Kristanto - Industri Farmasi
Kristanto - Industri Farmasi
Kristanto - Industri Farmasi
Setiap pendirian Industri Farmasi wajib memperoleh izin industri farmasi dari
Direktur Jenderal
11) Persetujuan prinsip batal demi hukum apabila setelah jangka waktu 3 (tiga) tahun
sebagaimana dimaksud pada poin (6) dan/atau setelah jangka waktu 1 (satu) tahun
perpanjangan sebagaimana dimaksud pada poin (8), pemohon belum menyelesaikan
pembangunan fisik, dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud pada poin
(10)
Tata Cara Pemberian Persetujuan Prinsip
12). Kelengkapan permohonan persetujuan prinsip :
a) fotokopi akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
b) fotokopi Kartu Tanda Penduduk/identitas direksi dan komisaris perusahaan;
c) susunan direksi dan komisaris;
d) pernyataan direksi dan komisaris tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang farmasi;
e) fotokopi sertifikat tanah / bukti kepemilikan tanah;
f) fotokopi Surat Izin Tempat Usaha berdasarkan Undang-Undang Gangguan (HO);
g) fotokopi Surat Tanda Daftar Perusahaan ;
h) fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan;
i) fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak;
j) persetujuan lokasi dari pemerintah daerah provinsi;
k) persetujuan Rencana Induk Pembangunan (RIP) dari Kepala Badan;
l) rencana investasi dan kegiatan pembuatan obat;
m) asli surat pernyataan kesediaan bekerja penuh dari masing–masing APJ produksi, APJ pengawasan
mutu, dan APJ pemastian mutu;
n) fotokopi surat pengangkatan bagi masing-masing APJ produksi, APJ pengawasan mutu, dan APJ
pemastian mutu dari pimpinan perusahaan
PENYELENGGARAAN IF
Penyelenggaraan Industri Farmasi
Industri Farmasi mempunyai fungsí:
a. pembuatan obat dan/atau bahan obat;
b. pendidikan dan pelatihan; dan
c. penelitian dan pengembangan.
• Izin industri farmasi berlaku untuk seterusnya selama Industri Farmasi yang
bersangkutan masih berproduksi dan memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan
• Setiap perubahan alamat di lokasi yang sama atau perubahan alamat dan
pindah lokasi, perubahan penanggung jawab, atau nama industri harus
dilakukan perubahan izin
Penyelenggaraan Industri Farmasi
• Perubahan terhadap akte pendirian perseroan terbatas harus dilaporkan
kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan dan
kepala dinas kesehatan provinsi
• Industri Farmasi pemberi kontrak wajib memiliki izin industri farmasi dan
paling sedikit memiliki 1 (satu) fasilitas produksi sediaan yang telah
memenuhi persyaratan CPOB.