Modul Ajar Tugas 6
Modul Ajar Tugas 6
Modul Ajar Tugas 6
A.IDENTITAS
Satuan Pendidikan : SMK Karya Nasional Kuningan
Program Keahlian : TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI
Mata Pelajaran : administrasi Infrastruktur Jaringan
Kelas/Fase : /F
Domain/Elemen : Instalasi Sistem Operasi jaringan
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjelaskan dan menerapkan tahapan
instalasi system operasi jaringan melalui system operasi windows dan linux
yang sudah terinstal pada system computer, serta mengetahui spesifikasi
minimal computer yang di butuhkan untuk menginstal system operasi jaringan ,
serta perangkat tambahan yang di butuhkan seperti CD driver, Aplikasi system
operasi jaringan, dan media Booting baik hardisk, CD room ,maupun flasdisk.
Kompetensi Awal : mampu memahami system operasi jaringan computer dan procedure instalasi
system operasi
Profil Pelajar Pancasila : Peserta didik akan mengembangkan kemampuan sikap mandiri , kerjasama dan
bernalar kritis
Target Peserta Didik : peserta didik regular
Sarana dan Prasarana : 1. Alat praktik: seperangkat Komputer, akses internet, CD program system
operasi jaringan, atau berupa file.
2. Media Pembelajaran: LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet,
modul ajar,
3. Sumber Pembelajaran: buku paket, internet dan lainnya
Model Pembelajaran : Tatap muka/Luring
Metode Pembelajaran : diskusi, presentasi
Bentuk Penilaian : Asesmen diagnostic dan non diagnostic
B. KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menerapkan procedure instalasi dan menginstalasi system
operasi jaringan dengan benar
Pertanyaan Pemantik : 1.Apa yang anda pahami tentang instalasi jaringan computer?
2. lakukan identifikasi spesifikasi perangkat computer yang ada di kelasmu !
Pertemuan 1
C.Asesmen
1. Sikap (penilaian diri)
2. Kognitif (pilihan ganda)
3. Keterampilan (presentasi)
Remedial dan Pengayan
a. Remedial
Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang
PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL
Satuan Pendidikan : SMKN Karya Nasional Kuningan
Mata Pelajaran : Administrasi infrastruktur jaringan
Kelas : XI
Ulangan ke :
Tanggal UH :
Bentuk UH: Uraian : essay
SKM Mapel : 80
Materi UH : instalasi system operasi jaringan
2
3
4
Mengetahui
……………………… ……………………..
Lampiran
1. Materi Ajar
Instalasi merupakan hal yang paling awal dilakukan sebelum membangun server. Instalasi ini mencakup dua
hal, instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. Sebagai server yang akan melayani komunikasi antar
jaringan, maka sebuah server minimal harus memiliki 2 kartu jaringan. Satu untuk jaringan internal dan
lainnya untuk jaringan eksternal. Persyaratan lainnya dalam instalasi server mengikuti syarat umum instalasi
Sistem Operasi, seperti:
Informasi ini biasanya telah disediakan oleh perusahaan penyedia sistem operasi yang bersangkutan. Misal,
untuk Sistem Operasi Debian Wheezy dengan Desktop memerlukan syarat perangkat komputer seperti berikut
ini
- Harddisk minimal 5 GB
Sistem operasi diinstall ke dalam bagian tertentu dari harddisk. Lokasi tertentu ini biasa dikenal dengan istilah
partisi disk. Terdapat sejumlah metode yang dapat digunakan untuk menginstall sistem operasi. Penentuan
metode ini dapat didasarkan pada kondisi hardware, persyaratan sistem operasinya sendiri dan kebutuhan user.
Berikut ini merupakan empat pilihan jenis instalasi sistem operasi:
1. Instalasi Baru
Opsi ini dapat digunakan apabila jaringan yang akan dibangun adalah jaringan baru, ataupun adanya
penambahan perangkat server baru yang tidak mendukung sistem operasi jaringan yang ada saat ini. Jika
memilih opsi ini maka semua data pada partisi terpilih akan dihapus. Apabila ada aplikasi yang sudah terinstal
sebelumnya pada sistem operasi lama, maka nanti perlu diinstal kembali.
2. Upgrade
Opsi ini banyak digunakan pada sistem-sistem jaringan yang sudah berjalan. Opsi ini dilakukan biasanya
karena adanya perbaikan fitur yang ada pada sistem operasi yang digunakan, termasuk juga karena fitur baru
yang memang diperlukan. Dengan memilih opsi ini aplikasi yang sudah terinstal sebelumnya kemungkinan
akan tetap dapat digunakan setelah upgrade. Opsi upgrade ini hanya akan mengganti file-file sistem operasi
sebelumnya dengan yang baru.
3. Multi-boot
Apabila disyaratkan untuk ada lebih dari satu sistem operasi dalam satu komputer, maka opsi ini dapat dipilih
untuk memungkinkan penggunaan lebih dari satu sistem operasi. Nantinya, setiap sistem operasi akan
ditempatkan pada partisinya masing-masing. Oleh karena itu, perlu ada persiapan partisi sebelum melakukan
instalasi multi-boot ini.
4. Virtualisasi
Virtualisasi ini merupakan teknik yang memungkinkan instalasi sistem operasi dilakukan diatas sistem operasi
yang ada saat ini. Tidak dalam partisi tertentu namun dalam suatu file tertentu. File ini merupakan perwakilan
dari suatu sistem komputer virtual. Satu komputer dapat memiliki lebih dari satu komputer virtual. Oleh karena
itu, instalasi lebih dari satu sistem operasi juga dimungkinkan dengan teknik ini. Beberapa aplikasi yang
memungkinkan untuk membuat sistem virtual ini adalah VirtualBox, VMWare, dan Virtual PC.
Sebelum melakukan instalasi sistem operasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:
Sistem file merupakan sistem manajemen file yang diterapkan sistem operasi untuk mengelola file-file yang
tersimpan di harddisk. Ada banyak sistem file yang telah dikembangkan saat ini. Beberapa yang sering
digunakan adalah FAT16/32, NTFS, HPFS, ext2, ext3, ext4. Setiap sistem operasi dapat memiliki lebih dari
satu sistem file. Seperti Linux Ubuntu yang dapat mengelola hampir semua sistem file yang ada saat ini. Setiap
sistem file yang dipilih memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Saat ini telah banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah partisi dan sistem file pada harddisk.
Perubahan partisi yang dilakukan setelah instalasi dapat memungkinkan terjadinya kehilangan data. Oleh
karena itu, diperlukan adanya perencanaan yang baik terkait penentuan struktur dan sistem file yang akan
digunakan.
Ada banyak partisi yang bisa dibuat untuk sistem operasi Linux. Berikut ini merupakan partisi-partisi yang
umum digunakan.
- /, adalah partisi utama (root) pada sistem operasi Linux. Peranannya mirip seperti drive C: pada Windows
XP. Pada setiap instalasi Linux ini merupakan partisi selalu harus dibuat. Sistem file yang biasa digunakan
untuk memformat partisi ini adalah ext4. Minimal besarnya partisi ini adalah 5 GB. Disarankan minimal 8 GB
agar lebih leluasa menginstall program lainnya.
- /home, adalah partisi untuk user. Partisi ini dapat berisi data user. Data disini dapat berupa dokumen,
gambar, audio, video dan konfigurasi aplikasi user. Ini serupa dengan folder Documents and settings atau
Users pada Windows. Partisi ini dapat dijadikan satu dengan partisi root (/) atau pada partisi sendiri. Sistem
file pada partisi juga biasanya menggunakan ext4. Besarnya partisini ini dapat ditentukan berdasarkan
banyaknya data yang kemungkinan akan dihasilkan.
- /boot, merupakan partisi yang berisikan aplikasi booting (menjalankan) sistem operasi. Partisi ini dapat
tidak dibuat. Kalau dibuat akan berguna nantinya pada saat instalasi multi-boot sistem operasi. Sistem filenya
juga secara umum dapat menggunakan ext4.
- swap, adalah partisi RAM pada sistem Linux. Partisi ini dapat digunakan sebagai RAM tambahan (memori
virtual). Ini berguna pada saat sistem kehabisan RAM (fisik). Semakin banyak jumlah aplikasi yang dijalankan
semakin besar jumlah RAM yang digunakan. Pada saat sistem kehabisan RAM, Linux dapat menggunakan
partisi swap ini sebagai RAM tambahan. Dalam Linux ada istilah swapping yang digunakan untuk
menunjukkan proses pemindahan page dari memori RAM ke swap. Page adalah blok-blok pada memori.
Ukuran dari partisi ini minimal sama dengan besarnya RAM yang ada. Namun disarankan agar besarnya swap
dua kali RAM.
Sistem operasi Linux merupakan sistem operasi yang memiliki sangat banyak varian. Varian ini dikenal
dengan istilah distro. Bagi pemula terkadang kesulitan untuk menentukan distro Linux yang mau digunakan.
Berikut ini adalah dua situs yang dapat dijadikan referensi pemilihan distro Linux-nya.
- http://distrowatch.com/, pada situs ini akan ditampilkan data statistik setiap distro linux yang ada diurutkan
mulai dari yang terbanyak. Sampai saat tulisan ini dibuat tiga distro teratas pada minggu ini adalah Linux Mint,
Ubuntu dan Debian. Selain itu ada halaman http://w3techs.com/technologies/details/os-linux/all/all yang juga
menampilkan statistik penggunaan Linux.
- http://www.zegeniestudios.net/ldc/, pengunjung pada situs ini, yang ingin menentukan distro yang cocok
untuknya, akan dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebutuhan Linux yang diharapkan. Sampai saat
buku ini dibuat bahasa yang didukung masih sedikit dengan bahasa utamanya adalah bahasa Inggris. Terdapat
sekitar 16 pertanyaan yang akan diberikan. Hasil akhirnya adalah rekomendasi beberapa distro Linux yang
mungkin sesuai.
Gambar 7. Situs zetgeniestudios.net sebagai situs pemandu penentuan distro Linux
Setiap distro ada yang merupakan turundan dari distro lainnya, seperti Ubuntu yang merupakan turunan dari
Debian dan Mint yang merupakan turunan dari Ubuntu/Debian. Walaupun berbeda setiap distro tetap
menjalankan sistem Linux yang sama. Terkait dengan metode instalasi secara umum terdapat beberapa
persamaan seperti adanya pembuatan partisi, user, keyboard, dan pewaktuan. Sebagai gambaran berikut ini
merupakan poin-poin instalasi sistem operasi Debian.
PRAKTIKUM
Pada praktikum ini akan dilakukan instalasi sistem operasi Ubuntu dengan menggunakan virtualisasi.
Persiapan yang perlu dilakukan diantaranya adalah:
- Sistem operasi yang digunakan untuk instalasi ini adalah Microsoft Windows 8.1.
- Aplikasi VirtualBox, yang digunakan saat ini adalah versi 4.3.6 r91406. Unduh aplikasinya di alamat
http://www.virtualbox.org.
- File image Debian dalam format ISO. Versi yang digunakan saat ini adalah Debian Wheezy 7.3 (debian-
7.3.0-i386-DVD-1.iso). File-nya dapat diunduh pada alamat http://debian.org. Apabila ingin menggunakan
distro lainnya disarankan untuk membaca panduan instalasi yang disertakan pada situsnya atau forum diskusi
terkait.
- Pastikan ada ruang kosong minimal 8 GB, misalnya pada kasus ini komputer virtual akan disimpan di drive
D karena masih memiliki ruang kosong sebesar 11 GB.
- Konfigurasi virtualbox untuk melakukan menempatkan file komputer virtual pada drive D
- Instalasi Debian.
Konfigurasi VirtualBox
Tahapan ini dapat dilewati jika ingin menyimpan komputer virtual di lokasi bawaan VirtualBox, yakni di drive
System Windows (biasanya drive C). Apabila menggunakan sistem Linux, secara default lokasi instalasi
komputer virtual ada di lokasi direktori home masing-masing user (biasanya di filesystem /home).
1. Pada aplikasi VirtualBox buka menu Machine > New atau toolbat New atau tekan Ctrl + N untuk
membuat komputer virtual baru.
2. Pada window yang muncul, untuk entri Name: isikan dengan “debian” tanpa tanda kutip seperti
gambar berikut. Selanjutnya klik Next.
3. Pada window berikutnya, isikan memori maksimal dari komputer ini yang akan digunakan untuk
menjalankan komputer virtual ubuntu. Pada kasus ini isikan dengan 512 MB, disarankan kalau mampu
isikan nilai 1024 MB, yang penting tidak melewati batas hijau dari bar.
4. Pada window berikutnya, penentuan besarnya harddisk yang akan digunakan untuk komputer virtual
ubuntu. Pilih Create a virtual hard drive now.
5. Pada window berikutnya, pilihlah jenis hard drive VDI (VirtualBox Disk Image). Kemudian klik
Next.
6. Pada window yang muncul pilih Dynamically allocated, kemudian klik Next.
7. Pada window ini, biarkan tetap 8 GB untuk ukuran hard drive-nya. Klik Create untuk melanjutkan.
Penyertaan File Image Debian ke Komputer Virtual
1. Masih pada aplikasi VirtualBox, klik kanan pada komputer virtual debian yang baru saja dibuat
kemudian pilih Settings….
2. Pada window yang tampil pilih tab Storage dan klik tree Emtpy yang berada di bawah Controller:
IDE.
3. Klik tombol untuk mencari file image Debian yang telah didownload sebelumnya.
4. Terakhir klik tombol OK untuk menyelesaikan.
Langkah ini penting dilakukan untuk dapat mengatur urutan pencarian booting sistem operasi.
1. Dari aplikasi virtualbox akses kembali window Settings dari komputer virtual debian.
2. Pilih tab System dan pastikan pilihan Boot order menempatkan CD/DVD diatas Hard Disk, apabila
belum klik CD/DVD dan gunakan tombol atau untuk menaikan atau menurunkan, sehingga
seperti tampilan berikut.
3. Kemudian klik OK untuk menyelesaikan. Dengan ini booting akan lebih dulu mencari ke CD/DVD
dibandingkan Hard Disk.
Instalasi Debian pada Komputer Virtual
1. Klik dua kali pada komputer virtual debian untuk menghidupkan komputer tersebut.
2. Pada tampilan berikut gunakan keyboard panah bawah untuk memilih menu Graphical Install dan tekan enter.
3. Pada window pemilihan bahasa, pilihlah bahasa Indonesia. Lanjutkan dengan menekan Continue atau menekan
keyboard Enter.
4. Pada pemilihan lokasi pastikan lokasinya adalah Indonesia, kemudian klik Lanjutkan. Gunakan keyboard panah
atas-bawah atau mouse untuk memilih lokasi.
5. Pada pengaturan keyboard pastikan pilihan pada Inggris Amerika dan tekan keyboard Enter atau tekan
Lanjutkan.
7. Demi menjamin kelancaran proses instalasi, untuk sementara konfigurasi jaringan akan diabaikan. Pilih opsi
Jangan mengatur jaringan saat ini. Kemudian tekan Enter.
8. Pada window penentuan nama host berilah nama sesuai keinginan masing-masing, misalnya: kdebian,
kemudian tekan Enter.
9. Selanjutnya, isilah password user root, yang nanti akan digunakan untuk mengakses sistem Debian. Tekan
Enter untuk melanjutkan.
10. Pada tampilan berikut sistem akan meminta nama lengkap user, username dan password yang akan digunakan
untuk menggunakan sistem ini.
11. Berikutnya pada penentuan waktu, pilih sesuai daerah yang didiami saat ini.
12. Berikutnya akan disuguhi tampilan untuk menentukan skema partisi harddisk. Skema yang akan digunakan
adalah.
20. Pada tampilan konfirmasi pilihlah Selesai menyusun partisi dan klik tombol Lanjutkan.
21. Berikutnya pilih kembali RUANG KOSONG > Buat partisi baru > pada tampilan penentuan partisi nyatakan
ukurannya sebesar 1 GB.
22. Pada bagian jenis pastikan pilihannya Logikal dan lokasinya di Awal. Kemudian pada tampilan susunan partisi
pastikan Titik kait-nya adalah /home.
23. Terakhir untuk membuat partisi swap, pilih kembali RUANG KOSONG > Buat partisi baru sehingga muncul
tampilan penentuan ukuran partisi. Pastikan besarnya minimal sama besar dengan besarnya RAM yang
digunakan di komputer virtual ini.
24. Pada bagian jenis partisi pilihlah Logikal dan tekan Enter. Berikutnya pilih menu Gunakan sebagai: dan tekan
Lanjutkan.
25. Pada daftar sistem file yang ada pilih ruang swap kemudian tekan Enter.
26. Pada tampilan berikutnya pilih Selesai menyusun partisi dan tekan Enter.
27. Hasil akhirnya bila sesuai dengan skema akan seperti berikut ini.
28. Dari tampilan ini pilih menu Selesai mempartisi dan tulis perubahan-perubahannya ke hard disk dan tekan
tombol Lanjutkan. Pilih Ya dan tekan Enter dari window konfirmasi yang tampil.
29. Pilih Tidak untuk pemindaian CD/DVD lainnya dan penggunaan mirror pada jaringan.
30. Apabila ingin berpartisipasi pada kontes popularitas aplikasi Debian pilih Ya(tidak jga tidak apa2) pada
window yang muncul.
31. Pada pemilihan aplikasi yang terinstall biarkan dalam kondisi bawaannya dan klik Lanjutkan.
Ket: jika ingin melakukan instalasi secara manual sebaiknya hilangkan semua checklist kecuali di perkakas
sistem standar dengan menekan tombol spasi
32. Pada konfigurasi pemasangan boot loader pilih Ya dan tekan tombol Lanjutkan.
33. Apabila berhasil berikut merupakan tampilan Login dari Debian setelah instalasi.
Lampiran Asesmen
Bacalah pernyataan berikut dan berilah tanda centang pada kolom ya atau tidak yang paling
menggambarkan kondisi Ananda saat in
no Pernyataan Ya tidak
1 Apakah kalian mempunyai smartphone untuk
mendukung pembelajaran ?
2 Apakah orang tua selalu membantu dalam pengerjaan
tugas
3 Apakah anda senang belajar di rumah?
4 Apakah ketika belajar ada yang suka mengganngu?
2. Diagnostic Kognitif
SIKAP
3 Pengetahuan