Laporan Praktikum MUKK Kelompok 17
Laporan Praktikum MUKK Kelompok 17
Laporan Praktikum MUKK Kelompok 17
Disusun Oleh :
Andi Marawulan Prabasari H3418005
Bagus Muhammad Safrudin H3418009
Meidi Sifia Nur Anggraini H3418031
Suci Irawanto H3418045
Weyka Intan Anditya Putri H3418046
Surakarta
Mengtahui
Kepala Program Sudi D III Agribisnis Dosen Pengampu Mata Kuliah
Sekolah Vokasi
Universitas Sebelas Maret
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kasih
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum
Manajemen Usaha Kecil dan Koperasi ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi laporan pada praktikum Mata
Kuliah Manajemen Usaha Kecil dan Koperasi. Laporan ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang manajemen usaha kecil dan koperasi bagi para
pembaca dan juga penulis.
Ucapan terima kasih tak lupa penyusun sampaikan kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada
kita semua.
2. Direktur Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Kepala Program Studi D3 Agribisnis Minat Peternakan, Fakultas Pertanian,
Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Usaha Kecil dan Koperasi.
5. Asisten Praktikum mata kuliah Manajemen Usaha Kecil dan Koperasi.
6. Orang tua tercinta yang tak pernah berhenti berdoa dan member dukungan.
7. Teman-teman dan semua pihak yang turut membantu dalam proses
penyusunan laporan praktikum Manajemen Usaha Kecil dan Koperasi ini.
Penyusun menyadari bahwa pembuatan laporan ini masih banyak
kekurangannya, untuk itu kritik dan saran sangat penyusun harapkan dan semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL/GAMBAR
vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia
paling tidak dapat dilihat dari kedudukannya sebagai pemain utama dalam
kegiatan ekonomi di berbagai sektor, penyedia lapangan kerja yang terbesar,
pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan
pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta
sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.
Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap
perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen yaitu
Departemen Perindustrian dan Perdagangan, serta Departemen Koperasi dan
UKM.
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia yang pantas untuk ditumbuh kembangakan
sebagai badan usaha penting bukan sebagai alternatif terakhir. Kebijaksanaan
pemerintah ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1
yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan. Dewi (2013) menjelaskan bahwa sektor usaha
kecil menengah dan koperasi telah dapat menyerap 99,6% tenaga kerja
Indonesia. Salah satu contoh KUD yaitu KUD Batu yang berada di malang
program yang diberikan KUD Batu untuk para peternak sapi perah bertujuan
untuk membantu para peternakagar bisa menghasilkan produk susu yang
berkualitas agar para peternak bisa meningkatkan perekonomian mereka, hal
ini sesuai didalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian dalam pasal 3.
Keikutsertaan koperasi dalam program swasembada pangan sudah
dimulai sejak tahun 1974 dengan didirikannya Badan Usaha Unit Desa yang
kemudian berubah nama menjadi Koperasi Unit Desa atau KUD. Selama
1
2
lebih dari 30 tahun KUD secara aktif telah dilibatkan dalam kegiatan tersebut,
tidak saja dalam pengadaan gabah/beras untuk mendukung stok beras
nasional, tetapi juga dilibatkan dalam penyediaan sarana produksi padi
(saprodi), pengolahan hasil dan pemasarannya ke pasaran umum (pasar
bebas) (Susilo, 2013).
B. Permasalahan
1. Bagaimana Koperasi SAE Pujon dan UKM Sabila Farm memperoleh
sumber modal ?
2. Apakah jenis modal yang di terapkan pada Koperasi SAE Pujon dan UKM
Sabila Farm ?
3. Berapakah jumlah modal yang di gunakan pada Koperasi SAE Pujon dan
UKM Sabila Farm ?
4. Apa saja komposisi permodalan yang diterapkan pada Koperasi SAE
Pujon dan UKM Sabila Farm ?
5. Bagaimana cara mengelola simpanan pada Koperasi SAE Pujon dan UKM
Sabila Farm ?
6. Bagaimana cara Koperasi SAE Pujon dan UKM Sabila Farm memanfaatan
modal ?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan praktikum Manajemen Usaha Kecil dan Koperasi sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kondisi umum UKM Sabila Farm dan Koperasi
SAE Pujon.
b. Untuk mengetahui dasar hukum UKM Sabila Farm dan Koperasi SAE
Pujon.
c. Untuk mengetahui sumber modal UKM Sabila Farm dan Koperasi
SAE Pujon.
d. Untuk mengetahui simpanan UKM Sabila Farm dan Koperasi SAE
Pujon.
3
d. Bagi pembaca
Praktikum Manajemen Usaha Kecil dan Koperasi memiliki manfaat
yaitu dapat menambah wawasan dengan membaca laporan ini.
menumbuhkan semangat berwirausaha dengan membaca laporan ini.
memperoleh informasi berkaitan dengan UKM dan Koperasi yang ada
di Indonesia.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Pengertian UMKM sendiri menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang
UMKM adalah usaha produktif yang memenuhi kriteria usaha dengan batasan
tertentu kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan. Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian
masyarakat Indonesia. UMKM memiliki kontribusi sebagai sarana
memberantas masyarakat dari kemiskinan, meratakan tingkat perekonomian
rakyat kecil, membantu penyerapan tenaga kerja, serta memberikan
pemasukan devisa bagi Negara (Dina, 2019).
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya, dan masyarakat padaumumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur. Koperasi sebagai unit bisnis diberikan kesempatan
untuk menjalankan usaha dalam rangka memperoleh keuntungan namun
harus tetap memperhatikan karakteristik dan prinsip-prinsip koperasi yang
telah ditetapkan (Supra, 2018).
Berdasarkan UU No. 9 tahun 1999 tentang usaha kecil sebagaimana di
ubah ke Undang undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan
menegah, maka yang di maksud UMKM dalam pasal 1 adalah sebagai
berikut:
1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan /atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam undang undang ini .
5
6
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak lansung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana di maksud dalam undang undang ini.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsungdengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana di atur dalam undang-
undang ini.
4. Usaha besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan
usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih
besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara
atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan
ekonomi yang ada di Indonesia.
5. Dunia usaha adalah usaha mikro, usaha kecil, usaha mengah, dan usaha
besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di
Indonesia (Hastuti et al., 2020).
Landasan hukum sebagai dasar oprasional koprasi juga berubah-ubah
dari waktu ke waktu. Undang-Undang (UU) koprasi pertama adalah UU No.
79 tahun 1958 tentang perkumpulan koprasi, di ganti menjadi UU No. 14
tahun 1965 tentang perkoperasian dengan isi pokok terletak pada perubahan
gerakan koperasi untuk di sesuaikan dengan haluan negara. Keberjalanan UU
tersebut berhasil membuat koperasi mengikuti gerak dan dinamika Revolusi
di Indonesia. UU koperasi ketiga adalah UU No. 12 tahun 1967 tentang
pokok-pokok perkoperasian. Kemudian diganti menjadi UU No. 25 tahun
7
fasiliras menarik, dana yang terjangkau, serta dapat memberikan nilai tambah
(Imi, 2013).
Kekuatan koperasi berada pada anggotanya, jika anggota koperasi itu
banyak maka simpanan anggota yang terhimpun akan semakin banyak.
Simpanan anggota merupakan salah satu modal dimana modal tersebut
digunakan untuk kegiatan usaha koperasi tersebut, oleh sebab itu besarnya
simpanan anggota sangat penting peranannya di dalam koperasi. Simpanan
anggota didalam koperasi simpan pinjam sangat penting karena merupakan
salah satu modal sendiri bagi koperasi tersebut. Jumlah tabungan meningkat
akan menyebabkan jumlah simpanan di koperasi akan meningkat pula, ini
disebabkan karena bertambahnya jumlah tabungan yang terhimpun semakin
banyak akan mempengaruhi jumlah simpanan yang ada di koperasi tersebut
(Yuliani, 2017).
Home industry dan usaha kecil yang melakukan usaha semakin banyak
maka dibutuhkan modal yang besar. UMKM tahun 2013 menurut menteri
terdapat 5,6 juta unit usaha. Modal tersebut digunakan untuk pemenuhan
bahan baku, upah tenaga kerja, dan kegiatan operasional lainnya. Koperasi
adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan
hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal. Modal tersebut untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai
dan prinsip koperasi (Kholid, 2014).
Koperasi dan UMKM Indonesia sering menghadapi permasalahan salah
satunya adalah upaya peningkatan permodalan dan pemanfaatan modal
tersebut guna memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU) yang tinggi serta
mencapai laba yang optimal. Kondisi tersebut dikarenakan koperasi belum
memiliki banyak anggota, belum mempunyai kegiatan usaha, kurangnya
tenaga kerja profesional, rendahnya penguasaan dan pemanfaatan tekhnologi
yang efisien, serta rendahnya keahlian SDM yang dimiliki. Modal yang
10
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Usaha Menengah
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
(Irmawati et al., 2013).
Mayoritas pelaku UMKM bergerak di sektor pertanian, peternakan.
perkebunan dan perikanan sebesar 49%, dan sektor perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 29%. Dalam menjalankan kegiatan usaha, UMKM memiliki
karakteristik (Survai Bank Indonesia, 2005), antara lain sumber daya manusia
dengan tingkat pendidikan relatif rendah, kualitas produk tidak terstandar,
teknlogi sederhana, lingkup pemasaran terbatas di pasar lokal, dan modal
terbatas. Namun sumber permodalan UMKM masih didominasi oleh modal
sendiri dan sedikit saja yang bersumber dan pihak lain termasuk perbankan.
Berdasarkan Survai BI, per Januari 2015 diketahui bahwa modal sendiri
sebanyak 82,7% sedang dan sumber lain hanya 17,3%, antara lain dan
perbankan 13%. Dukungan pinjaman perbankan kepada UMKM per Juni
2015 adalah 19,8% dan pinjanian masih didominasi oleh usaha menengah,
diikuti oleh usaha kecil. Bagian terkecil diterima oleh usaha mikro padahal
usaha ini di huni oleh 84.5% UMKM (Wuisang et al., 2019).
III. METODOLOGI
A. Metode Dasar
Metode dasar penyusunan laporan adalah deskriptif analisis yaitu
praktikum manajemen usaha kecil dan koperasi yang memusatkan dari pada
pemecahan permodalan pada usaha kecil dan koperasi. Penentuan atau
penetapan sampel koperasi pada praktikum ini dengan menggunakan metode
purposive sampling yaitu penentuan koperasi yang dengan sengaja dipilih
untuk diamati, dengan mempertimbangkan alasan-alasan tertentu. Lokasi
penelitian dilaksanakan di Koperasi SAE Pujon dan KUD Sabila Farm hal ini
dikarenakan usaha kecil dan koperasi tersebut dianggap memiliki manajemen
yang sudah berjalan dengan baik dan koperasi dan usaha kecil juga dianggap
mampu dalam membawa koperasi tersebut menuju keberhasilan baik tujuan
sendiri maupun tujuan bersama dengan mitranya.
B. Metode Pengumpulan Data
Teknik atau metode pengumpulan data dilakukan melalui teknik
wawancara secara online dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
dibuat melalui googleform. Wawancara dilakukan dengan narasumber dari
Koperasi SAE Pujon dan Usaha Kecil Menengah Sabila Farm. Data
penunjang dapat diperoleh dari koperasi dan usaha kecil yang bersangkutan
baik mengenai sejarah masing-masing koperasi adan usaha kecil mengenai
bidang kajian permodalan yang akan dibahas.
C. Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam praktikum koperasi dianalisis
dengan tabulasi persentatif baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis
kuantitatif yaitu dengan jalan menganalisis data-data yang diperoleh dari
pihak koperasi dan usaha kecil yang bersangkutan dan biasanya berupa
angka-angka. Data kuantitatif dapat berupa beberapa modal yang digunakan,
pengalokasian modal yang digunakan dan waktu kembalinya modal yang
13
14
digunakan pada koperasi serta usaha kecil. Data kualitatif yaitu dengan
menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan yang dialami koperasi
dan tidak berupa angka-angka. Data kualitatif dapat berupa cara perolehan
modal, dan cara pengelolaan modal dari koperasi dan usaha kecil tersebut.
Namun dalam kasus-kasus tertentu mahasiswa dapat memberikan penjelasan-
penjelasan yang lebih mendalam dan komprehensif berdasarkan teori atau
hasil penelitian yang relevan. Tabulasi presentatif yaitu data: 1. Data cara
koperasi dan UKM memperoleh sumber modal, 2. Data jenis modal yang di
terapkan pada koperasi dan UKM, 3. Data jumlah modal yang di gunakan
pada koperasi dan UKM, 4. Data komposisi permodalan yang diterapkan
pada koprasi dan UKM, 5. Data cara mengelola simpanan pada koperasi dan
UKM, 6. Data cara koperasi dan UKM memanfaatan modal.
Data-data tabulasi tersebut yang telah diperoleh dijabarkan untuk
pemahaman makna pada koperasi dan usaha kecil, mengembangkan kajian
ebrupa permodalan dan menggambarkan realitas yang kompleks serta
menggunakan kajian teori permodalan yang berhubungan dengan
permasalahan yang terjadi di koperasi dan usaha kecil yang bersangkutan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
15
16
juga untuk pemanfaatan kembali limbah yang dalam hal ini adalah
kotoran sapi.
Ketua Umum
H. Abdi Suasono
Sekertaris
H. Susanto
Bendahara
H. Sunardi
diantaranya buah naga, srikaya, sirsat, alpukat, papaya, jambu kristal dan
lemon.
Nama “Sabila” diambil dari nama anak bungsu pemilik perusahaan
ini, selain itu kata “Sabila” memiliki arti yaitu Sarana Belajar Ilmu Allah.
Makna logo dari Sabila Farm warna merah magenta menandakan identitas
kulit buah naga, bentuk daun menggambarkan usaha yang mengelola hasil
pertanian. Tulisan Sabila Farm menunjukkan nama usaha Tema usaha
Sabila Farm yaitu bertani buah buahan yang berkhasiat dan bertani di
lahan miskin atau marginal.
Sabila Farm pada awalnya hanya berfungsi sebagai berkebunan
produksi pribadi namun, seiring dengan perkembangan keinginan
pengunjung maka pemilik perusahaan merubah kebun Sabila Farm
menjadi area rekreasi dengan tambahan sarana-prasarana joglo dan
gazebo. Sabila Farm mempunyai visi yaitu meningkatkan kuantitas dan
kualitas komoditas buah naga dan buah lainnya dan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang pertanian. Misi Sabila Farm adalah
memperluas lahan penanaman buah naga dan buah lainnya, menerapkan
teknologi budidaya dan pascapanen buah naga dan buah lainnya,
menyelenggarakan pelatihan dan penelitian bagi masyarakat dan
mahasiswa. Adapun nama-nama pengurus Sabila Farm yang terdiri dari:
jangka selama satu tahun dan dapat dperpanjang. Banyak juga bank di
Indonesia yang memiliki program khusus untuk memberikan
kesempatan bagi UKM mengembangkan usahanya lewat bantuan
pinjaman modal. Jumlah modal setiap ukm berbeda-beda ada yang
besar dan ada yang kecil tergantung kebutuhan dari setiap ukm.
Jumlah modal awal yang biasa dikeluarkan pada UKM sekitar 50 juta.
Usaha kecil dan menengah perlu dikembangkan dengan baik
dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah, salah satunya dengan
cara menambah modal mereka melalui penyaluran kredit modal kerja.
Kredit modal kerja ini khusus diberikan kepada pelaku usaha, yang
akan mengembangkan usahanya atau meningkatkan produktivitas
usaha, berupa pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR
merupakan salah satu program pemerintah yang dianggap dapat
mengatasi masalah permodalan bagi UKM. Besar kecilnya modal
yang dibutuhkan tergantung dari besar kecilnya usaha yang akan
didirikan (Inayah et al., 2014).
Hasil praktikum sesuai dengan pendapat Inayah et al., (2014)
bahwa Kredit modal kerja ini khusus diberikan kepada pelaku usaha,
yang akan mengembangkan usahanya atau meningkatkan
produktivitas usaha, berupa pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).
KUR merupakan salah satu program pemerintah yang dianggap dapat
mengatasi masalah permodalan bagi UKM. Besar kecilnya modal
yang dibutuhkan tergantung dari besar kecilnya usaha yang akan
didirikan.
c) Komposisi permodalan
UMKM dalam menentukan komposisi permodalan harus
memilih orang yang sudah berpengalaman di bidangnya seperti di
Sabila Farm. Bagian keuangan di urus sendiri oleh istri dari pak
Gunung Sutopo. Perbandingan proporsional suber dana antara modal
27
d) Simpanan
Simpanan yaitu dana yang harus di sisihkan untuk kepentingan
dimasa mendatang. Simpanan dalam UMKM dilakukan agar suatu
saat ada suatu hal yang penting dan tidak dapat di tunda sehingga
dapat menggunakan dana tersebut. Simpanan juga bisa digunakan
untuk tabungan guna memperluas usaha agar tumbuh menjadi usaha
yang lebih maju dengan jangkauan yang lebih luas. UMKM Sabila
Farm mengelola dana simpanan salah satunya untuk memperluas
lahan usahanya sehingga Sabila Farm yang awalnya hanya bisa
menyewa tanah untuk kepentingan usaha nya sekarang dapat membeli
lahan sendiri.
Menurut Budiarto et al., (2015) modal UMKM banyak yang
menggunakan tabungan atau simpanan atau modal pinjaman dari
anggota lain maupun lembaga keuangan. Simpanan digunakan untuk
menunjang usaha agar usaha lebih berkembang, seperti digunakan
untuk proses produksi dan lainnya. UMKM yang memerlukan dana
yang besar untuk mengembangkan usahanya, dapat menggunakan
simpananya ataupun mengajukan pinjaman terhadap lembaga
keuangan. Simpanan juga dapat digunakan untuk kepentingan yang
mendesak serta tak terduga.
Hasil praktikum sesuai dengan pendapat Budiarto et al., (2015)
yang menyatakan bahwa simpanan dapat digunakan untuk menunjang
usaha agar usaha lebih berkembang, seperti digunakan untuk proses
produksi dan lainnya. Sabila Farm pada awalnya hanya bisa menyewa
tanah untuk usahanya, kemudian setelah usahanya berjalan beberapa
tahun, Sabila Farm dapat menggunakan simpanannya untuk membeli
lahan. Sabila Farm juga menggunakan modal simpanannya untuk
mengembangkan usahanya seperti membeli membeli bibit serta
peralatan yang diperlukan untuk keberlangsungan usahanya.
29
e) Pemanfaatan modal
Pengalokasian bantuan atau pinjaman modal oleh UMKM
adalah untuk meningkatkan produksi seperti memilih bahan baku
dengan kualitas lebih baik atau memperbanyak tenaga kerja agar hasil
produksi dapat lebih maksimal secara kuantitas dan kualitasnya.
Sebagian besar UMKM menggunakan pinjaman tersebut untuk
mendanai sarana dan prasarana yang mereka yakini bahwa apabila
memiliki sarana prasarana yang baik maka aspek lain pun secara
sadar atau tidak sadar akan ikut meningkat, yang dimaksud dengan
sarana prasarana ialah mencakup alat operasional seperti mesin,
kendaraan bermotor, tempat usaha yang layak, dan sebagainya.
Beberapa UMKM juga menggunakan bantuan atau pinjaman modal
untuk menambah kas usaha. UMKM menggunakan dana tersebut
untuk ditabung sebagai cadangan karena dimasa sekarang belum
membutuhkan sehingga kelak apabila menginginkan sebuah tindakan
sudah memiliki cadangan uang berupa kas usaha baru digunakan laba.
Pemanfaatan modal di UKM Sabila Farm yaitu digunakan untuk
menyewa tanah untuk lahan penanaman buah naga, pembelian bibit,
serta alat alat yang menunjang usaha di Sabila Farm.
Menurut Rachmatika (2015), modal kerja sangat penting bagi
UMKM karena berfungsi untuk memenuhi kebutuhan operasional
UMKM setiap harinya. Modal kerja dibutuhkan oleh semua UMKM
untuk kegiatan operasionalnya sehari-hari, misalnya untuk
memberikan presekot pembelian bahan mentah, membiayai gaji
pegawai dan lain-lain, dimana dana yang dikeluarkan tersebut
diharapkan dapat kembali lagi masuk ke dalam UMKM pada waktu
yang singkat melalui hasil penjualan produksinya. Menurut
Rohmansyah (2017), jumlah modal yang digunakan mempengaruhi
besar kecilnya usaha koperasi dan UMKM karena semakin tinggi
30
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Koperasi Susu SAE Pujon dan
UMKM Sabila Farm adalah :
1. Koperasi Susu “SAE” Pujon pada awalnya mendapat bantuan dari
pemerintah lewat Direktur Jenderal Peternakan berupa sapi impor dari
New Zealand sebanyak 90 ekor pada tahun 1963 setelah itu koprasi susu
SAE pujon juga mendapat bantuan dari Menteri Muda urusan Koperasi
Bustanil Arifin sebesar Rp 10.000.000 untuk penyelesaian pembangunan
gedung perkantoran.
2. Usaha perkembangan koperasi menggunakan modal sendiri dan modal
pinjaman untuk melaksanakan kegiatan usahanya, modal sendiri berasal
dari simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan dan hibah.
3. Komposisi permodalan sendiri lebih besar dibanding modal luar. Secara
umum anggota koperasi sudah berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha
koperasi. Keaktifan anggota akan menanamkan dana untuk modal
koperasi.
4. Koperasi SAE Pujon mempunyai komposisi modal sangat besar
dibanding modal luar. Partisipasi anggota koperasi untuk memperkuat dan
koperasi terlihat dengan kepercayaan anggota dengan menanamkan uang
dalam bentuk simpanan sukarela.
5. Pengalokasian bantuan atau pinjaman modal oleh koperasi adalah untuk
memenuhi kebutuhan operasional koperasi setiap harinya dan untuk
mengembangkan usahanya. Pemanfaatan modal di Koperasi SAE Pujon
untuk memperhatikan peternakan yang dimiliki anggotanya agar susu
yang dihasilkan dapat berkualitas baik dan mendapatkan harga yang
tinggi dan guna memperoleh SHU (Sisa Hasil Usaha) yang tinggi pula.
31
32
6. Sumber Modal dari Sabila Farm berasal dari tabungan milik sendiri tetapi
sebagian menjalin kerjasama dengan pihak tertentu.
7. Jenis modal ukm adalah kredit modal kerja yang akan mengembangkan
usahanya atau meningkatkan produktivitas usaha. Jumlah besar kecilnya
modal yang dibutuhkan tergantung dari besar kecilnya usaha yang akan
didirikan. Jumlah modal awal yang biasa dikeluarkan pada UKM sekitar
50 juta.
8. Komposisi struktur modal harus dipilih pimpinan atau orang yang mampu
mengelola struktur modal yang ada dan apabila memungkinkan memiliki
pengalaman dibidangnya, sehingga manajer atau pimpinan dapat memilih
manakah komposisi yang tepat untuk menentukan struktur modal.
9. Simpanan dalam umkm dilakukan agar suatu saat ada suatu hal yang
penting dan tidak dapat di tunda sehingga dapat menggunakan dana
tersebut. Simpanan juga bisa digunakan untuk tabungan guna memperluas
usaha agar tumbuh menjadi usaha yang lebih maju dengan jangkauan
yang lebih luas.
10. Pemanfaatan modal UMKM digunakan untuk memenuhi kebutuhan
operasional UMKM setiap harinya, modal kerja dibutuhkan oleh semua
UMKM untuk kegiatan operasionalnya sehari-hari, misalnya untuk
memberikan presekot pembelian bahan mentah, membiayai gaji pegawai
dan lain-lain.
B. Saran
Koperasi susu SAE pujon dan UD Sabila Farm sebaiknya melakukan
perbaikan kualitas pelayanan produksi sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen. Meningkatkan mutu dan kualitas hasil produksi susu
maupun buah-buahan. Selalu menjaga kebersihan tempat agar pelanggan
merasa nyaman.
DAFTAR PUSTAKA