Acara Ibadah PHD Naposobulung 18 September 2021

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

ACARA IBADAH PHD R/N HKBP MARANATHA RESSORT CINTA DAME

DISTRIK XIV TEBING TINGGI DELI


SABTU, 18 SEPTEMBER 2021

1. Bernyanyi KJ No. 395:1+4 “Betapa Indah Harinya”


2. Doa Pembuka
3. Nas: Mazmur 32:1-11
4. Pengantar

BAHAGIANYA ORANG YANG DI AMPUNI DOSANYA


Suatu ketika dua orang bersaudara, kakak dan adiknya laki-laki berkunjung ke
rumah neneknya (ompungnya) di kampung. Ompungnya memiliki beberapa ekor ayam
yang dipeliharanya dengan sangat baik. Suatu hari, ketika bermain lempar bola si adik
laki-laki dengan tidak sengaja melempar bola kasti dengan sangat keras dan mengenai
salah satu ayam peliharaan neneknya, sehingga ayam itu mati. Tidak ada yang melihat
kejadian itu kecuali kakaknya dari kejauhan. Dengan sangat cepat si adik laki-laki
menyembunyikan ayam yang mati itu dan menguburkanya di kebun nenek di tempat
yang sangat tersembunyi lalu menutupinya dengan dedaunan kering. Ketika dia hendak
masuk ke rumah, dia dikejutkan oleh kakaknya yang ternyata tahu apa yang telah terjadi.
Si kakak mengancam adiknya untuk memberitahukan perbuatannya itu kepada nenek
mereka, jika adiknya tidak mau melakukan apa yang dia perintahkan. mulai saat itu hidup
si adik menjadi sangat tidak baik, ia kehilangan keceriaannya, ia selalu gelisah dan penuh
ketakutan bila bertemu dengan nenek atau kakeknya. Pada suatu sore, akhirnya si adik
mengaku kepada nenek dan kakeknya bahwa ia telah dengan tidak sengaja membunuh
ayam kesayangan si nenek. ternyata nenek dan kakek telah mengetahuinya, hanya mereka
menunggu si adik mengakuinya. Sesungguhnya kakek dan nenek sudah memaafkannya.
Dan mulai saat itu, hidup si adik kembali dipenuhi sukacita dan keceriaan.
Seperti cerita itu, demikian juga yang kita alami akibat dosa-dosa kita. Kita
menjadi orang yang kehilangan sukacita dan keceriaan, menjadi orang-orang yang
dipenuhi dengan ketakutan dan kekhawatiran, karena kita penuh dengan dosa dan
pelanggaran. Daud mengalami itu ketika ia melakukan dosa. Ia dikejar oleh rasa bersalah
dan dia menjadi orang yang kehilangan keceriaan. Ia kehilangan kebahagiaan dan selera
didalam menjalani hidupnya. Namun ketika ia datang kepada Tuhan untuk memohon
pengampunan Tuhan. Ia menemukan kembali sukacitanya, karena kasih karunia Tuhan
yang begitu besar berkenan untuk menghapuskan segala kesalahan dan menutupi segala
pelanggaran umatNya.
Kebutuhan terbesar manusia adalah terbebas dari dosa. Karena dosa membuat
manusia tidak bahagia. Dosa itu seperti virus yang mengerogoti jiwa, raga dan pikiran
kita. Itulah sebabnya Daud berkata: “Berbahagialah orang yang diampuni
pelanggarannya, yang dosanya ditutupi. Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak
diperhitungkan Tuhan,” (ayat 1-2). Langkah apa yang harus kita lakukan agar bahagia itu
menjadi milik kita? Dari pengalaman pemazmur bergumul dengan dosa, paling sedikit
ada tiga hal yang hendak diajarkannya kepada kita. Pertama, mengakui setiap dosa yang
kita lakukan. Daripada menyembunyikan dosa, lebih baik kita mengakui dosa kita. Bila
kita terus menyembunyikan dosa, rasa bersalah dan rasa takut akan menekan kita. Bila
kita mengakui dosa kita, kita akan merasakan kebahagiaan karena mendapatkan
pengampunan dosa. Jangan pernah mendiamkan dosa, sekecil apapun dosa akan
mendatangkan masalah bagi kita. Seringkali dosa-dosa kecil seperti dosa bohong, dosa
sakit hati, dosa benci, dosa iri hati dan lain sebagainya adalah dosa-dosa yang tidak
terselesaikan karena kita anggap bahwa dosa-dosa yang demikian merupakan dosa yang
wajar dilakukan selagi kita menempati tubuh kedagingan ini. Tetapi tidak demikian
dengan cara pandang Allah, dosa besar maupun dosa kecil semuanya adalah dosa (dosa
adalah dosa) yang mendatangkan masalah (ayat 3).
Kedua, memanfaatkan anugerah Allah dalam kehidupan kita. Pengampunan adalah
anugerah Allah, itu terjadi karena kasih Allah semata-mata, kalau bukan karena anugerah
Allah, posisi kita akan tetap sebagai terdakwa dan akan mengalami hukuman maut yang
hanya menunggu eksekusi. Jadi, jangan permainkan Allah dengan hidup semaunya.
Kalau sampai kita jatuh ke dalam dosa, Allah akan kejar dan tekan kita dan kalau kita
tidak mempedulikanNya Allah akan hancurkan kita.
Ketiga, milikilah hidup yang benar. Dahulu memang kita orang berdosa, tetapi karena
anugerah Allah kita dibenarkan dan merdeka atas dosa. Predikat orang benar yang kita
sandang harus kita pertahankan dengan menjalani hidup sebagai orang benar, yaitu
kehidupan yang seturut kehendak Allah. Kehidupan yang demikian berarti kehidupan
yang kontras dengan kehidupan dunia ini. Memang hal ini akan menggiring kita pada
tekanan-tekanan hidup karena kita berada di poros yang berbeda dengan dunia ini.
Namun apabila kita fokus dengan Allah maka posisi kita tidak akan mudah untuk
digoyahkan dan hidup kita akan senantiasa bersukacita meskipun masalah masih akan
tetap ada, tetapi masalah itu tidak akan menjadi masalah yang melumpuhkan kita (ayat
10).
Setelah dosa kita diampuni, hendaknya kita hidup mengikuti jalan yang Allah tunjukkan
kepada kita, bukan seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang tidak mengendalikan
dirinya. Dengan cara itulah kita dapat menikmati sukacita hidup sebagai orang-orang
benar. Orang-orang benar adalah orang-orang yang telah dibenarkan didalam Kristus dan
tetap berjalan didalam kebenaran. Orang-orang benar percaya kepada Tuhan dan akan
hidup jujur di hadapan Tuhan dan bagi mereka kasih karunia Tuhan melimpah. Oleh
karena itu layaklah mereka bersorai-sorai di dalam hidupnya. Amin.
5. Diskusi
a. Adakah dosa yang masih tersembunyi yang belum kamu bereskan, yang membuat
hidupmu tidak tenang dan tidak bahagia, penuh dengan ketakutan dan kekuatiran?
b. Kepada siapakah engkau biasanya curhat dan menceritakan “pergumulan” atau
’dosamu”?
c. Apa yang kamu alami, ketika engkau “mengungkapkan kesalahanmu kepada Tuhan
dan memohon kasih karuniaNya?
6. Bernyanyi KJ. No. 26:1-2 “Mampirlah Dengar Doaku”
7. Doa Syafaat
8. Bernyanyi KJ. No. 424:1+3 “Yesus Menginginkan Daku” (Mengumpulkan Persembahan)
9. Doa Bapa Kami & Bernyanyi “Bapa Trima Kasih”

Created by : C.Diak. Ezra Yosephia Christine Siregar, S.Ag.

Anda mungkin juga menyukai