Pengertian Pengukuran Alat Ukur Psikologis
Pengertian Pengukuran Alat Ukur Psikologis
Pengertian Pengukuran Alat Ukur Psikologis
Pengukuran merupakan suatu standar nilai atau satuan ukur yang dimana
sesuatu yang tidak dapat dihindari dari kegiatan keilmuan. Psikologi merupakan
cabang ilmu pengatahuan yang lebih mudah yang dimana harus banyak berbuat dihal
pengukuran agar baik dilihat dari segi teori maupun aplikasinya.
Konstruk merupakan suatu konsep hipotesis yang sering digunakan para ahli
membangun teori untuk menjelaskan tingkah laku.
Kegiatan pengukuran psikologis sering juga disebut tes. Tes merupakan suatu
kegiatan mengumpulkan atau mengamati sampel pada tingkah laku yang dimiliki
oleh individu secara sistematis. Tes terdiri dari dua jenis, yaitu: Maximunm
performance test (mengukur kemampuan maksimal individu) dan Typical
performance test (mengukur asper seperti perasaan, sikap, minat dan lainnya.
Menurut Syaifuddin Azwar (2005) skala psikologi sebagai alat ukur memiliki
karakteristik khusus yaitu sebagai berikut:
1. Skala psikologi digunakan untuk mengukur aspek afektif (ranah yang
berkaitan dengan sikap).
2. Stimulus skala psikologi berupa pertanyaan atau pernyataan yang
mengungkapkan indicator perilaku dari atribut yang bersangkutan.
3. Jawaban atau opsi dalam tiap itemnya bersifat proyektif yang berupa
mencerminkan kepribadiannya, sikap, perilaku.
4. Selalu berisi banyak item yang berkenan dengan atribut yang akan diukur.
5. Respon subyek tidak diklasifikasikan menjadi “benar atau salah” melainkan
jawabannya dianggap benar sepanjang sesuai dengan keadaanya sebernanya,
dan jawaban yang berbeda diinterpretasikan berbeda pula.
Dalam merancang skala harus mengetahui bebebrapa factor yang dapat mengancam
validitas skala psikologi yakni:
Jika konsep tidak operasional atau masih mempunyai penafsiran ganda akan
menimbulkan item yang tidak valid, sehingga menghasilkan skala yang tidak valid
pula.
Skala psikologi bukan hanya sekedar item berkas yang dijadikan satu melainkan
dari segi penampilan yang harus dikemas dengan baik, diketik dengan pilihan huruf
yang tepat, tata letak yang menarik dalam bentuk berwibawa sehingga mampu
menimbulkan respek dan apresiasi dari responden.
Dalam hal ini harus disajikan kepada subjek yang secara fisik dan psikologis
dapat memenuhi syarat
c. Kondisi Testing
Situasi juga snagat mempengaruhi hasil skala, misalnya, ruangan dalam keadaan
panas, tempat duduk yang kurang nyaman dan lainnya.