Bab 3. Elektroda Las MIG

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

BAB III.

MENGESET MESIN LAS


DAN ELEKTRODA MIG

Dalam materi atau bab sebelumnya, kalian telah memahami peralatan


untuk las MIG ( metal inert gas ). Peralatan utama atau bantu dalam las MIG (
metal inert gas ) merupakan pokok untuk melakukan pengelasan. Tanpa adanya
peralatan utama atau bantu proses pengelasan menggunakan las MIG ( metal inert
gas ) mustahil untuk biasa dilakukan. Setelah kita tahu betapa pentingnya sebuah
peralatan utama maupun bantu, proses pengelasan menggunakan las MIG ( metal
inert gas ) kita akan memepelajari bagaimana cara pemasangan dan pengesetan
sebuah mesin las MIG ( metal inert gas ) dan memahami elektroda yang
digunakan untuk pengelasan.

Secara umum mungkin pemasangan dan pengesetan sebuah mesin las pada
dasarnya sama. Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari dan simak dengan baik,
apakah pengesetan maupun pemasangan menggunakan las MIG ( metal inert gas )
sama dengan las SMAW maupun dengan model pengelasan yang lainnya. Ingin
tahu lebih jelasnya? mari kita pelajari dalam bab ini.

A. Pemasangan atau pengesetan mesin Las MIG ( metal inert gas )

Pengesetan atau pemasangan dalam sebuah alat berfungsi agar supaya


alat atau mesin dapat berfungsi maupun digunakan sesuai dengan fungsinya.
Pemasangan atau pengesetan dalam sebuah pengerjaan menggunakan Las
MIG ( metal inert gas ) sedikit rumit apabila dibandingkan dengan las
SMAW. Dalam pemasangan mesin las MIG ( metal inert gas ) dibutuhkan
kehati-hatian, hal ini untuk mengurangi kesalahan dalam sebuah pengelasan.
Berikut ini adalah gambar pemasangan satu unit peralatan atau perlengkapan
MIG ( metal inert gas ) yang biasa digunakan untuk pengerjaan konstruksi
sedang sampai berat:
18 Diktat Las MIG Teknik Pengelasan
Gambar 17. Satu set pemasangan perlengkapan GMAWMIG

Didalam mesin las MIG terdapat dua jenis mesin las yang sebenarnya
adalah perata arus ( rectifier ), yakni:
1. Tipe berputar ( rotating ) yaitu generator yang di gerakkan mesin ( engine
driven generator )
2. Tipe statis, yaitu transformer rectifier dan inverter
Untuk pekerjaan di bengkel lebih suka di sukai tipe statis yang acap
menggunakan sumber listrik AC bertegangan 230 V atau 460 V. Tipe ini
memiliki cepat tanggap ( quick respone ), lebih tenang, dan tidak
menghasilkan polusi asap. Sedangkan tipe berputar ( rotating ) diperlukan
dilokasi yang tidak memiliki sumber tenaga listrik dab di daerah atau medan
terbuka di mana faktor polusi asap tidak terlalu dirisaukan. Kedua jenis ini
dapat didesaian dan di konstruksi untuk memasok tenaga listrik Voltase tetap
( CV ).

Diktat Las MIG Teknik Pengelasan 19


B. Penyetelan peralatan MIG ( metal inert gas )
Sebelum dilakukan pengelasan, perlu dilakukan penyetelan-
penyetelan pada peralatan las. Hal ini dilakukan agar peralatan atau mesin las
disiapkan sesuai dengan jenis dan tuntutan pekerjaan. Penyetelan penyetelan
tersebut dilakukan, baik pada mesin las maupun pada alat-alat pendukung
lainnya, seperti: wire feeder dan pada tang las serta nozzle.
1. Penyetelan mesin las
Pada mesin las tidak banyak diperlukan penyetelan,kecuali hanya
penyetelan penggunaan jenis aruspengelasan, yaitu DCRP atau DCSP
atau disesuaikan dengan jenis/tuntutan pekerjaan. Namun, khusus untuk
penggunaan kawat elektroda solid (solid wire) selalu menggunakan
pengkutuban DCRP ( welding gun dihubungkan dengan kutup positif ).
2. Penyetelan wire feeder
Penyetelan pada wire feeder merupakan hal yang penting dalam
pengelasan dengan MIG ( metal inert gas ), di mana pada wire feeder
terdapat roda (rol) yang berjumlah 2 atau 4 buah yang berfungsi untuk
memutar atau mendorong kawat elektroda pada saat proses pengelasan
terjadi. Adapun penyetelan wire feeder adalah sebagai berikut :
a. Menyesuaikan ukuran alur roda dengan ukuran kawat elektroda.
Beberapa tipe roda hanya cukup dengan membalik posisi roda supaya
sesuai dengan ukuran kawat elektroda, tapi pada pada tipe yang yang
lain kadang kala harus mengganti ukuran roda yang sesuai.
b. Mengatur/ menyetel tekanan roda terhadap kawat elektroda agar
kawat dapat terputar secara lancar.

Untuk lebih jelasnya penyetelan wire feeder dapat dilihat dalam gambar
18.

20 Diktat Las MIG Teknik Pengelasan


Gambar 18. Penyetelan wire feeder
3. Penyetelan pada welding gun

Ada dua hal utama yang perlu dilakukan pada welding gun, yaitu
menyesuaikan ukuran contact tip dengan diameter kawat elektroda dan
menyesuaikan tipe nozzle dengan kebutuhan pekerjaan.

C. Elektroda
1. Kawat elektroda
MIG ( metal inert gas ) adalah salah satu jenis proses las cair
(fusion welding) yang banyak digunakan pada pengerjaan konstruksi
ringan sampai berat. Hasil maksimal akan dapat dicapai apabila jenis
kawat elektroda yang digunakan sama dengan jenis logam yang di las.
Jenis logam yang dapat di las menggunakan MIG ( metal inert gas ) ada
beberapa macam antara lain :
a) Baja tegangan tinggi dan menengah
b) Baja paduan rendah
c) Baja tahan karat
d) Aluminium
e) Tembaga
f) Tembaga paduan, dll

Diktat Las MIG Teknik Pengelasan 21


Bentuk kawat elektroda yang digunakan pada MIG ( metal inert
gas ) secara umum adalah solid wire dan flux cored wire , di mana
penggunaan kedua tipe tersebut sangat tergantung pada jenis pekerjaan.
Solid wire digunakan secara luas untuk mengelas konstruksi ringan sampai
sedang dan dioperasikan pada ruangan yang relatif tertutup, sehingga gas
pelindungnya tidak tertiup oleh angin. Sedang flux cored wire lebih
banyak dipakai untuk pengelasan konstruksi sedang sampai berat dan
tempat pengelasannya memungkinkan lebih terbuka ( ada sedikit tiupan
angin ). Untuk menjaga agar kawat elektroda tidak rusak atau berkarat,
terutama dalam penyimpanan, maka perlu dikemas. Kemasan/ pengepakan
yang banyak dijumpai dalam perdagangan adalah berupa gulungan ( rol )
di mana berat gulungan kawat yang banyak digunakan adalah 15 kg, 17 kg
dan 30 kg.

2. Jenis- jenis elektroda


Pada dasarnya terdapat lima faktor utama yang mempengaruhi
pemilihan jenis elektroda pasa proses pengelasan MIG ( metal inert gas ),
yaitu :

a) Komposisi kimia benda kerja


b) Properti mekanik benda kerja
c) Jenis gas pelindung
d) Jenis servis/layanan atau aplikasi yang dibutuhkan
e) Jenis penyambungan las
Setelah kita ketahui faktor-faktor utama yang mempengarungi
pemilihan sebuah elektroda, berikut adalah macam-macam kandungan
jenis elektroda sesuai dengan kegunaannya :
a. Elektroda ferro
Pada umumnya yang digunakan untuk proses pengelasan logam
ferro adalah las MAG ( metal active gas ). Terdapat persamaan yang
mendasar pada elektroda ferro MAG ( metal active gas ), setiap

22 Diktat Las MIG Teknik Pengelasan


elektroda memiliki unsur paduan. Untuk mengelas besi karbon
menggunakan proses pengelasan MAG ( metal active gas ), fungsi
utama penambahan unsur paduan pada elektrodanya adalah untuk
mengatur deoksidasi genangan las (weld puddle) dan untuk membantu
menentukan properti mekaniknya. Deoksidasi adalah kombinasi elemen
dengan oksigen dari genangan las menghasilkan slag atau formasi kaca
(glass formation) pada permukaan.

b. Paduan silikon ( Si )
Silikon adalah elemen deoksidasi yang paling sering digunakan
untuk paduan elektroda las MAG ( metal active gas ). Umumnya,
elektroda mengandung 0,40 % hingga 1,00 % silikon. Dalam jangkauan
persentase, silikon menunjukan kemampuan doksidasi yang baik.
Memperbesar banyaknya silikon akan menaikan kekuatan las dengan
sedikit penurunan ketangguhan. Tetapi jika diatas 1 hingga 1,2 %
silikon, logam las akan sangat sensitif terhadap retak (crack).

c. Paduan mangan
Mangan juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan
deoksidasi logam las. Elektroda mild-steel mengandung 1,00 hingga
2,00 % mangan. Dengan menaikan banyaknya mangan akan
meningkatkan kekuatan dan akan mengurangi sensitifitas keretakan
karena panas dari logam las.

d. Paduan alumunium ( Al ), Titanium ( Ti ), Zirconium ( Zr )


Ketiga elemen ini merupakan elemen deoksidasi yang sangat
kuat. Dengan penambahan yang sedikit dari ketiga elemen ini akan
sedikit meningkatkan kekuatan. Komposisi jumlah keseluruhan dari
ketiga elemen ini tidak lebih dari 0,2 %.
e. Paduan karbon dan lainnya
Karbon mempengaruhi struktur dan properti mekanik logam las
lebih besar dibandingkan dengan elemen paduan lainnya. Untuk

Diktat Las MIG Teknik Pengelasan 23


kegunaan pengelasan baja karbon, elektroda mengandung 0,05 hingga
0,12 % karbon. Persentase ini cukup untuk menghasilkan kekuatan
logam las yang diinginkan tanpa mempengaruhi ketangguhan dan
porositi.

Nikel, krom dan molybdenum terkadang ditambahkan untuk


meningkatkan properti mekanik dan ketahanan korosi. Dalam jumlah
kecil, mereka dapat digunakan dalam elektroda baja karbon untuk
meningkatkan kekuatan dan ketangguhan dari logam deposit.

3. Standar penomeran elektroda feero dan macam-macam jenis


elektroda menurut tipenya
Sesuai dengan klasifikasi elektroda carbon steel menurut AWS
A5.18-93, elektroda carbon steel diberi penomoran sebagai berikut :

ELEKTRODA ATAU WELDING ROD


SOLID ATAU ROD

KOMPOSISI KIMIA
KEKUATAN TARIK (X 1000 psi)

Gambar 19. Model penomoran elektroda feero

Elektroda untuk pengelasan MIG ( metal inert gas ) mempunyai


berbagai jenis atau model elektroda ( kawat elektroda ). Hal ini disebabkan
pengelasan menggunakan las MIG ( metal inert gas ) banyak sekali
dibutuhkan tidak hanya untuk pengelasan baja karbon saja melainkan juga
di gunakan untuk pengelasan stainless steel maupun alumunium.

Adapun jenis – jenis elektroda untuk las MIG ( metal inert gas )
adalah sebagai berikut :

a. Elektroda besi karbon, diantaranya :


24 Diktat Las MIG Teknik Pengelasan
1) ER70S-3
Eektroda dengan klasifikasi ini paling banyak dipakai. Elektroda ini
dapat menggunakan gas pelindung campuran argon-oksigen atau
CO2. Kekuatan tarik pada pengelasan single-pass pada baja karbon
rendah dan medium akan melebihi dari logam dasarnya (benda
kerja). Pada pengelasan multi-pass kekuatan tarik antara 65.000
hingga 85.000 psi tergantung dilusi logam dasar dan jenis gas
pelindung.

2) ER70S-4
Elektroda ini mengandung lebih banyak mangan (1,50 %) dan
silikon (0,85 %) dibandingkan elektroda sebelumnya. Gas pelindung
yang dapat digunakan adalah Ar-O2; Ar-CO2 dan CO2. elektroda ini
biasanya digunakan pasa proses pengelasan dengan transfer logam
spray atau arus pendek.

3) ER70S-5
Elektroda ini mengandung tambahan mangan dan silikon, selain itu
juga mengandung alumunium (0,5 % hingga 0,9%) yang berfungsi
sebagai elemen deoksidasi. Elektroda ini dapat digunakan untuk
pengelasan untuk permukan yang telah berkarat. Gas plindung yang
dapat digunakan adalah CO2. jenis pengelasan ini terbatas hanya
pada posisi datar (flat).

4) ER70S-6
Elektroda pada kelas ini memiliki kandungan silikon terbesar (1,15
%) dan mangan yang besar (1,85 %) sebagai elemen doksidasi. Pada
umumnya untuk baja karbon rendah menggunakan gas pelindung
CO2 dan arus listrik yang tinggi.

5) ER70S-7

Diktat Las MIG Teknik Pengelasan 25


Elektroda ini multi fungsi dan memiliki performa yang tinggi,
digunakan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Elektroda ini
mengandung sekitar 2 % atau lebih mangan. Dapat menggunakan
berbagai jenis gas pelindung.

6) ER80S-D2
Elektroda ini mengandung silikon dan mangan sebagai doksidasi dan
molybdnum (0,4 hingga 0,6 %) untuk meningkatkan kekuatan. Dapat
digunakan untuk berbagai jenis posisi pengelasan, menggunakan gas
pelindung Ar-CO2 dan CO2. dapat menghasilkan logam las yang
memiliki kekuatan tarisk hingga lebih dari 80.000 psi (552 MPa).

7) ER70S-1
Memiliki persentase silikon terkecil diantara elektroda baja padat.
Biasanya digunakan dengan gas pelindung argon dan terkadang
dengan tambahan sedikit oksigen.

8) ER70S-2
Elektroda ini mengandung elemen deoksidasi yang sangat berat,
mengandung kombinasi zirconium, titanium dan alumunium
deoksidasi dengan jumlah total 0,2% dan karbon 0,07 % berat.
Elektroda ini cocok untuk jenis pengelasan dengan transfer logam
arus pendek. Elektroda ini dirancang untuk proses pengelasan
dengan gas pelindung campuran argon dan oksigen 1 hingga 5 %
atau dengan gas pelindung CO2.

Setiap jenis elektroda mempunyai komposisi kimia, adapun


komposisi kimia untuk besi karbon dapat dilihat dalam tabel 1 sebagai
berikut:

Tabel 1. Komposisi kimia untuk elektroda karbon steel


26 Diktat Las MIG Teknik Pengelasan
AWS
CARBON MANGAN SILICON SULFUR PHOS MOLYB OTHER
CLASS
0.40‐
ER70S‐2 0.07 0.90‐1.40 0.035 0.025 0.05‐0.15 Ti
0.70
0.02‐0.12 Zr
0.05‐0.15 Al
0.45‐
ER70S‐3 0.06‐015 0.90‐1.40 0.035 0.025
0.75
0.07‐ 0.65‐
ER70S‐4 1.00‐1.50 0.035 0.025
0.15 085
0.07‐ 0.30‐ 0.50‐0.90
ER70S‐5 0.90‐1.40 0.035 0.025
0.19 0.60 Al
0.07‐ 0.80‐
ER70S‐6 1.40‐1.8 0.035 0.025
0.15 1.15
0.07‐ 0.50‐
ER70S‐7 1.50‐2.00 0.035 0.025
0.15 0.80
0.07‐ 0.50‐ 0.40‐
ERSOS‐D2 1.60‐2.10 0.035 0.025
0.12 0.80 0.60
ER70S‐G NOT SPECIFIED

Sifat mekanik untuk elektroda besi karbon dapat di lihat dalam


tabel 2 berikut di bawah ini.

Tabel 2. Sifat mekanik untuk elektroda besi karbon

AWS SHIELDING CURRENT TENSILE YIELD ELONG IN MINIMUM


CLASS GAS & STRENGTH STRENGTH 2’ MIN % “V” NOTH
POLARITY MIN PSI MIN PSI IMPACT
(Mpa) ( Mpa)
ER70S‐2 Al 1,5 % O2¹ DCEP 70.000 58.000 22 20 ft‐lbs @
CO 2 ¹ ( 480) (480) 20° F
(27 J @ 29° C)
ER70S‐3 Al 1,5 % O2¹ DCEP 70.000 58.000 22 20 ft‐lbs @ 0°
CO 2 ¹ ( 480) (480) F
(27 J @ 29° C)
ER70S‐4 CO 2 ¹ DCEP 70.000 58.000 22 NOT
( 480) (480) REQUIRED
ER70S‐5 CO 2 ¹ DCEP 70.000 58.000 22 NOT
( 480) (480) REQURED
ER70S‐6 CO 2 ¹ DCEP 70.000 58.000 22 20 ft‐lbs @
( 480) (480) 20° F
(27 J @ 29° C)
ER70S‐7 CO 2 ¹ DCEP 70.000 58.000 17 20 ft‐lbs @
( 480) (480) 20° F
(27 J @ 29° C)
ER80S‐D2 CO 2 ¹ DCEP 70.000 58.000 22 20 ft‐lbs @
( 480) (480) 20° F
(27 J @ 29° C)
ER70S‐G NOT SPEC NOT SPEC 70.000 58.000 22 NOT
( 480) (480) REQUIRED

Gambar untuk jenis elektroda karbon steel dapat dilihat dalam


gambar 20 di bawah ini.
Diktat Las MIG Teknik Pengelasan 27
Gambar 20. Elektroda jenis karbon steel

b. Elektroda stainless steel

Elektroda stainless steel menggunakan penomoran dengan


standar AWS A5.9. Dalam memilih elektroda yang cocok untuk proses
pengelasan stainless steel, ada beberapa faktor yang mmpengaruhinya :

1) Gas pelindung argon-O2 1 % untuk jenis pengelasan menggunakan


transfer logam spray dan A-1025 untuk proses pengelasan
menggunakan transfer logam arus pendek
2) Elektroda yang dipilih harus memiliki kandungan kimia yang hampir
sama dengan logam dasar/benda kerja
3) Batas deoksidasi tidak terlalu penting

Jenis – jenis elektroda stainless steel diantaranya :


1) ER308L
Jenis elektroda ini dapat digunakan untuk mengelas stainless steel
304. Kandungan krom dan nikel hampir sama. Kandungan karbon
yang rendah akan mengurangi kemungkinan korosi pada batas butir.
Kandungan karbon kurang dari 0,04 %.

2) ER308L Si
Digunakan untuk mengelas stainless steel 304. perbedaannya dengan
ER 308L adalah kandungan silikon yang lebih tinggi, yang akan

28 Diktat Las MIG Teknik Pengelasan


meningkatkan karakteristik wetting dan logam las (weld metal).
Biasanya menggunakan gas pelindung Ar-O2 1 %.
3) ER309l
Digunakan untuk mengelas jenis stainless steel 309
4) ER316L
Digunakan untuk mengelas stainless steel 316. tambahan
molybdenum menjadikan elektroda ini dapat digunakan untuk proses
pengelasan yang membutuhkan ketahanan crep. Kandungan karbon
kurang dari 0,04 %.
Komposisi kimia untuk jenis stainless steel, dapat di lihat dalam
tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Komposisi kimia untuk elektroda stainless steel


AWS ESAB MANGA‐
CARBON CHROM NICKEL MOLYB COLU+TANT SILICON PHOS SULF
CLASS DESIGNATION NESE

ER308 308 0.08 19.5‐22.0 9.0‐11.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03

ER308L 308 L 0.03 19.5‐22.0 9.0‐11.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03

ER309 309 0.12 23.0‐25.0 12.0‐14.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03

0.08‐
ER330 310 25.0‐28.0 20.0‐22.5 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03
0.15

ER312 312 0.15 28.0‐32.0 8.0‐30.5 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03

ER316 316 0.08 18.0‐20.0 11.0‐14.0 2.0‐3.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03

ER316L 316 L 0.03 18.0‐20.0 11.0‐34.0 2.0‐3.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03

ER317 0.08 18.5‐20.5 13.0‐15.0 3.0‐4.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03

ER318 0.08 18.0‐20.0 11.0‐14.0 2.0‐3.0 8XC‐1.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03

ER320 0.07 19.0‐21.0 32.0‐36.0 2.0‐3.0 8XC‐1.0 2.5 0.6 0.03 0.03

ER347 347 0.08 19.0‐21.5 9.0‐11.0 10XC‐1.0 1.0‐2.5 0.25‐0.60 0.03 0.03

Gambar untuk jenis elektroda stainlees steel dapat di lihat pada gambar 22
berikut ini.

Diktat Las MIG Teknik Pengelasan 29


Gambar 21. Elektroda stainlees steel
c. Elektroda alumunium

Elemen dasar yang digunakan dalam elektroda alumunium


adalah magnesium, mangan, seng, silikon dan tembaga. Alasan utama
menambahkan elemen tersebut adalah untuk meningkatkan kekuatan
dan logam alumunium murni. Selain itu ketahanan korosi dan
weldability juga merupakan alasan penambahan elemen tersebut.
Elektroda yang paling sering digunakan adalah elektroda yang
mengandung magnesium 5356 dan mengandung silikon 4043. elektroda
alumunium menggunakan standar penomoran menurut AWS A5.3.
contoh bentuk elektroda alumunium dapat di lihat pada gambar 23.

Gambar 22. Elektroda alumunium

Adapun komposisi kimia untuk elektroda alumunium dapat kita


lihat pada tabel 4.

30 Diktat Las MIG Teknik Pengelasan


Tabel 4. Komposisi kimia untuk elektroda alumunium

D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja MIG ( Metal Inert Gas )

Pekerjaan MIG ( Metal Inert Gas ) adalah salah satu jenis pekerjaan
yang cukup berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan atau
malah dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Gangguan kesehatan atau
kecelakaan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni dari operator atau
teknisi las itu sendiri, mesin dan alat-alat las, atau lingkungan kerja. Namun
secara umum ada beberapa resiko kalau bekerja dengan proses MIG ( Metal
Inert Gas ) yaitu kejutan listrik ( electric shock ), sinar las, debu dan asap las
dan luka bakar serta kebakaran.
1. Kejutan listrik ( electric shock )
Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat terjadi setiap saat, baik itu pada
saat pemasangan peralatan, penyetelan atau pada saat pengelasan. Resiko
yang akan terjadi dapat berupa luka bakar, terjatuh, pingsan serta dapat
meninggal dunia. Jika terjadi kecelakaan akibat kejutan listrik, maka dapat
dilakukan langkah-langkah berikut :
a) Tarik penderita dengan benda kering (karet, plastik, kayu, dan
sejenisnya) pada bagian-bagian pakaian yang kering.
b) Penolong berdiri pada bahan yang tidak bersifat konduktor ( papan,
sepatu karet)
Diktat Las MIG Teknik Pengelasan 31
c) Doronglah penderita dengan alat yang sudah disediakan.
d) Bawalah kerumah sakit dengan segera.

PERHATIAN/EXTENSION!!!
Luka‐luka akan menjadi lebih parah dengan pemindahan
(pertolongan ) yang terburu‐buru

Berikut upaya bagaimana mencegah kecelakaan pada mesin MIG/GMAW:


1. Kabel primer harus terjamin dengan baik,mempunyai isolasi yang baik.
2. Kabel primer usahakan sependek mungkin
3. Hindarkan kabel-kabel las dari gooresan, loncatan bunga api dan benda
panas
4. Periksalah sambungan - sambunggan kabel, apakah sudah ketat, sebab
persambungan yang longgar dapat menimbulkan panas yang tinggi
serta dapat menggangu kestabilan arus las
5. Jangan meletakkan las pada meja las atau pada benda kerja
6. Perbaikilah segera kabel-kabel yang rusak
7. Pemeliharaan dan perbaiikan mesin as sebaiknya ditangani oleh orang
yang ahli dibidangnya
8. Jangan menggangu komponen-komponen dari mesin las.

2. Sinar las
Dalam proses pengelasan timbul sinar yang membahayakan
operator las dan pekerja lain didaerah pengelasan. Sinar yang
membahayakan tersebut adalah :
a. Cahaya tampak
Benda kerja dan kawat elektroda yang mencair pada MIG (
metal inert gas ) mengeluarkan cahaya tampak Semua cahaya tampak
yang masuk ke mata akan diterusksn oleh lensa dan kornea mata ke
retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat, maka mata akan segera

32 Diktat Las MIG Teknik Pengelasan


menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin menjadi sakit, walaupun
rasa lelah dan sakit pada mata tersebut sifatnya hanya sementara.
b. Sinar infra merah
Sinar infra merah berasal dari busur listrik. Adanya sinar infra
merah tidak segera terasa oleh mata, karena itu sinar ini lebih
berbahaya, sebab tidak diketahui, tidak terlihat. Akibat dari sinar infra
merah terhadap mata sama dengan pengaruh panas, yaitu akan terjadi
pembengkakan pada kelopak mata, terjadinya penyakit kornea dan
kerabunan. Jadi jelas akibat sinar infra merah jauh lebih berbahaya dari
pada cahaya tampak. Sinar infra merah selain berbahaya pada mata juga
dapat menyebabkan terbakar pada kulit berulang-ulang (mula-mula
merah kemudian memar dan selanjutnya terkelupas yang sangat
ringan).
c. Sinar ultraviolet
Sinar ultra violet sebenarnya adalah pancaran yang mudah
terserap, tetapi sinar ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap
reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh. Bila sinar ultra violet yang
terserap oleh lensa melebihi jumlah tertentu , maka pada mata terasa
seakan-akan ada benda asing didalamnya dalam waktu antara 6 sampai
12 jam, kemudian mata akan menjadi sakit selama 6 sampai 24 jam.
Pada umumnya rasa sakit ini akan hilang setelah 48 jam.

Supaya pada waktu proses mengelas bahaya sinar tidak mengenai


mata kita, berikut merupakan salah satu usaha pencegahan atau upaya
karena kecelakaan akibat sinar las, antara lain :
1. Memakai pelindung mata dan muka ketika mengelas, yaitu kedok dan
helm las
2. Memakai keselamatan dan kesehatan kerja yaitu pakaian pelindung atau
pakaian kerja,apron atau jaket las, arung tangan , dan sepatu
keselamatan kerja.

Diktat Las MIG Teknik Pengelasan 33


3. Buatlah
h batas atau pelindung
p daaerah pengellasan supayaa orang lain tidak
tergangggu ( mengg
ggunakan kamar
k las teertutup, mennggunakan tabir
penghallang )

Adapun coontoh bentuk


k atau modell perlengkappan keselamaatan kerja addalah
sebagai berrikut;

Pelindung Aproon dada Baju lass


Sepatu las
lengan

Sarung tan
ngan Helm las Kedook las Helmlass
modern
n
Gambar 23. Perlenggkapan keselamatan kerjja

3.. Debu dan Asap


A las
Deb
bu dan asap las besarnyaa berkisar anntara 0,2 mm
m sampai deengan
3 mm yanng biasanya terdiri dari jenis
j debu eternit
e dan hidrogen
h renndah.
Butir debuu atau asap dengan
d ukuraan 0,5 mm dapat terhisapp, tetapi sebaagian
akan tersarring oleh buulu hidung dan
d bulu pip
pa pernapassan, sedang yang
lebih haluss akan terbaawa ke dalam
m dan ke luuar kembali. Debu atau asap
yang tertiinggal dan melekat pada
p kantonng udara diparu-paru
d akan
menimbulkkan penyakiit, seperti seesak napas dan
d lain sebbagainya. Kaarena
itu debu daan asap las perlu
p dapat pperhatian khuusus.
Agar supaya debu dan asap tidakk tertinggal didalam tubuh
t
kita,upaya yang harus dilakukan addalah dengann:

34 Diktat Las MIG Teknik Pengelasan


a. Peredaran udara atau ventilasi harus benar-benar diatur dan diupayakan,
di mana setiap kamar las dilengkapi dengan pipa pengisap debu dan
asap yang penempatannya jangan melebihi tinggi rata-rata / posisi
wajah ( hidung ) operator las yang bersangkutan.
b. Menggunakan kedok/ helm las secara benar, yakni pada saat pengelasan
berlangsung harus menutupi sampai di bawah wajah ( dagu ), sehingga
mengurangi asap/ debu ringan melewati wajah.
c. Menggunakan baju las (Apron) terbuat dart kulit atau asbes.
d. Menggunakan alat pernafasan pelindung debu, jika ruangannya tidak
ada sirkulasi udara yang memadai ( sama sekali tidak ada ).
4. Luka bakar
Luka bakar dapat terjadi karena logam panas, busur cahaya, dan
loncatan bunga api. Luka bakar dapat diakibatkan oleh logam panas karena
adanya pencairan benda kerja antara 1550° C. Luka bakar yang
diakibatkan oleh loncatan bunga api adalah loncatan butiran logam cair
yang ditimbulkan oleh cairan logam. Biarpun bunga api itu kecil, tapi
dapat melubangi kulit melalui pakaian kerja, lobang kancing yang lepas
atau pakaian kerja yang longgar. Supaya luka bakar tidak mengenai kita,
pada saat mengopersikan mesin MIG ( metal inert gas ) operator las harus
memakai baju kerja yang lengkap meliputi: Baju kerja (overall) dari bahan
katun, Apron / jaket kulit, Sarung tangan kulit, Topi kulit ( terutama untuk
pengelasan posisi di atas kepala ), Sepatu kerja, Helm / kedok las dan
Kaca mata bening, terutama pada saat membuang terak.

Diktat Las MIG Teknik Pengelasan 35


E. Soal – soal latihan
1. Jelaskan cara penyetelan dari wire feeder?
2. Sebutkan jenis logam yang dapat di las menggunakan las mig?
3. Sebutkan lima faktor yang mempengaruhi jenis pemilihan elektroda
las mig?
4. Jelaskan dan gambarkan penamaan penomoran untuk elektroda las
mig?
5. Sebutkan langkah-langkah atau upaya untuk mencegah kecelakaan
pada las mig?

36 Diktat Las MIG Teknik Pengelasan

Anda mungkin juga menyukai