Artikel CA Ovarium
Artikel CA Ovarium
Artikel CA Ovarium
com/page/Kista+Ovarium
Kista Ovarium
1. Kista fungsional
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista
normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus
haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.
o Kista folikular
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat
ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran
hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan
lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke saluran telur (tuba
falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi
dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau
melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi
sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan
nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.
4. Kistadenoma
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya
bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ
perut lainnya dan menimbulkan nyeri.
5. Polikistik ovarium
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang
menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik
ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen
yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan
luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan
masalah infertilitas.
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui pembedahan kecil di
bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap cairan dari kista atau mengambil
bahan percontoh untuk biopsi.
Penyulit (komplikasi)
Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak, tetapi kista dapat membesar yang
menyebabkan nyeri di bagian perut. Pada beberapa kasus penyakit ini dapat menggangu
produksi hormon-hormon dari ovarium dan menghasilkan perdarahan iregular dari vagina
dan peningkatan rambut tubuh. Jika kista atau tumor membesar dan menekan kandung
kemih, Anda akan berkemih lebih sering karena kapasitas kandung kemih berkurang. Kista
ovarium dapat berbahaya bilamana kista berubah menjadi ganas, karena itu semua kista
harus diperiksa oleh dokter. Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan bergantung pada umur, jenis dan ukuran kista dan gejala-
gejala yang diderita. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin disarankan:
Pertanyaan-jawaban
3. Secara lebih spesifik mengenai penyebab penyakit ini, apa mungkin dapat karena
makanan?
Untuk kista endometriosis bisa terpengaruh oleh pola makan, kalau makan banyak
lemak yang susah dipecah oleh tubuh dapat berlanjut dengan gangguan hormon
sehingga menimbulkan kista endometriosis. Atau pola makan yang tidak teratur atau
sering jajan bisa juga menimbulkan kista endometriosis.
5. Apa tanda-tanda kista bisa dilihat dari luar tanpa bantuan USG, dan apa saja tanda-
tanda awalnya?
Gejala-gejala awalnya sangat beragam. Untuk kista endometriosis gejalanya nyeri
haid, nyeri buang air besar, dan bila sudah menikah nyeri saat berhubungan. Untuk
kista yang lain gejalanya seperti rasa penuh diperut, kembung, susah buang air
besar, rasa mual, sering buang angin. Kalau kista sudah membesar, perut juga
membesar seperti wanita hamil berisi cairan di rongga perut. Kalau kista masih kecil,
agak susah diraba/terlihat dari luar maka perlu alat bantu seperti dengan USG.
6. Kalau tanda-tanda awal itu tidak kita perhatikan atau kita remehkan apa akibatnya?
Kadang-kadang sudah stadium lanjut baru ditangani dan ini biasanya hasilnya
kurang memuaskan.
8. Apakah kista bisa membuat susah hamil, berapa persenkah kemungkinan bisa
hamil? Bila bisa hamil bagaimana pengaruhnya pada kesehatan ibu dan janin?
o Tergantung jenisnya dan apa indung telurnya terkena dua-duanya atau tidak,
kalau hanya satu indung telur yang terkena kista dan satu lagi tidak maka
selalu ada kemungkinan untuk bisa hamil. Dan kista tidak selalu otomatis
mengganggu kehamilan tergantung jenis dan besarnya. Kista tidak selalu
membesar selama hamil, ada jenis kista yang bisa membesar selama hamil
dan ada yang tidak ikut membesar selama hamil namanya kista
endometriosis, malahan kista ini statis (berhenti tumbuh) bila sedang hamil.
Ada jenis lain yaitu mesinosum (serosum) ikut membesar pada masa hamil,
ini kadang-kadang membuat keguguran karena besarnya kista mengganggu
kehamilan.
o Faktor kesehatan ibu dan janin tidak akan terganggu kecuali kistanya jenis
ganas.
Kepustakaan:
www.mayoclinic.com
womenshealth.about.com
Rangkuman wawancara Dr.dr.T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER di Progam Analekta Pro-3 RRI
104.1 FM dengan topik kista dalam kandungan pada tanggal 17 April 2001.
http://materi-kuliah-akper.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-cystoma-
ovari.html
1.1 Pengertian
Tumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh secara alami. Tumor
ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar yang dapat menyebabkan tekanan pada pelvic
ini merupakan deteksi dini dari keganasan.
1.2 Klasifikasi
1.2.1 Benigna
A . Kistik
1. Non Neolastik
Folikel
Lutein
Stein Levental
Endometrial
Peradangan tuba ovarial
Inclusion Germinal
2. Neoplastik
Cystadenoma Mucinosium
Cystadenoma Serosum
Oermoid
B . Solid
Fibroma
Lymphangioma
Mesothelioma
Osteochondroma
Brenner
1.2.2 Maligna
Kistik
Solid
1.2.3 Tumor Maligna yang lain ( jarang )
Teratoma
Chorionephithelioma
Sarkoma
Lymphoma
Melanoma
1.2.4 Tumor dengan potensi endokrin ( Malignitas Rendah )
Dysontogenik
Tumor sisa adrenat, biasanya mengadakan virilisasi
Adenoma sel hilus, pengaruhnya virilisasi
Pembagian Kista Ovarium berdasarkan lokaslisasi
Kista Bebas ( Pedunculata ) :
Gerakan Bebas
Batas jelas
Kista Intraligamentair
Letaknya diantara dua ligamentum latum
Gerakan terbatas
Tampak pembuluh pembuluh darah yang bersilangan antara satu sama lain
Kista Psedu Intraligamentair
Letaknya diluar Ligamen latum
Gerakan terbatas, karena perlekatan
Gambaran pembuluh darah biasa
1.3 Etiologi
1.3.1 Sampai sekarang penyebab dari kistik ovarium belum ditemukan secara pasti, tetapi beberapa
pendapat para ahli menyebutkan bahwa individu yang mempunyai riwayat heriditor menghidap
tumor prosentasenya lebih tinggi dari pada yang tidak mempunyai riwayat tumor
1.3.2 Mengenai terjadinya Kista ada dua teori
Disebabkan oleh karena perkembangan yang tidak sempurna pada akhir Stadium Glastomer.
Tumor ini berasal dari perkembangan sel telur yang tidak dibuahi dalam ovarium.
1.4 Gejala
Gejala yang timbul merupakan asosiasi dari penekanan meliputi konstipasi, sering kencing, terasa
penuh diperut dan terasa berat nyeri pada saat defekasi dan dispareunia ( nyeri waktu koitus ).
Nyeri akut biasanya terjadi pada saat menstruasi, perutnya membesar dan pakaiannya tidak muat /
cukup. Umumnya mereka hamil, gejala akhir meliputi distensi abdominal dengan dyspnea, edoma
perifer dan anorexia. Nyeri pelvis muncul sebagai gejala lanjut, jika tumor ovari tumbuh secara cepat
dan jika tumor memproduksi hormon akan mempengaruhi menstruasi menjadi irreguler dan efek
maskulin atau feminin
1.5 Patofisiologi
Tumor ini berasal dari epitel
permukaan Ovarium
invaginasi yang sederhana dari epitel Germinal
sampai ke invaginasi disertai permukaan ruangan
kista yang luas
Terjadi pembentukan papil – papil
Kearah dalam
Tumor Kistik
1.6 Komplikasi
1.6.1 Torsi
Faktor yang menyebabkan torsi bermacam – macam, yaitu penting adalah faktor faktor dari tumor
sendiri, gerakan yang sekonyang – konyang dan gerakan peristaltik dari usus.
1.6.2 Ruptur dari kista
Hal ini jarang terjadi tetapi dapat terjadi secara spontan atau oleh trauma. Pada kedua – duanya
disertai gejala sakit, eneg dan muntah – muntah.
1.6.3 Superasi dari kista
Kista Dermoid lebih sering dikenal radang, mungkin karena isinya yang merangsang atau mungkin
pula berat tumornya yang dapat mengganggu peredaran darah, gejala – gejalanya seperti pada
peradangan biasanya, yaitu : sakit, nyeri tekanan, perut tegang, demam dan leukositosis, kalau
dibiarkan bisa terjadi peritonitis.
1.6.4 Perubahan Keganasan
Dari suatu tumor kistik benigna dapat terjadi keganasan lebih kecil dibandingkan dengan jenis
serosum. Biasanya bila terjadi keganasan, berupa Ca. Epidermoid, kadang – kadang berbentuk
sarcoma.
1.7.1 Laparoscopi
Untuk mengetahui apakah sebuah Tumor berasal dari uterus, dari ovarium atau tidak dan untuk
menentukan sifat-sifat tumor tersebut.
1.7.2 Ultrasonografi
Untuk menentukan letak tumor dan batasnya, apakah tumor berasal di uterus, ovarium atau dari
blader, apakah , tumor kistik atau soli dan dapat dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang
bebas dan yang tidak.
1.7.3 Parasentesis
Fungsi pada ascites berguna untuk menentukan sebab ascites, perlu diingat bahwa tindakan
tersebut dapat mencemarkan kavum peritonea dengan kista dengan dinding kista tertusuk
1.8 Penatalaksanaan
1.8.1 Satu-satunya pengobatan untuk neoplasma dari ovarium adalah operasi. Jenis dan luasnya
operasi tergantung pada jenis usia wanita dan perlu atau tidaknya wanita hamil lagi, sebaiknya isi
kista segera dibuka, sebelum perut ditutup kembali.
1.8.2 Pada wanita yang lebih tua ( lebih dari 40 tahun ) jalan yang baik adalah hysterectomy totalis
dan salping – oophorectomy bilateral walaupun tidak ada tanda-tanda keganasan
BAB 2
ASKEP TEORI
2.3 Resiko terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexia,
penurunan masukan sekunder terhadap pembedahan, terapi radiasi ,penurunan pemasukan oral,
mual muntah dan ketidak nyamanan mulut.
2.3.1 Tujuan
Asupan nutrisi terpenuhi secara adekuat
2.3.2 Kriteria Hasil
- Berat badan stabil
- Nafsu makan meningkat
- Porsi makanan yang dihidangkan dihabiskan
2.3.3 Intervensi
1) Pantau masukan makanan setiap hari
R : Mengidentifikasi kekuatan / defisiensi nutrisi
2) Motivasi pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat
R : Kebutuhan jaringan metabolic ditingkatkan serta cairan ( menghilangkan produksi sisa )
3) Hidangkan makanan yang sesuai selera pasien
R : Untuk menambah nafsu makan pasien
4) Hindari makanan dengan bumbu merangsang dan berlemak
R : Dapat menstimulus respon mual muntah
5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiemetik
R : Obat antiemetik menurunkan reaksi mual muntah
2.4 Ancietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian, ancaman atau perubahan pada
status kesehatan / sosioekonomi, fungsi peran, pola interaksi, kuranganya informasi mengenai
penyakitnya dan prosedur pemeriksaan
2.4.1 Tujuan
Pasien mampu menunjukkan hilangnya / berkurangnya kecemasan
2.4.2 Kriteria hasil
- Pasien mengatakan rasa cemas hilang atau berkurang
- Ekspesi wajah tenang
- Tanda – tanda vital dalam batas normal
2.4.3 Intervensi
1) Motivasi pasien pasien untuk mengungkapkan perasaan cemasnya
R : Pengungkapan perasaan akan mengurangi cemasnya
2) Beri penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya dan cara mengatasinya
R : Pengetahuan yang cukup dapat mengurangi kecemasan akibat kurang informasi
3) Ciptakan suasana lingklungan yang aman, nyaman dan tenang
R : Lingkungan yang nyaman mengurangi kecemasan
4) Anjurkan keluarga untuk terus mendampingi dan memberi motivasi pada pasien
R : Peran keluarga sangat mendukung secara psikologis untuk mengurangi kecemasan
5) Ciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien
R : Hubungan terapeutik membantu pasien mengungkapkan perasaan cemasnya
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 BIODATA :
Nama pasien : Ny Wasilah No. Reg 319688
Umur : 20 th
Status : Janda
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Guru MTS
Alamat : Ds. Wonosari RT. 2 RW. 3 Gondang Wetan Pasuruan
Diagnosa Medis : Cystoma Ovari
Tanggal MRS : 10 – 9 – 2003
Tanggal Pengkajian : 24 – 9 – 2003
Golaongan Darah : O
Suami
Nama : Tn. Suadi
Umur : 30 th
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
USG : 11 – 9 – 2003 : Tampak suatu masa padat dan sebagian kistik dengan bintik – bintik klasifikasi
mengisi cavum pelvis, Cu antofleksi dengan endometrialline, terdorong oleh masa tumor keatas,
acites ( + )
3.13 PENATALAKSANAAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.detak.org/aboutcancer.php?id=21&c_id=0
KARSINOMA OVARIUM
22/02/2008 16:29, Ovarium Cancer (General).
KARSINOMA OVARIUM
( Oleh : ARI )
Ovarium adalah salah satu organ sistem reproduksi wanita, sistem reproduksi terdiri dari
ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina. Kedua ovarium terletak dikedua sisi uterus dalam rongga pelvis
dengan panjang sekitar 1,5 – 2 inchi dan lebar < 1 inchi, ovarium akan mengecil setelah menopause.
Ovarium memiliki dua fungsi yaitu:
1. Menyimpan ovum (telur) yang dilepaskan satu setiap bulan, ovum akan melalui tuba fallopi tempat
fertilisasi dengan adanya sperma kemudian memasuki uterus, jika terjadi proses pembuatan (fertilisasi)
ovum akan melekat (implantasi) dalam uterus dan berkembang menjadi janin (fetus), ovum yang tidak
mengalami proses fertilisasi akan dikeluarkan dan terjadinya menstruasi dalam waktu 14 hari setelah
ovulasi.
2. Memproduksi hormon estrogen dan progesteron, kedua hormon ini berperan terhadap
pertumbuhan jaringan payudara, gambaran spesifik wanita dan mengatur siklus
menstruasi.
II. Kanker ovarium
Kanker ovarium berasal dari sel - sel yang menyusun ovarium yaitu sel epitelial, sel germinal dan sel
stromal. Sel kanker dalam ovarium juga dapat berasal dari metastasis organ lainnya terutama sel kanker
payudara dan kanker kolon tapi tidak dapat dikatakan sebagai kanker ovarium.
Menurut data statistik American Cancer Society insiden kanker ovarium sekitar 4 % dari seluruh
keganasan pada wanita dan menempati peringkat kelima penyebab kematian akibat kanker,
diperkirakan pada tahun 2003 akan ditemukan 25.400 kasus baru dan menyebabkan kematian sebesar
14.300, dimana angka kematian ini tidak banyak berubah sejak 50 tahun yang lalu.
Hampir 70 % kanker ovarium epitelial tidak terdiagnosis sampai keadaan stadium lanjut,
menyebar dalam rongga abdomen atas (stadium III) atau lebih luas (stadium IV) dengan harapan hidup
selama 5 tahun hanya sekitar 15–20%, sedangkan harapan hidup stadium I dan II diperkirakan dapat
mencapai 90% dan 70%.
· Dll
Tumor epitelial ovarium berkembang dari permukaan luar ovarium, pada umumnya jenis tumor
yang berasal dari epitelial adalah jinak, karsinoma adalah tumor ganas dari epitelial ovarium (EOC’s :
Epitelial ovarium carcinomas) merupakan jenis tumor yang paling sering ( 85 – 90% ) dan penyebab
kematian terbesar dari jenis kanker ovarium. Gambaran tumor epitelial yang secara mikroskopis tidak
jelas teridentifikasi sebagai kanker dinamakan sebagai tumor bordeline atau tumor yang berpotensi
ganas (LMP tumor : Low Malignat Potential).
Beberapa gambaran EOC dari pemeriksaan mikroskopis berupa serous, mucous, endometrioid
dan sel jernih.
Tumor sel germinal berasal dari sel yang menghasilkan ovum atau telur, umumnya tumor germinal
adalah jinak meskipun beberapa menjadi ganas, bentuk keganasan sel germinal terutama adalah
teratoma, dysgerminoma dan tumor sinus endodermal. Insiden keganasan tumor germinal terjadi pada
usia muda kadang dibawah usia 20 tahun, sebelum era kombinasi kemoterapi harapan hidup satu
tahun kanker ovarium germinal stadium dini hanya mencapai 10 - 19% sekarang ini 90 % pasien kanker
ovarium germinal dapat disembuhkan dengan fertilitas dapat dipertahankan.
Tumor ovarium stromal berasal dari jaringan penyokong ovarium yang memproduksi hormon
estrogen dan progesteron, jenis tumor ini jarang ditemukan, bentuk yang didapat berupa tumor theca
dan tumor sel sartoli-leydig termasuk kanker dengan derajat keganasan yang rendah.
Klasifikasi stadium kanker ovarium berdasarkan FIGO (International Federation of Gynecology and
Obstetrics(1,13,14).
Dengan derajat differensiasi semakin rendah pertumbuhan dan prognosis akan lebih baik.
Kanker ovarium sulit terdeteksi, hanya sekitar 10 % dari kanker ovarium yang terdeteksi pada
stadium awal, keluhan biasanya nyeri daerah abdomen disertai keluhan–keluhan:
· Pembesaran abdomen akibat penumpukan cairan dalam rongga abdomen (ascites)
· Gangguan sistem gastrointestinal; konstipasi, mual, rasa penuh, hilangnya nafsu makan dll
· Lelah
· Keluarnya cairan abnormal pervaginam (vaginal discharge)
· Dll
Semakin dini tumor ovarium ditemukan dan mendapat pengobatan harapan hidup akan semakin baik
metode pemeriksaan yang sekarang ini digunakan sebagai penyaring kanker ovarium adalah:
Ø Pemeriksaan pelvik dan rektal : termasuk perabaan uterus dan ovarium untuk mengetahui bentuk dan
ukuran yang abnormal, meskipun pemeriksaan rektovaginal tidak dapat mendeteksi stadium dini kanker
ovarium.
Ø Ultrasounografi (USG): Dengan gelombang ultrasound untuk membedakan gambaran jaringan sehat,
kista dan bentuk tumor padat, melalui abdomen ataupun pervaginam, dimana mampu mendeteksi
keganasan dengan keluhan asimtomatik tapi ketepatan pada stadium dini rendah.
Ø Penanda tumor CA-125: Pemeriksaan darah CA-125 digunakan untuk menilai kadar CA-125 dimana
peningkat pada kanker ovarium, wanita dengan kanker ovarium stadium lanjut terjadi peningkatan CA-
125 (>35µ/ml) sekitar 80% walaupun ketepatan pemeriksaan ini baru mencapai 50 % pada stadium dini,
pada wanita premonopause, kehamilan, endometriosis, fibroid uterine, penyakit ganguan fungsi hati
dan kista ovarium juga terjadi peningkatan kadar CA-125.
· Tes darah khusus : CA-125 (Penanda kanker ovarium epitelial), LDH, HCG, dan AFP (penanda tumor sel
germinal)
· Laparoskopi
· Laparotomi
· Pemeriksaan untuk mengetahui perluasan kanker ovarium
- Pielografi intravena (ginjal, ureter, dan vesika urinaria), sistoskopi dan sigmoidoskopi.
1. Operasi
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
· Stadium I : Pilihan terapi stadium I dengan derajat diferensiasi baik sampai sedang, operasi salpingo-
ooforektomi bilateral (operasi pengangkatan tuba fallopi dan ovarium) atau disertai histerektomi
abdominal total (pengangkatan uterus) dan sebagian jaringan abdominal, harapan hidup selama 5 tahun
mencapai 90%, pada stadium I dengan diferensiasi buruk atau stadium IC pilihan terapi berupa:
· Radioterapi
· Stadium II: Pilihan terapi utama operasi disertai kemoterapi atau radioterapi, dengan terapi ajuvan
memperpanjang waktu remisi dengan harapan hidup selama 5 tahun mendekati 80 %.
Sedapat mungkin massa tumor dan daerah metastasis sekitarnya diangkat (sitoreduktif) berupa
pengeluran asites, omentektomi, reseksi daerah permukaan peritoneal, dan usus, jika masih
memungkinkan salpingo-ooforektomi bilateral dilanjutkan terapi ajuvan kemoterapi dan atau
radioterapi.
Kanker ovarium germinal :
· Disgerminoma: pengangkatan ovarium dan tuba fallopi dimana kanker ditemukan dilanjutkan radioterapi
atau kemoterapi.
· Tumor sel germinal lainnya: pengangkatan ovarium dan tuba fallopi dilanjutkan kemoterapi.
Sejak tahun 1993 perkumpulan ginekologi onkologi (GOG) melaporkan bahwa paclitaxel dengan
kombinasi cisplatin kini merupakan terapi lini pertama untuk kanker ovarium.