Kel. 11 Promosi Kesehatan
Kel. 11 Promosi Kesehatan
Kel. 11 Promosi Kesehatan
Disusun Oleh :
Mutiara Adinil Fortuna (2014401069)
Rizki Hanafi Munazir (2014401087)
Widia Fatmawati (2014401098)
Tingkat 2 Reguler 2
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan pada Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2021/2022 dengan judul “MEMAHAMI PERENCANAAN PROMOSI
KESEHATAN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN PADA INDIVIDU”.
Penghargaan yang tulus dan ucapan terima kasih yang sbesar-besarnya kami sampaikan
kepada seluruh pihak yang terlibat, terkhusus kepada dosen pembimbing atas kebijaksanaan dan
kesediaannya dalam membimbing sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi penyampaian
yang menjadikan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat diperlukan darii semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi .......................................................................................................................3
2.2 Pengkajian Faktor Predisposisi ..................................................................................6
2.3 Pengkajian Faktor Pemungkin ...................................................................................9
2.4 Pengkajian Faktor Penguat ........................................................................................10
2.5 Contoh Merumuskan Masalah Promkes ....................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari promosi kesehatan dalam keperawatan.
2. Agar dapat memahami pengkajian faktor predisposisi.
3. Agar dapat memahami pengkajian faktor pemungkin
4. Agar dapat memahami pengkajian faktor penguat
5. Agar mampu merumuskan masalah promosi kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sosial budaya setempat dan didukung oleh kajian publik yang berwawasan
kesehatan.
4
Untuk mengidentifikasi individu yang menjadi sasaran kegiatan promosi
kesehatan merupakan proses yang kompleks. Pada beberapa kasus individu lebih
bersifat menerima pertolongan daripada menggunakannya seperti menerima anjuran,
informasi, atau penyuluhan kesehatan. Selain itu, suatu pelayanan dapat tidak
terjangkau atau tidak menarik minat kelompok masyarakat tertentu. Tindakan positif
mungkin diperlukan agar setiap individu mendapat kesempatan yang sama terhadap
promosi kesehatan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi
kebutuhan dan membuat prioritas dari kegiatan promosi kesehatan.
5
Dalam kajian kebutuhan promosi kesehatan terdapat tiga hal yang perlu dikaji
yaitu pengkajian faktor predisposisi, pengajianan faktor pemungkin, dan pengkajian
faktor penguat.
6
kepercayaan dan praktik-praktik tersendiri. Kepercayaan dalam budaya
tersebut dapat berhubungan dengan kebiasaan makan, kebiasaan
mempertahankan kesehatan, kebiasaan menangani keadaan sakit, serta gaya
hidup. Perawat sangat penting mengetahui hal tersebut, namun demikian tidak
boleh menarik asumsi bahwa setiap individu dalam suatu etnik dengan kultur
tertentu mempunyai kebiasaan yang sama, karena hal ini tidak selalu terjadi.
Oleh karena itu, perawat tetap harus mengkaji dan menilai klien secara
individual. Sedangkan aspek sosial yang perlu diperhatikan dan menjadi bahan
pengkajian adalah aspek pragmatis, identifikasi dalam kelompok, solidaritas
kelompok, kekuasaan dalam pengambilan keputusan, aspek strata/kelas di
msyarakat, dan aspek kepentingan pribadi / kelompok. Keadaan ekonomi klien
dapat berpengaruh terhadap proses belajar klien. Bagaimanapun, perawat harus
mengkaji hal ini dengan baik, karena perencanaan promosi kesehatan dirancang
sesuai dengan sumber-sumber yang ada pada klien agar tujuan tercapai. Jika
tidak, rancangan tidak akan sesuai dan sulit untuk dilaksanakan. Bagaimana
cara klien belajar adalah hal yang sangat penting untuk diketahui. Cara belajar
yang terbaik bagi setiap individu bervariasi. Cara terbaik seseorang dalam
belajar mungkin dengan melihat atau menonton untuk memahami sesuatu
dengan baik. Dilain pihak, yang lain mungkin belajar tidak dengan cara melihat,
tetapi dengan cara melakukan secara aktual dan menemukan bagaimana cara-
cara mengerjakan sesuatu hal. Yang lain mungkin dapat belajar dengan baik
dengan membaca sesuatu yang dipresentasikan oleh orang lain. Perawat perlu
meluangkan waktu dan memupuk keterampilan untuk mengkaji klien dan
mengidentifikasi gaya belajar, untuk kemudian mengadaptasi promosi
kesehatan yang sesuai dengan cara-cara klien belajar. Menggunakan variasi
teknik mengajar dan variasi aktivitas selama mengajar adalahjalan yang baik
untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar klien. Sebuah teknik akan sangat
efektif untuk beberapa klien, sebaliknya teknik lain akan cocok untuk klien
dengan gaya belajar yang berbeda.
7
c. Pengkajian fisik
Pengkajian fisik secara umum dapat memberikan petunjuk terhadap kebutuhan
belajar klien. Contohnya: status mental, kekuatan fisik, status nutrisi. Hal lain
yang mencakup pengkajian fisik adalah pernyataan klien tentang kapasitas fisik
untuk belajar dan untuk aktivitas perawatan diri sendiri. Kemampuan melihat
dan mendengar memberi pengaruh besar terhadap pemilihan substansi dan
pendekatan dalam mengajar. Fungsi system muskuloskeletal mempengaruhi
kemampuan keterampilan psikomotor dan perawatan diri. Toleransi aktivitas
juga dapat mempengaruhi kapasitas klien untuk melakukan aktivitas.
8
3) Kesiapan berkomunikasi
Sudahkah klien dapat berhubungan dengan rasa saling percaya dengan
perawat? Ataukah klien belum mau menjalin komunikasi karena masih belum
menaruh rasa percaya. Hubungan saling percaya antara perawat dan klien
menentukan komunikasi dua arah yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar.
e. Pengkajian motivasi
Secara umum dapat diterima bahwa seseorang harus mempunyai keinginan
belajar demi keefektifan pembelajaran. Motivasi dan memberi rangsangan atau jalan
untuk belajar merupakan faktor penentu yang sangat kuat untuk kesuksesan dalam
mendidik klien dan berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan klien. Motivasi
seseorang dapat dipengaruhi oleh masalah keuangan, penolakan terhadap status
kesehatan, kurangnya dorongan dari lingkungan sosial, pengingkaran terhadap
penyakit, kecemasan, ketakutan,rasa malu atau adanya konsep diri yang negatif.
Motivasi juga dipengaruhi oleh sikap dan kepercayaan.
Contohnya, motivasi belajar seorang pria setengah baya yang dinyatakan
hipertensi dan mulai mendapat pengobatan anti hipertensi untuk mengendalikan
tekanan darahnya mungkin akan rendah jika teman dekatnya menceritakan bahwa ia
impotent setelah mendapat pengobatan yang sama. Pengkajian tentang motivasi belajar
sering merupakan bagian dari pengkajian kesehatan secara umum atau diangkat
sebagai msalah yang spesifik. Seorang perawat ketika mengkaji motivasi dan
kemampuan klien harus betul-betul mengerti sepenuhnya tentang subjek belajar.
Motivasi memang sulit untuk dikaji, mungkin dapat ditunjukkan secara verbal
atau juga secara nonverbal.
9
Faktor ini juga menyangkut keterjangkauan sumber tersebut oleh klien: apakah biaya,
jarak, waktu dapat dijangkau? Bagaimana keterampilan klien untuk melakukan
perubahan perilaku perlu diketahui , karena dengan mengetahui sejauh mana klien
memiliki keterampilan pemungkin, wawasan yang bernilai bagi perencana pendidikan
kesehatan dapat diperoleh.
10
CONTOH MERUMUSKAN MASALAH PROMOSI KESEHATAN
2. Kondisi Fisik
Desa Sukaraja terletak di lereng pegunungan dan dikelilingi area persawahan
yang luas.Sumber air yang mereka gunakan sebagian besar mengandalkan sungai yang
mengalir melalui desa Sukaraja. Air sungai tersebut tidak terlalu bersih karena
digunakan untuk berbagai keperluan MCK. Jika musim hujan tiba, warga juga
memanfaatkan sumur yang adadi desa, namun jika musim kemarau sumur tersebut
kering.
3. Motivasi Belajar
Hasil wawancara dengan tokoh masyarakat desa tersebut bahwa di desa
tersebut ada perkumpulan ibu-ibu PKK yang rutin mengadakan kegiatan seperti arisan
dan mereka senanguntuk berkumpul dan menerima informasi terutama yang
berhubungan dengan kesehatan.
11
4. Kesiapan Belajar
Ibu-ibu PKK, khususnya ibu-ibu nifas yang akan mendapat penyuluhan
memiliki waktuluang pada sore hari karena saat itu mereka sudah selesai mengerjakan
pekerjaan di sawahmaupun di rumah sehingga mereka bersedia berkumpul untuk
mendapatkan penyuluhanmulai pukul 15.30.
1) Kemampuan Membaca
Kurang lebih 70% penduduk termasuk ibu-ibu nifas telah mengenal huruf dan
65% mengerti bahasa Indonesia dengan baik. Beberapa orang pernah bersekolah
sampai tingkat SMP,namun sebagian besar hanya sampai tingkat sekolah dasar.
Informasi yang mereka sukai dandianggap efektif oleh tokoh masyarakat adalah
informasi yang disampaikan dengan metodeceramah dan diskusi.
Faktor Enabling
Masyarakat desa Sukaraja, khususnya ibu-ibu nifas, jarang unttuk melakukan
pemeriksaanrutin di puskesmas. Mereka datang ke puskesmas hanya jika mengalami
sakit yang sudah parah. Ibu-ibu nifas di desa tersebut kurang paham dengan apa yang
seharusnya dilakukanuntuk menjaga kesehatan padahal sebenarnya mereka bisa
menanyakan kepada tenaga kesehatan di puskesmas tentang masalah kesehatan yang
mungkin terjadi. Bidan dan tenagakesehatan di Puskesmas tersebut sangat ramah dan
komunikatif serta siap menyelesaikanmasalah yang dialami ibu-ibu nifas desa Sukaraja
Faktor Reinforcing
Kepala desa selalu menyarankan warganya terutama ibu-ibu nifas untuk selalu
melakukan pemeriksaan rutin meskipun tidak sakit. Hal ini dianjurkan untuk
menghindari sakit yanglebih parah, selain itu di puskesmas masyarakat juga bisa
mendapatkan informasi tentangkesehatan. Karena itu, Kepala desa sangat mendukung
adanya kegiatan penyuluhan ini agar kesehatan warga di desanya semakin meningkat.
12
A. MERUMUSKAN MASALAH PROMKES
Analisa Data
Data Penyebab Masalah:
DS : ibu-ibu nifas belum mengerti tentang bagaimana menjaga kebersihan tubuh
terutama saatnifas
DS : ibu-ibu nifas merasa takut jika luka di alat kelamin akan menjadi panas, nyeri dan
berbau seperti yang terjadi pada beberapa warga dua hari yang lalu. Ibu-ibu nifas
kurang mengakses informasi
Kurang pengetahuan tentang bagaimana cara menjaga kebersihan selama masa nifas
Kurang pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan selama masa nifas
B. DIAGNOSA MASALAH
1. Kurang pengetahuan tentang pentingnya kebersihan pada masa nifas karena
kurangmengakses informasi
2. Cemas karena kurang pengetahuan tentang bagaimana cara menjaga kebersihan pada
masanifas.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Lawrence Green (1984), promosi kesehatan adalah segala bentuk
kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik,
dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan
yang kondusif bagi kesehatan.
Dalam kajian kebutuhan promosi kesehatan terdapat tiga hal yang perlu dikaji
yaitu pengkajian faktor predisposisi, pengkajian faktor pemungkin, dan pengkajian
faktor penguat.
Faktor predisposisi atau dikenal dengan faktor pendukung, umumnya faktor ini
menyangkut dengan riwayat kesehatan/penyakit, sosial budaya, dan lainnya.
Sedangkan faktor pemungkin adalah faktor yang memungkinkan bagi seseorang akan
suatu hal. Dan faktor penguat adalah faktor yang memperkuat atau kadang-kadang
justru dapat memperlunak untuk terjadinya perilaku seseorang.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unair.ac.id/87974/2/Buku%20Promosi%20Kesehatan.pdf
https://www.scribd.com/presentation/440846821/4-PENGKAJIAN-KEBUTUHAN-
PROMOSI-KESEHATAN-1
https://www.scribd.com/doc/125999724/Contoh-Pengkajian-Kebutuhan-Belajar-
Promkes
15