Kelompok 4 PARAGRAF
Kelompok 4 PARAGRAF
Kelompok 4 PARAGRAF
Dengan menyebut nama Allah SWT, tuhan yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, karunia serta kasih sayang-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai PARAGRAF ini dengan baik.
Makalah ini ditulis dengan kontribusi dari berbagai pihak, untuk itu kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Tidak lupa, ucapan terimakasih kepada Bapak Drs.
Nandang Heryana,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PARAGRAF.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH......................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 DEFINISI PARAGRAF...........................................................................................3
2.2 STRUKTUR PARAGRAF.......................................................................................3
2.2.1 Posisi Paragraf...................................................................................................4
2.2.2 Batasan Paragraf...............................................................................................4
2.3 KEGUNAAN PARAGRAF.....................................................................................4
2.4 UNSUR-UNSUR PARAGRAF...............................................................................5
2.5 SYARAT PARAGRAF...................................................................................................6
2.5.1 Kesatuan.....................................................................................................6
2.5.3 Kepaduan atau Koherensi...........................................................................7
2.5.4 Kekompakan atau Kohesi...........................................................................8
2.5.5 Pengembangan Paragraf............................................................................9
2.6 TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF...................................................10
2.6.1 Pengembangan Secara Alamiah...............................................................11
2.6.2 Pengembangan Secara Logis....................................................................11
2.7 JENIS PARAGRAF.........................................................................................12
2.7.1 Paragraf Deduktif.....................................................................................12
2.7.2 Paragraf Induktif.......................................................................................13
2.7.3 Paragraf Kombinasi..................................................................................13
2.7.4 Paragraf Deskriptif...................................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................14
iii
3.2 SARAN..................................................................................................................14
Daftar Pustaka..................................................................................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Paragraf merupakan suatu karangan yang paling singkat. Dengan adanya
paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir. Kita
akan merasa kesulitan membaca suatu tulisan atau buku jika tidak ada suatu
paragraf. Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari paragraf baik kegunaan, macam-
macam, syarat pembentukan paragraf dan pengembangan paragraf.Selama ini
masih banyak orang yang asal-asalan dalam menyusun paragraf. Hal itu
dikarenakan kurang pahamnya dalam memahami makna paragraf itu sendiri.
Dalam makalah yang singkat ini, kami akan membahas tentang paragraf.
Pembahasan akan kami mulai dari hal yang paling sederhana yaitu pengertian
paragraf, kegunaan, macam-macamhingga syarat-syarat paragraf dan
pengembangan paragraf itu sendiri.
1
2. Untuk mengetahui hal- hal yang berkaitan dengan paragraf itu
sendiri, mulai dari pengertian paragraf , Struktur paragraf, unsure Syarat
sebuah paragraf ,tehnik pengembangan paragraf dan macam – macam
paragraf.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 STRUKTUR PARAGRAF
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat
penjelas atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting
yang berisi ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung
berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan
paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
4
2.2.1 Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu
karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak
bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan
paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau
secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat
dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di
bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
5
2.4 UNSUR-UNSUR PARAGRAF
Unsur-unsur paragraf ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf,
sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur
paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik
(3) kalimat pengembang
(4) kalimat penegas / penjelas
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena
itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (kalimat
topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun
paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya
Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik
merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar
kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan
dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan
sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan
suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung
pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir
paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan penempatan inti
gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
Variatf : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir
Alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea
6
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari
gagasan utama.Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisigagasan penjelas.
Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
2.5.1 Kesatuan
Setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan sejumlah
gagasan pengembang. Gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat
topik. Gagasan pengembang dikemukakan ke dalam kalimat pengembang.
Kalimat satu dengan yang lain saling berhubungan. Berikut ini diberikan
contoh paragraf yang berisi gagasan dasar yang terkandung dalam kalimat
yang bercetak tebal sebagai kalimat topik dan gagasan pengembang
dikemukakan dalam kalimat-kalimat lainnya.
“Tanpa digerakkan kepentingan apa pun, Haminah dan
beberapa warga memperjuangkan hak remaja korban
kekerasan yang saat itu masih berumur 15 tahun tersebut.
Mereka memeriksakan remaja tadi ke rumah sakit untuk meminta
bukti visum. Hasilnya digunakan sebagai bukti menjerat pelaku.”
(Kompas, Rabu 8 Mei 2013 ,hal.34)
Berdasarkan contoh tersebut terlihat bahwa kesatuan paragraf terwujud
jika dua hal terpenuhi. Pertama, paragraf hanya mengandung sebuah kalimat
topik yang hanya berisi sebuah gagasan dasar. Kedua, paragraf berisi
7
sejumlah kalimat pengembang yang mengandung sejumlah gagasan
pengembang.
2.5.2 Pengembangan
Gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan
pengembang dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas/lanjutan. Contoh
paragraf dapat diperhatikan sebagai berikut.
“ Setelah dua orang tewas, yakni Saliman dan Abd. Rosyid,
seusai meneguk minuman keras di Jalan Wolter Monginsidi,
Kelurahan Keranjingan, Kecamatan Ajung,korban bertambah
seorang lagi, yakni Luqman Wijaya Warga Kelurahan Kepatihan,
Kecamatan Kaliwates, Jember ini ditemukan tewas di rumahnya.
Selasa (9/4), Kanitreskrim Polsek Sumbersari Ipda Suyitno Rahman,
saat mendampingi Kepala Polsek Sumbersari Komisaris Sugiyo
Wibowo, Rabu (10/4), mengatakan kini masih satu orang lagi yang
berada dalam kondisi kritis, yakni Syaiful. Ia dirawat di Rumah
Sakit Daerah Jember.” (Kompas, Kamis, 11 April 2013, hal.21)
Paragraf tersebut berisi satu gagasan dasar, yakni setelah dua orang
tewas, korban bertambah seorang lagi dan dua gagasan pengembang,
yakni Ipda Suyitno mengatakan masih satu orang lagi dalam kondisi kritis
dan ia dirawat di Rumah Sakit Daerah Jember .Berarti, contoh paragraf
tersebut menunjukkan bahwa sudah ada pengembangan paragraf.
8
“Pada waktu itu tenaga manusia merupakan sumbangan
utama yang sangat dibutuhkan dalam program pembangunan
kerajaan Romawi. Tenaga manusia yang puluhan ribu jumlahnya
diorganisasi secara rapi untuk membuat jalan, saluran irigasi ataupun
gedung- gedung yang penting. Dengan tenaga manusia dijalankanlah
mesin-mesin pengangkat barang dan benda-benda berat, pemompaan
air, penggerak perahu, dan sebagainya. Pendek kata tenaga manusia
menjadi sumber energi utama.”(Suparno,2007:91)
Paragraf tersebut menunjukkan bahwa kalimat-kalimatnya saling
berhubungan dengan serasi. Gagasan dasar paragraf tersebut adalah tenaga
manusia merupakan sumbangan utama yang dibutuhkan dalam program
pembangunan kerajaan Romawi. Gagasan pengembangnya terletak pada
kalimat kedua, ketiga, dan keempat. Pada awal kalimat kedua, ketiga, dan
keempat menggunakan repetisi atau pengulangan kata tenaga manusia.
9
selanjutnya, oleh sebab itu, akibatnya, singkatnya, mula-mula, kemudian,
akhirnya, dll. Contoh paragraf tersebut seperti ini.
Keterampilan mahasiswa belajar korespondensi bahasa Indonesia
secara bertahap. Mula-mula mahasiswa belajar teori dasar penulisan
surat resmi. Berikutnya mahasiswa dapat menulis surat-surat praktis
atau sederhana. Setelah itu mahasiswa terampil menulis berbagai
jenis surat berdasarkan pemakaiannya.
Kekompakan dinyatakan juga dengan menggunakan unsur leksikal.
Kata-kata yang dicetak miring ini menandai kelompakan leksikal dalam
paragraf.
“Seorang saksi mata, Paidi (50) warga Kecamatan Candisari,
Semarang mengatakan, saat itu ia baru selesai shalat Jumat, sekitar
pukul 13.00. Ia mendapati bus naas itu sudah berhenti dengan
kondisi sedan merah terjepit di antara bagian depan bus dan tiang
baliho. Ia bersama warga segera menolong korban.” (Kompas, Sabtu
4 Mei 2013, hal. 15)
10
Pada tahap kedua, zat-zat organik dihancurkan dan
dipisahkan dari air. Sementara air mengalir dari bak penampung ke
dalam tangki, air sempat bercampur dengan udara. Proses ini
menambah kadar oksigen ke dalam air dan juga menambah
mikroorganisme yang mencerna limbah yang tidak dapat
dihancurkan dengan cara fisika. Kemudian, air mengalir ke dalam
bak penampung yang kedua, tempat mengendapnya lumpur
berminyak. Dari sini air mengalir ke dalam ruang klorinasi. Dalam
proses ini, zat klorin membunuh bakteri yang membahayakan
kesehatan.”
Kedua paragraf tersebut memiliki pengembangan paragraf bersifat
setara, di antara kedua paragraf tersebut tidak ada yang menjadi paragraf
atasan dan bawahan.
“Membeli mobil baru itu memang menyenangkan, tetapi
karena banyaknya model di pasaran yang harus dipilih, membuat
keputusan akhir itu tidaklah mudah. Setelah membatasi pilihan
sampai pada dua saja, seorang pembeli biasanya membuat
persamaan dan perbandingan dua mobil yang dipilihnya itu,
umpamanya Ford, Thunderbird, dan Volkswagon Rabbit. Ford dan
VW mempunyai beberapa persamaan. Kedua-duanya sangat
menarik. Ford dapat mengangkut lima orang. Begitu juga VW .
Tempat duduk kedua jenis mobil ini terbuat dari bahan yang baik
dan halus. Di samping itu, Ford dan VW memberikan jaminan
12.000 mil.”
Paragraf pertama tersebut merupakan paragraf atasan bagi paragraf
kedua/ berkutnya. Paragraf kedua memberikan penjelasan dua jenis mobil
yang dikemukakan pada paragraf pertama.
11
2.6.1 Pengembangan Secara Alamiah
Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan waktu bersifat
kronologis. Hal itu berarti kalimat yang satu mengungkapkan waktu
peristiwa terjadi, atau waktu kegiatan dilakukan, dan diikuti oleh kalimat-
kalimat yang mengungkapkan waktu peristiwa terjadi, atau waktu kegiatan
dilakukan.
Paragraf yang dikembangkan dengan cara ini tidak dijumpai adanya
kalimat utama atau kalimat topik. Paragraf seperti ini biasanya digunakan
pada paragraf naratif dan prosedural.
Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan ruang atau tempat
membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam sebuah
“ruangan”. Hal itu berarti kalimat yang satu mengungkapkan suatu bagian
(gagasan) yang terdapat pada posisi tertentu, dan diikuti oleh kalimat-
kalimat lain yang mengungkapkan gagasan yang berada pada posisi yang
lain. Pengungkapan gagasan dengan urutan ruang ini tidak boleh
sembarangan, sebab cara yang demikian akan mengakibatkan pembaca
mengalami kesulitan memahami pesan. Paragraf seperti ini biasanya
digunakan pada paragraf deskriptif.
12
yang berupa rincian yang dianggap sebagai gagasan bawahan, gagasan yang
dianggap kurang penting atau rendah kedudukannya.
Pengembangan paragraf berdasarkan kriteria umum-khusus, dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu paragraf yang dikembangkan dengan
cara umum ke khusus, dan khusus ke umum. Paragraf yang dikembangkan
secara umum ke khusus berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan
umum yang biasanya merupakan gagasan utama, kemudian diikuti dengan
gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian. Paragraf yang
dikembangkan dengan cara umum ke khusus ini biasa disebut dengan
paragraf deduktif.
Paragraf yang dikembangkan secara khusus ke umum berupa
paragraf yang dimulai dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau
rincian, kemudian diikuti dengan gagasan umum yang biasanya merupakan
gagasan utama. Paragraf yang dikembangkan dengan cara khusus ke umum
ini biasa disebut dengan paragraf induktif. Pengembangan paragraf logis
umum-khusus ini, baik dengan cara umum ke khusus (deduktif) maupun
khusus ke umum (induktif), paling banyak diguankan, lebih-lebih dalam
karya ilmiah karena karya ilmiah pada umumnya merup sintesis antara
deduktif dan induktif (lihat Akhadiah M.K. dkk., 1991/1992; Soeparno,
Haryadi, dan Suhardi 2001)
13
yang mereka terima rendah. Gaji mereka sering terlambat dan
banyak potongan untuk keperluan yang kadang-kadang tidak jelas.
Mereka juga tidak memiliki status sosial-ekonomi yang bergengsi.”
(Suparno, 2007:93)
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Paragraf memuat topik atau kalimat utama dan kalimat penjelas atau
pelengkap. Kalimat topik adalah kalimat terpenting yang memuat gagasan utama
paragraf.
3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis meminta
kritik yang membangun dari para pembaca.
15
Daftar Pustaka
Akhadiah M.K., Sabarti dkk. 1991/1992. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Ditjen Dikti
Depdikbud.
16