KAK Paket 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan

1. Latar 1.1. Umum


Belakang Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasiona XIII
MAKASSAR Cq Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi
Sulawesi Barat, bermaksud untuk melaksanakan Pengawasan Teknis
Pekerjaan Preservasi Jalan Surumana (Bts. Sulteng) – Pasangkayu – Baras
– Karossa; Preservasi Jalan Karossa – Topoyo – Tarailu – Kalukku; dan
Duplikasi Jembatan S. Budong budong di Propinsi Sulawesi Barat yang akan
dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana mutu,
biaya,waktu dan pemenuhan kinerja jalan yang telah ditetapkan di dalam kontrak
jasa konstruksi, maka diperlukan adanya Tim Konsultan yang bertugas sebagai
pengawas pekerjaan konstruksi yang berperan membantu Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Barat di dalam
melaksanakan pengawasan teknis dan penjaminan mutu teknis pada lokasi
kegiatan yang sedang berlangsung.
Tim Pengawas Pekerjaan dimaksud, adalah Penyedia Jasa Konsultansi untuk
pekerjaan pengawasan/supervisi pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan.

2. Maksud Dan 2.1. Maksud


Tujuan Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi, pengawasan pekerjaan
konstruksi ini, adalah untuk :
a. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen didalam melakukan pengawasan
pekerjaan terhadap kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di
lapangan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi, berhubung adanya
keterbatasan tenaga pada Satuan Kerja yang bersangkutan, baik dari segi
jumlah maupun dari segi kualifikasinya.
b. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh
Penyedia pekerjaan konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain
yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
c. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi telah memenuhi
persyaratan mutu teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak.
d. Melakukan inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan dan jembatan
berdasarkan indikator kinerja jalan dan jembatan yang telah ditetapkan
dalam dokumen kontrak.
e. Membantu PPK dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
apabila terdapat perbedaan interprestasi pasal-pasal dalam dokumen
kontrak dalam penerapan dilapangan.
f. Membantu menyelesaikan revisi desain/variasi kontrak, bilamana
terdapat perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi dilapangan.
g. Melakukan verifikasi data termasuk data kinerja jalan dan jembatan
dilapangan, yang dilaksanakan Penyedia Pekerjaan Konstruksi.

2.2. Tujuan
Adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilapangan untuk mendapatkan
hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam
spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.
Dan penjaminan mutu teknis pekerjaan konstruksi jalan untuk mendapatkan hasil
pekerjaan yang memenuhi kinerja jalan dan jembatan yang ditetapkan dalam
dokumen kontrak, guna menjamin ketersediaan infrastruktur jalan yang handal
dan berkelanjutan.
3. Sasaran Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi jalan ini
adalah tercapainya hasil pekerjaan preservasi jalan sesuai dengan Spesifikasi
Teknis yang telah ditetapkan, sehingga kinerja jalan dan jembatan yang ditangani
dapat memberikan layanannya sesuai dengan umur desain yang direncanakan.

Disamping itu, sebagian tugas Pejabat Pembuat Komitmen yang bersangkutan,


khususnya dalam hal menyangkut masalah penjaminan mutu pekerjaan,
administrasi teknis, progress keluaran pekerjaan dan pengendalian pekerjaan
dilapangan dapat dilimpahkan kepada Penyedia Jasa Konsultansi ini.

4. Lokasi Kegiatan Jasa Konsultansi ini dilaksanakan di wilayah Satuan Kerja Pelaksanaan
Pekerjaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi Barat sebagai berikut :
- Preservasi Jalan Surumana (Bts. Sulteng) – Pasangkayu – Baras – Karossa
= 150,4 km
- Preservasi Jalan Karossa – Topoyo – Tarailu – Kalukku = 140,8 km
- Duplikasi Jembatan S. Budongbudong = 123 m
- Pembangunan Jembatan Gantung = 42 m

5. Sumber Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp.
Pendanaan 3.297.402.000 (Tiga Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Tujuh
Empat Ratus Dua Ribu Rupiah) termasuk PPN dibiayai APBN Tahun
Anggaran 2020

6. Nama Dan Nama dan Organisasi Pengguna jasa adalah Satker Perencanaan dan Pengawasan
Organisasi Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Barat sebagai pengendali kontrak Pengawasan
Dan Pejabat Teknis Pekerjaan Konstruksi.
Pembuat Kedudukan Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan Jalan Nasional Provinsi
Komitmen Sulawesi Barat berada di dalam struktur organisasi Satuan Kerja Perencanaan
dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Barat.

Data Penunjang

7. Data Dasar Salinan Laporan Teknis dan Laporan Akhir Perencanaan Teknis, Gambar
rencana.
8. Standar
Teknis Spesifikasi Umum, dan Spesifikasi Khusus (bila ada) yang digunakan pada
kontrak pekerjaan, SOP, NSPM terkait pekerjaan jalan dan jembatan.
9. Studi – Studi
Terdahulu Bila ada

10. Referensi
Hukum Undang – undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Surat Edaran
Menteri, Surat Edaran Dirjen Bina Marga (terkait pekerjaan jalan dan jembatan.)

Ruang Lingkup

11. Lingkup Lingkup kegiatan ini meliputi :


Pekerjaan 1. Persiapan:
a) Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pengawasan Pekerjaan.
b) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi berbasis kinerja, termasuk pengendalian manajemen dan
keselamatan lalu-lintas serta SMK3 Konstruksi, dan Dokumen
Lingkungan.
c) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam pelaksanaan Rapat
Persiapan Pelaksanaan / Pre Construction Meeting (PCM) dan
memeriksa RMK Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
d) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan dalam Berita
Acara sebagai Dokumen Kegiatan.
e) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
i. Laporan Harian
ii. Laporan Mingguan
iii. Laporan Bulanan.
iv. Laporan Teknis (jika diperlukan).
v. Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan.
vi. Laporan inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan dan jembatan.
vii. Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan verifikasi laporan
kegiatan yang disiapkan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi.
viii. Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria pengujian dan
penerimaan hasil pekerjaan.
ix. Bentuk perhitungan perhitungan volume data dan Sertifikat
Pembayaran.
x. Bentuk Request Penyedia untuk memulai pekerjaan dan pengujian
bahan.
f) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas dari masing-
masing personil Direksi Teknis kepada PPK Pekerjaan Konstruksi.
g) Menjelaskan rencana kerja pengawasan Pekerjaan Konstruksi kepada
PPK Pekerjaan Konstruksi:
h) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada PPK Pekerjaan
Konstruksi pada saat PCM.
i) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam mengkaji rencana mutu
kontrak (RMK) penyedia jasa konstruksi.
j) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama dalam kontrak terkait
pelaksanaan pekerjaan.
k) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan pelaksanaan
mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan.
l) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan kualitas
serta kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi
Penyedia Jasa.
m) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
disampaikan Penyedia Jasa.
n) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh
Penyedia Jasa.
o) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan tentang jumlah,
mutu dan kelaikan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
dimobilisasi Penyedia Jasa.
p) Menyampaikan ketentuan tentang pemenuhan tingkat layanan jalan dan
jembatan berdasarkan indikator kinerja jalan dan jembatan yang
ditetapkan dalam dokumen kontrak.
q) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepada
Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
r) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja diajukan
oleh Penyedia Jasa dan kontrol terhadap kuantitas pekerjaan.
s) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia Jasa.
t) Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies) berdasarkan hasil
pemeriksaan lapangan.
u) Membantu PPK dalam pengecekan data adminstrasi dan teknis
pekerjaan.
2. Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu
memeriksa shopdrawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa.
b) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi jalan secara
professional, efektif dan efisien sesuai dengan spesifikasi sehingga
terhindar dari resiko kegagalan konstruksi.
c) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan
pekerjaan konstruksi.
d) Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC).
e) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan dilapangan dan
membuat rekomendasi setiap permasalahan yang timbul dilapangan
kepada Pengguna Jasa.
f) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya
perubahan kinerja pekerjaan.
g) Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengukuran topografi yang
dilakukan Penyedia.
h) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi pemenuhan
tingkat layanan jalan dan jembatan.
i) Verifikasi hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia
pekerjaan konstruksi.
j) Penjaminan mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan prosedur
kerja dan uji mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
k) Melakukan verifikasi pemenuhan tingkat layanan jalan dan jembatan
yang dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi.
l) Melaksanakan koordinasi dengan Core Team Consultant P2JN dan
Bantuan Teknik (Bantek) Balai terkait (bila ada).

3. Pengendalian Pekerjaan Fisik


1) Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan, proses,
metode kerja, dan pelaksanaan kegiatan yang akan diperlukan hingga
hasil suatu kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Untuk setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus merencanakan
dan melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatan secara terkendali
yang meliputi :
a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja dan/atau rencana
mutu pelaksanaan kegiatan dan/atau Rencana Mutu Kontrak
(RMK).
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi yang
menggambarkan karakteristik kegiatan dan ketersediaan dokumen
kegiatan.
c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumber daya
yang diperlukan dalam proses kegiatan.
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran pelaksanaan
pekerjaan serta mekanisme proses penyerahan dan pasca
penyerahan hasil pekerjaan.

Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk pelaksanaan yang


merupakan dokumen standar kerja yang diperlukan guna memastikan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses dilakukan secara
efektif dan efisien. Adapun Petunjuk Pelaksanaan sekurang-kurangnya
:
a. Halaman Muka berisi :
- Judul dan nomor identifikasi petunjuk pelaksanaan
- Status validasi dan status perubahan.
- Kolom sahkan petunjuk pelaksanaan.
b. Riwayat Perubahan;
c. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan;
d. Ruang Lingkup penerapan;
e. Referensi atau acuan yang digunakan;
f. Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;
g. Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika perlu);
h. Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratan-persyaratan
yang harus dipenuhi dalam melaksanakan proses);
i. Tanggung jawab dan wewenang;
j. Kondisi khusus (penyimpangan dsb.);
k. Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi persyaratan)
l. Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti kerja.

Untuk melaksanakan validasi terhadap proses pelaksanaan pekerjaan


dalam kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan dengan hasil
kegiatan setelah selesai dilaksanakan harus dapat dilakukan pada setiap
tahap kegiatan, jika verifikasi tidak dapat dilakukan secara langsung
melalui monitoring atau pengukuran secara berurutan. Validasi pada
pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan ketentuan berikut:
- Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan dan
persetujuan proses.
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan, setelah dilakukan perbaikan atau
penyempurnaan.
- Verifikasi kinerja hasil pekerjaan dan pemenuhan tingkat layanan
jalan dan jembatan.
- Kriteria pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.

Disamping itu setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus mampu


mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari awal hingga akhir
kegiatan dan mengidentifikasi status hasil kegiatan tersebut. Tujuan
identifikasi untuk memastikan pada hasil kegiatan dapat dilakukan
analisis apabila terjadi ketidak-sesuaian pada proses dan hasil keluaran
pekerjaan. Rekaman hasil identifikasi harus selalu terpelihara dalam
pengendalian rekaman/bukti kerja. Untuk memastikan bahwa bagian
hasil pekerjaan yang telah diterima harus tetap terpelihara sampai waktu
penyerahan menyeluruh. Pada proses penyerahan hasil pekerjaan, setiap
segmen pekerjaan harus mensyaratkan dan menerapkan proses
pemeliharaan hasil pekerjaan dan yang menjadi bagian hasil pekerjaan
agar kinerjanya tetap terjaga.

2) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan pengendalian Kegiatan merupakan suatu proses
evaluasi yang harus dilaksanakan untuk mengetahui kinerja hasil
pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat dilakukan pengukuran atau
penilaian hasil dari produk penyedia jasa. Monitoring merupakan
bagian dari pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil
kegiatan yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria
penerimaan pekerjaan. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan monitoring antara lain :
a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan harus
menetapkan metode yang tepat untuk monitoring dan pengukuran
hasil pekerjaan dari setiap tahapan pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara memverifikasi
bahwa persyaratan telah dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang
sesuai berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan.
d. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang
sesuai berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan.

Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan, mengumpulkan dan


menganalisis data yang sesuai dan memadai untuk memperagakan
kesesuaian dan keefektifan. Analisis data bertujuan untuk mengevaluasi
dimana dapat dilaksanakan perbaikan berkesinambungan dan analisis
harus didasarkan pada data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring
dan pengukuran atau dari sumber terkait lainnya. Hasil analisis harus
berkaitan dengan manfaat hasil pekerjaan, kesesuaian terhadap
persyaratan hasil pekerjaan dan karakteristik dari proses-proses
kegiatan termasuk peluang untuk tindakan pencegahan. Sedangkan
pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi
persyaratan harus di-identifikasi dan dipisahkan dari hasil pekerjaan
yang sesuai untuk mencegah penggunaan yang tidak terkendali.
Tindakan yang harus dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan antara lain :
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus memastikan bahwa
hasil dari setiap tahapan kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan
diidentifikasi dan dikendalikan untuk tindak lanjut tahapan kegiatan
yang berhubungan dengan tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai harus
diatur dalam prosedur pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai
yang merupakan bagian dari prosedur mutu.
c. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan dengan
mengesahkan penggunaan dan penerimaannya berdasarkan konsesi
oleh Pengguna atau pemanfaatan hasil pekerjaan.
d. Tindakan korektif yang diambil dalam upaya menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya
ketidaksesuaian.
e. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harus
mencakup :
- Penetapan personil yang kompeten dan memiliki kewenangan
untuk menetapkan ketidaksesuaian hasil pekerjaan untuk setiap
tahapan.
- Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai termasuk
tatacara pelepasan hasil kegiatan tidak sesuai.
- Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan kesesuaian
dengan persyaratan yang ditetapkan.

Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan mencegah


terulangnya hasil pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan tindakan
korektif dan tindakan pencegahan yang diatur dalam prosedur mutu.
Prosedur tindakan korektif minimal harus mencakup kegiatan antara
lain :
a. Menguraikan ketidaksesuaian,
b. Menentukan / melakukan kajian terhadap penyebab
ketidaksesuaian
c. Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan, bahwa
ketidaksesuaian tidak akan terulang dan jadwal waktu penanganan.
d. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan.
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
f. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
Tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya meminimalkan potensi
ketidaksesuaian yang akan terjadi termasuk penyebabnya. Tindakan
pencegahan harus mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek
dari tindakan pencegahan kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu
mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian dan merencanakan kebutuhan
tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian serta melakukan
verifikasi tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan.

Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini meliputi:


a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh
penyedia pekerjaan konstruksi agar hasil pekerjaan sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi pekerjaan yang ada.
b. Mengukur kuantitas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan
melakukan pemeriksaan untuk pembayaran akhir pekerjaan.
c. Memeriksa dan menguji mutu bahan-bahan yang digunakan dan mutu hasil
pekerjaannya.
d. Menjamin bahwa konstruksi yang sudah selesai telah memenuhi syarat.
e. Memberikan saran-saran mengenai perubahan pekerjaan dan tuntutan
(claims).
f. Memberikan rekomendasi atas pengoperasian dan pemeliharaan peralatan
yang digunakan.
g. Peninjauan kembali desain, dan melaksanakan pemeriksaan gambar
terlaksana.
h. Melaksanakan pemeriksaan gambar terpasang / terbangun secara bertahap
sesuai progres mutual check dan MC yang dicapai sampai dengan 100%.
i. Melakukan penjaminan mutu pekerjaan konstruksi jalan yang dilaksanakan
oleh penyedia pekerjaan konstruksi agar hasil pekerjaan dapat memenuhi
tingkat layanan jalan yang ditetapkan.
j. Melakukan inspeksi secara berkala terkait dengan pemenuhan tingkat
layanan jalan dan jembatan berdasarkan indikator kinerja jalan dan
jembatan yang ditetapkan dalam kontrak.
k. Memberikan rekomendasi dalam inovasi pekerjaan konstruksi yang
diajukan oleh kontraktor untuk mencapai kinerja yang ditetapkan.
l. Menyiapkan metode monitoring dan pengukuran terhadap keluaran
pekerjaan konstruksi, bahwa persyaratan kinerja telah dipenuhi.
m. Menyiapkan daftar kriteria penerimaan setiap lingkup pekerjaan
berdasarkan ketentuan teknis yang dipersyaratkan.
n. Memberikan rekomendasi terkait potensi konflik terhadap pemahaman
kontrak berbasis kinerja, yang dapat menimbulkan tuntutan klaim.
o. Memberikan rekomendasi tentang tindakan pencegahan dalam upaya
meminimalkan potensi ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan tindakan
korektif yang harus dilakukan.
p. Melaporkan secara berkala kepada PPK terhadap hasil keluaran pekerjaan,
hasil verifikasi mutu pekerjaan dan pemenuhan tingkat layanan jalan.

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan yang berisi
kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi berbasis kinerja antara lain:
• Laporan Bulanan.
• Laporan Akhir.
• Laporan Teknis (jika diperlukan).
13. Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat
Material, digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
Personel dan a. Laporan dan Data
Fasilitas dari Dokumen Kontrak Penyedia Jasa Konstruksi.
Pejabat b. Akomodasi dan Ruangan Kantor (bila ada)
Pembuat Tidak Ada
Komitmen c. Staf Pengawas/Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau wakilnya
yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping / counterpart
atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi)
d. Ada / Tidak ada fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang dapat digunakan oleh penyedia jasa konsultansi.
(tidak ada fasilitas yang disediakan)

14. Peralatan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
dan Material yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
dari - Sewa Kendaraan Roda Empat
Penyedia - Sewa Kendaraan Roda Dua
Jasa - Sewa Mess/Kantor untuk dilapangan
Konsultansi - Sewa Computer

15. Lingkup Kewenangan penyedia jasa terkait dengan pekerjaan pengawasan jalan dan
Kewenangan jembatan, mengacu kepada aturan yang berlaku.
Penyedia
jasa

16. Jangka Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 345 (tiga ratus empat puluh lima)
Waktu hari kalender, atau menyesuaikan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
Penyelesaian konstruksi.
Pekerjaan

17. Personel Kualifikasi


Jumla
Status
h
Posisi Tingkat Jurusa Keahlia Pengalama Tenag
Orang
Pendidikan n n n a
Bulan
Ahli*)
Tenaga Ahli :
Site Teknik Ahli
S1 Sipil
4 Thn 11.5
Engineer Madya
Site Teknik Ahli
S1 Sipil
4 Thn 11.5
Engineer Madya
Quality Teknik Ahli
S1 3 Thn 9.0
Eng/ CI Sipil Muda
Quality Teknik Ahli
S1 Sipil
3 Thn 7.0
Eng/ CI Muda
Quality
Teknik Ahli
Eng/ CI S1 Sipil
3 Thn 7.0
Muda
(Jembatan)
Tenaga Pendukung :
Teknik
Inspector1 S1/D3 - - 11.5
Sipil
Teknik
Inspector2 S1/D3 Sipil
- - 11.5
Teknik
Inspector3 S1/D3 Sipil
- - 11.5
Teknik
Inspector4 S1/D3 Sipil
- - 8.0
Teknik
Inspector5 S1/D3 Sipil
- - 6.0
Teknik
Inspector6 S1/D3 Sipil
- - 6
Teknik
Inspector7 S1/D3 Sipil
- - 5.5
Material
Teknik
Technician S1/D3 Sipil
- - 8.5
1
Material
Teknik
Technician S1/D3 Sipil
- - 6
2
Material
Teknik
Technician S1/D3 Sipil
- - 5.5
3
Teknik
Surveyor1 S1/D3 Sipil
- - 8.0
Op. S1/D3/SM
- - - 11.5
Komputer K
Op. S1/D3/SM
- - - 11.5
Komputer K
Office
- - - - - 11.5
Boy1
Office
- - - - - 11.5
Boy2

1. Site Engineer
Site Engineer disyaratkan seorang Sarjana S1 yang telah lulus dari suatu
perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta
yang belum disamakan, harus telah lulus ujian Negara.
Site Engineer disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan jalan/jembatan sekurang-kurangnya selama 4 (empat) tahun.
Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Site Engineer atau
Supervision Engineer selama 4 (empat) tahun pada pekerjaan sejenis, dan
telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
LPJK. Sebagai Site Engineer , tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

Tugas-tugas Site Engineer akan meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal
yang tersebut di bawah ini :
b) Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua pengukuran/rekayasa
lapangan yang dilakukan Kontraktor sehingga dapat memudahkan
Pejabat Pembuat Komitmen mengambil keputusan-keputusan yang
diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan
pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama serta rekayasa terperinci
lainnya.
c) Melakukan pengawasan secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada
semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang
dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada Kontraktor
mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila
dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum.
d) Mengupayakan bahwa kontraktor memahami dokumen Kontrak secara
benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta
gambar-gambar, dan kontraktor menerapkan teknik pelaksanaan
konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan.
e) Membuat rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan
fisik untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material.
f) Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai kontraktor pada lembar
kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui.
g) Memonitor secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu bila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buka Spesikasi Umum dan hal itu benar-
benar berpengaruh terhadap jadual penyelesaian yang direncanakan.
Dalam hal demikian, maka Site Engineer juga membuat rekomendasi
secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan
tersebut.
h) Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Quantity
Engineer/Chief Inspector.
i) Menjamin bahwa sebelum kontraktor diijinkan untuk melaksanakan
pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan
tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak.
j) Memberi rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan
fisik menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selsesai dan
memeriksa kebenaran dari setiap sertifikat pembayaran bulanan
kontraktor.
k) Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan Pejabat
Pembuat Komitmen pekerjaan fisik pada setiap lokasi akan
memerintahkan perubahan pekerjaan.
l) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as built drawing) dan megupayakan agar semua
gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama
Pekerjaan (PHO).
m) Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan-perhitungan konstruksinya dan kuantitasnya, yang
dibuat oleh kontraktor sebelum pelaksanaan.
n) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua
lokasi ruas jalan dalam kontrak serta memberi membuat laporan kepada
PPK terhadap hasil inspeksi lapangan.
o) Memberi rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen hasil
penjaminan mutu dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat
layanan jalan terkait dengan usulan pembayaran yang diajukan
kontraktor.
p) Membuat laporan-laporan seperti tersebut pada Bagian 11 Kerangka
Acuan Kerja ini, mengenai kemajuan fisik dan keuangan proyek yang
ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen pekerjaan fisik serta instansi lain yang terkait tepat pada
waktunya.
q) Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian,
laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran,
gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan
tingkat layanan jalan dan lainnya.

2. Tenaga Ahli Quality Engineer/Chief Inspector


Mempunyai setifikat keahlian Pengawasan Jalan yang dikeluarkan oleh
Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa
Konstruksi (LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Strata Satu (S-1) yang telah
lulus dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan
tinggi swasta yang belum disamakan, harus telah lulus ujian Negara.
berpengalaman melaksanakan pekerjaan yang sejenis selama 3 (tiga) tahun,
diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang
ke-PU-an dari LPJK.
Tugas utama tenaga ahli tersebut adalah membantu Site Engineer dalam
penjaminan mutu pekerjaan yang antara lain :
• Bila dalam Dokumen Kontrak, Penyedia Pekerjaan konstruksi yang
bersangkutan harus mengadakan peralatan laboratorium, maka Quality
Engineer harus melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium lapangan kontraktor
serta memantau alat-alat pengujian sebelum pekerjaan konstruksi
dimulai, peralatan laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan.
• Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan
pengujian yang dikerjakan oleh kontraktor dan tenaga-tenaganya dalam
rangka pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya, dan
memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Site Engineer
tentang kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur
pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat pada material
atau mutu pekerjaannya.
• Mengawasi semua pelaksanaan pengujian dilapangan yang dilakukan
oleh Kontraktor, dan dapat memastikan bahwa jumlah core yang diambil
itu atau lubang uji yang dibuat tidak kurang dari syarat minimum yang
ditetapkan spesifikasi, sehingga cukup memungkinkan melakukan suatu
evaluasi statistik untuk mengukur/menghitung ketebalan lapisan
perkerasan yang telah dilaksanakan.
• Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Site Engineer rekomendasi secara tertulis
tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang
bersangkutan.
• Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi proyek
sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan
spesifikasi.
• Menyerahkan kepada Site Engineer sebelum tanggal 14 setiap bulan,
suatu risalah bulanan mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh
selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh Site Engineer kepada
Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan fisik, Laporan tersebut berisikan
semua data laboratorium serta pengujian dilapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada.
• Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian hasil
pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan.
• Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan
mutu pekerjaan.
• Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu
keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis.
• Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika
ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan
ketidaksesuaian.
• Memberikan panduan dilapangan bagi personil kontraktor mengenai
metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan).

3. Tenaga Ahli Quality Engineer/Chief Inspector (Jembatan)


Mempunyai setifikat keahlian Pengawasan Jembatan yang dikeluarkan oleh
Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa
Konstruksi (LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Strata Satu (S-1) yang telah
lulus dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan
tinggi swasta yang belum disamakan, harus telah lulus ujian Negara.
berpengalaman melaksanakan pekerjaan yang sejenis selama 3 (tiga) tahun,
diutamakan yang menguasai pelaksanaan pekerjaan jembatan dan telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.

Tugas utama tenaga ahli tersebut adalah membantu Site Engineer dalam
penjaminan mutu pekerjaan yang antara lain :
• Bila dalam Dokumen Kontrak, Penyedia Pekerjaan konstruksi yang
bersangkutan harus mengadakan peralatan laboratorium, maka Quality
Engineer harus melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium lapangan kontraktor
serta memantau alat-alat pengujian sebelum pekerjaan konstruksi
dimulai, peralatan laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan.
• Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan
pengujian yang dikerjakan oleh kontraktor dan tenaga-tenaganya dalam
rangka pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya, dan
memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Site Engineer
tentang kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur
pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat pada material
atau mutu pekerjaannya.
• Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Site Engineer rekomendasi secara tertulis
tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang
bersangkutan.
• Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi proyek
sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan
spesifikasi.
• Menyerahkan kepada Site Engineer sebelum tanggal 14 setiap bulan,
suatu risalah bulanan mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh
selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh Site Engineer kepada
Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan fisik, Laporan tersebut berisikan
semua data laboratorium serta pengujian dilapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada.
• Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian hasil
pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan.
• Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan
mutu pekerjaan.
• Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu
keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis.
• Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika
ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan
ketidaksesuaian.
• Memberikan panduan dilapangan bagi personil kontraktor mengenai
metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan).

Untuk membantu kelancaran pekerjaan maka Tenaga Ahli tersebut diatas


dibantu oleh Tenaga Sub-Professional Staff dengan persyaratan Asisten Muda
(S1) atau Diploma 3 (D3). Adapun jumlah tenaga Sub-Professional Staff
sebagai berikut :
1. Inspector bertugas membantu Chief Inspector dalam pengawasan dan
keluaran hasil pekerjaan konstruksi jalan, Dan Inspector yang bertugas
membantu Chief Inspector dalam melakukan inspeksi pengawasan
pekerjaan dilapangan dan verifikasi pemenuhan tingkat layanan jalan,
sebanyak 7 Orang.
2. Surveyor bertugas membantu Chief Inspector dalam pengawasan dan
pengukuran pekerjaan dilapangan, sebanyak 1 Orang.
3. Material Technician bertugas membantu Tenaga Ahli Quality Engineer
dalam pengendalian mutu dan verifikasi data mutu pekerjaan
dilapangan, sebanyak 3 orang.

18. Jadwal 2020


No Jabatan Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tahapan 1 Site Engineer 1 11,5 OB
Pelaksanaa 2 Site Engineer 2 11,5 OB
n Pekerjaan 3 Quality Eng./Chief Insp. 1 9,0 OB
4 Quality Eng./Chief Insp. 2 7,0 OB
5 Quality Eng./Chief Insp. 3 7,0 OB
6 Inspector 1 11,5 OB
7 Inspector 2 11,5 OB
8 Inspector 3 11,5 OB
9 Inspector 4 8,0 OB
10 Inspector 5 6,0 OB
11 Inspector 6 6,0 OB
12 Inspector 7 5,5 OB
13 Material Technician 1 8,5 OB
14 Material Technician 2 6,0 OB
15 Material Technician 3 5,5 OB
16 Surveyor 8,0 OB
17 Op.Komputer/Draf CAD 1 11,5 OB
18 Op.Komputer/Draf CAD 2 11,5 OB
19 Office Boy 1 11,5 OB
20 Office Boy 2 11,5 OB

Laporan

19. Laporan Tidak Ada


Pendahulua
n

20. Laporan Harus diserahkan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya merupakan laporan
Bulanan kemajuan pekerjaan secara singkat yang menggambarkan pencapaian kinerja
jalan untuk masing-masing kegiatan pekerjaan. Secara substansional Laporan
Bulanan sekurang- kurangnya terdiri dari :
1. Surat pengantar;
2. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman status fisik dan
keuangan dari proyek dan identifikasi permasalahan yang berdampak
pada kemajuan keluaran pekerjaan;
3. Organisasi Proyek termasuk organisasi PPK, Penyedia dan Konsultan.
4. Uraian kegiatan pengawasan pekerjaan pada bulan terkait dengan kinerja
hasil pekerjaan.
5. Uraian hasil inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan dan jembatan
pada bulan terkait.
6. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
7. Laporan hasil penjaminan mutu pekerjaan.
8. Laporan progress keluaran hasil pekerjaan dan keuangan termasuk
besarnya denda (jika ada).
9. Evaluasi dan rekomendasi terkait dengan kinerja pekerjaan.
Laporan beserta copy dokumen yang dibuat, harus didistribusikan kepada PPK

21. Laporan Tidak Ada


Antara
22. Laporan Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan konstruksi
Akhir untuk tiap-tiap kontrak), suatu laporan akhir harus diserahkan, ringkasan
pekerjaan konstruksi, pelaksanaan pengawasan konstruksi, rekomendasi
kebutuhan pemeliharaan di masa yang akan datang, semua aspek teknis yang
muncul selama masa konstruksi pekerjaan jalan dan jembatan, permasalahan
potensial untuk konstruksi baru yang mungkin terjadi dan pemberian solusinya
(jika ada) untuk beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan yang akan datang
dengan tampilan yang sama dalam lingkup tanggung jawab Pengguna Jasa.

Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan tanggapan terhadap Gambar
Terlaksana (As Built Drawing) yang dikerjakan oleh Penyedia.

Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir pengawasan


lapangan dan kegiatan-kegiatan mereka selama periode pelayanan Direksi
Teknis. Satu bulan sebelum berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan akhir
sudah harus diserahkan ke PPK yang berisi penjelasan sebagai berikut :
1. Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan pemenuhan
penyelesaiannya, dalam kerangka perbaikan kegiatan-kegiatan
pengawasan di lingkungan unit kerjanya.
2. Lingkup pekerjaan yang telah dilaksanakan dan ringkasan keuangan.
3. Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan, prosedur, dan
operasional dengan maksud memperbaiki kemampuan pengawasan pada
program pekerjaan di lingkungan unit kerjanya.

Untuk Laporan Akhir (termasuk referensi) harus diserahkan kepada Pejabat


Pembuat Komitmen juga dalam bentuk hard copy dan soft copy dalam Flash
Disk (FD) terdiri dari 5 hard copy dan 2 FD (Soft Copy) untuk laporan akhir.

23. Produksi -
dalam
Negeri

24. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerja sama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi yakni yang tertuang dalam perjanjian KSO
25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan teknis
Pengumpul
an Data
Lapangan
26. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
Pengetahua menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
n kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut :

Mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan


substansi pelaksanaan pekerjaan konstruksi berbasis kinerja dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf dilingkungan organisasi Satuan Kerja terkait.

Mamuju, 14 November 2019

Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan


Satuan Kerja P2JN Sulawesi Barat

Arifin Tahir, ST
Nip. 19690528 200604 1 012

Anda mungkin juga menyukai