Dokumen tersebut merangkum acara ibadah minggu pagi di gereja HKBP Maranatha yang berisi doa pembukaan, bacaan Alkitab, khotbah, dan diskusi mengenai pentingnya mengakui dosa dan memanfaatkan anugerah pengampunan dosa dari Tuhan agar mendapatkan kebahagiaan. Khotbah tersebut menggunakan contoh cerita tentang seorang anak yang mengakui kesalahannya membunuh ayam nenekny
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
127 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merangkum acara ibadah minggu pagi di gereja HKBP Maranatha yang berisi doa pembukaan, bacaan Alkitab, khotbah, dan diskusi mengenai pentingnya mengakui dosa dan memanfaatkan anugerah pengampunan dosa dari Tuhan agar mendapatkan kebahagiaan. Khotbah tersebut menggunakan contoh cerita tentang seorang anak yang mengakui kesalahannya membunuh ayam nenekny
Dokumen tersebut merangkum acara ibadah minggu pagi di gereja HKBP Maranatha yang berisi doa pembukaan, bacaan Alkitab, khotbah, dan diskusi mengenai pentingnya mengakui dosa dan memanfaatkan anugerah pengampunan dosa dari Tuhan agar mendapatkan kebahagiaan. Khotbah tersebut menggunakan contoh cerita tentang seorang anak yang mengakui kesalahannya membunuh ayam nenekny
Dokumen tersebut merangkum acara ibadah minggu pagi di gereja HKBP Maranatha yang berisi doa pembukaan, bacaan Alkitab, khotbah, dan diskusi mengenai pentingnya mengakui dosa dan memanfaatkan anugerah pengampunan dosa dari Tuhan agar mendapatkan kebahagiaan. Khotbah tersebut menggunakan contoh cerita tentang seorang anak yang mengakui kesalahannya membunuh ayam nenekny
2. Doa Pembuka 3. Nas: Mazmur 32:1-11 4. Pengantar
BAHAGIANYA ORANG YANG DI AMPUNI DOSANYA
Suatu ketika dua orang bersaudara, kakak dan adiknya laki-laki berkunjung ke rumah neneknya (ompungnya) di kampung. Ompungnya memiliki beberapa ekor ayam yang dipeliharanya dengan sangat baik. Suatu hari, ketika bermain lempar bola si adik laki-laki dengan tidak sengaja melempar bola kasti dengan sangat keras dan mengenai salah satu ayam peliharaan neneknya, sehingga ayam itu mati. Tidak ada yang melihat kejadian itu kecuali kakaknya dari kejauhan. Dengan sangat cepat si adik laki-laki menyembunyikan ayam yang mati itu dan menguburkanya di kebun nenek di tempat yang sangat tersembunyi lalu menutupinya dengan dedaunan kering. Ketika dia hendak masuk ke rumah, dia dikejutkan oleh kakaknya yang ternyata tahu apa yang telah terjadi. Si kakak mengancam adiknya untuk memberitahukan perbuatannya itu kepada nenek mereka, jika adiknya tidak mau melakukan apa yang dia perintahkan. mulai saat itu hidup si adik menjadi sangat tidak baik, ia kehilangan keceriaannya, ia selalu gelisah dan penuh ketakutan bila bertemu dengan nenek atau kakeknya. Pada suatu sore, akhirnya si adik mengaku kepada nenek dan kakeknya bahwa ia telah dengan tidak sengaja membunuh ayam kesayangan si nenek. ternyata nenek dan kakek telah mengetahuinya, hanya mereka menunggu si adik mengakuinya. Sesungguhnya kakek dan nenek sudah memaafkannya. Dan mulai saat itu, hidup si adik kembali dipenuhi sukacita dan keceriaan. Seperti cerita itu, demikian juga yang kita alami akibat dosa-dosa kita. Kita menjadi orang yang kehilangan sukacita dan keceriaan, menjadi orang-orang yang dipenuhi dengan ketakutan dan kekhawatiran, karena kita penuh dengan dosa dan pelanggaran. Daud mengalami itu ketika ia melakukan dosa. Ia dikejar oleh rasa bersalah dan dia menjadi orang yang kehilangan keceriaan. Ia kehilangan kebahagiaan dan selera didalam menjalani hidupnya. Namun ketika ia datang kepada Tuhan untuk memohon pengampunan Tuhan. Ia menemukan kembali sukacitanya, karena kasih karunia Tuhan yang begitu besar berkenan untuk menghapuskan segala kesalahan dan menutupi segala pelanggaran umatNya. Kebutuhan terbesar manusia adalah terbebas dari dosa. Karena dosa membuat manusia tidak bahagia. Dosa itu seperti virus yang mengerogoti jiwa, raga dan pikiran kita. Itulah sebabnya Daud berkata: “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi. Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan,” (ayat 1-2). Langkah apa yang harus kita lakukan agar bahagia itu menjadi milik kita? Dari pengalaman pemazmur bergumul dengan dosa, paling sedikit ada tiga hal yang hendak diajarkannya kepada kita. Pertama, mengakui setiap dosa yang kita lakukan. Daripada menyembunyikan dosa, lebih baik kita mengakui dosa kita. Bila kita terus menyembunyikan dosa, rasa bersalah dan rasa takut akan menekan kita. Bila kita mengakui dosa kita, kita akan merasakan kebahagiaan karena mendapatkan pengampunan dosa. Jangan pernah mendiamkan dosa, sekecil apapun dosa akan mendatangkan masalah bagi kita. Seringkali dosa-dosa kecil seperti dosa bohong, dosa sakit hati, dosa benci, dosa iri hati dan lain sebagainya adalah dosa-dosa yang tidak terselesaikan karena kita anggap bahwa dosa-dosa yang demikian merupakan dosa yang wajar dilakukan selagi kita menempati tubuh kedagingan ini. Tetapi tidak demikian dengan cara pandang Allah, dosa besar maupun dosa kecil semuanya adalah dosa (dosa adalah dosa) yang mendatangkan masalah (ayat 3). Kedua, memanfaatkan anugerah Allah dalam kehidupan kita. Pengampunan adalah anugerah Allah, itu terjadi karena kasih Allah semata-mata, kalau bukan karena anugerah Allah, posisi kita akan tetap sebagai terdakwa dan akan mengalami hukuman maut yang hanya menunggu eksekusi. Jadi, jangan permainkan Allah dengan hidup semaunya. Kalau sampai kita jatuh ke dalam dosa, Allah akan kejar dan tekan kita dan kalau kita tidak mempedulikanNya Allah akan hancurkan kita. Ketiga, milikilah hidup yang benar. Dahulu memang kita orang berdosa, tetapi karena anugerah Allah kita dibenarkan dan merdeka atas dosa. Predikat orang benar yang kita sandang harus kita pertahankan dengan menjalani hidup sebagai orang benar, yaitu kehidupan yang seturut kehendak Allah. Kehidupan yang demikian berarti kehidupan yang kontras dengan kehidupan dunia ini. Memang hal ini akan menggiring kita pada tekanan-tekanan hidup karena kita berada di poros yang berbeda dengan dunia ini. Namun apabila kita fokus dengan Allah maka posisi kita tidak akan mudah untuk digoyahkan dan hidup kita akan senantiasa bersukacita meskipun masalah masih akan tetap ada, tetapi masalah itu tidak akan menjadi masalah yang melumpuhkan kita (ayat 10). Setelah dosa kita diampuni, hendaknya kita hidup mengikuti jalan yang Allah tunjukkan kepada kita, bukan seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang tidak mengendalikan dirinya. Dengan cara itulah kita dapat menikmati sukacita hidup sebagai orang-orang benar. Orang-orang benar adalah orang-orang yang telah dibenarkan didalam Kristus dan tetap berjalan didalam kebenaran. Orang-orang benar percaya kepada Tuhan dan akan hidup jujur di hadapan Tuhan dan bagi mereka kasih karunia Tuhan melimpah. Oleh karena itu layaklah mereka bersorai-sorai di dalam hidupnya. Amin. 5. Diskusi a. Adakah dosa yang masih tersembunyi yang belum kamu bereskan, yang membuat hidupmu tidak tenang dan tidak bahagia, penuh dengan ketakutan dan kekuatiran? b. Kepada siapakah engkau biasanya curhat dan menceritakan “pergumulan” atau ’dosamu”? c. Apa yang kamu alami, ketika engkau “mengungkapkan kesalahanmu kepada Tuhan dan memohon kasih karuniaNya? 6. Bernyanyi KJ. No. 26:1-2 “Mampirlah Dengar Doaku” 7. Doa Syafaat 8. Bernyanyi KJ. No. 424:1+3 “Yesus Menginginkan Daku” (Mengumpulkan Persembahan) 9. Doa Bapa Kami & Bernyanyi “Bapa Trima Kasih”
Created by : C.Diak. Ezra Yosephia Christine Siregar, S.Ag.