Resume Ddip Tentang Pendidikan Suatu Sistem

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NINING PRAGESTI

NIM : 20003082

PRODI : PENDIDIKAN LUAR BIASA

RESUME DDIP TENTANG PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM

A. Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan merupakan sebuah kumpulan-kumpulan strategi yang digunakan


oleh sebuah institusi dalam menjalankan program pendidikannya. Sistem adalah
struktur yang memiliki rangkaian-rangkaian unsure-unsur pendidikan yang integral
yang membentuk suatu kesatuan yang utuh. Sebuah struktur yang didasari oleh
ideology dasar sebagai pijakan untuk mewujudkan tujuan pendidikan tertentu dengan
mekanisme yang tertib dan teratur.

Mekanisme inilah yang mengatur secara langsung sistem pendidikan ketika dihadapkan
kepada realita proses belajar mengajar secara langsung. Evaluasi pendidikan merupakan
salah satu bentuk mekanisme sistem pendidikan yang bertujuan untuk meninjau ulang
proses pendidikan yang telah dilaksanaka dalam beberapa kurun waktu tertentu.
Tinjauan ulang tersebut dimaksudkan untuk memahami, menggali, serta mengkoreksi proses
pendidikan tersebut sehingga akan diketahui celah-celah kekurangan yang harus
diperbaiki dan ditutupi.

Maka dari itu, evaluasi pendidikan sangat dibutuhkan dalam upaya mewujudkan suatu
sistem pendidikan yang baik. Yaitu suatu sistem pendidikan yang selalu memperbaiki
diri dengan menutupi setiap kekurangan dari waktu ke waktu.Pendidikan merupakan
suatu sistem, sebagai suatu sistem pendidikan terdiri atas beberapa komponen diantaranya
yaitu tujuan, pendidik, peserta didik, materi, metode atau media pembelajaran, serta
lingkungan pendidikan. Setiap komponen mempunyai fungsi masingmasing dan setiap
komponen saling mempengaruhi satu sama lain.

Di era sekarang ini banyak sekali permasalahan yang diakibatkan oleh berbagai macam
perubahan seperti perubahan sosial dan budaya serta perubahan teknologi yang menyebabkan
berdampak kepada kemajuan dan perkembangan pendidikan. Indonesia sendiri merupakan
negara yang sedang berkembang yang sedang berusaha menjadi negara maju
terutama maju dalam dunia pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia masih
menggunakan atau masih mengacu pada sistem pendidikan nasional.

Pendidikan adalah usaha untuk memanusiakan manusia, pendidikan bermaksud


membantu manusia untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.
Oleh sebab itu manusia tidak dapat terlepas dari lingkungannya ini lah yang menyebabkan
kenapa manusia sangat berkaitan erat dengan lingkungan. Salah satu cara untuk
memperoleh gambaran yang lebih mantap tentang pendidikan adalah menggunakan
pendekatan sisitem.

Tujuan dari pendekatan dsistem dalam pendidikan sendiri ialah untuk


memaksimalkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sistem merupakan suatu
totalitas yang terpadu dari semua elemen dan semua kegiatan saling berkaitan
satusama lain secara fungsional agar dapat mencapai tujuan. Maksud dari pendidikan
sebagai suatu sistem adalah pendidikan sendiri terdiri dari elemen-elemen atau unsurunsur
pendididkan yang dalam kegiatannya saling terkait secara fungsional, sehingga
merupakan satu kesatuan yang terpadu dan diharapkan dapay mencapai tujuan.

B. Komponen system Pendidikan

Tujuan Pendidikan.

Tingkah laku manusia, secara sadar maupun tidak sadar tentu berarah pada tujuan.
Demikian juga halnya tingkah laku manusia yang bersifat dan bernilai pendidikan.
Keharusan terdapatnya tujuan pada tindakan pendidikan didasari oleh sifat ilmu
pendidikan yang normatif dan praktis. Sebagai ilmu pengetahuan normatif , ilmu
pendidikan merumuskan kaidah-kaidah; norma-norma dan atau ukuran tingkahlaku
perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia. Sebagai ilmu pengetahuan
praktis, tugas pendidikan dan atau pendidik maupun guru ialah menanamkam
sistem-sistem norma tingkah-laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar
filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan danpendidik dalam suatu
masyarakat (Syaifulah, 1981).

Langeveld mengemukakan bahwa pandangan hidup manusia menjiwai tingkah


laku perbuatan mendidik. Tujuan umum atau tujuan mutakhir pendidikan tergantung
pada nilai-nilai atau pandangan hidup tertentu. Pandangan hidup yang menjiwai
tingkahlaku manusia, tujuan tak lengkap, tujuan sementara, tuuan kebetulan dan
tujuan perantara. Pembagian jenis-jenis tujuan tersebut merupakan tinjauan dari luas

Pendidik Salah

satu komponen penting dalam pendidikan adalah pendidik. Terdapat beberapa jenis
pendidik dalam konsep pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak terbatas pada
pendidikan sekolah saja. Ditinjau dari lembaga pendidikan muncullah beberapa
individu yang tergolong pada pendidik. Guru sebgai pendidik dalam lembaga sekolah,
orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga, dan pimpinan masyarakat baik
formal maupun informal sebagai pendidik dilingkungan masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas Syaifullah (1982) mendasarkan pada konsep
pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang termasuk kategori pendidi adalah 1) orang
dewasa, 2) orang tua, 3) guru/pendidik, dan 4) pemimpin kemasyarakatan, dan
pemimpin keagamaan.

Guru sebagai pendidik disekolah yang secara lagsung maupun tidak langsung mendapat
tugas dari orang tua atau masyarakat untuk melaksanakan pendidikan. Karena itu
kedudukan guru sebagai pendidik dituntut memenuhi persyaratan-persyaratan baik
persyaratan pribadi maupun persyaratan jabatan. Persyaratan pribadi didasrkan
pada ketentuan yang terkait dengan nilai dari tingkah laku yang dianut,
kemampuan intelektual, sikap dan emosional. Persyaratan jabatan (profesi) terkait
dengan pengetahuan yang dimiliki baik yang berhubungan dengan pesan yangingin
disampaikan maupun cara penyampainannya, dan memiliki filsafat pendidikan
yang dapat dipertanggungjawabkan.

Peserta didik

Perkembangan konsep pendidikan yang tidak hanya terbatas pada usia sekolah saja
memberikan konsekuensi pada pengertian peserta didik. Kalau dulu orang
mengasumsikan peserta didik terdiri dari anak-anak pada usia sekolah, maka
sekarang peserta didik dimungkinkan termasuk juga didalamnya orang dewasa.
Mendasarkan pada pemikiran tersebut di atas maka pembahasan peserta didik seharusnya
bermuara pada dua hal tersebut di atas.

Persoalan yang berhubungan dengan peserta didik terkait dengan sifat atau sikap
anak didik dikemukakan oleh Langeveld sebagai berikut :Anak bukanlah orang
dewasa dalam bentuk kecil, oleh sebab itu anak memiliki sifat kodrat kekanak-kanakan
yang berbdeda dengan sifat hakikat kedewasaan. Anak memiliki sikap
menggantungkan diri, membutuhkan pertolongan dan bimbingan baik
jasmaniah maupun rohaniah. Sifat hakikat manusia dalam pendidikan ia
mengemukakan anak didik harus diakui sebagai makhluk individu dualitas,
sosialitas dan moralitas. Manusia sebagai mahluk yang harus dididik dan mendidik.

Materi Isi

pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/bahan yang biasanya disebut
kurikulum dalam pendidikan formal. Isi pendidikan berkaitan dengan tujuan pendidikan,
dan berkaitan dengan manusia ideal yang dicita-citakan. Untuk mencapai manusia yang
ideal yang berkembang keseluruhan sosial, susila dan individu sebagai hakikat manusia
perlu diisi dengan bahan pendidikan.

Macam-macam isi pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan agama., pendidikan moril,
pendidikan estetis, pendidikan sosial, pendidikan civic, pendidikan intelektual,
pendidikan keterampilan dan peindidikan jasmani.-Metode,media dan alat pendidikan.
a. metode Dalam interaksi pendidikan tidak terlepas dari metode atau bagaimana
pendidikan dilaksanakan. Terdapat beberapa metode yang dilakukan dalam
mendidik,yaitu :

Metode Diktatoral
Metode ini bersumber dari teori empiris yang menyatakan bahwa perkembangan
manusia semata-mat ditentukan oleh faktor luar manusia. Metode ini
menimbulkan sikap dictator dan otoriter, pendidik yang menentukan segalanya.
Metode Liberal
Bersumber dari pendirian Naturalisme yang berpendapat bahwa perkembangan
manusia itu sebagian besar ditentukan oleh kekuatan dari dalam yang secara wajar
ada pada diri manusia. Pandangan ini menimbulkan sikap bahwa pendidik jangan
terlalu banyak ikut campur terhadap perkembangan anak. Membiarkan anak
berkembang sesuai dengan kodratnya secara bebas.
Metode Demokratis
Bersumber dari teori konvergen yang mengatakan bahwa perkembangan manusia
itu tergantung pada faktor dari dalam dan dari luar. Didalam perkembangan anak
kita tidak boleh bersifat menguasai anak, tetapi harus bersifat membimbing
perkembangan anak. Disini tampak bahwa pendidik dan anak didik sama-sama
penting dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan

b. Media pendidikan Dapat berupa Prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang
tidak secara langsung digunakan dalam proses pendidikan sedangkan sarana pendidikan
adalah segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses
pendidikan. Prasarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan,
kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan
penyelenggaraan pendidikan dan sarana pendidikan dapat juga diartikan segala
macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi
pelajaran.Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada
fungsi masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian
(mempelajari) materi pelajaran”, sedangkan prasarana pendidikan untuk “memudahkan
penyelenggaraan pendidikan”.

c. Alat dan Fasilitas Pendidikan, Alat dan fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan
dalam proses pendidikan, dengan adanya fasilitas-fasilitas pendidikan maka proses
pendidikan akan berjalan dengan lancar sehingga tujuan pendidikan akan mudah dicapai.
Misalnya laboratorium lengkap dengan alat-alat percobaannya, internet dll.

lingkungan pendidikan

Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau kebudayaan. Hal ini
didasarkan pada pendapat bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak
membatasi pendidikan pada sekolah saja. Dalam artian yang sederhana lingkungan
pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling anak didik dan komponen-
komponen pendidikan yang lain.

Daftar Pustaka
Mahmudi, I. (2011). CIPP: Suatu Model Evaluasi Program Pendidikan.At-Ta'dib,6(1).

Arifin, H. M. (2015). Faktor-faktor determinan dalam pendidikan. 8(2), 1–17. Munirah. (2015).

Sistem Pendidikan Di Indonesia: antara keinginan dan realita. AULADUNA, 2, 233–245

http://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/13/komponen-komponen-pendidikan/

Ichang. 2005. Pengertian Pendidikan. Jakarta.Tim Dosen FKIP-IKIP Malang. 1981. Dasar-dasar
Pendidikan. Surabaya

Anda mungkin juga menyukai