A1D020010 - Sovia Ayu Suciani - Laporan Acara 2
A1D020010 - Sovia Ayu Suciani - Laporan Acara 2
A1D020010 - Sovia Ayu Suciani - Laporan Acara 2
ACARA II
Oleh:
Sovia Ayu Suciani
A1D020010
Rombongan 2
1
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat dan karunia-
Nya, sehingga laporan praktikum “Laboratorium Perlindungan Tanaman‘’ dapat
diselesaikan. Laporan ini disusun guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Teknik Dasar Laboratorium pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan
Agroteknologi Universitas Jenderal Soedirman.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada semua dosen mata kuliah
Teknik Dasar Laboratorium. Dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan maupun penulisan laporan. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan
demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini. Laporan ini semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
PRAKATA .......................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... 4
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... 5
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 6
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 6
B. Tujuan ...................................................................................................................... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 8
III. METODE PRAKTIKUM ...................................................................................... 10
A. Bahan dan Alat ...................................................................................................... 10
B. Prosedur Kerja ....................................................................................................... 10
IV. PEMBAHASAAN ................................................................................................. 13
A. Hasil ....................................................................................................................... 13
B. Pembahasan ........................................................................................................... 18
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 22
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 22
B. Saran ...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 24
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 25
Lampiran 1.ACC ............................................................................................................... 25
Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum ................................................................................ 30
Lampiran 3. Pustaka .......................................................................................................... 31
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil pengukuran tidak luput dari adanya kesalahan. Suatu alat ukur
kemungkinan mendapatkan hasil yang kurang sesuai atau ketidakpastian. Nilai
ketidakpastian dari suatu alat ukur dapat ditentukan dan dipahami dengan
kalibrasi. Kalibrasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan alat ukur tertentu untuk mencari hubungan antara nilai yang sudah
diketahui sebelumnya dengan nilai yang ditunjukan pada alat ukur. Selain itu,
dalam pengukuran suatu benda atau bahan tidak jauh dari istilah presisi dan
akurasi. Presisi dan akurasi ini akan menjadi sebuah acuan dilakukannya kalibrasi
terhadap hasil pengukuran. Hasil pengukuran menunjukkan kedekatan dengan
nilai sesungguhnya disebut dengan akurasi. Sedangkan seberapa dekat perbedaan
6
nilai yang dihasilkan pada saat melakukan pengulangan pengukuran disebut
dengan presisi.
Dalam praktikum ini akan melakukan pengukuran volume dan massa dari
benda untuk memahami presisi, akurasi dan kalibrasi. Untuk pengukuran volume
digunakan alat ukur mikropipet dan gelas ukur. Sedangkan pengukuran massa
benda menggunakan timbangan digital dan timbangan analitik.
B. Tujuan
1. Mengetahui prinsip kerja pengukuran volume dan berat dengan alat ukur.
2. Memahami apa itu presisi, akurasi dan kalibrasi.
3. Mengetahui hasil kalibrasi terhadap alat ukur sesuai dengan presisi dan
akurasi.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hasil pengukuran tidak luput dari adanya kesalahan. Suatu alat ukur
kemungkinan mendapatkan hasil yang kurang sesuai atau ketidakpastian. Hal
tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor semisal alat ukur tidak dapat
beroperasi dengan baik, sehingga data yang dihasilkan dalam pengukuran tidak
sesuai (Fitrya et al, 2017). Alat ukur yang mempunyai nilai ketidakpastian ketika
digunakan dapat dilakukan dengan pengulangan kalibrasi pada alat ukur tersebut.
Tujuan dari dilakukannya kalibrasi yaitu untuk memverifikasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya atau tidak. Kalibrasi merupakan suatu kegiatan
membandingkan standar yang tertelusur dengan standar nasional maupun
internasional terhadap benda ataupun bahan-bahan acuan yang tersersertifikasi.
8
Adapun manfat melakukan kalibrasi yaitu terjaganya kondisi suatu
instrumen alat ukur dan bahan ukur untuk dapat dalam kondisi yang baik sesuai
dengan spesifikasinya. Dengan begitu, alat ukur tersebut tetap akurat dan juga
presisi. Akurasi dalam suatu pengukuran merupakan tingkatkedekatan pengukuran
kuantitas terhadap nilai yang sebenarnya, sedangkan kepresisian dari suatu sistem
pengukuran diartikan sejauh mana pengulangan pengukuran dalam kondisi yang
tidak berubah mendapatkan hasil yang sama (Fitrya et al, 2017).
9
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu larutan dan beras merah
seberat 250 gram. Alat yang digunakan yaitu gelas ukur, mikropipet, timbangan
digital dan timbangan analog.
B. Prosedur Kerja
10
mikropipet yang digunakan adalah mikropipet 100-1000 mikroliter,
mikropipet 20-200 mikroliter, dan mikropipet 0,5-10 mikroliter.
3. Set volume yaitu mikropipet disesuaikan dengan volume zat yang diinginkan.
Kemudian, tip disposable dipasang dengan benar pada mikropipet.
4. Penyedot ditekan sampai batas pertama, kemudian tip dimasukan ke dalam
sampel lalu sampel diambil dan ditahan.
5. Agar memperoleh hasil yang akurat, sudut pencelupan pipet harus berada
dekat pada posisi vertikal.
6. Tarik tip, kemudian sampel dikeluarkan dan dimasukan ke mikrotube.
7. Pipet ditarik kemudian tekanan penyedot dilepaskan, selanjutnya tip
disposable juga dilepaskan.
11
1. Benda yang akan diukur beratnya dipastikan tidak memiliki berat di atas
kapasitas dari timbangan analog yang akan digunakan. Percobaan ini
dilakukansebanyak 4 kali.
2. Timbangan dipastikan menunjuk pada angka nol. Setelah jarum timbangan
menunjukkan angka nol, benda yang akan diukur diletakkan di atas
timbangan.
3. Tunggu hingga jarum timbangan menunjukkan angka dari berat benda yang
diukur.
4. Hasil yang terteradalam timbangan dicatat.
5. Percobaan pertama menunjukkan bahwa berat dari berat merah sebesar 300
gram.
6. Setelah percobaan pertama, benda diambil dan tunggu hingga timbangan
menunjukkan angka nol. Kemudian lakukan percobaan kedua dengan
mengukur
7. benda yang sama dengan percobaan pertama dan hasil yang diperoleh sebesar
275 gram.
8. Percobaan ketiga mengukur benda yang sama dengan percobaan sebelumnya,
diperoleh hasil sebesar 300 gram.
9. Percobaan keempat dihasilkan ukuran dari berat benda adalah 250 gram.
12
IV. PEMBAHASAAN
A. Hasil
13
yangdiperoleh akurat, skala
harus dibaca dengan posisi
mata pengamat sejajar
dengan permukaan zat cair.
14
harus berada dekat pada posisi
vertikal.
7. Tarik tip, kemudian sampel
dikeluarkan dan dimasukan ke
mikrotube.
8. Pipet ditarik kemudian tekanan
penyedot dilepaskan.
9. Tip disposable dilepaskan.
15
9. Setelah percobaan pertama
kemudian menunggu hingga
timbangan menunjukkan angka
nol, kemudian lakukan
percobaan kedua dengan
mengukur benda yang sama.
Hasil yangdiperoleh dai
percobaan kedua menunjukkan
bahwa berat beras merah adalah
265 gram, sama dengan
percobaan pertama.
10. Pada percobaan ketiga dan
percobaan keempat didapatkan
hasil berat beras merah sama
dengan percobaab sebelumnya
yaitu sebanyak 265 gram.
16
b. Pengukuran berat beras merah
Timbangan menggunakan timbangan analog
Analog yang sudah diketahui beratnya
sebesar 250 gram, sebagai berikut:
17
B. Pembahasan
Alat ukur dapat dibedakan berdasarkan fungsinya seperti alat uku volume,
massa, dan lain sebagainya. Suatu alat ukur kemungkinan mendapatkan hasil yang
kurang sesuai atau ketidakpastian. Nilai ketidakpastian dari suatu alat ukur dapat
ditentukan dan dipahami dengan kalibrasi. Dalam praktikum ini akan melakukan
pengukuran volume dan massa dari benda untuk memahami presisi, akurasi dan
kalibrasi. Untuk pengukuran volume digunakan alat ukur mikropipet dan gelas
ukur.
18
berdampak pada penentuan akurasi dan kalibrasi. Presisi dan akurasi ini akan
menjadi sebuah acuan dilakukannya kalibrasi terhadap hasil pengukuran. Hasil
pengukuran menunjukkan kedekatan dengan nilai sesungguhnya disebut dengan
akurasi. Sedangkan seberapa dekat perbedaan nilai yang dihasilkan pada saat
melakukan pengulangan pengukuran disebut dengan presisi.
19
mikropipet disesuaikan dengan volume zat yang diinginkan. Setelah menentukan
mikropipet yang akan digunakan, selanjutnya tip disposable dipasang dengan
benar pada mikropipet. Memastikan penyedot ditekan sampai batas pertama,
kemudian tip dimasukan ke dalam sampel lalu sampel diambil dan ditahan. Agar
memperoleh hasil yang akurat, sudut pencelupan pipet harus berada dekat pada
posisi vertikal. Tarik tip, kemudian sampel dikeluarkan dan dimasukan ke
mikrotube. Pipet ditarik kemudian tekanan penyedot dilepaskan. Yang terakhir
adalah dengan melepaskan tip disposable.
20
benda yang sama dengan percobaan pertama dan hasil yang diperoleh sebesar 275
gram. Percobaan ketiga mengukur benda yang sama dengan percobaan
sebelumnya, diperoleh hasil sebesar 300 gram. Percobaan keempat dihasilkan
ukuran dari berat benda adalah 250 gram.
21
6. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Setiap alat ukur baik digunakan dalam pengukuran volume maupun berat atau
massa terhadap benda akan mempunyai prinsip kerja yang berbeda-beda
tergantung jenis alat ukurnya. Prinsip kerja akan disesuaikan berdasarkan cara
kerja dari masing-masing alat ukur.
2. Hasil pengukuran tidak luput dari adanya kesalahan. Suatu alat ukur
kemungkinan mendapatkan hasil yang kurang sesuai atau ketidakpastian. Nilai
ketidakpastian dari suatu alat ukur dapat ditentukan dan dipahami dengan
kalibrasi. Kalibrasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan alat ukur tertentu untuk mencari hubungan antara nilai yang
sudah diketahui sebelumnya dengan nilai yang ditunjukan pada alat ukur.Hasil
pengukuran menunjukkan kedekatan dengan nilai sesungguhnya disebut
dengan akurasi. Sedangkan seberapa dekat perbedaan nilai yang dihasilkan
pada saat melakukan pengulangan pengukuran disebut dengan presisi.
3. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan timbangan digital yaitu pada
percobaan pertama hingga percobaan keempat menunjukan berat beras merah
sebesar 265 gram. Hal tersebut berarti timbangan digital memiliki presisi baik
namun akurasi kurang baik. Sedangkan hasil pengukuran berdasarkan
timbangan analog percobaanpertama mendapatkan 300 gram, percobaan
kedua 275 gram, percobaan ketiga 300 gram, dan percobaan keempat 250
gram. Hal tersebut berarti timbangan analog memiliki presisi dan akurasi yang
kurang baik.
B. Saran
22
suatu alat ukur. Sehingga, dengan kegiatan yang lebih baik juga akan
mendapatkan hasil yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengembangan
ilmu pengetahuan harus selalu diterapkan untuk kedepan yang lebih baik lagi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Fitrya, N., Ginting, D., Retnawaty, S. F., Febriani, N., Fitri, Y., & Wirman, S. P.
(2017). Pentingnya Akurasi Dan Presisi Alat Ukur Dalam Rumah Tangga.
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI, 1(2), 60–63.
https://doi.org/10.37859/jpumri.v1i2.237
Hayu, R., & Ismail, Z. (2016). Penentuan Nilai Acuan Uji Banding Antar
Laboratorium Kalibrasi Untuk Kalibrasi Mikropipet Berdasarkan Konsensus.
Jurnal Standardisasi, 17(3), 199. https://doi.org/10.31153/js.v17i3.319
Ismail, Z., Hayu, R., Sutanto, H., Hafid, H., & Khairiyati, L. (2020). Evaluasi
Ketidakpastian Pengukuran Pada Kalibrasi Mikropipet. Instrumentasi, 44(1),
71. https://doi.org/10.31153/instrumentasi.v44i1.204
Ulfiati, R., Purnami, T., Karina, R. M. (2017). The Factor that Affect the
Precision and Accuracy of Test Result Data within Determine the Laboratory
Compentency Level. Lembaran Publikasi Minyak Dan Gas Bumi, 51(1), 49–
63.
24
LAMPIRAN
Lampiran 1.ACC
25
26
27
28
29
Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum
30
Lampiran 3. Pustaka
31
32