jumlah biji, banyaknya air, waktu penyiraman, wadah, media dan
suhu air yang digunakan sama.
c. Variabel Terikat : Kecepatan pertumbuhan kecambah.
Operasional variabel : Kecepatan perkecambahan setiap gelas tanaman ditentukan oleh
perbedaan intensitas cahaya.

1.7 Batasan Masalah


a. Pertumbuhan yang diamati hanya pada pertumbuhan batang dan daun.
b. Faktor lingkungan yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan hanya faktor cahaya.
c. Tumbuhan yang diamati adalah biji kacang hijau.

BAB II
KAJIAN TEORI
Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran
tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible atau tidak dapat bali
dan dapat diukur. Sedangkan Pengertian Perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan
melalui proses pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan tidak dapat diukur. Pertumbuhan
tanaman merupakan hasil dari berbagai proses fisiologi, melibatkan faktor genotipe yang berinteraksi
dalam tubuh tanaman dengan faktor lingkungan. Proses tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk,
dan jumlah.
Pertumbuhan tanaman dibagi menjadi tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir
dengan ditandai munculnya akar dan batang. Perkecambahan sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu
hypogeal (pada tumbuhan monokotil) dan epigeal (pada tumbuhan dikotil). Pada perkecambahan
tanaman kacang hijau termasuk ke dalam epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang
menyebabkan plumula keluar ke atas tanah.
Proses perkecambahan meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan
enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik
tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk
kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya
testa. Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan
hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah
molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru
bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi
glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi
sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji
kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama
membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
Kemudian pada tahap pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan pada embrio, ujung btang dan
ujung akar. Selanjutnya, pada pertumbuhan sekunder terjadi pembentukan xylem sekunder dan floem
sekunder dari aktivitas kambium dan pembelahan pada jaringan meristem apikal yang menyebabkan
pelebaran pada batang.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, ada banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi gen yaitu sifat yang dibawa dari induknya
dan diturunkan kepada generasi selanjutnya dan hormon yang berfungsi sebagai sistem regulasi dalam
tubuh. Dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, nutrisi, kelembapan, suhu, dan air.
Untuk proses perkecambahan, banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
faktor yang lain ikut mempengaruhi. Menurut literatur, perkecambahan dipengaruhi oleh hormon
auksin. Jika melakukan perkecambahan di tempat gelap, maka akan tumbuh lebih cepat namun
bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya
kurang merata. Sedangkan di tempat yang redup, perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal
itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya.
Sehingga dihasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur keatas.
Cahaya matahari sangat mempengaruhi proses fotosintesis tumbuhan, namun sinar matahari
juga mempunyai efek lain yaitu menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Sehingga menyebabkan
tumbuhan yang terkena cahaya matahari secara langsung akan lebih pendek dengan tumbuhan yang
tidak terkena cahaya matahari secara langsung Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu
pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat ditempat gelap.
Etiolasi adalah fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalam gelap, berciri
warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman
tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan
karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk,
daun pun tanpa klorofil, sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin atau hormon pertumbuhan pada
tanaman. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung
akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Kerja auksin
sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya cahaya matahari. Cahaya matahari dapat mengganggu aktivitas
auksin, sehingga proses pemanjangan sel menjadi terhambat.
Ujung batang tanaman akan selalu tumbuh menuju arah datangnya cahaya matahari. Bagian
batang yang tidak terkena cahaya matahari (membelakangi matahari) akan mengalami pemanjangan,
sedangkan bagian batang yang terkena cahaya matahari (menghadap matahari) tidak mengalami
pemanjangan. Sel-sel batang yang membelakangi cahaya akan memanjang, padahal bagian yang
menghadap matahari tidak bertambah panjang, akibatnya batang jadi membengkok dan mengarah ke
arah datangnya cahaya matahari.
Auksin sendiri sesungguhnya tidak langsung terganggu oleh adanya cahaya matahari, yang
terjadi adalah auksin terganggu karena pengaruh molekul xanothin yang timbul karena penyinaran
karotenoid. Terganggunya auksin menyebabkan sel-sel pada daerah yang terkena cahaya tidak
bertambah panjang sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Cahaya dengan spektrum (panjang
gelombang) tertentu akan diserap oleh karotenoid sehingga menyebabkan perubahan karotenoid
menjadi xanothin/abscin. Xanothin sendiri merupakan molekul yang dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan.
BAB III

METODOLOGI

A. Tempat, Waktu dan Subjek Percobaan


 Tempat : Papanggo II C, Jakarta Utara
Pada intensitas cahaya terang di halaman rumah
Pada intensitas cahaya gelap di bawah lemari
 Waktu : 23 Juli 2020 – 30 Juli 2020
 Subjek Percobaan : 14 Biji Kacang Hijau

B. Rancangan Percobaan

Alat dan Bahan


1. 2 buah gelas aqua
2. Air secukupnya
3. Penggaris
4. Spidol
5. 14 biji kacang hijau
6. Kamera
7. Kapas secukupnya

Langkah Kerja:
1. Rendamlah biji kacang hijau selama kurang lebih 2-4 jam
2. Pilihlah 14 biji kacang hijau yang tidak mengambang untuk ditanam
3. Masukan kapas kedalam masing-masing gelas aqua
4. Letakkan 7 biji kacang hijau di masing-maing gelas aqua
5. Beri tanda untuk membedakan gelas aqua 1 dan 2
6. Tempatkan gelas aqua 1 diruangan yang terkena cahaya, dan gelas aqua 2 diruangan yang
gelap
7. Lakukan penyiraman air pada masing-masing gelas aqua sehari dua kali
8. Lakukan pengamatan (pengukuran tinggi tanaman menggunakan penggaris) setiap hari
9. Catat hasil pengamatan pada sebuah tabel.

C. Alat Pengumpulan data


Metode pengumpulan data dalam percobaan ini adalah dengan melakukan observasi dan
dokumentasi.
a. Teknik observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan, yaitu melihat, mengukur,
dan mencatat informasi yang didapatkan serta data disajikan dalam bentuk tabel.
b. Teknik dokumentasi sebagai upaya pengumpulan data dalam bentuk foto.

D. Analisis Data
Analisis data percobaan dilakukan secara deskriptif dengan memaparkan data hasil percobaan
dengan menggunakan tabel.
BAB IV
Hasil
Tabel Hasil Pengukuran Tinggi Kecambah Kacang Hijau pada Intensitas Cahaya Terang

Hari ke- Tinggi Kecambah Biji Kacang Hijau ke- (cm) Rata-rata Tinggi
Kecambah per Hari
1 2 3 4 5 6 7
1 1 0,5 0,3 0 0 0 0 0,2
2 1,5 1,3 0,5 0,5 0 0 0 0,5
3 4 3,5 3 2,5 0,5 0 0 2
4 7 7,5 6 3 1 0 0 3,5
5 10 9 8,5 7 2 0,5 0,5 5,3
6 11 9,5 9 7,5 2,5 1 0,5 6
7 12,5 10,5 9,5 8,5 3 1 0,5 6,4

Tabel Hasil Pengukuran Tinggi Kecambah Kacang Hijau pada Intensitas Cahaya Gelap

Hari ke- Tinggi Kecambah Biji Kacang Hijau ke- (cm) Rata-rata Tinggi
Kecambah per Hari
1 2 3 4 5 6 7
1 1,5 1,2 1,4 0,5 0 0 0 0,65
2 4,5 1,5 2,5 1,3 1 0,5 0 1,6
3 15,3 4 12 3,5 2 1 1 5,5
4 17,5 9 12,5 8 6 3 3,5 8,5
5 20,5 12 13,5 11,5 9,5 3,5 9 10
6 21 15 16 15 14 7 9,5 14
7 22 15,5 17,5 16 15,5 9 11 15,2

GRAFIK PERBANDINGAN RATA-RATA


PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
SELAMA 7 HARI
16
Tinggi Tanaman (cm)

14
12
10
8
6
4
2
0
HARI KE-1 RI KE-2 HARI KE-3 HARI KE-4 HARI KE-5 HARI KE-6 HARI KE-7

TERANG GELAP
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, tanaman kacang hijau yang diletakkan di
tempat terang, pertumbuhannya lebih lambat, tetapi daunnya lebih lebar serta berwarna lebih hijau
dan segar, batangnya lebih kuat dan berwarna merah kecoklatan. Sementara kacang hijau yang
diletakkan di tempat gelap pertumbuhan kecambahnya lebih cepat tetapi, daunnya lebih kecil serta
berwarna hijau kekuningan dan pucat, serta batangnya berkelok-kelok namun layu atau lemas.
Perbedaan warna pada daun disebabkan oleh pencahayaan dan fotosintesis, tanaman yang
diletakkan di tempat terkena matahari dapat melangsungkan proses fotosintesisnya sehingga memiliki
klorofil yang akan membuat daun tampak lebih hijau dan segar, sedangkan tanaman yang diletakkan
di tempat gelap tidak dapat melangsungkan proses fotosintesisnya karena tidak mendapat cahaya
matahari, sehingga daunnya lebih pucat dan layu.
Sedangkan perbedaan pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh hormon auksin, tanaman yang
diletakkan di tempat gelap memiliki hormon auksin yang lebih aktif, sehingga akan memacu
pertumbuhan tanaman, dan tanaman yang diletakkan di tempat gelap akan terjadi proses etiolasi atau
pemanjangan sel yang melekuk-lekuk. Sementara tanaman yang diletakkan di tempat terang, dapat
merusak hormon auksin karena hormon auksin mudah terpengaruhi oleh intensitas cahaya yang
tinggi, dan membuat pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.

BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
Cahaya merupakan salah satu faktor dalam pertumbuhan tanaman, cahaya matahari dapat
meningkatkan proses fotosintesis dan membuat kualitas tanaman menjadi baik, sedangkan tanaman
yang kekurangan cahaya memiliki pertumbuhan yang cepat, namun tidak dapat melakukan proses
fotosintesis sehingga tanaman tampak kurang baik. Pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh
faktor internal, yaitu pengaruh hormon dan gen.
Untuk memperoleh tanaman dengan hasil yang baik, dibutuhkan pencahayaan yang cukup
agar tanaman mendapat nutrisi dan dapat melangsungkan proses fotosintesis yang normal. Sehingga,
sebaiknya penanaman tanaman dapat dilakukan dengan metode kombinasi, yaitu menempatkan
kacang hijau di tempat yang gelap agar proses perkecambahan berlangsung dengan cepat, kemudian
setelah proses perkecambahan, tanaman dapat dipindahkan ke tempat yang terkena cahaya matahari
agar daun dan batangnya memiliki kandungan nutrisi yang cukup dari hasil fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA

“Kaji Literatur Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan dan Tumbuhan”


https://eprints.uny.ac.id/46788/15/PENDUKUNG%20LKPD%20PERTUMBUHAN%20DAN%20PE
RKEMBANGAN.pdf (diakses pada 28 Juli 2020)
Tok, Panji: 2014. “Pengaruh Cahaya Terhadap Aktivitas Auksin”
https://www.edubio.info/2014/11/pengaruh-cahaya-terhadap-aktivitas.html (diakses pada 28 Juli
2020)

2017.“Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”


http://httpleukimia.blogspot.com/2017/03/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html (diakses pada 28
Juli 2020)
Nafisah, Ainun: 2013. “Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau”
https://www.academia.edu/8718028/Pengaruh_Cahaya_Terhadap_Pertumbuhan_Kacang_Hijau?emai
l_work_card=view-paper (diakses pada 30 Juli 2020)
Ratna, Rina: 2013. “LAPORAN PENELITIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBAGAN
KACANG HIJAU TERHADAP CAHAYA”
https://www.academia.edu/40325352/LAPORAN_PENELITIAN_kacang_hijau?email_work_card=m
inimal-title (diakses pada 30 Juli 2020)
LAMPIRAN
Proses Pertumbuhan Kecambah di Tempat Terang Proses Pertumbuhan Kecambah di Tempat Gelap

Hari ke-0
Hari ke-7
Hari ke-7

Anda mungkin juga menyukai