Bab 3. Elektroda Las MIG
Bab 3. Elektroda Las MIG
Bab 3. Elektroda Las MIG
Secara umum mungkin pemasangan dan pengesetan sebuah mesin las pada
dasarnya sama. Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari dan simak dengan baik,
apakah pengesetan maupun pemasangan menggunakan las MIG ( metal inert gas )
sama dengan las SMAW maupun dengan model pengelasan yang lainnya. Ingin
tahu lebih jelasnya? mari kita pelajari dalam bab ini.
Didalam mesin las MIG terdapat dua jenis mesin las yang sebenarnya
adalah perata arus ( rectifier ), yakni:
1. Tipe berputar ( rotating ) yaitu generator yang di gerakkan mesin ( engine
driven generator )
2. Tipe statis, yaitu transformer rectifier dan inverter
Untuk pekerjaan di bengkel lebih suka di sukai tipe statis yang acap
menggunakan sumber listrik AC bertegangan 230 V atau 460 V. Tipe ini
memiliki cepat tanggap ( quick respone ), lebih tenang, dan tidak
menghasilkan polusi asap. Sedangkan tipe berputar ( rotating ) diperlukan
dilokasi yang tidak memiliki sumber tenaga listrik dab di daerah atau medan
terbuka di mana faktor polusi asap tidak terlalu dirisaukan. Kedua jenis ini
dapat didesaian dan di konstruksi untuk memasok tenaga listrik Voltase tetap
( CV ).
Untuk lebih jelasnya penyetelan wire feeder dapat dilihat dalam gambar
18.
Ada dua hal utama yang perlu dilakukan pada welding gun, yaitu
menyesuaikan ukuran contact tip dengan diameter kawat elektroda dan
menyesuaikan tipe nozzle dengan kebutuhan pekerjaan.
C. Elektroda
1. Kawat elektroda
MIG ( metal inert gas ) adalah salah satu jenis proses las cair
(fusion welding) yang banyak digunakan pada pengerjaan konstruksi
ringan sampai berat. Hasil maksimal akan dapat dicapai apabila jenis
kawat elektroda yang digunakan sama dengan jenis logam yang di las.
Jenis logam yang dapat di las menggunakan MIG ( metal inert gas ) ada
beberapa macam antara lain :
a) Baja tegangan tinggi dan menengah
b) Baja paduan rendah
c) Baja tahan karat
d) Aluminium
e) Tembaga
f) Tembaga paduan, dll
b. Paduan silikon ( Si )
Silikon adalah elemen deoksidasi yang paling sering digunakan
untuk paduan elektroda las MAG ( metal active gas ). Umumnya,
elektroda mengandung 0,40 % hingga 1,00 % silikon. Dalam jangkauan
persentase, silikon menunjukan kemampuan doksidasi yang baik.
Memperbesar banyaknya silikon akan menaikan kekuatan las dengan
sedikit penurunan ketangguhan. Tetapi jika diatas 1 hingga 1,2 %
silikon, logam las akan sangat sensitif terhadap retak (crack).
c. Paduan mangan
Mangan juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan
deoksidasi logam las. Elektroda mild-steel mengandung 1,00 hingga
2,00 % mangan. Dengan menaikan banyaknya mangan akan
meningkatkan kekuatan dan akan mengurangi sensitifitas keretakan
karena panas dari logam las.
KOMPOSISI KIMIA
KEKUATAN TARIK (X 1000 psi)
Adapun jenis – jenis elektroda untuk las MIG ( metal inert gas )
adalah sebagai berikut :
2) ER70S-4
Elektroda ini mengandung lebih banyak mangan (1,50 %) dan
silikon (0,85 %) dibandingkan elektroda sebelumnya. Gas pelindung
yang dapat digunakan adalah Ar-O2; Ar-CO2 dan CO2. elektroda ini
biasanya digunakan pasa proses pengelasan dengan transfer logam
spray atau arus pendek.
3) ER70S-5
Elektroda ini mengandung tambahan mangan dan silikon, selain itu
juga mengandung alumunium (0,5 % hingga 0,9%) yang berfungsi
sebagai elemen deoksidasi. Elektroda ini dapat digunakan untuk
pengelasan untuk permukan yang telah berkarat. Gas plindung yang
dapat digunakan adalah CO2. jenis pengelasan ini terbatas hanya
pada posisi datar (flat).
4) ER70S-6
Elektroda pada kelas ini memiliki kandungan silikon terbesar (1,15
%) dan mangan yang besar (1,85 %) sebagai elemen doksidasi. Pada
umumnya untuk baja karbon rendah menggunakan gas pelindung
CO2 dan arus listrik yang tinggi.
5) ER70S-7
6) ER80S-D2
Elektroda ini mengandung silikon dan mangan sebagai doksidasi dan
molybdnum (0,4 hingga 0,6 %) untuk meningkatkan kekuatan. Dapat
digunakan untuk berbagai jenis posisi pengelasan, menggunakan gas
pelindung Ar-CO2 dan CO2. dapat menghasilkan logam las yang
memiliki kekuatan tarisk hingga lebih dari 80.000 psi (552 MPa).
7) ER70S-1
Memiliki persentase silikon terkecil diantara elektroda baja padat.
Biasanya digunakan dengan gas pelindung argon dan terkadang
dengan tambahan sedikit oksigen.
8) ER70S-2
Elektroda ini mengandung elemen deoksidasi yang sangat berat,
mengandung kombinasi zirconium, titanium dan alumunium
deoksidasi dengan jumlah total 0,2% dan karbon 0,07 % berat.
Elektroda ini cocok untuk jenis pengelasan dengan transfer logam
arus pendek. Elektroda ini dirancang untuk proses pengelasan
dengan gas pelindung campuran argon dan oksigen 1 hingga 5 %
atau dengan gas pelindung CO2.
2) ER308L Si
Digunakan untuk mengelas stainless steel 304. perbedaannya dengan
ER 308L adalah kandungan silikon yang lebih tinggi, yang akan
0.08‐
ER330 310 25.0‐28.0 20.0‐22.5 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
0.15
ER316 316 0.08 18.0‐20.0 11.0‐14.0 2.0‐3.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
ER316L 316 L 0.03 18.0‐20.0 11.0‐34.0 2.0‐3.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
ER318 0.08 18.0‐20.0 11.0‐14.0 2.0‐3.0 8XC‐1.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
ER320 0.07 19.0‐21.0 32.0‐36.0 2.0‐3.0 8XC‐1.0 2.5 0.6 0.03 0.03
ER347 347 0.08 19.0‐21.5 9.0‐11.0 10XC‐1.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
Gambar untuk jenis elektroda stainlees steel dapat di lihat pada gambar 22
berikut ini.
Pekerjaan MIG ( Metal Inert Gas ) adalah salah satu jenis pekerjaan
yang cukup berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan atau
malah dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Gangguan kesehatan atau
kecelakaan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni dari operator atau
teknisi las itu sendiri, mesin dan alat-alat las, atau lingkungan kerja. Namun
secara umum ada beberapa resiko kalau bekerja dengan proses MIG ( Metal
Inert Gas ) yaitu kejutan listrik ( electric shock ), sinar las, debu dan asap las
dan luka bakar serta kebakaran.
1. Kejutan listrik ( electric shock )
Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat terjadi setiap saat, baik itu pada
saat pemasangan peralatan, penyetelan atau pada saat pengelasan. Resiko
yang akan terjadi dapat berupa luka bakar, terjatuh, pingsan serta dapat
meninggal dunia. Jika terjadi kecelakaan akibat kejutan listrik, maka dapat
dilakukan langkah-langkah berikut :
a) Tarik penderita dengan benda kering (karet, plastik, kayu, dan
sejenisnya) pada bagian-bagian pakaian yang kering.
b) Penolong berdiri pada bahan yang tidak bersifat konduktor ( papan,
sepatu karet)
Diktat Las MIG Teknik Pengelasan 31
c) Doronglah penderita dengan alat yang sudah disediakan.
d) Bawalah kerumah sakit dengan segera.
PERHATIAN/EXTENSION!!!
Luka‐luka akan menjadi lebih parah dengan pemindahan
(pertolongan ) yang terburu‐buru
2. Sinar las
Dalam proses pengelasan timbul sinar yang membahayakan
operator las dan pekerja lain didaerah pengelasan. Sinar yang
membahayakan tersebut adalah :
a. Cahaya tampak
Benda kerja dan kawat elektroda yang mencair pada MIG (
metal inert gas ) mengeluarkan cahaya tampak Semua cahaya tampak
yang masuk ke mata akan diterusksn oleh lensa dan kornea mata ke
retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat, maka mata akan segera
Sarung tan
ngan Helm las Kedook las Helmlass
modern
n
Gambar 23. Perlenggkapan keselamatan kerjja